Browsing by Author "Uke Hani Rasalwati"
Now showing 1 - 12 of 12
Results Per Page
Sort Options
Item Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Penyandang Disabilitas Di Sentra Wirajaya Makassar.(Perpustakaan, 2024-07-30) Husain Ramadhan. 18.02.003.; Uke Hani Rasalwati; Sabar RiyadiHusain Ramadhan. 18.02.003. Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Penyandang Disabilitas Di Sentra Wirajaya Makassar. Dosen Pembimbing : Uke Hani Rasalwati dan Sabar Riyadi. Dukungan sosial adalah transaksi interpersonal yang melibatkan perhatian emosional (suka, cinta empati), bantuan instrumental (barang atau jasa), informasi (tentang lingkungan), dan penilaian (informasi yang relevan dengan evalusi diri). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji aspek tentang : 1) Dukungan Emosional, 2) Dukungan Instrumental, 3) Dukungan Penilaian, dan 4) Dukungan Informasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk mengkaji tentang gambaran dukungan sosial keluarga terhadap penyandang disabilitas di Sentra Wirajaya Makassar. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Penentuan sumber data dalam penelitian ini menggunakan purposive. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah : 1) Wawancara Mendalam, 2) Observasi Semi Partisipatif, dan 3) Studi Dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan uji kredibilitas, transferability, dependability, dan konfirmability. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa faktor yang tidak bisa diterapkan oleh pihak keluarga terhadap penyandang disabilitas yang ada di Sentra Wirajaya Makassar. Masalah tersebut berada pada aspek emosional dan aspek instrumental dikarenakan komunikasi yang kurang intensif antara penyandang disabilitas dan keluarganya, jarak penyandang disabilitas dengan keluarganya sangatlah jauh, serta adanya kesibukan dari pihak keluarga selama proses rehabilitasi di Sentra Wirajaya Makassar, hal itu dapat mengakibatkan aspek emosional dan aspek instrumental belum terpenuhi karena dapat mempengaruhi kedekatan dan kebutuhan penyandang disabilitas. Pihak keluarga juga harus paham tentang dukungan sosial terhadap penyandang disabilitas mulai dari aspek emosional, instrumental, penilaian, dan informasi. Sehubungan dengan hal tersebut maka diusulkan program yaitu “Penguatan Dukungan Sosial Keluarga Penyandang Disabilitas di Sentra Wirajaya Makassar” bertujuan untuk meningkatkan dukungan sosial keluarga di Sentra Wirajaya Makassar. Kata Kunci : Dukungan Sosial, Keluarga, Penyandang DisabilitasItem Hubungan Antara Konsep Diri dengan Interaksi Sosial Pada Gay di Kota Magelang. 2023. Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung.(Perpustakaan, 2024-01-02) DEWI SHOFIYAH. 1902029.; Tukino; Uke Hani RasalwatiDEWI SHOFIYAH. 1902029. Hubungan Antara Konsep Diri dengan Interaksi Sosial Pada Gay di Kota Magelang. 2023. Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung. Pembimbing: Tukino dan Uke Hani Rasalwati Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan hubungan antara konsep diri dengan interaksi sosial pada gay di Kota Magelang. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis karakteristik responden serta mengidentifikasi hubungan antara diri terhadap identitas, perilaku, penilai atau penerimaan, fisik, moral etik, pribadi, keluarga, dan lingkungan sosial dengan interaksi sosial individu gay. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan menggunakan teknik sampling sensus, di mana jumlah total responden sebanyak 39 orang. Pengumpulan data dilakukan melalui pengisian kuesioner dan studi dokumentasi. Validitas data diuji menggunakan metode face validity, sementara reliabilitas data diukur menggunakan Alpha Cronbach. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara konsep diri dengan interaksi sosial pada gay di Kota Magelang. Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara penilaian diri terhadap identitas, perilaku, penilai atau penerimaan, fisik, moral etik, pribadi, keluarga, dan lingkungan sosial dengan interaksi sosial individu gay. Hasil-hasil tersebut diperoleh dengan membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel, serta melihat signifikansi (Sig.) yang diperoleh dari uji-tailed. Dalam hasil penelitian ini, ditemukan bahwa hubungan yang paling lemah terjadi antara diri fisik dan diri sosial dengan interaksi sosial. Oleh karena itu, disarankan adanya program inklusi peningkatan diri dan perubahan positif gay di kota Magelang. Program tersebut berupa kegiatan konseling individu dan pembentukan kelompok perubahan perilaku sehigga dapat menciptakan lingkungan yang inklusif yang mendukung perubahan positif inividu gay. Kata kunci: konsep diri, interaksi sosial, gay DEWI SHOFIYAH. 1902029. Correlation Between Self-Concept and Social Interaction among Gay in Magelang City. 2023. Bandung Social Welfare Polytechnic. Advisors: Tukino and Uke Hani Rasalwati. This study aims to prove the correlation between self-concept and social interaction in gay people in Magelang City. The purpose of this study is to analyze the characteristics of respondents and identify the relationship between self to identity, behavior, appraisal or acceptance, physical, moral ethics, personal, family, and social environment with social interactions of gay individuals. The research method used is quantitative method using census sampling technique, where the total number of respondents is 39 people. Data collection was carried out through filling out questionnaires and documentation studies. Data validity was tested using the face validity method, while data reliability was measured using Cronbach's Alpha. The results of this study indicate that there is a significant relationship between self-concept and social interaction among gay men in Magelang City. The