Browsing by Author "LINA FAVOURITA SUTIAPUTRI"
Now showing 1 - 13 of 13
Results Per Page
Sort Options
Item Impelementasi Program Rumah Belajar Anak Bintang untuk Anak Keluarga Pneerima Manfaat Program Keluarga Harapan di Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung.(Perpustakaan, 2024-09-17) ST. AINUN JARIAH RAJAB, NRP. 20.03.075.; LINA FAVOURITA SUTIAPUTRI; DEDE KUSWANDAST. AINUN JARIAH RAJAB, NRP. 20.03.075. Implementation of The Program Rumah Belajar Anak Bintang for The Children of Family Beneficiaries by The Program Keluarga Harapan in Babakan Ciparay District, Bandung City. Supervused by LINA FAVOURITA SUTIAPUTRI and DEDE KUSWANDA The word implementation is a word that comes from English, namely "to implement" which means to implement. Implementation is not just an activity but is also an activity that is planned and carried out seriously and also refers to certain norms in order to achieve the activity objectives. According to Tachjan, there are three elements of policy implementation that absolutely must be present, namely the implementing element, the program being implemented, the target group or target groups. This research aims to 1) find out the implementing elements of the Rumah Belajar Anak Bintang is program in Babakan Ciparay District 2) find out the program of the Rumah Belajar Anak Bintang is program in Babakan Ciparay District 3) find out the target group of the Rumah Belajar Anak Bintang is program in Babakan Ciparay District. The method used in this research is descriptive using a qualitative approach. The data collection techniques used were interview techniques and documentation studies. The number of informants in this research was 6 people, with details of 1 head mentor, 2 mentors, 3 students receiving the program and the number of students receiving the program was 72 people at the time this research was conducted. The problem is taken from the target group, in this case students as recipients of the Rumah Belahar Anak Bintang program. And the program proposal given by the researcher is "Capacity Building The Mentor of Rumah Belajar Anak Bintang For Increasing Student Motivation to Learning" Keywords: Implementation, Rumah Belajar Anak Bintang, Children of Beneficiary Families by the Program Keluarga Harapan ABSTRAK ST. AINUN JARIAH RAJAB, NRP. 20.03.075. Impelementasi Program Rumah Belajar Anak Bintang untuk Anak Keluarga Pneerima Manfaat Program Keluarga Harapan di Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung. Dosen Pembimbing oleh LINA FAVOURITA SUTIAPUTRI and DEDE KUSWANDA Kata implementasi merupakan kata yang berasal dari bahasa Inggris yaitu “to implement” yang artinya mengimplementasikan. Implementasi tidak hanya sekedar aktivitas, tetapi juga merupakan suatu kegiatan yang direncanakan serta dilaksanakan dengan serius juga mengacu pada norma-norma tertentu guna mencapai tujuan kegiatan. Menurut tachjan ada tiga unsur-unsur dari implementasi kebijakan yang mutlak harus ada yaitu unsur pelaksana, adanya program yang dilakukan, target group atau kelompok sasaran. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui unsur pelaksana dari program Rumah Belajar Anak Bintang di Kecamatan Babakan Ciparay 2) mengetahui program dari Rumah Belajar Anak Bintang di Kecamatan Babakan Ciparay 3) mengetahui kelompok sasaran dari Rumah Belajar Anak Bintang di Kecamatan Babakan Ciparay. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskiiptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik wawancara dan studi dokumentasi. Informan dalam penelitian ini berjumlah 6 orang, dengan rincian 1 kepala mentor, 2 mentor, 3 siswa penerima program dan jumlah siswa yang menjadi penerima program sebanyak 72 orang hingga saat penelitian ini dilakukan. Permasalahan diambil dari kelompok sasaran dalam hal ini adalah siswa sebagai penerima program Rumah Belahar Anak Bintang. Dan untuk usulan program yang diberikan oleh peneliti adalah “Peningkatan Kapasitas Mentor Rumah Belajar Anak Bintang dalam Meningkatkan Semangat Belajar Siswa” Kata Kunci: Implementasi, Rumah Belajar Anak Bintang, Anak Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga HarapanItem Implementasi Desain Teknik Transek Kebencanaan dalam Upaya Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas di Desa Gasol Kabupaten Cianjur.(Perpustakaan, 2024-10-10) BAYED IZWAH HURIN IEN, 2201001.; MILLY MILDAWATI; LINA FAVOURITA SUTIAPUTRIABSTRACT BAYED IZWAH HURIN IEN, 2201001. Implementation of Disaster Transect Technique Design in Community-Based Disaster Risk Reduction Efforts in Gasol Village, Cianjur Regency. Supervisors: MILLY MILDAWATI and LINA FAVOURITA SUTIAPUTRI. On November 21, 2022, a tectonic earthquake shook Cianjur Regency with a magnitude of 5.6 which resulted in heavy losses felt by the community. The losses felt by disaster survivors occur due to the high level of vulnerability that exists in the community. To reduce vulnerability, capacity building is needed, known as disaster risk reduction. The research was conducted in Gasol Village, Cianjur Regency, which is one of the villages that suffered damage after the earthquake. This research implements the Disaster Transect Technique Design which is a development of the Transect Technique by conducting Social Work Technology Engineering. The Disaster Transect Technique Design is used to assess potential and resources and their utilization, disaster threats, vulnerability, and capacity. This research used the Participatory Action Research (PAR) method with data collection techniques including in-depth interviews, participatory observation, documentation studies, and Focus Group Discussion (FGD). The results showed that resources in Gasol Village include water, land, rice fields, and community organizations. The disaster threats found are earthquakes, volcanic eruptions, landslides, floods, droughts, and natural gas. The perceived vulnerabilities are human, physical and economic. The existing capacity is