GRIEVING PADA LANJUT USIA TERLANTAR DI KELURAHAN MALABAR KOTA BANDUNG

Abstract

SYIFA WAHYU HANISA, NRP. 21.04.043 Grieving pada Lanjut Usia Terlantar di Kelurahan Malabar Kota Bandung. Dosen Pembimbing: Kanya Eka Santi dan Arini Dwi Deswanti Grieving adalah proses emosional, psikologis, dan sosial yang dialami individu sebagai respon terhadap kehilangan signifikan, seperti pasangan hidup, anggota keluarga, atau peran sosial. Pada lansia terlantar yaitu individu berusia 60 tahun ke atas yang tidak memiliki sumber penghasilan, tempat tinggal layak, maupun dukungan keluarga proses grieving seringkali lebih kompleks akibat keterbatasan ekonomi, isolasi sosial, penurunan kesehatan fisik, dan minimnya akses terhadap layanan kesehatan serta dukungan emosional. Penelitian ini bertujuan mengkaji secara mendalam proses grieving pada lansia terlantar di Kelurahan Malabar, Kota Bandung, serta mengidentifikasi bentuk dukungan sosial yang mereka terima dan program yang dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas hidup. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain deskriptif. Data diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi terhadap enam informan lansia perempuan berusia 67–72 tahun yang mengalami kehilangan pasangan hidup dan anak. Analisis data dilakukan secara tematik untuk mengungkap dinamika emosional, sosial, dan spiritual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lansia terlantar melewati tahap grieving yang beragam (denial, anger, bargaining, depression, acceptance) dengan durasi dan intensitas berbeda, dipengaruhi oleh dukungan sosial, spiritualitas, serta kondisi kesehatan. Dukungan paling berarti berasal dari tetangga, anak, dan kegiatan keagamaan yang memberikan rasa memiliki. Program intervensi yang diusulkan adalah “Pendampingan dan Penguatan Kepada Lansia Terlantar yang Mengalami Grieving”, berfokus pada edukasi penguatan spiritual, dukungan emosional, dan pemberdayaan sosial berkelanjutan. Rekomendasi penelitian meliputi penguatan jejaring sosial di tingkat kelurahan, peningkatan kapasitas dan peran kader lansia, serta pengembangan program dukungan psikososial berbasis komunitas untuk membantu lansia terlantar mencapai kesejahteraan yang lebih baik secara menyeluruh. Kata Kunci: Lanjut Usia, Grieving, Lansia Terlantar, Dukungan Sosial, Pemberdayaan, proses berduka.

Description

Keywords

Lanjut Usia, Grieving, Lansia Terlantar, Dukungan Sosial, Pemberdayaan, proses berduka.

Citation

Collections