correlation test results show that there is a positive relationship between self-assessment of identity, behavior, appraisal or acceptance, physical, ethical moral, personal, family, and social environment with social interaction of gay individuals. These results were obtained by comparing the calculated r value with the r table value, as well as looking at the significance (Sig.) obtained from the tailed test. In the results of this study, it was found that the weakest relationship occurred between the physical self and social self with social interaction. Therefore, an inclusion program for self-improvement and positive change of gay men in Magelang city is recommended. The program is in the form of individual counseling activities and the formation of behavior change groups so as to create an inclusive environment that supports positive changes in gay individuals. Key words: self-concept, social interaction, gayItem Implementasi Terapi Realitas Dengan Modeling Dalam Mengatasi Motivasi Belajar Anak Rentan Putus Sekolah di Yayasan Usaha Mulia Cipanas Cianjur.(Perpustakaan, 2024-10-10) AZKA IZDAD MUTTAQIN. NRP. 22.01.010; Ellya Susilowati; Uke Hani RasalwatiAZKA IZDAD MUTTAQIN. NRP. 22.01.010 Implementasi Terapi Realitas Dengan Modeling Dalam Mengatasi Motivasi Belajar Anak Rentan Putus Sekolah di Yayasan Usaha Mulia Cipanas Cianjur. Dibimbing oleh: Ellya Susilowati dan Uke Hani Rasalwati Terapi realitas dengan modeling WDEPC+M adalah hasil rekayasa teknologi terapi psikososial dengan memodifikasi langkah-langkah terapi realitas WDEPC bertujuan menjadi lebih efektif dengan adanya pelibatan peer group dan sosok figure yang dapat menginspirasi anak. Terapi realitas WDEPC+M digunakan untuk menangani perrmasalahan anak rentan putus sekolah dengan isu motivasi belajar rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan hasil implementasi dari rekayasa teknologi terapi realitas WDEPC+M terhadap peningkatan motivasi belajar anak rentan putus sekolah. penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan Single Subject Design (SSD) jenis reversal yang digunakan adalah A-B-A. subjek dalam penelitian ini adakah GW, NA, dan SW. Perilaku sasaran yang diobservasi dalam penelitian ini terkait dengan motivasi belajar yaitu malas bersekolah, mudah putus asa dalam belajar, malas mengerjakan tugas atau pr. Uji validitas alat ukur menggunakan percent agreement. Kemudian analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis visual yang terdiri dari analisis dalam kondisi dan antar kondisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi realitas WDEPC+M berpengaruh terhadap peningkatan motivasi belajar subjek penelitian yaitu anak rentan putus sekolah yang dapat diketahui melalui analisis kecenderungan data dengan trend meningkat dan persentase data overlap pada analisis antar kondisi berada di bawah 90% karena semakin kecil persentase data overlap, semakin kuat pengaruh intervensi terhadap perubahan perilaku subjek penelitian. Kata Kunci: Terapi Realitas, Modeling, Motivasi Belajar, Anak Rentan Putus Sekolah ABSTRACT AZKA IZDAD MUTTAQIN. NRP. 22.01.010 Implementation of Reality Therapy with Modeling in Overcoming Learning Motivation of Children Prone to Dropping Out of School at Yayasan Usaha Mulia Cipanas Cianjur. Supervised by: Ellya Susilowati and Uke Hani Rasalwati Reality therapy with WDEPC+M modeling is the result of engineering psychosocial therapy technology by modifying the steps of WDEPC reality therapy aimed at being more effective with the involvement of peer groups and figures who can inspire children. WDEPC+M reality therapy is used to deal with the problems of children who are vulnerable to dropping out of school with the issue of low learning motivation. This study aims to explain the results of the implementation of WDEPC+M reality therapy technology engineering on increasing the learning motivation of children who are vulnerable to dropping out of school. This study uses a quantitative approach with Single Subject Design (SSD) the type of reversal used is A-B-A. the subjects in this study were GW, NA, and SW. The target behavior observed in this study was related to learning motivation, namely being lazy to go to school, easily giving up on learning, being lazy to do assignments or homework. The validity test of the measuring instrument used percent agreement. Then the data analysis used in this study is a visual analysis consisting of analysis in conditions and between conditions. The results of the study indicate that WDEPC+M reality therapy has an effect on increasing the learning motivation of research subjects, namely children who are vulnerable to dropping out of school, which can be seen through the analysis of data trends with increasing trends and the percentage of overlapping data in the analysis between conditions is below 90% because the smaller the percentage of overlapping data, the stronger the influence of the intervention on changes in the behavior of research subjects. Keywords: Reality Therapy, Modeling, Learning Motivation, Children Who Are Vulnerable to Dropping OutItem Kesiapan Remaja dalam Menghadapi Pernikahan Dini di Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) Kabupaten Wonosobo. Dibimbing oleh Tukino dan Uke Hani Rasalwati(Perpustakaan, 2023-12-29) AYU SETIYANINGSIH. NRP. 19.02.040.; Tukino; Uke Hani RasalwatiABSTRAK AYU SETIYANINGSIH. NRP. 19.02.040. Kesiapan Remaja dalam Menghadapi Pernikahan Dini di Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) Kabupaten Wonosobo. Dibimbing oleh Tukino dan Uke Hani Rasalwati Penelitian ini mengkaji mengenai Kesiapan Remaja dalam Menghadapi Pernikahan Dini di Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) Kabupaten Wonosobo. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran empiris tentang: 1) karakteristik responden, 2) kesiapan fisik, mental, dan emosional responden, 3) kesiapan kebutuhan motif dan tujuan responden, 4) kesiapan keterampilan dan pengetahuan responden. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu angket (kuesioner) dan studi dokumen. Penentuan responden dengan menggunakan simple random sampling. Responden dalam penelitian ini adalah remaja penerima layanan PUSPAGA Kabupaten Wonosobo dengan jumlah 55 responden. Hasil penelitian menunjukkan kesiapan remaja dalam menghadapi pernikahan dini di Pusat Pemebelajaran Keluarga (PUSPAGA) Kabupaten Wonosobo berada pada tingkatan sedang, hal tersebut ditunjukkan oleh skor dari 3 (tiga) aspek yaitu kesiapan fisik, mental dan emosional, kesiapan kebutuhan, motif dan tujuan, serta kesiapan keterampilan dan pengetahuan masuk pada kategori sedang. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan permasalahan yaitu kurangnya pengetahuan dan keterampilan mengenai tugas perkembangan dan perencanaan masa depan pada remaja. Oleh karena itu diidentifikasi kebutuhan untuk mengatasi permasalahan yaitu dengan peningkatan pengetahuan dan keterampilan mengenai tugas perkembangan dan perencanaan masa depan pada remaja. Berdasarkan kebutuhan tersebut, peneliti mengusulkan program yang bernama "Generasi Remaja Beraksi Menata Masa Depan (Gerak Mapan)" untuk membantu remaja dalam menentukan perencanaan masa depan selain menikah. Kata Kunci: Kesiapan, Pernikahan Dini, Pusat Pembelajaran Keluarga ABSTRACT AYU SETIYANINGSIH. NRP. 19.02.040. Adolescent Readiness in Facing Early Marriage at the Family Learning Center (PUSPAGA) Wonosobo Regency. Supervised by Tukino and Uke Hani Rasalwati. This study examines the Readiness of Adolescents in Facing Early Marriage at the Family Learning Center (PUSPAGA) of Wonosobo Regency. This study aims to obtain an empirical picture of: 1) respondents' characteristics, 2) respondents' physical, mental, and emotional readiness, 3) respondents' motive and goal needs, 4) respondents' skills and knowledge readiness. The method used in this research is quantitative method with descriptive approach. The data collection techniques used are questionnaires and document studies. Determination of respondents using simple random sampling. Respondents in this study were adolescents receiving PUSPAGA services in Wonosobo Regency with a total of 55 respondents. The results showed that the readiness of adolescents in facing early marriage at the Wonosobo Regency Family Learning Center (PUSPAGA) was at a moderate level, this was indicated by scores from 3 (three) aspects, namely physical, mental and emotional readiness, readiness of needs, motives and goals, and readiness of skills and knowledge in the moderate category. Based on the results of the study, the problem was found to be the lack of knowledge and skills regarding developmental tasks and future planning in adolescents. Therefore, a need was identified to overcome the problem, namely by increasing knowledge and skills regarding developmental tasks and future planning in adolescents. Based on these needs, the researcher proposed a program called "Generasi Remaja Beraksi Menata Masa Depan (Gerak Mapan)" to help adolescents in determining future planning other than marriage. Keywords: Readiness, Early Marriage, Family Learning CenterItem Penerimaan Diri Narapidana Residivis Di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Sumedang, Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung, Juni 2024.(Perpustakaan, 2024-08-14) KARIN ZAHRA’AH QODARYAH 2002060,; Uke Hani Rasalwati; Aam MuharamKARIN ZAHRA’AH QODARYAH 2002060, Penerimaan Diri Narapidana Residivis Di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Sumedang, Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung, Juni 2024. Dosen pembimbing : Uke Hani Rasalwati dan Aam Muharam اLembaga اdi اresidivis اnarapidana اdiri اpenerimaan اmengkaji اini اPenelitian Pemasyarakatanا Kelasا IIا Bا Sumedang. Penerimaanا diriا merupakanا sikapا yangا اdalam اada اyang اkekurangan اdan اkelebihan اmemahami اuntuk اseseorang اdimiliki اtujuhاTerdapatا.sendiriاdirinyaاterhadapاpositifاpandanganاmemberikanاsertaاdirinya ا,diri اkemampuan اpercaya ا,sederajat اperasaan اyaitu اdiri اpenerimaan اaspek اmenyadari ا,teguh اberpendirian ا,diri اkeluar اorientasi ا,jawab اbertanggung اadalahاiniاpenelitianاadanyaاdariاTujuanا.kemanusiaanاsifatاmenerimaا,keterbatasan untuk mengetahuiا tingkatا penerimaanا diriا narapidanaا residivisا diا Lembagaا Pemasyarakatanا Kelasا IIا Bا Sumedang. Penelitianا iniا menggunakanا pendekatanا kuantitatifا denganا metodeا deskriptif.ا Teknik samplingا yangا digunakanا yaituا nonprobability sampling. Denganا menggunakanا sampelا jenuh,ا yaituا 58ا orangا اangketاdariاdiadaptasiاdanاdikutipاiniاpenelitianاdalamاAngketا.residivisاnarapidana yangاtelahاdigunakanاolehاpenelitiاterdahulu.Hasilاpenelitianاmenunjukkanاbahwa اB اII اKelas اPemasyarakatan اLembaga اresidivis اnarapidana اdiri اpenerimaan اanalisaاdanاmasalahاanalisaاBerdasarkanا.sedangاkategoriاpadaاberadaاSumedang اyaitu اprogram اrancangan اmengusulkan اpeneliti ا,penelitian اhasil اpada اkebutuhan Peningkatanا Penerimaanا Diriا Narapidanaا Residivis denganا tujuan membantuا narapidanaاresidivisاmemahamiاdanاmeningkatkanاpenerimaanاdiriاyangاlebihاbaik. Kata kunci : Penerimaan Diri, Narapidana Residivis, Lembaga Pemasyarakatan ABSTRACT KARIN ZAHRA’AH QODARYAH 2002060, Prisoner Recidivist Self Acceptance Recidivism in Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Sumedang, Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung, June 2024. Supervisor : Uke Hani Rasalwati and Aam Muharam Thisاresearchاexaminesاtheاself-acceptanceاofاrecidivistاcompensationاatاtheاClassا IIا Bا Sumedang Penitentiary.