Browsing by Author "Dyah Asri Gita Pratiwi"
Now showing 1 - 14 of 14
Results Per Page
Sort Options
Item Burnout Pembimbing Kemasyarakatan dalam memberikan Pelayanan Kepada Klien Pemasyarakatan di Balai Pemasyarakatan Kelas I Semarang.(Perpustakaan, 2024-09-07) YUANMITA NURRUN NURBUWATI, 20.04.303; Ami Maryami; Dyah Asri Gita PratiwiYUANMITA NURRUN NURBUWATI, 20.04.303: Burnout Pembimbing Kemasyarakatan dalam memberikan Pelayanan Kepada Klien Pemasyarakatan di Balai Pemasyarakatan Kelas I Semarang. Ami Maryami dan Dyah Asri Gita Pratiwi. Burnout pembimbing kemasyarakatan di Balai Pemasyarakatan Kelas I Semarang terjadi karena kelelahan, baik secara fisik maupun mental yang termasuk di dalamnya berkembang konsep diri yang negatif, kurangnya konsentrasi serta beban kerja yang berlebih. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis: (1) karakteristik informan, (2) kelelahan fisik, (3) kelelahan emosional (4) kelelahan mental. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik yang digunakan adalah teknik purposive sampling untuk menentukan informan yaitu pembimbing kemasyarakatan. Pada pengumpulan data, digunakan teknik wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menggambarkan bahwa pembimbing kemasyarakatan merasakan kelelahan fisik seperti gangguan pencernaan, gangguan tidur, sakit kepala, dan gangguan makan. Kelelahan emosional seperti merasa gagal, merasa bersalah dan menyalahkan, mudah marah, dan mudah benci. Kelelahan mental seperti enggan bekerja, menunda pekerjaan, tidak puas, putus asa, dan kehilangan harga diri. Penelitian ini mengungkapkan adanya beban kerja lebih yang dirasakan oleh pembimbing kemasyarakatan, pengendalian emosional yang belum bisa dilakukan dengan baik oleh pembimbing kemasyarakatan, dan rasa stres kerja yang dialami saat mendapatkan banyaknya pekerjaan. Rekomendasi program “Penguatan pada Pembimbing Kemasyarakatan dalam Mengelola Emosi di Balai Pemasyarakatan Kelas I Semarang” diusulkan untuk meminimalisir terjadinya Burnout di Balai Pemasyarakatan Kelas I Semarang. Kata kunci: Burnout, Pembimbing Kemasyarakatan, Kelelahan Fisik, Kelelahan Emosional, dan Kelelahan Mental ABSTRACT YUANMITA NURRUN NURBUWATI, 20.04.303: Burnout among Community Supervisors in Providing Services to Correctional Clients at the Class I Correctional Facility in Semarang. Ami Maryami and Dyah Asri Gita Pratiwi. Burnout among probation officers at the Class I Correctional Facility in Semarang occurs due to both physical and mental exhaustion, including the development of a negative self-concept, lack of concentration, and a heavy workload. This study aims to describe and analyze: (1) the characteristics of the informants, (2) physical exhaustion, (3) emotional exhaustion, and (4) mental exhaustion. This research uses a qualitative descriptive method. The technique used is purposive sampling to determine the informants, namely probation officers. Data collection techniques include in-depth interviews, observation, and document study. The results of the study indicate that probation officers experience physical exhaustion such as digestive disorders, sleep disturbances, headaches, and eating disorders. Emotional exhaustion includes feelings of failure, guilt and blame, irritability, and hatred. Mental exhaustion is characterized by reluctance to work, procrastination, dissatisfaction, hopelessness, and loss of self-esteem. This study reveals the additional workload felt by probation officers, the inability of probation officers to manage emotions effectively, and the work stress experienced when faced with a large volume of tasks. The "Strengthening Probation Officers in Managing Emotions at the Class I Correctional Facility in Semarang" program is recommended to minimize burnout at the Class I Correctional Facility in Semarang. Keywords: Burnout, Community Supervisors, Physical Exhaustion, Emotional Exhaustion, Mental ExhaustionItem Coping Strategy Siswa Dalam Proses Pembelajaran Di SMA Daarut Tauhiid Kabupaten Bandung Barat,(Perpustakaan, 2023-10-26) YUSUF HUDA MUTTAQIN, 19.04.083.; Marjuki; Dyah Asri Gita PratiwiYUSUF HUDA MUTTAQIN, 19.04.083. Coping Strategy Siswa Dalam Proses Pembelajaran Di SMA Daarut Tauhiid Kabupaten Bandung Barat, Dibimbing oleh Marjuki dan Dyah Asri Gita Pratiwi. Coping strategy mencakup segala usaha yang dilakukan individu untuk menghadapi, mengelola keadaan dan mendorong usaha menyelesaikan masalah, mengatasi situasi, tuntutan-tuntutan yang penuh tekanan, ancaman atau masalah yang sedang dihadapi. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris tentang: 1) karakteristik responden, 2) faktor penyebab stress dalam proses pembelajaran, dan 3) Coping Strategy yang diterapkan siswa. Metode yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan survei deskriptif. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah teknik Stratiffied Random Sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: 1) kuesioner dan 2) studi dokumentasi. Uji validitas alat ukur menggunakan validitas muka (face validity). Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis data statistik deskriptif. Hasil penelitian terhadap 67 siswa menunjukan bahwa Coping Strategy siswa di SMA Daarut Tauhiid Boarding School termasuk dalam kategori rendah atau dibawah rata-rata dikarenakan frekuensi nilai yang paling banyak muncul yaitu sering dengan angka 1153 sehingga masih dibawah angka 1273 yang merupakan dari nilai tengah dari 2546. Aspek dominan yang menjadi poin permasalahan dan sering terjadi merupakan Emotional Focused Coping. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti mengusulkan Program Healthy Inside Fresh Outside - SMA Daarut Tauhiid Boarding School dengan menggunakan Metode Social group work dengan teknik Self Help Group (kelompok bantu diri). Kata Kunci: Coping Strategy, Siswa, dan PembelajaranItem Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Klien Pemasyarakatan dalam Menjalani Pembebasan Bersyarat di Balai Pemasyarakatan (BAPAS) Kelas II Subang(Perpustakaan, 2024-08-20) EKA BERLIAN ANGGRAENI. 20.04.141.; Dibimbing oleh Ami Maryami; Dyah Asri Gita PratiwiEKA BERLIAN ANGGRAENI. 20.04.141. Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Klien Pemasyarakatan dalam Menjalani Pembebasan Bersyarat di Balai Pemasyarakatan (BAPAS) Kelas II Subang, Dibimbing oleh Ami Maryami dan Dyah Asri Gita Pratiwi. Dukungan sosial keluarga merujuk pada pemberian bantuan berupa dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan informasi, dukungan instrumental, dan dukungan persaudaraan yang diterima oleh klien pemasyarakatan. Penelitian ini memiliki tujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris tentang 1) karakteristik responden, 2) Dukungan emosional yang diberikan keluarga terhadap klien pemasyarakatan, 3) Dukungan penghargaan yang diberikan keluarga terhadap klien pemasyarakatan, 4) Dukungan informasi yang diberikan keluarga terhadap klien pemasyarakatan, 5) Dukungan instrumental yang diberikan keluarga terhadap klien pemasyarakatan, dan 6) Dukungan persaudaraan yang diberikan keluarga terhadap klien pemasyarakatan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Sumber data yang digunakan ialah sumber data primer dan sumber data sekunder. Responden pada penelitian in sebanyak 54 klien pemasyarakatan di BAPAS Kelas II Subang. Teknik pengambilan sampel penelitian ini dengan menggunakan purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa 1) kuesioner dan 2) studi dokumentasi. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner dengan skala pengukuran rating scale. Uji validitas menggunakan uji validitas muka (face validity), serta uji reliabilitas dengan Alpha Cronbach. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor total dukungan sosial keluarga yang diterima oleh klien pemasyarakatan dari keluarga berada pada kategori tinggi (179<191), namun masih ada aspek yang memiliki nilai pada kategori sedang mendekati tinggi yaitu dukungan emosional keluarga. Permasalahan yang ditemui pada penelitian ini, maka diusulkan program yaitu “Peningkatan Dukungan Emosional Keluarga Terhadap Klien Pemasyarakatan” di BAPAS Kelas II Subang. Kata Kunci: Dukungan Sosial Keluaga, Klien Pemasyarakatan, dan Pembebasan BersyaratItem Kesiapan Lembaga Rehabilitasi Sosial dalam Penerimaan Anak Pelaku Tawuran yang Telah Melalui Proses Restorative Justice di Unit Pelaksana Teknis Daerah Pusat Pelayanan Sosial Griya Bina Karsa Bogor,(Perpustakaan, 2024-09-10) THANIA PARDEDE, NRP. 20.04.017.; Ami Maryami; Dyah Asri Gita PratiwiTHANIA PARDEDE, NRP. 20.04.017. Readiness of Social Rehabilitation Organizations in Accepting Child Offenders Who Have Gone Through the Restorative Justice Process at Unit Pelaksana Teknis Daerah Pusat Pelayanan Sosial Griya Bina Karsa Bogor, Supervised by Ami Maryami dan Dyah Asri Gita Pratiwi The