Browsing by Author "Ujang Muhyidin"
Now showing 1 - 20 of 22
Results Per Page
Sort Options
Item Analisis Lingkungan Kerja yang mendukung Capaian Kinerja Sumber Daya Manusia di Sentra Handayani Jakarta.(Perpustakaan, 2024-09-10) FRANSISCO MARTIN, NRP. 20.04.028.; Didiet Widiowati; Ujang MuhyidinFRANSISCO MARTIN, NRP. 20.04.028. Analisis Lingkungan Kerja yang mendukung Capaian Kinerja Sumber Daya Manusia di Sentra Handayani Jakarta. Dosen Pembimbing: Didiet Widiowati dan Ujang Muhyidin Lingkungan kerja merupakan hal penting yang perlu diperhatikan dalam menghadapi tantangan bagi Sentra Handayani Jakarta yang mengalami transformasi dalam memberikan layanan rehabilitasi sosial. Dalam menghadapi perubahan perlu memperhatikan dua aspek yang dapat membantu dalam melakukan pembenahan agar dapat meningkatkan kinerja dari sumber daya manusia di Sentra Handayani Jakarta, yakni lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis mengenai: (1) karakteristik informan, (2) bangunan tempat kerja, (3) peralatan kerja yang meadai, (4) fasilitas, (5) perhatian dan dukungan pimpinan, (6) kerja sama antar kelompok, (7) kelancaran komunikasi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah teknik purposive untuk menentukan enam informan yang terdiri dari kepala sub bagian tata usaha, perwakilan koordinator kelompok kerja, dan instruktur vokasional di lingkungan kerja Sentra Handayani Jakarta. Dalam mengumpulkan data, digunakan teknik wawancara mandalam, observasi berperan serta, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa kurangnya kesadaran akan pentingnya kolaborasi untuk mencapai pelayanan multifungsi serta tantangan dalam penyesuaian tugas dan tanggung jawab yang beragam. Penelitian ini mengungkapkan bahwa diperlukan peningkatan kolaborasi dan integrasi layanan di lingkungan kerja Sentra Handayani Jakarta agar dapat meningkatkan pengetahuan akan pentingnya pelayanan multifungsi yang berkualitas serta pemahaman akan pentingnya menentukan prioritas pekerjaan yang diberikan kepada sumber daya manusia di Sentra Handayani Jakarta, sehingga sumber daya manusia yang merupakan pelaksana tugas dapat meningkatkan kinerja serta mencapai tujuan dari Sentra Handayani Jakarta. Kata kunci: lingkungan kerja, sumber daya manusia, kinerja ABSTRAK FRANSISCO MARTIN, NRP. 20.04.028. An Analysis of the Working Environment Supporting Performance Achievements Human resources at Sentra Handayani Jakarta. Supervisor: Didiet Widiowati dan Ujang Muhyidin The work environment is an important thing that needs to be considered in facing challenges for Sentra Handayani Jakarta, which is undergoing a transformation in providing social rehabilitation services. In facing changes, it is necessary to pay attention to two aspects that can help in making improvements in order to improve the performance of human resources at Sentra Handayani Jakarta, namely the physical work environment and the non-physical work environment. This study aims to describe and analyze: (1) informant characteristics, (2) workplace buildings, (3) adequate work equipment, (4) facilities, (5) leadership attention and support, (6) cooperation between groups, (7) fluency of communication. The data source used was a purposive technique to determine six informants consisting of the head of the administrative subdivision, a representative of the work group coordinator, and vocational instructors in the Sentra Handayani Jakarta work environment. In collecting data, in-depth interviews, participant observation, and documentation studies were used. The results showed that there was a lack of awareness of the importance of collaboration to achieve multifunctional services as well as challenges in adjusting to diverse tasks and responsibilities. This research reveals that it is necessary to increase collaboration and service integration in the Sentra Handayani Jakarta work environment in order to increase knowledge of the importance of quality multifunctional services and understanding of the importance of prioritizing the work given to human resources at Sentra Handayani Jakarta, so that human resources who are task executors can improve performance and achieve the goals of Sentra Handayani Jakarta. Keywords: work environment, human resources, performanceItem Bisnis Model Canvas dan Pemberdayaan Perajin Bambu dalam Pengembangan Usaha di Desa Rancakalong Sumedang.(Perpustakaan, 2024-10-15) ADE ARIANSYAH, 20.04.351; Didiet Widiowati; Ujang MuhyidinADE ARIANSYAH, 20.04.351 Business Model Canvas and Empowerment of Bamboo Crafters in Business Development in Rancakalong Village, Sumedang. Supervisors Didiet Widiowati and Ujang Muhyidin. Business Model Canvas (BMC) is a tool used to design, identify, and describe a business. The business model canvas has nine important aspects in planning and developing a business. The focus of this research is to conduct business model canvas training in an effort to increase the knowledge and ability of bamboo crafters in planning and developing a business with the aim to: 1) obtain the initial condition of the bamboo crafters' business based on the nine aspects of the Business Model Canvas (BMC); 2) Develop a design for empowering bamboo crafters; 3) provide an overview of the implementation of the bamboo crafters empowerment design; 4) Provide an overview of the evaluation results and the process of improving the bamboo crafters empowerment design. The method used in this research is Participatory Action Research (PAR) with a qualitative approach. The data collection techniques in this research are: 1) Interview; 2) Observation; 3) Documentation study and; 4) Focus group discussion. Data validity checks researchers use: 1) Extended observation; 2) Increase persistence; 3) Triangulation of sources, time, and data collection techniques. The result of this research is the increased knowledge and understanding of bamboo crafters about the Business Model Canvas and the creation of a business model for business development, especially in the aspect of resources (key resources) utilizing community assets, and in the aspect of partnerships (key partners) based on penta helix. Keywords: Business Model Canvas, Empowerment, Bamboo Crafters, business development ABSTRAK ADE ARIANSYAH, 20.04.351 Bisnis Model Canvas dan Pemberdayaan Perajin Bambu dalam Pengembangan Usaha di Desa Rancakalong Sumedang. Dosen Pembimbing Didiet Widiowati dan Ujang Muhyidin. Bisnis Model Canvas (BMC) merupakan alat yang digunakan untuk merancang, mengidentifikasi, dan menggambarkan suatu usaha. Bisnis model canvas memiliki sembilan aspek penting dalam merencanakan dan mengembangkan usaha. Fokus penelitian ini adalah melakukan pelatihan bisnis model canvas dalam upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan perajin bambu dalam merencanakan dan mengembangkan usaha dengan tujuan untuk: 1) memperoleh bagaimana kondisi awal usaha perajin bambu berdasarkan sembilan aspek Bisnis Model Canvas (BMC); 2) Tersusunnya desain pemberdayaan perajin bambu; 3) memberikan gambaran pelaksanaan desain pemberdayaan perajin bambu; 4) Memberikan gambaran hasil evaluasi dan proses penyempurnaan desain pemberdayaan perajin bambu. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Partisipatif atau Participatory Action Research (PAR) dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah: 1) Wawancara; 2) Observasi; 3) Studi dokumentasi dan; 4) Diskusi kelompok terfokus (Focus Group Discussion). Pemeriksaan keabsahan data peneliti menggunakan: 1) Perpanjangan pengamatan; 2) Meningkatkan ketekunan; 3) Triangulasi sumber, waktu, dan teknik pengumpulan data. Hasil penelitian ini adalah meningkatnya pengetahuan dan pemahaman perajin bambu tentang Bisnis Model Canvas serta terpetanya model bisnis untuk pengembangan usaha, khususnya pada aspek sumber daya (key resources) memanfaatkan aset komunitas, dan pada aspek kemitraan (key partners) berdasarkan penta helix. Kata Kunci: Bisnis Model Canvas, Pemberdayaan, Perajin Bambu, pengembangan usahaItem Hardiness (Ketangguhan) Penyandang Disabilitas Fisik dalam Berwirausaha di Sentra Kreasi Atensi Sentra Terpadu Prof. Dr. Soeharso Surakarta,(Perpustakaan, 2024-02-21) YUSUF HARI PAMILIH, 19.04.272.; Sakroni; Ujang MuhyidinABSTRAK YUSUF HARI PAMILIH, 19.04.272. Hardiness (Ketangguhan) Penyandang Disabilitas Fisik dalam Berwirausaha di Sentra Kreasi Atensi Sentra Terpadu Prof. Dr. Soeharso Surakarta, Dosen Pembimbing : Sakroni dan Ujang Muhyidin. Hardiness merujuk sebagai karakteristik kepribadian yang membuat individu lebih kuat, tahan dan stabil dalam menghadapi stress dan mengurangi efek negatif dari stress yang dihadapi. Penyandang disabilitas fisik dihadapakan dengan peristiwa-peristiwa yang menimbulkan stressor dalam berwirausaha sehingga diperlukan hardines untuk mengahadapinya. