PERAN UNIT PELAYANAN PEREMPUAN DAN ANAK (PPA) POLRES BREBES DALAM MENANGANI KEKERASAN FISIK TERHADAP PEREMPUAN DI KABUPATEN BREBES
Loading...
Date
2025-10-19
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Perpustakaan
Abstract
Aura Haradhilla, NRM. 21.03.049. Peran Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Brebes dalam Menangani Kekerasan Fisik Terhadap Perempuan di Kabupaten Brebes. Dibimbing oleh DECKY IRIANTI dan HELLY OCKTILIA
Kekerasan fisik terhadap perempuan masih menjadi masalah serius di Indonesia,
termasuk di Kabupaten Brebes. Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres
Brebes memiliki peran penting dalam memberikan perlindungan dan penegakan
hukum bagi korban kekerasan fisik. Penelitian ini mengkaji peran Unit PPA Polres
Brebes dalam menangani kekerasan fisik terhadap perempuan, dengan mengacu
pada Perkapolri No. 10 Tahun 2007 yang menetapkan dua tugas utama Unit PPA,
yaitu perlindungan korban dan penegakan hukum terhadap pelaku. Metode
penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus melalui
wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi terhadap empat informan
yang terdiri dari tiga informan dari Unit PPA dan satu informan dari Dinas Sosial.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Unit PPA telah memberikan pendampingan
psikologis dan hukum, perlindungan identitas korban, serta memfasilitasi rumah
aman bekerja sama dengan DP3KB, meskipun masih menghadapi kendala berupa
keterbatasan sumber daya manusia, ketergantungan pada fasilitas DP3KB, dan
minimnya program pemulihan terstruktur. Dalam aspek penegakan hukum, proses
penyidikan melibatkan visum, pemeriksaan saksi, dan koordinasi lintas sektor, serta
penerapan restorative justice dilakukan bukan untuk kasus berat. Namun,
penyelesaian kasus sering terhambat oleh tingginya pencabutan laporan oleh korban
akibat tekanan psikologis dan ekonomi, serta keterbatasan jumlah psikolog
pendamping. Untuk mengatasi hambatan tersebut, diusulkan program “Program
Pemulihan & Kemandirian di Rumah Aman (PKRA)” berbasis pekerja sosial guna
memperkuat pemulihan korban melalui dukungan psikososial, pelatihan
keterampilan, dan reintegrasi sosial yang menekankan kolaborasi antarlembaga
serta pencegahan kekerasan berulang. Dengan demikian, Unit PPA berperan
signifikan dalam perlindungan korban dan penegakan hukum, namun memerlukan
penguatan sumber daya manusia, infrastruktur mandiri, dan integrasi peran pekerja
sosial untuk optimalisasi layanan.
Kata Kunci: Kekerasan fisik terhadap perempuan, Unit PPA, perlindungan korban, penegakan hukum.
Description
Keywords
Kekerasan fisik terhadap perempuan, Unit PPA, perlindungan korban, penegakan hukum.