Browsing by Author "Milly Mildawati"
Now showing 1 - 7 of 7
Results Per Page
Sort Options
Item . Dampak Sosial Pembangunna Kolam Retensi di Kelurahan Cimincrang Kecamatan Gedebage Kota Bandung Jawa Barat.(perpustakaan, 2024-01-19) YUNIDA HANDAYANI, 19.03.069; Admiral Nelson Aritonang; Milly MildawatiABSTRAK YUNIDA HANDAYANI, 19.03.069. Dampak Sosial Pembangunna Kolam Retensi di Kelurahan Cimincrang Kecamatan Gedebage Kota Bandung Jawa Barat. Dosen Pembimbing Admiral Nelson Aritonang dan Milly Mildawati Adanya sebuah pembangunan akan beriringan dengan dampak-dampak yang akan ditimbulkan baik mengarah pada seusatu yang postif maupun negatif. Dampak tersebut tidak lepas dari kaitannya dengan masyarakat atau dapat disebut sebagai dampak sosial pembangunan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran secara empiris tentang karakteristik responden, cara hidup, budaya, dan komunitas masyarakat akibat pembangunan kolam retensi di Kelurahan Cimincrang, Kecamatan Gedebage Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif. Teknik penarikan dalam penelitian menggunakan simple random sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket, observasi, dan studi dokumentasi. Adapun uji validitas yang digunakan dalam penelitina ini adalah uji kuisioner. Hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembangunan kolam retensi di Keluruahn Cimincrang telah memberikan pengaruh terhadap peningkatan ruang terbuka untuk bermain dan berolahrahga. Sarana dan prasarana bidang religi, wisata dan perdagangannya juga mengalami peningkatan sehingga terdapat peluang usaha yang bervariatif. Akan tetapi, pembangunan ini juga berdampak terhadap menurunnya intensitas kegiatan bersama, hambatan dalam mengakses sumber makanan, tempat kerja, sekolah, dan pelayannan umum. Selain itu, pembangunan ini juga membuat stabiliatas keamanan masyarakat terganggu. Upaya dalam meminimalisisr dampak negetif yang ada, penelitian ini mengusulkan sebuah program Forum Diskusi Masyarakat (FDM) Kawasan Pembangunan Kolam Retensi Masjid Al-Jabbar di Kelurahan Cimincrang. Kata Kunci: Dampak Sosial, Pembangunan, Kolam RetensiItem Efektivitas Program Rehabilitasi Sosial pada Anak Berhadapan dengan Hukum di Sentra Rehabilitasi Sosial Wirajaya Makassar.(Perpustakaan, 2024-10-10) NINDA ARMILA BUNGA RATIH, NRP. 18.04.326; Milly Mildawati; Popon SutarsihNINDA ARMILA BUNGA RATIH, NRP. 18.04.326 The Effectiveness of the Social Rehabilitation Program for Children in Conflict with the Law at Wirajaya Social Rehabilitation Center. Supervisors: Milly Mildawati and Popon Sutarsih. Effectiveness is the achievement of predetermined goals, objectives, or results of activities; in other words, the comparison of predetermined results. This study aims to obtain an overview of the effectiveness of the rehabilitation program for children in conflict with the law at the Wirajaya Social Rehabilitation Center. This study examines: 1) Subject Characteristics, 2) Targeting Accuracy, 3) Program Socialization, 4) Goal Achieving, and 5) Program Monitoring. The method used in this study is a descriptive method with a qualitative approach. The data sources used are primary and secondary data sources. Using prospective, determining the source of data in this study The data collection techniques used are: 1) in-depth interviews, 2) observation, and 3) documentation studies. The validity check technique uses data testing, transferability, confirmability, and dependability tests. Furthermore, the research results were analyzed using qualitative analysis techniques. The results showed that the right target of the social rehabilitation program was appropriate, namely ABH with varied cases. The socialization program that has been carried out has also been quite effective. The achievement of program goals for ABH varies. All programs have different effects on each child. However, for informants, programs that are quite effective in general are vocational and