the formation of a Disaster Preparedness Team that focuses on disaster activities. The results of the transect technique were made into a disaster transect map and then the information obtained during the transect was used as a basis to make an action plan for disaster activities in Gasol Village. Keywords: Disaster Transect Technique, Social Work Technology Engineering ABSTRAK BAYED IZWAH HURIN IEN, 2201001. Implementasi Desain Teknik Transek Kebencanaan dalam Upaya Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas di Desa Gasol Kabupaten Cianjur. Dosen Pembimbing: MILLY MILDAWATI dan LINA FAVOURITA SUTIAPUTRI. Pada tanggal 21 November 2022, gempa tektonik mengguncang Kabupaten Cianjur dengan kekuatan 5,6 magnitudo yang mengakibatkan kerugian besar yang dirasakan oleh masyarakat. Kerugian yang dirasakan oleh para penyintas bencana terjadi karena tingginya tingkat kerentanan yang ada di masyarakat. Untuk mengurangi kerentanan dibutuhkan peningkatan kapasitas yang dikenal dengan istilah pengurangan risiko bencana. Penelitian dilakukan di Desa Gasol Kabupaten Cianjur yang menjadi salah satu desa yang mengalami kerusakan paska gempa bumi. Penelitian ini mengimplementasikan Desain Teknik Transek Tebencanaan yang merupakan pengembangan dari Teknik Transek dengan melakukan Rekayasa Teknologi Pekerjaan Sosial. Desain Teknik Transek Kebencanaan digunakan untuk menilai potensi dan sumber daya serta pemanfaatannya, ancaman bencana, kerentanan, dan kapasitas. Penelitian ini menggunakan metode Partisipatory Action Research (PAR) dengan teknik pengumpulan data meliputi wawancara mendalam, observasi partisipatif, studi dokumentasi, dan Focus Group Discussion (FGD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sumber daya yang ada di Desa Gasol meliputi air, tanah, sawah, dan organisasi masyarakat. Ancaman bencana yang ditemukan adalah gempa bumi, letusan gunung api, tanah longsor, banjir, kekeringan, dan gas alam. Kerentanan yang dirasakan adalah kerentanan manusia, fisik, dan ekonomi. Kapasitas yang ada adalah pembentukkan Tim Siaga Bencana yang berfokus pada kegiatan-kegiatan kebencanaan. Hasil dari penelusuran teknik transek tersebut dibuatkan peta transek kebencanaan dan kemudian informasi yang didapatkan selama penelusuran dijadakan landasan untuk membuat rencana tindak lanjut untuk kegiatan kebencanaan di Desa Gasol. Kata Kunci: Teknik Transek Kebencanaan, Rekayasa Teknologi Pekerjaan SosialItem Implementasi Program Pembinaan Anak Jalanan di Dinas Sosial Kota Cimahi.(Perpustakaan, 2024-01-02) FASYA ANNISA WIDIANTI, NRP. 19.03.003.; LINA FAVOURITA SUTIAPUTRI; FACHRYABSTRAK FASYA ANNISA WIDIANTI, NRP. 19.03.003. Implementasi Program Pembinaan Anak Jalanan di Dinas Sosial Kota Cimahi. Dosen Pembimbing: LINA FAVOURITA SUTIAPUTRI dan FACHRY ARSYAD Terdapat 3.605 anak jalanan di Provinsi Jawa Barat berdasarkan dokumen statistik Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat tahun 2021. Kota Cimahi merupakan kota yang terletak di Provinsi Jawa Barat yang memiliki jumlah anak jalanan mencapai 77 orang pada tahun 2020 berdasarkan Data Dinas Sosial Kota Cimahi, dengan jumlah penduduk sebanyak 560.512 jiwa. Dinas Sosial Kota Cimahi berupaya mengentaskan anak-anak yang turun ke jalan melalui Program Pembinaan Anak Jalanan. Program tersebut mendapat apresiasi secara lisan dari berbagai pihak. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan implementasi proses dari program Dinas Sosial yang berhasil memberdayakan anak jalanan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Informan dalam penelitian ini adalah Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan, Pekerja Sosial, dan 2 Pekerja Sosial Masyarakat (Pembina). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: 1) Observasi; 2) Studi Dokumentasi; dan 3) Wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Program Pembinaan Anak Jalanan dalam pelaksanaannya sudah memenuhi kriteria yang ada pada implementasi proses, namun terdapat kekurangan pada aspek sumber daya, yaitu sumber daya finansial, sumber daya manusia, dan sumber daya fasilitas. Hasil analisis masalah difokuskan pada aspek sumber daya manusia. Rancangan usulan program yang diajukan peneliti adalah “Peningkatan Kapasitas Pekerja Sosial Masyarakat dalam Memberdayakan Anak Jalanan”. Yang tujuannya secara umum adalah meningkatkan kemampuan serta pemahaman PSM dalam tugasnya mendampingi anak jalanan. Dan tujuan khususnya, yaitu 1) meningkatnya pemahaman PSM mengenai pemberdayaan anak jalanan; 2) meningkatnya kualitas PSM sebagai tenaga pendamping bagi anak jalanan dalam asesmen; 3) meningkatnya kualitas PSM sebagai tenaga pendamping bagi anak jalanan dalam konseling. Sasaran dari program adalah 15 orang Pekerja Sosial Masyarakat yang bertugas menjadi pembina anak jalanan di Dinas Sosial Kota Cimahi. Kata Kunci: Proses Implementasi, Anak Jalanan, Praktik Pekerjaan Sosial dengan Anak ABSTRACT FASYA ANNISA WIDIANTI, NRP. 19.03.003. Implementation of the Street Children Development Program at the Cimahi City Social Service. Lecturer Supervisors: LINA FAVOURITA SUTIAPUTRI and FACHRY ARSYAD There are 3,605 street children in West Java Province based on statistical documents from the West Java Province Social Service for 2021. Cimahi City is a city located in West Java Province which has the number of street children reaching 77 people in 2020 based on Cimahi City Social Service Data, with a population of 560,512 people. The Cimahi City Social Service is trying to alleviate the children who take to the streets through the Street Children Development Program. The program received verbal appreciation from various parties. This study aims to describe the process implementation of the Social Services program which has succeeded in empowering street children. This research uses a qualitative approach with descriptive methods. The informants in this study were the Head of the Social Rehabilitation Division, Activity Technical Implementation