Browsing by Author "Benny Setia Nugraha"
Now showing 1 - 13 of 13
Results Per Page
Sort Options
Item Aspirasi Hidup Anak Jalanan di Sekolah Bambu Yayasan Kasih Peduli Anak Kecamatan Kuta Kabupaten Badung,(perpustakaan, 2024-01-05) IDA AYU GDE PRADNYAWIDARI DHARMIKA, 19.04.107; Bambang Sugeng; Benny Setia NugrahaABSTRAK IDA AYU GDE PRADNYAWIDARI DHARMIKA, 19.04.107. Aspirasi Hidup Anak Jalanan di Sekolah Bambu Yayasan Kasih Peduli Anak Kecamatan Kuta Kabupaten Badung, Dosen Pembimbing: Bambang Sugeng dan Benny Setia Nugraha. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji lebih dalam mengenai aspirasi hidup yang dimiliki oleh anak jalanan di Sekolah Bambu Yayasan Kasih Peduli Anak Kuta. Memiliki tujuan untuk memperoleh gambaran secara mendalam tentang karakteristik informan, aspek cita-cita, hasrat, dan ketetapan hati dari aspirasi hidup anak jalanan. Metode yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif dalam bentuk deskriptif dan teknik yang digunakan menggunakan wawancara, observasi partisipasi pasif, dan studi dokumentasi. Sumber data dalam penelitian ini empat orang informan terdiri dari dua orang anak jalanan dan dua orang significant others. Pemeriksaan keabsahadn data menggunakan triangulasi sumber, triangulasi teknik, triangulasi waktu, kecukupan referensi, dan uji transferabilitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa anak jalanan memiliki aspirasi hidup jangka panjang dan jangka pendek yang ingin dicapai, namun memiliki pemahaman yang rendah mengenai bagaimana mencapai jalur yang harus dipersiapkan untuk mencapai aspirasi hidupnya, serta memiliki keyakinan diri yang kurang akan aspirasi hidupnya. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka peneliti mengusulkan program “Pendampingan Sosial Terhadap Anak Jalanan di Sekolah Bambu Yayasan Kasih Peduli Anak Kuta” yang dirancang dengan metode social case work. Kata Kunci: aspirasi hidup, anak jalanan, pendampingan sosial ABSTRACT IDA AYU GDE PRADNYAWIDARI DHARMIKA, 19.04.107. Life Aspirations of Street Children at the Bamboo School of Yayasan Kasih Peduli Anak in the Kuta Subdistrict of Badung Regency, Supervisors: Bambang Sugeng and Benny Setia Nugraha. This research was conducted to delve deeper into the life aspirations held by street children at the Bamboo School of Yayasan Kasih Peduli Anak Kuta. Its objective is to obtain a comprehensive understanding of the characteristics of the informants, their aspirations, desires, and determinations regarding their life aspirations. The method employed is a qualitative approach in the form of descriptive research, utilizing interview techniques, passive participant observation, and documentary studies. The data sources for this research consist of four informants, including two street children and two significant others. Data validity was ensured through source triangulation, technique triangulation, time triangulation, reference adequacy, and transferability tests. The results of this research indicate that street children have both short-term and long-term life aspirations they wish to achieve, although they possess a limited understanding of the necessary pathways to realize their life aspirations. Additionally, they exhibit a lack of self-confidence in their life aspirations. Based on these issues, the researcher proposes a program titled "Social Assistance for Street Children at the Bamboo School of Yayasan Kasih Peduli Anak Kuta," designed using the social case work method. Keywords: lif aspirations, street children, social assistanceItem Coping Strategy Perempuan dengan Kehamilan Tidak Diinginkan Di Yayasan Rumah Tumbuh Harapan (Ruth) Kota Bandung(Perpustakaan, 2023-10-29) FEBRY VEGGY UBRA 19.04.020.:; Bambang Sugeng; Benny Setia NugrahaFEBRY VEGGY UBRA 19.04.020.: Coping Strategy Perempuan dengan Kehamilan Tidak Diinginkan Di Yayasan Rumah Tumbuh Harapan (Ruth) Kota Bandung Dimbimbing oleh Bambang Sugeng dan Benny Setia Nugraha. Coping strategy merujuk kepada jenis-jenis upaya yang spesifik baik berupa perilaku maupun respon psikologis yang individu lakukan untuk menguasai, mentolerir, menghilangkan dan mengurangi kejadian ataupun pengalaman yang menyebabkan tekanan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mendalam tentang: 1) karakteristik informan, 2) problem focused coping perempuan dengan kehamilan tidak diinginkan 3) emotional focused coping perempuan dengan kehamilan tidak diinginkan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: 1) wawancara mendalam, 2) observasi, dan 3) studi dokumentasi. Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data primer berasal dari Perempuan dengan Kehamilan Tidak diinginkan dan sumber data sekunder berupa dokuemntasi atau informasi lainnya. Adapun pemeriksaan keabsahan data dilakukan menggunakan uji kredibilitas melalui ketekunan pengamatan, triangulasi, dan melakukan diskusi dengan teman sejawat, serta pengujian dependability dan conformbility Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perempuan dengan kehamilan tidak diinginkan telah memiliki coping strategy meskipun masih belum maksimal. Perempuan dengan kehamilan tidak diinginkan lebih sering menggunakan emotional focused coping untuk menghadapi dan memecahkan permasalahannya. Berdasarkan kelima sub aspek emotional focused coping diketahui bahwa sub aspek selfcontrol dan Seeking social support masih belum optimal dilakukan oleh Perempuan dengan kehamilan tidak diinginkan, hal tersebut juga menyebabkan hambatan kepada Perempuan dengan kehamilan tidak diinginkan untuk menjalankan problem focused coping. Berdasarkan masalah ini, program yang diusulkan yaitu program Dukungan Psikososial Perempuan dengan Kehamilan tidak Diinginkan di Yayasan RUTH Kota Bandung Kata Kunci: Coping Strategy, Perempuan, Kehamilan Tidak DiinginkanItem Eksploitasi Anak sebagai Model Instagram di WooZoo Kids Bandung.