Browsing by Author "Yuti Sri Ismudiyati"
Now showing 1 - 7 of 7
Results Per Page
Sort Options
Item Evaluasi Program Komunitas Rumah Pelangi dalam Meningkatkan Pendidikan Anak Jalanan di Terminal Leuwipanjang Kota Bandung.(Perpustakaan, 2023-12-19) MALIKA ARYANA HERAWATI, 19.02.008.; Yuti Sri Ismudiyati; Silvia Fatmah NurusshobahABSTRAK MALIKA ARYANA HERAWATI, 19.02.008. Evaluasi Program Komunitas Rumah Pelangi dalam Meningkatkan Pendidikan Anak Jalanan di Terminal Leuwipanjang Kota Bandung. Dosen Pembimbing: Yuti Sri Ismudiyati dan Silvia Fatmah Nurusshobah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hasil evaluasi program komunitas Rumah Pelangi dalam meningkatkan pendidikan anak jalanan di Terminal Leuwipanjang dengan model CIPP (context, input, process, produk) yang dikembangkan oleh Stufflebeam pada tahun 1967. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian melalui metode wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini adalah pengurus, orangtua, dan juga anak binaan komunitas Rumah Pelangi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Evaluasi konteks, analisa kebutuhan untuk terpenuhi perihal mengumpulkan dan menganalisa untuk memenuhi kebutuhan anak dalam hal wawasan dan menjadi bekal untuk menghadapi kehidupan di jalanan. 2) Evaluasi masukan, kemampuan komunitas dalam menyediakan dan merencanakan sumber belajar cukup baik. 3) Evaluasi proses, pelaksanaan program masih perlu memperbaiki manajemen organisasi agar para pengurus dapat melakukan peran sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya secara baik. 4) Evaluasi produk, program meningkatkan pendidikan anak jalanan dapat tetap dilanjutkan, tentunya perlu adanya perhatian lebih bagi pengurus dan relawan komunitas Rumah Pelangi dalam peningkatann program dengan melakukan perencanaaan yang lebih terstruktur dan pembinaan relawan sebagai pendidik. Di sisi lain legalitas dari komunitas dapat diperjuangkan agar menunjang kebutuhan-kebutuhan eksternal komunitas. Kata Kunci: Evaluasi Program, Komunitas Rumah Pelangi, Anak Jalanan ABSTRACT MALIKA ARYANA HERAWATI, 19.02.008. Evaluation of Rumah Pelangi Community Program in Improving Street Children's Education at Leuwipanjang Terminal Bandung City. Supervisor: Yuti Sri Ismudiyati dan Silvia Fatmah Nurusshobah. This study aims to determine the results of the evaluation of the Rumah Pelangi community program in improving the education of street children at Leuwipanjang Terminal with the CIPP (context, input, process, product) model developed by Stufflebeam in 1967. This research uses a qualitative approach and descriptive method. Data collection techniques in the study through interviews, observations, and documentation studies. The subjects in this research are the administrators, parents, and also children assisted by the Rumah Pelangi community. The results showed that: 1) Context evaluation, analysis of needs to be met in terms of collecting and analyzing to meet the needs of children in terms of insight and become provisions to face life on the streets. 2) Input evaluation, the community's ability to provide and plan learning resources is quite good. 3) Process evaluation, the implementation of the program still needs to improve organizational management so that the administrators can perform their roles in accordance with their main duties and functions properly. 4) Product evaluation. The program to improve street children's education can be continued, of course, the administration and volunteers of the Rumah Pelangi community need to pay more attention to strengthening the program by carrying out more structured planning and supporting volunteers as educators. On the other hand, it is possible to fight for the community's legality in order to meet its external demands. Keywords: Program Evaluation, Rumah Pelangi Community, Street ChildrenItem Interaksi Sosial Anak Dengan Kedisabilitasan (ADK) di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Satuan Pendidikan Formal (SPF) SD Negeri Aroeppala Makassar.