ا Self-acceptanceا isا anا attitudeا thatا aا personا hasا toا اof اview اpositive اa اprovide اand اweaknesses اand اstrengths اtheir اunderstand themselves.اThereاareاsevenاaspectsاofاself-acceptance,اnamelyاfeelingsاofاequality,ا confidenceا inا one'sا abilities,ا responsibility,ا self-organization,ا firmا opinion,ا اof اpurpose اThe ا.nature اhuman اof اacceptance اand ا,limitations اof اawareness conductingاthisا researchاisاtoاdetermineاtheاlevelاofاself-acceptanceاofا recidivistا اresearch اThisا.Institution اCorrectionalاSumedangاBاII اClassاtheاatاcompensation اtechnique اsampling اTheا.methods اdescriptive اwith اapproach اquantitative اa اuses ا58 اnamely ا,sample اsaturated اa اusing اare اTheyا.sampling اnonprobability اis اused اaاfromاadaptedاandاquotedاwasاstudyاthisاinاquestionnaireاTheا.prisonersاrecidivist اresearchاtheاofاresultsاTheا.researchersاpreviousاbyاusedاbeenاhadاthatاquestionnaire showedا thatا theا self-acceptanceا ofا compensationا forا recidivistsا atا Classا IIا Bا اanalysisاproblemاtheاonاBasedا.categoryاmediumاtheاinاwasاPenitentiaryاSumedang اprogram اa اproposed اresearcher اthe ا,results اresearch اthe اof اanalysis اneeds اand design,اnamelyاIncreasingاSelf-AcceptanceاofاRecidivistاPrisonersاwithاtheاaimاofا helpingاrecidivistاrecipientsاunderstandاandاincreaseاbetterاself-acceptance. Keywords: Self-Acceptance, Recidivist Prisoners, Correctional InstitutionsItem Pengaruh Family Support Group terhadap Ketahanan Keluarga Anak dengan Kedisabilitasan di Kecamatan Wonosobo Kabupaten Wonosobo.(Perpustakaan, 2023-12-22) ANNISYA NUR AZIZAH, NRP. 19.02.011.; Dibimbing oleh Tukino; Uke Hani RasalwatiANNISYA NUR AZIZAH, NRP. 19.02.011. Pengaruh Family Support Group terhadap Ketahanan Keluarga Anak dengan Kedisabilitasan di Kecamatan Wonosobo Kabupaten Wonosobo. Dibimbing oleh Tukino dan Uke Hani Rasalwati Penelitian ini mengkaji tentang Pengaruh Family Support Group terhadap Ketahanan Keluarga Anak dengan Kedisabilitasan di Kecamatan Wonosobo Kabupaten Wonosobo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang dianalisis menggunakan teknik analisis inferensial dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah penyebaran kuesioner dan studi dokumentasi. Responden dalam penelitian ini merupakan orang tua yang memiliki anak dengan kedisabilitasan yang tergabung dalam Family Support Group yang berjumlah 32 orang. Penentuan responden menggunakan teknik nonprobability sampling dengan jenis sampel jenuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan Family Support Group telah berjalan dengan baik sesuai dengan hasil penelitian yang menunjukkan jumlah skor total 1.407 dengan kategori tinggi dan ketahanan keluarga memiliki total skor 3.164 dengan kategori sedang. Pelaksanaan Family Support Group memiliki pengaruh sebesar 26,8% terhadap ketahanan keluarga anak dengan kedisabilitasan. Terdapat empat aspek ketahanan keluarga yaitu ketahanan fisik, ketahanan ekonomi, ketahanan psikologi dan ketahanan sosial. Ketahanan fisik memiliki skor total 822 termasuk pada kategori sedang, dengan nilai uji regresi linear sederhana FSG terhadap ketahanan fisik sebesar 0,009 atau sebesar 20,8%. Ketahanan ekonomi memiliki skor total 959 termasuk pada kategori sedang, dengan nilai uji regresi linear sederhana FSG terhadap ketahanan ekonomi sebesar 0,028 atau sebesar 15,1%. Ketahanan psikologi memiliki skor total 602 termasuk pada kategori sedang, dengan nilai uji regresi linear sederhana 0,030 atau sebesar 14,8%. Ketahanan sosial memiliki skor total 781 termasuk pada kategori tinggi, dengan nilai uji regresi linear sederhana 0.018 atau sebesar 17,6%. Berdasarkan masalah dan kebutuhan yang ditemukan pada penelitian ini, peneliti mengusulkan program yang bernama Peningkatan Kapasitas Bersama Keluarga Disabilitas Mewujudkan Keluarga Tangguh Berkualitas, sebagai upaya meningkatkan ketahanan keluarga anak dengan kedisabilitasan Kata Kunci: Family Support Group, Ketahanan Keluarga, Anak dengan Kedisabilitasan ABSTRACT ANNISYA NUR AZIZAH, NRP. 19.02.011. The Effect of Family Support group on Family Resilience of Children wirh Disabilities in Wonosobo District, Wonosobo Regency. Supervised by Tukino and Uke Hani Rasalwati This study examines the effect of Family Support Group on Family Resilience of Children with Disabilities in Wonosobo District, Wonosobo Regency. This research uses a quantitative approach that is analyzed using inferential analysis techniques with a descriptive approach. The data collection techniques used were the distribution of questionnaires and documentation studies. Respondents in this study were parents who had children with disabilities who were members of the Family Support Group, totaling 32 people. Determination of respondents using nonprobability sampling technique with saturated sample type. The results showed that the implementation of the Family Support Group had gone well according to the results of the study which showed a total score of 1,407 in the high category and family resilience had a total score of 3,164 in the medium category. The implementation of the Family Support Group has an influence of 26.8% on the resilience of families of children with disabilities. There are four aspects of family resilience, namely physical resilience, economic resilience, psychological resilience and social resilience. Physical resilience has a total score of 822 including in the moderate category, with a simple linear regression test value of FSG on physical resilience of 0.009 or 20.8%. Economic resilience has a total score of 959 including in the medium category, with a simple linear regression test value of FSG on economic resilience of 0.028 or 15.1%. Psychological resilience has a total score of 602 including in the medium category, with a simple linear regression test value of 0.030 or 14.8%. Social resilience has a total score of 781 including in the high category, with a simple linear regression test value of 0.018 or 17.6%. Based on the problems and needs found in this study, researchers propose a program called Capacity Building with Families with Disabilities to Realize Quality Resilient Families, as an effort to increase the resilience of families of children with disabilities. Keywords: Family Support Group, Family Resilience, Children with DisabilitiesItem Pengaruh Perawatan Sosial Terhadap Kesejahteraan Lanjut Usia Melalui Posbindu Di RW 09 Kelurahan Cipamokolan Kecamatan Rancasari Kota Bandung.