Implementasi Program Layanan Lansia Terintegrasi (LLT) Lantip Di Kalurahan Banyuraden Kapanewon Gamping Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Abstract

GHAITSA PUTRI AFISABRIN. NRP. 20.03.070. "Implementation of the Integrated Elderly Service Program (LLT) Lantip in Kalurahan Banyuraden, Kapanewon Gamping, Sleman Regency, Special Region of Yogyakarta Province”. SUPERVISOR LECTURES : LINA FAVOURITA SUTIAPUTRI, Ph.D; DEDE KUSWANDA, Ph.D The phenomenon of increasing the elderly population in Indonesia are challenge to national development. In 2020, the Badan Pusat Statistik (BPS) projects that the elderly population in Indonesia 2045 will reach 63.3 million, or equivalent to 19.8% of the total population. Meanwhile, in community life, the elderly are a unit that has vulnerabilities both from physical, psychological, social, and economic aspects. The government through social protection programs is also still unable to fully protect all social protection needs for the elderly, as evidenced by several social protection programs that are found to be still not on target. The Integrated Elderly Service Program is the implementation of a national strategy for the continuation of the elderly so that it can answer various challenges of aging and also the phenomenon of the aging population in Indonesia. This study aims to describe the implementation of the LLT Lantip program in Banyuraden Village based on Smith's concept of implementation which includes idealized policies, target groups, implementing organizations, and environmental factors. This study uses a descriptive qualitative method to be able to describe in depth the implementation of the LLT Lantip program in Banyuraden Village. The results of this study show that the We Care Smart Innovation Program and Kopi Lansia activities, is a service that collaborates with various partners and the influence of environmental and social factors to support the implementation of the LLT Lantip Program Keywords: Elderly, Aging Population, Implementation GHAITSA PUTRI AFISABRIN. NRP. 20.03.070. “Implementasi Program Layanan Lansia Terintegrasi (LLT) Lantip Di Kalurahan Banyuraden Kapanewon Gamping Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta”. DOSEN PEMBIMBING : LINA FAVOURITA SUTIAPUTRI, Ph.D; DEDE KUSWANDA, Ph.D Fenomena peningkatan penduduk lanjut usia yang dialami Indonesia merupakan sebuah tantangan dalam pembangunan nasional. Pada Tahun 2020, Badan Pusat Statistik (BPS) memproyeksikan penduduk lanjut usia di Indonesia pada Tahun 2045 mencapai 63,3 juta atau setara dengan 19,8% dari keseluruhan penduduk. Sementara itu, dalam kehidupan bermasyarakat lansia merupakan satu kesatuan yang memiliki kerentanan baik dari aspek fisik, psikis, sosial dan ekonomi. Pemerintah melalui program perlindungan sosial diberikan juga masih belum dapat melindungi secara menyeluruh kebutuhan perlindungan sosial bagi lansia, terbukti pada beberapa program perlindungan sosial yang ditemukan masih belum tepat sasaran. Melalui Program Layanan Lansia Terintegrasi menjadi penerapan strategi nasional kelanjutusian sehingga dapat menjawab berbagai tantangan kelanjutusiaan dan juga fenomena aging population di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan implementasi program LLT Lantip di Kalurahan Banyuraden berdasarkan konsep implementasi Smith yang meliputi kebijakan yang diidealkan, kelompok sasaran, organisasi pelaksana, dan faktor lingkungan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif untuk dapat menggambarkan secara mendalam implementasi program LLT Lantip di Kalurahan Banyuraden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwasanya melalui Program Inovasi We Care Smart dan Kegiatan Kopi Lansia menjadi layanan yang berkolaborasi dengan berbagai mitra kerja serta pengaruh faktor lingkungan dan sosial mendukung implementasi Program LLT Lantip. Kata Kunci : Lansia, Aging Population, Implementasi

Description

Keywords

Lansia, Aging Population, Implementasi, Elderly, Implementation

Citation