religious guidance. For monitoring programs, efforts still need to be made to achieve effective results. In this regard, it is necessary to encourage the implementing officers to maintain the quality of the social rehabilitation program. Therefore, the program offered is "Capacity Building for Implementing Officers of the Social Rehabilitation Program." Keywords: Effectiveness, Social Rehabilitation, and Children in Conflict with the Law. ABSTRAK NINDA ARMILA BUNGA RATIH, NRP. 18.04.326 Efektivitas Program Rehabilitasi Sosial pada Anak Berhadapan dengan Hukum di Sentra Rehabilitasi Sosial Wirajaya Makassar. Dosen Pembimbing: Milly Mildawati dan Popon Sutarsih Efektivitas adalah tercapainya sasaran, tujuan atau hasil kegiatan yang telah ditentukan sebelumnya, dengan kata lain efektivitas merupakan perbandingan antara hasil yang dicapai dengan apa yang telah ditentukan sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang efektivitas program rehabilitasi sosial pada Anak Berhadapan dengan Hukum di Sentra Rehabilitasi Sosial Wirajaya. Penelitian ini mengkaji tentang: 1) Karakteristik Subjek, 2) Ketepatan Sasaran, 3) Sosialisasi Program, 4) Pencapaian Tujuan, dan 5) Pemantauan Program. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder. Penentuan sumber data dalam penelitian ini menggunakan purposive. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: 1) wawancara mendalam, 2) observasi, dan 3) studi dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan menggunakan uji kredibilitas data, transferabilitas, konfirmabilitas, dan dependabilitas. Selanjutnya hasil penelitian dianalisis dengan teknik analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketepatan sasaran program rehabilitasi sosial sudah sesuai, yaitu ABH dengan kasus yang bervariatif. Sosialisasi program yang dilakukan juga sudah cukup efektif oleh peksos dan petugas pelaksana yang terlibat. Pencapaian tujuan program terhadap ABH cukup bervariatif. Namun pada informan, program yang cukup efektif secara general adalah vokasional dan bimbingan agama. Untuk pemantauan program, upaya yang dilakukan masih perlu ditingkatkan. Sehubungan dengan itu, diperlukan penguatan oleh petugas pelaksana untuk menjaga kualitasi program rehabilitasi sosial. Oleh karena itu, ditawarkan program “Peningkatan Kapasitas bagi Petugas Pelaksana program Rehabilitasi Sosial”. Kata Kunci: Efektivitas, Rehabilitasi Sosial, Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH)Item Implementasi Program Keluarga Harapan Pada Keluarga Penerima Manfaat Dalam Mengakses Layanan Kesehatan dan Pendidikan di Kecamatan Katapang Kabupaten Bandung.(Perpustakaan, 2024-01-23) SYAUFA TASYA AZ ZACHRA, 19.03.027.; A. Nelson Aritonang; Milly MildawatiABSTRAK SYAUFA TASYA AZ ZACHRA, 19.03.027. Implementasi Program Keluarga Harapan Pada Keluarga Penerima Manfaat Dalam Mengakses Layanan Kesehatan dan Pendidikan di Kecamatan Katapang Kabupaten Bandung. Implementasi Program Keluarga Harapan menentukan keberhasilan program keluarga harapan dalam mencapai tujuannya yaitu meningkatkan kemampuan keluarga penerima manfaat dalam mengakses layanan kesehatan dan pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai pelaksanaan Program Keluarga Harapan dalam aspek implementasi yang dilakukan di Kecamatan Katapang Kabupaten Bandung. Aspek-aspek dalam implementasi meliputi aspek kesesuaian pelaksana, aspek kesesuaian sasaran dan aspek kesesuaian program. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian kuantitatif deskriptif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sekunder. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan probability sampling atau simple random sampling . Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner/angket dan wawancara. Sedangkan untuk alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Guttman dengan pilihan “Ya dan Tidak” pada pernyataan yang diajukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Implementasi Program Keluarga Harapan di Kecamatan Katapang termasuk pada kategori sangat baik pada setiap aspeknya. Namun, terdapat beberapa hal yang perlu ditingkatkan termasuk peningkatatan kemampuan dan pengetahuan pendamping dalam memberikan panduan serta informasi kepada KPM dalam mengakses layanan kesehatan dan pendidikan di Kecamatan Katapang Kabupaten Bandung. Kata Kunci : Implementasi, Pendamping PKH, Layanan Kesehatan dan PendidikanItem Implementasi Rapid Assessment Bio Psiko Sosial – Daily Living Berbasis Komunitas Dalam Penanganan Bencana Di Desa Gasol Kelurahan Cugenang Kabupaten Cianjur(Perpustakaan, 2024-10-10) Annisa Nur Atma.; Lina Favourita; Milly MildawatiABSTRACT Annisa Nur Atma. Implementation of Community Based Bio Psycho SocialDaily Living Rapid Assessment in Disaster Management in Gasol Village, Cugenang Subdistrict, Cianjur Recency. Guided by: Lina Favourita and Milly Mildawati In disaster management, it is very important to involve fast and organized steps in responding to the needs of survivors so that they can be immediately handled with data on the location of the incident and the affected area within 24 (twenty four) hours. One of them is a rapid assessment or Rapid Assessment, where in the disaster assessment cycle, a rapid assessment is carried out at the earliest when a disaster occurs. This research was carried out to develop a rapid assessment format so that it can be used practically by communities in disasterprone environments according to the characteristics of the residents and their area as well as strengthening community participation in disaster management. The research subjects were the people of Gasol Village who were members of the Cugenang District Disaster Preparedness Team, Cianjur Regency using Participatory Action Research (PAR) techniques. Research was carried out by conducting interviews, observations, documentation studies and FGD (Focus Group Discussion). In the form that has been prepared with the community, for the client's internal side and also the client's relationship with his environment, BPS (Bio Psycho Social) and DL (Daily Living) assessments are included. So the expected results from the BPS-DL rapid assessment engineering also aim to speed up the distribution of aid and decision making for related parties, especially Gasol Village. Keywords: Rapid Assessment, Bio Psycho Social, Daily Living ABSTRAK Annisa Nur Atma. Implementasi Rapid Assessment Bio Psiko Sosial – Daily Living Berbasis Komunitas Dalam Penanganan Bencana Di Desa Gasol Kelurahan Cugenang Kabupaten Cianjur Dalam penanganan bencana, sangat peting untuk melibatkan langkahlangkah yang cepat dan terorgaisir dalam merespon kebutuhan para penyintas agar dapat segera ditangani dengan data di lokasi kejadian dan wilayah terdampak dalam waktu 1 (satu) kali 24 (dua puluh empat) jam. Salah satunya adalah dengan kaji cepat atau Rapid Assessment dimana pada siklus asesmen bencana, kaji cepat dilakukan paling awal ketika terjadi bencana. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan format rapid assessment untuk dapat digunakan secara praktis oleh masyarakat di lingkungan rawan bencana sesuai dengan karakteristik warga dan wilayahnya juga menguatkan partisipasi masyarakat dalam penanganan bencana. Subjek penelitian yakni masyarakat Desa Gasol yang tergabung dalam Tim Siaga Bencana Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur dengan menggunakan teknik Partisipatory Action Research (PAR). Penelitian dilakukan dengan melakukan wawancara, observasi, studi dokumentasi dan FGD (Focus Group Discussion). Pada form yang sudah disusun bersama masyarakat, untuk sisi internal klien dan juga hubungan klien dengan lingkungan dirinya dimasukan asesmen BPS (Bio Psiko Sosail) dan DL (Daily Living). Sehingga hasil yang diharapkan dari rekayasa rapid assessment BPS-DL juga bertujuan untuk mempercepat penyaluran bantuan dan pengambilan keputusan bagi pihak terkait khususnya Desa Gasol. Kata