Browsing by Author "MOCH ZAENAL HAKIM"
Now showing 1 - 4 of 4
Results Per Page
Sort Options
Item Peran Pekerja Sosial dalam Proses Pengangkatan Anak di Dinas Sosial Kabupaten Tangerang.(Perpustakaan, 2024-10-03) DESY FITRIAROHMAH, 2002096.; MOCH ZAENAL HAKIM; SILVIA FATMAH NURUSSHOBAHDESY FITRIAROHMAH, 2002096. Peran Pekerja Sosial dalam Proses Pengangkatan Anak di Dinas Sosial Kabupaten Tangerang. Pembimbing oleh MOCH ZAENAL HAKIM dan SILVIA FATMAH NURUSSHOBAH. Penelitian ini mengkaji peran pekerja sosial dalam proses pengangkatan anak di Dinas Sosial Kabupaten Tangerang. Penelitian ini dilatar belakangi adanya perbedaan beban kerja antara sesama pekerja sosial dalam pelayanan pengangkatan anak sehingga dalam menjalankan peran menjadi kurang maksimal. Maka dari itu, tujuan dari adanya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peran pekerja sosial dalam proses pengangkatan anak. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi non partisipatif, dan studi dokumentasi. Adapun aspek yang diteliti dalam penelitian ini adalah bagaimana peran pekerja sosial dalam proses konsultasi, adminitrasi, survey/home visit, pembuatan laporan sosial dan penilaian akhir. Hasil penelitian menunjukan bahwa peran pekerja sosial yang muncul dalam proses pengangkatan anak di Dinas Sosial Kabupaten Tangerang adalah sebagai educator (pendidik), broker (penghubun), coordinator(coordinator), mediator (penengah), administrator, advocate (pembela) dan negosiator. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa pekerja sosial menemui beberapa kendala yang dihadapai ketika menjalankan perannya, diantaranya kurangnya pekerja sosial yang memiliki pengetahuan dan keterampilan di bidang pengangkatan anak. Berdasarkan hasil analisa masalah dan analisa kebutuhan pada hasil penelitian, peneliti mengusulkan rancangan program yaitu ”Penguatan Peran Pekerja Sosial dalam Pengangkatan Anak (P3SPA)”dengan tujuan agar pekerja sosial dapat berperan secara optimal dalam memberikan pelayanan kepada keluarga calon orang tua angkat. Kata Kunci : Peran Pekerja Sosial, Pengangkatan Anak, Penguatan Peran DESY FITRIAROHMAH, 2002096. The Role of Social Workers in the Process Adoption of Children at the Tangerang Regency Social Service. Supervised by MOCH ZAENAL HAKIM and SILVIA FATMAH NURUSSHOBAH. This research examines the role of social workers in the child adoption process at the Tangerang Regency Social Service. This research was motivated by differences in workload between fellow social workers in child adoption services so that carrying out their roles was less than optimal. Therefore, the aim of this research is to find out the role of social workers in the child adoption process.The approach used in this research is qualitative with descriptive methods. Data collection techniques were carried out through in-depth interviews, nonparticipatory observation and documentation studies. The aspects examined in this research are the role of social workers in the consultation process, administration, surveys/home visits, making social reports and final assessments. The research results show that the roles of social workers that appear in the child adoption process at the Tangerang Regency Social Service are as educators, brokers, coordinators, mediators, administrators, advocates and negotiators. Based on the research results, it shows that social workers encounter several obstacles when carrying out their roles, including the lack of social workers who have knowledge and skills in the field of child adoption. Based on the results of the problem analysis and needs analysis in the research results, the researcher proposed a program design namely "Strengthening the Role of Social Workers in Adopting Children (P3SPA)" with the aim that social workers can play an optimal role in providing services to families of prospective adoptive parents. Keywords: Role of Social Worker, Adoption of Children, Strengthening RolesItem Peran Pentahelix dalam Rehabilitasi di Pondok Rehabilitasi Selaras Jiwa Kawasan Geopark Kebumen(Perpustakaan, 2024-10-02) DIMAS DWI PANGESTU, 20.02.076.; MOCH ZAENAL HAKIM; SILVIA FATMAH NURUSSHOBAHDIMAS DWI PANGESTU, 20.02.076. Peran Pentahelix dalam Rehabilitasi di Pondok Rehabilitasi