Browsing by Author "TUKINO"
Now showing 1 - 11 of 11
Results Per Page
Sort Options
Item Dukungan Sosial Guru dan Siswa Pada Anak Berkebutuhan Khusus di SMPN 35 Bandung,(Perpustakaan, 2024-09-17) SERLA GANTINA, NRP. 20.02.108.; TUKINO; SULISTYARY ARDIYANTIKASERLA GANTINA, NRP. 20.02.108. Dukungan Sosial Guru dan Siswa Pada Anak Berkebutuhan Khusus di SMPN 35 Bandung, Dibimbing oleh TUKINO dan SULISTYARY ARDIYANTIKA Pemenuhan hak pendidikan bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Indonesia diselenggarakan dengan penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah regular dan Sekolah Luar Biasa (SLB). Pada sekolah regular yang menyelenggarakan pendidikan inklusi diperlukan pengetahuan dan keterampilan bagi pendidik serta siswa untuk bisa memahami kebutuhan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Skripsi ini meneliti tentang dukungan sosial yang diberikan oleh guru dan siswa pada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di SMPN 35 Bandung. Penelitian ini mengkaji aspek-aspek dukungan sosial yaitu dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukugan instrumental dan dukungan informasi. Metode yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif dalam bentuk deskriptif dengan teknik wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi. Sumber data dalam penelitian ini yaitu tujuh informan yang terdiri dari tiga orang guru, dua orang siswa dan dua orang Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan sosial telah diberikan oleh guru dan siswa pada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), namun dalam pemberian dukungan sosial dalam aspek dukungan emosional dan dukungan informasi masih belum maksimal dan dirasakan oleh Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Dengan demikian, untuk menjawab permasalahan tersebut, peneliti melihat adanya kebutuhan dalam peningkatan kapasitas mengenai kebutuhan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) serta perlunya pelatihan keterampilan dalam pemberian dukungan sosial yang meliputi aspek dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental dan dukungan informasi. Peneliti mengusulkan program “SERASA: Sekolah Ramah Siswa Anak Berkebutuhan Khusus” dalam bentuk peningkatan kapasitas mengenai kebutuhan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dan dukungan sosial. Kata Kunci: Sekolah Inklusi, Dukungan Sosial, Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) ABSTRACT SERLA GANTINA, NRP. 20.02.108. Social Support for Children with Special Needs at State Junior High School 35 in Bandung. Supervised by TUKINO and SULISTYARY ARDIYANTIKA The fulfillment of educational rights for children with special needs in Indonesia is carried out by providing inclusive education in regular schools and special education schools. In regular schools that provide inclusive education, knowledge and skills are needed for educators and students to be able to understand the needs of children with special needs. This thesis examines the social support provided by teachers and students to children with special needs at SMPN 35 Bandung. This research examines aspects of social support, namely emotional support, appreciation support, instrumental support, and information support. The method used is a qualitative approach in descriptive form with in-depth interview techniques, observation, and documentation studies. The data sources in this research were seven informants consisting of three teachers, two students, and two children with special needs. The research results show that social support has been provided by teachers and students for Children with Special Needs; however, the provision of social support in the aspects of emotional support and information support is still not optimal and is felt by children with special needs. Thus, to answer these problems, researchers see a need to increase capacity regarding the needs of children with special needs as well as the need for skills training in providing social support, which includes aspects of emotional support, appreciation support, instrumental support, and information support. Researchers propose the "SERASA: Student-Friendly School for Children with Special Needs" program in the form of increasing capacity regarding the needs of Children with Special Needs and social support. Keywords: Inclusive Schools, Social Support, Children with Special NeedsItem Hubungan Antara Strategi Pengasuhan dengan Kejenuhan Anak di Lingkungan Panti Al -Kautsar Lembang Bandung.