Officers, Social Workers, and 2 Community Social Workers (Builders). Data collection techniques used are: 1) Observation; 2) Documentation Study; and 3) Interview. The results of the research show that the Street Children Development Program in its implementation has met the existing criteria in the process implementation, but there are deficiencies in the aspects of resources, namely financial resources, human resources, and facility resources. The results of the problem analysis focused on the human resource aspect. The proposed program design proposed by researchers is "Increasing the Capacity of Community Social Workers in Empowering Street Children". The goal in general is to improve the ability and understanding of PSM in their duties to accompany street children. And the specific goals, namely 1) to increase PSM's understanding of the empowerment of street children; 2) improve the quality of PSM as assistants for street children in assessments; 3) improve the quality of PSM as assistants for street children in counseling. The target of the program is 15 Community Social Workers whose job is to supervise street children at the Cimahi City Social Service. Keywords: Implementation Process, Street Children, Social Work Practices with ChildrenItem Implementasi Program Pembinaan Anak Jalanan di Dinas Sosial Kota Cimahi.(perpustakaan, 2024-01-03) FASYA ANNISA WIDIANTI, NRP. 19.03.003.; LINA FAVOURITA SUTIAPUTRI; FACHRY ARSYADABSTRAK FASYA ANNISA WIDIANTI, NRP. 19.03.003. Implementasi Program Pembinaan Anak Jalanan di Dinas Sosial Kota Cimahi. Dosen Pembimbing: LINA FAVOURITA SUTIAPUTRI dan FACHRY ARSYAD Terdapat 3.605 anak jalanan di Provinsi Jawa Barat berdasarkan dokumen statistik Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat tahun 2021. Kota Cimahi merupakan kota yang terletak di Provinsi Jawa Barat yang memiliki jumlah anak jalanan mencapai 77 orang pada tahun 2020 berdasarkan Data Dinas Sosial Kota Cimahi, dengan jumlah penduduk sebanyak 560.512 jiwa. Dinas Sosial Kota Cimahi berupaya mengentaskan anak-anak yang turun ke jalan melalui Program Pembinaan Anak Jalanan. Program tersebut mendapat apresiasi secara lisan dari berbagai pihak. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan implementasi proses dari program Dinas Sosial yang berhasil memberdayakan anak jalanan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Informan dalam penelitian ini adalah Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan, Pekerja Sosial, dan 2 Pekerja Sosial Masyarakat (Pembina). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: 1) Observasi; 2) Studi Dokumentasi; dan 3) Wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Program Pembinaan Anak Jalanan dalam pelaksanaannya sudah memenuhi kriteria yang ada pada implementasi proses, namun terdapat kekurangan pada aspek sumber daya, yaitu sumber daya finansial, sumber daya manusia, dan sumber daya fasilitas. Hasil analisis masalah difokuskan pada aspek sumber daya manusia. Rancangan usulan program yang diajukan peneliti adalah “Peningkatan Kapasitas Pekerja Sosial Masyarakat dalam Memberdayakan Anak Jalanan”. Yang tujuannya secara umum adalah meningkatkan kemampuan serta pemahaman PSM dalam tugasnya mendampingi anak jalanan. Dan tujuan khususnya, yaitu 1) meningkatnya pemahaman PSM mengenai pemberdayaan anak jalanan; 2) meningkatnya kualitas PSM sebagai tenaga pendamping bagi anak jalanan dalam asesmen; 3) meningkatnya kualitas PSM sebagai tenaga pendamping bagi anak jalanan dalam konseling. Sasaran dari program adalah 15 orang Pekerja Sosial Masyarakat yang bertugas menjadi pembina anak jalanan di Dinas Sosial Kota Cimahi. Kata Kunci: Proses Implementasi, Anak Jalanan, Praktik Pekerjaan Sosial dengan Anak ABSTRACT FASYA ANNISA WIDIANTI, NRP. 19.03.003. Implementation of the Street Children Development Program at the Cimahi City Social Service. Lecturer Supervisors: LINA FAVOURITA SUTIAPUTRI and FACHRY ARSYAD There are 3,605 street children in West Java Province based on statistical documents from the West Java Province Social Service for 2021. Cimahi City is a city located in West Java Province which has the number of street children reaching 77 people in 2020 based on Cimahi City Social Service Data, with a population of 560,512 people. The Cimahi City Social Service is trying to alleviate the children who take to the streets through the Street Children Development Program. The program received verbal appreciation from various parties. This study aims to describe the process implementation of the Social Services program which has succeeded in empowering street children. This research uses a qualitative approach with descriptive methods. The informants in this study were the Head of the Social Rehabilitation Division, Activity Technical Implementation Officers, Social Workers, and 2 Community Social Workers (Builders). Data collection techniques used are: 1) Observation; 2) Documentation Study; and 3) Interview. The results of the research show that the Street Children Development Program in its implementation has met the existing criteria in the process implementation, but there are deficiencies in the aspects of resources, namely financial resources, human resources, and facility resources. The results of the problem analysis focused on the human resource aspect. The proposed program design proposed by researchers is "Increasing the Capacity of Community Social Workers in Empowering Street Children". The goal in general is to improve the ability and understanding of PSM in their duties to accompany street children. And the specific goals, namely 1) to increase PSM's understanding of the empowerment of street children; 2) improve the quality of PSM as assistants for street children in assessments; 3) improve the quality of PSM as assistants for street children in counseling. The target of the program is 15 Community Social Workers whose job is to supervise street children at the Cimahi City Social Service. Keywords: Implementation Process, Street Children, Social Work Practices with ChildrenItem Keterampilan Sosial Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH) di Sentra Handayani Jakarta.(Perpustakaan, 2024-08-20) SUHAILLA SEKAR AYU 2003019; LINA FAVOURITA SUTIAPUTRI; DEDE KUSWANDASUHAILLA SEKAR AYU: Keterampilan Sosial Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH) di Sentra Handayani Jakarta. Dosen Pembimbing: LINA FAVOURITA SUTIAPUTRI dan DEDE KUSWANDA Keterampilan sosial anak berhadapan dengan hukum adalah kemampuan dalam bekerja sama, asertif, bertanggung jawab, berempati, dan mengontrol diri. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris tentang: 1) karakteristik responden, 2) bekerja sama, 3) asertif, 4) bertanggung jawab, 5) berempati, dan 5) mengontrol diri yang dimiliki responden. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan survei deskriptif. Sumber yang digunakan adalah sumber primer dan sekunder. Populasi dalam penelitian ini adalah 32 anak berhadapan dengan hukum yang ada di Sentra Handayani. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sensus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan studi dokumentasi. Instrumen penelitian menggunakan rating scale. Uji validitas yang digunakan adalah validitas muka (face validity), uji reliabilitas menggunakan alpha cronbach dengan hasil 0,801 > 0,600 (sangat reliabel). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan keterampilan sosial anak berhadapan dengan hukum berada pada kategori tinggi dengan persentase 84%. Namun kemampuan kontrol diri pada keterampilan sosial anak berhadapan dengan hukum memiliki skor paling rendah. Oleh karena itu, diusulkan program “Peningkatan Kemampuan Kontrol Diri Melalui Pelatihan Regulasi Emosi Bagi ABH Di Sentra Handayani”. Kata Kunci: Anak Berhadapan Dengan Hukum, Keterampilan Sosial, Kerja Sama, Asertif, Tanggung Jawab, Empati, Kontrol Diri.Item Keterampilan Sosial Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH) di Sentra Handayani Jakarta.(Perpustakaan, 2024-09-17) SUHAILLA SEKAR AYU, NRP. 20.03.019; LINA FAVOURITA SUTIAPUTRI; DEDE KUSWANDASUHAILLA SEKAR AYU, NRP. 20.03.019 Keterampilan Sosial Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH) di Sentra Handayani Jakarta. Dosen Pembimbing: LINA FAVOURITA SUTIAPUTRI dan DEDE KUSWANDA Keterampilan sosial anak berhadapan dengan hukum adalah kemampuan dalam bekerja sama, asertif, bertanggung jawab, berempati, dan mengontrol diri. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris tentang: 1) karakteristik responden, 2) bekerja sama, 3) asertif, 4) bertanggung jawab, 5) berempati, dan 5) mengontrol diri yang dimiliki responden. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan survei deskriptif. Sumber yang digunakan adalah sumber primer dan sekunder. Populasi dalam penelitian ini adalah 32 anak berhadapan dengan hukum yang ada di Sentra Handayani. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sensus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan studi dokumentasi. Instrumen penelitian menggunakan rating scale. Uji validitas yang digunakan adalah validitas muka (face validity), uji reliabilitas menggunakan alpha cronbach dengan hasil 0,801 > 0,600 (sangat reliabel). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan keterampilan sosial anak berhadapan dengan hukum berada pada kategori tinggi dengan persentase 84%. Namun kemampuan kontrol diri pada keterampilan sosial anak berhadapan dengan hukum memiliki skor paling rendah. Oleh karena itu, diusulkan program “Peningkatan Kemampuan Kontrol Diri Melalui Pelatihan Regulasi Emosi Bagi ABH Di Sentra Handayani”. Kata Kunci: Anak Berhadapan Dengan Hukum, Keterampilan Sosial, Kerja Sama, Asertif, Tanggung Jawab, Empati, Kontrol Diri. ABSTRACT SUHAILLA SEKAR AYU, NRP. 20.03.019 Social Skills of Children in Conflict with the Law at Sentra Handayani Jakarta. Supervising Lecturers: LINA FAVOURITA SUTIAPUTRI and DEDE KUSWANDA The social skills of children in conflict with the law encompass the abilities to cooperate, be assertive, take responsibility, empathize, and self-regulate. This study aims to empirically describe: 1) the characteristics of the respondents, 2) cooperation skills, 3) assertiveness, 4) responsibility, 5) empathy, and 5) self-regulation possessed by the respondents. The research method used is a quantitative method with a descriptive survey. The sources used are primary and secondary sources. The population in this study consists of 32 children in conflict with the law at Sentra Handayani. The sampling technique employed is a census. Data collection techniques used are questionnaires and documentation studies. The research instrument uses a rating scale. The validity test applied is face validity, and the reliability test uses Cronbach's alpha with a result of 0.801 > 0.600 (highly reliable). The results of the study indicate that the social skills of children in conflict with the law fall into the high category with a percentage of 84%. However, the ability to self-regulate within the social skills of children in conflict with the law has the lowest score. Therefore, a program is proposed to "enhance self-regulation skills through Emotion Regulation Training for children in conflict with the law at Sentra Handayani." Keywords: Children in Conflict with the Law, Social Skills, Cooperation, Assertiveness, Responsibility, Empathy, Self-RegulationItem Kinerja Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos) dalam Memberikan Layanan Rujukan Terpadu di Dinas Sosial Kota Magelang.(Perpustakaan, 2024-10-10) ANANDA DEVIYA SURRAHMAN, 20.03.040,; DEDE KUSWANDA; LINA FAVOURITA SUTIAPUTRIANANDA DEVIYA SURRAHMAN, 20.03.040, Kinerja Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos) dalam Memberikan Layanan Rujukan Terpadu di Dinas Sosial Kota Magelang. Dosen Pembimbing: DEDE KUSWANDA dan LINA FAVOURITA SUTIAPUTRI Kinerja dari Pusat Kesejahteraan Sosial dalam penelitian ini adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh Pusat Kesejahteraan Sosial dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan kepadanya yaitu pelayanan rujukan terpadu . Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai kinerja Pusat Kesejahteraan Sosial dalam memberikan layanan rujukan terpadu di dinas sosial koata magelang. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sekunder. Sedangkan pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Hasil dari penelitian ini tentang kinerja dari Pusat Kesejahteraan Sosial dalam memberikan layanan rujukan terpadu dengan menggunakan lima aspek, yaitu kualitas kerja (quality of work), hubungan komunikasi (communication), ketepatab bekerja (promptness), kemampuan kerja (capability), inisiatif (initiative). Dari lima aspek, terlihat ada satu aspek yang memang kurang memenuhi, yaitu aspek komunikasi lemahnya komunikasi Pusat Kesejahteraan Sosial dan jajarannya Program yang di usulkan adalah Peningkatan kinerja Pusat Kesejahteraan Sosial melalui pelatihan komunikasi efektif. Program ini bersifat penyempurnaan terhadap kinerja dari Pusat Kesejahteraan Sosial. Kata Kunci : Kinerja pelayanan rujukan terpadu, Pusat Kesejahteraan Sosial, Komunikasi Efektif. ABSTRACT ANANDA DEVIYA SURRAHMAN, 20.03.040, Performance of Social Welfare Centers (Puskesos) in Providing Integrated Referral Services at the Social Service of Magelang City. Supervisor: DEDE KUSWANDA dan LINA FAVOURITA SUTIAPUTRI Performance refers to the quality and quantity of work achieved by Puskesos in carrying out its duties, specifically in providing integrated referral services. The purpose of this study is to provide an overview of the performance of Puskesos in providing integrated referral services. The research method used is qualitative research with a descriptive qualitative approach. The data sources used in this study are primary and secondary data. Data collection methods include in-depth interviews and document studies. The findings of this study on the performance of Puskesos in providing integrated referral services are based on five aspects: quality of work, communication, promptness, work ability, and initiative. Of the five aspects, one aspect is found to be lacking: weak communication between Puskesos and its staff. The proposed program is to improve the performance of Puskesos through effective communication and teamwork training. This program is intended to enhance the performance of Puskesos. Keywords: Performance of integrated referral services, Social Welfare Centers, Effective Communication.Item Modal Sosial dalam Usaha Mikro di Desa Bunisari, Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut.(Perpustakaan, 2024-10-10) ULFA MAR ATUL KHUSNA, 20.03.021.; LINA FAVOURITA SUTIAPUTRI; DEDE KUSWANDAULFA MAR ATUL KHUSNA, 20.03.021. Social Capital in Micro Business in Bunisari Village, Malangbong District, Garut Regency. Supervisors: LINA FAVOURITA SUTIAPUTRI and DEDE KUSWANDA Bunisari Village is located in Malangbong Subdistrict, Garut Regency and has a variety of micro businesses. Micro businesses in Bunisari Village are experiencing problems, namely weak competitiveness. From these problems, it is necessary to explore social capital. This social capital research identifies how relationships and interactions between individuals and groups in Bunisari Village can be utilized to strengthen micro businesses through aspects of social capital including: 1) bonding social capital. 2) bridging social capital. 3) linking social capital. From each of these aspects, there are elements of social capital that are studied, including: 1) participation in a network, 2) reciprocity, 3) trust, 4) social norms, 5) values, 6) proactive action. The method used in the research is a descriptive qualitative approach. The techniques used were in-depth interviews, focus group discussion, and documentation studies. Informants consisted of 12 micro-entrepreneurs, 5 members of MSME groups, 9 village officials, and 2 villagers. The results showed that the bonding social capital aspect in all informants was good, while bridging social capital was not optimal. The problem with bridging social capital is the lack of reciprocity between business actors, MSME group members, and the village government. The lack of reciprocity is due to infrequent communication. Another problem is the lack of trust of business actors in MSME groups and village governments. The problem with linking social capital is that business actors and MSME group members lack relationships with external parties. In addition, the village government in building networks with external parties has not been optimally successful. From these problems, it is necessary to overcome the problems. In the bridging social capital aspect, intensive approaches are needed from business actors, MSME groups, and village governments, while in the linking social capital aspect, increased collaboration between actors, MSME groups, and village governments is needed to expand external networks. The Bunisari Village Networking and Collaboration Program is designed to develop relationships and expand internal and external networks between various parties. Keywords: Social Capital, Micro Business, Network ABSTRAK ULFA MAR ATUL KHUSNA, 20.03.021. Modal Sosial dalam Usaha Mikro di Desa Bunisari, Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut. Dosen Pembimbing: LINA FAVOURITA SUTIAPUTRI dan DEDE KUSWANDA Desa Bunisari berada di Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut memiliki berbagai macam usaha mikro. Usaha mikro di Desa Bunisari mengalami permasalahan yaitu lemahnya daya saing. Dari permasalahan tersebut, diperlukan pendalaman terkait modal sosial. Penelitian modal sosial ini mengidentifikasi bagaimana hubungan dan interaksi antarindividu serta kelompok di Desa Bunisari dapat dimanfaatkan untuk memperkuat usaha mikro melalui aspek modal sosial meliputi: 1) bonding social capital. 