Selaras Jiwa Kawasan Geopark Kebumen, Dibimbing Oleh MOCH ZAENAL HAKIM dan SILVIA FATMAH NURUSSHOBAH Peran adalah kegiatan yang dijalankan seseorang atau suatu lembaga dan biasanya diatur dalam aturan yang merupakan fungsi dari lembaga, peran di dalam penelitian ini dibagi didalam beberapa jenis yaitu 1) peran aktif 2) peran partisipasif 3) peran pasif sedangkan Pentahelix adalah model kerjasama dan kolaborasi yang melibatkan lima elemen utama, yaitu pemerintah, swasta, akademisi, masyarakat, dan media. Penelitian ini berfokus pada bagaimana peran yang dapat dilakukan oleh usur Pentahelix dalam konteks rehabilitasi di Pondok Rehabilitasi Selaras Jiwa di Kawasan Geopark Kebumen. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif sedangkan pemilihan sumber data yang yang dipilih menggunakan teknik purposive untuk menentukan lima informan dari pentahelix. penelitian menggunakan teknik Wawancara Mendalam (Indepth Interview), observasi dan studi dokumentasi dengan hasil Penelitian yang di dapat berupa (1) Gambaran Profil Yayasan Selaras Jiwa (2) sejarah (3) kondisi umum (4) visi dan misi (5) struktur organisasi (6) program. Hasil yang di dapat dari penelitian berupa peran aktif aktor pentahelix dalam rehabilitasi di pondok rehabilitasi selaras jiwa yang meliputi 1) Komunikasi 2) umpan balik 3) kepercayaan dan 4) kreatifitas antar aktor pentahelix. Selain itu juga membahas tentang bagaimana peran partisipasif dan pasif serta terdapat 1) analisa masalah 2) analisa kebutuhan dan 3) analisa sistem sumber. Hasil Penelitian menunjukan Peran Pentahelix dalam Program Rehabilitasi Di Pondok Rehabilitasi selaras jiwa sudah berjalan namun masih terdapat banyak kekurangan. Peneliti mengusulkan Program Penguatan Stakeholder Program Rehabilitasi Pondok Rehabilitasi Selaras Jiwa diseratai monitoring dan evalauasi untuk mencapai keberlanjutan program rehabilitasi. Kata kunci: Peran Pentahelix, Rehabilitasi, Geopark Kebumen, Selaras Jiwa ABSTRACT DIMAS DWI PANGESTU, 20.02.076. The Role of Pentahelix Rehabilitation at the Selaras Jiwa Rehabilitation Center in the Kebumen Geopark Area, Advisors by MOCH ZAENAL HAKIM and SILVIA FATIMAH NURUSSHOBAH Role is an activity carried out by a person or an institution and is usually regulated in rules that are functions of the institution, the role in this study is divided into several types, namely 1) active role 2) participatory role 3) passive role while Pentahelix is a model of cooperation and collaboration involving five main elements, namely government, private sector, academics, society, and media. This study focuses on how the role can be carried out by Pentahelix elements in the context of social rehabilitation at the Selaras Jiwa Rehabilitation Center in the Kebumen Geopark Area. The research method used is a descriptive method with a qualitative approach while the selection of data sources selected uses a purposive technique to determine five informants from the pentahelix. The study uses In-depth Interview techniques, observation and documentation studies with the results of the research obtained in the form of (1) Profile Description of the Selaras Jiwa Foundation (2) history (3) general conditions (4) vision and mission (5) organizational structure (6) programs. The results obtained from the study are the active role of pentahelix actors in social rehabilitation at the Harmonious Soul Rehabilitation Lodge which includes 1) Communication 2) feedback 3) trust and 4) creativity between pentahelix actors. In addition, it also discusses how the participatory and passive roles are and there are 1) problem analysis 2) needs analysis and 3) source system analysis. The results of the study show that the Role of Pentahelix in the Rehabilitation Program at the Harmonious Soul Rehabilitation Lodge has been running but there are still many shortcomings. The researcher proposes a Stakeholder Strengthening Program for the Harmonious Soul Rehabilitation Lodge Rehabilitation Program accompanied by monitoring and evaluation to achieve the sustainability of the rehabilitation program. Keywords: Role of Pentahelix, Social Rehabilitation, Kebumen Geopark, Selaras JiwaItem Persepsi Moral Anak Pelaku Tindak Kekerasan Seksual di Sentra “Atasena” Magelang.