(Perpustakaan, 2024-10-15) VINYTA RIZKY ANTIKA, NRP. 20.02.014,; TUKINO; SULISTYARY ARDIYANTIKAVINYTA RIZKY ANTIKA, NRP. 20.02.014, Hubungan Antara Strategi Pengasuhan dengan Kejenuhan Anak di Lingkungan Panti Al -Kautsar Lembang Bandung. Dosen Pembimbing : TUKINO dan SULISTYARY ARDIYANTIKA Anak merupakan individu yang rentan mengalami kejenuhan, terutama anak yang berada di panti maupun yayasan dan pesantren. Maka tidak heran apabila terdapat beberapa anak yang kabur atau melarikan diri dari panti maupun yayasan dan pesantren. Adanya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara strategi pengasuhan dengan kejenuhan anak di Lingkungan Panti Al – Kautsar Lembang Bandung. Karakteristik strategi pengasuhan meliputi aspek disiplin (discipline), pemantauan (monitoring), hadiah (reward), rutinitas sehari-hari (everyday routines), dan persiapan awal (prearming), sedangkan karakteristik kejenuhan meliputi aspek turunnya motivasi belajar; sulit berkonsentrasi; berkurangnya energi, merasa lemah, cepat lelah; meningkatnya kesalahan; kurang koordinasi; daya tangkap berkurang; tegang; dan mudah marah, sensitif. Penelitian ini menggunakan metode dengan pendekatan kuantitatif. Jumlah responden dalam penelitian sebanyak 27 orang. Teknik pengumpulan data melalui angket/kuesioner dan studi dokumentasi. Uji validitas dan reabilitas yang digunakan adalah validitas muka (Face Validity) dengan uji reabilitas menggunakan aplikasi SPSS 27.0 rumus Cronbach Alpha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa antara strategi pengasuhan dengan kejenuhan anak di Lingkungan Panti Al-Kautsar Lembang Bandung terdapat hubungan yang kuat dengan perolehan skor pada setiap aspek yang bervariasi. Variabel strategi pengasuhan berada dalam kategori tinggi, sedangkan variabel kejenuhan belajar dalam kategori sedang. Pada variabel kejenuhan belajar, ditemukan beberapa aspek yang hasil skor aktualnya kurang maksimal. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka peneliti mengusulkan program yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas belajar anak-anak di Panti Al-Kautsar Lembang Bandung guna mengatasi kejenuhan belajar melalui program "Learn Smart Alka". Kata Kunci : Strategi Pengasuhan, Kejenuhan Anak, Panti Al-Kautsar Lembang Bandung. ABSTRACT VINYTA RIZKY ANTIKA, NRP. 20.02.014, The Relationship Between Parenting Strategies and Children's Fatigue in Al-Kautsar Orphanage Environment, Lembang Bandung. Supervisors : TUKINO and SULISTYARY ARDIYANTIKA Children are particularly vulnerable to experiencing burnout, especially those residing in orphanages, foundations, and boarding schools. It is not surprising, therefore, that some children may run away from these institutions. This study aims to examine the relationship between parenting strategies and child burnout at the Al-Kautsar Orphanage in Lembang, Bandung. The characteristics of parenting strategies include aspects such as discipline, monitoring, rewards, everyday routines, and prearming (preparing in advance), while the characteristics of burnout include decreased motivation to learn, difficulty concentrating, reduce d energy, feelings of weakness, quick fatigue, increased errors, lack of coordination, decreased comprehension, tension, and irritability. This research uses a quantitative approach. The number of respondents in the study was 27. Data collection techniques included questionnaires and document studies. Validity and reliability tests were conducted using face validity and reliability testing with the SPSS 27.0 application and the Cronbach's Alpha formula. The results showed a strong relationship between parenting strategies and child burnout at the Al-Kautsar Orphanage in Lembang, Bandung, with varying scores across different aspects. The parenting strategy variable was categorized as high, while the learning burnout variable was categorized as moderate. In the learning burnout variable, several aspects were found to have less than optimal actual scores. Based on these issues, the researcher proposed a program aimed at improving the learning quality of the children at the Al-Kautsar Orphanage in Lembang, Bandung, to address learning burnout through the "Learn Smart Alka" program. Keywords : Parenting Strategies, Children's Fatigue, Al-Kautsar Orphanage Lembang Bandung.Item Kesiapsiagaan Masyarakat dalam Penanggulangan Bencana Gempa Bumi dan Tsunami di Kelurahan Ploso Kecamatan Pacitan Kabupaten Pacitan,(Perpustakaan, 2024-10-05) AQSHAL PUTRA ADISTA YUDISTIRA, NRP.20.02.043.; TUKINO; SULISTYARY ARDIYANTIKAAQSHAL PUTRA ADISTA YUDISTIRA, NRP.20.02.043. Kesiapsiagaan Masyarakat dalam Penanggulangan Bencana Gempa Bumi dan Tsunami di Kelurahan Ploso Kecamatan Pacitan Kabupaten Pacitan, Dibimbing oleh TUKINO dan SULISTYARY ARDIYANTIKA. Kelurahan Ploso merupakan salah satu kelurahan di Kabupaten Pacitan Provinsi Jawa Timur yang berpotensi gempa bumi dan tsunami karena termasuk wilayah pesisir pantai selatan jawa. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris tentang tingkat kesiapsiagaan masyarakat di Kelurahan Ploso Kecamatan Pacitan Kabupaten Pacitan, Kecamatan Pacitan, Kabupaten Pacitan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan survei deskriptif. Penentuan sampel menggunakan metode area sampling sehingga didapatkan total sampel sebanyak 94 responden dari 8 RW di Kelurahan Ploso. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: 1) kuesioner dan 2) studi dokumentasi. Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis data statistik deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan tingkat kesiapsiagaan masyarakat terhadap 94 responden termasuk dalam kategori sangat tinggi dengan nilai indeks kesiapsiagaan 82,53. Hal ini dijelaskan melalui perolehan skor pada aspek diantaranya: 1) pengetahuan, 2) rencana tanggap darurat, 3) sistem peringatan dini, 4) mobilisasi sumber daya, dan 5) kebijakan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti mengusulkan program melalui simulasi penanggulangan dampak bencana. Hal ini agar meningkatkan kapasitas masyarakat di Kelurahan Ploso dan sekitarnya dalam penanggulangan bencana. Kata kunci : Kesiapsiagaan, Masyarakat, Gempa bumi dan tsunami ABSTRACT AQSHAL PUTRA ADISTA YUDISTIRA, NRP.20.02.043. Community Readiness in Earthquake and Tsunami Disaster Management in Ploso Village, Pacitan District, Pacitan Regency, supervised by TUKINO and SULISTYARY ARDIYANTIKA Ploso Village is one of the villages in Pacitan Regency, East Java Province, with a potential risk of earthquakes and tsunamis due to its location along the southern coast of Java. This study aims to empirically assess the level of community preparedness in Ploso Village, Pacitan District, Pacitan Regency. The research employs a quantitative method with a descriptive survey approach. Sampling was determined using area sampling, resulting in a total sample of 94 respondents from 8 RW (neighborhood units) in Ploso Village. The data collection techniques used are: 1) questionnaires and 2) documentation study. The data was analyzed using descriptive statistical analysis. The findings indicate that the level of community preparedness among the 94 respondents falls into the very high category, with a preparedness index value of 82.53. This is explained through scores on various aspects including: 1) knowledge, 2) emergency response plans, 3) early warning systems, 4) resource mobilization, and 5) policies. Based on these results, the researcher suggests implementing a program involving disaster impact simulation to enhance the capacity of the community in Ploso Village and its surroundings for disaster management. Keywords: Preparedness, Community, Earthquakes and tsunamisItem Keterbukaan Diri Korban Penyalahgunaan NAPZA dalam Upaya Rehabilitasi Sosial di Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) Bumi Kaheman Soreang(Perpustakaan, 2023-12-21) AHMAD FHANI; TUKINO; UKE HANI RASALWATIABSTRAK AHMAD FHANI: Keterbukaan Diri Korban Penyalahgunaan NAPZA dalam Upaya Rehabilitasi Sosial di Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) Bumi Kaheman Soreang, Dosen Pembimbing: TUKINO dan UKE HANI RASALWATI Ketidakterbukaan diri korban penyalahgunaan NAPZA di IPWL Bumi Kaheman masih ditemukan dalam upaya rehabilitasi sosial yang menjadi salah satu penyebab kekambuhan pada korban penyalahgunaan NAPZA. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai keterbukaan diri korban penyalahgunaan NAPZA dalam upaya rehabilitasi sosial di IPWL Bumi Kaheman Soreang. Penelitian ini menggunakan 5 aspek keterbukaan diri diantaranya: 1) Karakteristik Informan, 2) Ukuran/jumlah keterbukaan diri, 3) Valensi dalam keterbukaan diri, 4) Kejujuran dan kecermatan dalam keterbukaan diri, 5) Maksud dan tujuan dalam keterbukaan diri, 6) Keakraban dalam keterbukaan diri. Metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi. Penentuan informan dilakukan menggunakan purposive sampling berjumlah 7 informan yaitu 4 korban penyalahgunaan NAPZA diantaranya 2 korban penyalahgunaan NAPZA rawat jalan dan 2 informan korban penyalahgunaan NAPZA rawat inap, 1 pekerja sosial, 1 konselor adiksi dan 1 perawat. Pemeriksaan keabsahan data yang digunakan adalah perpanjangan pengamatan, meningkatkan ketekunan dan triangulasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa keterbukaan diri korban penyalahgunaan NAPZA rawat jalan dan rawat inap sudah dilakukan dalam upaya rehabilitasi sosial ditinjau dari 5 aspek keterbukaan diri. Namun, hasil penelitian menunjukan permasalahan yang dialami oleh informan korban penyalahgunaan NAPZA yaitu keterbatasan korban penyalahgunaan NAPZA dalam melakukan keterbukaan diri dari segi frekuensi, durasi hingga sasaran. Permasalahan tersebut menjadi penting karena keseluruhan informan melakukan keterbukaan diri negatif terkait permasalahannya dan membutuhkan solusi/masukan dari orang lain. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka peneliti mengusulkan program peningkatan keterbukaan diri korban penyalahgunaan NAPZA melalui kelompok bantu diri (self help group) dan melalui konseling individu. Kata Kunci: Keterbukaan Diri, Rehabilitasi Sosial, Korban Penyalahgunaan NAPZA ABSTRACT AHMAD FHANI: Self-Disclosure Victim of Drug Abuse in Social Rehabilitation at Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) Bumi Kaheman Soreang, Supervisor: TUKINO and UKE HANI RASALWATI Self-disclosure of victim of drug abuse in IPWL Bumi Kaheman is still found in social rehabilitation efforts which is one of rhe causes of relapse in victim of drug abuse. This study aims to get an overview of self-disclosure of victims of drug abuse in social rehabilitation at Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) Bumi Kaheman Soreang. This study uses 5 aspects self-disclosure including: 1) Characteristics of Informants, 2) Dimension/amount of self -disclosure, 3) Valence in self-disclosure, 4) Honesty and accuracy in self-disclosure, 5) Purpose and objectives in self-disclosure, 6) Intimacy in self-disclosure. The method used in this research is descriptive research method using a qualitative approach. The data sources used are primary and secondary data sources. Data collection techniques used were in-depth interviews, observation and documentation studies. Determination of informants was carried out using purposive sampling, totaling 7 informant that is 4 victims of drug abuse consisting of 2 outpatient drug abuse victim informants and 2 inpatient drug abuse victim informants, 1 social worker, 1 addiction counselor and 1 nurse. Checking the validity of the data used is extending observations, increasing persistence and triangulation. The results of the study show that outpatient and inpatient drug abuse victims' self-disclosure has been carried out in social rehabilitation efforts in terms of 5 aspects of self-disclosure. However, the results of the study indicate that the problem experienced by informants who are victims of drug abuse is the limitations of drug abuse victims in self-disclosure both in terms of frequency, duration and targets. This problem is important because all informants are negative about their problems and need solutions/input from others. Based on the results of this study, the researchers proposed a program to increase the self-disclosure of victims of drug abuse through self-help group and through individual counseling. Keyword: Self-Disclosure, Social Rehabilitation, Victims of Drug AbuseItem Kualitas Hidup Lajut Usia Dalam Menjalani Kehidupan Sehari-hari Di Keluarga Pensiunan Arcamanik Endah (KPAE) Kota Bandung.(Perpustakaan, 2024-09-03) MUHAMMAD FACHRI RIZALDI, 20.02.091.; TUKINO; SULISTYARY ARDIYANTIKA.MUHAMMAD FACHRI RIZALDI, 20.02.091. Kualitas Hidup Lajut Usia Dalam Menjalani Kehidupan Sehari-hari Di Keluarga Pensiunan Arcamanik Endah (KPAE) Kota Bandung. Dosen Pembimbing: TUKINO dan SULISTYARY ARDIYANTIKA. Kualitas Hidup adalah persepsi atau penilaian subyektif dari individu tentang kondisi dirinya yang menyangkut aspek kesehatan fisik, kesehatan psikologis, hubungan sosial, dan aktivitas spiritual dan keagamaan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris tentang kualitas hidup lanjut usia di Keluarga Pensiunan Arcamanik Endah (KPAE) Kota Bandung, mencakup: 1) karakteristik responden, 2) aspek kesehatan fisik, 3) aspek kesehatan psikologis, 4) aspek hubungan sosial, 5) aspek aktivitas spiritual dan keagamaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lanjut usia yang ada di Keluarga Pensiunan Arcamanik Endah (KPAE) dengan teknik pengambilan sampel menggunakan rumus Slovin. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket, observasi dan studi dokumentasi. Alat ukur yang digunakan adalah World Health Organization Quality of Life – BREF (WHOQOL-BREF) dan uji validitas menggunakan SPSS 24 (Statistical Program For Social Science) dengan korelasi Bevariate Pearson. Selanjutnya hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas hidup lanjut usia berada pada kategori berkualitas tinggi. Meskipun begitu, masih ada beberapa hal yang perlu dibenahi demi peningkatan kualitas hidup melalui program usulan peneliti yaitu “Pembentukan Kelompok Dukungan Sosial Lanjut Usia melalui teknik group work”. Kata Kunci: Kualitas Hidup, Lanjut Usia, Keluarga Pensiunan Arcamanik Endah (KPAE) ABSTRACT MUHAMMAD FACHRI RIZALDI, 20.02.091. Quality of life Lajut Age In Living Everyday Life in a retired family Arcamanik Endah (KPAE) Bandung. Supervisors: TUKINO and SULISTYARY ARDIYANTIKA. Quality of Life is a subjective perception or assessment of an individual about his or her condition concerning aspects of physical health, psychological health, social relationships, and spiritual and religious activities. This study aims to obtain an empirical description of the quality of life of the elderly in the Arcamanik Endah Retirement Family (KPAE) Bandung City, including: 1) characteristics of respondents, 2) aspects of physical health, 3) aspects of psychological health, 4) aspects of social relationships, 5) aspects of spiritual and religious activities. This research uses a quantitative approach with descriptive methods. The data sources used in this study are primary data sources and secondary data sources. The population in this study were all elderly people in the Arcamanik Endah Retirement Family (KPAE) with sampling techniques using the Slovin