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris terkait: 1) Karakteristik informan, 2) Kontrol yang dimiliki informan, 3) Komitmen yang dimiliki informan, 4) Tantangan yang dimiliki informan. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. Informan dalam penelitian ini berjumlah 3 orang. Penentuan informan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, Obersvasi Partisipasi dan Studi Dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa ketiga informan memiliki hardiness yang tinggi dalam berwirausaha. Aspek tantangan yang dimiliki menjadi poin permasalahan yang perlu ditingkatkan terkait dorongan untuk melakukan perubahan yang disebakan oleh kurangnya inisiatif, terbatasnya penegtahuan dan ketrampilan, kurang optimalnya strategi pemasaran usaha. Berdasarkan hasil penelitian terkait permasalahan tersebut, dibutuhkan penguatan hardiness dan pelatihan peningkatan ketrampilan wirausaha bagi penyandang disabilitas fisik yang berwirusaha di Sentra Kreasi Atensi. Peneliti merekomendasikan usulan alternatif program Peningkatan Kapasitas Penyandang Disabilitas Fisik Tangguh dalam Berwirausaha dengan menggunakan metode Social Groupwork dengan tipe Educational group yang bertujuan untuk menguatkan hardiness penyandang disabilitas berwirausaha untuk mencapai kemandirian. Kata Kunci : Hardiness, Penyandang Disabilitas Fisik, Wirausaha ABSTRACT YUSUF HARI PAMILIH, 19.04.272, Hardiness of Persons with Physical Disabilities in Entrepreneurship at Sentra Kreasi Atensi Sentra Terpadu Prof. Dr. Soeharso, Surakarta City. Supervisor : Sakroni and Ujang Muhyidin Hardiness points forward as a characteristic personality that makes the individual stronger, more resilient and stable to face the stress and less negative effects from stress. The effect of physical disability is prompted by events that contribute stress in entrepreneurship so that it takes hardines to confront it. The research aims to empirical image of: 1) characteristics of the informant, 2) the control that the informant has, 3) the commitment the informant has, 4) the challenges the informant has. The method used was a qualitative descriptive. The informants in this study totaled three. Informant determination is made with a purposive sampling teechniques. Data collection techniques using indepth interviews, participation observation and documentary studies. Study have shown that the three informants have a high hardiness in entrepreneurship. The aspect of challenge has been a point that needs to be raised with the incentive to make changes fired by lack of initiative, lack of knowledge and skill, lack of both the optibility of business marketing strategies. Based on the results of research on the problem, it is necessary to strengthening hardiness and training to improve entrepreneurial skills for persons with disabilities who are entrepreneurs in Sentra Kreasi Atensi. Researchers recommend an alternative program for developing physically resilient disability capacity in entrepreneurship by using social groupwork methods with a educational group type aimed at strengthening the hardiness with entrepreneurship disability in order to achieve independence. Key words : Hardiness, Persons with Physical Disabilities, EntrepreneurshipItem Implementasi Konsep Triple Bottom Line Pada Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi I Jakarta.(Perpustakaan, 2024-09-12) AKBARUDDIN, NRP. 20.04.022.; Didiet Widiowati; Ujang MuhyidinAKBARUDDIN, NRP. 20.04.022. Implementation of the Triple Bottom Line Concept in the Corporate Social Responsibility at PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi I Jakarta. Supervisors: Didiet Widiowati and Ujang Muhyidin. Companies in conducting their business must pay attention to the welfare of the surrounding social and environmental aspects. Corporate Social Responsibility (CSR) is a form of the company's responsibility towards society for the impact caused by the company's activities. The implementation of CSR is then developed into the form of three basic pillars. This research was conducted to understand the implementation of the Triple Bottom Line (people, planet, profit) concept at PT KAI Daop 1 Jakarta. This research uses a qualitative approach with descriptive methods. Data collection was carried out using in-depth interviews, observations, and documentation studies. The selection of informants in this study was done purposively (deliberately). The informants in this study are the Public Relations Officer of PT KAI Daop 1 Jakarta and the beneficiaries of PT KAI Daop 1 Jakarta's Social and Environmental Responsibility (TJSL) program. The results of this study indicate that PT KAI has implemented the profit element through customer satisfaction strategies for sustainable benefits and community economic empowerment through partnership programs. The people element is implemented by ensuring employee welfare, showing concern for customers, running the rail clinic program for community health, and helping to improve community welfare through construction funding assistance. The planet element implemented by PT KAI includes planting various types of trees, using environmentally friendly packaging, energy efficiency, and proper and safe waste management. Based on the analysis of the research problem, the researcher proposes a program called PEKA with the aim of creating a safer environment around railroad crossings by increasing community awareness and participation in maintaining collective safety. Keywords: Corporate Social Responsibility (CSR), Triple Bottom Line (TBL) ABSTRAK AKBARUDDIN, NRP. 20.04.022. Implementasi Konsep Triple Bottom Line Pada Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi I Jakarta. Dosen Pembimbing : Didiet Widiowati dan Ujang Muhyidin Perusahaan dalam menjalankan bisnisnya harus memperhatikan kesejahteraan sosial dan lingkungan di sekitarnya. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan bentuk tanggung jawab perusahaan pada masyarakat atas dampak yang diakibatkan aktivitas perusahaan. Pelaksanaan CSR kemudian dikembangkan dalam bentuk tiga pilar dasar. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui implementasi konsep Triple Bottom Line (people, planet, profit) di PT KAI Daop 1 Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Penentuan informan dalam penelitian ini dilakukan secara purposive (bertujuan). Informan dalam penelitian ini adalah Pejabat Humas PT KAI Daop 1 Jak dan Penerima Manfaat program TJSL PT KAI Daop 1 Jak. Hasil penelitian ini menunjukkan PT KAI telah menjalankan unsur profit melalui strategi kepuasan pelanggan untuk keuntungan keberlanjutan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui program kemitraan. Unsur people dijalankan dengan menyejahterakan karyawan, memberikan kepedulian kepada pelanggan, program rail clinic untuk kesehatan masyarakat, dan membantu menyejahterakan masyarakat melalui bantuan dana pembangunan. Unsur planet yang dijalankan PT KAI adalah dengan menanam berbagai jenis pohon, penggunaan kemasan ramah lingkungan, efesiensi energi, dan pengelolaan limbah yang layak dan aman. Berdasarkan analisis masalah penelitian, peneliti mengusulkan program bernama PEKA dengan tujuan menciptakan lingkungan yang lebih aman di sekitar perlintasan kereta, dengan meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menjaga keselamatan bersama. Kata Kunci : Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL), Triple Bottom Line (TBL)Item Kemandirian Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) di Desa Ciburial Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung. Politeknik Kesejahteraan Sosial (POLTEKESOS) Bandung, Program Sarjana Terapan Juli 2024.