Browsing by Author "Krisna Dewi Setianingsih"
Now showing 1 - 20 of 21
Results Per Page
Sort Options
Item Brief Strategic Family Therapy-Working Memory Training Dalam Mengurangi Perilaku Menarik Diri Penyandang Skizofrenia di Sentra Phalamartha Sukabumi.(Perpustakaan, 2024-10-14) ANNISA CHYKA AULIA. 2201028.; R. Enkeu Agiati; Krisna Dewi SetianingsihABSTRAK ANNISA CHYKA AULIA. 2201028. Brief Strategic Family Therapy-Working Memory Training Dalam Mengurangi Perilaku Menarik Diri Penyandang Skizofrenia di Sentra Phalamartha Sukabumi. Dosen Pembimbing R. Enkeu Agiati dan Krisna Dewi Setianingsih. Perilaku menarik diri merujuk pada aktivitas subjek penelitian meliputi tidak dapat memulai interaksi dengan orang lain, menghindari kontak dengan orang, dan menunggu instruksi instruktur untuk berkegiatan. Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis tentang BSFT-WMT dalam mengurangi perilaku menarik diri penyandang skizofrenia. Subjek penelitian yaitu tiga orang penerima manfaat yang memiliki permasalahan perilaku menarik diri. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif dengan Single Subject Design (SSD) desain reversal A-B-A. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, kuesioner, dan studi dokumentasi. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder. Alat ukur penelitian menggunakan rating scale. Uji validitas alat ukur menggunakan face validity, sedangkan uji reliabilitas menggunakan alpha cronbach dan percent agreement. Teknik analisa data menggunakan teknik analisa data kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku menarik diri subjek berkurang dengan menggunakan BSFT-WMT, dalam arti bahwa BSFT-WMT berpengaruh terhadap perilaku menarik diri subjek penelitian. Kata Kunci: Perilaku Menarik Diri, Brief Strategic Family Therapy, Working Memory Training, Penyandang Skizofrenia, Keluarga. ABSTRACT ANNISA CHYKA AULIA. 2201028. Brief Strategic Family Therapy-Working Memory Training in Reducing Withdrawal Behavior of People with Schizophrenia at Phalamartha Social Rehabilitation Center in Sukabumi. Supervisors R. Enkeu Agiati and Krisna Dewi Setianingsih. Withdrawal behavior refers to research subject activities including not able to initiate interactions with other people, avoiding contact with people, and must wait for the instructor's instructions to carry out the activity. The purpose of the research is to describe and analyze BSFT-WMT in handling the withdrawal behavior of people with schizophrenia. The research subjects were three beneficiaries who had problems with withdrawal behavior. The research method used is quantitative with Single Subject Design (SSD) with A-B-A reversal design. The data collection techniques used are observation, questionnaires, and documentation studies. The research gathered information from primary and secondary data sources. The research measuring tool is the rating scale. The validity test of measuring instrument use face validity, and the reliability test used Cronbach alpha and percent agreement. The data analysis technique uses quantitative data analysis techniques. The research results demonstrated that using BSFT-WMT reduced the subject's withdrawal behavior, indicating that BSFT-WMT influenced the subject's withdrawal behavior. Keywords: Withdrawal Behavior, Brief Strategic Family Therapy, Working Memory Training, People with Schizophrenia, FamilyItem Dukungan Sosial Kepada Perempuan Kepala Keluarga Dalam Memenuhi Kebutuhan Keluarga Di Desa Kertanegara, Kecamatan Kertanegara, Kabupaten Purbalingga.(Perpustakaan, 2024-09-09) Tsania Diva Salsabila. NRP. 2004301; Bambang Rustanto; Krisna Dewi SetianingsihTsania Diva Salsabila. 2004301. Dukungan Sosial Kepada Perempuan Kepala Keluarga Dalam Memenuhi Kebutuhan Keluarga Di Desa Kertanegara, Kecamatan Kertanegara, Kabupaten Purbalingga. Dosen Pembimbing : Bambang Rustanto, Krisna Dewi Setianingsih Dukungan sosial merupakan faktor penting yang mempengaruhi kesejahteraan perempuan kepala keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dukungan sosial yang diperoleh perempuan kepala keluarga dalam memenuhi kebutuhan keluarga yang mencakup aspek dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental, dukungan informative. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif desktriptif. Teknik pengambilan sampel menggunakan probability sampling, jumlah responden 34. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner. Uji validitas menggunakan Face Validity dan uji reliabilitas dilakukan dengan Alpha Cronbach berada pada 0,94 yang termasuk ke dalam kategori reliable. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek dukungan emosional memiliki kategori sedang dengan skor 396. Meskipun dalam kategori sedang, aspek dukungan emosional merupakan aspek yang memiliki nilai terendah. Aspek dukungan penghargaan memiliki skor 469 dan berada pada kategori sedang. Aspek dukungan instrumental memiliki skor 556 dan berada pada kategori tinggi. Lalu pada aspek dukungan informative memiliki skor 578 dan berada pada kategori tinggi. Usulan program yang dirancang yaitu Program Self Help Group Kepada Perempuan Kepala Keluarga di Desa Kertanegara dengan tujuan pengubahan perilaku untuk membantu meningkatkan jaringan sosial perempuan kepala keluarga. Kata Kunci: Dukungan Sosial, Perempuan Kepala Keluarga, Kebutuhan Keluarga ABSTRACT Tsania Diva Salsabila. 2004301. Social Support for Female Heads of Household in Meeting Family Needs in Kertanegara Village, Kertanegara District, Purbalingga Regency. Advisors: Bambang Rustanto, Krisna Dewi Setianingsih Social support is a crucial factor influencing the well-being of female heads of household. This study aims to describe the social support received by female heads of household in meeting family needs, encompassing emotional support, esteem support, instrumental support, and informational support. The research utilized a quantitative descriptive design. Probability sampling was employed to select 34 respondents. Data collection was conducted using questionnaires. Face Validity was used for validity testing, and reliability testing using Cronbach's Alpha resulted in a coefficient of 0.94, indicating high reliability. The findings indicate that emotional support scored 396, categorizing it as moderate, although it was the lowest scoring aspect. Esteem support scored 469, also categorized as moderate. Instrumental support scored 556, indicating high support. Informational support scored 578, also indicating high support. The proposed program, designed as the Strengthening Social Networks of Female Heads of Household through Self-Help Groups in Kertanegara Village, aims to promote behavioral change to enhance the social networks of female heads of household. Keywords: Social Support, Female Heads of Household, Family NeedsItem Efektivitas Program Pelayanan bagi Warga Binaan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Sukamiskin Bandung,(Perpustakaan, 2024-10-05) HASTIA NUR, NRP.20.04.029.; Krisna Dewi Setianingsih; Popon SutarsihHASTIA NUR, NRP.20.04.029. Efektivitas Program Pelayanan bagi Warga Binaan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Sukamiskin Bandung, Pembimbing: Krisna Dewi Setianingsih dan Popon Sutarsih Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas program pelayanan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Sukamiskin Bandung. Efektivitas program tersebut dinilai berdasarkan aspek tugas atau fungsi, rencana atau program, ketentuan dan peraturan, serta tujuan atau kondisi ideal. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif melalui survei menggunakan kuesioner. Uji validitas alat ukur menggunakan face validity dan software SPSS. Populasi penelitian sebanyak 326 warga binaan dengan sampel sebanyak 78 responden, dipilih dengan teknik stratified random sampling. Analisis data dilakukan dengan teknik statistik deskriptif untuk menginterpretasikan skor efektivitas program. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari keempat aspek efektivitas, efektivitas program berdasarkan aspek tugas dan fungsi berada pada garis kontinum tinggi dengan skor aktual 2.464 (79%) yang berarti aspek ini cukup efektif, selanjutnya pada aspek rencana atau program berada pada garis kontinum sedang ke tinggi dengan skor aktual 2.360 (76%) yang menunjukkan bahwa aspek ini cukup efektif, kemudian ada aspek tujuan atau kondisi ideal yang berada pada garis kontinum tinggi dengan skor aktual 2.537 (81%) yang menunjukkan bahwa aspek ini sangat efektif, terakhir ada aspek ketentuan dan peraturan yang berada pada garis kontinum sedang dengan skor aktual 2.312 (74%) yang menunjukkan bahwa aspek ini masih kurang efektif dibandingkan dengan aspek lainnya. Berdasarkan hal tersebut, peneliti mengajukan program untuk meningkatkan efektivitas program melalui program “Peningkatan Pengetahuan dan Pemahaman tentang Pelayanan bagi Warga Binaan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Sukamiskin serta Hubungannya dengan Atura dan Ketentuan yang Berlaku”. Tujuannya agar dapat meningkatkan pemahaman warga binaan terkait hubungan penting antara aturan yang berlaku dengan keberhasilan program pelayanan. Kata Kunci: Efektivitas Program, Pelayanan Sosial, Warga Binaan ABSTRACT HASTIA NUR, NRP.20.04.029. The Effectiveness of Service Programs for Inmates at Class I Sukamiskin Correctional Institution Bandung. Supervisors: Krisna Dewi Setianingsih and Popon Sutarsih. This study aims to evaluate the effectiveness of service programs at Class I Sukamiskin Correctional Institution Bandung. The effectiveness of these programs is assessed based on tasks or functions, plans or programs, rules and regulations, as well as goals or ideal conditions. The research method used is descriptive with a quantitative approach through a survey using a questionnaire. The validity of the measurement instrument was tested using face validity and SPSS software. The population of the study consisted of 326 inmates with a sample of 78 respondents, selected using stratified random sampling technique. Data analysis was performed using descriptive statistical techniques to interpret the effectiveness scores of the program. The results show that among the four aspects of effectiveness, the effectiveness of the program based on tasks and functions is on a high continuum with an actual score of 2.464 (79%), indicating sufficient effectiveness. Furthermore, the aspect of plans or programs ranges from medium to high continuum with an actual score of 2.360 (76%), showing sufficient effectiveness. The aspect of goals or ideal conditions is on a high continuum with an actual score of 2.537 (81%), indicating very effective performance. Lastly, the aspect of rules and regulations is on a medium continuum with an actual score of 2.312 (74%), indicating less effectiveness compared to other aspects. Based on these findings, the researcher proposes a program to enhance program effectiveness through the "Enhancement of Knowledge and Understanding of Services for Inmates at Class I Sukamiskin Correctional Institution and Its Relationship with Applicable Rules and Regulations." The goal is to improve inmates' understanding of the crucial relationship between applicable rules and the success of service programs. Keywords: Program Effectiveness, Social Services, InmatesItem Implementasi Kebijakan Belajar Orientasi Mobilitas Disabilitas Sensorik Netra di Unit Pelaksana Teknis Rehabilitasi Sosial Bina Netra Malang(Perpustakaan, 2024-10-15) MOHAMAD ARIF RAHMAN HAKIM, 20.04.182.; Krisna Dewi Setianingsih; Popon SutarsihMOHAMAD ARIF RAHMAN HAKIM, 20.04.182. Implementasi Kebijakan Belajar Orientasi Mobilitas Disabilitas Sensorik Netra di Unit Pelaksana Teknis Rehabilitasi Sosial Bina Netra Malang Dosen Pembimbing: Krisna Dewi Setianingsih dan Popon Sutarsih Implementasi kebijakan belajar orientasi mobilitas di Unit Pelaksana Teknis Rehabilitasi Sosial Bina Netra Malang adalah sebagai sarana belajar orientasi mobilitas bagi disabilitas sensorik netra pada berbagai kondisi lingkungan dengan aman, efisien, menyenangkan, serta secara mandiri. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang implementasi kebijakan belajar orientasi mobilitas bagi disablitas sensorik netra, yang terdiri dari beberapa aspek yaitu gambaran mengenai 1) karakteristik informan, 2) siapa yang terlibat dalam implementasi, 3) hakikat proses administrasi, 4) kepatuhan atas suatu kebijakan, dan 5)efek atau dampak dari implementasi. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Jumlah informan penelitian sebanyak enam orang, yang terdiri dari satu orang pekerja sosial, satu orang instruktur, dan empat orang penyandang disabilitas sensorik netra di Unit Pelaksana Teknis Rehabilitasi Sosial Bina Netra Malang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kebijakan orientasi mobilitas disabilitas sensorik netra di Unit Pelaksana Teknis Rehabilitasi Sosial Bina Netra Malang ini masih belum optimal. Permasalahan yang ditemukan terdapat beberapa penerima manfaat yang belum mengikuti kegiatan program orientasi mobilitas dan berkurangnya instruktur karena akan memasuki masa pensiun. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka diusulkan program “Peningkatan Pemahaman tentang Implementasi Kebijakan Belajar Orientasi Mobilitas”. Program tersebut diusulkan agar penyandang disabilitas sensorik netra memiliki pemahaman dan kemauan kembali dalam mengikuti program orientasi mobilitas di Unit Pelaksana Teknis Rehabilitasi Sosial Bina Netra Malang Kata Kunci: Implementasi Kebijakan, Orientasi Mobilitas, Penyandang Disabilitas Sensorik Netra. ABSTRACT MOHAMAD ARIF RAHMAN HAKIM, 20.04.182. Implementation of the Blind Sensory Disability Mobility Orientation Learning Program at the Unit Pelaksana Teknis Rehabilitasi Sosial Bina Netra Malang Supervisor: Krisna Dewi Setianingsih and Popon Sutarsih The implementation of the mobility orientation learning policy at the Malang Blind Social Rehabilitation Technical Implementation Unit is as a means of learning mobility orientation for blind sensory disabilities in various environmental conditions in a safe, efficient, enjoyable and independent manner. This research aims to obtain an overview of the implementation of a mobility orientation learning policy for blind sensory disabilities, which consists of several aspects, namely a description of 1) the characteristics of informants, 2) who is involved in implementation, 3) the nature of the administrative process, 4) compliance with a policy , and 5) the effect or impact of implementation. The method used is descriptive with a qualitative approach. The number of research informants was six people, consisting of one social worker, one instructor, and four people with visual sensory disabilities at the Malang Blind Social Rehabilitation Technical Implementation Unit. The data collection techniques used were in-depth interviews, observation and documentation studies. The research results show that the implementation of the mobility orientation policy for blind sensory disabilities in the Malang Blind Social Rehabilitation Technical Implementation Unit is still not optimal. The problems found were several beneficiaries who had not participated in the mobility orientation program activities and a lack of instructors because they were entering retirement. To overcome this problem, the program "Increasing Understanding of the Implementation of the Mobility Orientation Learning Policy" is proposed. This program is proposed so that people with visual sensory disabilities have an understanding and willingness to return to take part in the mobility orientation program at the Malang Blind Social Rehabilitation Technical Implementation Unit Keywords: Policy implementation, Mobility Orientation, People with Visual Sensory Disabilities.Item Kepedulian Sosial Perangkat Kelurahan terhadap Penyandang Disabilitas di Kelurahan Cijerah Kota Bandung.(Perpustakaan, 2024-08-06) WIDYA, 20.04.240.; Krisna Dewi Setianingsih; Popon SutarsihWIDYA, 20.04.240. Kepedulian Sosial Perangkat Kelurahan terhadap Penyandang Disabilitas di Kelurahan Cijerah Kota Bandung. Pembimbing : Krisna Dewi Setianingsih dan Popon Sutarsih Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris tentang 1) Pemahaman Perangkat Kelurahan terhadap Penyandang Disabilitas, 2) Empati Perangkat Kelurahan terhadap Penyandang Disabilitas, 3) Kesadaran Perangkat Kelurahan terhadap Penyandang Disabilitas, 4) Kemampuan Untuk Bertindak Perangkat Kelurahan terhadap Penyandang Disabilitas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sekunder. Penentuan sumber data dalam penelitian ini menggunakan Purposive. Informan dalam penelitian ini berjumlah 5 orang terdiri dari 3 orang Perangkat Kelurahan, 1 orang ketua RT dan 1 orang Penyandang Disabilitas. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi data dan pengujian dependablity. selanjutnya hasil penelitian menunjukkan bahwa Kepedulian Sosial Perangkat Kelurahan cukup bagus. Namun tidak dapat dipungkiri bahwasanya masih terdapat permasalahan yang timbul dari Perangkat Kelurahan dari setiap aspek yang diteliti. Perangkat masih kurang dalam mengaplikasikan Kepedulian Sosial dilihat dari Aspek Empati, Kesadaran, dan Kemampuan untuk bertndak sehingga Perangkat Kelurahan perlu untuk meningkatkan pengetahuan terkait Penyandang Disabailitas, rasa empati, kesadaran dan kemampuan dalam memberikan bantuan, pelayanan dan program sesuai dengan kebutuhan Penyandang Disabiltas. Berdasarkan dengan hal tersebut peneliti merancang program “Peningkatan Kepedulian Sosial Perangkat Kelurahan terhadap Penyandang Disabilitas di Kelurahan Cijerah Kota Bandung” yang bertujuan untuk meningkatkan rasa Empati, Kesadaran dan Kemampuan Perangkat Kelurahan terhadap Penyandang Disabilitas yang merujuk kepada Aspek Kepedulian Sosial. Kata Kunci : Kepedulian Sosial, Penyandang Disabilitas, Perangkat KelurahanItem Kerentanan Anak Putus Sekolah Terhadap Penyalahgunaan Napza di Desa Cipendawa Kecamatan Pacet Kabupaten Cianjur.(Perpustakaan, 2024-02-28) ADITYA PUTRA PRATAMA. 19.04.212.; Krisna Dewi Setianingsih; Aries EffendiABSTRACT ADITYA PUTRA PRATAMA. 