(Perpustakaan, 2024-09-17) NABIL FAHRIANSYAH NRP. 20.04.084; Benny Setia Nugraha; Edi SuhandaNABIL FAHRIANSYAH, NRP. 20.04.084 Child Exploitation as an Instagram Model in WooZoo Kids Bandung. Supervisors: Benny Setia Nugraha and Edi Suhanda. Child exploitation is an arbitrary behavior directed at children and carried out by family or close people for the sake of the economy without paying attention to the basic rights of children in accordance with the process of growth and development. The research aims to obtain a detailed and in-depth description of the process of child exploitation, in the form of: 1) forms of child exploitation, 2) factors causing exploitation, 3) the impact of exploitation on children. This study uses a qualitative approach with a case study method. The informants in this study were the parents of child models and child models who collaborated with WooZoo Kids totaling eight people. The researcher uses an open and closed background. The research data sources used primary data sources through interviews and observations, as well as using secondary data sources through document studies and literature studies. The validity test in this study with credibility. The results of the study show that there is physical and economic exploitation in the form of working hours that exceed the maximum limit. A program that focuses on fulfilling children's rights is needed to increase the knowledge of parents and children regarding child exploitation, so the program "LINGKAR (Protect Creative Children in the Digital Era)" was proposed. Keywords: Child Exploitation, Child Model, Social Media ABSTRAK NABIL FAHRIANSYAH NRP. 20.04.084 Eksploitasi Anak sebagai Model Instagram di WooZoo Kids Bandung. Dosen Pembimbing: Benny Setia Nugraha dan Edi Suhanda. Eksploitasi anak merupakan perilaku sewenang-wenang yang ditujukan kepada anak dan dilakukan oleh keluarga atau orang terdekat demi kepentingan perekonomian tanpa memperhatikan hak-hak anak sesuai dengan proses pertumbuhan dan perkembangannya. Penelitian bertujuan memperoleh gambaran secara rinci dan mendalam tentang proses eksploitasi anak, berupa: 1) bentukbentuk eksploitasi anak, 2) faktor penyebab eksploitasi, 3) dampak eksploitasi pada anak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Informan pada penelitian ini adalah orangtua dari model anak dan model anak yang bekerja sama dengan WooZoo Kids berjumlah delapan orang. Peneliti menggunakan latar terbuka dan tertutup. Sumber data penelitian berupa sumber data primer melalui wawancara dan observasi, serta beruoa sumber data sekunder melalui studi dokumen dan studi literatur. Uji keabsahan pada penelitian ini menggunakan credibility. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi adanya eksploitasi fisik dan ekonomi berupa jam kerja yang melebihi batas maksimum. Sebuah program yang berfokus pada pemenuhan hak-hak anak diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan orang tua dan anak terkait eksploitasi anak, sehingga diusulkan program “LINGKAR (Lindungi Anak-anak Kreatif di Era Digital)”. Kata Kunci: Eksploitasi Anak, Model Anak, Media SosialItem Keberfungsian Sosial Warga Binaan Pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Banceuy Bandung.(Perpustakaan, 2024-10-05) NOVRAN DWIANDY HARDIAWAN, NRP.20.04.217.; Edi Suhanda; Benny Setia NugrahaNOVRAN DWIANDY HARDIAWAN, NRP.20.04.217. Keberfungsian Sosial Warga Binaan Pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Banceuy Bandung. Dosen Pembimbing: Edi Suhanda dan Benny Setia Nugraha Keberfungsian sosial adalah suatu kemampuan dalam diri seseorang dalam menjalankan tugas dan perannya untuk mencapai suatu kebutuhan dan juga cara untuk memecahkan permasalahan yang dialami oleh dirinya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui keberfungsian sosial warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Banceuy Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan 1) karakteristik responden, 2) kemampuan warga binaan untuk memenuhi kebutuhan dasar, 3) kemampuan warga binaan untuk menjalankan peranan sosial, 4) kemampuan warga binaan dalam menghadapi tekanan dan goncanganh. Metode yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder. Penentuan sampel pada penelitian ini menggunakan probability sampling dengan teknik simple random. Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah 57 warga binaan. Adapun teknik dalam pengumpulan data penelitian dilakukan menggunakan angket, observasi, dan studi dokumentasi. Instrumen penelitian menggunakan rating scale. Uji validitas yang digunakan adalah face validity, uji reliabilitas menggunakan SPSS dengan uji stastistik cronbach alpha. Hasil dari penelitian mengenai keberfungsian sosial di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Banceuy Bandung menunjukkan bahwa keberfungsian sosial pada warga binaan berada pada kategori tinggi dengan presentasi sebesar 81,92%. Skor pada setiap aspek adalah pada aspek kemampuan memenuhi kebutuhan dasar sebesar 82,4%, skor aspek kemampuan menjalankan peranan sosial sebesar 84%, dan aspek kemampuan menghadapi tekanan dan goncangan sebesar 79,7%. Namun, terdapat beberapa masalah yaitu (1) warga binaan kurang memiliki kemampuan dalam menemukan solusi yang efektif. (2) warga binaan kurang memiliki motivasi untuk belajar keterampilan baru. Peneliti mengusulkan program “Pengembangan Kapasitas Warga Binaan Banceuy” dengan tujuan untuk meningkatkan keberfungsian sosial warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Banceuy Bandung Kata kunci: Keberfungsian Sosial, Warga Binaan, Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Banceuy Bandung. ABSTRACT NOVRAN DWIANDY HARDIAWAN, NRP. 20.04.217. Social Functioning of Inmates in Class IIA Penitentiary Banceuy Bandung. Supervisors: Edi Suhanda and Benny Setia Nugraha Social Functioning is an individual's ability to carry out tasks and roles to meet needs and to solve problems they encounter. This study was conducted to assess the social functioning of inmates at Class IIA Banceuy Prison in Bandung. The study aims to describe 1) the characteristics of the respondents, 2) the inmates' ability to meet basic needs, 3) the inmates' ability to perform social roles, and 4) the inmates' ability to cope with stress and challenges. The research method used is quantitative. The data sources include primary and secondary data. Sampling for this study employed probability sampling with a simple random technique. The sample for the study consisted of 57 inmates. Data collection techniques included questionnaires, observations, and document studies. The research instrument used a rating scale. Validity was tested using face validity, and reliability was assessed using SPSS with the Cronbach's alpha statistical test. The results of the study on social functioning at Class IIA Banceuy Prison in Bandung indicate that social functioning among the inmates falls into the high category, with a percentage of 81.92%. Scores for each aspect are: basic needs fulfillment at 82.4%, performing social roles at 84%, and coping with stress and challenges at 79.7%. However, there are some issues: (1) inmates lack effective problem-solving skills, and (2) inmates lack motivation to learn new skills. The researcher suggests a program called "Capacity Development for Banceuy Inmates" aimed at improving the social functioning of inmates at Class IIA Banceuy Prison in Bandung. Keywords: Social Functioning, Imnates, Class IIA Penitentiary Banceuy Bandung.Item Kepedulian Sosial Masyarakat dalam Upaya Pemenuhan Kebutuhan Lanjut Usia di Desa Cikancana Kecamatan Gekbrong Kabupaten Cianjur.