Browsing by Author "Dwi Heru Sukoco"
Now showing 1 - 9 of 9
Results Per Page
Sort Options
Item Kesejahteraan Petani Kopi melalui Penerapan Teknologi Tepat Guna Pascapanen di Desa Campakamulya Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung,(Perpustakaan, 2024-03-14) ABIWARDHANI RAHMANSYAH, 19.04.006.; Dwi Heru Sukoco; Ade SubarkahSTRAK ABIWARDHANI RAHMANSYAH, 19.04.006. Kesejahteraan Petani Kopi melalui Penerapan Teknologi Tepat Guna Pascapanen di Desa Campakamulya Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung, Dibimbing oleh Dwi Heru Sukoco dan Ade Subarkah. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi peningkatan kesejahteraan petani kopi melalui penerapan teknologi tepat guna di Desa Campakamulya, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung. Latar belakang penelitian ini adalah kondisi kesejahteraan petani yang terbatas oleh ketergantungan pada panen setahun sekali, sehingga diperlukan alternatif solusi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi atau mencari pendapatan tambahan di luar bercocok tanam kopi. Teknologi tepat guna menjadi opsi yang menjanjikan karena dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas kopi yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani di Desa Campakamulya. Penelitian ini meliputi analisis kondisi kesejahteraan petani sebelum dan setelah penerapan teknologi tepat guna, serta teknologi yang digunakan petani dalam proses pulping, green house, dan roasting. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Uji validitas alat ukur menggunakan uji kredibilitas, uji transferabilitas, uji konfirabilitas, dan uji kebergantungan data. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa teknologi tepat guna mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas dalam produksi kopi dalam satu periode panen. Tetapi terdapat kendala dalam penerapannya seperti mahalnya penerapan teknologi tepat guna bagi petani, kurang teredukasinya petani dalam penerapan teknologi tepat guna, dan ketika penggunaan teknologi tepat guna diterapkan dengan benar pun petani khawatir tidak mampu menjual hasil produksinya. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti mengusulkan Program Energi dan Semangat Petani Kopi melalui Penerapan Teknologi Tepat Guna Pascapanen Kopi ( INOVASI KOPI) di Desa Campakamulya Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung dengan menggunakan metode Community Organization/Community Development (Organisasi Masyarakat/Pengembangan Masyarakat) dan teknik Focus Group Discussion, Technologi of Participation, dan Methode Participatory Assesment. Kata Kunci : Petani, Sejahtera, TeknologiItem Pekerjaan Sosial dan Proses Pertolongan(Poltekesos. Press, 2021) Dwi Heru SukocoBuku ini menggambarkan bagaimana Pekerjaan Sosial dan Proses PertolonganItem Pengembangan Desain Pemberdayaan Lanjut Usia Potensial Melalui Market PROLAN (Produk Lansia) Di Yayasan Mandar Indonesia.(Perpustakaan, 2023-12-18) Novita Kartika 2001002; Dwi Heru Sukoco; Didiet WidiowatiABSTRAK Novita Kartika,2001002. Pengembangan Desain Pemberdayaan Lanjut Usia Potensial Melalui Market PROLAN (Produk Lansia) Di Yayasan Mandar Indonesia. Dosen pembimbing Dwi Heru Sukoco dan Didiet Widiowati Lanjut usia tidak terlepas dari berbagai permasalahan yang menghadapinya. Salah satu masalah yang sering dihadapi lanjut usia adalah masalah ekonomi. Pemberdayaan lanjut usia potensial merupakan salah satu cara mengatasi masalah ekonomi pada lanjut usia potensial. Oleh karena itu proses pemberdayaan harus dilakukan secara optimal sehingga mampu menjadi solusi atas permasalahan lanjut usia. Salah satu upaya untuk membantu usaha lansia potensial adalah dengan pemberdayaan melalui Market PROLAN. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menghasilkan desain akhir pemberdayaan lansia melalui Market PROLAN yang diharapkan mampu menjawab permasalahan lanjut usia. Tujuan penelitian ini adalah dihasilkannya desain pemberdayaan lansia potensial melalui Market PROLAN. Proses mengembangkan desain pemberdayaan lansia tersebut melalui beberapa tahapaan mulai dari asesmen kebutuhan lansia dalam pengembangan usaha, menyusun pengembangan desain awal permberdayaan lanjut usia potensial melalui Market PROLAN, mengimplementasikan pengembangan desain permberdayaan lanjut usia potensial melalui Market PROLAN, mengevaluasi dan menyempurnakan desain pemberdayaan lanjut usia potensial melalui Market PROLAN. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode participatory action research (PAR). Teknik pengumpulan dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, studi Dokumentasi dan FGD. Penelitian ini melibatkan informan lansia potensial, Pendamping dari pihak yayasan, pendamping dari keluarga lansia. Hasil penelitian ini menemukan desain akhir pengembangan desain pemberdayaan lansia melalui Market PROLAN. Hasil penelitian menunjukan bahwa kegiatan pemberdayaan yang selama ini dilakukan Yayasan Mandar Indonesia belum memberikan dampat yang signifikan terhadap peningkatan perekonomian lanjut usia. Sehingga hasil dari implementasi Market PROLAN mampu mengoptimalkan proses pemberdayaan ekonomi lanjut usia di Yayasan Mandar Indonesia. Kata Kunci: Pemberdayaan, Lansia Potensial, Pemasaran ABSTRACT Novita Kartika,2001002. Development of Potential Elderly Empowerment Designs through the PROLAN Market (Elderly Product Market) at the Mandar Indonesia Foundation. Supervisor: Mr. Dwi Heru Sukoco and Mrs. Didiet Widiowati The elderly cannot be separated from the various problems they face. One of the problems that are often faced by the elderly is economic problems. Empowerment of potential elderly is one way to overcome economic problems in potential elderly. Therefore, the empowerment process must be carried out optimally so that it can be a solution to the problems of the elderly. One of the efforts to help potential elderly businesses is through empowerment through Market PROLAN. This research was conducted with the aim of producing a final design for elderly empowerment through Market PROLAN which is expected to be able to answer the problems of the elderly. The purpose of this study is to produce a design for the empowerment of potential elderly people through the PROLAN Market. The process of developing the elderly empowerment design goes through several stages starting from assessing the needs of the elderly in business development, compiling the initial design development of potential elderly empowerment through the PROLAN Market, implementing the development of potential elderly empowerment designs through the PROLAN Market, evaluating and perfecting the potential elderly empowerment design through PROLAN market. This research is a qualitative research with participatory action research (PAR) method. The collection technique in this study used observation, interviews, Documentation studies and FGDs. This study involved potential elderly informants, assistants from the foundation, companions from elderly families. The results of this study found the final design for the development of the elderly empowerment design through the PROLAN Market. The results of the study show that the empowerment activities that have been carried out by the Mandar Indonesia Foundation have not had a significant impact on increasing the economy of the elderly. So that the results of the Market PROLAN implementation are able to optimize the process of economic empowerment of the elderly at the Mandar Indonesia Foundation. Keywords: Empowerment, Potential Elderly, MarketingItem Pengungkapan Diri (Self Disclosure) Anak pada saat Pendampingan Sosial di Panti Pelayanan Sosial Anak Pamardi Utomo Boyolali.(Perpustakaan, 2024-03-14) ADE ANDRIYANI, 19.04.123.; Dwi Heru Sukoco; Ade SubarkahABSTRAK ADE ANDRIYANI, 19.04.123. Pengungkapan Diri (Self Disclosure) Anak pada saat Pendampingan Sosial di Panti Pelayanan Sosial Anak Pamardi Utomo Boyolali. Dibimbing oleh Dwi Heru Sukoco dan Ade Subarkah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi pengungkapan diri anak yang terjadi pada saat pendampingan sosial di Panti Pelayanan Sosial Anak Pamardi Utomo Boyolali yang mencakup tentang: 1) pengungkapan diri anak pada saat bimbingan fisik, 2) pengungkapan diri anak pada saat bimbingan mental, 3) pengungkapan diri anak pada saat bimbingan sosial, 4) pengungkapan diri anak pada saat bimbingan belajar, 5) pengungkapan diri anak pada saat berinteraksi sosial dengan sesama penerima manfaat, dan 6) pengungkapan diri anak pada saat berinteraksi sosial dengan pekerja sosial. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Jumlah informan sebanyak lima orang yang terdiri atas 3 (tiga) anak penerima manfaat dan 2 (dua) orang pendamping atau pengasuh. Penentuan informan menggunakan teknik purposive. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data menggunakan uji kredibilitas, transferability, depandability, dan confirmability. Teknik analisis data menggunakan model Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi pengungkapan diri anak pada saat pendampingan sosial di PPSA Pamardi Utomo Boyolali masih berada pada tingkatan basa-basi. Hasil penelitian: pengungkapan diri anak dapat diamati dalam bentuk nonverbal, tingkat pengungkapan diri anak masih sebatas basa-basi yang disebabkan dari kurangnya keterampilan mendengarkan yang efektif dan aktif, dan kurangnya dukungan pengungkapan diri. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti merumuskan usulan program yang dapat disajikan sebagai pemecah masalah, yaitu “Pengembangan Kapasitas Pendampingan dan Pengasuhan dalam Membangun Komunikasi dan Relasi yang Efektif dengan Penerima Manfaat di PPSA Pamardi Utomo Boyolali.” Kata Kunci : Pengungkapan Diri, Anak, Pendampingan SosialItem Peran Pekerja Sosial dalam Melindungi Perempuan yang Mengalami Kehamilan Tidak Diinginkan di Yayasan Rumah Tumbuh Harapan Bandung,(Perpustakaan, 2024-03-06) ELISA SALSABILA DEWI, 19.04.035.; Dwi Heru Sukoco; Ade Subarkah.ABSTRAK ELISA SALSABILA DEWI, 19.04.035. Peran Pekerja Sosial dalam Melindungi Perempuan yang Mengalami Kehamilan Tidak Diinginkan di Yayasan Rumah Tumbuh Harapan Bandung, Dibimbing oleh Dwi Heru Sukoco dan Ade Subarkah. Skripsi ini meneliti tentang Peran Pekerja Sosial dalam Melindungi Perempuan Yang Mengalami Kehamilan Tidak Diinginkan di Yayasan Rumah Tumbuh Harapan Bandung. Peran merujuk pada seperangkat tanggungjawab yang harus dijalankan oleh pekerja sosial. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris tentang: 1) karakteristik informan, 2) profil Yayasan Rumah Tumbuh Harapan, 3) peran pekerja sosial sebagai pemungkin (enabler), 4) peran pekerja sosial sebagai perantara (broker), 5) peran pekerja sosial sebagai perencana (planner), 6) peran pekerja sosial sebagai fasilitator, 7) faktor pendukung dan faktor penghambat. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan desain penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: 1) wawancara, 2) observasi, dan 3) studi dokumentasi. Adapun teknik analisa data melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran pekerja sosial sebagai pemungkin (enabler), perantara (broker), perencana (planner), dan fasilitator sudah berjalan dengan baik namun belum optimal karena kurangnya kesadaran dari klien untuk melakukan perubahan yang menyebabkan klien kurang terbuka terhadap pekerja sosial, pekerja sosial belum percaya diri untuk memulai pembicaraan dengan klien yang menyebabkan tidak tersampaikannya informasi dari klien kepada pekerja sosial, terbatasnya sistem sumber yang tersedia di yayasan dan belum semua klien mengikuti kegiatan secara aktif. Hasil penelitian ditemukan peran baru yang dilakukan pekerja sosial yaitu sebagai motivator, pendamping proses melahirkan dan pembuat catatan sosial Program penanganan yang diusulkan peneliti untuk menghadapi permasalahan yang dihadapi pekerja sosial Yayasan Rumah Tumbuh Harapan adalah “Bimbingan Teknis Peran Pekerja Sosial dalam Melindungi Perempuan Yang Mengalami Kehamilan Tidak Diinginkan di Yayasan Rumah Tumbuh Harapan Bandung.” Program ini bertujuan untuk mengoptimalkan pekerja sosial dalam melaksanakan perannya. Kata Kunci: Peran, Pekerja Sosial, Kehamilan Tidak Diinginkan. ABSTRACT ELISA SALSABILA DEWI, 19.04.035. The Role of Social Workers in Protecting Women Who Experience Unwanted Pregnancy at Yayasan Rumah Tumbuh Harapan Bandung, Guided by Dwi Heru Sukoco and Ade Subarkah. This thesis examines the Role of Social Workers in Protecting Women Who Experience Unwanted Pregnancy at Yayasan Rumah Tumbuh Harapan Bandung. Role refers to the set of responsibilities that a social worker must perform. This study aims to obtain an empirical picture of: 1) informant characteristics, 2) the profile of Rumah Tumbuh Harapan Foundation, 3) the role of social workers as enablers, 4) the role of social workers as brokers, 5) the role of social workers as planners, 6) the role of social workers as facilitators, 7) supporting