19.04.212. Vulnerability of Out-of-School Children to Drug Abuse in Cipendawa Village, Pacet District, Cianjur Regency. Guided by Krisna Dewi Setianingsih and Aries Effendi. Vulnerability is a condition determined by factors or physical, social, economic, and area processes that increase a community's tendency towards harmful consequences. This study aims to obtain an empirical picture of: 1) characteristics of respondents, 2) how the knowledge of out-of-school children about drug abuse, 3) how the knowledge of out-of-school children about the dangers of drug abuse, 4) how factors affect the vulnerability of out-of-school children to drug abuse, 5) how prevention efforts are carried out to reduce the vulnerability of out-of-school children to drug abuse. The method used is quantitative research with descriptive surveys. The sampling technique used was stratified random sampling with a sample of 55 out-of-school children. The data collection techniques used are: 1) questionnaire 2) documentation study. Test the validity of measuring instruments using facial vachicity tests and reliability tests using Cronbach's alpha. The results of the study were analyzed using descriptive statistical data analysis. The results showed that aspects of knowledge and prevention efforts had question items with the lowest scores, namely 153 and 102. Based on the results of the study, researchers proposed the TAHAN (Improve Great Children to Overcome Drugs) program to be implemented in an effort to increase the knowledge of out-of-school children about the dangers of drugs and increase the participation of out-of-school children in social activities and drug prevention campaigns. Keywords: Vulnerability, School Dropout, Drug Abuse ABSTRAK ADITYA PUTRA PRATAMA. 19.04.212. Kerentanan Anak Putus Sekolah Terhadap Penyalahgunaan Napza di Desa Cipendawa Kecamatan Pacet Kabupaten Cianjur. Dibimbing oleh Krisna Dewi Setianingsih dan Aries Effendi. Kerentanan merupakan kondisi- kondisi yang ditentukan oleh faktor- faktor ataupun proses- proses raga, sosial, ekonomi, dan area yang tingkatkan kecenderungan sebuah komunitas terhadap akibat bahaya. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris tentang: 1) karakteristik responden, 2) bagaimana pengetahuan anak putus sekolah tentang penyalahgunaan napza, 3) bagaimana pengetahuan anak putus sekolah tentang bahaya penyalahgunaan napza, 4) bagaimana faktor yang mempengaruhi kerentanan anak putus sekolah terhadap penyalahgunaan napza, 5) bagaimana upaya pencegahan yang dilakukan untuk mengurangi kerentanan anak putus sekolah terhadap penyalahgunaan napza. Metode yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan survei deskriptif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah stratified random sampling dengan jumlah sampel 55 anak putus sekolah. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah: 1) kuesioner 2) studi dokumentasi. Uji validitas alat ukur menggunakan uji vakiditas muka dan uji realibilitas menggunakan cronbach’s alpha. Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis data statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa aspek pengetahuan dan upaya pencegahan memiliki item pertanyaan dengan skor terendah yaitu 153 dan 102. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti mengusulkan program TAHAN (Tingkatkan Anak Hebat Atasi Napza) program ini dilaksanakan dalam upaya peningkatan pengetahuan anak putus sekolah tentang bahaya napza dan meningkatkan partisipasi anak putus sekolah dalam kegiatan sosial dan kampanye pencegahan napza. Kata Kunci: Kerentanan, Anak Putus Sekolah, Penyalahgunaan NapzaItem Kondisi Psikososial Anak Berhadapan dengan Hukum di Sentra Handayani Jakarta.(Perpustakaan, 2024-09-10) RAVENA LINTANG IRAWAN, NRP. 20.04.025; Krisna Dewi Setianingsih; Popon SutarsihRAVENA LINTANG IRAWAN, NRP. 20.04.025 Kondisi Psikososial Anak Berhadapan dengan Hukum di Sentra Handayani Jakarta. Dibimbing oleh Krisna Dewi Setianingsih dan Popon Sutarsih. Anak berhadapan dengan hukum (ABH) menghadapi berbagai tantangan psikososial yang dapat mempengaruhi perkembangan biologis, psikologis, dan sosial mereka. Studi ini bertujuan untuk menggambarkan secara mendalam kondisi psikososial anak yang berada di Sentra Handayani Jakarta, sebuah lembaga yang menangani rehabilitasi dan perlindungan anak. Kondisi psikososial meliputi tiga aspek yaitu biologis, psikologis dan sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi terhadap anak berhadapan dengan hukum serta petugas yang terlibat dalam proses rehabilitasi. Hasil penelitian terhadap lima informan yaitu anak berkonflik dengan hukum, anak korban tindak pidana, pengasuh, dan pekerja sosial di Sentra Handayani Jakarta menunjukan bahwa kondisi psikososial anak berhadapan dengan hukum di Sentra Handayani secara keseluruhan masih kurang baik dan aspek yang kondisinya paling buruk adalah psikologis. Permasalahan yang terjadi dan dialami oleh anak antara lain penyakit gatal, pola tidur berantakan, rasa bosan tinggi, kesulitan menentukan masa depan, dan kurangnya dukungan sosial keluarga. Selain itu, ada beberapa kebutuhan yang diperlukan seperti perawatn dan kebersihan diri, kegiatan rekreasional, pengembangan minat bakat, bimbingan keluarga. Berdasarkan hasil analisis masalah dan kebutuhan tersebut, peneliti mengusulkan sebuah program bernama “Anak Senang Anak Pulih” dengan menggunakan metode social group work dengan tipe kelompok rekreasional. Teknik yang digunakan berupa penguatan dan konfrontasi. Program ini diusulkan dengan tujuan mendukung pemulihan emosional dan sosial anak serta menciptakan lingkungan yang aman serta mendukung pertumbuhan anak. Kegiatan yang dilakukan berupa permainan. Kata Kunci: Kondisi Psikososial, Anak Berhadapan dengan Hukum, Sentra ABSTRAC RAVENA LINTANG IRAWAN, NRP. 20.04.025. Psychosocial Conditions of Children Dealing with the Law at the Handayani Center Jakarta. Guided by Krisna Dewi Setianingsih and Popon Sutarsih. Children dealing with the law (ABH) face various psychosocial challenges that can affect their biological, psychological, and social development. This study aims to describe in depth the psychosocial condition of children in Sentra Handayani Jakarta, an institution that handles child rehabilitation and protection. Psychosocial conditions include three aspects, namely biological, psychological and social. This research uses a qualitative approach with in-depth interview methods, observation and documentation studies of children dealing with the law as well as officers involved in the rehabilitation process. The results of research on five informants, namely children in conflict with the law, children of victims of criminal acts, caregivers, and social workers at the Handayani Center Jakarta, show that the psychosocial condition of children dealing with the law at the Handayani Center as a whole is still not good and the worst-affected aspect is psychological. Problems that occur and are experienced by children include itchy diseases, messy sleep patterns, high boredom, difficulty determining the future, and lack of family social support. In addition, there are several necessary needs such as personal care and hygiene, recreational activities, talent interest development, family guidance. Based on the results of the analysis of these problems and needs, researchers proposed a program called "Anak Senang Anak Pulih" using the social group work method with a recreational group type. The technique used is in the form of reinforcement and confrontation. The program is proposed with the aim of supporting children's emotional and social recovery and creating a safe environment and supporting child growth. Activities carried out in the form of games. Keywords: Psychosocial Condition, Children Dealing with the Law, CenterItem Kontrol Sosial Tokoh Masyarakat Terhadap Penyalahgunaan Minuman Keras Di Kelurahan Kertasari Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis,(Perpustakaan, 2024-10-05) HUMAIRAH MAQOMUL 'ALA EL MORA, NRP.19.04.038.; Krisna Dewi Setianingsih; Aries Effendi IlyasHUMAIRAH MAQOMUL 'ALA EL MORA, NRP.19.04.038. Kontrol Sosial Tokoh Masyarakat Terhadap Penyalahgunaan Minuman Keras Di Kelurahan Kertasari Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis, Dibimbing oleh Krisna Dewi Setianingsih dan Aries Effendi Ilyas. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh penjelasan umum tentang pengendalian social (social control) yang dilakukan oleh tokoh Masyarakat dalam menangani masalah penyalahgunaan minuman keras. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tentang Upaya mencegah penyalahgunaan minuman keras, menegakkan aturan, nilai dan norma dalam mencegah penyalahgunaan minuman keras, sanksi yang diberikan kepada penyalahguna minuman keras dan hambatan yang dihadapi tokoh Masyarakat dalam menangani permasalahan penyalahgunaan minuman keras. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah Tokoh Masyarakat di Kelurahan Kertasari yang berjumlah 70 orang sehingga sampel yang digunakan berjumlah 59 orang. Adapun Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu menggunakan kuesioner dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat control social Tokoh Masyarakat di Kelurahan Kertasari Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis dalam menangani permasalahan penyalahgunaan minuman keras masih kurang. Ketiga aspek control social ini termasuk ke dalam kategori Tidak Baik. Maka dari itu harus ada Upaya untuk meningkatkan control social Tokoh Masyarakat terhadap penyalahgunaan minuman keras, peneliti mengusulkan program "Memperkuat Fungsi Tokoh Masyarakat Untuk Mengatasi Masalah Penyalahgunaan Minuman Keras di Kelurahan Kertasari, Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis" yang terdiri dari kegiatan penyuluhan social. Kata Kunci : Kontrol Sosial, Tokoh Masyarakat, Penyalahgunaan Minuman keras. ABSTRACT HUMAIRAH MAQOMUL 'ALA EL MORA, NRP.19.04.038. Social Control of Community Leaders Against Liquor Abuse in Kelurahan Kertasari, Ciamis District, Ciamis Regency, Guided by Krisna Dewi Setianingsih and Aries Effendi Ilyas. This study was conducted to obtain a general explanation of social control carried out by community leaders in dealing with the problem of liquor abuse. The purpose of this study is to find out an overview of efforts to prevent alcohol abuse, enforce rules, values and norms in preventing alcohol abuse, sanctions given to liquor abusers and obstacles faced by community leaders in dealing with the problem of alcohol abuse. The research method used in this study is a descriptive method with a quantitative approach. The population in this study was Community Leaders in Kertasari Village which amounted to 70 people so that the sample used amounted to 59 people. The data collection technique used is using questionnaires and documentation studies. The results showed that the level of social control of community leaders in Kertasari Village, Ciamis District, Ciamis Regency in dealing with the problem of liquor abuse was still lacking. These three aspects of social control fall into the category of Not Good. Therefore, there must be an effort to improve the social control of community leaders against alcohol abuse, researchers propose a program "Strengthening the Function of Community Leaders to Overcome the Problem of Liquor Abuse in Kertasari Village, Ciamis District, Ciamis Regency" which consists of social counseling activities. Keywords: Social Control, Public Figure, Liquor AbuseItem LAPORAN PRAKTIKUM INSTITUSI - PENINGKATAN KEDISIPLINAN IBADAH TERHADAP ANAK YANG BERHADAPAN DENGAN HUKUM DI SENTRA TERPADU KARTINI TEMANGGUNG JAWA TENGAH(Perpustakaan, 2024-10-29) Ade Isna Syafitri Lesmana NRP. 2104030; Krisna Dewi SetianingsihaBSTRAKItem Motivasi Belajar Siswa Yang Bermain Judi Online di SMA Negeri 8 Kota Bekasi, Karya Ilmiah Akhir Program Sarjana Terapan Sosial, Juli 2024,(Perpustakaan, 2024-09-10) GILANG PAMUNGKAS, NRP. 20.04.227.; Krisna Dewi Setianingsih; Popon SutarsihGILANG PAMUNGKAS, NRP. 20.04.227. Motivasi Belajar Siswa Yang Bermain Judi Online di SMA Negeri 8 Kota Bekasi, Karya Ilmiah Akhir Program Sarjana Terapan Sosial, Juli 2024, Dosen Pembimbing Krisna Dewi Setianingsih dan Popon Sutarsih Penilitian ini bertujuan untuk menggambarkan secara luas bagaimana motivasi belajar siswa yang bermain judi online di SMA Negeri 8 Kota Bekasi. Penilitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sumber data sekunder dengan menggunakan teknik purposive sampling dan snowball sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Pengecekan keabsahan data menggunakan uji kredibilitas dengan triangulasi sumber, waktu, dan teknik. Teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa dua dari tiga siswa SMA Negeri 8 Kota Bekasi yang bermain judi online memiliki motivasi belajar yang rendah. Hal ini didasarkan atas hasil wawancara yang terdapat pada apek dan sesuai dengan teori yang terkait. Sedangkan satu siswa SMA Negeri 8 Kota Bekasi yang bermain judi online memiliki motivasi belajar yang stabil. Hal ini didasarkan atas hasil wawancara yang terdapat pada apek dan sesuai dengan teori yang terkait. Berdasarkan masalah tersebut peniliti mengusulkan program yaitu Meningkatkan Self Control Dalam Upaya Pencegahan Judi Online Siswa SMA Negeri 8 Kota Bekasi. Kata Kunci: Siswa, Motivasi Belajar, Judi Online ABSTRACT GILANG PAMUNGKAS, NRP. 20.04.227. Learning Motivation of Playing Students Online Gambling at SMA Negeri 8 Bekasi City, Final Scientific Work Applied Social Undergraduate Program, July 2024, Supervisor Krisna Dewi Setianingsih and Popon Sutarsih This research aims to broadly describe the learning motivation of students who play online gambling at SMA Negeri 8 Bekasi City. This research uses a descriptive method with a qualitative approach. The data sources used are primary data sources and secondary data sources using purposive sampling and snowball sampling techniques. Data collection techniques use in-depth interviews and documentation studies. Checking the validity of the data uses a credibility test with triangulation of sources, time and techniques. Data analysis techniques include data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of the research show that two out of three students at SMA Negeri 8 Bekasi City who play online gambling have low learning motivation. This is based on the results of interviews contained in Apek and is in accordance with related theories. Meanwhile, one student at SMA Negeri 8 Bekasi City who played online gambling had stable learning motivation. This is based on the results of interviews contained in Apek and is in accordance with related theories. Based on this problem, researchers propose a program, namely Increasing Self Control in Efforts to Prevent Online Gambling for Students of SMA Negeri 8 Bekasi City. Keywords: Student, Learning Motivation, Online GamblingItem Motivasi Belajar Siswa yang Kecanduan Game Online di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Alamy Kabupaten Subang. Dosen Pembimbing: Krisna Dewi Setianingsih dan Popon Sutarsih.(Perpustakaan, 2024-11-18) MOCHAMAD IVAN FEBRIAN FAJAR, 20.04.243.; Krisna Dewi Setianingsih; Popon SutarsihABSTRAK MOCHAMAD IVAN FEBRIAN FAJAR, 20.04.243. Motivasi Belajar Siswa yang Kecanduan Game Online di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Alamy Kabupaten Subang. Dosen Pembimbing: Krisna Dewi Setianingsih dan Popon Sutarsih. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran motivasi belajar siswa yang kecanduan game online di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Alamy Kabupaten Subang yang meliputi ketekunan dalam belajar, ulet dalam menghadapi kesulitan, minat dan ketajaman perhatian dalam belajar, berprestasi dalam belajar, dan mandiri dalam belajar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Sumber data diperoleh menggunakan purposive sampling yaitu dua informan siswa, orang tua siswa, teman siswa dan guru. Hasil penelitian motivasi belajar siswa yang kecanduan game online di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Alamy Kabupaten Subang menunjukan bahwa ketekunan siswa dalam belajar kedua siswa tersebut lebih banyak menghabiskan waktu bermain game online sehingga belum optimal dalam me lakukan aktivitas belajar, keuletan dalam menghadapi kesulitan dan kemandirian belajar siswa masih memerlukan orang lain untuk mengingatkan dan membantu mareka, minat dan ketajaman perhatian dalam belajar kedua siswa hanya memperhatikan mata pelajaran yang diminati saja, dan prestasi dalam belajar kedua siswa belum sesuai . Untuk itu, perlu adanya peningkatan pada motivasi belajar siswa. Sesuai dengan hasil penelitian, peneliti merekomendasikan sebuah program yaitu: “Peningkatan Motivasi Belajar Siswa yang Kecanduan Game Online di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Alamy Subang” Kata Kunci: Motivasi Belajar, Siswa, Game OnlineItem Pelayanan Sosial di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Kota Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau.(perpustakaan, 2024-01-08) ROMY ARLIANSYAH, 19.04.059.; Krisna Dewi Setianingsih; Aries Effendi IlyasABSTRAK ROMY ARLIANSYAH, 19.04.059. Pelayanan Sosial di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Kota Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau. Dibimbing oleh Krisna Dewi Setianingsih dan Aries Effendi Ilyas. Pelayanan sosial di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Tanjungpinang bertujuan untuk memenuhi dan menjaga hak-hak warga binaan pemasyarakatan melalui berbagai kegiatan serta kebijakan. Penelitian ini bertujuan mengkaji tentang : (1) Pelayanan sosial bidang kesehatan, (2) Pelayanan sosial bidang keagamaan, (3) Pelayanan sosial bidang keterampilan, (4) Pelayanan sosial bidang permakanan, dan (5) Pelayanan sosial bidang layanan masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Jumlah Informan penelitian ini sebanyak tujuh orang yang ditentukan dengan teknik purposive. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: 1) wawancara mendalam, 2) observasi, dan 3) studi dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data menggunakan teknik 1) credibility (kredibilitas), 2) transferability (keteralihan), 3) dependability (kebergantungan) dan 4) confirmability (kepastian). Hasil penelitian dianalisis menggunakan teknik analisis data kualitatif meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelayanan sosial di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Tanjungpinang berjalan cukup baik, dari 5 bidang pelayanan sosial yang tersedia para warga binaan dapat mengakses pelayanan dengan mudah, perlakuan yang ramah dari para petugas Lapas, dan pemberian kesempatan untuk berkembang serta bersosialisasi kepada warga binaan pemasyarakatan. Namun terdapat kendala dalam pelaksanaan pelayanan sosial tersebut antara lain: 1) fasilitas yang terbatas, 2) warga binaan yang kurang memanfaatkan pelayanan yang tersedia, 3) sumber daya manusia atau petugas Lapas yang jumlahnya sedikit, 4) petugas belum memiliki kemampuan untuk memotivasi para warga binaan dalam mengikuti kegiatan di Lapas. Berdasarkan hal tersebut diusulkan program “Peningkatan Kapasitas Petugas untuk Meningkatkan Partisipasi WBP dalam Mengikuti Kegiatan di Lapas Tanjungpinang”. Metode yang digunakan dalam program ini adalah community organization dengan teknik kolaborasi (peningkatan kapasitas). Kata Kunci: Pelayanan Sosial, Lembaga Pemasyarakatan, Warga Binaan Pemasyarakatan ABSTRAK ROMY ARLIANSYAH, 19.04.059. Social Services at the Class IIA Correctional Institution, Tanjungpinang City, Riau Archipelago Province. Supervised by Krisna Dewi Setianingsih and Aries Effendi Ilyas. Social services at the Tanjungpinang Class IIA Correctional Institution aim to fulfill and maintain the rights of correctional inmates through various activities and policies. This study aims to examine: (1) Social services in the health sector, (2) Social services in the religious sector, (3) Social services in the skills sector, (4) Social services in the food sector, and (5) Social services in the community service sector. This research uses a qualitative approach with descriptive methods. The number of informants in this study were seven people who were determined using a purposive technique. Data collection techniques used were: 1) in-depth interviews, 2) observation, and 3) documentation study. Checking the validity of the data uses techniques 1) credibility, 2) transferability, 3) dependability and 4) confirmability. The research results were analyzed using qualitative data analysis techniques including data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results showed that social services at the Tanjungpinang Class IIA Correctional Institution were going quite well, from the 5 available social service areas, the inmates could access services easily, friendly treatment from prison officers, and provided opportunities to develop and socialize with the inmates. penitentiary. However, there are obstacles in the implementation of these social services, including: 1) limited facilities, 2) inmates who do not take advantage of the services available, 3) human resources or prison officers who are few in number, 4) officers do not yet have the ability to motivate residents fostered in participating in prison activities. Based on this problem, the program is proposed "Increasing the Capacity of Officers to Increase the Participation of WBP in Participating in Activities at the Tanjungpinang Class IIA Correctional Institution". The method used in this program is community organization with collaboration techniques (capacity building). Keywords: Social Services, Correctional Institutions, Correctional InmatesItem Pemenuhan Hak Sipil Anak di Kota Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau.(perpustakaan, 2024-01-08) MUHAMMAD ADITYA NOFRIANDA, 19.04.249.; Krisna Dewi Setianingsih; Aries Effendi IlyasABSTRAK MUHAMMAD ADITYA NOFRIANDA, 19.04.249. Pemenuhan Hak Sipil Anak di Kota Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau. Dibimbing oleh Krisna Dewi Setianingsih dan Aries Effendi Ilyas. Pemenuhan hak sipil anak merujuk pada pemenuhan hak anak yang bersumber dari martabat dan melekat pada setiap manusia yang dijamin dan dihormati keberadaannya oleh negara. Penelitian ini bertujuan mengkaji tentang pemenuhan: 1) hak kepemilikan akta kelahiran dan identitas anak, 2) fasilitas informasi layak anak, 3) hak anak dalam ketersediaan kelompok atau forum anak, dan 4) hak anak dalam peningkatan kapasitas forum anak dan partisipasi anak dalam pembangunan di Kota Tanjungpinang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Teknik penentuan sumber data menggunakan teknik purposive dengan sumber data primer dan sumber data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: 1) wawancara mendalam, 2) observasi, dan 3) studi dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data menggunakan teknik 1) credibility (kredibilitas), 2) transferability (keteralihan), 3) dependability (kebergantungan) dan 4) confirmability (kepastian). Selanjutnya, hasil penelitian dianalisis menggunakan teknik analisis data kualitatif meliputi reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa telah terdapat berbagai upaya yang dilaksanakan oleh instansi terkait di bawah naungan Pemerintah Kota Tanjungpinang dalam keseluruhan empat aspek pemenuhan hak sipil anak di Kota Tanjungpinang seperti: 1) adanya program inovasi dalam rangka percepatan peningkatan kepemilikan akta kelahiran dan identitas anak, 2) terdapat fasilitas informasi layak anak yang disediakan, 3) terdapat forum anak tingkat kota, kecamatan, dan kelurahan, serta 4) terlaksananya Musrenbang Anak dan peningkatan kapasitas Forum Anak. Akan tetapi, masih terdapat kendala dalam perwujudannya seperti penurunan kualitas fasilitas informasi layak anak di Perpustakaan Daerah Kota Tanjungpinang dan kurangnya pengetahuan masyarakat terkait peran Forum Anak Kota Tanjungpinang dalam pemenuhan hak sipil anak. Sehubungan dengan hal tersebut, maka diusulkan program untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai peran Forum Anak dalam pemenuhan hak sipil anak melalui program FAKTA Bedelau: Sosialisasi Peran Forum Anak Kota Tanjungpinang. Metode yang digunakan dalam program ini adalah community work dengan strategi kampanye (penyuluhan sosial). Kata Kunci: Pemenuhan Hak, Hak Sipil, Hak Anak ABSTRAK MUHAMMAD ADITYA NOFRIANDA, 19.04.249. Fulfillment of Children’s Civil Rights in Tanjungpinang City Riau Islands Province. Supervised by Krisna Dewi Setianingsih and Aries Effendi Ilyas. The fulfillment of children's civil rights refers to the fulfillment of children's rights that originate from dignity and are inherent in every human being whose existence is guaranteed and respected by the state. This research aims to examine the fulfillment of: 1) birth certificate and child identity ownership rights, 2) child- friendly information facilities, 3) children's rights in the availability of children's groups or forums, and 4) children's rights in increasing the capacity of children's forums and children's participation in development in Tanjungpinang City. This research uses descriptive qualitative method. The technique for determining data sources uses a purposive technique with primary data sources and secondary data sources. Data collection techniques used were: 1) in-depth interviews, 2) observation, and 3) documentation study. Checking the validity of the data uses techniques 1) credibility, 2) transferability, 3) dependability and 4) confirmability. Furthermore, the results of the study were analyzed using qualitative data analysis techniques including data reduction, data presentation, and conclusion and verification. The results of the study show that there have been various efforts carried out by related agencies under the auspices of the Tanjungpinang City Government in all four aspects of fulfilling children's civil rights in Tanjungpinang City such as: 1) the existence of an innovation program in order to accelerate the increase in the ownership of birth certificates and child identity, 2) child-friendly information facilities are provided, 3) there are children's forums (Forum Anak) at the city, sub-district and sub-district levels, and 4) the implementation of the Children's Development Planning Meeting (Musrenbang Anak) and the capacity building of the Children's Forum (Forum Anak). However, there are still obstacles in its implementation such as a decrease in the quality of child-friendly information facilities at the Tanjungpinang City Regional Library and a lack of public knowledge regarding the role of the Tanjungpinang City Children's Forum (Forum Anak) in fulfilling children's civil rights. In this regard, a program is proposed to increase public knowledge about the role of the Children's Forum (Forum Anak) in fulfilling children's civil rights through the FAKTA Bedelau: Socialization of the Role of the Tanjungpinang City Children's Forum. The method used in this program is community work with a campaign strategy (social counseling). Keyword: Fulfillment of Rights, Civil Rights, Children's RightsItem Pengelolaan User-Generated Content sebagai Strategi Pemasaran Sosial dalam Proyek Penanggulangan Kemiskinan pada Akun Media Sosial Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Jawa Barat.