(Perpustakaan, 2024-02-19) AFIFATUL NABILA, 19.04.289.; Bambang Sugeng; Benny Setia NugrahaABSTRACT AFIFATUL NABILA, 19.04.289. Community Social Concern in Efforts to Meet the Needs of the Elderly in Cikancana Village, Gekbrong District, Cianjur Regency. Supervisors: Bambang Sugeng and Benny Setia Nugraha. Community social concern in this research refers to attitudes, actions or desires to move by all elements of society in an effort to meet the needs of the elderly. This research aims to obtain an empirical description of: 1) characteristics of respondents, 2) understanding of the community, 3) awareness of the community, 4) empathy for the community, and 5) the ability of the community to take action. The method used is a quantitative descriptive method. The data sources used are primary and secondary data sources. The population in this research was the people of Cikancana Village which were represented by 1,401 heads of families and produced a sample of 93 heads of families as research respondents. The sampling technique used is Simple Random Sampling technique. The data collection techniques used were: 1) questionnaire, 2) observation, and 3) documentation study. Validity test using advance validity (face validity). Reliability test using calculation alpha cronbach via SPSS version 26.0. The results of a research of 93 heads of families showed that in the four aspects of social concern there were already respondents who were in the category of having social concern. This is evidenced by the highest percentage of respondents choosing answers from the four aspects of social concern with a score of 4. However, there are still respondents who lack or do not even have social concern. This is evidenced by respondents who chose answers with scores from the four aspects of social concern between 2 or 1. Based on the results of this research, the researchers chose to focus on handling respondents who were lacking and did not have social concern. In order to improve or increase the respondent's social concern, the researcher recommends activities to increase community social concern in an effort to meet the needs of the elderly through the "Concern for the Elderly (from Us to the Elderly)" Program using the CO/CD (Community Organization/Community Development) method and locality development approach models. Keywords: Social Concern, Community, Elderly ABSTRAK AFIFATUL NABILA, 19.04.289. Kepedulian Sosial Masyarakat dalam Upaya Pemenuhan Kebutuhan Lanjut Usia di Desa Cikancana Kecamatan Gekbrong Kabupaten Cianjur. Dosen Pembimbing: Bambang Sugeng dan Benny Setia Nugraha. Kepedulian sosial masyarakat dalam penelitian ini merujuk pada sikap, tindakan ataupun keinginan bergerak yang dilakukan seluruh elemen masyarakat dalam upaya pemenuhan kebutuhan lanjut usia. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris tentang: 1) karakteristik responden, 2) pemahaman masyarakat, 3) kesadaran masyarakat, 4) empati masyarakat, dan 5) kemampuan masyarakat dalam melakukan tindakan. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Desa Cikancana yang direpresentasikan dengan 1.401 kepala keluarga dan menghasilkan sampel sebanyak 93 kepala keluarga sebagai responden penelitian. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah teknik Simple Random Sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: 1) angket, 2) observasi, dan 3) studi dokumentasi. Uji validitas menggunakan validitas muka (face validity). Uji reliabilitas menggunakan penghitungan alpha cronbach melalui SPSS versi 26.0. Hasil penelitian terhadap 93 kepala keluarga menunjukkan bahwa di empat aspek kepedulian sosial sudah terdapat responden yang berada pada kategori memiliki kepedulian sosial. Hal ini dibuktikan dengan persentase jumlah responden yang paling tinggi memilih jawaban dari empat aspek kepedulian sosial dengan skor 4. Namun demikian, masih terdapat responden yang kurang bahkan tidak memiliki kepedulian sosial. Hal ini dibuktikan dengan responden yang memilih jawaban dengan skor dari empat aspek kepedulian sosial antara 2 atau 1. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti memilih untuk fokus terhadap penanganan responden yang masih kurang dan tidak memiliki kepedulian sosial. Dalam rangka memperbaiki atau meningkatkan kepedulian sosial responden tersebut, peneliti merekomendasikan adanya kegiatan peningkatan kepedulian sosial masyarakat dalam upaya pemenuhan kebutuhan lanjut usia melalui Program “Peduli Lansia (dari Kita untuk Lansia)” dengan menggunakan metode CO/CD (Community Organization/Community Development) dan model pendekatan locality development. Kata Kunci: Kepedulian Sosial, Masyarakat, Lanjut UsiaItem Kesiapan Warga Binaan dalam Reintegrasi Sosial Di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Banceuy Bandung.(Perpustakaan, 2024-10-05) MAHARANI PUTU RATRI, NRP.20.04.330.; Benny Setia Nugraha; Edi SuhandaMAHARANI PUTU RATRI, NRP.20.04.330. Kesiapan Warga Binaan dalam Reintegrasi Sosial Di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Banceuy Bandung. Dosen Pembimbing: Benny Setia Nugraha dan Edi Suhanda Kesiapan adalah situasi untuk membentuk seluruh kondisi sehingga dikatakan siap melalui kriteria atau cara tertentu. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kesiapan warga binaan dalam reintegrasi sosial di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Banceuy Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji 1) karakteristik informan, 2) kondisi fisik warga binaan, 3) kondisi mental warga binaan, 4) kondisi emosional warga binaan, 5) kebutuhan warga binaan, 6) motif warga binaan, 7) tujuan warga binaan, 8) keterampilan warga binaan, 9) pengetahuan warga binaan. Metode yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sekunder. Penentuan sumber data dilakukan dengan menggunakan teknik purposive. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah 1) wawancara mendalam, 2) observasi, 3) studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesiapan reintegrasi sosial warga binaan memiliki permasalahan yaitu terdapat kecemasan warga binaan terhadap stigma negatif masyarakat kepada mantan narapidana yang membuat warga binaan kehilangan kepercayaan diri dan kebingungan dalam menyesuaikan diri dalam hidup bermasyarakat. Maka, untuk meningkatkan kapasitas warga binaan dalam kesiapan reintegrasi sosial diusulkan program yaitu Peningkatan Kapasitas Warga Binaan dalam Mengatasi Kecemasan. Kata Kunci: Kesiapan, Reintegrasi Sosial, Warga Binaan. Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Banceuy Bandung. ABSTRACT MAHARANI PUTU RATRI, NRP.20.04.330. Inmate Readiness for Social Reintegration at Class IIA Banceuy Penitentiary in Bandung. Supervisor: Benny Setia Nugraha dan Edi Suhanda Readiness is the situation of forming all conditions so that it is considered ready through certain criteria or methods. This study was conducted to understand the readiness for social reintegration of inmates at the Class IIA Banceuy Bandung Correctional Facility. The aims of this research are to examine: 1) the characteristics of the informants, 2) the physical condition of the inmates, 3) the mental condition of the inmates, 4) the emotional condition of the inmates, 5) the needs of the inmates, 6) the motives of the inmates, 7) the goals of the inmates, 8) the skills of the inmates, 9) the knowledge of the inmates. The method used in this research is a descriptive method with a qualitative approach. The data sources used in this study are primary and secondary data. The data sources were determined using purposive sampling techniques. The data collection techniques used are: 1) in-depth interviews, 2) observations, 3) documentation studies. The results of the study show that the readiness for social reintegration of inmates faces problems, such as the anxiety of inmates regarding the negative stigma from society towards former convicts, which causes inmates to lose self-confidence and confusion in adjusting to social life. Therefore, to enhance the inmates' capacity for social reintegration readiness, a proposed program is the "Enhancement of Inmates' Capacity to Address Anxiety. Keywords: Readiness, Social Reintegration, Inmates, Class IIA Banceuy Penitentiary BandungItem Kondisi Psikososial Anak Kecanduan Game Online di Kelurahan Antapani Kidul Kecamatan Antapani Kota Bandung(Perpustakaan, 2024-09-10) RAIHAN HAFIZH DZULFIQAR 20.04.050.; Benny Setia Nugraha; Edi SuhandaRAIHAN HAFIZH DZULFIQAR 20.04.050. Kondisi Psikososial Anak Kecanduan Game Online di Kelurahan Antapani Kidul Kecamatan Antapani Kota Bandung, dibimbing oleh Benny Setia Nugraha dan Edi Suhanda. Kondisi psikososial merupakan produk interaksi atau hubungan dinamis antara sistem biologis, sistem psikologis, dan sistem sosial yang dapat mempengaruhi perkembangan manusia. Anak kecanduan game online adalah menggunakan komputer atau smartphone secara berlebihan dan terus menerus yang akan menimbulkan munculnya permasalahan pada aspek kondisi psikologis, kondisi fisik, dan kondisi sosial. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris tentang: 1) karakterstik informan, 2) aspek fisik anak, 3) aspek psikologis anak, dan 4) aspek sosial anak. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data yang digunakan yaitu sumber data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan pendekatan kualitatif dengan cara observasi, wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan yaitu dengan cara uji credibility, transferability, dependability, dan confirmability. Teknik analisa data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan verfikasi data. Hasil penelitian menununjukkan bahwa kecanduan game online merupakan siswa sekolah SLTP dan SLTA. Kecanduan game online berpengaruh pada aspek fisik/biologis yang berpengaruh pada kesehatan tubuh dan malas untuk berolahraga karena memilih bermain game online, pada aspek psikologis anak kecanduan game online sering berbicara kasar dan cenderung berprilaku maladaptif, pada aspek sosial anak-anak yang hanya terbatas dengan teman-teman yang sesama bermain game online. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka peneliti mengusulkan program “PEKA SMART” Peningkatan Kapasitas Sehat, Mandiri, Aktif, dan Terarah terhadap Anak. Tujuan dari program tersebut untuk mengurangi intensitas anak dalam bermain game online dan mengalihkan fokus anak yang kecanduan game online pada kegiatan positif. Kata Kunci: Kondisi Psikososial, Kecanduan Game Online, Anak ABSTRACT RAIHAN HAFIZH DZULFIQAR 20.04.050. Psychosocial Conditions Of Children Addicted To Online Games in Antapani Kidul Urban Village, Antapani Sub-District, Bandung City, supervised by Benny Setia Nugraha and Edi Suhanda. Psychosocial conditions are the product of interactions or dynamic relationships between biological systems, psychological systems and social systems that can influence human development. Children who are addicted to online games use computers or smartphones excessively and continuously which will cause problems in terms of psychological conditions, physical conditions and social conditions. This research aims to obtain an empirical description of: 1) the characteristics of the informants, 2) the physical aspects of the child, 3) the psychological aspects of the child, and 4) the social aspects of the child. The method used in this research is descriptive research with a qualitative approach. The data sources used are primary and secondary data sources. The data collection technique used was a qualitative approach using observation, in-depth interviews and documentation studies. Validity checks are by means of credibility, transferability, dependability and confirmability tests. The data analysis techniques used are data reduction, data presentation, and data verification. The research results show that online game addiction is among junior and senior high school students. Addiction to online games affects the physical/biological aspects which affect body health and they are lazy to exercise because they choose to play online games. In