and inhibiting factors. The method used is qualitative research with a descriptive research design. The data collection techniques used were: 1) interviews, 2) observations, and 3) documentation studies. The data analysis techniques are through data reduction, data presentation, and conclusions. The results showed that the role of social workers as enablers, brokers, planners, and facilitators has been going well but not optimal due to lack of awareness from clients to make changes which causes clients to be less open to social workers , social workers are not confident to start conversations with clients which causes information not to be conveyed From clients to social workers, there is a limited system of resources available at the Foundation and not all clients actively participate in activities. The results of the study found a new role carried out by social workers, namely as motivators, companions of the childbirth process and social record makers The handling program proposed by researchers to deal with the problems faced by social workers of Rumah Tumbuh Harapan Foundation is "Technical Guidance on the Role of Social Workers in Protecting Women Who Experience Unwanted Pregnancy at Rumah Tumbuh Harapan Foundation Bandung." This program aims to optimize social workers in carrying out their roles. Keywords: role, social worker, unwanted pregnancy.Item Peran Pekerja Sosial dalam Meningkatkan Kemandirian Keterampilan Vokasional Penyandang Disabilitas Sensorik Netra di Sentra Mahatmiya Bali.(Perpustakaan, 2024-02-04) GUSTI AYU MADE DWI SAWITRI, 19.04.257.; Dwi Heru Sukoco; Ade SubarkahABSTRAK GUSTI AYU MADE DWI SAWITRI, 19.04.257. Peran Pekerja Sosial dalam Meningkatkan Kemandirian Keterampilan Vokasional Penyandang Disabilitas Sensorik Netra di Sentra Mahatmiya Bali. Pembimbing: Dwi Heru Sukoco dan Ade Subarkah. Peran pekerja sosial dalam meningkatkan kemandirian keterampilan vokasional penyandang disabilitas sensorik netra di sini merujuk kepada perilaku yang diharapkan oleh Sentra Mahatmiya terhadap pekerja sosialnya. Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh gambaran: 1) Peran sebagai pemungkin, 2) Peran sebagai pendidik, 3) Peran sebagai pemberdaya, 4) Peran sebagai group facilitator, dan 5) Peran sebagai penghubung. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informan penelitian sebanyak enam orang yaitu: empat orang pekerja sosial dan dua orang penerima manfaat. Penentuan informan menggunakan teknik purposive. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan studi dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data yang digunakan adalah: 1) Uji Kredibilitas Data, 2) Uji Keteralihan, 3) Uji Ketergantungan, dan 4) Uji Kepastian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pekerja sosial sudah melaksanakan peran sebagai pemungkin, pendidik, pemberdaya, group facilitator, dan penghubung dalam meningkatkan kemandirian keterampilan vokasional penyandang disabilitas sensorik netra di Sentra Mahatmiya Bali. Namun peran-peran tesrebut belum dilakukan secara optimal karena terdapat kendala atau hambatan yang disebabkan oleh faktor internal dan faktor ekstenal. Oleh karena itu diusulkan program “Bimbingan Teknis Peningkatan Peran Pekerja Sosial dalam Meningkatkan Kemandirian Keterampilan Vokasional Penyandang Disabilitas Sensorik Netra di Sentra Mahatmiya Bali” dengan menggunakan metode community organization dan social group work. Kata Kunci: Peran Pekerja Sosial, Kemandirian, Vokasional, Disabilitas SensorikItem Peran Pekerja Sosial Medik dalam Melayani Pasien Gangguan Jiwa yang Rawat Inap di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat(Perpustakaan, 2024-03-18) GHYANI AYU GHYFFARI, 18.04.239.; Dwi Heru Sukoco; Irniyati SamosirABSTRAK GHYANI AYU GHYFFARI, 18.04.239. Peran Pekerja Sosial Medik dalam Melayani Pasien Gangguan Jiwa yang Rawat Inap di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat, Pembimbing Dwi Heru Sukoco dan Irniyati Samosir. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran permasalahan sosial yang dialami pasien gangguan jiwa yang menjalani rawat inap dan peran pekerja sosial medik dalam menangani masalah tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan desain studi kasus terhadap tiga orang pekerja sosial dan tiga orang pasien yang ditentukan dengan teknik purposive. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dokumentasi, serta triangulasi data. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa pekerja sosial melaksanakan tugasnya untuk membantu memecahkan masalah yang dialami pasien, pekerja sosial melaksanakan asesmen masalah, kebutuhan, dan sistem sumber, pekerja sosial melakukan kegiatan advokasi, pekerja sosial membimbing pasien dalam masa rehabilitasi dan melakukan follow up kepada pasien maupun keluarga pasien saat pasien diizinkan pulang. Dalam melaksanakan tugasnya, pekerja sosial melaksanakan perannya sebagai konselor, perantara, pendidik, advokat, fasilitator, motivator, mediator, perencana sosial, dan peneliti. Pelaksanaan peran tersebut didukung oleh adanya dukungan dari berbagai pihak. Keterbatasan jumlah tenaga pekerja sosial serta keterbatasan kebijakan praktik pekerja sosial menghambat pelaksanaan peran tersebut. Peneliti merekomendasikan program “Peningkatan Pelaksanaan Peran Pekerja Sosial Medik di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat” yang meliputi beberapa kegiatan seperti lokakarya praktik pekerjaan sosial medik, perumusan SOP pelayanan kesehatan pasien rawat inap, dan perumusan kebijakan peran pekerja sosial dalam melayani pasien rawat inap. Kata Kunci: Peran Pekerja Sosial Medik; Pasien Gangguan Jiwa; Orang dengan Gangguan JiwaItem Peran Pendamping Keluarga dalam Penanganan Stunting di Kelurahan Kadipiro.(Perpustakaan, 2024-01-23) EKA YUNI SETYOWATI, 19.04.129.; Dwi Heru Sukoco; Ade SubarkahABSTRAK EKA YUNI SETYOWATI, 19.04.129. Peran Pendamping Keluarga dalam Penanganan Stunting di Kelurahan Kadipiro. Dibimbing oleh Dwi Heru Sukoco dan Ade Subarkah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran pendamping keluarga di Kelurahan Kadipiro yang mencakup tentang: 1) karakteristik informan, 2) pelaksanaan peran pendamping keluarga sebagai pendidik, 3) pelaksanaan peran pendamping keluarga sebagai penyuluh, 4) peran pendamping keluarga sebagai pemantau dalam penanganan stunting di Kelurahan Kadipiro Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Jumlah informan sebanyak empat orang yang terdiri atas keluarga anak stunting dan tiga (3) anggota pendamping keluarga. Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari sumber data primer dan sumber data sekunder yang diperoleh dengan pengumpulan data dengan menggunakan purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara, observasi, studi dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data menggunakan teknik triangulasi. Teknis analisis data dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa peran pendamping keluarga dalam penanganan stunting kurang maksimal. Permasalahan yang ditemukan: 1) Latar belakang pendidikan yang berbeda antar anggota pendamping keluarga menyebabkan kegiatan penyuluhan kurang maksimal, 2) Graduasi untuk anggota pendamping keluarga yang usianya sudah tidak lagi muda untuk mempermudah menginput data dari setiap kegiatan yang dilakukan. Berdasarkan hasil penelitian peneliti merumuskan usulan program yang disajikan sebagai pemecah masalah yaitu, “ Bimbingan teknis peningkatan peran pendamping keluarg di Kelurahan Kadipiro Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta.” Kata kunci: Peran, Pendamping keluarga, Penanganan Stunting ABSTRACT EKA YUNI SETYOWATI, 19.04.129. The Role of Family Facilitators in Handling Stunting in Kadipiro Village. Supervised by Dwi Heru Sukoco and Ade Subarkah. This study aims to determine the role of the family companion in the Kadipiro Village which includes: 1) the characteristics of the informant, 2) the implementation of the role of the family companion as an educator, 3) the implementation of the role of the family companion as extension agent, 4) the role of the family companion as a monitor in handling stunting in the Village Kadipiro, Banjarsari District, Surakarta City. This study uses a qualitative method. The number of informants was four people consisting of families of stunted children and three (3) family companion members. Sources of data in this study consisted of primary data sources and secondary data sources obtained by collecting data using purposive sampling. Data collection techniques used are interviews, observation, documentation studies. Checking the validity