Kunci : Kaji Cepat, Rapid Assessment, Bio Psiko Sosial, Daily LivingItem Pemberdayaan Pada Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan melalui Program Kewirausahaan Sosial (Prokus) di Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung. Dosen Pembimbing: Admiral Nelson Aritonang dan Milly Mildawati(Perpustakaan, 2024-02-06) HASBI AS-SHIDDIQ, 19.03.038.; Admiral Nelson Aritonang; Milly MildawatiABSTRAK HASBI AS-SHIDDIQ, 19.03.038. Pemberdayaan Pada Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan melalui Program Kewirausahaan Sosial (Prokus) di Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung. Dosen Pembimbing: Admiral Nelson Aritonang dan Milly Mildawati Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pemberdayan yang dilakukan kepada para penerima manfaat melalui Program Kewirusahaan Sosial di Kecamatan Soreang. Secara khusus penelitian ini meliputi aspek proses pemberdayaan yaitu tahap persiapan, tahapan pengkajian, tahapan perencanaan alternatif program, tahapan pemformulasian rencana aksi, tahapan pelaksanaan, tahapan evaluasi dan tahapan terminasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder dengan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data menggunakan uji kredibilitas dengan triangulasi sumber dan teknik. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan pemeriksaan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa proses pemberdayaan yang telah dilakukan sudah dilaksanakan dengan baik, namun terdapat kendala yang dialami dalam proses pelaksanaan pemberdayaan berupa waktu yang diberikan dalam pelaksanaan terlalu singkat, ketidakmampuan para penerima manfaat dalam menggunakan teknologi digital dan keterbatasan modal yang dimiliki oleh para penerima manfaat. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka peneliti membuat usulan program yaitu "Peningkatan Kapasitas Penerima Manfaat Dalam Penggunaan Teknologi Digital dan Digital Marketing". Kata Kunci: Pemberdayaan Sosial, Kewirausahaan Sosial.Item Sosialisasi Integratif dalam Penannganan Anak Terlantar di Kota Bekasi.(Perpustakaan, 2024-10-10) BENEDIKTA ORIDESTA ROSSA WAU.; Aribowo; Milly MildawatiABSTRAK BENEDIKTA ORIDESTA ROSSA WAU. Sosialisasi Integratif dalam Penannganan Anak Terlantar di Kota Bekasi. Dibimbing oleh: Aribowo dan Milly Mildawati Anak-anak merupakan aset berharga dalam pembangunan bangsa. Namun, anak terlantar di Kota Bekasi menjadi tantangan serius yang memerlukan penanganan segera. Konvensi Hak Anak Tahun 1989 dan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 menjadi landasan hukum untuk perlindungan anak. Pemerintah Kota Bekasi memiliki tanggung jawab untuk memberikan perlindungan dan pengasuhan kepada anak-anak terlantar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode Participatory Action Research (PAR) untuk mengembangkan desain teknologi "Sosialisasi Integratif" dalam penanganan anak terlantar di Kota Bekasi. Partisipasi aktif dari semua stakeholder menjadi kunci utama dalam menghasilkan solusi yang efektif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa; 1. Desain ini menyoroti pentingnya manajemen perdebatan, pemilihan lokasi yang inklusif, dan keseimbangan peran narasumber dengan partisipasi peserta untuk menciptakan lingkungan belajar yang dinamis.; 2. Melibatkan lembaga dari tingkat kelurahan hingga kota, dengan fokus pada reintegrasi sosial anak terlantar melalui edukasi dan perlindungan yang terpadu; 3. Implementasi Model Dinas Sosial dan lembaga terkait mengkoordinasikan kegiatan peduli anak, serta memberikan fasilitas dan pendampingan bagi anak-anak terlantar; 4. Menyediakan platform evaluasi dan kolaborasi yang memungkinkan berbagai sektor untuk memperbaiki dan mengintegrasikan solusi dalam perlindungan dan pemulihan anak terlantar; 5. Analisis Faktor Pendukung dan Penghambat: Faktor seperti komitmen pemerintah, kolaborasi multi-sektor, transparansi, pendidikan, dan partisipasi masyarakat mendukung implementasi