the psychological aspect, children addicted to online games often speak rudely and tend to behave maladaptively. In the social aspect, children are limited to only friends. -friends who play online games. Based on these problems, the researchers proposed the "PEKA SMART" Increasing Healthy, Independent, Active and Focused Capacity. The aim of this program is to reduce the intensity of children playing online games and shift the focus of children who are addicted to online games on positive activities. Keywords: Online Games, Online Game Addiction, Child ConditionItem Partisipasi Masyarakat pada Gerakan Peduli Lingkungan “Kang Pisman” dalam Penanggulangan Sampah di Kelurahan Cigondewah Rahayu Kecamatan Bandung Kulon Kota Bandung(Perpustakaan, 2024-09-07) NADILLA AFAF NAFISAH, 20.04.357; Benny Setia Nugraha; Edi SuhandaNADILLA AFAF NAFISAH, 20.04.357. Community Participation in the "Kang Pisman" Environmental Care Movement in Waste Management in Cigondewah Rahayu Village, Bandung Kulon District, Bandung City. supervised by Benny Setia Nugraha and Edi Suhanda. The Bandung City Government created an Environmental Care Movement for Waste Management, namely "Kang Pisman" which means Kang (reduce waste), Pis (separate), and Man (utilize) since 2018 with the aim of reducing waste and increasing community participation in managing waste. Community Participation is the involvement or participation of society as a whole. This research aims to obtain an empirical picture of: 1) characteristics of informants, 2) aspects of decision making, 3) aspects of implementation, 4) aspects of utilization, and 5) aspects of evaluation. The method used is descriptive research with a qualitative approach. The data sources used are primary data sources and secondary data sources by determining data sources using purposive techniques. The data collection techniques used were in-depth interviews, observation and documentation studies. Checking the validity of the data uses a credibility test with the technical criteria of extending participation, increasing persistence, triangulation, and adequacy of references. Data analysis techniques include data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The research results show that community participation in the "Kang Pisman" program through decisionmaking aspects, implementation aspects, utilization aspects, and evaluation aspects is only carried out by "Kang Pisman" program officers and a small portion of the community in Cigondewah Rahayu Village, Bandung Kulon District, Bandung City. This is because there are still many people who are not aware and understand the importance of the "Kang Pisman" program. Based on these problems, the researchers proposed a program providing education and training “Cigondewah Rahayu Bersih Sejahtera” to increase community participation in the "Kang Pisman" program in waste management. Keywords: Participation Community, "Kang Pisman", Waste Management ABSTRAK NADILLA AFAF NAFISAH, 20.04.357. Partisipasi Masyarakat pada Gerakan Peduli Lingkungan “Kang Pisman” dalam Penanggulangan Sampah di Kelurahan Cigondewah Rahayu Kecamatan Bandung Kulon Kota Bandung. dibimbing oleh Benny Setia Nugraha dan Edi Suhanda. Pemerintah Kota Bandung membuat Gerakan Peduli Lingkungan untuk Penanggulangan Sampah yaitu “Kang Pisman” yang dimana Kang dimaksudkan dengan (kurangi sampah), Pis (pisah), dan Man (manfaatkan) sejak tahun 2018 dengan tujuan untuk mengurangi sampah dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mengola sampah. Partisipasi Masyarakat merupakan keterlibatan atau keikutsertaan masyarakat secara keseluruhan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris tentang: 1) karakteristik informan, 2) aspek pengambilan keputusan, 3) aspek pelaksanaan, 4) aspek pemanfaatan, dan 5) aspek evaluasi. Metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sumber data sekunder dengan penentuan sumber data melalui teknik purposive. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data menggunakan uji kredibilitas dengan kriteria teknik perpanjangan keikutsertaan, meningkatkan ketekunan, triangulasi, dan kecukupan referensi. Teknik analisa data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Hasil penelitian menujukkan bahwa partisipasi masyarakat pada program “Kang Pisman” melalui aspek pengambilan keputusan, aspek pelaksanaan, aspek pemanfaatan, dan aspek evaluasi hanya dilaksanakan oleh petugas program “Kang Pisman” dan sebagian kecil masyarakat di Kelurahan Cigondewah Rahayu Kecamatan Bandung Kulon Kota Bandung. Hal tersebut dikarenakan masih banyak masyarakat yang belum sadar dan paham tentang pentingnya program “Kang Pisman”. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka peneliti mengusulkan program pemberian edukasi dan pelatihan “Cigondewah Rahayu Bersih Sejahtera” untuk meningkatkan partisipasi masyarakat pada program “Kang Pisman” dalam penanggulangan sampah. Kata kunci: Partisipasi Masyarakat, “Kang Pisman”, Penanggulangan SampahItem Pendampingan Terhadap Anak Yang Terpisah Dari Orangtuanya Studi Kasus di Perumahan Komplek Fajaraya Estate di Kota Cimahi, Ujian Akhir Program Studi, Sarjana Terapan Pekerja Sosial, Juni 2024,(Perpustakaan, 2024-10-15) TALITA NATHANIA,20.04.318; Benny Setia Nugraha; Edi SuhandaTALITA NATHANIA,20.04.318 Pendampingan Terhadap Anak Yang Terpisah Dari Orangtuanya Studi Kasus di Perumahan Komplek Fajaraya Estate di Kota Cimahi, Ujian Akhir Program Studi, Sarjana Terapan Pekerja Sosial, Juni 2024, Dosen Pembimbing Benny Setia Nugraha dan Edi Suhanda. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan menganalisis proses pendampingan terhadap anak-anak yang terpisah dari orangtuanya di Kota Cimahi. Anak-anak yang mengalami keterpisahan dari orangtua sering kali menghadapi berbagai tantangan emosional dan sosial, sehingga pendampingan menjadi faktor penting dalam mendukung kesejahteraan mereka. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus untuk memahami dinamika dan intervensi yang dilakukan oleh para pendamping dalam mendukung anak-anak tersebut. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan para pendamping, anak-anak, hasil penelitian menunjukkan bahwa pendampingan yang efektif memerlukan pendekatan yang holistik, di mana pendamping tidak hanya berfokus pada kebutuhan dasar anak, tetapi juga memberikan perhatian khusus pada aspek emosional, pendidikan, dan sosial. Selain itu, penelitian ini mengidentifikasi berbagai tantangan yang dihadapi oleh para pendamping, termasuk keterbatasan sumber daya, dukungan psikologis, dan koordinasi dengan lembaga lain. Implikasi dari penelitian ini adalah pentingnya peningkatan kapasitas para pendamping melalui pelatihan dan dukungan berkelanjutan, serta perlunya kolaborasi yang lebih kuat antara pemerintah, lembaga sosial, dan masyarakat dalam upaya mendukung anak-anak yang terpisah dari orangtuanya. Kesimpulannya, pendampingan yang komprehensif dan berkelanjutan sangat krusial dalam memastikan kesejahteraan anak-anak yang terpisah dari orangtua mereka di Kota Cimahi. Kata Kunci: pendampingan, anak, terpisah dari orangtua ABSTRACT TALITA NATHANIA,20.04.318 (Assistance for Children Separated from Their Parents in case study in the Fajaraya Estate Complex in Cimahi City, Final Examination of the Study Program, Bachelor of Applied Social Work, June 2024, Supervised by.Benny Setia Nugraha and Edi Suhanda) This research aims to explore and analyze the process of assisting children who are separated from their parents in Cimahi City. Children who experience separation from their parents often face various emotional and social challenges, so assistance becomes an important factor in supporting their well-being. This research uses qualitative methods with a case study approach to understand the dynamics and interventions carried out by caregivers in supporting these children. Data was collected through in-depth interviews with children, the research results show that effective mentoring requires a holistic approach, where the mentor not only focuses on the child's basic needs, but also pays special attention to emotional, educational and social aspects. In addition, this research identified various challenges faced by caregivers, including limited resources, psychological support, and coordination with other agencies. The implications of this research are the importance of increasing the capacity of companions through training and ongoing support, as well as the need for stronger collaboration between the government, social institutions and the community in efforts to support children who are separated from their parents. In conclusion, comprehensive and sustainable assistance is very crucial in ensuring the welfare of children separated from their parents in Cimahi City. Keywords: assistance, children, separation from parentsItem Resiliensi Anak Keluarga Broken Home di Panti Asuhan Putri ‘Aisyiyah Margasari Kabupaten Tegal. Skripsi, Program Studi Pekerjaan Sosial Program Sarjana Terapan Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung,(Perpustakaan, 2024-02-20) FITRIA NUR UTAMI, 19.04.227.; Bambang Sugeng; Benny Setia NugrahaABSTRAK FITRIA NUR UTAMI, 19.04.227. Resiliensi Anak Keluarga Broken Home di Panti Asuhan Putri ‘Aisyiyah Margasari Kabupaten Tegal. Skripsi, Program Studi Pekerjaan Sosial Program Sarjana Terapan Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung, Dosen Pembimbing: Bambang Sugeng dan Benny Setia Nugraha Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran resiliensi anak keluarga broken home di Panti Asuhan Putri ‘Aisyiyah Margasari Kabupaten Tegal yang terdiri dari tujuh aspek pembentuk resiliensi merujuk pada ahli Reivich dan Shatte (2002), meliputi aspek regulasi emosi, pengendalian impuls, optimis, kemampuan mengatasi masalah, empati, efikasi diri, dan pencapaian. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan metode deskriptif. Responden dalam penelitian ini berjumlah 35 anak. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket, studi dokumentasi, dan observasi. Teknik pengambilan data menggunakan sampling jenuh. Uji validitas yang digunakan adalah face falidity dan uji reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach dengan menggunakan aplikasi Microsoft excel. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah statistik deskripstif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak keluarga broken home di Panti Asuhan Putri ‘Aisyiyah memiliki resiliensi yang baik hal tersebut ditunjukkan pada kondisi anak yang mampu meregulasi emosinya yaitu tetap tenang dalam kondisi yang menekan, mampu mengendalikan impuls atau dorongan dari dalam dirinya, mampu bersikap optimis untuk memiliki kehidupan yang lebih baik, dan mampu berempati kepada orang lain. Namun, dari hasil penelitian juga ditemukan bahwa anak belum mampu menganalisis masalahnya, kurangnya efikasi diri, dan pencapaian yaitu ditunjukan dengan rendahnya kepercayaan diri dan motivasi hidup anak. Berdasarkan hasil tersebut maka diusulkan program “Pelatihan Pengembangan Diri Untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri dan Motivasi Hidup Anak Keluarga Broken Home” di Panti Asuhan Putri ‘Aisyiyah Margasari Kabupaten Tegal. Kata Kunci: Resiliensi, Anak Keluarga Broken Home, Panti Asuhan ABSTRAC FITRIA NUR UTAMI, 19.04.227. Resilience of Children Broken Home Families at the Panti Asuhan Putri ‘Aisyiyah Margasari Tegal Regency. Thesis, Bachelor of Applied Social Work from Bandung Social Welfare Polytechnic, Supervisor: Bambang Sugeng and Benny Setia Nugraha This study aims to describe the resilience of children from broken home families at the Panti Asuhan Putri ‘Aisyiyah Margasari, Tegal Regency, which consists of seven aspects of forming resilience, referring to experts Reivich and Shatte (2002), including aspects of emotion regulation, impulse control, optimism, ability to overcome problems. , empathy, self-efficacy, and achievement. This research uses quantitative methods with descriptive methods. Respondents in this study amounted to 35 children. Data collection techniques were carried out using questionnaires, documentation studies, and observation. The data collection technique uses saturated sampling. The validity test used is the face validity and reliability test using the Alpha Cronbach formula using the Microsoft Excel application. The data analysis technique used in this study is descriptive statistics. The results showed that children from broken home families at the Putri 'Aisyiyah Orphanage had good resilience, this was shown in the condition of children who were able to regulate their emotions, namely remaining calm in stressful conditions, being able to control impulses or impulses from within themselves, being able to be optimistic to