Undergraduate Theses
Permanent URI for this community
Browse
Browsing Undergraduate Theses by Author "Ade Subarkah"
Now showing 1 - 5 of 5
Results Per Page
Sort Options
Item Kesejahteraan Petani Kopi melalui Penerapan Teknologi Tepat Guna Pascapanen di Desa Campakamulya Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung,(Perpustakaan, 2024-03-14) ABIWARDHANI RAHMANSYAH, 19.04.006.; Dwi Heru Sukoco; Ade SubarkahSTRAK ABIWARDHANI RAHMANSYAH, 19.04.006. Kesejahteraan Petani Kopi melalui Penerapan Teknologi Tepat Guna Pascapanen di Desa Campakamulya Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung, Dibimbing oleh Dwi Heru Sukoco dan Ade Subarkah. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi peningkatan kesejahteraan petani kopi melalui penerapan teknologi tepat guna di Desa Campakamulya, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung. Latar belakang penelitian ini adalah kondisi kesejahteraan petani yang terbatas oleh ketergantungan pada panen setahun sekali, sehingga diperlukan alternatif solusi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi atau mencari pendapatan tambahan di luar bercocok tanam kopi. Teknologi tepat guna menjadi opsi yang menjanjikan karena dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas kopi yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani di Desa Campakamulya. Penelitian ini meliputi analisis kondisi kesejahteraan petani sebelum dan setelah penerapan teknologi tepat guna, serta teknologi yang digunakan petani dalam proses pulping, green house, dan roasting. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Uji validitas alat ukur menggunakan uji kredibilitas, uji transferabilitas, uji konfirabilitas, dan uji kebergantungan data. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa teknologi tepat guna mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas dalam produksi kopi dalam satu periode panen. Tetapi terdapat kendala dalam penerapannya seperti mahalnya penerapan teknologi tepat guna bagi petani, kurang teredukasinya petani dalam penerapan teknologi tepat guna, dan ketika penggunaan teknologi tepat guna diterapkan dengan benar pun petani khawatir tidak mampu menjual hasil produksinya. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti mengusulkan Program Energi dan Semangat Petani Kopi melalui Penerapan Teknologi Tepat Guna Pascapanen Kopi ( INOVASI KOPI) di Desa Campakamulya Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung dengan menggunakan metode Community Organization/Community Development (Organisasi Masyarakat/Pengembangan Masyarakat) dan teknik Focus Group Discussion, Technologi of Participation, dan Methode Participatory Assesment. Kata Kunci : Petani, Sejahtera, TeknologiItem Pengungkapan Diri (Self Disclosure) Anak pada saat Pendampingan Sosial di Panti Pelayanan Sosial Anak Pamardi Utomo Boyolali.(Perpustakaan, 2024-03-14) ADE ANDRIYANI, 19.04.123.; Dwi Heru Sukoco; Ade SubarkahABSTRAK ADE ANDRIYANI, 19.04.123. Pengungkapan Diri (Self Disclosure) Anak pada saat Pendampingan Sosial di Panti Pelayanan Sosial Anak Pamardi Utomo Boyolali. Dibimbing oleh Dwi Heru Sukoco dan Ade Subarkah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi pengungkapan diri anak yang terjadi pada saat pendampingan sosial di Panti Pelayanan Sosial Anak Pamardi Utomo Boyolali yang mencakup tentang: 1) pengungkapan diri anak pada saat bimbingan fisik, 2) pengungkapan diri anak pada saat bimbingan mental, 3) pengungkapan diri anak pada saat bimbingan sosial, 4) pengungkapan diri anak pada saat bimbingan belajar, 5) pengungkapan diri anak pada saat berinteraksi sosial dengan sesama penerima manfaat, dan 6) pengungkapan diri anak pada saat berinteraksi sosial dengan pekerja sosial. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Jumlah informan sebanyak lima orang yang terdiri atas 3 (tiga) anak penerima manfaat dan 2 (dua) orang pendamping atau pengasuh. Penentuan informan menggunakan teknik purposive. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data menggunakan uji kredibilitas, transferability, depandability, dan confirmability. Teknik analisis data menggunakan model Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi pengungkapan diri anak pada saat pendampingan sosial di PPSA Pamardi Utomo Boyolali masih berada pada tingkatan basa-basi. Hasil penelitian: pengungkapan diri anak dapat diamati dalam bentuk nonverbal, tingkat pengungkapan diri anak masih sebatas basa-basi yang disebabkan dari kurangnya keterampilan mendengarkan yang efektif dan aktif, dan kurangnya dukungan pengungkapan diri. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti merumuskan usulan program yang dapat disajikan sebagai pemecah masalah, yaitu “Pengembangan Kapasitas Pendampingan dan Pengasuhan dalam Membangun Komunikasi dan Relasi yang Efektif dengan Penerima Manfaat di PPSA Pamardi Utomo Boyolali.” Kata Kunci : Pengungkapan Diri, Anak, Pendampingan SosialItem Peran Pekerja Sosial dalam Meningkatkan Kemandirian Keterampilan Vokasional Penyandang Disabilitas Sensorik Netra di Sentra Mahatmiya Bali.(Perpustakaan, 2024-02-04) GUSTI AYU MADE DWI SAWITRI, 19.04.257.; Dwi Heru Sukoco; Ade SubarkahABSTRAK GUSTI AYU MADE DWI SAWITRI, 19.04.257. Peran Pekerja Sosial dalam Meningkatkan Kemandirian Keterampilan Vokasional Penyandang Disabilitas Sensorik Netra di Sentra Mahatmiya Bali. Pembimbing: Dwi Heru Sukoco dan Ade Subarkah. Peran pekerja sosial dalam meningkatkan kemandirian keterampilan vokasional penyandang disabilitas sensorik netra di sini merujuk kepada perilaku yang diharapkan oleh Sentra Mahatmiya terhadap pekerja sosialnya. Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh gambaran: 1) Peran sebagai pemungkin, 2) Peran sebagai pendidik, 3) Peran sebagai pemberdaya, 4) Peran sebagai group facilitator, dan 5) Peran sebagai penghubung. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informan penelitian sebanyak enam orang yaitu: empat orang pekerja sosial dan dua orang penerima manfaat. Penentuan informan menggunakan teknik purposive. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan studi dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data yang digunakan adalah: 1) Uji Kredibilitas Data, 2) Uji Keteralihan, 3) Uji Ketergantungan, dan 4) Uji Kepastian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pekerja sosial sudah melaksanakan peran sebagai pemungkin, pendidik, pemberdaya, group facilitator, dan penghubung dalam meningkatkan kemandirian keterampilan vokasional penyandang disabilitas sensorik netra di Sentra Mahatmiya Bali. Namun peran-peran tesrebut belum dilakukan secara optimal karena terdapat kendala atau hambatan yang disebabkan oleh faktor internal dan faktor ekstenal. Oleh karena itu diusulkan program “Bimbingan Teknis Peningkatan Peran Pekerja Sosial dalam Meningkatkan Kemandirian Keterampilan Vokasional Penyandang Disabilitas Sensorik Netra di Sentra Mahatmiya Bali” dengan menggunakan metode community organization dan social group work. Kata Kunci: Peran Pekerja Sosial, Kemandirian, Vokasional, Disabilitas SensorikItem Peran Pendamping Keluarga dalam Penanganan Stunting di Kelurahan Kadipiro.(Perpustakaan, 2024-01-23) EKA YUNI SETYOWATI, 19.04.129.; Dwi Heru Sukoco; Ade SubarkahABSTRAK EKA YUNI SETYOWATI, 19.04.129. Peran Pendamping Keluarga dalam Penanganan Stunting di Kelurahan Kadipiro. Dibimbing oleh Dwi Heru Sukoco dan Ade Subarkah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran pendamping keluarga di Kelurahan Kadipiro yang mencakup tentang: 1) karakteristik informan, 2) pelaksanaan peran pendamping keluarga sebagai pendidik, 3) pelaksanaan peran pendamping keluarga sebagai penyuluh, 4) peran pendamping keluarga sebagai pemantau dalam penanganan stunting di Kelurahan Kadipiro Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Jumlah informan sebanyak empat orang yang terdiri atas keluarga anak stunting dan tiga (3) anggota pendamping keluarga. Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari sumber data primer dan sumber data sekunder yang diperoleh dengan pengumpulan data dengan menggunakan purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara, observasi, studi dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data menggunakan teknik triangulasi. Teknis analisis data dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa peran pendamping keluarga dalam penanganan stunting kurang maksimal. Permasalahan yang ditemukan: 1) Latar belakang pendidikan yang berbeda antar anggota pendamping keluarga menyebabkan kegiatan penyuluhan kurang maksimal, 2) Graduasi untuk anggota pendamping keluarga yang usianya sudah tidak lagi muda untuk mempermudah menginput data dari setiap kegiatan yang dilakukan. Berdasarkan hasil penelitian peneliti merumuskan usulan program yang disajikan sebagai pemecah masalah yaitu, “ Bimbingan teknis peningkatan peran pendamping keluarg di Kelurahan Kadipiro Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta.” Kata kunci: Peran, Pendamping keluarga, Penanganan Stunting ABSTRACT EKA YUNI SETYOWATI, 19.04.129. The Role of Family Facilitators in Handling Stunting in Kadipiro Village. Supervised by Dwi Heru Sukoco and Ade Subarkah. This study aims to determine the role of the family companion in the Kadipiro Village which includes: 1) the characteristics of the informant, 2) the implementation of the role of the family companion as an educator, 3) the implementation of the role of the family companion as extension agent, 4) the role of the family companion as a monitor in handling stunting in the Village