(Perpustakaan, 2023-12-29) KHOLID ANHAR, 1902016.; MOCH ZAENAL HAKIM; SINTA YULIANTI SUYONOABSTRAK KHOLID ANHAR, 1902016. Persepsi Moral Anak Pelaku Tindak Kekerasan Seksual di Sentra “Atasena” Magelang. Dosen pembimbing MOCH ZAENAL HAKIM dan SINTA YULIANTI SUYONO Persepsi merupakan istiah psikologis untuk menunjukan interpertasi individu terhadap suatu objek. Adanya persepsi akan mendorong cara pikir dan dorongan individu terhadap suatu perbuatan. Moralitas merupakan penilaian individu terkait “benar” dan “salah” dari suatu perilaku. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui persepsi terhadap moral anak pelaku kekerasan seksual di Sentra “Antasena” Magelang. Metode penelitian mengunakan pendekatan kuantitatif deskriptif. Pengujian validitas alat ukur menggunakan valliditas muka dengan dosen pembimbing dan uji reabilitas menggunakan IBM SPSS Statistic for Windows v.27 didapatkan hasil nilai Alpha Cronbach sebesar 0.739 dari nilai ambang batas 0.70. Jenis pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan metode sensus dengan jumlah 20 responden anak berhadapan dengan hukum sebagai pelaku kekerasan seksual. Aspek persepsi dalam penelitian ini ialah kognisi, afeksi, dan konasi (Walgito, 2004). Hasil penelitian menunjukkan dalam aspek kognisi responden mencapai kategori tinggi dengan capaian sebesar 83.25%, aspek afeksi sebesar 83.75%, dan aspek konasi sebesar 83.23%, artinya responden memiliki pengetahuan, dorongan dan perilaku yang baik dalam menjalankan nilai moralitas. Masalah yang berhasil dianalisa ialah kurangnya kontrol sosial oleh masyarakat, kurangnya penghayatan anak terhadap nilai norma, serta adanya pengaruh teman. Berdasarkan hasil analisis permasalahan diatas, peneliti merancang program monitoring dan konseling keluarga. Program ini berisi kunjungan dan konseling keluarga oleh pekerja sosial dan profesional lainnya. Sasaran program ini ialah klien, keluarga klien, serta lingkungan terdekat klien sebagai fokus intervensi. Metode casework dengan teknik-teknik konseling, reinforcement, support, ventilation, dan advice giving and counseling. Kata kunci: Persepsi, Anak berhadapan dengan hukum, Tindak Kekerasan seksual, Sentra “Antasena” Magelang ABSTRACT KHOLID ANHAR, 1902016. Moral Perception of Child Perpetrators of Sexual Violence in Sentra "Atasena" Magelang. Supervisors MOCH ZAENAL HAKIM and SINTA YULIANTI SUYONO Perception is a psychological term to show individual interpretation of an object. The existence of perception will encourage individual thinking and drive towards an action. Morality is an individual's assessment of the "right" and "wrong" of a behaviour. The purpose of this study was to determine the perception of the morals of child sexual abusers at the Sentra “Antasena” Magelang. The research method uses a descriptive quantitative approach. Testing the validity of measuring instruments using face validity with a supervisor and reliability test using IBM SPSS Statistic for Windows v.27 obtained the results of Cronbach's Alpha value of 0.739 from the threshold value of 0.70. This type of data collection uses a questionnaire with a census method with a total of 20 respondents of children in conflict with the law as perpetrators of sexual abuse. The aspects of perception in this study are cognition, affection, and conation (Walgito, 2004). The results showed that in the cognition aspect, the respondents reached the high category with an achievement of 83.25%, the affection aspect was 83.75%, and the conation aspect was 83.23%, meaning that the respondents had good knowledge, motivation and behaviour in carrying out the value of morality. The problems that were successfully analysed were the lack of social control by the community, the lack of children's appreciation of the value of norms, and the influence of their peers. Based on the results of the problem analysis above, researchers designed a family monitoring and counselling programme. This program contains family visits and counselling by social workers and other professionals. The targets of this programme are the client, the client's family, and the client's immediate environment as the focus of intervention. Casework method with counselling