Strategi Perempuan Yang Menikah Dini Dalam Memenuhi Kebutuhan Keluarga Di Desa Tanjunghurip Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang.
Loading...
Date
2024-08-01
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Perpustakaan
Abstract
M.SULTON ASSHIDIQI, 20.04.137 The strategy of women who marry early
in meeting family needs in Tanjunghurip Village, Ganeas District,
Sumedang Regency. Supervisors: Dwi Yuliani and Ayi Haryani
Strategy is a way applied by individuals or groups to overcome the
problems they face. Many problems can be solved with strategies, including the
problem of women marrying early. Women who marry early, namely in their
teens, a phase that is often referred to as the period of self-discovery, often face
difficulties in going through the growth period. This study aims to describe the
phenomenology of how the strategy of women who marry early in meeting family
needs in Tanjunghurip Village, Ganeas District, Sumedang Regency, as well as to
obtain an overview of the aspects that include: active strategy, passive strategy,
and network strategy. The method used in this study is a case study method with a
qualitative approach. The data source was determined using a purposive technique
to select four women who married early, as well as eight people consisting of
parents and cadres. The data collection technique uses in-depth interview
techniques, participant observation, and documentation studies. The results of this
study show that the four women who married early met their family needs with
active strategies such as selling drinks, managing finances, and also becoming
kindergarten teachers, as well as carrying out passive strategies by minimizing
expenses to be able to meet all family needs, such as buying cheap and durable
foodstuffs. They also implement a networking strategy by utilizing people around
them such as family and neighbors to borrow money and help take care of their
children. In the analysis of the research problem, it was found that women who
married early who met immaterial needs were considered poor judging from his
confusion about dividing his time between work and with his family. This is due
to the clashing times because both husband and wife work and the long distance
between husband and wife, so that the management of time with family is low.
The researcher proposed the Family Time Management Workshop Program for
Women Who Married Early in the hope of increasing women who married early
in managing time for their families.
Keywords: Strategy, Women Who Marry Early, Meeting Needs
ABSTRAK
M.SULTON ASSHIDIQI, 20.04.137 Strategi Perempuan Yang Menikah Dini
Dalam Memenuhi Kebutuhan Keluarga Di Desa Tanjunghurip
Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang. Dosen Pembimbing: Dwi
Yuliani dan Ayi Haryani
Strategi adalah cara yang diterapkan oleh individu atau kelompuk untuk
mengatasi permasalahan yang dihadapi. Banyak permasalahan dapat diselesaikan
dengan adanya strategi, termasuk permasalahan perempuan yang menikah dini.
Perempuan yang menikah dini yaitu di usia remaja, fase yang sering disebut
sebagai masa pencarian jati diri, sering kali menghadapi kesulitan dalam melewati
masa pertumbuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan fenomenologi
tentang bagaimana strategi perempuan yang menikah dini dalam memenuhi
kebutuhan keluarga di Desa Tanjunghurip Kecamatan Ganeas Kabupaten
Sumedang, serta untuk memperoleh gambaran tentang aspek-aspek yang meliputi:
strategi aktif, strategi pasif, dan strategi jaringan. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Sumber
data ditentukan menggunakan teknik purposive untuk memilih empat perempuan
yang menikah dini, serta delapan orang yang terdiri dari orang tua dan kader.
Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara mendalam, observasi
partisipan, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ke
empat perempuan yang menikah dini memenuhi kebutuhan keluarga dengan
strategi aktif seperti menjual minuman, mengelola keuangan,dan juga menjadi
guru TK, serta melakukan strategi pasif dengan meminimalisir pengeluaran untuk
dapat terpenuhi semua kebutuhan keluarga, seperti membeli bahan makanan
murah dan tahan lama. Mereka juga menerapkan strategi jaringan dengan
memanfaatkan orang sekitar seperti keluarga dan tetangga untuk meminjam uang
dan membantu merawat anak-anaknya. Pada analisis masalah penelitian
ditemukan bahwa perempuan yang menikah dini yang memenuhi kebutuhan
immateri dinilai kurang baik dilihat dari kebingungannya membagi waktu bekerja
dan bersama keluarga. Hal ini disebabkan oleh waktu yang bentrok karena sama sama bekerja dan jarak yang jauh antara suami dan istri, sehingga memanejemen
waktu bersama keluarga rendah. Peneliti mengusulkan Program Penguatan
Kapasitas Perempuan Yang Menikah Dini Dalam Menajemen Waktu Keluarga
dengan harapan dapat meningkatkan perempuan yang menikah dini dalam
memanajemen waktu untuk keluarga.
Kata Kunci: Strategi, Perempuan Yang Menikah Dini, Memenuhi Kebutuhan
Description
Keywords
Perempuan Yang Menikah Dini, Memenuhi Kebutuhan