Kadipiro, Banjarsari District, Surakarta City. This study uses a qualitative method. The number of informants was four people consisting of families of stunted children and three (3) family companion members. Sources of data in this study consisted of primary data sources and secondary data sources obtained by collecting data using purposive sampling. Data collection techniques used are interviews, observation, documentation studies. Checking the validity of the data using triangulation techniques. Technical data analysis is done by means of data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of the study show that the role of the family companion in handling stunting is not optimal. Problems found: 1) Different educational background among family companion members causes counseling activities to be less than optimal, 2) Graduation for family companion members who are no longer young in age to make it easier to input data from each activity carried out. Based on the research results, the researchers formulated a program proposal that was presented as a problem solver, namely, "Technical guidance to increase the role of family companions in Kadipiro Village, Banjarsari District, Surakarta City." Keywords: Role, Family Companion, Handling StuntingItem Peran Pendamping Sosial dalam Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) Program Keluarga Harapan (PKH) di Kecamatan Cisitu Kabupaten Sumedang.(perpustakaan, 2024-01-04) Rafi Nur Kurniawan, 19.04.089.; Dwi Heru Sukoco; Ade SubarkahABSTRAK Rafi Nur Kurniawan, NRP. 19.04.089. Peran Pendamping Sosial dalam Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) Program Keluarga Harapan (PKH) di Kecamatan Cisitu Kabupaten Sumedang. Dosen Pembimbing: Dwi Heru Sukoco dan Ade Subarkah. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji lebih dalam mengenai Peran Pendamping Sosial dalam Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) Program Keluarga Harapan (PKH) di Kecamatan Cisitu, Kabupaten Sumedang. Penelitian ini mengguunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informan dalam penelitian ini adalah pendamping sosial, KPM PKH, dan koordinator PKH. Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah dengan menggunakan teknik wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Penelitian ini meneliti mengenai peran pendamping sosial dalam kegiatan Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) yang meliputi peran enabler, fasilitator, broker, mediator, advocate, dan edukator. Hasil penelitian menunjukan bahwa pendamping sosial tidak melaksanakan setiap peran dengan maksimal; pendamping sosial hanya melakukan emapat dari enam peran yang diteliti yaitu peran enabler, fasilitator, mediator, dan edukator. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti merancang sebuah program, yaitu “Peningkatan Peran Pendamping Sosial dalam Kegiatan P2K2” yang merupakan program pengembangan kapasitas bagi pendamping sosial bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan pendamping sosial dalam meningkatkan pelaksanaan peran pada kegiatan P2K2 di Kecamatan Cisitu Kabupaten Sumedang. Kata Kunci: Peran, Pendamping Sosial, Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2). ABSTRACT Rafi Nur Kurniawan, NRP. 19.04.089. The Role of Social Facilitators in the Family Capacity Building Group (P2K2) of the Family Hope Program (PKH) in Cisitu District, Sumedang Regency. Dosen Pembimbing: Dwi Heru Sukoco and Ade Subarkah. This study aims to examine more deeply the role of social assistants in Family Capacity Building Meetings (P2K2) for the Family Hope Program (PKH) in Cisitu District, Sumedang Regency. This study uses a descriptive research method with a qualitative approach. Informants in this study were social assistants, KPM PKH, and PKH coordinators. The data collection technique used by researchers is by using interview techniques, observation, and study documentation. This study examines the role of social assistants in Family Capacity Building Meetings (P2K2) activities which include the roles of enablers, facilitators, brokers, mediators, advocates, and educators. Research results show that social assistants do not carry out each role optimally; social assistants only perform four of the six roles studied, namely the roles of enabler, facilitator, mediator, and educator. Based on the research results, the researchers designed a program, namely "Enchament the Role of Social Assistants in P2K2 Activities" which is a capacity building program for social assistants aimed at developing the knowledge and skills of social assistants in improving the implementation of roles in P2K2 activities in Cisitu District, Sumedang Regency. Keywords: Role, Social Facilitator, Family Capacity Building Meeting (P2K2).