(Perpustakaan, 2024-09-17) KARINA DHEA MAEFARA, NRP. 17.04.248; Edi Suhanda; Ujang MuhyidinKARINA DHEA MAEFARA, NRP. 17.04.248 Independence of Family Hope Program (PKH) Beneficiary Families in Ciburial Village, Cimenyan District, Bandung Regency. Bandung Social Welfare Polytechnic (POLTEKESOS), Applied Undergraduate Programs July 2024. Supervisor: Edi Suhanda, dan Ujang Muhyidin. The focus of this research is the Independence of Family Hope Program (PKH) Beneficiaries in Ciburial Village, Cimenyan District, Bandung Regency. This study aims to obtain an empirical picture of: Characteristics of the beneficiary families of the Family Hope Program (PKH); The level of dependency of beneficiary families in Ciburial Village; Initiative of beneficiary families in Ciburial Village and; Self-control of beneficiary families in Ciburial Village. The method used in the study is qualitative descriptive. The data sources in the study are three families of PKH beneficiaries. Data collection techniques used: in-depth interviews, observations, and documentation studies. The validity of the data in the research used is a test of data credibility, distraction, dependence, and certainty. Data analysis techniques: data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The independence of PKH beneficiary families can be seen from several aspects, namely, the level of dependence, initiative, and self-control. The results of the study show that the independence of PKH beneficiary families in Ciburial Village is low. The programs proposed by the researcher in dealing with these problems are “Entrepreneurship Training for PKH Beneficiary Families in Ciburial Village”. This program aims to improve the ability of beneficiary families in the field of entrepreneurship so that they do not depend on assistance from the government. Keywords: Independence, Beneficiary Families, Family Hope Program (PKH). ABSTRAK KARINA DHEA MAEFARA, NRP. 17.04.248 Kemandirian Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) di Desa Ciburial Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung. Politeknik Kesejahteraan Sosial (POLTEKESOS) Bandung, Program Sarjana Terapan Juli 2024. Dosen Pembimbing: Edi Suhanda, dan Ujang Muhyidin. Fokus penelitian ini adalah Kemandirian Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) di Desa Ciburial Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris tentang: Karakteristik keluarga penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH); Tingkat kebergantungan keluarga penerima manfaat di Desa Ciburial; Inisiatif keluarga penerima manfaat di Desa Ciburial dan; Pengendalian diri keluarga penerima manfaat di Desa Ciburial. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah kualitatif deskriptif. Sumber data dalam penelitian adalah tiga keluarga penerima manfaat PKH. Teknik pengumpulan data yang digunakan: wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian yang digunakan adalah uji kredibilitas data, keteralihan, ketergantungan, dan kepastian. Teknik analisa data: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Kemandirian keluarga penerima manfaat PKH dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu, tingkat kebergantungan, inisiatif, dan pengendalian diri. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa kemandirian keluarga penerima manfaat PKH di Desa Ciburial rendah. Program yang diusulkan oleh peneliti dalam menangani permasalahan tersebut yaitu “Pelatihan Kewirausahaan Keluarga Penerima Manfaat PKH di Desa Ciburial”. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan keluarga penerima manfaat dibidang wirausaha agar tidak tergantung pada bantuan dari pemerintah. Kata Kunci : Kemandirian, Keluarga Penerima Manfaat, Program Keluarga Harapan (PKH)Item Kontrol Sosial Pengasuhan Dalam Pencegahan Bullying Antar Anak di SOS Children’s Village Lembang(Perpustakaan, 2023-08-14) FARCHAN OCTAVIANDI, 19.04.209; Sakroni; Ujang MuhyidinABSTRAK FARCHAN OCTAVIANDI, 19.04.209. Kontrol Sosial Pengasuhan Dalam Pencegahan Bullying Antar Anak di SOS Children’s Village Lembang. Skripsi. 2023. Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung. Pembimbing: Sakroni, Ujang Muhyidin. Kontrol sosial adalah segala proses baik yang direncanakan maupun tidak yang bersifat mendidik, mengajak atau bahkan memaksa warga-warga masyarakat mematuhi kaidah-kaidah dan nilai sosial yang berlaku. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran empirik tentang: 1. Karakteristik responden 2. Kontrol sosial pengasuh dalam pencegahan kasus bullying antar Anak dalam bentuk mendidik 3. Kontrol sosial pengasuh dalam pencegahan kasus bullying antar Anak dalam bentuk mengajak 4. Kontrol sosial pengasuh dalam pencegahan kasus bullying antar Anak dalam bentuk memaksa. Desain penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis survey deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah pengasuh yang berada di SOS Children’s Village Lembang sebanyak 30 orang. Pengambilan sampel mengunakan sensus atau seluruh populasi dijadikan sampel. Teknik pengumpulan data menggunakan kuisioner. Alat ukur menggunakan skala guttman dan uji validitas menggunakan construct validity serta uji reabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach. Hasil penelitian kontrol sosial pengasuh di SOS Children’s Village lembang dalam aspek mendidik memiliki skor total 345. Kontrol sosial pengasuh dalam bentuk mengajak memiliki skor total 344, kontrol sosial pengasuh dalam bentuk memaksa memiliki skor total 332. Analisis masalah menunjukan bahwa terdapat permasalahan pada kontrol sosial pengasuh dalam pencegahan kasus bullying antar anak dalam bentuk memaksa yang masih memiliki nilai terkecil dari pada apek lain nya. Oleh karena itu, maka di usulkan program alternatif untuk meningkatkan pengetahuan pengasuh mengenai norma-norma dan sanksi bullying di SOS Children’s Village Lembang yaitu “kontrol sosial pengasuh tentang peninkatan pengetahuan anti-bullying di SOS Children’s Village Lembang. Kata Kunci: Kontrol Sosial, Pengasuhan, Bullying ABSTRACT FARCHAN OCTAVIANDI, 19.04.209. Caregiver Social Control in perenting Bullying Cases Between Children in SOS Children's Village Lembang. Thesis. 2023. Social Welfare Polytechnic (Poltekesos) Bandung. Advisor: Sakroni, Ujang Muhyidin. Social control is all processes, whether planned or not, that are educational in nature, invite or even force members of society to comply with prevailing social norms and values. This study aimsx to obtain an empirical description of: 1. Characteristics of respondents 2. Social control of caregivers in preventing cases of bullying between children in the form of educating 3. Social control of caregivers in preventing cases of bullying between children in the form of inviting 4. Social control of caregivers in preventing cases of bullying between children in the form of coercion. The research design is a quantitativeresearch with a descriptive survey type. The population in this study were 30 caregivers at SOS Children's Village Lembang. Sampling uses a census or the entire population is used as a sample. Data collection techniques using a questionnaire. Measuring tool using guttman scale and validity test using construct validity and reliability test using the formula Alpha Cronbach. The results of research on caregiver social control at SOS Children's Village Lembang in the aspect of educating have a total score of 345. Caregiver social control in the form of inviting has a total score of 344, caregiver social control in the form of forcing has a total score of 332. Problem analysis shows that there are problems with caregiver social control in preventing cases of bullying between children in the form of coercion which still has the smallest value compared to other aspects. Therefore, an alternative program is proposed to increase caregiver knowledge about bullying norms and sanctions at SOS Children's Village Lembang, namely "social control of caregivers about increasing anti-bullying knowledge at SOS Children's Village Lembang. Keywords: Social Control, Perenting, BullyingItem LAPORAN PRAKTIKUM INSTITUSI OPTIMALISASI MANAJEMEN WAKTU DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEHADIRAN KLIEN “AR” DI SMK MITRA KARYA RENGASDENGKLOK(Perpustakaan, 2024-10-25) Karina Arrum Safitri NRP. 2104010; Ujang MuhyidinabstractItem LAPORAN PRAKTIKUM INSTITUSI PENGUATAN MOTIVASI BELAJAR ANAK DI SMK MITRA KARYA RENGASDENGKLOK JAWA BARAT(Perpustakaan, 2024-10-28) Muhammad Ilham Nur Saputra NRP. 2104093; Ujang MuhyidinabstractItem LAPORAN PRAKTIKUM INSTITUSI PENINGKATAN KONTROL DIRI KLIEN “MFT” DI SMK MITRA KARYA RENGASDENGKLOK JAWA BARAT(Perpustakaan, 2024-10-28) Rasyada Aura Justicia Nugraha NRP. 2104071; Ujang MuhyidinabstractItem Manajemen Stakeholder dalam Pengembangan Wisata Budaya Desa Rancakalon Sumedang.(Perpustakaan, 2024-08-19) SEDRANDA SYEDIRA, 20.04.304.; Didiet Widiowati; Ujang MuhyidinSEDRANDA SYEDIRA, 20.04.304. Manajemen Stakeholder dalam Pengembangan Wisata Budaya Desa Rancakalon Sumedang. Dosen Pembimbing Didiet Widiowati dan Ujang Muhyidin Manajemen stakeholder adalah sebuah proses pengelolaan keterlibatan para pemangku kepentingan berdasarkan power/ interest sesuai dengan keahliannya masing-masing dalam suatu program/ proyek. Penelitian ini berfokus untuk memperoleh gambaran langsung tentang bagaimana manajemen stakeholder dalam program pengembangan wisata budaya Desa Rancakalong. Adapun tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah: 1) Menggambarkan kondisi awal manajemen stakeholder dalam pengembangan wisata berbasis budaya di Desa Rancakalong, Sumedang, 2) Tersusunnya rencana desain manajemen stakeholder dalam pengembangan wisata berbasis budaya di Desa Rancakalong, Sumedang, 3) Memberikan gambaran tentang implementasi desain manajemen stakeholder dalam pengembangan wisata berbasis budaya di Desa Rancakalong, Sumedang, 4) Memberikan gambaran tentang evaluasi hasil dan proses penyempurnaan desain manajemen stakeholder dalam pengembangan wisata berbasis budaya di Desa Rancakalong, Sumedang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Partisipatif atau Participatory Action Research dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah: 1) Observasi partisipatif, 2) Wawancara mendalam, 3) Studi dokumentasi, dan; 4)Diskusi kelompok terfokus (Focus Group Discussion). Adapun hasil dari penelitian ini mampu menjawab empat indikator dalam manajemen stakeholder, yaitu teridentifikasinya stakeholder yang sudah dan akan dilibatkan dalam pengembangan wisata budaya, tersusunnya rencana manejemen keterlibatan stakeholder melalui berbagai strategi dan teknik, terkelolanya keterlibatan stakeholder melalui berbagai pola komunikasi, serta terkendalikannya keterlibatan stakeholder melalui tingkatan aspek kontrol sosial Kata Kunci : Manajemen Stakeholder, Pengembangan Wisata BudayaItem Optimalisasi Fungsi Pusat Kesejahteraan Sosial Berbasis Digital di Desa Rancakalong Kabupaten Sumedang.(Perpustakaan, 2024-10-15) FITRI DWI WULANDARI. NRP 20.04.166; Didiet Widiowati; Ujang MuhyidinFITRI DWI WULANDARI. NRP 20.04.166 Optimization of Digital-based Social Welfare Center Functions in Rancakalong Village Sumedang Regency. Dibimbing oleh Didiet Widiowati dan Ujang Muhyidin. Social services are defined as actions to produce, allocate, and distribute social resources to the public. A Social Welfare Center is a governmental social organization established as a one-stop service center for impoverished and vulnerable communities to access necessary information, referrals, data, and services. This study focuses on understanding the process of community empowerment through the Optimization of Digital-Based Social Welfare Center Functions, facilitated directly by the researcher as a program facilitator and companion. The objectives are: 1) Describing the initial conditions of the Social Welfare Center in implementing digital-based social services in Rancakalong Village, Sumedang Regency; 2) Developing a plan for the digital-based social service model at the Social Welfare Center in Rancakalong Village, Sumedang Regency; 3) Obtaining implementation results and development outcomes of digital-based social services at the Social Welfare Center in Rancakalong Village, Sumedang Regency; 4) Improving the perfection of digital-based social services at the Social Welfare Center in Rancakalong Village, Sumedang Regency. The research method used is Participatory Action Research (PAR) with a qualitative approach. Data collection techniques include: 1) In-depth interviews; 2) Observation; 3) Documentary study; 4) Focus Group Discussions (FGD). The researcher ensures data validity through techniques such as prolonged engagement, persistent observation, and triangulation of sources and data collection methods. The outcome of this study indicate that initially, the Social Welfare Center's functions were not operating optimally. Therefore, a plan was developed to optimize its functions through digital-based activities aimed at enhancing the capabilities of administrators and refining as well as developing digital-based services. Based on these research findings, the researcher proposes the establishment of an Official Website for the Social Welfare Center of Rancakalong Village, which could be utilized for the implementation of empowerment programs in the future. Keywords: Social Services, Social Welfare Centers ABSTRAK FITRI DWI WULANDARI. NRP 20.04.166 Optimalisasi Fungsi Pusat Kesejahteraan Sosial Berbasis Digital di Desa Rancakalong Kabupaten Sumedang. Dibimbing oleh Didiet Widiowati dan Ujang Muhyidin. Pelayanan sosial diartikan sebagai tindakan memproduksi, mengalokasi, dan mendistribusi sumber daya sosial kepada publik. Pusat Kesejahteraan Sosial adalah organisasi sosial yang dibentuk oleh pemerintah sebagai pusat pelayanan satu pintu bagi masyarakat miskin dan rentan miskin dalam mengakses informasi, rujukan, data, dan layanan yang dibutuhkan masyarakat. Dalam penelitian ini fokusnya adalah untuk memperoleh bagaimana proses pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui program Optimalisasi Fungsi Pusat Kesejahteraan Sosial Berbasis Digital yang dilakukan langsung oleh peneliti sebagai fasilitator dan pendamping program dengan tujuan tentang: 1) Menggambarkan kondisi awal Pusat Kesejahteraan Sosial dalam melaksanakan pelayanan sosial berbasis digital di Desa Rancakalong Kabupaten Sumedang; 2) Tersusunnya rencana pengembangan model pelayanan sosial berbasis digital Pusat Kesejahteraan Sosial di Desa Rancakalong Kabupaten Sumedang; 3) Memperoleh hasil implementasi dan hasil pengembangan pelayanan sosial berbasis digital Pusat Kesejahteraan Sosial di Desa Rancakalong Kabupaten Sumedang; 4) Menyempurnakan penyempurnaan pelayanan sosial berbasis digital Pusat Kesejahteraan Sosial berbasis digital Pusat Kesejahteraan Sosial di Desa Rancakalong Kabupaten Sumedang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Participatory Action Research (PAR) dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah : 1) Wawancara mendalam; 2) Observasi; 3) Studi dokumentasi; 4) Focus Group Discussion (FGD). Pemeriksaan keabsahan data peneliti menggunakan Credibility (1) Perpanjangan pengamatan) (2) Meningkatkan ketekunan, dan (3) Triangulasi, baik sumber maupun teknik pengumpulan data), Dependability, Transfermability dan Comfirmability. Adapun hasil dari penelitian ini yaitu pada awalnya fungsi Pusat Kesejahteraan Sosial belum beroperasi secara optimal, sehingga disusun rencana pengoptimalan fungsi yang berbasis digital melalui kegiatan peningkatan kapabilitas pengurus dan penyempurnaan serta pengembangan layanan berbasis digital. Berdasarkan hasil penelitian tersebut peneliti mengusulkan program Pembentukan Official Website Pusat Kesejahteraan Sosial Desa Rancakalong yang dapat digunakan untuk pelaksanaan program-program pemberdayaan di kemudian hari. Kata kunci: Pelayanan Sosial, Pusat Kesejahteraan SosialItem Pelaksanaan Konsep Creating Shared Value (CSV) pada Program Pengembangan Budidaya Hortikultura Organik PT PLN (Persero) Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Tengah(Perpustakaan, 2024-08-19) MOHAMMAD ASRORI, 20.04.072,; Didiet Widiowati; Ujang MuhyidinMOHAMMAD ASRORI, 20.04.072, Implementation of the Creating Shared Value (CSV) Concept in the Organic Horticulture Cultivation Development Program of PT PLN (Persero) Central Java Transmission Main Unit, Supervised by Didiet Widiowati and Ujang Muhyidin. Creating Shared Value (CSV) is an innovative concept for implementing a company's CSR or TJSL program through business strategies and efforts to minimize social problems in society which are integrated into a strategy for sharing beneficial values. PT PLN (Persero) Central Java Transmission Main Unit has transmission assets that pass through residential areas. The company's business sustainability is carried out through the Environmental Social Responsibility (TJSL) program strategy which focuses on improving the welfare of the community around transmission assets to strengthen local clusters in creating value for mutual benefit. The focus of this research is to obtain an in-depth description of the implementation of the CSV Concept in the PT PLN (Persero) Central Java Transmission Main Unit's Organic Horticulture Cultivation Development Program with the aim of describing: 1) Characteristics of informants; 2) Business value; 3) Social value; 4) Supporting Factors; and 5) Inhibiting factors. This research uses a qualitative descriptive method using primary and secondary data sources. The informants in this research are parties directly involved in implementing the program, namely the TJSL Manajer of PT PLN (Persero) Central Java Transmission Main Unit, Program Management Consultant CSR Filantra, and several administrators from the beneficiaries of the Mekarsari Farmers Group 4. Data collection techniques in This research uses in-depth interviews, participant observation, and documentation studies. The results of the research show that the implementation of the CSV Concept in the PT PLN (Persero) Central Java Transmission Main Unit's Organic Horticulture Cultivation Development Program has fulfilled several aspects of business value and social value, but there are still obstacles to optimizing future program development so that it can maximize the sharing of beneficial values. can be felt by both parties. Researchers formulate proposals for the Empowered Farmers program as recommendations from the results of the research carried out. Keywords : CSV, Business Value, Social Value, Organic Agriculture Development Program ABSTRAK MOHAMMAD ASRORI, 20.04.072, Pelaksanaan Konsep Creating Shared Value (CSV) pada Program Pengembangan Budidaya Hortikultura Organik PT PLN (Persero) Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Tengah, Dibimbing oleh Didiet Widiowati dan Ujang Muhyidin. Creating Shared Value (CSV) merupakan konsep pembaharu dari pelaksanaan program CSR atau TJSL perusahaan melalui strategi bisnis dan upaya meminimalisir permasalahan sosial masyarakat yang diintegrasikan menjadi strategi untuk saling berbagi nilai kebermanfaatan. PT PLN (Persero) Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Tengah memiliki aset transmisi yang melintas di pemukiman warga. Keberlanjutan bisnis perusahaan dilakukan melalui strategi program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) yang menitikberatkan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar aset transmisi untuk penguatan klaster lokal dalam menciptakan nilai kebermanfaatan bersama. Fokus penelitian ini memperoleh gambaran secara mendalam tentang pelaksanaan Konsep CSV pada Program Pengembangan Budidaya Hortikultura Organik PT PLN (Persero) Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Tengah dengan tujuan mendeskripsikan : 1) Karakteristik informan; 2) Nilai bisnis; 3) Nilai sosial; 4) Faktor Pendukung; dan 5) Faktor penghambat. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan sumber data primer dan sekunder. Informan dalam penelitian ini adalah pihak-pihak yang terlibat langsung dalam pelaksanaan program yaitu Manajer TJSL PT PLN (Persero) Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Tengah, Program Management Konsultan CSR Filantra, dan beberapa pengurus dari penerima manfaat Kelompok Tani Mekarsari 4. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan pelaksanaan Konsep CSV pada Program Pengembangan Budidaya Hortikultura Organik PT PLN (Persero) Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Tengah sudah memenuhi beberapa aspek nilai bisnis dan nilai sosial, namun masih terdapat hambatan untuk optimalisasi pengembangan program kedepan agar dapat maksimal dalam berbagi nilai kebermanfaatan yang dapat dirasakan oleh kedua belah pihak. Peneliti merumuskan usulan program Petani Berdaya untuk rekomendasi dari hasil penelitian yang dilaksanakan. Kata Kunci : CSV, Nilai Bisnis, Nilai Sosial, Program Pengembangan Pertanian OrganikItem Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah di Desa Rancakalong Sumedang.(Perpustakaan, 2024-09-05) ELLYA DWI INDRIANI, 20.04.033.; Didiet Widiowati; Ujang MuhyidinELLYA DWI INDRIANI, 20.04.033. Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah di Desa Rancakalong Sumedang. Dosen Pembimbing Didiet Widiowati dan Ujang Muhyidin Pemberdayaan masyarakat yang merupakan suatu upaya yang diberikan kepada masyarakat untuk memberikan pengetahuan dan penyadaran, pelatihan atau pengembangan kapasitas, serta pemaksimalan penggunaan potensi sumber di masyarakat guna menyelesaikan masalah ketidakberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sampah di Desa Rancakalong. Penelitian ini melihat bagaimana internalisasi prinsip-prinsip pemberdayaan pada proses pelaksanaan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sampah melalui program Bank Sampah. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Menggambarkan kondisi awal penerapan prinsip pemberdayaan pada pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sampah; 2) Menyusun rencana desain pelaksanaan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sampah; 3) Memberikan gambaran pelaksanaan desain pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sampah; serta 4) Memberikan gambaran penyempurnaan desain dari pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sampah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Partisipatif (Participatory Action Research) dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi: 1) Wawancara mendalam; 2) Observasi partisipatif; 3) Studi dokumentasi; dan 4) Diskusi kelompok terfokus (Focus Group Discussion). Pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan perpanjang waktu pengamatan, triangulasi sumber dan teknik pengumpulan data. Adapun hasil dari penelitian ini adalah menghasilkan pengambangan program pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sampah dengan menginternalisasi prinsip-prinsip pemberdayaan yang meliputi problem based, need based dan assets based dalam implementasi pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat. Rekomendasi berdasarkan hasil penelitian ini adalah adanya diversifikasi program Bank Sampah, yaitu berupa pengolahan sampah organik dan anorganik, sehingga sampah tidak hanya dijual. Kata Kunci: Pemberdayaan Masyarakat, Pengelolaan SampahItem Pengendalian Sosial Oleh Tokoh Masyarakat Terhadap Remaja Yang Mengkonsumsi Minuman Keras di Kelurahan Kalibaru Kecamatan Cilincing Kota Jakarta Utara(Perpustakaan, 2023-08-14) ALDI EALRIAN PUTRA, NRP.19.04.286; Sakroni; Ujang MuhyidinABSTRAK ALDI EALRIAN PUTRA, 19.04.286. Pengendalian Sosial Oleh Tokoh Masyarakat Terhadap Remaja Yang Mengkonsumsi Minuman Keras di Kelurahan Kalibaru Kecamatan Cilincing Kota Jakarta Utara. Skripsi. 2023. Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung. Pembimbing: Sakroni dan Ujang Muhyidin. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang pengendalian sosial olehtokoh masyarakat terhadap remaja yang mengkonsumsi minuman keras di Kelurahan Kalibaru Kecamatan Cilincing Kota Jakarta Utara. Tujuan penelitian ini memperoleh data dan gambaran yang jelas mengenai karakteristik responden, pengendalian sosial oleh tokoh masyarakat yang dilihat dari aspek mendidik, mengajak, dan memaksa. Metode penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, yang bertujuan menggambarkan tentang pengendalian sosial oleh tokoh masyarakat terhadap remaja yang mengkonsumsi minuman keras di Kelurahan Kalibaru. Teknik penarikan sampel menggunakan teknik simple random sampling yang dijadikan responden yaitu sebanyak 92 orang. Responden pada penelitian ini adalah tokoh masyarakat Kelurahan Kalibarudengan rincian laki-laki 69 orang dan perempuan 23 orang. Teknikpengumpulan data yang digunakandalampenelitianstudidokumentasi, dan angket. Uji validitasmenggunakanvaliditasmuka. Hasil penelitianmenunjukanbahwapengendaliansosial oleh tokohmasyarakatterhadapremaja yang mengkonsumsiminumankeras di KelurahanKalibaru pada aspekmendidikberada pada total skor 789 pada tingkatan “tinggi”, aspekmengajakberada pada total skor 820 pada tingkatan “tinggi”, dan aspekmemaksaberada pada total skor 845 pada tingkatan “tinggi”. Melihathasilpenelitianmenunjukanbahwapengendaliansosial oleh tokohmasyarakatterhadapremaja yang mengkonsumsiminumankerasberada pada tingkatan “tinggi” dengan total keseluruhan 2454. Berdasarkanhasiltersebutmakaditawarkan program: “PeningkatanKapasitasTokoh Masyarakat dalamMencegahRemajaMengkonsumsiMinumanKeras”. Kata Kunci: Pengendalian Sosial, Tokoh Masyarakat, Remaja, Minuman Keras ABSTRACT ALDI EALRIAN PUTRA, 19.04.286. Social Control by Community Leaders Against Teenagers Who Consume Liquor in Kalibaru Village, Cilincing District, North Jakarta City. Thesis. 