(Perpustakaan, 2023-12-28) HENDRA SALEH, 1902021.; Tukino; Uke Hani RasalwatiABSTRAK HENDRA SALEH, 1902021. Pengaruh Perawatan Sosial Terhadap Kesejahteraan Lanjut Usia Melalui Posbindu Di RW 09 Kelurahan Cipamokolan Kecamatan Rancasari Kota Bandung. Dibimbing oleh Tukino dan Uke Hani Rasalwati Penelitian ini meneliti tentang pengaruh perawatan sosial terhadap kesejahteraan lanjut usia yang diterapkan oleh pendamping yaitu kader Posbindu Lanjut Usia. Perawatan sosial merupakan upaya yang dilakukan oleh pendamping untuk memenuhi hak lanjut usia dari berbagai aspek. Lokasi yang dijadikan tempat penelitian adalah Posbindu Lanjut Usia RW 09 Kelurahan Cipamokolan Kecamatan Rancasari Kota Bandung. Responden dalam penelitian ini merupakan lanjut usia baik laki-laki atau perempuan yang telah berusia 60 tahun atau lebih dan mengikuti kegiatan/pemeriksaan di Posbindu Lanjut Usia. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengaruh yang ada dengan diterapkannya perawatan sosial terhadap kesejahteraan lanjut usia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif eksperimen dengan desain pre-experimental yang berbentuk one shot case study. Hasil pengumpulan data menggunakan kuesioner diujikan dengan uji regresi linear sederhana menggunakan bantuan aplikasi IBM Statistics SPSS 26. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan dengan diterapkannya perawatan sosial terhadap kesejahteraan lanjut usia yaitu sebesar 50,3%. Berdasarkan masalah dan kebutuhan yang ditemukan pada penelitian ini, peneliti mengusulkan program yang bernama “Program Peningkatan Perawatan Sosial Bagi Lanjut Usia” yang bertujuan untuk memaksimalkan penerapan perawatan sosial lanjut usia di Posbindu Lanjut Usia. Kata kunci: Perawatan Sosial, Kesejahteraan, Lanjut Usia ABSTRACT HENDRA SALEH, 1902021. The Effect of Social Care on Elderly Welfare through Posbindu in RW 09 Cipamokolan Village Rancasari District Bandung City. Supervised by Tukino and Uke Hani Rasalwati This study examines the effect of social care on the welfare of the elderly which is implemented by companions, namely Elderly Posbindu cadres. Social care is an effort made by companions to fulfill elderly rights from various aspects. The location used as the research location was the Elderly Posbindu RW 09, Cipamokolan Village, Rancasari District, Bandung City. Respondents in this study were elderly men or women who were aged 60 years or more and participated in activities/examinations at the Elderly Posbindu. This study aims to measure the influence that exists with the implementation of social care on the welfare of the elderly. This study used a quantitative experimental research method with a pre-experimental design in the form of a one shot case study. The results of data collection using a questionnaire were tested with a simple linear regression test using the help of the IBM Statistics SPSS 26 application. The results of this study indicate that there is a significant effect of social care on the welfare of the elderly, namely 50.3%. Based on the problems and needs found in this study, the researchers proposed a program called "Program to Improve Social Care for the Elderly" which aims to maximize the implementation of social care for the elderly at the Elderly Posbindu. Keywords: Social Care, Elderly, WelfareItem Pengaruh Teknik Mack Harvey terhadap Penurunan Perilaku Menyakiti Diri Sendiri Klien dengan Borderline Personality Disorder di Sentra Bahagia Medan(Perpustakaan, 2023-12-13) DORTHY GUS BERTA ZEBUA; Uke Hani Rasalwati; Epi SupiadiABSTRAK DORTHY GUS BERTA ZEBUA. Pengaruh Teknik Mack Harvey terhadap Penurunan Perilaku Menyakiti Diri Sendiri Klien dengan Borderline Personality Disorder di Sentra Bahagia Medan. Dibimbing oleh Uke Hani Rasalwati dan Epi Supiadi Perilaku menyakiti diri sendiri dipicu oleh tekanan emosi yang tidak stabil yang berasal dari proses berpikir yang irasional. Perilaku menyakiti diri sendiri dilakukan untuk mendapatkan kelegaan dari rasa sakit yang sengaja ditimbulkan melalui percobaan tindakan yang membahayakan diri sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh penerapan teknologi Mack Harvey (Premack Half in Rational Emotive Behavior Therapy) terhadap penurunan perilaku menyakiti diri sendiri. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif dengan menggunakan metode Single Subject Design (SSD) dan teknik multiple baseline cross subject. Subjek penelitian ini berjumlah dua orang yang merupakan klien dengan borderline personality disorder dan sedang menjalani rehabilitasi sosial berbasis residensial. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, kuisioner, observasi dan studi dokumentasi. Uji validitas dan reliabilitas menggunakan validitas muka, uji statistic alpha Cronbach dan percent agreement. Teknik analisis data dilakukan melalui analisis dalam kondisi dan analisis antar kondisi. Proses intervensi kepada klien meliputi konfrontasi, edukasi, verbalisasi, skill training, penguatan dan pendampingan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan teknik Mack Harvey berpengaruh terhadap perilaku menyakiti diri sendiri pada klien yang ditandai dengan berkurangnya intensitas perilaku menyakiti diri sendiri pada klien yang ditunjukkan oleh arah trend pada grafik dari fase sebelum sampai sesudah intervensi. Kata Kunci: perilaku menyakiti diri sendiri, borderline personality disorder, Mack harvey, rational emotive behavior therapy, premack principleItem Peran Keluarga dalam Meningktkan Motivasi Anak untuk Mengikuti Keterampilan di Pusat Pelayanan Sosial Griya Bina Remaja (PPSGBR) Lembang.(Perpustakaan, 2024-01-02) ALBAR ADABI, 19.02.024.; Tukino; Uke Hani RasalwatiABSTRAK ALBAR ADABI, 19.02.024. Peran Keluarga dalam Meningktkan Motivasi Anak untuk Mengikuti Keterampilan di Pusat Pelayanan Sosial Griya Bina Remaja (PPSGBR) Lembang. Dibimbing oleh Tukino dan Uke Hani Rasalwati Penelitian ini meneliti tentang peran keluarga dalam meningkatkan motivasi anak untuk mengikuti keterampilan di Pusat Pelayanan Sosial Griya Bina Remaja Lembang. Peran keluarga terhadap anak adalah salah satu untuk meningkatkan motivasi anak lebih rajin dan mempunyai motivasi untuk mengikuti keterampilan. Lokasi yang dijadikan tempat penelitian Pusat Pelayanan Sosian Griya Bina Remaja Lembang Kecematan Lembang Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat. Responden dalam penelitian ini merupakan keluarga dari anak di PPSGBR salah satu dari anggota keluarga yang jadi responden. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran keluarga terhadap anak dalam meningkatkan motivasi anak untuk mengikuti keterampilan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi. Penentuan informan dilakukan menggunakan purposive sampling berjumlah 4 keluarga dan 1 pembimbing. Pemeriksaan keabsahan data yang digunakan adalah perpanjangan pengamatan, meningkatkan ketekunan dan triangulasi. Kata kunci: Peran Keluarga, Motivasi, Keterampilan ABSTRACT ALBAR ADABI, 19.02.024. The Role of the Family in Increasing Children's Motivation to Follow Skills at the Griya Bina Adolescent Social Service Center (PPSGBR) Lembang. Supervised by Tukino and Uke Hani Rasalwati This study examines the role of the family in increasing children's motivation to take skills at the Lembang Griya Bina Adolescent Social Service Center. The role of the family towards children is one to increase children's motivation to be more diligent and have the motivation to follow skills. The location used as the research location for the Lembang Social Service Center for Youth Development, Lembang District, West Bandung Regency, West Java Province. Respondents in this study were families of children at PPSGBR, one of the family members who were respondents. This study aims to determine the role of the family towards children in increasing children's motivation to follow skills. This study uses a descriptive research method using a qualitative approach. The data sources used are primary and secondary data sources. The data collection techniques used were in-depth interviews, observation and documentation studies. Determination of informants is done usingpurposive sampling 4 families and 1 mentor. Checking the validity of the data used is the extension of observations, increasing persistence and triangulation. Keywords: Family Role, Motivation, SkillsItem Peran Posyandu Lansia Dalam Peningkatan Kualitas Hidup Lanjut Usia Di Desa Tambaksari Kabupaten Kebumen Provinsi Jawa Tengah. Skripsi. 2023. Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung. Pembimbing: Tukino dan Uke Hani Rasalwati.(Perpustakaan, 2023-12-21) PUPUT ANGGRAENI, 19.02.042; Tukino; Uke Hani RasalwatiABSTRAK PUPUT ANGGRAENI, 19.02.042, Peran Posyandu Lansia Dalam Peningkatan Kualitas Hidup Lanjut Usia Di Desa Tambaksari Kabupaten Kebumen Provinsi Jawa Tengah. Skripsi. 2023. Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung. Pembimbing: Tukino dan Uke Hani Rasalwati. Kualitas hidup lansia adalah ukuran atau penilaian terhadap tingkat kepuasan, kesehatan fisik, kesehatan psikologis, hubungan sosial, dan kesehatan lingkungan yang dialami oleh orang yang berusia lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran empiris tentang peran posyandu lansia dalam peningkatan kualitas hidup lansia di Desa Tambaksari, meliputi karakteristik responden, kualitas hidup aspek fisik, psikologis, hubungan sosial, dan lingkungan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik non probability sampling dengan responden 55 orang lansia. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan studi dokumentasi. Alat ukur yang digunakan yaitu skala likert, adapun uji validitas yang digunakan adalah face validity dan pengujian reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach. Hasil penelitian menunjukan bahwa kualitas hidup lanjut usia di Posyandu Lansia Desa Tambaksari berada pada kategori sedang dengan skor rata-rata 46.46. Keempat aspek kualitas hidup berada pada kategori sedang yaitu aspek fisik dengan skor rata-rata 38.45, aspek psikologis dengan skor rata-rata 49.78, aspek hubungan sosial dengan skor rata-rata 45.92, dan aspek lingkungan dengan skor rata-rata 51.69. Namun dari keempat aspek tersebut perlu ditingkatkan Kembali untuk memaksimalkan peran posyandu dalam meningkatkan kualitas hidup lansia di Desa Tambaksari. Oleh karena itu, diusulkan “Program Peningkatan Kualitas Kader Posyandu Lansia Desa Tambaksari” yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup lansia di segala aspek agar lansia dapat berfungsi secara maksimal. Kata Kunci: Peran Posyandu, Kualitas Hidup, Lansia ABSTRACT PUPUT ANGGRAENI, 19.02.042, The Role of Elderly Integrated Health Post (Posyandu Lansia) in Improving the Quality of Life of the Elderly in Tambaksari Village, Kebumen Regency, Central Java Province. Thesis. 2023. Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung. Advisors: Tukino and Uke Hani Rasalwati. The quality of life of the elderly is a measure or assessment of the level of satisfaction, physical health, psychological health, social relationships, and environmental health experienced by older individuals. This study aims to obtain empirical insights into the role of Posyandu Lansia in improving the quality of life of the elderly in Tambaksari Village, including the characteristics of the respondents, the physical, psychological, social, and environmental aspects of quality of life. The research method used in this study is descriptive with a quantitative approach. The sampling technique used in this study is non-probability sampling with 55 elderly respondents. The data collection techniques used are questionnaires and documentation studies. The measurement tool used is the Likert scale, and the validity test used is face validity, while the reliability testing used the Cronbach's Alpha formula. The results of the study show that the quality of life of the elderly in Posyandu Lansia in Tambaksari Village is in the moderate category with an average score of 46.46. The four aspects of quality of life are in the moderate category, namely the physical aspect with an average score of 38.45, the psychological aspect with an average score of 49.78, the social aspect with an average score of 45.92, and the environmental aspect with an average score of 51.69. However, these four aspects need to be improved to maximize the role of Posyandu in improving the quality of life of the elderly in Tambaksari Village. Therefore, it is proposed to implement a "Capacity Building Program for Posyandu Cadres in Tambaksari Village" aimed at improving the quality of life of the elderly in all aspects so that they can function optimally. Keywords: Role of Posyandu, Quality of Life, ElderlyItem Self Disclosure Anak dengan Pengasuh di Panti Asuhan Taman Harapan Muhammadiyah Lengkong Kota Bandung(Perpustakaan, 2024-08-01) DHIA AFINA SAFIRA, 2002064.; Uke Hani Rasalwati; Aam MuharamDHIA AFINA SAFIRA, 2002064. Self Disclosure Anak dengan Pengasuh di Panti Asuhan Taman Harapan Muhammadiyah Lengkong Kota Bandung. Dibimbing oleh Uke Hani Rasalwati dan Aam Muharam. Penelitian ini meneliti tentang Self Disclosure Anak dengan Pengasuh di Panti Sosial Asuhan Anak Taman Harapan Muhammadiyah Lengkong Kota Bandung. Pengungkapan diri (self disclosure) merupakan hal yang penting karena mempengaruhi proses perkembangan dan pertumbuhan anak dalam berkomunikasi dengan lingkungan di sekitarnya. Tujuan dari adanya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengungkapan diri (self disclosure) anak-anak asuh dengan pengasuh di Panti Sosial Asuhan Anak Taman Harapan. Aspek-aspek yang diteliti dalam penelitian ini ada lima, yaitu Tujuan (Intent Factor), Jumlah (Amount Factor), Positif-negatif (Positive-Negative Factor), Kejujuran dan Ketepatan (Honesty and Accuracy Factor), Kedalaman (Depth Factor). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode deskriptif. Responden dalam penelitian ini merupakan anak-anak asuh yang berjumlah 52 orang baik laki-laki atau perempuan dengan usia berkisar 13-17 tahun. Adapun Uji Validitas alat ukur yang digunakan adalah face validity Teknik pengumpulan data dilakukan melalui angket (quesioner) dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa self disclosure anak dengan pengasuh di Panti Sosial Asuhan Anak Taman Harapan Muhammadiyah termasuk dalam kategori “Sedang”. Pada Aspek Tujuan (Intent Factor) memiliki nilai 1225 (sedang), pada aspek Jumlah (Amount Factor) memiliki nilai 1130 (sedang), pada aspek Positif negatif (Positive-Negative Factor) memiliki nilai 1187 (sedang), pada aspek Kejujuran dan Ketepatan (Honesty and Accuracy Factor) memiliki nilai 1299 (sedang), pada aspek Kedalaman (Depth Factor) memiliki nilai 1138 (sedang). Permasalahan yang ditemukan dalam penelitian ini yaitu anak asuh masih kurang terbuka mengenai hal-hal yang sifatnya pribadi dan anak asuh masih memerlukan waktu yang cukup panjang untuk bercerita lebih terbuka tentang dirinya kepada pengasuh dalam mengungkapkan perasaan dan permasalahan yang dialami. Hal ini memerlukan adanya peningkatan self disclosure anak dengan pengasuh pada aspek Tujuan (Intent Factor), Jumlah (Amount Factor), Positif-negatif (Positive-Negative Factor), Kejujuran dan Ketepatan (Honesty and Accuracy Factor), Kedalaman (Depth Factor). Peneliti mengusulkan program “Peningkatan Self Disclosure pada Anak Asuh” yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan anak asuh dalam pengungkapan diri. Kata kunci : Self Disclosure, Anak dengan Pengasuh, Panti Asuhan ABSTRACT DHIA AFINA SAFIRA, 2002064. Self Disclosure of Children with Ceregivers at Taman Harapan Muhammadiyah Orphanage Lengkong Bandung City. Supervised by Uke Hani Rasalwati and Aam Muharam. This study examines the Self Disclosure of Children with Caregivers at Taman Harapan Muhammadiyah Lengkong Children's Home in Bandung City. Self disclosure is important because it affects the process of development and growth of children in communicating with the surrounding environment. The purpose of this research is to find out how self-disclosure of foster children with caregivers at Taman Harapan Children's Home. There are five aspects examined in this study, namely Intent Factor, Amount Factor, Positive-Negative Factor, Honesty and Accuracy Factor, Depth Factor. The approach used in this research is quantitative with descriptive methods. Respondents in this study were foster children totaling 52 people, either male or female with ages ranging from 13-17 years. The validity test of the measuring instrument used is face validity. Data collection techniques are carried out through questionnaires and documentation