(perpustakaan, 2024-01-08) NUR ANNISA, 19.02.047.; Yuti Sri Ismudiyati; Silvia Fatmah NurusshobahABSTRAK NUR ANNISA, 19.02.047. Interaksi Sosial Anak Dengan Kedisabilitasan (ADK) di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Satuan Pendidikan Formal (SPF) SD Negeri Aroeppala Makassar. Dosen Pembimbing: Yuti Sri Ismudiyati dan Silvia Fatmah Nurusshobah Interaksi sosial adalah hubungan sosial bersifat dinamis yang berfungsi menjalin berbagai relasi sosial antar individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok, serta menjadi syarat utama terjadinya aktivitas sosial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui secara lebih mendalam tentang interaksi sosial ADK di UPT SPF SD Negeri Aroeppala yang mencakup beberapa aspek interaksi sosial yaitu aspek kontak sosial, aspek aktivitas bersama, aspek frekuensi hubungan, dan hambatan yang dirasakan ADK dalam berinteraksi, serta upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi hambatan dalam berinteraksi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik wawancara mendalam (indepth interview), observasi non partisipatif, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi sosial ADK di UPT SPF SD Negeri Aroeppala tidak berjalan dengan baik. Hubungan siswa ADK dengan siswa lain masih kurang baik karena siswa ADK belum diterima sepenuhnya oleh siswa lain dan kedekatan siswa ADK dengan beberapa guru masih kurang dekat karena jarang berinteraksi. Beberapa siswa umum takut berinteraksi dengan siswa ADK dan beberapa siswa umum juga sering mengejek siswa ADK. Terkait dengan permasalahan tersebut belum ada upaya dari pihak sekolah untuk menangani masalah ini, oleh karena itu peneliti mengusulkan program Peningkatan Kapasitas Tentang Pola Interaksi Anak Dengan Kedisabilitasan di Lingkungan Sekolah. Kata Kunci: Interaksi Sosial, Anak Dengan Kedisabilitasan, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Satuan Pendidikan Formal (SPF) SD Negeri Aroeppala Makassar. ABSTRACT NUR ANNISA, 19.02.047. Social Interaction of Children with Disabilities in the Technical Implementation Unit of the Formal Education Unit Aroeppala Public Elementary School, Makassar. Supervisors: Yuti Sri Ismudiyati and Silvia Fatmah Nurusshobah Social interaction is a dynamic social relationship that functions to establish various social relations between individuals with individuals, individuals with groups, and groups with groups, and is the main condition for social activities. The purpose of this study was to find out more deeply about the social interaction of children with disabilities in the Technical Implementation Unit of the Formal Education Unit of Aroeppala State Elementary School which includes aspects of social interaction , namely aspects of social contact, aspects of joint activities, aspects of relationship frequency, obstacles felt by ADK in interacting , and efforts that has been done. This research uses a qualitative approach with a descriptive method. Data collection was conducted through in-depth interview techniques, non-participatory observation, and documentation studies. The results showed that the social interaction of children with disabilities in the Technical Implementation Unit of the Formal Education Unit of Aroeppala State Elementary School did not run well. The relationship between ADK students and other students is still not good because children with disabilities have not been fully accepted by other students and the closeness of child students to Disability with some teachers is still not close because they rarely interact. Some general students are afraid to interact with ADK students and some general students also often mock children with disabilities. Related to this problem there has been no effort from the school to deal with this problem, therefore the researcher proposed a program Capacity Building on Interaction Patterns of Children with Disabilities in the School Environment. Keywords: Social Interaction, Children With Disabilities, Technical Implementation Unit of the Formal Education Unit Aroeppala Public Elementary School Makassar.Item Kecemasan Penerima Manfaat dalam Proses Rehabilitasi Sosial di Sentra Handayani Jakarta. Dosen(Perpustakaan, 2024-03-06) FEGITA PRIANTAMI, 19.02.038.; Yuti Sri Ismudiyati; Silvia Fatmah Nurusshobah.ABSTRAK FEGITA PRIANTAMI, 19.02.038. Kecemasan Penerima Manfaat dalam Proses Rehabilitasi Sosial di Sentra Handayani Jakarta. Dosen Pembimbing: Yuti Sri Ismudiyati dan Silvia Fatmah Nurusshobah. Kecemasan merujuk pada perasaan ketakutan dan kekhawatiran yang mengeluhkan bahwa sesuatu akan terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empirik tentang: 1) karakteristik responden, 2) ciri ciri fisik responden pada saat mengalami kecemasan, 3) perilaku yang ditunjukkan responden pada saat mengalami kecemasan, 4) cara berpikir responden pada saat mengalami kecemasan. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif dengan teknik penarikan sampel sensus sehingga terdapat 44 responden. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan observasi non partisipatif. Instrumen penelitian yang digunakan adalah Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) yang telah disesuaikan dengan karakterisik responden. Instrumen penelitian telah di uji yang menunjukkan hasil valid dan reliabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerima manfaat paling banyak berada pada tingkat kecemasan sedang sampai dengan berat yaitu sebanyak 40 orang (90,9%). Pada ketiga aspek yang dikaji, menunjukan hasil yang sama dimana paling banyak penerima manfaat berada pada kategori sedang dan berat. Peneliti mengusulkan program untuk mengurangi kecemasan penerima manfaat dalam proses rehabilitasi sosial melalui konseling kelompok dan permainan kelompok dengan tujuan untuk mengurangi kecemasan penerima manfaat, mengurangi gejala kecemasan yang dirasakan penerima manfaat, dan meningkatkan keterampilan pemecahan masalah. Kata Kunci: Kecemasan, Penerima Manfaat, Rehabilitasi Sosial ABSTRACT FEGITA PRIANTAMI, 19.02.038. Beneficiaries Anxiety in the Social Rehabilitation Process in Jakarta Handayani Sentra. Supervisor: Yuti Sri Ismudiyati and Silvia Fatmah Nurusshobah. Anxiety refers to feelings of apprehension and worry that something will happen. This study aims to obtain an empirical description of: 1) the characteristics of the respondent, 2) the physical characteristics of the respondent when experiencing anxiety, 3) the behavior shown by the respondent when experiencing anxiety, 4) the way the respondent thinks when experiencing anxiety. This research was conducted using a quantitative approach with a descriptive method with a census sampling technique so that there were 44 respondents. Data collection techniques used are questionnaires and non-participatory observation. The research instrument used isHamilton Anxiety Rating Scale (HARS) which has been adjusted to the characteristics of the respondents. The research instrument has been tested which shows valid and reliable results. The results showed that most of the beneficiaries were at moderate to severe levels of anxiety, namely 40 people (90.9%). The three aspects studied showed the same results where most of the beneficiaries were in the moderate and severe categories. The researcher proposes a program to reduce beneficiary anxiety in the process of social rehabilitation through group counseling and group games with the aim of reducing beneficiary anxiety, reducing beneficiary symptoms of anxiety, and increasing problem solving skills. Keywords: Anxiety, Beneficiaries, Social RehabilitationItem MODEL e-PENGAWASAN TOKOH MASYARAKAT TERHADAP PENYALAHGUNAAN NAPZA DI DESA SUKARATU KECAMATAN GEKBRONG KABUPATEN CIANJUR.(Perpustakaan, 2024-10-10) MOHAMAD ADAM, 2201012.; Epi Supiadi; Yuti Sri IsmudiyatiMOHAMAD ADAM, 2201012. MODEL e-PENGAWASAN TOKOH MASYARAKAT TERHADAP PENYALAHGUNAAN NAPZA DI DESA SUKARATU KECAMATAN GEKBRONG KABUPATEN CIANJUR. Dosen Pembimbing: Epi Supiadi dan Yuti Sri Ismudiyati Persebaran penyalahgunaan NAPZA sudah masuk ke wilayah pedesaan sehingga menjadi ancaman kepada kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Dalam upaya mengatasi masalah ini, peran aktif tokoh masyarakat sangat penting. Penelitian ini merancang dan mengimplementasikan model e-pengawasan berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk membantu tokoh masyarakat dalam mengawasi penyalahgunaan NAPZA. Penelitian ini bertujuan utuk merancang, mengimplementasikan dan mengetahui desain akhir dari model e-pengawasan yang melibatkan tokoh masyarakat dalam pencegahan penyalahgunaan NAPZA di Desa Sukaratu. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan Participatory Action Research (PAR) dan pengumpulan data melalui observasi, wawancara, studi dokumentasi dan Focus Group Discussion (FGD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa model e-pengawasan tokoh masyarakat terhadap penyalahgunaan NAPZA yang terintegrasi dengan TIK yaitu aplikasi wastomas dapat mempermudah pelaporan dari warga karena adanya Satgas Anti Narkoba sehingga pencegahan penyalahgunaan NAPZA lebih partisipatif. Selain itu, data yang didapatkan dari pelaporan warga dapat dimanfaatkan untuk mengetahui persebaran penyalahgunaan NAPZA di Desa Sukaratu untuk melakukan sosialisasi yang lebih tepat sasaran. Model e-pengawasan yang dirancang