2023. Bandung Social Welfare Polytechnic (BPSW). Supervisors: Sakroni andUjangMuhyidin. This study was conducted to obtain an overview of social control by community leaders against adolescents who consume liquor in Kalibaru Village, Cilincing District, North Jakarta City. The purpose of this study is to obtain clear data and images of respondents' characteristics, social control by community leaders seen from the aspects of educating, inviting, and coercing. This research method is a descriptive method with a quantitative approach, which aims to describe social control by community leaders over adolescents who consume liquor in Kalibaru Village. The sampling technique uses a simple random sampling technique that was used by respondents as many as 92 people. The respondents in this study were community leaders of Kalibaru Village with details of 69 men and 23 women. Data collection techniques used in documentation studies, and questionnaires. Test validity using advance validity. The results showed that social control by community leaders on adolescents who consumed liquor in Kalibaru Village in the educational aspect was at a total score of 789 at the "high" level, the inviting aspect was at a total score of 820 at the "high" level, and the forcing aspect was at a total score of 845 at the "high" level. Looking at the results of the study, it shows that social control by community leaders over adolescents who consume liquor is at a "high" level with a total of 2454, but the implementation is still not optimal. Based on these results, a program was offered: "Counseling on Capacity Building of Community Leaders in Preventing Adolescents from Consuming Liquor". This program aims to prevent teenagers from consuming liquor in Kalibaru Village. The targets of the program are community leaders including the head of RW, RT, Head of Karang Taruna, Head of Community Organization and Religious Leaders. Keywords: social control, community leader, youth, liquorItem Rehabilitasi Sosial Dalam Menangani Korban Penyalahgunaan NAPZA di Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Yayasan Sekar Mawar Lembang. Politeknik Kesejahteraan Sosial(Perpustakaan, 2024-01-18) Naila Fadhilla Gilviola, 1904101.; Sakroni; Ujang MuhyidinABSTRAK Naila Fadhilla Gilviola, 1904101. Rehabilitasi Sosial Dalam Menangani Korban Penyalahgunaan NAPZA di Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Yayasan Sekar Mawar Lembang. Politeknik Kesejahteraan Sosial Pembimbing : Sakroni dan Ujang Muhyidin. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba yang menjadi masalah global yang merugikan. Kementerian Sosial Republik Indonesia berupaya mengatasi masalah ini dengan menyediakan Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) pada bidang NAPZA melalui Lembaga Rehabilitasi Sosial atau Lembaga Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan NAPZA. LKS Yayasan Sekar Mawar Kabupaten Bandung Barat adalah salah satu lembaga yang memberikan program rehabilitasi sosial kepada korban penyalahgunaan NAPZA. Namun, terdapat kendala dalam tahapan proses rehabilitasi sosial di LKS Yayasan Sekar Mawar Lembang. Klien sering kambuh atau relapse karena memiliki keinginan kuat untuk menggunakan NAPZA dan terjadi hambatan dalam komunikasi dengan keluarga klien, yang merupakan bagian penting dalam proses rehabilitasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami secara detail bagaimana proses rehabilitasi sosial dilakukan dalam menangani korban penyalahgunaan NAPZA di lembaga tersebut dan mengidentifikasi faktor-faktor penghambat yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan rehabilitasi sosial di LKS Yayasan Sekar Mawar Lembang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Latar yang digunakan yaitu latar tertutup dan terbuka dengan sumber data primer Petugas Rehabilitasi Sosial dan Klien di LKS Yayasan Sekar Mawar Lembang dan sumber data sekunder yaitu publikasi ilmiah. Teknik penentuan informannya adalah purposive, sedangkan untuk validasi data menggunakan triangulasi sumber dan membercheck. Hasil penelitian menunjukkan bahwa LKS Yayasan Sekar Mawar Lembang berhasil melaksanakan 5 dari 7 tahapan rehabilitasi sosial sesuai teori yang diatur oleh Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2017. Meskipun ada perbedaan istilah, pelaksanaannya sesuai teori. Namun, kendala dalam pelaksanaan rehabilitasi sosial terutama dalam komunikasi dengan keluarga klien menyebabkan pengungkapan masalah tidak optimal. Disarankan meningkatkan kapasitas petugas rehabilitasi sosial agar lebih efektif membantu rehabilitasi korban penyalahgunaan NAPZA di LKS Yayasan Sekar Mawar Lembang. Program ini diusulkan setelah dianalisis melalui teknik analisis SWOT (Strengh, Weakness, Opportunity, dan Threat). Kata Kunci : Lembaga Kesejahteraan Sosial, NAPZA, Rehabilitasi Sosial viii ABSTRACT Naila Fadhilla Gilviola, 1904101. Rehabilitasi Sosial Dalam Menangani Korban Penyalahgunaan NAPZA di Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Yayasan Sekar Mawar Lembang. Politeknik Kesejahteraan Sosial Pembimbing : Sakroni dan Ujang Muhyidin. This research is motivated by the problem of entrapment and illicit drug trafficking which is a detrimental global problem. The Ministry of Social Affairs of the Republic of Indonesia seeks to overcome this problem by providing Social Welfare Institutions (LKS) in the drug sector through Social Rehabilitation Institutions or Social Rehabilitation Institutions for Victims of Drug Abuse. The LKS Sekar Mawar Foundation, West Bandung Regency, is one of the institutions that provides social rehabilitation programs to victims of drug crimes. However, there are obstacles in the stages of the social rehabilitation process at the Sekar Mawar Lembang Foundation LKS. Clients often recover or relapse because they have a strong desire to use drugs and create barriers in communication with the client's family, which is an important part of the rehabilitation process. The purpose of this research is to understand in detail how the social rehabilitation process is carried out in dealing with victims of drug attacks in the institution and identify the inhibiting factors that might occur in the implementation of social rehabilitation at the LKS Sekar Mawar Lembang Foundation. This study used qualitative research methods. The backgrounds used are closed and open backgrounds with primary data sources of Social Rehabilitation Officers and Clients at the LKS Sekar Mawar Lembang Foundation and secondary data sources, namely scientific publications. The information shopping technique is purposive, while for data validation using source triangulation and member checking. The results showed that the LKS Sekar Mawar Lembang Foundation succeeded in carrying out 5 of the 7 stages of social rehabilitation according to the theory stipulated by the Regulation of the Minister of Social Affairs of the Republic of Indonesia Number 9 of 2017. Even though there are differences in terms, the implementation is according to theory. However, the obstacles in social rehabilitation, especially in communication with the client's family, cause the disclosure of problems is not optimal. It is recommended to increase the capacity of social rehabilitation rehabilitation officers to be more effective in assisting the rehabilitation of victims of drug addiction at the LKS Sekar Mawar Lembang Foundation. This program was proposed after being analyzed through a SWOT analysis technique (Strength, Weakness, Opportunity, and Threat). Keywords: Social Welfare Institutions, Drugs, Social RehabilitationItem Rehabilitasi Sosial Orang Dengan Gangguan Jiwa di Rumah Singgah Dosaraso Kabupaten Kebumen(Perpustakaan, 2024-03-14) RISTA ILMA TIARA, 19.04.138.; Sakroni; Ujang MuhyidinABSTRAK RISTA ILMA TIARA, 19.04.138. Rehabilitasi Sosial Orang Dengan Gangguan Jiwa di Rumah Singgah Dosaraso Kabupaten Kebumen, Dosen Pembimbing: Sakroni dan Ujang Muhyidin. Rehabilitasi sosial merujuk pada proses refungsionalisasi dan pengembangan untuk memungkinkan seseorang mampu melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar dalam kehidupan masyarakat. Orang dengan gangguan jiwa yang sudah selesai menjalani perawatan medis namun belum memiliki kemampuan untuk berfungsi sosial di masyarakat perlu menjalani rehabilitasi sosial. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris terkait: 1) Karakteristik informan, 2) Bimbingan mental spiritual di Rumah Singgah Dosaraso, 3) Bimbingan fisik di Rumah Singgah Dosaraso, 4) Bimbingan Sosial di Rumah Singgah Dosaraso, 5) Bimbingan keterampilan di Rumah Singgah Dosaraso, dan 6) Harapan informan terhadap rehabilitasi sosial yang diberikan di Rumah Singgah Dosaraso. Pendekatan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Informan yang ditetapkan dalam penelitian ini berjumlah 4 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan rehabilitasi sosial sudah mengikuti standar operasional pelayanan namun belum optimal. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti mengusulkan program Pelatihan Pelayanan Rehabilitasi Sosial di Rumah Singgah Dosaraso menggunakan metode social group work dengan tipe kelompok pemecahan masalah dan pengambilan keputusan yang bertujuan untuk mengoptimalkan kualitas pelayanan rehabilitasi sosial di Rumah Singgah Dosaraso. Kata Kunci: Rehabilitasi Sosial, Orang Dengan Gangguan JiwaItem Resiliensi Anak Terlantar Dalam Menghadapi Bullying (perundungan) SOS Children’s Village Lembang. Skripsi 2023. Politeknik Kesejateraan Sosial (Poltekesos) Bandung.(Perpustakaan, 2024-02-06) JELITA PAULA ZAKARIA, 19.04.189.; Sakroni; Ujang MuhyidinABSTRAK JELITA PAULA ZAKARIA, 19.04.189. Resiliensi Anak Terlantar Dalam Menghadapi Bullying (perundungan) SOS Children’s Village Lembang. Skripsi 2023. Politeknik Kesejateraan Sosial (Poltekesos) Bandung. Pembimbing: Sakroni, Ujang Muhyidin. Resiliensi adalah kemampuan individu untuk bangkit kembali, beradaptasi serta menghadapi dan memecahkan stressor yang ada, sehingga dapat bertahan dalam situasi yang membuat tertekan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran empirik tentang: 1. Karakteristik responden, 2. pengendalian emosi responden, 3. gambaran optimisme responden, 4. analisis penyebab responden, 5. empati responden, 6. efikasi responden, 7. reaching out responden, 8. pengendalian impuls responden. Populasidalam penelitian ini adalah anak yang menjadi penerima manfaat di SOS Children’s Village Lembang sebanyak 48 orang. Pengambilan sampel menggunakan sensus atau seluruh populasi dijadikan sampel. Teknik pengumpulandata menggunakan angket. Alat ukur menggunakan skala likert dan uji validitas menggunakan Face Validity serta uji reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat resiliensi anak terlantar dalam menghadapi bullying (perundungan) di SOS Childre’s Village Lembang berada pada kategori tinggi dengan skor 13.686. Pengendalian emosi responden memiliki skor total sebesar 1836 berada pada kategori tinggi, gambaran optimisme responden memiliki skor total sebesar 1929 berada pada kategori tinggi, analisis penyebab responden memiliki skor total sebesar 1881 berada pada kategori sedang, empati responden memiliki skor total sebesar 2000 berada pada kategori tinggi, efikasi responden memiliki skor total sebesar 2156 berada pada kategori tinggi, reaching out responden memiliki skor total sebesar 1778 berada pada kategori sedang, pengendalian impuls responden memiliki skortotal sebesar 2145 berada pada kategori tinggi. . Analisis masalah menunjukkan bahwa terdapat permasalahan pada resiliensi anak terlantar dalam menghadapi bulllying, khususnya kemampuan analisis sebab akibat dan reaching out yang masih berada pada kategori sedang. Oleh karena itu, maka disusulkan Program ”Peningkatan Kemampuan Analisis Sebab Akibat dan Reaching out Dalam Menguatkan Resiliensi Anak Terlantar melalui Recreation skill Group di SOS Children’s Village”. Kata Kunci: Resiliensi, Bullying (perundungan), Anak Terlantar ABSTRACT JELITA PAULA ZAKARIA, 19.04.189. Resiliensi Anak Terlantar Dalam Menghadapi Bullying (perundungan) SOS Children’s Village Lembang. Undergraduate Thesis. 2023. Bandung Polytechnic of Social Welfare (BPSW). Supervisor:Sakroni, Ujang Muhyidin. Resilience is an individual's ability to bounce back, adapt, and face and solve existing stressors so that they can survive in stressful situations. This study aims to obtain an empirical description of: 1. respondent characteristics; 2. respondent emotional control; 3. respondent optimism description; 4. respondent causal analysis; 5. respondent empathy; 6. respondent self-efficacy; 7. respondent reaching out; and 8.respondent impulse control. The population in thisstudy was 48 childrenwho were beneficiaries at SOS Children's Village Lembang. Sampling using a census, or the entire population, is used as a sample. Data collection techniques using a questionnaire The measuring instrument uses a Likert scale, and the validitytest uses Face Validity and reliability tests use the Alpha Cronbach formula. The results showed that the resilience level of neglected children in dealing with bullying (perundungan) at SOS Childre's Village Lembang was in the high category, with a score of 13,686. The respondent's emotional control has a total score of 1836, which is in the high category; the description of the respondent's optimism has a total scoreof 1929, which is in the high category; the cause analysis of the respondent has a total score of 1881, which is in the medium category; empathy has a total score of2000, which is in the high category; efficacy has a total score of 2156, which is in the high category; the respondent's reach out has a total score of 1778, which is inthe medium category; and the respondent's impulse control has a total score of 2145, which is in the high category. The problem analysis shows that there are problems with neglected children's resilience in dealing with bullying (perundungan), especially the ability to analyze cause and effect and reach out, which is still in the moderate category. Therefore, it is proposed that the program "Increasing the Ability of Analysis of Cause and Effect and Outreach in Strengthening the Resilience of Neglected Children through Recreation Skills Groups in SOS Children's Villages". Keywords: Resilience, Bullying (perundungan), Neglected childrenItem Self Management Siswa yang mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 5 Samarinda.(Perpustakaan, 2024-09-10) YULIAWATI SOLEHA, NRP. 20.04.007.; Didiet Widiowati; Ujang MuhyidinYULIAWATI SOLEHA, NRP. 20.04.007. Self Management Siswa yang mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 5 Samarinda, Dosen Pembimbing Didiet Widiowati dan Ujang Muhyidin. Penelitian ini menggambarkan self management siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di SMKN 5 Samarinda. Dengan pendekatan kualitatif deskriptif, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan studi dokumentasi dari berbagai informan seperti siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, orang tua siswa, teman dekat siswa, dan pembina ekstrakurikuler. Penelitian ini menggunakan teori self management The Liang Gie (1995) yang mencakup dalam empat bentuk aktivitas, yaitu dorongan diri, pengendalian diri, pengembangan diri, dan pengelolaan waktu. Hasil pada penelitian ini yaitu aspek dorongan diri siswa memiliki minat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler berdasarkan pengalaman, serta adanya minat dari siswa secara umum berdasarkan faktor dari luar. Pada aspek pengembangan diri meningkatkan keterampilan siswa dalam mengembangkan bakat, meningkatkan kemampuan yang dimilki siswa, dan memberikan konstribusi positif pada kegiatan ekstrakurikuler, aspek pengendalian diri dalam perencanaan mengatasi jadwal yang padat cukup efektif dengan kombinasi strategi yang berbeda-beda, serta siswa dalam memecahkan permasalahan mereka mampu untuk mengatasi permasalahan tersebut, dan dalam menentukan prioritas siswa masih kurang mampu untuk memutuskan kegiatan yang paling penting, dan pada aspek pengelolaan waktu siswa membuat jadwal sehari-hari, memanfaatkan waktu dengan baik, dan menggunakan alat bantu untuk kegiatan sehari-hari, namun siswa masih sering telat dalam mengumpulkan tugas sekolah. Kata Kunci: Self Management, Kegiatan Ekstrakurikuler, Dorongan Diri, Pengendalian Diri, Pengembangan Diri, dan Pengelolaan Waktu. ABSTRACT YULIAWATI SOLEHA, NRP. 20.04.007. Self-Management of Students Participating in Extracurricular Activities at SMKN 5 Samarinda, Supervisors Didiet Widiowati and Ujang Muhyidin. This study describes the self-management of students participating in extracurricular activities at SMKN 5 Samarinda. Using a descriptive qualitative approach, data were collected through in-depth interviews, participatory observations, and document studies from various informants, including students involved in extracurricular activities, students' parents, close friends, and extracurricular advisors. This research employs The Liang Gie’s (1995) selfmanagement theory, which includes four forms of activity: self-motivation, selfcontrol, self-development, and time management. Regarding self-motivation, students' interest in