Pengaruh Penerapan Emotional Freedom Technique dengan Reminiscence Therapy dalam Mengurangi Kecemasan Penyandang Disabilitas Mental di Sentra Bahagia Medan. Dibimbing oleh: Meiti Subardhini dan Sakroni.
Loading...
Files
Date
2023-12-15
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Perpustakaan
Abstract
ABSTRAK
DEBORA FRANSCILIA GULTOM. Pengaruh Penerapan Emotional Freedom Technique dengan Reminiscence Therapy dalam Mengurangi Kecemasan Penyandang Disabilitas Mental di Sentra Bahagia Medan. Dibimbing oleh: Meiti Subardhini dan Sakroni.
Kecemasan merupakan salah satu permasalahan yang dialami oleh penyandang disabilitas mental. Kecemasan adalah perasaan khawatir, takut dan gelisah terhadap sesuatu hal yang dianggap mengancam. Masalah kecemasan harus diatasi karena akan berpengaruh buruk pada kondisi fisik, psikologis maupun perilaku. Pengembangan teknik Emotional Freedom Technique dengan Reminiscence Therapy merupakan salah satu hasil rekayasa teknologi terapi psikososial. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan hasil penerapan Emotional Freedom Technique dengan Reminiscence Therapy dalam mengurangi masalah kecemasan penyandang disabilitas mental di Sentra Insyaf Medan. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan Single Subject Design jenis reversal A-B-A. Perilaku sasaran yang diobservasi adalah mengalami gangguan tidur, merasa gelisah dan tidak tenang, mengucapkan pernyataan buruk dan negatif, merasa sedih dan kehilangan minat. Subjek dalam penelitian ini adalah JD yang sedang menjalani rehabilitasi sosial di Sentra Insyaf Medan dan mengalami masalah kecemasan. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis visual yang terdiri dari analisis dalam kondisi dan analisis antar kondisi. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa penerapan Emotional Freedom Technique dengan Reminiscence Therapy memiliki pengaruh dalam menurunkan masalah kecemasan yang dialami oleh subjek penelitian. Hal ini ditunjukkan melalui penurunan data perilaku sasaran pada kondisi intervensi dan kondisi baseline 2.
Kata Kunci: Emotional Freedom Technique; Reminiscence Therapy; Kecemasan; Penyandang Disabilitas Mental
ABSTRACT
DEBORA FRANSCILIA GULTOM. The Effect of Emotional Freedom Technique with Reminiscence Therapy in Reducing Anxiety of Persons with Mental Disabilities at Sentra Bahagia Medan. Supervised by: Meiti Subardhini and Sakroni.
Anxiety is one of the problems experienced by people with mental disabilities. Anxiety is a feeling of worry, fear and anxiety about something that is considered threatening. Anxiety problems must be overcome because they will adversely affect physical, psychological and behavioral conditions. The development of Emotional Freedom Technique with Reminiscence Therapy is one of the results of psychosocial therapy technology engineering. The purpose of this study was to explain the results of the application of Emotional Freedom Technique with Reminiscence Therapy in reducing anxiety problems of persons with mental disabilities at Sentra Insyaf Medan. This research method uses a quantitative approach with a Single Subject Design of the A-B-A reversal type. The target behaviors that are observed are experiencing sleep disturbances, feeling restless and uneasy, saying bad and negative statements, feeling sad and losing interest. The subject in this study was JD who was undergoing social rehabilitation at Sentra Insyaf Medan and experiencing anxiety problems. The data analysis technique used is visual analysis which consists of analysis within conditions and analysis between conditions. Based on the research results obtained, it shows that the application of Emotional Freedom Technique with Reminiscence Therapy has an influence in reducing anxiety problems experienced by research subjects. This is shown through a decrease in target behavior data in intervention conditions and baseline 2 conditions.
Keywords: Emotional Freedom Technique; Reminiscence Therapy; Anxiety; People with Mental Disabilities
Description
Keywords
Emotional Freedom Technique, Reminiscence Therapy, Kecemasan, Penyandang Disabilitas Mental