STUDI FENOMENOLOGI TENTANG PENYEBAB RELAPSE PADA KORBAN PENYALAHGUNAAN NAPZA DI BADAN NARKOTIKA NASIONAL KOTA BANDUNG
| dc.contributor.author | REGITHA AMANDA CAHYANIE, NRP. 21.02.078 | |
| dc.contributor.author | Dr. Yuti Sri Ismudiyati, M.Si | |
| dc.contributor.author | Dra. Enung Huripah, M.Pd | |
| dc.date.accessioned | 2025-11-23T13:30:09Z | |
| dc.date.available | 2025-11-23T13:30:09Z | |
| dc.date.issued | 2025-11-23 | |
| dc.description.abstract | REGITHA AMANDA CAHYANIE, NRP. 21.02.078. Studi Fenomenologi Tentang Penyebab Relapse Pada Korban Penyalahgunaan NAPZA di Badan Narkotika Nasional Kota Bandung, Dibimbing oleh YUTI SRI ISMUDIYATI dan ENUNG HURIPAH. Permasalahan penyalahgunaan NAPZA masih menjadi tantangan besar di banyak negara, termasuk di Kota Bandung. Meskipun banyak korban penyalahguna NAPZA telah menjalani rehabilitasi, fenomena relapse atau kekambuhan masih sering terjadi. Relapse ini umumnya dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal yang saling berkaitan. Penelitian ini bertujuan untuk memahami secara mendalam faktor-faktor penyebab relapse, hambatan yang dirasakan korban, serta harapan mereka dalam proses pemulihan di Badan Narkotika Nasional Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi untuk menggali pengalaman pribadi para informan yang pernah mengalami relapse setelah menjalani masa abstinensi. Melalui wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi, ditemukan bahwa faktor internal yang dominan meliputi kondisi emosional negatif seperti cemas, sedih, marah, overthinking, hingga rasa hampa. Selain itu, muncul juga dorongan atau craving yang kuat, kurangnya strategi coping yang efektif, efikasi diri yang rendah, serta kepercayaan terhadap manfaat semu NAPZA. Dari sisi eksternal, tekanan sosial dari lingkungan pergaulan, konflik interpersonal dengan keluarga atau pasangan, kemudahan akses terhadap NAPZA, serta kurangnya dukungan sosial turut mendorong terjadinya relapse. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pencegahan relapse tidak cukup hanya dengan pendekatan medis, tetapi juga perlu menyentuh aspek psikologis, sosial, dan lingkungan secara menyeluruh. Lembaga terkait perlu membangun sistem dukungan yang melibatkan keluarga, komunitas, dan kelompok sebaya secara aktif dalam proses pemulihan korban penyalahguna NAPZA. Kata Kunci: Relapse, Korban Penyalahguna NAPZA, Faktor Internal, Faktor Eksternal, Badan Narkotika Nasional | |
| dc.identifier.uri | https://repository.poltekesos.ac.id/handle/123456789/2315 | |
| dc.publisher | Perpustakaan | |
| dc.subject | Relapse | |
| dc.subject | Korban Penyalahguna NAPZA | |
| dc.subject | Faktor Internal | |
| dc.subject | Faktor Eksternal | |
| dc.subject | Badan Narkotika Nasional | |
| dc.title | STUDI FENOMENOLOGI TENTANG PENYEBAB RELAPSE PADA KORBAN PENYALAHGUNAAN NAPZA DI BADAN NARKOTIKA NASIONAL KOTA BANDUNG | |
| dc.title.alternative | -Rehsos- | |
| dc.type | Technical Report |
Files
Original bundle
1 - 5 of 10
License bundle
1 - 1 of 1
No Thumbnail Available
- Name:
- license.txt
- Size:
- 1.71 KB
- Format:
- Item-specific license agreed to upon submission
- Description: