Browsing by Author "DEDE KUSWANDA"
Now showing 1 - 11 of 11
Results Per Page
Sort Options
Item Dukungan Sosial Wali Pemasyarakatan kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Sukamiskin Kota Bandung Provinsi Jawa Barat,(Perpustakaan, 2024-10-05) RIZA ANDRIANTI, NRP.17.04.385,; DEDE KUSWANDA; DENTI KARDETIRIZA ANDRIANTI, NRP.17.04.385, Dukungan Sosial Wali Pemasyarakatan kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Sukamiskin Kota Bandung Provinsi Jawa Barat, Dibimbing Oleh DEDE KUSWANDA dan DENTI KARDETI. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran dukungan sosial wali pemasyarakatan kepada Warga Binaan Pemasyarakatn (WBP). Penelitian ini bertujuan untuk meneliti terkait dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental, dan dukungan informasional yang diberikan wali pemasyarakatan kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Penelitian dilakukan kepada Wara Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang tidak mendapatkan dukungan sosial dari keluarganya karena telah putus kontak selama berada di Lembaga Pemasyarakatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk menggambarkan tentang dukungan sosial Wali Pemasyarakatan kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Sukamiskin Bandung. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menggambarkan bahwa dukungan sosial yang diberikan Wali Pemasyarakatan kepada Warga Binaan Pemasyarakatan di Lapas Sukamiskin belum diberikan secara maksimal karena kurangnya komunikasi yang terjalin. Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) mendapatkan keempat jenis dukungan baik itu secara emosional, penghargaan, instrumental, maupun informasional. Namun, dukungan sosial yang diberikan belum optimal. Rencana program yang direkomendasikan oleh peneliti untuk menangani masalah tersebut adalah program “Peningkatan Keomunikasi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dengan Wali Pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Sukamiskin Bandung”. Tujuan dari program ini adalah meningkatkan komunikasi yang dijalin WBP dengan wali pemasyarakatan agar terpenuhinya dukungan sosial wali pemasyarakatan kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Sukamiskin Bandung. Hasil penelitian dengan menggunakan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threat) menunjukkan bahwa program layak untuk dilaksanakan karena kekuatan dan peluang yang dimiliki oleh program tersebut lebih banyak dibandingkan dengan kelemahan dan ancaman yang ada. Kata Kunci: Dukungan Sosial, Warga Binaan Pemasyarakatan, Wali Pemasyarakatan. ABSTRACT RIZA ANDRIANTI, nrp.17.04.385, (Social Support of Correctional Guardians toward prisoners in Class I Sukamiskin Correctional Institution Bandung City in West Java Province), Guided by DEDE KUSWANDA and DENTI KARDETI. This research aims to obtain an overview of the social support provided by correcttional officer guard to prisioners at Correctional Institution. This study aims to examine emotional support, esteem support, instrumental support, and informational support by correctional guardians to prisoners. The research conduct on the prisoners who did not receive social support from their families because they had lost contact while they stay in correctional institutions. The method used in this study is a descriptive method with a qualitative approach which aims to describe the Social Support of Correctional Guardians toward prisoners in Class I Sukamiskin Correctional Institution Bandung. This study uses data collection techniques with in-depth interviews, observations, and documentation studies. The results of the study illustrate that the social support provided by correcttional officer guard to prisioners at Sukamiskin Correctional Institute has not been fully maximized due to insufficient communication.The prisoners receive four types of support, whether emotional support, esteem support, instrumental support, or information support. However, the social support provided is not optimal. The proposed program recommended by the researchers to address this issue is the "Improvement of Communication between prisioners and Correctional officer guard at Class I Sukamiskin Correctional Institution in Bandung." . The purpose of this program is to improve communication between The prisoners and the correctional guardians so that social support is provided by correctional guardians to Incarcerated Persons at the ClassI Sukamiskin CorrectionalInstitutioninBandung. The research results, utilizing SWOT analysis (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats), demonstrate that the program is feasible to implement because its strengths and opportunities ou tweigh its weaknesses and threats. Keywords: Social Support, Prisoners, Correctional of ficerguards.Item Efektivitas Pelayanan Pengaduan Kekerasan