of the data using triangulation techniques. Technical data analysis is done by means of data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of the study show that the role of the family companion in handling stunting is not optimal. Problems found: 1) Different educational background among family companion members causes counseling activities to be less than optimal, 2) Graduation for family companion members who are no longer young in age to make it easier to input data from each activity carried out. Based on the research results, the researchers formulated a program proposal that was presented as a problem solver, namely, "Technical guidance to increase the role of family companions in Kadipiro Village, Banjarsari District, Surakarta City." Keywords: Role, Family Companion, Handling StuntingItem Peran Pendamping Sosial dalam Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) Program Keluarga Harapan (PKH) di Kecamatan Cisitu Kabupaten Sumedang.(perpustakaan, 2024-01-04) Rafi Nur Kurniawan, 19.04.089.; Dwi Heru Sukoco; Ade SubarkahABSTRAK Rafi Nur Kurniawan, NRP. 19.04.089. Peran Pendamping Sosial dalam Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) Program Keluarga Harapan (PKH) di Kecamatan Cisitu Kabupaten Sumedang. Dosen Pembimbing: Dwi Heru Sukoco dan Ade Subarkah. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji lebih dalam mengenai Peran Pendamping Sosial dalam Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) Program Keluarga Harapan (PKH) di Kecamatan Cisitu, Kabupaten Sumedang. Penelitian ini mengguunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informan dalam penelitian ini adalah pendamping sosial, KPM PKH, dan koordinator PKH. Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah dengan menggunakan teknik wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Penelitian ini meneliti mengenai peran pendamping sosial dalam kegiatan Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) yang meliputi peran enabler, fasilitator, broker, mediator, advocate, dan edukator. Hasil penelitian menunjukan bahwa pendamping sosial tidak melaksanakan setiap peran dengan maksimal; pendamping sosial hanya melakukan emapat dari enam peran yang diteliti yaitu peran enabler, fasilitator, mediator, dan edukator. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti merancang sebuah program, yaitu “Peningkatan Peran Pendamping Sosial dalam Kegiatan P2K2” yang merupakan program pengembangan kapasitas bagi pendamping sosial bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan pendamping sosial dalam meningkatkan pelaksanaan peran pada kegiatan P2K2 di Kecamatan Cisitu Kabupaten Sumedang. Kata Kunci: Peran, Pendamping Sosial, Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2). ABSTRACT Rafi Nur Kurniawan, NRP. 19.04.089. The Role of Social Facilitators in the Family Capacity Building Group (P2K2) of the Family Hope Program (PKH) in Cisitu District, Sumedang Regency. Dosen Pembimbing: Dwi Heru Sukoco and Ade Subarkah. This study aims to examine more deeply the role of social assistants in Family Capacity Building Meetings (P2K2) for the Family Hope Program (PKH) in Cisitu District, Sumedang Regency. This study uses a descriptive research method with a qualitative approach. Informants in this study were social assistants, KPM PKH, and PKH coordinators. The data collection technique used by researchers is by using interview techniques, observation, and study documentation. This study examines the role of social assistants in Family Capacity Building Meetings (P2K2) activities which include the roles of enablers, facilitators, brokers, mediators, advocates, and educators. Research results show that social assistants do not carry out each role optimally; social assistants only perform four of the six roles studied, namely the roles of enabler, facilitator, mediator, and educator. Based on the research results, the researchers designed a program, namely "Enchament the Role of Social Assistants in P2K2 Activities" which is a capacity building program for social assistants aimed at developing the knowledge and skills of social assistants in improving the implementation of roles in P2K2 activities in Cisitu District, Sumedang Regency. Keywords: Role, Social Facilitator, Family Capacity Building Meeting (P2K2).