Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Banjir di Desa Paseban Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten.

Abstract

FIRDA FAWNIA, 20.03.109. Community Preparedness in Facing Flood Disasters in Paseban Village, Bayat District, Klaten Regency. Supervised by SURADI and ATIRISTA NAINGGOLAN . Preparedness is an effort to deal with emergency situations and recognize various forms of resources, so that the impact of losses resulting from disasters can be minimized. In Paseban Village there is local preparedness, when a flood disaster occurs, people take their valuables to the attic or upstairs. This research aims to obtain suitability of community preparedness in Paseban Village with preparedness parameters according to LIPI UNESCO/2006. The aim of this research is to obtain an empirical picture of 1) respondent characteristics 2) community knowledge 3) policies and guidelines 4) emergency response plans 5) disaster early warning systems 6) resource mobilization. In this research, the method used is descriptive with a quantitative approach. The sampling and population technique used area probability sampling with a total of 95 respondents from 1,953 family cards in Paseban Village. Data collection techniques use questionnaire distribution and documentation studies. The results of research on community preparedness in facing flood disasters are in the "Medium" category with a score of 12,562 out of 19,000. In the knowledge aspect in the "medium" category with a score of 2,761, in the policy and guidance aspect in the "medium" category with a score of 2,584, then emergency response plans in the "medium" category with a score of 2,623, in the disaster early warning system aspect in the "medium" category with a value of 2,530, and the resource mobilization aspect is in the "medium" category with a value of 2,064. These five aspects are in the "medium" category, but the resource mobilization aspect gets the lowest score. The cause of low resource mobilization is due to lack of simulation training, outreach, emergency funds, logistical equipment, evacuation places and evacuation point directions . Based on the existing problems, the proposed program for this problem is "Optimizing the Preparedness of the Paseban Village Community" with the aim of increasing the knowledge, skills, readiness and capacity of each family in mobilizing existing resources. Keywords : Community Preparedness, Disaster, Flood ABSTRAK FIRDA FAWNIA, 20.03.109. Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Banjir di Desa Paseban Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten. Dibimbing oleh SURADI dan ATIRISTA NAINGGOLAN. Kesiapsiagaan adalah upaya untuk menghadapi situasi darurat dan mengenali berbagai bentuk sumber daya, dampak kerugian yang ditimbulkan dari bencana tersebut dapat diminimalisir. Di Desa Paseban memiliki kesiapsiagaan lokal, saat terjadi bencana banjir masyarakat menaikkan barang-barang berharga mereka ke loteng atau ke lantai atas. Penelitian ini bertujuan untuk dapat memperoleh kesesuaian kesiapsiagaan masyarakat di Desa Paseban dengan parameter kesiapsiagaan menurut LIPI UNESCO/2006. Tujuan dari penelitian ini untuk memperoleh gambaran secara empiris mengenai 1) karakteristik responden 2) pengetahuan masyarakat 3) kebijakan dan panduan 4) rencana tanggap darurat 5) sistem peringatan dini bencana 6) mobilisasi sumber daya. Pada penelitian ini metode yang digunakan yaitu deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik penarikan sampel dan populasi menggunakan probability sampling dengan jumlah responden 95 dari 1.953 kartu keluarga di Desa Paseban. Teknik pengumpulan data menggunakan penyebaran kuisioner dan studi dokumentasi. Hasil penelitian kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana banjir berada pada kategori “Sedang” dengan nilai 12.562 dari 19.000. Pada aspek pengetahuan dalam kategori “sedang” dengan nilai 2.761, pada kebijakan dan panduan dalam kategori “sedang” dengan nilai 2.584, lalu rencana tanggap darurat dalam kategori “sedang” dengan nilai 2.623, pada aspek sistem peringatan dini bencana dalam kategori “sedang” dengan nilai 2.530, dan aspek mobilisasi sumber daya dalam kategori “sedang” dengan nilai 2.064. Pada kelima aspek tersebut dalam kategori “sedang”, namun aspek mobilisasi sumber daya mendapatkan nilai paling rendah. Penyebab dari rendahnya mobilisasi sumber daya yaitu karena kurangnya pelatihan simulasi, sosialisasi, dana darurat, perlengkapan logistik, tempat evakuasi, dan arahan titik evakuasi. Dari permasalahan yang ada, usulan program untuk permasalahan ini adalah “Optimalisasi Kesiapsiagaan Masyarakat Desa Paseban” dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, kesiapan, dan kapasitas pada setiap keluarga dalam memobilisasi sumber daya yang ada. Kata Kunci : Kesiapsiagaan Masyarakat, Bencana, Banji

Description

Keywords

Kesiapsiagaan Masyarakat, Bencana, Banji

Citation

Collections