formula. The data collection techniques used were questionnaires, observation and documentation studies. The measuring instrument used was World Health Organization Quality of Life – BREF (WHOQOL-BREF) and the validity test used SPSS 24 (Statistical Program for Social Science) with Pearson's Bevariate correlation. Furthermore, the results of the study were analyzed using descriptive statistical analysis. The results showed that the quality of life of the elderly was in the high-quality category. Even so, there are still some things that need to be addressed in order to improve the quality of life through the researcher's proposed program, namely “Establishment of Elderly Social Support Groupsthrough the technic group work”. Keywords: Quality of Life, Elderly, Arcamanik Endah Retired Family (KPAE)Item Pengasuhan Anak oleh Orang Tua Penyandang Disabilitas Sensorik Netra di Rumah Tahfidz Nurul Qolbi Bandung.(Perpustakaan, 2024-10-03) ZAYYA AULIA TOHARI, 20.02.078.; TUKINO; SULISTYARY ARDIYANTIKAZAYYA AULIA TOHARI, 20.02.078. Pengasuhan Anak oleh Orang Tua Penyandang Disabilitas Sensorik Netra di Rumah Tahfidz Nurul Qolbi Bandung. Dosen Pembimbing: TUKINO dan SULISTYARY ARDIYANTIKA. Pengasuhan anak merupakan usaha orang tua dalam memenuhi kebutuhan anak dengan berinteraksi agar dapat membimbing, mendisiplinkan, memonitor, mendukung, pemberian perawatan, serta pendidikan menuju tujuan-tujuan yang diantisipasi oleh orang tua. Penelitian ini bertujuan untuk memahami secara mendalam berkaitan dengan pengasuhan anak oleh orang tua penyandang disabilitas sensorik netra di Rumah Tahfidz Nurul Qolbi Bandung yang mencakup 1) karakteristik informan, 2) kasih sayang, 3) kelekatan, 4) keselamatan, dan 5) kesejahteraan anak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder, penelitian ini terdiri dari enam informan yang meliputi tiga suami dan tiga istri penyandang disabilitas sensorik netra. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik 1) observasi, 2) wawancara, dan 3) studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengasuhan anak oleh orang tua penyandang disabilitas sensorik netra sudah cukup baik dan positif, namun 1) minimnya pengetahuan informan terhadap pengasuhan anak, 2) kurangnya pengawasan orang tua dalam aktivitas sehari-hari anak, dan 3) kurangnya dukungan antar sesama orang tua tunanetra dalam menghadapi tantangan pengasuhan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti mengusulkan program yaitu Kelas Parenting Islami di Rumah Tahfidz Nurul Qolbi Bandung menggunakan metode social group work dengan teknik educational group dan self help group. Kata Kunci: Pengasuhan Anak, Orang Tua Penyandang Disabilitas Sensorik Netra, Kelas Parenting.Item Peningkatan Kebahagiaan Lanjut Usia Melalui Program Sekolah Lansia Tangguh (Selantang) di Desa Tunggorono, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang(Perpustakaan, 2024-09-23) SABRINA WIDYASARI, 20.02.033.; TUKINO; SULISTYARY ARDIYANTIKASABRINA WIDYASARI, 20.02.033. Peningkatan Kebahagiaan Lanjut Usia Melalui Program Sekolah Lansia Tangguh (Selantang) di Desa Tunggorono, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang, Dibimbing oleh TUKINO dan SULISTYARY ARDIYANTIKA Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya peningkatan kebahagiaan lanjut usia melalui program Sekolah Lansia Tangguh (Selantang) di Desa Tunggorono Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang dengan mengkaji lebih dalam tentang 1) karakteristik informan; 2) self acceptance (penerimaan diri) dalam peningkatan kebahagiaan lansia; 3) environmental mastery (penguasaan terhadap lingkungan) dalam peningkatan kebahagiaan lansia; 4) autonomy (sikap mandiri) dalam peningkatan kebahagiaan lansia. Sekolah lansia merupakan pembelajaran bagi lansia, terutama lansia yang masih potensial di dalam keluarga dan masyarakat. Adanya sekolah lansia di kelompok Bina Keluarga Lansia (BKL) bertujuan untuk mewujudkan lansia yang SMART (Sehat, Mandiri, Aktif, Produktif dan Bermartabat) melalui 7 (tujuh) dimensi lansia tangguh yakni dimensi spiritual, dimensi fisik, dimensi emosional, dimensi intelektual, dimensi sosial kemasyarakatan, dimensi professional vokasional dan dimensi lingkungan.. Pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam, studi dokumentasi dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya peningkatan kebahagiaan lanjut usia setelah mengikuti program Sekolah Lansia Tangguh (Selantang) sesuai dengan aspek yang telah di teliti menggunakan teori Psychological Well-Being (PWB) Ryff dan Singer (1996). Hasil temuan penelitian menujukkan bahwa beberapa dari peserta sekolah lansia ini mengalami kesulitan dalam mengendalikan emosi terutama dalam hubungannya dengan keluarga atau orang terdekat mereka dan jadwal pemeriksaan kesehatan rutin lansia yang bersamaan dengan jadwal sekolah lansia sehingga menyebabkan beberapa lansia peserta Selantang harus datang terlambat. Adanya temuan permasalahan tersebut, maka