model, sementara keterbatasan sumber daya, ketergantungan, tantangan administratif, stigma sosial, dan ketidakpastian ekonomi menjadi penghambat yang perlu diatasi. Model "Sosialisasi Integratif" dalam penanganan anak terlantar di Kota Bekasi merupakan pendekatan holistik yang melibatkan kolaborasi aktif dari semua pihak terkait. Dengan memanfaatkan partisipasi, evaluasi berkelanjutan, dan penyesuaian strategis, diharapkan model ini dapat meningkatkan efektivitas perlindungan anak terlantar dan mengarah pada integrasi sosial yang lebih baik dalam masyarakat. Kata Kunci: Sosialisasi Integratif; Anak Terlantar ABSTRACT BENEDIKTA ORIDESTA ROSSA WAU. Integrative Socialization in Handling Neglected Children in Bekasi City. Supervised by: Aribowo and Milly Mildawati Children are a valuable asset in nation building. However, neglected children in Bekasi City are a serious challenge that requires immediate treatment. The 1989 Convention on the Rights of the Child and Law Number 23 of 2002 are the legal basis for child protection. The Bekasi City Government has the responsibility to provide protection and care for abandoned children. This research uses a qualitative approach and the Participatory Action Research (PAR) method to develop an "Integrative Socialization" technology design in handling neglected children in Bekasi City. Active participation from all stakeholders is the main key in producing effective solutions. The results of this research show that; 1. This design highlights the importance of management, inclusive location selection, and balancing the role of resources with participant participation to create a dynamic learning environment; 2. Involve institutions from sub-district to city levels, with a focus on the social reintegration of neglected children through integrated education and protection; 3. Implementation Model: Social Services and related institutions coordinate child care activities, as well as provide facilities and assistance for neglected children; 4. Provide an evaluation and collaboration platform that enables various sectors to improve and integrate solutions in the protection and recovery of neglected children; 5. Analysis of Supporting and Inhibiting Factors: Factors such as government commitment, multi-sector collaboration, transparency, education, and community participation support the implementation model, while limited resources, dependency, administrative challenges, social stigma, and economic threats are obstacles that needs to be addressed. The "Integrative Socialization" model in handling abandoned children in Bekasi City is a holistic approach that involves active collaboration from all related parties. By utilizing participation strategies, continuous evaluation and adjustment, it is hoped that this model can increase the effectiveness of protecting neglected children and lead to better social integration in society. Keywords: Integrative Socialization; Abandoned ChildrenItem Sosialisasi Integratif dalam Penannganan Anak Terlantar di Kota Bekasi.(Perpustakaan, 2024-10-10) BENEDIKTA ORIDESTA ROSSA WAU. NRP.20.01.006; Aribowo; Milly MildawatiBENEDIKTA ORIDESTA ROSSA WAU. NRP.20.01.006 Sosialisasi Integratif dalam Penannganan Anak Terlantar di Kota Bekasi. Dibimbing oleh: Aribowo dan Milly Mildawati Anak-anak merupakan aset berharga dalam pembangunan bangsa. Namun, anak terlantar di Kota Bekasi menjadi tantangan serius yang memerlukan penanganan segera. Konvensi Hak Anak Tahun 1989 dan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 menjadi landasan hukum untuk perlindungan anak. Pemerintah Kota Bekasi memiliki tanggung jawab untuk memberikan perlindungan dan pengasuhan kepada anak-anak terlantar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode Participatory Action Research (PAR) untuk mengembangkan desain teknologi "Sosialisasi Integratif" dalam penanganan anak terlantar di Kota Bekasi. Partisipasi aktif dari semua stakeholder menjadi kunci