2) bridging social capital. 3) linking social capital. Dari masing-masing aspek tersebut terdapat unsur modal sosial yang dikaji meliputi: 1) partisipasi dalam suatu jaringan, 2) resiprositas, 3) kepercayaan, 4) norma sosial, 5) nilai-nilai, 6) tindakan proaktif . Metode yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kualitatif bersifat deskriptif. Teknik yang digunakan adalah wawancara mendalam, diskusi kelompok fokus, dan studi dokumentasi. Informan terdiri dari 12 pelaku usaha mikro, 5 anggota kelompok UMKM, 9 aparat desa, dan 2 warga desa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek bonding social capital pada semua informan baik, sedangkan bridging social capital belum optimal. Permasalahn pada bridging social capital kurangnya timbal balik diantara pelaku usaha, anggota kelompok UMKM, dan pemerintah desa. Kurangnya timbal balik disebakan komunikasi yang jarang dilakukan. Permasalahan lainnya adalah kurangnya kepercayaan pelaku usaha terhadap kelompok UMKM dan pemerintah desa.. Adapun permasalahan linking social capital adalah pelaku usaha dan anggota kelompok UMKM kurang memiliki relasi dengan pihak eksternal. Selain itu, pemerintah desa dalam membangun jaringan dengan pihak eksternal belum berhasil optimal. Dari permasalahan tersebut dibutuhkan kebutuhan untuk mengatasi permasalahan. Pada aspek bridging social capital dibutuhkan pendekatan intensif dari pelaku usaha, kelompok UMKM, dan pemerintah desa, sedangkan pada aspek linking social capital dibutuhkan peningkatan kolaborasi antara pelaku, kelompok UMKM, dan pemerintah desa untuk memperluas jaringan eksternal. Program Jaring Relasi dan Kolaborasi Desa Bunisari dirancang untuk mengembangkan relasi dan memperluas jaringan internal dan eksternal antara berbagai pihak. Kata Kunci: Modal Sosial, Usaha Mikro, JaringanItem Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Bank Sampah Dago Barat Resik dan Hejo (Dabaresih) RW 05 Kelurahan Dago Kecamatan Coblong Kota Bandung.(perpustakaan, 2024-01-08) GRACE TAMARA S., 19.03.064.; LINA FAVOURITA SUTIAPUTRI; VERSANUDIN HEKMATYARABSTRAK GRACE TAMARA S., 19.03.064. Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Bank Sampah Dago Barat Resik dan Hejo (Dabaresih) RW 05 Kelurahan Dago Kecamatan Coblong Kota Bandung. Pembimbing: LINA FAVOURITA SUTIAPUTRI DAN VERSANUDIN HEKMATYAR Pengelolaan bank sampah merujuk pada serangkaian kegiatan yang berupa pembuangan, pemilahan, dan pengangkutan dengan tujuan adanya pengurangan dan penanganan sampah. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah di Bank Sampah yang meliputi karakteristik informan, kesempatan untuk berpartisipasi, kemauan untuk berpartisipasi, dan kemampuan untuk berpartisipasi. Desain penelitian yag digunakan adalah desain penelitian kualitatif deskriptif. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa partisipasi dipengaruhi oleh faktor-faktor yakni kesempatan, kemauan dan kemampuan. Kesempatan dalam berpartisipasi sudah dapat diperoleh oleh warga RW 05 melalui informasi dan pelayanan yang diberikan oleh pengurus. Meskipun manfaat sudah dipahami oleh semua warga, namun kemauan untuk berpartisipasi belum maksimal dikarenakan tidak seluruhnya memiliki motivasi yang bersifat mendorong warga untuk melakukan pemilahan sampah. Selain itu, kemampuan untuk berpartisipasi berupa pengetahuan dan keterampilan serta waktu luang belum dimiliki oleh semua warga RW 05 sehingga mengakibatkan warga tidak memiliki kapasitas untuk memahami secara menyeluruh pengelolaan sampah di bank sampah. Kata Kunci: Partisipasi, Pengelolaan sampah, Bank sampah ABSTRACT GRACE TAMARA S., 19.03.064. Community Participation in Waste Management at Dago Barat Resik dan Hejo Waste Bank (Dabaresih) in RW 05, Dago Sub-district, Coblong District, Bandung City. Supervisor: LINA FAVOURITA SUTIAPUTRI DAN VERSANUDIN HEKMATYAR The management of a waste bank refers to a series of activities involving disposal, sorting, and transportation with the aim of reducing and handling waste. This study aims to provide an overview of community participation in waste management at a Waste Bank, including informant characteristics, opportunities for participation, willingness to participate, and ability to participate. The research design used is a descriptive qualitative design. The data sources used are primary and secondary data. Data collection techniques in this study include interviews, observations, and documentary studies. The results of this study show that participation is influenced by factors including opportunities, willingness, and ability. Opportunities for participation have been made available to residents of RW 05 through information and services provided by administrators. While the benefits are understood by all residents, the willingness to participate is not yet maximized due to not all residents having motivating factors that drive them to engage in waste sorting. Furthermore, the ability to participate, in terms of knowledge and skills, is not possessed by all residents of RW 05, resulting in a lack of capacity to fully comprehend waste management at the waste bank. Keyword: Participation, Waste management, Waste bankItem Penerapan Konsep Triple Bottom Line dalam Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan Mochi Kaswari Lampion Kelurahan Selabatu Kecamatan Cikole Kota Sukabumi, Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung, SKRIPSI Program Sarjana Terapan Sosial(Perpustakaan, 2024-08-13) DINA SEPTIANI DJUANDI, 20.03.071; DEDE KUSWANDA; LINA FAVOURITA SUTIAPUTRIDINA SEPTIANI DJUANDI, 20.03.071. Penerapan Konsep Triple Bottom Line dalam Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan Mochi Kaswari Lampion Kelurahan Selabatu Kecamatan Cikole Kota Sukabumi, Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung, SKRIPSI Program Sarjana Terapan Sosial, Dosen Pembimbing: DEDE KUSWANDA dan LINA FAVOURITA SUTIAPUTRI. Tanggung jawab sosial dan lingkungan melalui konsep triple bottom line menjelaskan bahwa perusahaan tidak hanya berfokus pada keuntungan, tetapi perusahaan memperhatikan aspek sosial dan lingkungan yang dapat mewujudkan keberlanjutan usaha. Penerapan konsep triple bottom line dalam tanggung jawab sosial dan lingkungan sudah banyak diterapkan oleh perusahaan perseroan namun, usaha menengah yang tergolong UMKM, kini ikut menerapkan triple bottom line. Hal ini sudah diterapkan oleh objek dalam penelitian yaitu perusahaan Mochi Kaswari Lampion. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan penerapan konsep triple bottom line dalam tanggung jawab sosial dan lingkungan. Metode yang digunakan dalam peneltian ini adalah kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan teknik wawancara mendalam, studi dokumentasi, dan observasi. Dalam memeriksa keabsahan data menggunakan uji credibility, depenability, dan confirmability. Analisis hasil penelitian ini menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Informan dalam penelitian ini adalah HRD Mochi Kaswari Lampion, manajer operasional, staf pemeliharan & koordinator, ketua DKM, dan ketua RW 05. Hasil penelitian menunjukan bahwa perusahaan Mochi Kaswari Lampion telah memenuhi konsep triple bottom line. Pada konsep profit, yaitu dengan melakukan manajeman keuangan, meningkatkan kualitas produk dan pelayanan, inovasi produk, pemasaran dan promosi berbasis media, menjalin kemitraan dengan UMKM lain, dan efisiensi biaya operasional dan meningkatkan produktivitas. Pada konsep people, yaitu seperti membuka lapangan pekerjaan, keperluan sekolah bagi anak yatim dan dhuafa, jumat berkah, zakat mal dan turut berkontribusi pada kegiatan kemasyarakatan serta kesejahteraan karyawan. Perusahaan memiliki hambatan dalam pelaksanaan konsep people seperti upaya peningkatan ekonomi masyarakat yang belum sesuai dengan tujuan perusahaan. Pada konsep planet, kegiatan yang dilakukan, seperti pengelolaan limbah, penggunaan bahan baku yang ramah lingkungan, penggunaan kemasan yang ramah lingkungan dan berkontribusi dan iuran kebersihan. Berdasarkan analisa masalah, terdapat permasalahan pada konsep people yang harus diselesaikan melalui program Peningkatan Kapasitas Melalui Pelatihan Pembuatan Keranjang Mochi dan Label Produk. Kata Kunci: Penerapan, Triple Bottom Line, Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.Item Pola Asuh Orang Tua dalam Pencegahan Stunting Pada Balita di Desa Kinangkong, Kecamatan Lau Baleng, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.(perpustakaan, 2024-01-04) ANNISA BR PERANGIN ANGIN. 19.03.051.; LINA FAVOURITA SUTIAPUTRI; VERSANUDIN HEKMATYARABSTRAK ANNISA BR PERANGIN ANGIN. 19.03.051. Pola Asuh Orang Tua dalam Pencegahan Stunting Pada Balita di Desa Kinangkong, Kecamatan Lau Baleng, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Pembimbing LINA FAVOURITA SUTIAPUTRI dan VERSANUDIN HEKMATYAR Pola asuh merupakan proses dalam meningkatkan dan mendukung perkembangan fisik, emosional, finansial, dan intelektual seorang anak sejak bayi hingga dewasa. Pola asuh dapat mencegah terjadinya gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak yang disebut sebagai stunting. Penelitian ini bertujuan dalam menggambarkan pola asuh orang tua dalam mencegah stunting pada balita. Peneliti melihat pada aspek pengawasan dalam pemberian asupan makan, komunikasi dalam hygiene serta sanitasi, dan disiplin orang tua dalam kegiatan imunisasi pada balita. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan kuesioner, observasi, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data yang dilakukan ialah dengan menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian pengawasan terhadap pemberian asupan makanan, yaitu berada pada kategori kurang yaitu berjumlah 1 (1,30%), kategori baik berjumlah 43 (55,80%), sangat baik berjumlah 33 (42,90%). Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, dapat dilihat bahwa mayoritas dari jawaban responden berada pada kategori baik. Komunikasi terhadap hygiene dan sanitasi, didapatkan hasil bahwa terdapat pada 3 kategori yaitu kurang, baik, dan sangat baik, yang menjawab pada kategori kurang yaitu berjumlah 1 (1,30%), baik berjumlah 60 (77,90%), sangat baik berjumlah 16 (20,80%). Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, dapat dilihat bahwa mayoritas dari jawaban responden berada pada kategori baik. Disiplin terhadap imunisasi dalam kegiatan posyandu, didapatkan hasil bahwa terdapat pada 2 kategori yaitu baik, dan sangat baik, yang menjawab dengan kategori kategori baik berjumlah 2 (2,60%), sangat baik berjumlah 75 (97,40%). Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, dapat dilihat bahwa mayoritas dari jawaban responden berada pada kategori sangat baik. Kata Kunci: Pola Asuh, Pencegahan Stunting, Balita ABSTRACT ANNISA BR PERANGIN ANGIN, 19.03.051. Parenting in Stunting Prevention in Toddlers in Kinangkong Village, Lau Baleng District, Karo Regency, North Sumatra. Supervisors LINA FAVOURITA SUTIAPUTRI and VERSANUDIN HEKMATYAR Parenting is a process in improving and supporting the physical, emotional, financial, and intellectual development of a child from infancy to adulthood. Parenting can prevent the occurrence of impaired growth and development of children which is referred to as stunting. This study aims to describe parenting patterns in preventing stunting in toddlers in Kinangkong Village, Lau Baleng District, Karo Regency, North Sumatra. Researchers looked at aspects of supervision in feeding, communication in hygiene and sanitation, and parental discipline in immunization activities in toddlers. Data collection techniques in this study with questionnaires, observations, and documentation studies. Then the data analysis technique carried out is to use descriptive statistics. The results of the supervision study on food intake, which is in the less category, which is 1 (1.30%), the good category is 43 (55.80%), very good is 33 (42.90%). Based on the data analysis that has been done, it can be