dan diimplementasikan berhasil meningkatkan efektivitas pengawasan penyalahgunaan NAPZA oleh Satgas Anti Narkoba. Integrasi teknologi dengan pendekatan sosial ini memberikan hasil yang positif dalam pencegahan penyalahgunaan NAPZA. Model ini memiliki potensi untuk diterapkan di komunitas lain dengan penyesuaian kebutuhan lokal. Untuk meningkatkan keberlanjutan program, disarankan adanya pelatihan berkelanjutan bagi tokoh masyarakat, pengembangan teknologi aplikasi wastomas, kolaborasi dengan instansi terkait dan penelitian lanjutan menggunakan metode Research and Development guna lebih menyempurnakan desain model epengawasan. Kata Kunci: Penyalahgunaan NAPZA, Tokoh Masyarakat, Pengawasan, TIK. ABSTRACT MOHAMAD ADAM, 2201012. MODEL OF e-SUPERVISION OF COMMUNITY LEADERS ON DRUG ABUSE IN VILLAGE SUKARATU KECAMATAN GEKBRONG DISTRICT CIANJUR. Guided By: Epi Supiadi dan Yuti Sri Ismudiyati The widespread of drug abuse has entered rural areas, posing a threat to the health and welfare of the community. In an effort to overcome this problem, the active role of community leaders is very important. This study designs and implements an information and communication technology (ICT) based e-supervision model to assist community leaders in monitoring drug abuse. This study aims to design, implement and determine the final design of an e-supervision model that involves community leaders in preventing drug abuse in Sukaratu Village. This research used qualitative method with a participatory action research (PAR) approach and data collection through observation, interviews, documentation studies and focus group discussion (FGDs). The result showed that the e-supervision model of community leaders on drug abuse integrated with ICT, namely the wastomas application, can facilitate reporting from residents because of the anti-drug task force so that drug abuse prevention is more participatory. In addition, the data obtained from citizen reporting can be used to determine the distribution of drug abuse in Sukaratu Village to conduct more targeted socialization. The e-supervision model designed and implemented succeeded in increasing the effectiveness of drug abuse supervision by the anti-drug task force. The integration of technology and social approach gave positive result in drug abuse prevention. This model has the potential to be applied in other communities with adjustments to local needs. To improve the sustainability of the program, continuous training for community leaders, development of wastomas application technology, collaboration with related agencies and further research using the Research and Development method are recommended to the further refine the design of the e-supervision model. Keywords: Drug Abuse, Community Leader, Supervision, ICTItem Motivasi Korban Penyalahgunaan NAPZA dalam Pencegahan Kekambuhan (Relapse Prevention) di Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) Bumi Kaheman Kabupaten Bandung.(Perpustakaan, 2023-12-21) VISI AIDA 19.02.015; Yuti Sri Ismudiyati; Silvia Fatmah NurusshobahABSTRAK VISI AIDA 19.02.015. Motivasi Korban Penyalahgunaan NAPZA dalam Pencegahan Kekambuhan (Relapse Prevention) di Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) Bumi Kaheman Kabupaten Bandung. Dosen Pembimbing: Yuti Sri Ismudiyati dan Silvia Fatmah Nurusshobah Motivasi adalah kekuatan atau dorongan yang terdapat dari dalam diri seseorang untuk memenuhi kebutuhan dan mencapainya, baik yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi intrinsik) maupun dari luar inidividu (motivasi eskstrinsik). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik pada korban penyalahgunaan NAPZA dalam pencegahan kekambuhan (relapse prevention) di Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) Bumi Kaheman Kabupaten Bandung meliputi: 1) Karakteristik informan, 2) Kebutuhan (need), 3) Harapan (expectancy), 4) Minat, 5) Dorongan Keluarga, 6) Lingkungan, dan 7) Penghargaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Jumlah informan dalam penelitian ini sebanyak 8 orang dengan teknik penentuan informan purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu: 1) Wawancara mendalam (in-depth interview), 2) Observasi, 3) Studi dokumentasi, dan 4) Focus Group Discussion (FGD).Hasil penelitian menunjukkan bahwa pencegahan kekambuhan (relapse prevention) yang dilakukan oleh korban penyalahgunaan NAPZA di IPWL Bumi Kaheman didorong oleh motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Korban