Strategi Perempuan Yang Menikah Dini Dalam Memenuhi Kebutuhan Keluarga Di Desa Tanjunghurip Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang.

Abstract

M.SULTON ASSHIDIQI, 20.04.137 The strategy of women who marry early in meeting family needs in Tanjunghurip Village, Ganeas District, Sumedang Regency. Supervisors: Dwi Yuliani and Ayi Haryani Strategy is a way applied by individuals or groups to overcome the problems they face. Many problems can be solved with strategies, including the problem of women marrying early. Women who marry early, namely in their teens, a phase that is often referred to as the period of self-discovery, often face difficulties in going through the growth period. This study aims to describe the phenomenology of how the strategy of women who marry early in meeting family needs in Tanjunghurip Village, Ganeas District, Sumedang Regency, as well as to obtain an overview of the aspects that include: active strategy, passive strategy, and network strategy. The method used in this study is a case study method with a qualitative approach. The data source was determined using a purposive technique to select four women who married early, as well as eight people consisting of parents and cadres. The data collection technique uses in-depth interview techniques, participant observation, and documentation studies. The results of this study show that the four women who married early met their family needs with active strategies such as selling drinks, managing finances, and also becoming kindergarten teachers, as well as carrying out passive strategies by minimizing expenses to be able to meet all family needs, such as buying cheap and durable foodstuffs. They also implement a networking strategy by utilizing people around them such as family and neighbors to borrow money and help take care of their children. In the analysis of the research problem, it was found that women who married early who met immaterial needs were considered poor judging from his confusion about dividing his time between work and with his family. This is due to the clashing times because both husband and wife work and the long distance between husband and wife, so that the management of time with family is low. The researcher proposed the Family Time Management Workshop Program for Women Who Married Early in the hope of increasing women who married early in managing time for their families. Keywords: Strategy, Women Who Marry Early, Meeting Needs ABSTRAK M.SULTON ASSHIDIQI, 20.04.137 Strategi Perempuan Yang Menikah Dini Dalam Memenuhi Kebutuhan Keluarga Di Desa Tanjunghurip Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang. Dosen Pembimbing: Dwi Yuliani dan Ayi Haryani Strategi adalah cara yang diterapkan oleh individu atau kelompuk untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi. Banyak permasalahan dapat diselesaikan dengan adanya strategi, termasuk permasalahan perempuan yang menikah dini. Perempuan yang menikah dini yaitu di usia remaja, fase yang sering disebut sebagai masa pencarian jati diri, sering kali menghadapi kesulitan dalam melewati masa pertumbuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan fenomenologi tentang bagaimana strategi perempuan yang menikah dini dalam memenuhi kebutuhan keluarga di Desa Tanjunghurip Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang, serta untuk memperoleh gambaran tentang aspek-aspek yang meliputi: strategi aktif, strategi pasif, dan strategi jaringan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Sumber data ditentukan menggunakan teknik purposive untuk memilih empat perempuan yang menikah dini, serta delapan orang yang terdiri dari orang tua dan kader. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara mendalam, observasi partisipan, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ke empat perempuan yang menikah dini memenuhi kebutuhan keluarga dengan strategi aktif seperti menjual minuman, mengelola keuangan,dan juga menjadi guru TK, serta melakukan strategi pasif dengan meminimalisir pengeluaran untuk dapat terpenuhi semua kebutuhan keluarga, seperti membeli bahan makanan murah dan tahan lama. Mereka juga menerapkan strategi jaringan dengan memanfaatkan orang sekitar seperti keluarga dan tetangga untuk meminjam uang dan membantu merawat anak-anaknya. Pada analisis masalah penelitian ditemukan bahwa perempuan yang menikah dini yang memenuhi kebutuhan immateri dinilai kurang baik dilihat dari kebingungannya membagi waktu bekerja dan bersama keluarga. Hal ini disebabkan oleh waktu yang bentrok karena sama sama bekerja dan jarak yang jauh antara suami dan istri, sehingga memanejemen waktu bersama keluarga rendah. Peneliti mengusulkan Program Penguatan Kapasitas Perempuan Yang Menikah Dini Dalam Menajemen Waktu Keluarga dengan harapan dapat meningkatkan perempuan yang menikah dini dalam memanajemen waktu untuk keluarga. Kata Kunci: Strategi, Perempuan Yang Menikah Dini, Memenuhi Kebutuhan

Description

Keywords

Perempuan Yang Menikah Dini, Memenuhi Kebutuhan

Citation

Collections