studies. The results showed that children's self-disclosure with caregivers at Taman Harapan Muhammadiyah Children's Home is included in the "Medium" category. The Intent Factor has a value of 1225 (medium), the Amount Factor has a value of 1130 (medium), the Positive-Negative Factor has a value of 1187 (medium), the Honesty and Accuracy Factor has a value of 1299 (medium), the Depth Factor has a value of 1138 (medium). The problems found in this study are that foster children are still not open about personal matters and foster children still need a long time to tell more openly about themselves to caregivers in expressing their feelings and problems experienced. This requires an increase in children's self-disclosure with caregivers in the aspects of Intent Factor, Amount Factor, Positive-Negative Factor, Honesty and Accuracy Factor, Depth Factor. The researcher proposed a program "Improving Self Disclosure in Foster Children" which aims to improve the ability of foster children in self-disclosure. Keywords: Self Disclosure, Children with Caregivers, OrphanagesItem Self-efficacy Remaja Di Panti Asuhan Muhammadiyah Kabupaten Purworejo Provinsi Jawa Tengah.(Perpustakaan, 2024-10-05) DIAN CHOIRUNISA, NRP. 20.02.074.; Uke Hani Rasalwati; Aam MuharamDIAN CHOIRUNISA, NRP. 20.02.074. Self-efficacy Remaja Di Panti Asuhan Muhammadiyah Kabupaten Purworejo Provinsi Jawa Tengah. Dosen Pembimbing: Uke Hani Rasalwati dan Aam Muharam Self-efficacy merupakan keyakinan individu terhadap kemampuan dirinya untuk mengatur dan melaksanakan tindakan yang diperlukan untuk mencapai hasil tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat self-efficacy pada remaja di Panti Asuhan Muhammadiyah Kabupaten Purworejo Provinsi Jawa Tengah. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain survei deskriptif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain survei deskriptif. Sampel penelitian terdiri dari 56 anak asuh yang tinggal di panti tersebut. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang mengukur empat aspek self-efficacy, yaitu: (1) Kepercayaan Diri Ketika Dihadapkan dalam Situasi Tidak Menentu, (2) Keyakinan dan Kemampuan dalam Mengatasi Masalah atau Tantangan yang Muncul, (3) Keyakinan atau Kemampuan dalam Mencapai Target yang Telah Ditetapkan, dan (4) Keyakinan Akan Kemampuan untuk Menumbuhkan Motivasi, Kemampuan Kognitif, dan Melakukan Tindakan yang Diperlukan untuk Mencapai Suatu Hasil. Selain itu, dilakukan pula studi dokumentasi untuk memperoleh data pendukung. Hasil analisis data menunjukkan bahwa secara umum, tingkat self-efficacy remaja di panti asuhan ini berada pada kategori tinggi. Hal ini mengindikasikan bahwa mayoritas remaja memiliki keyakinan yang cukup kuat terhadap kemampuan diri mereka. Namun, hasil penelitian juga mengungkapkan adanya variasi pada masing-masing aspek self-efficacy. Beberapa remaja menunjukkan tingkat kepercayaan diri yang lebih tinggi dalam menghadapi tantangan tertentu, sementara yang lainnya mungkin merasa kurang yakin dalam aspek yang berbeda. Berdasarkan hasil ini, disarankan program "Social Skill Group Therapy" untuk memperkuat self-efficacy remaja, terutama pada aspek yang masih perlu ditingkatkan. Program ini diharapkan dapat memberikan remaja keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk meningkatkan kepercayaan diri, mengatasi masalah, dan mencapai tujuan mereka. Selain itu, program ini juga dapat memfasilitasi pembentukan hubungan interpersonal yang positif serta memberikan dukungan emosional yang dibutuhkan oleh remaja. Kata Kunci: Self-efficacy, Remaja, Panti Asuhan ABSTRACT DIAN CHOIRUNISA, NRP. 20.02.074. Self-efficacy of adolescents in Muhammadiyah Orphanage, Purworejo Regency, Central Java Province. Supervisors: Uke Hani Rasalwati and Aam Muharam Self-efficacy is an individual's belief in his or her ability to regulate and carry out the actions necessary to achieve certain results. This study aims to measure the level of selfefficacy in adolescents in Muhammadiyah Orphanage, Purworejo Regency, Central Java Province. This study uses a quantitative method with a descriptive survey design. This study uses a quantitative approach with a descriptive survey design. The research sample consisted of 56 foster children living in the orphanage. Data collection was carried out through a questionnaire that measured four aspects of self-efficacy, namely: (1) Confidence When Faced with Uncertain Situations, (2) Confidence and Ability to Overcome Problems or Challenges that Arise, (3) Confidence or Ability to Achieve Predetermined Targets, and (4) Confidence in the Ability to Grow Motivation, Cognitive Ability, and Perform Actions Necessary to Achieve a Result. In addition, a documentation study was also carried out to obtain supporting data. The results of data analysis show that in general, the level of selfefficacy of adolescents in this orphanage is in the high category. This indicates that the majority of teenagers have a strong belief in their abilities. However, the results of the study also revealed variations in each aspect of self-efficacy. Some teens show a higher level of confidence in facing certain challenges, while others may feel less confident in different aspects. Based on these results, it is recommended that the program " Social Skill Group Therapy" is recommended to strengthen adolescent self-efficacy, especially in aspects that still need to be improved. The program is expected to provide teens with the skills and knowledge necessary to boost their confidence, overcome problems, and achieve their goals. In addition, this program can also facilitate the formation of positive interpersonal relationships and provide the emotional support needed by adolescents. Keywords: Self-efficacy, Adolescents, Orphanages