diusulkan program yang bernama “Sentuhan Kasih untuk Lansia (Sekala)”. Kata kunci: Peningkatan, Kebahagiaan, Lanjut Usia, Sekolah Lansia. ABSTRACT SABRINA WIDYASARI, 20.02.033. The Increase in Elderly Happiness Through the Tangguh Elderly School (Selantang) Program in Tunggorono Village, Jombang District, Jombang Regency, Supervised by TUKINO and SULISTYARY ARDIYANTIKA This research aims to examine the increase in happiness among the elderly through the Tangguh Elderly School (Selantang) program in Tunggorono Village, Jombang District, Jombang Regency by delving into: 1) the characteristics of the informants; 2) self-acceptance in enhancing elderly happiness; 3) environmental mastery in enhancing elderly happiness; and 4) autonomy in enhancing elderly happiness. The elderly school is an educational program for seniors, particularly those who are still active within their families and communities. The purpose of the elderly school in the Bina Keluarga Lansia (BKL) group is to develop SMART (Healthy, Independent, Active, Productive, and Dignified) seniors through seven dimensions of resilience: spiritual, physical, emotional, intellectual, social, professional vocational, and environmental dimensions. This research employs a descriptive qualitative approach, utilizing in-depth interviews, document studies, and observations for data collection. The findings indicate an increase in happiness among the elderly after participating in the Tangguh Elderly School (Selantang) program, according to the aspects investigated using the Psychological Well-Being (PWB) theory by Ryff and Singer (1996). However, the research also reveals that some participants have difficulty controlling their emotions, particularly in their relationships with family or close individuals, and that the overlap between regular health check-up schedules and the elderly school schedule results in some Selantang participants arriving late. Based on these issues, a program named "Touch of Love for the Elderly (Sekala)" is proposed. Keywords: The Increase, Happiness, Elderly, Elderly SchooItem Permasalahan Kesehatan Mental Di Kalangan Pelajar SMAN 5 Semarang.(Perpustakaan, 2024-10-05) TARISA MAYA SAFITRI, NRP.20.02.118.; TUKINO; SULISTYARY ARDIYANTIKATARISA MAYA SAFITRI, NRP.20.02.118. Permasalahan Kesehatan Mental Di Kalangan Pelajar SMAN 5 Semarang. Dosen Pembimbing: TUKINO dan SULISTYARY ARDIYANTIKA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat permasalahan kesehatan mental di kalangan pelajar SMAN 5 Semarang. Kesehatan mental merupakan kemampuan diri sendiri untuk mengelola perasaan dan menghadapi kesulitan sehari-hari. Penelitian ini memiliki dua aspek kesehatan mental yaitu aspek tekanan psikologis dan aspek kesejahteraan psikologis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Teknik dalam menentukan responden menggunakan teknik stratified random sampling berjumlah 31 responden pada setiap tingkatnya yang merupakan pelajar dari dari kelas 10, 11, dan 12 dengan jumlah keseluruhan 93 responden pelajar SMAN 5 Semarang. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu menggunakan angket atau kuesioner, observasi, dan studi dokumentasi. Pada penelitian ini menggunakan uji validitas muka dan uji reliabilitas alpha Cronbach. Hasil penelitian menunjukan bahwa pelajar memiliki kesehatan mental dalam rentang sedang, yang mana terdapat kecenderungan bahwa tingkat tekanan cukup signifikan dan mendekati tingkat yang tinggi. Berdasarkan analisis masalah dan analisis kebutuhan dalam penelitian maka diusulkan program “Ruang Rasa”. Program tersebut bertujuan untuk menurunkan tekanan psikologis pelajar. Kata Kunci: Permasalahan kesehatan mental, Pelajar, SMAN 5 Semarang ABSTRACT TARISA MAYA SAFITRI, NRP.20.02.118. Mental Health Problems For Students at Senior High School 5 Semarang. Supervised by: TUKINO and SULISTYARY ARDIYANTIKA. This research aims to determine the level of mental health problems among students at Senior High School 5 Semarang. Mental health is one's own ability to manage feelings and face daily difficulties. This research has two aspects of mental health, namely the psychological stress aspect and the psychological well-being aspect. This research uses a quantitative approach with descriptive methods. The technique for determining respondents used a stratified random sampling technique, totaling 31 respondents at each level who were students in grades 10, 11 and 12 with a total of 93 respondents from Senior High School 5 Semarang students. The data collection techniques used were questionnaires, observation and documentation studies. In this research, the face validity test and Cronbach's alpha reliability test were used. The research results show that students' mental health is in the medium range, where there is a tendency for stress levels to be quite significant and close to high levels. Based on the problem analysis and needs analysis in the research, the "Ruang Rasa" program was proposed. This program aims to reduce students' psychological pressure. Keywords: Mental health problems, Students, Senior High School 5 SemarangItem Resiliensi pada Remaja Penyintas Bencana Gempa Bumi di Kampung Cisarua Desa Sarampad Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur.(Perpustakaan, 2024-10-05) HESTI RAHAYU, NRP.20.02.121.; TUKINO; SULISTYARY ARDIYANTIKAHESTI RAHAYU, NRP.20.02.121. Resiliensi pada Remaja Penyintas Bencana Gempa Bumi di Kampung Cisarua Desa Sarampad Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur. Dosen Pembimbing: TUKINO & SULISTYARY ARDIYANTIKA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui resiliensi pada remaja penyintas bencana gempa bumi di Kampung Cisarua Desa Sarampad Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur. Resiliensi merupakan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk bangkit kembali dan beradaptasi setelah mengalami kondisi sulit. Dalam penelitian ini aspek yang digunakan untuk mengetahui bahwa seseorang mampu membangun resiliensi yaiut melalui aspek mengatasi rintangan (overcoming), aspek mengendalikan(steering through) hal-hal yang dirasa tidak mengenakkan, aspek merespon kemalangan hidup(bouncing back) dan aspek mencapai (reaching out). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Penentuan responden dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling jenuh sebanyak 46 responden remaja berusia 14-18 tahun yang merupakan penyintas bencana gempa bumi di Kampung Cisarua. Penelitian ini menggunakan uji validitas muka dan uji reliabilitas dengan alpha cronbach. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan resiliensi pada remaja penyintas bencana gempa bumi di Kampung Cisarua berada pada kategori tingi dengan skor 3.157 (68,6%) dari total skor ideal 4.600. Namun meskipun demikian terdapat beberapa indikator dari aspek mengtasi rintangan dan aspek mengendalikan hal-hal yang dirasa tidak mengenakkan yang kurang optimal sehingga resiliensi pada remaja di Kampung Cisarua belum mampu mencapai secara optimal. Oleh karena itu, diperlukan adanya edukasi tentang resiliensi untuk membantu meningkatkan resiliensi pada remaja di Kampung Cisarua. Berdasarkan hasil penemuan penelitian tersebut peneliti merusmuskan program “BANGKIT BERSAMA REMAJA CISARUA”. Program ini bertujuan untuk meningkatkan resiliensi pada remaja penyintas bencana gempa bumi di Kampung Cisarua. Kata kunci: Resiliensi, Remaja Penyintas Bencana, Kampung Cisarua. ABSTRACT HESTI RAHAYU, NRP.20.02.121. Resilience of Teenage Survivors of the Earthquake Disaster in Cisarua Village, Sarampad Village, Cugenang District, Cianjur Regency. Supervisors: TUKINO & SULISTYARY ARDIYANTIKA. This research aims to determine the resilience of adolescent earthquake survivors in Cisarua Village, Sarampad Village, Cugenang District, Cianjur Regency. Resilience is a person's ability to bounce back and adapt after experiencing difficult conditions. In this research, the aspects used to determine whether someone is able to build resilience are through the aspect of overcoming obstacles (overcoming), the aspect of controlling (steering through) things that are felt unpleasant, the aspect of responding to life's adversities (rebounding). ) and aspects of reaching out. ). This research uses a quantitative approach with descriptive methods. Determining respondents in this study used a saturated sampling technique, namely 46 teenage respondents aged 14-18 years who were survivors of the earthquake disaster in Cisarua Village. This research uses a face validity test and a reliability test with Cronbach's alpha. The research results show that the overall resilience of adolescent earthquake survivors in Cisarua Village is in the high category with a score of 3,157 (68.6%) out of a total ideal score of 4,600. However, there are several indicators from the aspects of overcoming obstacles and aspects of control that are felt to be less than optimal so that youth resilience in Cisarua Village has not been able to reach an optimal level. Therefore, education about resilience is very necessary to help increase resilience among teenagers in Cisarua Village. Based on the research findings, the researchers formulated the "RISE WITH TEENAGERS OF CISARUA" program. This program aims to increase the resilience of teenage earthquake disaster survivors in Cisarua Village. Keywords: Resilience, Teenage Disaster Survivors, Cisarua VillageItem Self Esteem Pengungsi Internasional Di Negara Transit Yayasan Suaka Indonesia.(Perpustakaan, 2024-09-30) MOZZA DHIBA KIRANA, 2002034.; TUKINO; SULISTYARY ARDIYANTIKAMOZZA DHIBA KIRANA, 2002034. Self Esteem Pengungsi Internasional Di Negara Transit Yayasan Suaka Indonesia. Dibimbing oleh TUKINO dan SULISTYARY ARDIYANTIKA. Penelitian ini berlatar belakang fenomena pengungsi internasional di Indonesia sebagai negara transit. Pengungsi menghadapi berbagai masalah, mulai dari hak yang tidak terpenuhi hingga masalah psikologis. Masalah utama adalah stigma sebagai 'pengungsi' dan lamanya proses penerimaan negara ketiga, yang menyebabkan pengungsi tidak bisa bekerja atau beraktivitas, sehingga kehilangan jati diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui self-esteem pengungsi selama masa limbo di negara transit. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi non-partisipatif, dan studi dokumentasi. Aspek yang diteliti meliputi perasaan pengungsi tentang diri sendiri, pandangan hidup, dan hubungan dengan orang lain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengungsi yang tinggal lebih dari lima tahun di negara transit memiliki self-esteem yang bervariasi, dari sedang hingga tinggi. Self-esteem yang tidak tinggi dapat mempengaruhi kesehatan mental selama masa limbo. Berdasarkan analisa masalah dan kebutuhan, peneliti mengusulkan program "Refugee Helping Hand" untuk meningkatkan self-esteem pengungsi. Program ini diharapkan membantu pengungsi mempertahankan kesehatan mental dan jati diri mereka selama menunggu kepastian di negara transit. Kata Kunci : Pengungsi Internasional, Negara Transit, Self EsteemItem Upaya Difabel Mart dalam Meningkatkan Kesejahteraan Penyandang Disabilitas di Kabupaten Wonosobo.(Perpustakaan, 2024-10-10) CATTRA NURUL HAKIMA AL MUMTAZA. NRP. 20.02.120.; TUKINO; SULISTYARY ARDIYANTIKACATTRA NURUL HAKIMA AL MUMTAZA. NRP. 20.02.120. Upaya Difabel Mart dalam Meningkatkan Kesejahteraan Penyandang Disabilitas di Kabupaten Wonosobo. Dibimbing oleh TUKINO dan SULISTYARY ARDIYANTIKA Penelitian ini mengkaji tentang Upaya Difabel Mart dalam Meningkatkan Kesejahteraan Penyandang Disabilitas di Kabupaten Wonosobo yang diperoleh melalui gambaran empiris mengenai 1)Karakteristik informan, 2) Upaya peningkatan kesejahteraan 3) Faktor menguntungkan dan faktor penghambat 4) Upaya Difabel Mart untuk berkembang. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif melalui metode deskriptif yang dikumpulkan datanya secara wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi baik dari sumber data primer maupun sekunder. Informan ditentukan melalui purposive sampling dengan kriteria tertentu. Diperoleh 4 (empat) informan dengan karakteristik 1 (satu) manajer pengelola Difabel Mart, 1 (satu) staf manajer pengelola sekaligus pengusaha Difabel Mart dengan kedsaibilitasan, dan 2 (dua) pengusaha Difabel Mart dengan kedisabilitasan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Difabel Mart memiliki peran yang cukup signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan penyandang disabilitas di Kabupaten Wonosobo melalui pemberdayaan. Dalam pelaksanaannya, terdapat berbagai permasalahan seperti pemasaran yang tidak efektif, pelatihan yang hanya fokus pada kemampuan wirausaha, difabel mart yang sulit dijangkau sebagian pengusaha, dan kurangnya andil pemerintah. Sehingga dalam upaya mengatasi masalah tersebut peneliti mengajukan program bernama “DION MART (Difabel Online Mart)” yang bertujuan agar Difabel Mart melakukan pemasaran dan transaksi secara daring sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan penyandang disabilitas. Kata Kunci: Upaya Difabel Mart, Kesejahteraan, Penyandang Disabilitas, Pemberdayaan. ABSTRACT CATTRA NURUL HAKIMA AL MUMTAZA. NRP. 20.02.120. Effort of Difabel Mart on Increasing the Welfare of Disabled People in Wonosobo Regency. Supervised by TUKINO and SULISTYARY ARDIYANTIKA This research is examining about the Effort of Difabel Mart on Increasing the Welfare of Disabled People in Wonosobo Regency. The research aims o obtain an empirical picture of 1)Informant Characteristics, 2) Efforts of welfare increasements 3) Benefit factor and handicap factor 4) Difabel Mart’s effort to growth. This research using qualitative approach with descriptive methods that collected by depth interviews, observation, and documentation studies from primary and secondary sources. Informants is determined by purposive sampling based on certain criteria. There is 4 (four) informants with obtained characteristics, 1 (one) as a Difabel Mart manager, 1 (one) as a Difabel Mart staff and an entrepreneur with disability, and 2 (two) Difabel Mart entrepreneur with disability. Result of the research showing that Difabel Mart have a pretty significant role for increasing the welfare of disabled people in Wonosobo Regency through empowerment. But on the implementation, there is any problem including ineffective marketing, training that just focusing on entrepreneurship aspect, Difabel Mart that is hard to reach for some entrepeneurship with disability, and the lack of government participation as an owner of Difabel Mart. So, as a trial to overcome the problems, researcher is proposing a program called “DION MART (Difabel Online Mart)” that purposing on the development of Difabel Mart through online marketing and transactions as an efforts to increasing the welfare of people with disability. Keyword: Effort of Difabel Mart, Welfare, People with Disability, Empowerment