Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Banjir di Desa Paseban Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten.
Loading...
Date
2024-08-21
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Perpustakaan
Abstract
FIRDA FAWNIA, 20.03.109. Community Preparedness in Facing Flood
Disasters in Paseban Village, Bayat District, Klaten Regency.
Supervised by SURADI and ATIRISTA NAINGGOLAN .
Preparedness is an effort to deal with emergency situations and recognize
various forms of resources, so that the impact of losses resulting from disasters
can be minimized. In Paseban Village there is local preparedness, when a flood
disaster occurs, people take their valuables to the attic or upstairs. This research
aims to obtain suitability of community preparedness in Paseban Village with
preparedness parameters according to LIPI UNESCO/2006. The aim of this
research is to obtain an empirical picture of 1) respondent characteristics 2)
community knowledge 3) policies and guidelines 4) emergency response plans 5)
disaster early warning systems 6) resource mobilization. In this research, the
method used is descriptive with a quantitative approach. The sampling and
population technique used area probability sampling with a total of 95
respondents from 1,953 family cards in Paseban Village. Data collection
techniques use questionnaire distribution and documentation studies. The results
of research on community preparedness in facing flood disasters are in the
"Medium" category with a score of 12,562 out of 19,000. In the knowledge aspect
in the "medium" category with a score of 2,761, in the policy and guidance aspect
in the "medium" category with a score of 2,584, then emergency response plans in
the "medium" category with a score of 2,623, in the disaster early warning system
aspect in the "medium" category with a value of 2,530, and the resource
mobilization aspect is in the "medium" category with a value of 2,064. These five
aspects are in the "medium" category, but the resource mobilization aspect gets
the lowest score. The cause of low resource mobilization is due to lack of
simulation training, outreach, emergency funds, logistical equipment, evacuation
places and evacuation point directions . Based on the existing problems, the
proposed program for this problem is "Optimizing the Preparedness of the
Paseban Village Community" with the aim of increasing the knowledge, skills,
readiness and capacity of each family in mobilizing existing resources.
Keywords : Community Preparedness, Disaster, Flood
ABSTRAK
FIRDA FAWNIA, 20.03.109. Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi
Bencana Banjir di Desa Paseban Kecamatan Bayat Kabupaten
Klaten. Dibimbing oleh SURADI dan ATIRISTA NAINGGOLAN.
Kesiapsiagaan adalah upaya untuk menghadapi situasi darurat dan
mengenali berbagai bentuk sumber daya, dampak kerugian yang ditimbulkan dari
bencana tersebut dapat diminimalisir. Di Desa Paseban memiliki kesiapsiagaan
lokal, saat terjadi bencana banjir masyarakat menaikkan barang-barang berharga
mereka ke loteng atau ke lantai atas. Penelitian ini bertujuan untuk dapat
memperoleh kesesuaian kesiapsiagaan masyarakat di Desa Paseban dengan
parameter kesiapsiagaan menurut LIPI UNESCO/2006. Tujuan dari penelitian ini
untuk memperoleh gambaran secara empiris mengenai 1) karakteristik responden
2) pengetahuan masyarakat 3) kebijakan dan panduan 4) rencana tanggap darurat
5) sistem peringatan dini bencana 6) mobilisasi sumber daya. Pada penelitian ini
metode yang digunakan yaitu deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik
penarikan sampel dan populasi menggunakan probability sampling dengan jumlah
responden 95 dari 1.953 kartu keluarga di Desa Paseban. Teknik pengumpulan
data menggunakan penyebaran kuisioner dan studi dokumentasi. Hasil penelitian
kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana banjir berada pada kategori
“Sedang” dengan nilai 12.562 dari 19.000. Pada aspek pengetahuan dalam
kategori “sedang” dengan nilai 2.761, pada kebijakan dan panduan dalam kategori
“sedang” dengan nilai 2.584, lalu rencana tanggap darurat dalam kategori “sedang”
dengan nilai 2.623, pada aspek sistem peringatan dini bencana dalam
kategori “sedang” dengan nilai 2.530, dan aspek mobilisasi sumber daya dalam
kategori “sedang” dengan nilai 2.064. Pada kelima aspek tersebut dalam kategori “sedang”,
namun aspek mobilisasi sumber daya mendapatkan nilai paling rendah.
Penyebab dari rendahnya mobilisasi sumber daya yaitu karena kurangnya
pelatihan simulasi, sosialisasi, dana darurat, perlengkapan logistik, tempat
evakuasi, dan arahan titik evakuasi. Dari permasalahan yang ada, usulan program
untuk permasalahan ini adalah “Optimalisasi Kesiapsiagaan Masyarakat Desa
Paseban” dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, kesiapan,
dan kapasitas pada setiap keluarga dalam memobilisasi sumber daya
yang ada.
Kata Kunci : Kesiapsiagaan Masyarakat, Bencana, Banji
Description
Keywords
Kesiapsiagaan Masyarakat, Bencana, Banji