REINTEGRASI SOSIAL ANAK BERHADAPAN DENGAN HUKUM DI BALAI PEMASYARAKATAN KELAS I BANDUNG
Loading...
Date
2025-09-22
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Perpustakaan
Abstract
ASHLEY ANGGELIN HOWARD, NRP. 21.02.054. Reintegrasi Sosial Anak Berhadapan dengan Hukum di Balai Pemasyarakatan Kelas I Bandung. Dibimbing oleh YUTI SRI ISMUDIYATI dan ENUNG HURIPAH
Permasalahan kurangnya dukungan emosional dan fisik dari keluarga dapat memicu anak terlibat permasalahan hukum. Proses reintegrasi sosial menjadi upaya penting untuk mempersiapkan Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH) kembali ke lingkungan keluarga dan masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif berupa observasi, studi dokumentasi, dan wawancara mendalam dengan tujuh informan yaitu tiga anak yang sedang menjali masa reintegrasi sosial, tiga Pembimbing Kemasyarakatan, dan satu Kepala seksi Bimbingan Klien Anak (BKA). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Pembimbingan kepribadian ABH dalam proses reintegrasi sosial; 2) Pembimbingan kemandirian ABH dalam proses reintegrasi sosial; 3) Mempersiapkan ABH sebelum kembali ke masyarakat; 4) Penilaian terhadap perilaku ABH selama di Balai Pemasyarakatan; 5) Faktor penghambat yang dapat mempengaruhi proses reintegrasi sosial; 6) Upaya yang dilakukan dalam mengatasi hambatan dalam proses reintegrasi sosial; 7) Harapan ABH dalam proses reintegrasi sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembimbingan kepribadian bertujuan membentuk sikap, perilaku, dan pola pikir positif. Pembimbingan kemandirian dan proses mempersiapkan ABH sebelum kembali ke masyarakat dengan pembekalan mental, emosional, dan keterampilan sosial dilakukan untuk mendukung reintegrasi serta berperan penting terhadap penilaian perilaku anak. Faktor penghambat proses reintegrasi sosial meliputi, munculnya kurangnya pengelolaan emosi, kurangnya kepercayaan diri pada anak, dan ketakutan akan stigma masyarakat. Upaya mengatasinya dilakukan melalui pemberian motivasi, pendekatan kepada keluarga, edukasi masyarakat, dan memberikan pelatihan keterampilan kerja berkelanjutan. Harapan ABH dalam proses reintegrasi sosial menunjukkan keinginan kuat dapat diterima kembali oleh lingkungan sosial dan membuktikan perubahan positif. Berdasarkan temuan tersebut, peneliti mengusulkan program “Penguatan Pengelolaan Emosi Anak Berhadapan dengan Hukum Melalui Terapi Psikososial dan Self Help Group”
Kata Kunci: Reintegrasi Sosial, Anak Berhadapan dengan Hukum, Penguatan Pengelolaan Emosi
Description
Keywords
Reintegrasi Sosial, Anak Berhadapan dengan Hukum, Penguatan Pengelolaan Emosi