(Perpustakaan, 2024-10-15) MUHAMMAD NOOR FAUZAN, 18.04.261,; Krisna Dewi Setianingsih; Edi SuhandaMUHAMMAD NOOR FAUZAN, 18.04.261, User-Generated Content Management as a Social Marketing Strategy for Poverty Alleviation Projects on the Social Media Accounts of the West Java Provincial Office of Community and Village Empowerment. Supervised by Krisna Dewi Setianingsih and Edi Suhanda. User-Generated Content (UGC) management is a social marketing strategy aimed at disseminating information on poverty alleviation projects by the West Java Provincial Office of Community and Village Empowerment. This research aims to clarify the management of User-Generated Content as a social marketing strategy in poverty alleviation projects on the social media accounts of the West Java Provincial Office of Community and Village Empowerment. This study employs a qualitative research method with a descriptive approach. Data sources were determined using purposive sampling technique, involving functional officials, professionals or academics, and community members. Data collection techniques included interviews and document studies. Data analysis involved data reduction, data presentation, and conclusion verification. Results show that the types and characteristics of User-Generated Content include video, image, and light text formats containing educational, documentary, and community participation content. The purposes are to serve as an information portal, program accessibility tool, and educational platform, using both formal and informal language styles. User-Generated Content formats utilized include short videos for TikTok and Instagram accounts, and documentary images and infographics. Mainstream social media platforms were used, aiming to motivate and increase community participation, resulting in community appreciation and enthusiasm. Challenges encountered include privacy, copyright, creative and communication delivery constraints, as well as technical and production issues. Efforts to address these challenges involve supervision, technological tools, procedures, and implementation. Based on the findings, the researcher recommends the development of an application to address issues related to information dissemination, presentation, unequal smartphone access, difficulty in accessing feedback, and content marketing team success metrics. Through these issues, the researcher proposes the "SAPADESA" program, an application mode focused on information services and reporting systems to support more current and factual social marketing processes through a real-time update mechanism. Keywords: User-Generated Content, social marketing strategy, poverty allevation project ABSTRAK MUHAMMAD NOOR FAUZAN, 18.04.261, Pengelolaan User-Generated Content sebagai Strategi Pemasaran Sosial dalam Proyek Penanggulangan Kemiskinan pada Akun Media Sosial Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Jawa Barat. Dibimbing oleh Krisna Dewi Setianingsih dan Edi Suhanda. Pengelolaan User-Generated Content (UGC) merupakan salah satu strategi dari pemasaran sosial untuk memberikan informasi proyek penanggulangan kemiskinan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Jawa Barat. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan kejelasan atas pengelolaan User-Generated Content sebagai stratetegi pemasaran sosial dalam proyek penanggulangan kemiskinan pada akun media sosial Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Jawa Barat. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif melalui metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukan jenis dan karakteristik User-Generated Content menggunakan media dengan format video, gambar, dan tulisan ringan, dengan berisikan konten edukasi; konten dokumenter; dan konten partisipasi warga. Tujuannya ialah sebagai portal informasi; aksebilitas program; dan sarana penyuluhan, gaya bahasa yang digunakan formal dan informal. Bentuk User-Generated Content yang dimanfaatkan berjenis video pendek untuk akun tiktok dan instaram; dan gambar memuat dokumenter dan infografis, platform yang digunakan ialah seluruh media sosial mainstream, harapan penggunaan User-Generated Content untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, hasil yang didapat ialah apresiasi serta antusiasme masyarakat. Kendala yang dihadapi pada konten User-Generated Content adalah kendala privasi, kendala hak cipta, kendala kreatif dan penyampaian, kendala teknis dan produksi. Upaya dalam mengatasi kendala pada penggunaan User-Generated Content adalah dilakukannya pengawasan, penggunaan instrumen dan teknologi. Berdasarkan pada penelitian, peneliti dapat merekomendasikan untuk dilakukan pembuatan aplikasi yang dapat mengatasi permasalahan pada penyebaran informasi, penyajian informasi, penggunaan smartphone yang mengalami ketimpangan, kesulitan akses masyarakat, kesulitan mendapatkan feedback, dan ukuran keberhasilan pemasaran konten oleh tim Humas. Melalui permasalahan ini, peneliti mengusulkan program “SAPADESA”, sebuah moda aplikasi yang berfokus pada pelayanan informasi dan reporting system untuk menunjang proses pemasaran sosial lebih aktual dan faktual melalui mekanisme aplikasi yang dapat diperbaharui secara real-time. Kata kunci: User-Generated Content, pemasaran sosial, penanggulangan kemiskinan.Item Penyesuaian Diri Lanjut Usia di Unit Pelaksana Teknis Daerah Pusat Pelayanan Sosial Griya Lansia Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat.(Perpustakaan, 2024-08-06) YESICA FELICIA SITANGGANG, 20.04.233.; Bambang Rustanto; Krisna Dewi SetianingsihYESICA FELICIA SITANGGANG, 20.04.233. Penyesuaian Diri Lanjut Usia di Unit Pelaksana Teknis Daerah Pusat Pelayanan Sosial Griya Lansia Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat. Dosen Pembimbing: Bambang Rustanto dan Krisna Dewi Setianingsih. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang penyesuaian diri lanjut usia di Unit Pelaksana Teknis Daerah Pusat Pelayanan Sosial Griya Lansia Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat dalam bentuk penyelenggaraan pelayanan untuk menangani lanjut usia terlantar yang terbagi ke dalam beberapa aspek yaitu gambaran karakteristik informan, gambaran penyesuaian diri terhadap dirinya sendiri (the self), gambaran penyesuaian diri terhadap lingkungan sosial, dan gambaran penyesuaian diri terhadap lingkungan alamiah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Informan dalam penelitian ini berjumlah 8 orang informan yaitu lanjut usia dan pegawai di Unit Pelaksana Teknis Daerah Pusat Pelayanan Sosial Griya Lansia Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat lansia yang merasa cocok dengan jenis, menu dan rasa makanan yang disediakan oleh panti, merasa nyaman dengan kondisi kamar dan dapat tidur dengan baik, merasa nyaman dengan kondisi air di kamar mandi, dan merasa nyaman dengan pakaian yang disediakan panti. Lansia suka dan senang mengikuti bimbingan fisik, sosial, spiritual, dan keterampilan. Lansia merasa nyaman dan betah di panti. Namun, terdapat lansia yang merasa kurang cocok, kurang nyaman, kurang suka dengan berbagai kondisi yang ada di panti sehingga lansia melakukan berbagai upaya agar dapat menyesuaikan diri di panti. Berdasarkan analisis masalah, analisis kebutuhan dan analisis sistem sumber, maka program yang direkomendasikan adalah pembentukan kelompok rekreasi di Unit Pelaksana Teknis Daerah Pusat Pelayanan Sosial Griya Lansia Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat. Tujuan dari program ini yaitu untuk meningkatkan kemampuan lanjut usia dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan sosial di UPTD Pusat Pelayanan Sosial Griya Lansia Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat. Kata Kunci: Penyesuaian Diri, Lanjut Usia, Pelayanan Sosial ABSTRACT YESICA FELICIA SITANGGANG, 20.04.233. Self Adjustment of the Elderly in the Regional Technical Implementation Unit of Griya Lansia Social Service Center, Bandung Regency, West Java Province. Supervisors: Bambang Rustanto and Krisna Dewi Setianingsih. This study aims to obtain a description of elderly self adjustment in the Regional Technical Implementation Unit of the Griya Lansia Social Service Center of Bandung Regency, West Java Province in the form of service delivery to deal with neglected elderly people which is divided into several aspects, namely a description of the characteristics of the informant, a description of self adjustment to the self, a description of self adjustment to the social environment, and a description of self adjustment to the natural environment. The method used in this research is a qualitative method with a phenomenological approach. There were 8 informants in this research, namely the elderly and employees at the Regional Technical Implementation Unit of the Griya Lansia Social Service Center, Bandung Regency, West Java Province. The data collection techniques used were in-depth interviews, observation and documentation studies. The results showed that there were elderly people who felt suitable with the type, menu and taste of food provided by the orphanage, felt comfortable with the room conditions and could sleep well, felt comfortable with the water conditions in the bathroom, and felt comfortable with the clothes provided by the orphanage. Elderly people like and enjoy participating in physical, social, spiritual, and skill guidance. The elderly feel comfortable in the orphanage. However, there are elderly people who feel less suitable, less comfortable, less like the various conditions that exist in the orphanage so that the elderly make various efforts in order to adjust to the orphanage. Based on problem analysis, needs analysis and source system analysis, the recommended program is the formation of a recreation group at the Regional Technical Implementation Unit of the Griya Lansia Social Service Center, Bandung Regency, West Java Province. The purpose of this program is to improve the ability of the elderly to adjust to the social environment in the UPTD Griya Lansia Social Service Center, Bandung Regency, West Java Province. Keywords: Self Adjustment, Elderly, Social ServiceItem Perilaku Asertif Penyandang Disabilitas Netra di Unit Pelaksana Teknis Daerah Pusat Pelayanan Sosial Griya Harapan Difabel Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat.(perpustakaan, 2024-01-05) ANGGI PUTRI ANANDA. 19.04.072.; Krisna Dewi Setianingsih; Aries EffendiABSTRAK ANGGI PUTRI ANANDA. 19.04.072. Perilaku Asertif Penyandang Disabilitas Netra di Unit Pelaksana Teknis Daerah Pusat Pelayanan Sosial Griya Harapan Difabel Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat. Dibimbing oleh Krisna Dewi Setianingsih dan Aries Effendi. Perilaku asertif memainkan peran yang sangat penting bagi penyandang disabilitas netra dalam menjalankan komunikasi yang efektif. Perilaku asertif melibatkan kemampuan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kebutuhan dengan jelas dan tegas tanpa melanggar hak dan perasaan orang lain. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang perilaku asertif penyandang disabilitas netra di Unit Pelaksana Teknis Daerah Pusat Pelayanan Sosial Griya Harapan Difabel Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh informasi dan gambaran yang jelas mengenai karakteristik anak dengan disabilitas netra. kemampuan penyandang disabilitas netra dalam mengemukakan permintaan tentang suatu hal, melakukan suatu penolakan, pengekspresian diri, memberikan dan menerima pujian, serta untuk berperan dalam pembicaraan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif untuk mendapatkan gambaran mendalam mengenai perilaku asertif penyandang disabilitas netra di Unit Pelaksana Teknis Daerah Pusat Pelayanan Sosial Griya Harapan Difabel Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat. Jumlah informan dalam penelitian ini adalah 6 informan yang berada pada latar penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyandang disabilitas netra cukup mampu untuk berperilaku asertif pada aspek melakukan suatu penolakan. pengekspresian diri, menyampaikan dan menerima suatu pujian, sedangkan pada aspek lainnya yaitu kemampuan dalam mengemukakan suatu permintaan dan berperan dalam pembicaraan masih perlu untuk ditingkatkan kembali. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti kurangnya rasa percaya diri, takut dan cemas, kebiasaan bersikap pasif atau agresif, ketidakstabilan emosional, hubungan kurang dekat untuk berperan dalam pembicaraan. Hasil analisis masalah penelitian tersebut memerlukan upaya pemecahan masalah. Program berupa pelatihan keterampilan asertif bagi penyandang disabilitas netra yang dinamakan Melatih Penyandang Disabilitas Netra Terampil Asertif (MENETAS) diusulkan sebagai desain pemecahan masalah. Program ini bertujuan untuk meningkatkan perilaku asertif penyandang disabilitas netra di Unit Pelaksana Teknis Daerah Pusat Pelayanan Sosial Griya Harapan Difabel Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat. Kata kunci : Perilaku Asertif, Penyandang Disabilitas Netra, Panti Sosial ABSTRACT ANGGI PUTRI ANANDA. 19.04.072 Assertive Behavior of Persons with Visual Disabilities in the Regional Technical Implementation Unit of the Griya Harapan Social Service Center for the Disabled Social Service of West Java Province. Supervised by Krisna Dewi Setianingsih dan Aries Effendi Assertive behavior plays a very important role for people with visual disabilities in carrying out effective communication. Assertive behavior involves the ability to express thoughts, feelings and needs clearly and decisively without violating the rights and feelings of others. This research was conducted to obtain an overview of the assertive behavior of persons with visual disabilities in the Regional Technical Implementation Unit of the Disabled Griya Harapan Social Service Center at the West Java Provincial Social Service(UPTD PPSGHD Dinsos Jabar). The purpose of this study was to obtain information and a clear description of the characteristics of children with visual disabilities. the ability of persons with visual disabilities to make requests about something, make a refusal, express themselves, give and receive compliments, and to take part in conversations. The method used in this study is a descriptive method with a qualitative approach to obtain an in-depth description of the assertive behavior of persons with visual disabilities in the Regional Technical Implementation Unit of the Griya Harapan Social Service Center for Disabilities at the West Java Province Social Service. The number of informants in this study were 6 informants who were in the research background. Data collection techniques used were in-depth interviews, participatory observation, and documentation studies. The results of the study show that persons with visual disabilities are quite capable of assertive behavior in the aspect of making a refusal. self-expression, conveying and receiving a compliment, while in other aspects, namely the ability to make a request and play a role in the conversation still needs to be improved again. This is caused by several factors such as lack of self-confidence, fear and anxiety, passive or aggressive behavior, emotional instability, lack of close relationships to play a role in the conversation. The results of the research problem analysis require problem solving efforts. A program in the form of assertive skills training for people with visual disabilities called Melatih Penyandang Disabilitas Netra Terampil Asertif (MENETAS) is proposed as a problem-solving design. This program aims to improve the assertive behavior of persons with visual disabilities in the Regional Technical Implementation Unit of the Griya Harapan Social Service Center for Disabilities at the West Java Provincial Social Service. Keywords: Assertive Behavior, Blind Persons with Disabilities, Social InstitutionsItem Perilaku Prososial Anak di Asrama Polisi Polrestabes Bandung.(Perpustakaan, 2024-09-09) ANNISA AULIA PANGESTI, NRP. 20.04.241.; Krisna Dewi Setianingsih; Popon SutarsihANNISA AULIA PANGESTI, NRP. 20.04.241. Perilaku Prososial Anak di Asrama Polisi Polrestabes Bandung. Dosen Pembimbing: Krisna Dewi Setianingsih dan Popon Sutarsih. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran perilaku prososial pada anak di Asrama Polisi Polrestabes Bandung yang mencakup aspek sharing (berbagi), cooperative (kerjasama), donating (menyumbang), helping (menolong), honesty (kejujuran), generosity (kedermawanan). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Sumber data diperoleh menggunakan purposive sampling dengan tiga informan anak, orangtua anak, teman anak dan pihak asrama tempat tinggal anak. Hasil penelitian menunjukan bahwa anak di Asrama Polisi Polrestabes Bandung sudah menunjukan perilaku prososial namun masih belum maksimal seperti belum beragamnya bentuk perilaku prososial yang ditunjukkan dan frekuensi dari beberapa aspek perilaku prososial masih kurang. Maka dari itu, perlu adanya peningkatan agar anak dapat terus menunjukkan perilaku prososial dengan bertambahkan pengetahuan mengenai perilaku prososial beserta aspek-aspek didalamnya untuk diterapkan kedalam kehidupan sehari-hari secara berkelanjutan. Sesuai dengan hasil penelitian, maka peneliti merekomendasikan sebuah program yaitu: “Meningkatkan Perilaku Prososial Anak di Asrama Polisi Polrestabes Bandung”. Kata Kunci: Perilaku, Perilaku Prososial, Anak. ABSTRACT ANNISA AULIA PANGESTI, NRP. 20.04.241. Prosocial Behavior of children in Police Dormitory Polrestabes Bandung. Supervisors: Krisna Dewi Setianingsih and Popon Sutarsih. This study aims to obtain an overview of prosocial behavior in children at the Bandung Police Dormitory which includes aspects of sharing, cooperative, donating, helping, honesty, generosity. This study uses a qualitative approach. Data collection techniques used in this study were observation interviews and documentation studies. Data sources were obtained using purposive sampling with three informants, namely children, parents, friends and parties, and the dormitory where the children live. The results of the study showed that children at the Bandung Police Dormitory had shown prosocial behavior but were still not optimal, such as the lack of diversity in the forms of prosocial behavior shown and the frequency of aspects of prosocial behavior was still low. Therefore, improvements are needed so that children can continue to show prosocial behavior by increasing knowledge about prosocial behavior and its aspects to be applied in everyday life continuously. In accordance with the results of the study. then the researcher recommends a program namely: “Improving Children's Prosocial Behavior in the Bandung Police Dormitory". Kerywords: Behavior, Prosocial Behavior, Children.Item Perilaku Prososial Anak di Asrama Polisi Polrestabes Bandung.