Layanan Konseling Terhadap Anak Korban Kekerasan Seksual di Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga (LK3) Kota Tasikmalaya,
Loading...
Date
2024-08-19
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Perpustakaan
Abstract
SALMA ALYASHIFFA DZATTIRA, 20.02.004. Layanan Konseling Terhadap
Anak Korban Kekerasan Seksual di Lembaga Konsultasi Kesejahteraan
Keluarga (LK3) Kota Tasikmalaya, Dibimbing oleh MEITI
SUBARDHINI dan ELIN HERLINA.
Kasus permasalahan anak di Indonesia dikategorikan sebagai Penyandang
Masalah Kesejateraan Sosial (PMKS). Didalam permasalahan anak tersebut, terdapat
kategori Anak korban kekerasan seksual. Anak korban kekerasan seksual merupakan
tindakan yang melibatkan pemaksaan atau penyalahgunaan seksual terhadap anak,
baik melalui aktivitas seksual langsung atau eksploitasi seksual. Layanan konseling
yang dilakukan oleh konselor tersebut sejalan dengan pengamalan Undang-Undang
Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 tentang
Perlindungan Anak. Undang-Undang tersebut berisi tentang hak anak merupakan hak
asasi yang harus dipenuhi dan dilindungi oleh berbagai pihak mulai dari lingkungan
keluarga hingga pemerintah. Maka dari itu tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui
kegiatan tahapan konseling yang diberikan LK3 Kota Tasikmalaya kepada anak
korban kekerasan seksual. Metode penelitian yang digunakan adalah metode desktiptif
dengan pendekatan kualitatif. Sasaran penelitian ini merupakan konselor di LK3 Kota
Tasikmalaya, yaitu, pekerja sosial, psikolog, dan Ketua Lembaga Konsultasi
Kesejahteraan Keluarga (LK3) Kota Tasikmalaya. Anak korban kekerasan seksual dan
orangtua anak korban kekerasan seksual yang dilibatkan dalam penelitian ini. Hasil
penelitian ini menunjukan bahwa pekerja sosial telah melaksanakan layanan konseling
melalui tahap menciptakan relasi, mengeksplorasi masalah secara mendalam,
mengeksplorasi alternative pemecahan masalah, memecahkan masalah serta evaluasi
dan terminasi dengan sangat baik. Namun pada pelaksanaan setiap tahapannya
terdapat tahapan yang belum optimal dalam mencapai perubahan positif yang
dilakukan pekerja sosial kepada klien. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka
peneliti merekomendasikan program “Konselor Berdaya”. Usulan program pada
penelitian ini terdiri dari dua kegiatan utama yaitu Sosialisasi mengenai profesi pekerja
sosial sebagai konselor dan implementasi hasil sosialisasi kepada anak korban
kekerasan seksual.
Kata kunci : Pekerja Sosial, Anak Korban Kekerasan Seksual, Layanan Konseling
ABSTRACT
SALMA ALYASHIFFA DZATTIRA, 20.02.004. Counseling Services by Social
Workers for Child Victims of Sexual Abuse at the Family Welfare
Consultation Institute (LK3) in Tasikmalaya City, Supervised by
MEITI SUBARDHINI and ELIN HERLINA.
The issue of child problems in Indonesia is categorized as Social Welfare
Problems (PMKS). Among these child problems is the category of child victims of
sexual abuse. Child sexual abuse involves acts that include coercion or sexual
exploitation of children, whether through direct sexual activity or sexual exploitation.
The counseling services provided by social workers align with the implementation of
Law Number 35 of 2014 concerning Amendments to Law Number 23 on Child
Protection. This law states that children's rights are human rights that must be fulfilled
and protected by various parties, from family environments to the government.
herefore, the purpose of this research is to determine the stages of counseling activities
provided by LK3 Kota Tasikmalaya to children who are victims of sexual violence.
The research method used is descriptive with a qualitative approach. The subjects of
this research are counselors at LK3 Tasikmalaya City, including social workers,
psychologists, and the Chairperson of the Family Welfare Consultation Institute (LK3)
Tasikmalaya City. Child victims of sexual abuse and the parents of child victims of
sexual abuse were also involved in this research. The results of this study indicate that
social workers have carried out counseling services through stages of building
relationships, exploring problems in depth, exploring alternative solutions, solving
problems, and conducting evaluation and termination very well. However, in the
implementation of each stage, there are stages that have not been optimally achieved
in bringing about positive changes made by social workers to clients. Based on these
issues, the researcher recommends the "Empowered Counselor" program. The
proposed program in this research consists of two main activities: socialization about
the profession of social workers as counselors and the implementation of socialization
results to child victims of sexual abuse.
Keywords: Social Workers, Child Victims of Sexual Abuse, Counseling Services
Description
Keywords
Pekerja Sosial, Anak Korban Kekerasan Seksual, Layanan Konseling