Pengungkapan Diri (Self Disclosure) Orang dengan HIV terhadap Lingkungan Sosial di Kuldesak Kota Depok

Abstract

ABSTRAK YULFA NURMASARI, 19.04.113. Pengungkapan Diri (Self Disclosure) Orang dengan HIV terhadap Lingkungan Sosial di Kuldesak Kota Depok, Pembimbing: Tuti Kartika dan Arini Dwi Deswanti. Pengungkapan diri didefinisikan sebagai kemampuan seseorang untuk mengungkapkan informasi tentang diri sendiri kepada orang lain. Kasus HIV-AIDS berkembang sangat cepat di seluruh dunia, terlihat dari besarnya jumlah orang yang telah terinfeksi oleh virus tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara rinci tentang pengungkapan diri dengan dimensi: 1) Niat, 2) Frekuensi, 3) Positif-Negatif, 4) Kedalaman, dan 5) Kejujuran. Metode yang digunakan yaitu metode kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik Pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Teknik pemilihan informan dalam penelitian ini menggunakan purposive. Pemeriksaan keabsahan data menggunakan kredibilitas (ketekunan, triangulasi, dan bahan referensi), dependabilitas, dan uji konfirmabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 4 informan hanya 1 informan yang sudah mengungkapkan diri secara menyeluruh ke lingkungan sosial, yaitu keluarga, teman pergaulan, dan masyarakat. Salah satu faktor informan tersebut mengungkapkan kelingkungan sosialnya karena informan merupakan aktivis yang bergerak dibidang HIV, sehingga informan merasa memiliki tanggungjawab untuk mengungkapkan diri kepada lingkunggan sosialnya. Sementara, 3 informan lainnya mengungkapkan diri hanya kepada teman sebaya dan kelompok dukungan. Hal tersebut dikarenakan ketiga informan merasa khawatir jika mengungkapkan diri akan mendapatkan diskriminasi dari lingkungan sosialnya. Berdasarkan hasil tersebut, maka diusulkan program yang diberi nama Pelatihan keterampilan ODHIV dalam mengungkapkan diri kepada lingkungan sosialnya di Kuldesak Kota Depok. Tujuan dalam program ini yaitu memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada ODHIV, sehingga ODHIV dapat menyampaikan informasi mengenai status positifnya kepada lingkungan sosial. Adapun, rekomendasi terkait penelitian selanjutnya untuk menunjang penelitian berikutnya yaitu agar dapat menggali lebih dalam tentang pengungkapan status ODHIV terhadap lingkungan sosial dengan menggunakan dimensi selain yang telah peneliti lakukan. Kata Kunci: HIV, Pengungkapan Diri, Lingkungan Sosial ABSTRACT YULFA NURMASARI, 19.04.113. Self Disclosure people with HIV to the social environment at Kuldesak Depok City, Supervisor: Tuti Kartika dan Arini Dwi Deswanti. Self-disclosure is defined as a person's ability to disclose information about oneself to others. HIV-AIDS cases are growing very fast around the world, as seen from the large number of people who have been infected by the virus. This study aims to obtain a detailed description of self-disclosure with the dimensions of: 1) Intention, 2) Frequency, 3) Positive-Negative, 4) Depth, and 5) Honesty. The method used is a qualitative method with a descriptive research type. Data collection techniques used were in-depth interviews, observation, and documentation studies. Informant selection techniques in this study using purposive. Checking the validity of the data uses credibility (persistence, triangulation, and reference materials), dependability, and confirmability tests. The results showed that out of 4 informants, only 1 informant had fully disclosed himself to the social environment, namely family, social friends, and the community. One of the informant factors revealed their social environment because the informant was an activist working in the field of HIV, so the informant felt he had a responsibility to disclose himself to his social environment. Meanwhile, 3 other informants revealed themselves only to peers and support groups. This was because the three informants were worried that if they revealed themselves they would be discriminated against by their social environment. Based on these results, a program was proposed which was named Training on skills for PLHIV in expressing themselves to their social environment in Kuldesak, Depok City. The aim of this program is to provide knowledge and skills to PLHIV, so that PLHIV can convey information about their positive status to the social environment. Meanwhile, recommendations related to further research to support future research, namely in order to be able to dig deeper about disclosing the status of PLHIV to the social environment by using dimensions other than what the researchers have done. Keywords: HIV, self-disclosure, social environment

Description

Keywords

HIV, Pengungkapan Diri, Lingkungan Sosial

Citation

Collections