seen that the majority of respondents' answers are in the good category. Communication on hygiene and sanitation, it was found that there were 3 categories, namely less, good, and very good, which answered in the less category, which amounted to 1 (1.30%), good amounted to 60 (77.90%), very good amounted to 16 (20.80%). Based on the data analysis that has been done, it can be seen that the majority of respondents' answers are in the good category. Discipline towards immunization in posyandu activities, it was found that there were 2 categories, namely good, and very good, which answered with good category categories amounting to 2 (2.60%), very good amounting to 75 (97.40%). Based on the data analysis that has been done, it can be seen that the majority of respondents' answers are in the very good category. Keywords: Parenting, Stunting Prevention, toddlerItem Pola Kemitraan Program Sentra Ternak Domba Sukamaju PLN Indonesia Power di Desa Sukamaju, Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang.(perpustakaan, 2024-01-19) PUTRI NABILA SUHAEMI. 19.04.054.; LINA FAVOURITA SUTIAPUTRI; VERSANUDIN HEKMATYARABSTRAK PUTRI NABILA SUHAEMI. 19.04.054. Pola Kemitraan Program Sentra Ternak Domba Sukamaju PLN Indonesia Power di Desa Sukamaju, Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang. Dibimbing oleh LINA FAVOURITA SUTIAPUTRI dan VERSANUDIN HEKMATYAR Pola kemitraan merupakan bentuk yang digunakan pihak – pihak yang terlibat dalam sebuah kerjasama. Dalam menjalankan suatu program, diperlukan pola kemitraan yang tepat untuk mencapai hasil yang diinginkan. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana pola kemitraan dalam Program Sentra Ternak Domba Sukamaju PLN Indonesia Power di Desa Sukamaju, Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang. Metode yang digunakan yaitu kualitatif deskriptif. Peneliti melihat pada aspek tujuan pihak bermitra, peran pihak bermitra, kedudukan pihak bermitra dan manfaat yang didapatkan pihak bermitra. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu melalui wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan melalui triangulasi sumber, triangulasi teknik dan triangulasi waktu. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pihak yang bermitra yaitu PLN Indonesia Power Cilegon PGU, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian serta kelompok binaan. Pola kemitraan dalam Program Sentra Ternak Domba Sukamaju yaitu pola kemitraan mutualistik. Meskipun tujuan dan kedudukan pihak bermitra berbeda, setiap pihak mendapatkan manfaat dan berkontribusi dalam penciptaan manfaat bagi mitra lain. Manfaat yang dirasakan oleh perusahaan yaitu mendapatkan proper hijau, mendapatkan juara dalam kompetisi CSR dan mendapat penghargaan produktivitas comdev. Dinas mendapatkan manfaat berupa percepatan pencapaian tujuan rencana strategis, tersedianya anggaran untuk peningkatan kualitas kelompok binaan dan adanya benchmark untuk kelompok Dinas Pertanian yang lain. Kelompok binaan mendapatkan manfaat peningkatan pendapatan kelompok binaan, peningkatan produktivitas domba dan peningkatan kualitas domba. Meskipun termasuk dalam kemitraan mutualistik, namun masih terdapat kekurangan yaitu adanya penurunan peternak plasma dalam kurun waktu satu tahun yang tadinya 24 menjadi 11 yang disebabkan kurangnya kesadaran menjalankan peran yang berhubungan dengan kedudukan. Maka dari itu, peneliti mengusulkan program yang bernama “Optimalisasi Pola Kemitraan Mutualistik pada Program Sentra Ternak Domba Sukamaju” Kata Kunci : Pola Kemitraan, Corporate Social Responsibility, Sentra Ternak DombaItem Resiliensi Anak Asuh di Satuan Pelayanan Perlindungan Sosial Anak Ciumbuleuit Kota Bandung.(Perpustakaan, 2024-08-21) ADELITA PUTRI SAMSUDIN, 20.03.098.; LINA FAVOURITA SUTIAPUTRI; DEDE KUSWANDA.ADELITA PUTRI SAMSUDIN, 20.03.098. Resiliensi Anak Asuh di Satuan Pelayanan Perlindungan Sosial Anak Ciumbuleuit Kota Bandung. Dibimbing oleh LINA FAVOURITA SUTIAPUTRI dan DEDE KUSWANDA. Resiliensi merupakan hasil dari kesuksesan individu dalam menghadapi masalah daripada menghindari masalah. Kemampuan individu untuk bangkit dari situasi yang membuatnya tertekan dan mampu mengatasi tantangan dengan cara yang positif disebut sebagai kemampuan resiliensi. Resiliensi menurut Grotberg memiliki tiga aspek, yaitu aspek dukungan eksternal (i have), aspek kekuatan individu (i am), dan aspek kemampuan interpersonal (i can). Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran mengenai 1) Dukungan eksternal (I Have) pada anak asuh di Satuan pelayanan perlindungan sosial anak Ciumbuleuit Kota Bandung, 2) Kekuatan individu (I Am) pada anak asuh di Satuan pelayanan perlindungan sosial anak Ciumbuleuit Kota Bandung, dan 3) Kemampuan interpersonal (I Can) pada anak asuh di Satuan pelayanan perlindungan sosial anak Ciumbuleuit Kota Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik wawancara dan studi dokumentasi. Informan dalam penelitian ini berjumlah 5 orang, dengan rincian 3 anak asuh, 1 pekerja sosial, dan 1 pengasuh. Kriteria informan untuk anak asuh yaitu terbagi menjadi tiga kriteria, anak negara (anak yang sejak lahir tidak memiliki orang tua / keluarga), anak yang masih memiliki orang tua / keluarga namun tinggal di satuan pelayanan, dan anak yang tidak memiliki orang tua / keluarga dan tinggal di satuan pelayanan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari tiga aspek resiliensi, anak memenuhi aspek dukungan eksternal (i have) dan aspek kekuatan individu (i am). Sementara itu untuk aspek kemampuan interpersonal (i can), anak belum dapat memenuhi keseluruhan indikator dalam aspek tersebut. Sehingga program yang diusulkan untuk permasalahan ini adalah “Peningkatan Kemampuan Interpersonal (i can) dalam Upaya Meningkatkan Resiliensi Anak Asuh di PSA Ciumbuleuit Kota Bandung.” Dengan sasaran anak asuh di Satuan pelayanan perlindungan sosial anak Ciumbuleuit Kota Bandung. Kata Kunci: Resiliensi, Anak Terlantar, Perlindungan Sosial