utama dalam menghasilkan solusi yang efektif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa; 1. Desain ini menyoroti pentingnya manajemen perdebatan, pemilihan lokasi yang inklusif, dan keseimbangan peran narasumber dengan partisipasi peserta untuk menciptakan lingkungan belajar yang dinamis.; 2. Melibatkan lembaga dari tingkat kelurahan hingga kota, dengan fokus pada reintegrasi sosial anak terlantar melalui edukasi dan perlindungan yang terpadu; 3. Implementasi Model Dinas Sosial dan lembaga terkait mengkoordinasikan kegiatan peduli anak, serta memberikan fasilitas dan pendampingan bagi anak-anak terlantar; 4. Menyediakan platform evaluasi dan kolaborasi yang memungkinkan berbagai sektor untuk memperbaiki dan mengintegrasikan solusi dalam perlindungan dan pemulihan anak terlantar; 5. Analisis Faktor Pendukung dan Penghambat: Faktor seperti komitmen pemerintah, kolaborasi multi-sektor, transparansi, pendidikan, dan partisipasi masyarakat mendukung implementasi model, sementara keterbatasan sumber daya, ketergantungan, tantangan administratif, stigma sosial, dan ketidakpastian ekonomi menjadi penghambat yang perlu diatasi. Model "Sosialisasi Integratif" dalam penanganan anak terlantar di Kota Bekasi merupakan pendekatan holistik yang melibatkan kolaborasi aktif dari semua pihak terkait. Dengan memanfaatkan partisipasi, evaluasi berkelanjutan, dan penyesuaian strategis, diharapkan model ini dapat meningkatkan efektivitas perlindungan anak terlantar dan mengarah pada integrasi sosial yang lebih baik dalam masyarakat. Kata Kunci: Sosialisasi Integratif; Anak Terlantar ABSTRACT BENEDIKTA ORIDESTA ROSSA WAU. NRP.20.01.006 Integrative Socialization in Handling Neglected Children in Bekasi City. Supervised by: Aribowo and Milly Mildawati Children are a valuable asset in nation building. However, neglected children in Bekasi City are a serious challenge that requires immediate treatment. The 1989 Convention on the Rights of the Child and Law Number 23 of 2002 are the legal basis for child protection. The Bekasi City Government has the responsibility to provide protection and care for abandoned children. This research uses a qualitative approach and the Participatory Action Research (PAR) method to develop an "Integrative Socialization" technology design in handling neglected children in Bekasi City. Active participation from all stakeholders is the main key in producing effective solutions. The results of this research show that; 1. This design highlights the importance of management, inclusive location selection, and balancing the role of resources with participant participation to create a dynamic learning environment; 2. Involve institutions from sub-district to city levels, with a focus on the social reintegration of neglected children through integrated education and protection; 3. Implementation Model: Social Services and related institutions coordinate child care activities, as well as provide facilities and assistance for neglected children; 4. Provide an evaluation and collaboration platform that enables various sectors to improve and integrate solutions in the protection and recovery of neglected children; 5. Analysis of Supporting and Inhibiting Factors: Factors such as government commitment, multi-sector collaboration, transparency, education, and community participation support the implementation model, while limited resources, dependency, administrative challenges, social stigma, and economic threats are obstacles that needs to be addressed. The "Integrative Socialization" model in handling abandoned children in Bekasi City is a holistic approach that involves active collaboration from all related parties. By utilizing participation strategies, continuous evaluation and adjustment, it is hoped that this model can increase the effectiveness of protecting neglected children and lead to better social integration in society. Keywords: Integrative Socialization; Abandoned Children