techniques, reinforcement, support, ventilation, and advice giving and counselling. Keywords: Perception, Children in conflict with the law, Sexual abuse, Sentra "Antasena" MagelangItem Persepsi Siswa Terhadap Perilaku Maladaptif Di SMAS 1 Pasundan Cianjur, Skripsi, Progam Pendidikan Sarjana Terapan Pekerja Sosial, 2024,(Perpustakaan, 2024-10-05) MOCH ADRIANSYAH RAMADHAN, NRP.20.02.087; MOCH ZAENAL HAKIM; SILVIA FATMAH NURUSSHOBAHMOCH ADRIANSYAH RAMADHAN, NRP.20.02.087, Students' Perceptions of Maladaptive Behavior at SMAS 1 Pasundan Cianjur,Thesis, Bachelor's Degree Program in Applied Social Work, 2024, MOCH ZAENAL HAKIM, and SILVIA FATMAH NURUSSHOBAH. Maladaptive behavior is rampant in schools and has long been part of school dynamics. Generally, people are more familiar with terms such as negative behavior like skipping school, not obeying school rules, smoking on school grounds, and fighting. The purpose of this study is to understand the students' perceptions of maladaptive behavior at SMAS Pasundan 1 Cianjur. The research method used is Descriptive Quantitative with a sample of 100 respondents aged 15-18 years. Data collection techniques include questionnaires and documentation studies. Face validation and reliability testing using the Cronbach's alpha method were employed. The data analysis technique used is descriptive statistics. The results showed that students' perceptions of maladaptive behavior at SMAS Pasundan 1 Cianjur are in the high category. This is explained through the scores obtained in three aspects: Cognitive, Affective, and Conative, which are all in the high category for understanding maladaptive behavior, although some students still do not fully understand maladaptive behavior. Based on the issues identified, the researcher proposes a program aimed at educating students of SMAS Pasundan 1 Cianjur about the negative impacts of engaging in maladaptive behavior. The method used in the implementation of this program is the Social Group Work method, utilizing both educational group and sensitivity group types. The feasibility analysis of the program is conducted using the SWOT analysis technique (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats). Keywords: Perception of Maladaptive Behavior, High School Students ABSTRAK MOCH ADRIANSYAH RAMADHAN, NRP.20.02.087 Persepsi Siswa Terhadap Perilaku Maladaptif Di SMAS 1 Pasundan Cianjur, Skripsi, Progam Pendidikan Sarjana Terapan Pekerja Sosial, 2024, MOCH ZAENAL HAKIM, and SILVIA FATMAH NURUSSHOBAH. Perilaku maladaptif marak terjadi di sekolah, perilaku maladaptif telah lama menjadi bagian dari dinamika sekolah. Umumnya orang lebih mengenal dengan istilah seperti perilaku negatif seperti bolos sekolah, tidak menaati peraturan sekolah, merokok di lingkungan sekolah, dan berkelahi. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui Gambaran Persepsi Siswa Terhadap Perilaku Maladaptif di SMAS Pasundan 1 Cianjur. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode Deskriptif Kuantitatif sempel yang digunakan sebanyak 100 responden dengan usia 15-18 tahun. Teknik pengumpulan data adalah angket (kuesioner) dan data studi dokumentasi. Uji Validasi yang digunakan adalah validasi muka dan pengujian realibilitas menggunakan metode alpha Cronbach. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistic deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa persepsi siswa terkait perilaku maladaptif di SMAS Pasundan 1 Cianjur dalam katagori tinggi. Hal ini dijelaskan melalui perolehan skor pada 3 aspek, aspek Kognitif. aspek Afektif, dan aspek Konatif berada pada katagori tinggi untuk mengetahui perilaku maladaptif tetapi masih ada sebagian siswa yang belum memahami tentang perilaku maladaptif. Berdasarkan permasalahan yang diperoleh maka peneliti mengusulkan program yang bertujuan memberikan edukasi tentang perilaku maladaptif tidak baik untuk di lakukan oleh siswa SMAS Pasundan 1 Cianjur. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan program ini adalah metode Social Grup Work dengan menggunakan tipe educational grup dan sensitivity group. Analisi kelayakan program menggunakan teknik analisis SWOT ( Strength, Weakness, Opportunities, Threats) Kata Kunci : Persepsi Perilaku Maladaptif, Siswa SMA