PadaAnak Berbasis Online Di Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Kota Bandung(Perpustakaan, 2024-08-13) VEBRIANTI BR SIREGAR, 20.03.043; LINA FAVOURITA SUTIAPUTRI; DEDE KUSWANDAVEBRIANTI BR SIREGAR, 20.03.043. Efektivitas Pelayanan Pengaduan Kekerasan PadaAnak Berbasis Online Di Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Kota Bandung. Dosen pembimbing: LINA FAVOURITA SUTIAPUTRI dan DEDE KUSWANDA Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertayaan dan memperoleh gambaran mendalam mengenai efektivitas pelayanan pengaduan kekerasan padaanak berbasis online di Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Kota Bandung, mencangkup ketepatan sasaran, sosialisasi, ketercapaian tujuan dan pemantauan program. Metode penelitian yang digunakan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan studi dokumentasi serta diuji kelayakannya menggunakan triangulasi teknik dan sumber. Informan penelitian terdiri dari kepala UPTD PPA, staf penerima pengaduan dan pengelola pengaduan. Hasil penelitian menunjukan bahwa aspek ketepatan sasaran sudah sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan sebelumbnya. Adapun sasaran dari pelayanan pengaduan adalah semua anak dan perempuan Kota Bandung yang menjadi korban dari tindak kekerasan. Namun aspek sosialisasi sudah efektif dengan memanfaatkan media sosial seperti Instagram dan YouTube untuk media informasi sosialisasi digital. Aspek tujuan sudah efektif dengan meningkatnya kepercayaan masyarakat terkhususnya kekerasan padaanak yang berani melakukan pengaduan ke UPTD PPA Kota Bandung melalui WhatsApp. Apek pemantauan belum efektif karena minim dilakukan pengawasan dan evaluasi secara mendalam layanan pengaduan online. Kesimpulannya, efektivitas pelayanan pengaduan kekerasan padaanak berbasis online di Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Kota Bandung belum sepenuhnya tercapai karena kendala pada aspek sosialisasi dan pemantauan. Untuk mengatasi masalaha ini, peneliti mengusulkan program “Optimalisasi Monitoring Pelayanan Pengaduan Kekerasan PadaAnak Berbasis Online di UPTD PPA Kota Bandung” dengan tujuan meningkatkan pelayanan pengaduan kekerasan padaanak guna memperkuat perlindungan padaanak yang retan menjadi korban kekerasan. To overcome this problem, the researcher proposed a program "Optimizing Monitoring of Online-Based Child Abuse Complaint Services at UPTD PPA Bandung City" with the aim of improving child abuse complaint services to strengthen protection for children who are vulnerable to violence. Kata Kunci : Efektifitas, Pengaduan Berbasis Online, Kekerasan PadaAnakItem EVISA NUR AMALINA, 19.03.042. Minat Pekerja Sektor Informal dalam Keikutsertaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Mandiri di Desa Ngunut Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.(Perpustakaan, 2024-01-23) EVISA NUR AMALINA, 19.03.042.; SURADI; DEDE KUSWANDAABSTRAK Minat Pekerja Sektor Informal dalam Keikutsertaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Mandiri di Desa Ngunut Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung. Dibimbing oleh SURADI dan DEDE KUSWANDA Mayoritas penduduk Desa Ngunut merupakan pekerja sektor informal. Namun, dalam jumlah cakupan kepesertaan jaminan kesehatan pada segmen PBPU atau kepesertaan mandiri masih rendah. Hal ini dipengaruhi oleh minat masyarakat yang juga masih rendah. Minat merupakan sumber motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan apa saja yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih, minat juga dapat diartikan sebagai suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran mengenai 1) kognitif pekerja sektor informal dalam keikutsertaan jaminan kesehatan mandiri yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan, 2) afektif pekerja sector informal dalam keikutsertaan jaminan Kesehatan mandiri yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah pekerja sektor informal di Desa Ngunut yang berjumlah 5.122 orang sehingga sampel yang digunakan berjumlah 98 orang. Adapun Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu menggunakan kuesioner dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa minat pekerja sector informal dalam keikutsertaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan mandiri di Desa Ngunut memperoleh penilaian sebesar 4.646 yang termasuk ke dalam kategori sedang. Namun setelah dianalisis lebih lanjut pada aspek kognitif mendapatkan penilaian paling rendah dari aspek afektif. Salah satu penyebabnya adalah masih rendahnya pengetahuan pekerja sektor informal mengenai program jaminan kesehatan. Maka dari itu program yang diusulkan untuk permasalahan ini adalah “Peningkatan Pengetahuan Jaminan Kesehatan bagi Pekerja Sektor Informal” dengan sasaran pekerja sektor informal di Desa Ngunut. Kata Kunci: Minat, Pekerja Sektor Informal, BPJS KesehatanItem Impelementasi Program Rumah Belajar Anak Bintang untuk Anak Keluarga Pneerima Manfaat Program Keluarga Harapan di Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung.(Perpustakaan, 2024-09-17) ST. AINUN JARIAH RAJAB, NRP. 20.03.075.; LINA FAVOURITA SUTIAPUTRI; DEDE KUSWANDAST. AINUN JARIAH RAJAB, NRP. 20.03.075. Implementation of The Program Rumah Belajar Anak Bintang for The Children of Family Beneficiaries by The Program Keluarga Harapan in Babakan Ciparay District, Bandung City. Supervused by LINA FAVOURITA SUTIAPUTRI and DEDE KUSWANDA The word implementation is a word that comes from English, namely "to implement" which means to implement. Implementation is not just an activity but is also an activity that is planned and carried out seriously and also refers to certain norms in order to achieve the activity objectives. According to Tachjan, there are three elements of policy implementation that absolutely must be present, namely the implementing element, the program being implemented, the target group or target groups. This research aims to 1) find out the implementing elements of the Rumah Belajar Anak Bintang is program in Babakan Ciparay District 2) find out the program of the Rumah Belajar Anak Bintang is program in Babakan Ciparay District 3) find out the target group of the Rumah Belajar Anak Bintang is program in Babakan Ciparay District. The method used in this research is descriptive using a qualitative approach. The data collection techniques used were interview techniques and documentation studies. The number of informants in this research was 6 people, with details of 1 head mentor, 2 mentors, 3 students receiving the program and the number of students receiving the program was 72 people at the time this research was conducted. The problem is taken from the target group, in this case students as recipients of the Rumah Belahar Anak Bintang program. And the program proposal given by the researcher is "Capacity Building The Mentor of Rumah Belajar Anak Bintang For Increasing Student Motivation to Learning" Keywords: Implementation, Rumah Belajar Anak Bintang, Children of Beneficiary Families by the Program Keluarga Harapan ABSTRAK ST. AINUN JARIAH RAJAB, NRP. 20.03.075. Impelementasi Program Rumah Belajar Anak Bintang untuk Anak Keluarga Pneerima Manfaat Program Keluarga Harapan di Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung. Dosen Pembimbing oleh LINA FAVOURITA SUTIAPUTRI and DEDE KUSWANDA Kata implementasi merupakan kata yang berasal dari bahasa Inggris yaitu “to implement” yang artinya mengimplementasikan. Implementasi tidak hanya sekedar aktivitas, tetapi juga merupakan suatu kegiatan yang direncanakan serta dilaksanakan dengan serius juga mengacu pada norma-norma tertentu guna mencapai tujuan kegiatan. Menurut tachjan ada tiga unsur-unsur dari implementasi kebijakan yang mutlak harus ada yaitu unsur pelaksana, adanya program yang dilakukan, target group atau kelompok sasaran. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui unsur pelaksana dari program Rumah Belajar Anak Bintang di Kecamatan Babakan Ciparay 2) mengetahui program dari Rumah Belajar Anak Bintang di Kecamatan Babakan Ciparay 3) mengetahui kelompok sasaran dari Rumah Belajar Anak Bintang di Kecamatan Babakan Ciparay. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskiiptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik wawancara dan studi dokumentasi. Informan dalam penelitian ini berjumlah 6 orang, dengan rincian 1 kepala mentor, 2 mentor, 3 siswa penerima program dan jumlah siswa yang menjadi penerima program sebanyak 72 orang hingga saat penelitian ini dilakukan. Permasalahan diambil dari kelompok sasaran dalam hal ini adalah siswa sebagai penerima program Rumah Belahar Anak Bintang. Dan untuk usulan program yang diberikan oleh peneliti adalah “Peningkatan Kapasitas Mentor Rumah Belajar Anak Bintang dalam Meningkatkan Semangat Belajar Siswa” Kata Kunci: Implementasi, Rumah Belajar Anak Bintang, Anak Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga HarapanItem Kemandirian Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan Pasca Graduasi di Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung.(Perpustakaan, 2024-08-08) LINTANG DWI YUNIARTI, 20.03.033.; LINA FAVOURITA; DEDE KUSWANDALINTANG DWI YUNIARTI, 20.03.033. Kemandirian Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan Pasca Graduasi di Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung. Dosen Pembimbing: LINA FAVOURITA dan DEDE KUSWANDA Kemandirian Keluarga Penerima Manfaat adalah kemampuan dalam mengendalikan emosi sendiri, memenuhi kebutuhan hidup sendiri, membuat keputusan sendiri, dan menjalin hubungan tanpa menunggu orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris tentang: 1) karakteristik responden, 2) emosi, 3) ekonomi, 4) intelektual, dan 5) sosial pada responden. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan survei deskriptif. Sumber yang digunakan adalah sumber primer dan sekunder. Populasi dalam penelitian ini adalah 47 Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan yang telah graduasi di Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sensus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah Kuesioner dan studi dokumentasi. Instrumen penelitian rating scale. Uji validitas yang digunakan adalah validitas muka (face validity), serta uji reliabilitas menggunkan Cronbach’s Alpha dengan hasil 0,852 > 0.600 (sangat reliabel). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemandirian sosial Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan pasca graduasi termasuk pada kategori tinggi dengan persentase 75,23 persen sementara kemampuan kemandirian ekonomi memiliki skor paling rendah diantara skor lainya yaitu 64,27 persen. Oleh karena itu diusulkan program “Pengoptimalan Kemandirian melalui Kewirausahaan pada Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan Pasca Graduasi di Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung” melalui kegiatan pembentukan kelompok, penyuluhan, dan pendampingan. Penelitian ini perlu adanya koordinasi dengan berbagai pihak sehingga hasil dari penelitian mampu digunakan untuk evaluasi Program Keluarga Harapan dan program yang diusulkan dapat mencegah terjadinya permasalahan yang berkelanjutan. Kata Kunci: Keluarga Penerima Manfaat, Graduasi, Kemandirian ABSTRACT LINTANG DWI YUNIARTI, 20.03.033. Independence of Family Beneficiaries of the Post-Graduation Family Hope Program in Besuki District, Tulungagung Regency. Supervisors: LINA FAVOURITA and DEDE KUSWANDA Beneficiary Family Independence is the ability to control one's own emotions, meet one's own life needs, make one's own decisions, and establish relationships without waiting for others. This study aims to obtain an empirical description of: 1) respondent characteristics, 2) emotions, 3) economy, 4) intellectual, and 5) social in respondents. The method used in this study is a quantitative method with a descriptive survey. The sources used are primary and secondary sources. The population in this study is 47 Families Beneficiary Families of the Family Hope Program who have graduated in Besuki District, Tulungagung Regency. The sampling technique in this study is census. The data collection techniques used are questionnaires and documentation studies. Rating scale research instrument. The validity test used was face validity, and the reliability test used Cronbach's Alpha with a result of 0.852 > 0.600 (very reliable). The results of the study showed that the social independence of the Beneficiary Families of the Family Hope Program after graduation was included in the high category with a percentage of 75.23 percent, while the ability to be economically independent had the lowest score among other scores, which was 64.27 percent. Therefore, the program "Optimizing Independence through Entrepreneurship in Beneficiary Families of the Post-Graduation Family Hope Program in Besuki District, Tulungagung Regency" was proposed through group formation, counseling, and mentoring activities. This research needs coordination with various parties so that the results of the research can be used for the evaluation of the Family Hope Program and the proposed program can prevent the occurrence of sustainable problems. Keywords: Beneficiary Families, Graduation, IndependenceItem Keterampilan Sosial Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH) di Sentra Handayani Jakarta.(Perpustakaan, 2024-08-20) SUHAILLA SEKAR AYU 2003019; LINA FAVOURITA SUTIAPUTRI; DEDE KUSWANDASUHAILLA SEKAR AYU: Keterampilan Sosial Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH) di Sentra Handayani Jakarta. Dosen Pembimbing: LINA FAVOURITA SUTIAPUTRI dan DEDE KUSWANDA Keterampilan sosial anak berhadapan dengan hukum adalah kemampuan dalam bekerja sama, asertif, bertanggung jawab, berempati, dan mengontrol diri. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris tentang: 1) karakteristik responden, 2) bekerja sama, 3) asertif, 4) bertanggung jawab, 5) berempati, dan 5) mengontrol diri yang dimiliki responden. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan survei deskriptif. Sumber yang digunakan adalah sumber primer dan sekunder. Populasi dalam penelitian ini adalah 32 anak berhadapan dengan hukum yang ada di Sentra Handayani. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sensus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan studi dokumentasi. Instrumen penelitian menggunakan rating scale. Uji validitas yang digunakan adalah validitas muka (face validity), uji reliabilitas menggunakan alpha cronbach dengan hasil 0,801 > 0,600 (sangat reliabel). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan keterampilan sosial anak berhadapan dengan hukum berada pada kategori tinggi dengan persentase 84%. Namun kemampuan kontrol diri pada keterampilan sosial anak berhadapan dengan hukum memiliki skor paling rendah. Oleh karena itu, diusulkan program “Peningkatan Kemampuan Kontrol Diri Melalui Pelatihan Regulasi Emosi Bagi ABH Di Sentra Handayani”. Kata Kunci: Anak Berhadapan Dengan Hukum, Keterampilan Sosial, Kerja Sama, Asertif, Tanggung Jawab, Empati, Kontrol Diri.Item Keterampilan Sosial Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH) di Sentra Handayani Jakarta.(Perpustakaan, 2024-09-17) SUHAILLA SEKAR AYU, NRP. 20.03.019; LINA FAVOURITA SUTIAPUTRI; DEDE KUSWANDASUHAILLA SEKAR AYU, NRP. 20.03.019 Keterampilan Sosial Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH) di Sentra Handayani Jakarta. Dosen Pembimbing: LINA FAVOURITA SUTIAPUTRI dan DEDE KUSWANDA Keterampilan sosial anak berhadapan dengan hukum adalah kemampuan dalam bekerja sama, asertif, bertanggung jawab, berempati, dan mengontrol diri. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris tentang: 1) karakteristik responden, 2) bekerja sama, 3) asertif, 4) bertanggung jawab, 5) berempati, dan 5) mengontrol diri yang dimiliki responden. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan survei deskriptif. Sumber yang digunakan adalah sumber primer dan sekunder. Populasi dalam penelitian ini adalah 32 anak berhadapan dengan hukum yang ada di Sentra Handayani. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sensus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan studi dokumentasi. Instrumen penelitian menggunakan rating scale. Uji validitas yang digunakan adalah validitas muka (face validity), uji reliabilitas menggunakan alpha cronbach dengan hasil 0,801 > 0,600 (sangat reliabel). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan keterampilan sosial anak berhadapan dengan hukum berada pada kategori tinggi dengan persentase 84%. Namun kemampuan kontrol diri pada keterampilan sosial anak berhadapan dengan hukum memiliki skor paling rendah. Oleh karena itu, diusulkan program “Peningkatan Kemampuan Kontrol Diri Melalui Pelatihan Regulasi Emosi Bagi ABH Di Sentra Handayani”. Kata Kunci: Anak Berhadapan Dengan Hukum, Keterampilan Sosial, Kerja Sama, Asertif, Tanggung Jawab, Empati, Kontrol Diri. ABSTRACT SUHAILLA SEKAR AYU, NRP. 20.03.019 Social Skills of Children in Conflict with the Law at Sentra Handayani Jakarta. Supervising Lecturers: LINA FAVOURITA SUTIAPUTRI and DEDE KUSWANDA The social skills of children in conflict with the law encompass the abilities to cooperate, be assertive, take responsibility, empathize, and self-regulate. This study aims to empirically describe: 1) the characteristics of the respondents, 2) cooperation skills, 3) assertiveness, 4) responsibility, 5) empathy, and 5) self-regulation possessed by the respondents. The research method used is a quantitative method with a descriptive survey. The sources used are primary and secondary sources. The population in this study consists of 32 children in conflict with the law at Sentra Handayani. The sampling technique employed is a census. Data collection techniques used are questionnaires and documentation studies. The research instrument uses a rating scale. The validity test applied is face validity, and the reliability test uses Cronbach's alpha with a result of 0.801 > 0.600 (highly reliable). The results of the study indicate that the social skills of children in conflict with the law fall into the high category with a percentage of 84%. However, the ability to self-regulate within the social skills of children in conflict with the law has the lowest score. Therefore, a program is proposed to "enhance self-regulation skills through Emotion Regulation Training for children in conflict with the law at Sentra Handayani." Keywords: Children in Conflict with the Law, Social Skills, Cooperation, Assertiveness, Responsibility, Empathy, Self-RegulationItem Kinerja Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos) dalam Memberikan Layanan Rujukan Terpadu di Dinas Sosial Kota Magelang.(Perpustakaan, 2024-10-10) ANANDA DEVIYA SURRAHMAN, 20.03.040,; DEDE KUSWANDA; LINA FAVOURITA SUTIAPUTRIANANDA DEVIYA SURRAHMAN, 20.03.040, Kinerja Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos) dalam Memberikan Layanan Rujukan Terpadu di Dinas Sosial Kota Magelang. Dosen Pembimbing: DEDE KUSWANDA dan LINA FAVOURITA SUTIAPUTRI Kinerja dari Pusat Kesejahteraan Sosial dalam penelitian ini adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh Pusat Kesejahteraan Sosial dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan kepadanya yaitu pelayanan rujukan terpadu . Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai kinerja Pusat Kesejahteraan Sosial dalam memberikan layanan rujukan terpadu di dinas sosial koata magelang. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sekunder. Sedangkan pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Hasil dari penelitian ini tentang kinerja dari Pusat Kesejahteraan Sosial dalam memberikan layanan rujukan terpadu dengan menggunakan lima aspek, yaitu kualitas kerja (quality of work), hubungan komunikasi (communication), ketepatab bekerja (promptness), kemampuan kerja (capability), inisiatif (initiative). Dari lima aspek, terlihat ada satu aspek yang memang kurang memenuhi, yaitu aspek komunikasi lemahnya komunikasi Pusat Kesejahteraan Sosial dan jajarannya Program yang di usulkan adalah Peningkatan kinerja Pusat Kesejahteraan Sosial melalui pelatihan komunikasi efektif. Program ini bersifat penyempurnaan terhadap kinerja dari Pusat Kesejahteraan Sosial. Kata Kunci : Kinerja pelayanan rujukan terpadu, Pusat Kesejahteraan Sosial, Komunikasi Efektif. ABSTRACT ANANDA DEVIYA SURRAHMAN, 20.03.040, Performance of Social Welfare Centers (Puskesos) in Providing Integrated Referral Services at the Social Service of Magelang City. Supervisor: DEDE KUSWANDA dan LINA FAVOURITA SUTIAPUTRI Performance refers to the quality and quantity of work achieved by Puskesos in carrying out its duties, specifically in providing integrated referral services. The purpose of this study is to provide an overview of the performance of Puskesos in providing integrated referral services. The research method used is qualitative research with a descriptive qualitative approach. The data sources used in this study are primary and secondary data. Data collection methods include in-depth interviews and document studies. The findings of this study on the performance of Puskesos in providing integrated referral services are based on five aspects: quality of work, communication, promptness, work ability, and initiative. Of the five aspects, one aspect is found to be lacking: weak communication between Puskesos and its staff. The proposed program is to improve the performance of Puskesos through effective communication and teamwork training. This program is intended to enhance the performance of Puskesos. Keywords: Performance of integrated referral services, Social Welfare Centers, Effective Communication.Item Modal Sosial dalam Usaha Mikro di Desa Bunisari, Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut.(Perpustakaan, 2024-10-10) ULFA MAR ATUL KHUSNA, 20.03.021.; LINA FAVOURITA SUTIAPUTRI; DEDE KUSWANDAULFA MAR ATUL KHUSNA, 20.03.021. Social Capital in Micro Business in Bunisari Village, Malangbong District, Garut Regency. Supervisors: LINA FAVOURITA SUTIAPUTRI and DEDE KUSWANDA Bunisari Village is located in Malangbong Subdistrict, Garut Regency and has a variety of micro businesses. Micro businesses in Bunisari Village are experiencing problems, namely weak competitiveness. From these problems, it is necessary to explore social capital. This social capital research identifies how relationships and interactions between individuals and groups in Bunisari Village can be utilized to strengthen micro businesses through aspects of social capital including: 1) bonding social capital. 2) bridging social capital. 3) linking social capital. From each of these aspects, there are elements of social capital that are studied, including: 1) participation in a network, 2) reciprocity, 3) trust, 4) social norms, 5) values, 6) proactive action. The method used in the research is a descriptive qualitative approach. The techniques used were in-depth interviews, focus group discussion, and documentation studies. Informants consisted of 12 micro-entrepreneurs, 5 members of MSME groups, 9 village officials, and 2 villagers. The results showed that the bonding social capital aspect in all informants was good, while bridging social capital was not optimal. The problem with bridging social capital is the lack of reciprocity between business actors, MSME group members, and the village government. The lack of reciprocity is due to infrequent communication. Another problem is the lack of trust of business actors in MSME groups and village governments. The problem with linking social capital is that business actors and MSME group members lack relationships with external parties. In addition, the village government in building networks with external parties has not been optimally successful. From these problems, it is necessary to overcome the problems. In the bridging social capital aspect, intensive approaches are needed from business actors, MSME groups, and village governments, while in the linking social capital aspect, increased collaboration between actors, MSME groups, and village governments is needed to expand external networks. The Bunisari Village Networking and Collaboration Program is designed to develop relationships and expand internal and