have a better life, and being able to empathize with others. However, the results of the study also found that children have not been able to analyze their problems, lack of self-efficacy, and achievement, which is indicated by the low self-confidence and motivation in children's lives. Based on these results, a program is proposed "Self-Development Training to Increase Self-Confidence and Life Motivation for Children with Broken Home Families" at the Panti Asuhan Putri ‘Aisyiyah Margasari Tegal Regency. Keywords: Resilience, Broken Home Family Children, Panti AsuhanItem Resiliensi Perempuan Rawan Sosial Ekonomi Dalam Memenuhi Kebutuhan Ekonomi di Kelurahan Cigondewah Rahayu, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, Dibimbing oleh Benny Setia Nugraha dan Edi Suhanda(Perpustakaan, 2024-09-11) ENJELIA KUSUMA PUTRI, NRP. 20.04.102.; Benny Setia Nugraha; Edi SuhandaENJELIA KUSUMA PUTRI, NRP. 20.04.102. Resilience of Socio-Economic Vulnerable Women in Meeting Economic Needs in Cigondewah Rahayu Village, Bandung Kulon District, Bandung City, West Java Province, Supervised by Benny Setia Nugraha and Edi Suhanda This research aims to gain an understanding of the description of resilience in socioeconomically vulnerable women in facing difficult conditions including aspects of surviving, overcoming and developing. The method used is a qualitative approach in descriptive form and the techniques used use in-depth interviews, observation and documentation studies. The data sources in this research were five informants consisting of four socio-economically vulnerable women and one community social worker. Checking the validity of data uses credibility through increased diligence, source triangulation, technical triangulation, using reference materials, transferability and certainty. The results of the research show that the resilience ability in the aspect of survival is that two socio-economically vulnerable women have strong ability to survive in difficult conditions and the other two lack it. In the aspect of overcoming, all socio-economically vulnerable women have the ability to overcome various difficulties. In the development aspect, three socio-economically vulnerable women have strong ability to develop but are still dependent on other people and one other has less ability to develop. Based on these problems, the proposed program is "Increasing the Resilience of Socioeconomically Vulnerable Women in Meeting Economic Needs in Cigondewah Rahayu Village". The aim of this program is to increase the awareness of socio-economically vulnerable women that difficult situations can be changed so that they can improve the skills of socioeconomically vulnerable women by utilizing their existing potential. Keywords: Resilience, Socioeconomically Vulnerable Women, Economic necessity ABSTRAK ENJELIA KUSUMA PUTRI, NRP. 20.04.102. Resiliensi Perempuan Rawan Sosial Ekonomi Dalam Memenuhi Kebutuhan Ekonomi di Kelurahan Cigondewah Rahayu, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, Dibimbing oleh Benny Setia Nugraha dan Edi Suhanda Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman mengenai gambaran resiliensi pada perempuan rawan sosial ekonomi dalam menghadapi kondisi yang sulit meliputi aspek bertahan, mengatasi dan berkembang. Metode yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif dalam bentuk deskriptif dan teknik yang digunakan menggunakan wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Sumber data dalan penelitian ini lima informan terdiri dari empat Perempuan Rawan Sosial Ekonomi dan satu Pekerja Sosial Mayarakat. Pemeriksaan keabsahan data menggunakan kredibilitas melalui peningkatan ketekunan, triangulasi sumber, triangulasi teknik, menggunakan bahan referensi, keteralihan dan kepastian. Hasil penelitian menunjukkan kemampuan resiliensi pada aspek bertahan ada dua perempuan rawan sosial ekonomi memiliki kemampuan untuk bertahan yang kuat di kondisi yang sulit dan dua lainnya kurang. Pada aspek mengatasi semua perempuan rawan sosial ekonomi memiliki kemampuan mengatasi di tengah kesulitan yang berbeda-beda. Pada aspek berkembang, tiga perempuan rawan sosial ekonomi memiliki kemampuan untuk berkembang yang kuat namun masih bergantung dengan orang lain dan satu lainnya memiliki kemampuan berkembang yang kurang. Berdasarkan permasalahan tersebut, program yang diusulkan adalah “Peningkatan Ketahanan Perempuan Rawan Sosial Ekonomi dalam Memenuhi Kebutuhan Ekonomi di Kelurahan Cigondewah Rahayu”. Tujuan program ini yaitu untuk meningkatkan kesadaran perempuan rawan sosial ekonomi bahwa keadaan yang sulit dapat dirubah sehingga dapat meningkatkan keterampilan pada diri perempuan rawan sosial ekonomi dengan memanfaatkan potensi yang ada. Kata Kunci : Resiliensi, Perempuan Rawan Sosial Ekonomi, Kebutuhan EkonomiItem Self-Efficacy Anak di Panti Asuhan Permata Hati Kabupaten Bekasi Provinsi Jawa Barat.(Perpustakaan, 2024-10-05) VYONA ALPUTILA, NRP.19.04.019,; Benny Setia Nugraha; Denti KardetiVYONA ALPUTILA, NRP.19.04.019, Self-Efficacy of Children at the Permata Hati Orphanage, Bekasi Regency, West Java Province. Supervisor: Benny Setia Nugraha, Denti Kardeti Self-Efficacy is one aspect of self-knowledge or self-knowledge that is most influential in everyday human life. This research aims to obtain a general picture of children's self-efficacy at the Permata Hati Bekasi orphanage which includes Academic (academic), Social (social), Emotional (Emotional). This research uses quantitative research methods. The data sources used in this research are primary and secondary data sources. Primary data was obtained by researchers while at the research location and obtained directly from respondents, namely 26 children at the Permata Hati Bekasi Orphanage, and secondary data was obtained through study documentation. The data obtained through secondary data sources is data about the profile of the Permata Hati Bekasi Orphanage. The data collection techniques used were questionnaires, documentation studies and observation. The questionnaire used was a questionnaire created by Muris (2001), namely the SelfEfficacy Questionnaire for Children (SEQ-C) using Rating Scale and Face Validity measurements (face validity test). The results of the research show that in general the self-efficacy of children at the Permata Hati Bekasi Orphanage is still low, academic self-efficacy