penyalahgunaan NAPZA memiliki motivasi intrinsik yang ditandai dengan upaya pencegahan kekambuhan (relapse prevention) yang dilakukan dari diri sendiri tanpa paksaan orang lain. Terdapat masalah terkait faktor yang mempengaruhi motivasi ekstrinsik yakni dorongan keluarga yaitu adanya stigma keluarga terhadap korban penyalahgunaan NAPZA yang muncul akibat kurangnya pengetahuan keluarga terkait pola komunikasi terhadap korban penyalahgunaan NAPZA sehingga sering terjadi kesalahpahaman diantara keduanya dan menimbulkan konflik yang mengarahkan pada relapse. Sehubungan dengan hal tersebut maka diusulkan program yaitu “Peningkatan Pola Komunikasi Keluarga untuk Pencegahan Kekambuhan (Relapse Prevention) Korban Penyalahgunaan NAPZA”. Kata Kunci: Motivasi, Korban Penyalahgunaan NAPZA, Pencegahan Kekambuhan (Relapse Prevention) ABSTRACT VISI AIDA 19.02.015. Motivation of Drug Abuse Victims in Relapse Prevention at IPWL Bumi Kaheman in Bandung Regency. Advisors: Yuti Sri Ismudiyati and Silvia Fatmah Nurusshobah Motivation is a power or encouragement that comes from within a person to meet needs and achieve them, both from within the individual himself (intrinsic motivation) and from outside the individual (extrinsic motivation). This study aims to describe the intrinsic motivation and extrinsic motivation in victims of drug abuse in preventing relapse(relapse prevention) at the IPWL Bumi Kaheman including: 1) Characteristics of informants, 2) Requirements(need), 3) Hope(expectancy), 4) Interests, 5) Family Encouragement, 6) Environment, and 7) Awards. The method used in this study is a qualitative approach with descriptive methods. The number of informants in this study were 8 people with informant determination techniquespurposive sampling. The data collection techniques used are: 1) In-depth interviews(in-depth interview), 2) Observation, 3) Documentation study, and 4)Focus Group Discussion (FGD). The results showed that prevention of recurrence(relapse prevention) carried out by victims of drug abuse at IPWL Bumi Kaheman were driven by intrinsic and extrinsic motivations. The results showed that victims of drugs abuse has intrinsic motivation which is characterized by efforts to prevent relapsewhich is done from oneself without coercion of others. There are problems related to factors that influence extrinsic motivation, namely family encouragement, namely the existence of family stigma against victims of drug abuse that arises due to a lack of family knowledge regarding communication patterns towards victims of drug abuse so that misunderstandings often occur between the two and cause conflicts that lead torelapse. In this regard, a program is proposed, namely "Increasing Family Communication Patterns for Relapse Prevention(Relapse Prevention) Victims of Drug Abuse”. Keywords: Motivation, Drug Abuse Victims, Relapse Prevention(Relapse Prevention)Item PENGEMBANGAN TEKNOLOGI MONITORING ONLINE KADER POSYANDU DALAM PENYULUHAN STUNTING (MONKAR PENTING 1.0) DI YAYASAN USAHA MULIA DI KABUPATEN CIANJUR(Perpustakaan, 2023-12-14) Teddy Yuliandy; Didiet Widiowati; Yuti Sri IsmudiyatiABSTRACT Teddy Yuliandy. The Development of Online Monitoring Technology for Posyandu Cadres in Stunting Counseling (Monkar Penting 1.0) at Yayasan Usaha Mulia In Cianjur Regency. Guided by : Didiet Widiowati and Yuti Sri Ismudiyati The Government of Cianjur Regency, West Java, targets to reduce the prevalence of stunting cases by 3% per year. Yayasan Usaha Mulia, an NGO in Cianjur Regency, collaborates with 10 Posyandu Groups and 10 Community Leaders (CL) to reduce stunting through social extension activities. This research aims to develop online monitoring technology using Google Forms as a data collection tool. The reported data includes the number of informed individuals, counseling techniques, and uploaded video evidence of program implementation. The reported data includes the number of informed individuals, counseling techniques, and uploaded video evidence of counseling implementation. A qualitative approach with the Participatory Action Research method is employed, and data collection techniques involve observation, interviews, documentation study, and Methodology Participatory Assessment (MPA). The research findings show that Monkar Penting 1.0 facilitates the reporting of counseling activities, provides essential information for program organizers, trains discipline and skills for