external networks between various parties. Keywords: Social Capital, Micro Business, Network ABSTRAK ULFA MAR ATUL KHUSNA, 20.03.021. Modal Sosial dalam Usaha Mikro di Desa Bunisari, Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut. Dosen Pembimbing: LINA FAVOURITA SUTIAPUTRI dan DEDE KUSWANDA Desa Bunisari berada di Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut memiliki berbagai macam usaha mikro. Usaha mikro di Desa Bunisari mengalami permasalahan yaitu lemahnya daya saing. Dari permasalahan tersebut, diperlukan pendalaman terkait modal sosial. Penelitian modal sosial ini mengidentifikasi bagaimana hubungan dan interaksi antarindividu serta kelompok di Desa Bunisari dapat dimanfaatkan untuk memperkuat usaha mikro melalui aspek modal sosial meliputi: 1) bonding social capital. 2) bridging social capital. 3) linking social capital. Dari masing-masing aspek tersebut terdapat unsur modal sosial yang dikaji meliputi: 1) partisipasi dalam suatu jaringan, 2) resiprositas, 3) kepercayaan, 4) norma sosial, 5) nilai-nilai, 6) tindakan proaktif . Metode yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kualitatif bersifat deskriptif. Teknik yang digunakan adalah wawancara mendalam, diskusi kelompok fokus, dan studi dokumentasi. Informan terdiri dari 12 pelaku usaha mikro, 5 anggota kelompok UMKM, 9 aparat desa, dan 2 warga desa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek bonding social capital pada semua informan baik, sedangkan bridging social capital belum optimal. Permasalahn pada bridging social capital kurangnya timbal balik diantara pelaku usaha, anggota kelompok UMKM, dan pemerintah desa. Kurangnya timbal balik disebakan komunikasi yang jarang dilakukan. Permasalahan lainnya adalah kurangnya kepercayaan pelaku usaha terhadap kelompok UMKM dan pemerintah desa.. Adapun permasalahan linking social capital adalah pelaku usaha dan anggota kelompok UMKM kurang memiliki relasi dengan pihak eksternal. Selain itu, pemerintah desa dalam membangun jaringan dengan pihak eksternal belum berhasil optimal. Dari permasalahan tersebut dibutuhkan kebutuhan untuk mengatasi permasalahan. Pada aspek bridging social capital dibutuhkan pendekatan intensif dari pelaku usaha, kelompok UMKM, dan pemerintah desa, sedangkan pada aspek linking social capital dibutuhkan peningkatan kolaborasi antara pelaku, kelompok UMKM, dan pemerintah desa untuk memperluas jaringan eksternal. Program Jaring Relasi dan Kolaborasi Desa Bunisari dirancang untuk mengembangkan relasi dan memperluas jaringan internal dan eksternal antara berbagai pihak. Kata Kunci: Modal Sosial, Usaha Mikro, JaringanItem Pemberdayaan Masyarakat oleh Kelompok Usaha Bersama (KUBe) “Citra Mandiri” di Desa Pucang, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.(Perpustakaan, 2024-01-23) NABILA MEUTIAKANSA ANDISTY PUTRI, 19.03.002.; SURADI; DEDE KUSWANDAABSTRAK NABILA MEUTIAKANSA ANDISTY PUTRI, 19.03.002. Pemberdayaan Masyarakat oleh Kelompok Usaha Bersama (KUBe) “Citra Mandiri” di Desa Pucang, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Dosen Pembimbing: SURADI dan DEDE KUSWANDA Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya upaya penurunan dampak covid-19 yang melibatkan Kelompok Usaha Bersama (KUBe) “Citra Mandiri” sebagai penyelenggara kegiatan pemberdayaan yang mampu meningkatkan produktivitas masyarakat Desa Pucang sehingga lebih mandiri. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara mendalam tentang “Pemberdayaan Masyarakat oleh Kelompok Usaha Bersama (KUBe) “Citra Mandiri” di Desa Pucang, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang melalui tiga aspek, yaitu: 1) tahap penyadaran dan pembentukkan perilaku, 2) tahap transformasi kemampuan, 3) tahap pengayaan atau peningkatan kemampuan intelektual, kecakapan, dan keterampilan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan, yaitu: 1) wawancara mendalam, 2) observasi, dan 3) studi dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Kelompok Usaha Bersama (KUBe) “Citra Mandiri” memenuhi ketiga aspek pemberdayaan tersebut. Namun, dalam pelaksanaannya masih belum maksimal karena produksi kerajinan yang diajarkan kepada masyarakat sasaran tidak variatif serta belum adanya kerja sama dengan lembaga perekonomian desa, sehingga diperlukan adanya peningkatan pengetahuan dan keterampulan kepada masyarakat Desa Pucang sebagai sistem sasaran dan pembentukkan jejaring kerja dengan Badan Usaha Milik Desa Pucang. Berdasarkan hal tersebut peneliti mengusulkan program “PUMADAYA – Pucang Mandiri dan Berdaya” yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat Desa Pucang dalam memproduksi kerajinan kayu yang memiliki nilai ekonomi sehingga masyarakat menjadi lebih mandiri. Kata Kunci: Pemberdayaan, Masyarakat, Kelompok Usaha Bersama (KUBe)Item Peran Relawan Taruna Siaga Bencana Pada Masa Tanggap Darurat Bencana Tanah Longsor di Kabupaten Banjarnegara.