participating in extracurricular activities is based on personal experience and external factors. In terms of self-development, students enhance their skills, improve their abilities, and contribute positively to extracurricular activities. For self-control, students effectively manage their busy schedules through various strategies and can solve their problems, though they still struggle with prioritizing activities. In time management, students create daily schedules, use their time efficiently, and employ tools for daily activities; however, they often submit school assignments late. Keywords: Self-Management, Extracurricular Activities, Self-Motivation, SelfControl, Self-Development, and Time Management.Item Sinergitas Pentahelix Dalam Program This Ability PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java di Desa Cileunyi Wetan Kabupaten Bandung(Perpustakaan, 2024-08-12) MUHAMAD RAI JEMADILA, 20.04.090; Didiet Widiowati; Ujang MuhyidinMUHAMAD RAI JEMADILA, 20.04.090. Synergy of Pentahelix in the This Ability Program by PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java in Cileunyi Wetan Village, Bandung Regency. Supervisors Didiet Widiowati and Ujang Muhyidin Synergy refers to the combination or integration of elements or parts that produce a better and greater output. This study focuses on the synergy of Pentahelix actors involved in the "This Ability" Program, a Corporate Social Responsibility initiative by PT Pertamina ONWJ in Cileunyi Wetan Village, Bandung Regency. The objectives of this research are to describe 1) the actors involved in the program; 2) effective communication among Pentahelix actors; 3) swift feedback among Pentahelix actors; 4) trust among Pentahelix actors; and 5) the creativity of the involved Pentahelix actors. This research employs a qualitative methodology. Data collection techniques include in-depth interviews, documentation studies, and observation. The validity of the data was ensured through 1) extended observation; 2) increased persistence; and 3) triangulation of sources, theories, and data collection techniques. The findings indicate that the synergy of Pentahelix in the "This Ability" Program by PT Pertamina Hulu Energi ONWJ in Cileunyi Wetan Village needs further optimization. Effective communication was not carried out by all parties, swift feedback was not provided by all parties, trust among actors was not established with one party, and creativity was considered optimal in only two parties. Therefore, the researcher proposed a program in order to solve these problems, namely the Strengthening Synergy Building Program in Managing the This Ability Program in Cileunyi Wetan Village, Cileunyi District, Bandung Regency. Keywords: Synergy, Pentahelix, Corporate Social Responsibility MUHAMAD RAI JEMADILA, 20.04.090. Sinergitas Pentahelix Dalam Program This Ability PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java di Desa Cileunyi Wetan Kabupaten Bandung. Dosen Pembimbing Didiet Widiowati dan Ujang Muhyidin Sinergi merupakan paduan atau kombinasi unsur maupun sebuah bagian yang dapat menghasilkan keluaran lebih baik serta lebih besar. Dalam penelitian ini, fokus yang dibahas adalah gambaran terkait sinergitas aktor Pentahelix yang terlibat dalam Program This Ability sebagai program Corporate Social Responsibility PT Pertamina ONWJ di Desa Cileunyi Wetan Kabupaten Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan 1) aktor yang terlibat dalam program; 2) komunikasi yang efektif antar aktor Pentahelix; 3) umpan balik yang cepat antar aktor Pentahelix; 4) kepercayaan antar aktor Pentahelix; dan 5) kreativitas aktor Pentahelix yang terlibat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, studi dokumentasi, dan observasi. Pemeriksaan keabsahan data yang digunakan adalah 1) Perpanjangan pengamatan; 2) Meningkatkan Ketekunan dan; 3) Triangulasi sumber, teori, dan teknik pengumpulan data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sinergitas Pentahelix Program This Ability PT Pertamina Hulu Energi ONWJ di Desa Cileunyi Wetan masih perlu dioptimalkan. Di mana, komunikasi yang efektif tidak dilakukan oleh seluruh pihak, umpan balik yang cepat tidak dilakukan oleh seluruh pihak, kepercayaan antar aktor yang tidak terbentuk pada salah satu pihak, dan kreativitas yang dianggap optimal hanya pada dua pihak saja. Maka dari itu, peneliti mengusulkan program dalam rangka menyelesaikan permasalahan tersebut, yaitu Program Penguatan Sinergitas antar Aktor Pentahelix Program This Ability di Desa Cileunyi Wetan, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung bernama This Ability Terus Maju. Kata Kunci: Sinergitas, Pentahelix, Corporate Social ResponsibilityItem Solidaritas Sosial Remaja Anggota Komunitas BARCAF (Barudak Café) di Kelurahan Pasirkaliki Kecamatan Cimahi Utara Kota Cimahi, Karya Ilmiah Akhir Program Sarjana Terapan Sosial, Juli 2023,(perpustakaan, 2024-01-08) Lutfi Arifiandi Azhar, 19.04.202,; Sakroni; Ujang MuhyidinABSTRAK Lutfi Arifiandi Azhar, 19.04.202, Solidaritas Sosial Remaja Anggota Komunitas BARCAF (Barudak Café) di Kelurahan Pasirkaliki Kecamatan Cimahi Utara Kota Cimahi, Karya Ilmiah Akhir Program Sarjana Terapan Sosial, Juli 2023, Dosen Pembimbing: Sakroni, dan Ujang Muhyidin, Solidaritas sosial adalah suatu keadaan dimana suatu hubungan keadaan antara individu dan atau kelompok yang didasarkan pada faktor perasaan moral dan kepercayaan yang dianut bersama diperkuat oleh pengalaman-pengalaman emosional bersama. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji mengenai solidaritas sosial remaja anggota komunitas BARCAF di Kelurahan Pasirkaliki Kecamatan Cimahi Utara Kota Cimahi. Aspek-aspek yang diteliti meliputi Seperasaan, Sepenanggungan, dan Saling membutuhkan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Informan dalam penelitian ini berjumlah 3 orang remaja anggota komunitas BARCAF dengan usia 15-24 tahun. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah wawancara mendalam semi terstruktur dengan pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan anggota komunitas BARCAF memiliki perilaku solidaritas sosial sesuai dengan aspek seperasaan, sepenanggungan, dan saling butuh. Meskipun secara keseluruhan hubungan solidaritas sosial yang dimiliki anggota komunitas BARCAF tergolong baik, pada aspek seperasaan masih banyak anggota yang kurang memiliki perilaku seperasaan terhadap sesama anggota komunitas dikarenakan kurangnya kesadaran dari tiap anggota untuk lebih mengakrabkan diri dengan anggota lainnya. Sehingga peneliti merekomendasikan program peningkatan social life skill untuk meningkatkan kecakapan sosial antar anggota sebagai upaya untuk meningkatkan solidaritas sosial antar anggota komunitas BARCAF. Kata Kunci: Solidaritas Sosial, Perilaku, Komunitas ABSTRACT Lutfi Arifiandi Azhar, 19.04.202, Social Solidarity of Youth Members of the BARCAF Community (Barudak Café) in Pasirkaliki Village, North Cimahi District, Cimahi City, Final Scientific Work of Social Applied Bachelor Program, July 2023, Supervisor: Sakroni, and Ujang muhyidin Social solidarity is a situation in which a relationship between individuals and or groups based on moral feelings and shared beliefs is strengthened by shared emotional experiences. This study aims to examine the social solidarity of adolescent members of the BARCAF community in Pasirkaliki Village, North Cimahi District, Cimahi City. The aspects studied include feeling, sharing, and needing each other. This study uses a descriptive qualitative approach. The informants in this study were 3 youth members of the BARCAF community aged 15-24 years. The data collection technique used was semi-structured in-depth interviews by checking the validity of the data using data triangulation. The results of the study show that as a whole the members of the BARCAF community have social solidarity behavior in accordance with the aspects of feeling, sharing, and needing each other. Although overall the social solidarity relations of members of the BARCAF community are quite good, on the sentimental aspect there are still many members who do not have the same feeling towards fellow community members due to the lack of awareness of each member to get to know each other better. So the researchers recommend a program to improve social life skills to improve social skills among members as an effort to increase social solidarity among members of the BARCAF community. Keywords: Social Solidarity, Behavior, Community