with a score of 846 and a percentage of 33.66%, social selfefficacy with a score of 815 and a percentage of 32.43%, and emotional selfefficacy with a score of 852 and a percentage of 33.90%. The conclusion is that the self-efficacy of children at the Permata Hati Bekasi Orphanage still needs to be improved. The problems found were low support from the surrounding environment and low acceptance from peers at the orphanage. Based on the problems found, the researchers developed a program to deal with these problems, namely, "Psychosocial Support for Children in Orphanages through the Children's Creative Studio". Keywords: Self-Efficacy, Children, Orphanage ABSTRAK VYONA ALPUTILA, NRP.19.04.019, Self-Efficacy Anak di Panti Asuhan Permata Hati Kabupaten Bekasi Provinsi Jawa Barat. Dosen Pembimbing: Benny Setia Nugraha, Denti Kardeti Self-Efficacy merupakan salah satu aspek pengetahuan tentang diri atau self knowledge yang paling berpengaruh dalam kehidupan manusia sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran umum mengenai self-efficacy anak di panti asuhan Permata Hati Bekasi yang mencakup Academic (akademik), Social (sosial), Emotional (Emosional). Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sekunder. Data primer didapatkan peneliti ketika berada di lokasi penelitian dan diperoleh langsung dari responden yakni 26 anak di Panti Asuhan Permata Hati Bekasi, dan data sekunder diperoleh melalui studi dokumentasi. Adapun data-data yang diperoleh melalui sumber data sekunder adalah data tentang profil Panti Asuhan Permata Hati Bekasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner, studi dokumentasi, dan observasi. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner yang dibuat oleh Muris (2001) yaitu Self-Efficacy Questionnaire for Children (SEQ-C) dengan menggunakan pengukuran Rating Scale dan Face Validity (uji validitas muka). Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum self-efficacy anak di Panti Asuhan Permata Hati Bekasi masih rendah, academic self-efficay dengan skor 846 dan presentase sebesar 33,66%, social self-efficacy dengan skor 815 dan presentase sebesar 32,43%, dan emotional self-efficacy dengan skor 852 dan presentase sebesar 33,90%. Kesimpulannya adalah self-efficacy anak di Panti Asuhan Permata Hati Bekasi masih perlu ditingkatkan. Permasalahan yang ditemukan adalah rendahnya dukungan dari lingkungan sekitar dan rendahnya penerimaan dari teman sebaya di panti. Berdasarkan permasalahan yang ditemukan, peneliti merumuskan program untuk menangani permasalahan tersebut yaitu, “Dukungan Psikososial pada Anak di Panti Asuhan Melalui Sanggar Kreasi Anak”. Kata kunci: Self Efficacy, Anak, Panti AsuhanItem Social Interaction between Adolescents at UPT Pelayanan Sosial Bina Remaja Blitar .(Perpustakaan, 2024-09-06) BETTY SEKAR AYU APSARININGRUM, 20.04.052.; Benny Setia Nugraha; Edi SuhandaBETTY SEKAR AYU APSARININGRUM, 20.04.052. Social Interaction between Adolescents at UPT Pelayanan Sosial Bina Remaja Blitar, Supervised by Benny Setia Nugraha and Edi Suhanda. Social interaction is a reciprocal relationship between one individual and another that can influence each other's behavior so that communication occurs. The ability of social interaction is very important for individuals, where adolescents can get along with other people, among peers and with adults who are around their environment. This study aims to obtain an empirical description of: 1) informant characteristics, 2) aspects of cooperation, 3) aspects of accommodation, 4) aspects of competition, 5) aspects of conflict. The method used is descriptive research with a qualitative approach. The data sources used are primary data sources and secondary data sources with the determination of data sources through purposive techniques. The data collection techniques used were in-depth interviews, observation, and documentation studies. Data validity checking uses credibility testing with techniques to increase persistence and triangulation. The results showed that social interaction between adolescents at UPT Pelayanan Sosial Bina Remaja Blitar was quite good but there were still adolescents who were less active in interacting. Teenage beneficiaries choose not to want to do the scheduled activities because of laziness and boredom. Lack of self-awareness also makes teenage beneficiaries reluctant to carry out activities at UPT PSBR, especially in terms of cooperation. Based on these problems, the proposed program is “Youth Connection” to increase self-awareness of adolescents and eliminate boredom in adolescent beneficiaries. Keywords: Social Interaction, Teenagers ABSTRAK BETTY SEKAR AYU APSARININGRUM, 20.04.052. Interaksi Sosial Antar Remaja di UPT Pelayanan Sosial Bina Remaja Blitar, Dibimbing oleh Benny Setia Nugraha dan Edi Suhanda Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu satu dengan individu lain yang dapat saling mempengaruhi perilaku satu sama lain sehingga terjadi suatu komunikasi. Kemampuan interaksi sosial merupakan hal yang sangat penting bagi individu, dimana remaja dapat bergaul dengan orang lain, diantara dengan teman sebaya maupun dengan orang yang lebih dewasa yang ada di sekitar lingkungannya. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris tentang: 1) karakteristik informan, 2) bentuk kerjasama, 3) bentuk akomodasi, 4) bentuk persaingan, 5) bentuk pertikaian. Metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sumber data sekunder dengan penentuan sumber data melalui teknik purposive. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Pemerikasaan keabsahan data menggunakan uji kredibilitas dengan teknik meningkatkan ketekunan dan triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi sosial antar remaja di UPT Pelayanan Sosial Bina Remaja Blitar sudah cukup baik namun masih ada remaja yang kurang aktif dalam berinteraksi. Remaja penerima manfaat memilih untuk tidak mau melakukan kegiatan yang sudah dijadwalkan karena rasa malas dan jenuh. Kurangnya kesadaran diri juga membuat remaja penerima manfaat enggan untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang ada di UPT PSBR terutama dalam hal kerjasama. Berdasarkan permasalahan tersebut, program yang diusulkan adalah “Koneksi Remaja” untuk meningkatkan kesadaran diri dari remaja dan menghilangkan rasa jenuh pada remaja penerima manfaat. Kata Kunci : Interaksi Sosial, Remaja