(perpustakaan, 2024-01-08) RIMADHONA OVISARIDEWI, 19.03.039,; SURADI; DEDE KUSWANDAABSTRAK RIMADHONA OVISARIDEWI, 19.03.039, Peran Relawan Taruna Siaga Bencana Pada Masa Tanggap Darurat Bencana Tanah Longsor di Kabupaten Banjarnegara. Dosen Pembimbing: SURADI dan DEDE KUSWANDA. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh maraknya bencana tanah longsor di Kabupaten Banjarnegara Provinsi Jawa Tengah. Dalam penanganan bencana melibatkan multi Sumber Daya Manusia dan multidisiplin, salah satunya adalah relawan. Taruna Siaga Bencana di Kabupaten Banjarnegara melaksanakan peran dan fungsi untuk membantu mengembalikan keberfungsian sosial korban bencana. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara mendalam tentang “Peran Taruna Siaga Bencana Pada Masa Tanggap Darurat Bencana Tanah Longsor di Kabupaten Banjarnegara”. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan, yaitu: 1) wawancara, 2) studi dokumentasi. Aspek yang diteliti dalam penelitian ini adalah Peran Relawan Taruna Siaga Bencana dalam mengkaji cepat dan melaporkan hasil identifikasi serta rekomendasi kepada instansi sosial, mengidentifikasi dan mendata korban bencana, operasi tanggap darurat pada bidang penyelamatan korban dari situasi tidak aman ke tempat yang lebih aman, operasi tanggap darurat pada bidang penampungan sementara, operasi tanggap darurat pada bidang dapur umum, operasi tanggap darurat pada bidang logistik, operasi tanggap darurat pada bidang psikososial, operasi tanggap darurat pada bidang mobilisasi dan menggerakkan masyarakat dalam upaya pengurangan risiko bencana.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Taruna Siaga Bencana dalam masa tanggap darurat bencana sudah dilaksanakan. Namun dalam pelaksanaan perannya pada Layanan Dukungan Psikososial belum dilakukan dengan optimal, sehingga diperlukan adanya peningkatan kapasitas bagi anggota Taruna Siaga Bencana dalam memberikan Layanan Dukungan Psikososial bagi korban bencana. Berdasarkan hal tersebut peneliti mengusulkan program “Optimalisasi Peran Relawan Taruna Siaga Bencana dalam Layanan Dukungan Psikososial” yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan Taruna Siaga Bencana dalam memberikan Layanan Dukungan Psikososial pada saat penanganan masa tanggap darurat bencana. Kata Kunci: Peran, Relawan Taruna Siaga Bencana, Tanggap Darurat ABSTRACT RIMADHONA OVISARIDEWI, 19.03.039, The Role of Disaster Preparedness Youth Volunteers in the Emergency Response Period to Landslide Disaster in Banjarnegara Regency. Advisors SURADI and DEDE KUSWANDA. The research is based on the rampant landslide disaster in Banjarnegara Regency, Central Java Province. Disaster management involves multi-human resources and multidiscipline, one of which includes volunteers. The Disaster Preparedness Youth in Banjarnegara Regency carry out roles and functions to help restore the social functioning of disaster victims. This research aims to obtain an in-depth description of “The Role of Disaster Preparedness Youth in the Landslide Emergency Response Period in Banjarnegara Regency.” The approach used in this research is a qualitative approach with descriptive method. The data sources used in this research are primary data sources and secondary data sources. The data collection techniques used, namely: 1) interviews, 2) documentation study. The aspects studied in this stud are the role of Disaster Preparedness Youth Volunteers in quickly assessing and reporting identification results and recommendations to social agencies, identifiying and recording disaster victims, emergency response operations in the field of rescuing victims from unsafe situations to safer places, emergency response operations in the field of temporary shelter, emergency response operations in the filed of public kitchen, emergency response operations in the field of logistic, emergency response operations in the psychosocial field, emergency response in the field of mobilization and mobilizing the community in disaster risk reduction effort. The results showed that the Disaster Preparedness Youth in the disaster emergency response period had been implemented. However, the implementation of its role in Psychosocial Support Services has not been carried out optimally, so it is necessary to increase the capacity of members of the Disaster Preparedness Youth in providing Psychosocial Support Services for disaster victims. Based on this, the researches proposed a program “Optimizing the Role of Disaster Preparedness Youth Volunteers in Psychosocial Support Services” which aims to increase the knowledge an abilities of Disaster Prepared Youth in providing Psychosocial Support Services during the handling of disaster emergency response periods. Keywords: Role, Disaster Preparedness Youth Volunteers, Emergency Response