(Perpustakaan, 2024-09-11) ANNISA AULIA PANGESTI, NRP. 20.04.241.; Krisna Dewi Setianingsih; Popon SutarsihANNISA AULIA PANGESTI, NRP. 20.04.241. Perilaku Prososial Anak di Asrama Polisi Polrestabes Bandung. Dosen Pembimbing: Krisna Dewi Setianingsih dan Popon Sutarsih. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran perilaku prososial pada anak di Asrama Polisi Polrestabes Bandung yang mencakup aspek sharing (berbagi), cooperative (kerjasama), donating (menyumbang), helping (menolong), honesty (kejujuran), generosity (kedermawanan). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Sumber data diperoleh menggunakan purposive sampling dengan tiga informan anak, orangtua anak, teman anak dan pihak asrama tempat tinggal anak. Hasil penelitian menunjukan bahwa anak di Asrama Polisi Polrestabes Bandung sudah menunjukan perilaku prososial namun masih belum maksimal seperti belum beragamnya bentuk perilaku prososial yang ditunjukkan dan frekuensi dari beberapa aspek perilaku prososial masih kurang. Maka dari itu, perlu adanya peningkatan agar anak dapat terus menunjukkan perilaku prososial dengan bertambahkan pengetahuan mengenai perilaku prososial beserta aspek-aspek didalamnya untuk diterapkan kedalam kehidupan sehari-hari secara berkelanjutan. Sesuai dengan hasil penelitian, maka peneliti merekomendasikan sebuah program yaitu: “Meningkatkan Perilaku Prososial Anak di Asrama Polisi Polrestabes Bandung”. Kata Kunci: Perilaku, Perilaku Prososial, Anak. ABSTRACT ANNISA AULIA PANGESTI, NRP. 20.04.241. Prosocial Behavior of children in Police Dormitory Polrestabes Bandung. Supervisors: Krisna Dewi Setianingsih and Popon Sutarsih. This study aims to obtain an overview of prosocial behavior in children at the Bandung Police Dormitory which includes aspects of sharing, cooperative, donating, helping, honesty, generosity. This study uses a qualitative approach. Data collection techniques used in this study were observation interviews and documentation studies. Data sources were obtained using purposive sampling with three informants, namely children, parents, friends and parties, and the dormitory where the children live. The results of the study showed that children at the Bandung Police Dormitory had shown prosocial behavior but were still not optimal, such as the lack of diversity in the forms of prosocial behavior shown and the frequency of aspects of prosocial behavior was still low. Therefore, improvements are needed so that children can continue to show prosocial behavior by increasing knowledge about prosocial behavior and its aspects to be applied in everyday life continuously. In accordance with the results of the study. then the researcher recommends a program namely: “Improving Children's Prosocial Behavior in the Bandung Police Dormitory". Keywords: Behavior, Prosocial Behavior, ChildrenItem Perilaku Prososial Relawan Program “Sudut Berbagi” di Komunitas Turun Tangan Bandung,(Perpustakaan, 2024-02-13) MAYA, 19.04.093.; Krisna Dewi Setianingsih; Aries Effendi IlyasABSTRAK MAYA, 19.04.093. Perilaku Prososial Relawan Program “Sudut Berbagi” di Komunitas Turun Tangan Bandung, Dibimbing oleh Krisna Dewi Setianingsih dan Aries Effendi Ilyas. Perilaku prososial merujuk pada perbuatan menolong orang lain secara sukarela yang bertujuan untuk memberikan dampak positif dan membantu meningkatkan kesejahteraan penerima manfaatnya. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris tentang: 1) karakteristik responden, 2) perilaku menolong responden, 3) perilaku berbagi perasaan responden, 4) perilaku kerja sama responden, 5) perilaku menyumbang responden, dan 6) perilaku memperhatikan kesejahteraan orang lain responden. Metode yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan analisis deskriptif. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah teknik non probability sampling dengan sampling jenuh (sensus). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: 1) penelitian kepustakaan, 2) kuesioner, 3) observasi nonpartisipatif, dan studi dokumentasi. Uji validitas alat ukur menggunakan validitas muka (face validity). Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis data deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa perilaku prososial relawan program “Sudut Berbagi” di Komunitas Turun Tangan berada dalam kategori tinggi. Aspek yang diteliti dalam penelitian ini adalah perilaku menolong, perilaku berbagi perasaan, perilaku kerja sama, perilaku menyumbang, dan perilaku memperhatikan kesejahteraan orang lain. Perilaku memperhatikan orang lain merupakan aspek yang paling rendah di antara aspek lainnya. Rencana program yang diusulkan adalah “Program MERAH (Mewujudkan Relawan Terarah) menggunakan metode Community Organization/Community Development (CO/CD) dan teknik kolaborasi dan kampanye. Kata Kunci: Perilaku Prososial, Relawan, Komunitas Turun Tangan Bandung ABSTRACT MAYA, 19.04.093. Prosocial Behavior of Volunteers in the "Sudut Berbagi" Program in the Turun Tangan Bandung Community, Guided by Krisna Dewi Setianingsih and Aries Effendi Ilyas. Prosocial behavior refers to voluntary acts of helping others with the aim of creating positive impact and improving the well-being of the recipients. This study aims to empirically understand: 1) the characteristics of the respondents, 2) the helping behavior of the respondents, 3) the empathetic behavior of the respondents, 4) the cooperative behavior of the respondents, 5) the donating behavior of the respondents, and 6) the concern for the well-being of others exhibited by the respondents. The research methodology used is quantitative research with descriptive analysis. The sampling technique employed is non-probability sampling with a saturation (census) approach. Data collection techniques utilized include: 1) literature review, 2) questionnaires, 3) non-participatory observation, and documentary studies. The measurement tool's validity was assessed using face validity. The research findings were analyzed using descriptive data analysis. The results indicate that the prosocial behavior of volunteers in the "Sudut Berbagi" program in the Turun Tangan Community falls under the high category. The aspects examined in this study include helping behavior, empathetic behavior, cooperative behavior, donating behavior, and concern for the well-being of others. Among these aspects, the behavior of caring for others was the lowest. The proposed program plan is the "Program MERAH (Mewujudkan Relawan Terarah) using the Community Organization/Community Development (CO/CD) method, with collaboration and campaign techniques. Keywords: Prosocial Behavior, Volunteers, Turun Tangan Bandung CommunityItem Self Confidence Penyandang Disabilitas Sensorik Netra dalam Berinteraksi Sosial di Sentra Wyata Guna Bandung(Perpustakaan, 2024-08-12) SLEIKHANIA AZZAHRA SHIHAB, 20.04.147; Krisna Dewi Setianingsih; Popon SutarsihSLEIKHANIA AZZAHRA SHIHAB, 20.04.147. Self Confidence Penyandang Disabilitas Sensorik Netra dalam Berinteraksi Sosial di Sentra Wyata Guna Bandung. Dibimbing oleh Krisna Dewi Setianingsih, Popon Sutarsih. Self confidence merupakan kontrol atas pikiran tentang kekuatan, kesadaran kemampuan yang dimiliki seseorang serta tanggung jawab atas segala keputusan yang telah ditetapkan oleh diri sendiri. Penyandang disabilitas sensorik netra adalah penerima manfaat yang memiliki hambatan pada fungsi panca indera penglihatan dan menjadi responden pada penelitian ini. Penelitian mengenai self confidence ini bertujuan memperoleh gambaran secara empiris mengenai 1) mandiri, 2) sikap tidak mementingkan diri sendiri dan memiliki sikap toleran, 3) rasa aman, 4) ambisi normal, 5) yakin pada kemampuan diri sendiri, dan 6) optimis. Metode yang digunakan yaitu deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sensus yaitu seluruh populasi yang berada di Sentra Wyata Guna Bandung berjumlah 34 orang. Sumber data dalam penelitian ini menggunakan sumber data primer dan sumber data sekunder. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan studi dokumentasi. Instrumen penelitian dalam penelitian ini menggunakan rating scale. Uji validitas menggunakan validitas muka (face validity) dan uji reliabilitas memakai Alpha Cronbach. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan self confidence penyandang disabilitas sensorik netra memiliki skor aktual yang tinggi pada optimis, namun terdapat aspek yang memiliki skor aktual rendah diantara aspek-aspek yang lain yaitu tidak mementingkan diri sendiri serta toleran dan rasa aman. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti mengusulkan program pengoptimalisasian self confidence penyandang disabilitas sensorik netra melalui metode socialization groups (sosialisasi grup) di Sentra Wyata Guna Bandung. Kata Kunci: Self Confidence, Penyandang Disabilitas Sensorik Netra, Sentra Wyata Guna Bandung.