Posyandu Cadres and CL in social extension, and delivers valuable information for the community to change their behavior in preventing stunting. In the final technology design, it emphasizes the importance of involving elements in the pentahelix. The involvement of pentahelix elements, especially in the appreciation and rewards aspect, can enhance the effectiveness of the stunting counseling program. Keywords: Social Extensions; Information and Communication Technology; Monitoring; Rewards. ABSTRAK Teddy Yuliandy. PENGEMBANGAN TEKNOLOGI MONITORING ONLINE KADER POSYANDU DALAM PENYULUHAN STUNTING (MONKAR PENTING 1.0) DI YAYASAN USAHA MULIA DI KABUPATEN CIANJUR. Dibimbing oleh : Didiet Widiowati and Yuti Sri Ismudiyati Pemerintah Kabupaten Cianjur Jawa Barat, menargetkan menurunkan angka prevalensi kasus stunting sebesar 3% per tahun. Yayasan Usaha Mulia, sebuah NGO di Kabupaten Cianjur, bekerja sama dengan 10 Kelompok Posyandu dan 10 Community Leader (CL) untuk mengurangi stunting melalui kegiatan penyuluhan. Penelitian ini bertujuan mengembangkan rekayasa teknologi monitoring online menggunakan googleform sebagai media pengumpul data. Data yang dilaporkan mencakup jumlah orang yang terinformasikan, teknik penyuluhan, serta unggahan bukti video pelaksanaan penyuluhan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode Participatory Action Research dan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, studi dokumentasi, Methodology Participatory Assessment (MPA). Hasil penelitian menunjukkan Monkar Penting 1.0 mempermudah pelaporan kegiatan penyuluhan, memberikan informasi penting bagi penyelenggara program, melatih kedisiplinan dan keterampilan kader posyandu dan CL dalam penyuluhan, memberikan informasi bermanfaat bagi masyarakat untuk mengubah perilaku mereka dalam mencegah stunting. Pada desain akhir teknologi memperlihatkan pentingnya keterlibatan elemen dalam pentahelix. Keterlibatan elemen pentahelix terutama pada apresiasi dan rewards dapat membantu meningkatkan efektivitas program penyuluhan stunting. Kata kunci : Stunting; Penyuluhan Sosial; Teknologi Informasi Komunikasi; Monitoring; RewardsItem Tingkat Spiritualitas Remaja di Pusat Pelayanan Sosial Griya Bina Remaja (PPSGBR) Lembang.(Perpustakaan, 2023-12-22) MUHAMMAD AKBAR RAFSANJANI 19.02.022; Yuti Sri Ismudiyati; Silvia Fatmah Nurrushobah.ABSTRAK MUHAMMAD AKBAR RAFSANJANI, 19.02.022. Tingkat Spiritualitas Remaja di Pusat Pelayanan Sosial Griya Bina Remaja (PPSGBR) Lembang. Dosen Pembimbing: Yuti Sri Ismudiyati dan Silvia Fatmah Nurrushobah. Kehidupan sosial saat ini berdampingan dengan berbagai macam teknologi yang bertumbuh pesat, salah satu pengaruhnya terdapat pada tereduksinya dimensi fundamental dalam kehidupan manusia yaitu dimensi spiritualitas. Tereduksinya dimensi spiritualitas berdampak pada kehampaan kehidupan, selain itu juga berdampak pada munculnya beragam masalah sosial. Spiritualitas tidak hanya terdapat pada orang dewasa saja, spiritualitas merupakan hal yang berdampingan dengan proses kehidupan, termasuk masa remaja. Masa remaja yang merupakan usia di mana anak tidak merasa lagi bahwa dirinya berada di bawah tingkat orang yang lebih tua melainkan merasa sama atau sejajar, masa remaja seringkali dikenal dengan fase mencari jati diri serta dalam pencarian jadi diri tersebut terdapat berbagai pergolakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat spiritualitas responden dengan mengadaptasi Spiritual Transendence Scale (STS) yang dapat diketahui dari tiga aspek yaitu aspek pemenuhan ibadah (prayer fulfillment), aspek keyakinan sebagai bagian dari alam semesta (universality) dan aspek keyakinan sebagai bagian dari kelompok dan generasi (connetedness). Penelitian berlokasi di PPSGBR Lembang menggunakan pendekatan kuantititatif dan metode deskriptif dengan 70 responden remaja. Hasil penelitian menunjukan bahwa ketiga aspek spiritualitas responden berada pada kategori tinggi dengan persentase berturut-turut 87,1%; 72%; dan 51,4%. Pada analisis masalah penelitian ditemukan bahwa aspek keyakinan sebagai bagian dari kelompok dan generasi (connectedness) menjadi rentan karena spiritulitas pada manusia bersifat fluktuatif. Permasalahan rentannya aspek ini mengarah pada kurangnya keterampilan sosial responden, kemudian peneliti mengusulkan program peningkatan kapasitas: keterampilan sosial siswa PPGBR Lembang dalam landasan spiritualitas melalui socialization group. Kata Kunci: Spiritualitas, Remaja