readiness of the organization is the availability of everything to support the success of a process of accepting child perpetrators of brawls in social rehabilitation institutions. This study aims to describe the availability of aspects of the readiness of social rehabilitation organizations in UPTD PPSGBKs Bogor, including 1) Availability of Human Resources, 2) Facilities and Infrastructure, and 3) Relationships between Stakeholders. The research method used is descriptive with a qualitative approach. Determination of informants is selected based on predetermined criteria. Data collection techniques were carried out using in-depth interviews, observation, and documentation studies. Data validity checking techniques use data triangulation, extended observation, and increased persistence. The data analysis technique uses data processing, categorization, and interpretation. This study’s results indicate that social rehabilitation organizations readiness to accept children who have been through a restorative justice process at UPTD PPSGBKs Bogor is quite good. The results of the study state that the availability of human resources facilities and infrastructure is quite available, but in the implementation of acceptance carried out by stakeholders it is found that there is a problem that stakeholders still do not implement the existing acceptance SOP at UPTD PPSGBKs Bogor properly, this is due to the lack of transparency carried out by stakeholders in providing information on the health of candidates for sent children. Efforts can be made to improve stakeholder understanding in sending children to UPTD PPSGBKs Bogor is by doing "Socialization of Standard Operating Procedures (SOP) for Child Admission at UPTD PPSGBKs Bogor". Keywords: Readiness of Rehabilitation Organization, Restorative Justice, Juvenile Candidates Fostered ABSTRAK THANIA PARDEDE, NRP. 20.04.017. Kesiapan Lembaga Rehabilitasi Sosial dalam Penerimaan Anak Pelaku Tawuran yang Telah Melalui Proses Restorative Justice di Unit Pelaksana Teknis Daerah Pusat Pelayanan Sosial Griya Bina Karsa Bogor, Dibimbing oleh Ami Maryami dan Dyah Asri Gita Pratiwi Kesiapan lembaga merupakan sudah tersedianya segala sesuatu untuk mendukung keberhasilan suatu proses penerimaan anak pelaku tawuran di lembaga rehabilitasi sosial. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran menegenai ketersediaan aspek kesiapan lembaga rehabilitasi sosial yang ada di UPTD PPSGBKs Bogor, yaitu: 1) Ketersediaan SDM, 2) Ketersediaan Sarana dan Prasarana, 3) Hubungan Antar Stakeholder. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penentuan informan dilakukan dengan Teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara mendalam, observasi, serta studi dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi data, perpanjangan pengamatan, dan peningkatan ketekunan. Adapun teknik analisa data menggunakan pemrosesan, kategorisasi, serta penafsiran data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesiapan lembaga rehabilitasi sosial dalam penerimaan anak pelaku tawuran yang telah melalui proses restorative justice di UPTD PPSGBKs Bogor sudah cukup baik. Hasil penelitian menyatakan bahwa ketersediaan sumber daya manusia serta sarana dan prasarana sudah tersedia cukup, namun dalam pelaksanaan penerimaan yang dilakukan oleh para stakeholder didapati bahwa ada permasalahan bahwa pihak stakeholder masih belum melaksanakan SOP penerimaan yang ada di UPTD PPSGBKs Bogor dengan baik, hal ini disebabkan karena adanya ketidakterbukaan yang dilakukan oleh pihak stakeholder dalam memberikan informasi kesehatan calon anak binaan yang dikirimkan. Upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki pemahaman stakeholder dalam proses pengiriman anak ke UPTD PPSGBKs Bogor adalah dengan melakukan “Sosialisasi Standar Operasional Prosedur (SOP) Penerimaan Anak di UPTD PPSGBKs Bogor”. Kata Kunci: Kesiapan Lembaga Rehabilitasi, Restorative Justice, Calon Anak BinaanItem Kesiapsiagaan Masyarakat dalam Menghadapi Bencana Kebakaran di Desa Ciomas Kabupaten Bogor,(perpustakaan, 2024-01-05) AHMAD NOVAN FAHLEZI. 19.04.017; Marjuki; Dyah Asri Gita PratiwiABSTRAK AHMAD NOVAN FAHLEZI. 19.04.017 Kesiapsiagaan Masyarakat dalam Menghadapi Bencana Kebakaran di Desa Ciomas Kabupaten Bogor, Dosen Pembimbing : Marjuki dan Dyah Asri Gita Pratiwi Penelitian tentang Kesiapsiagaan Masyararakat dalam Menghadapi Bencana Kebakaran di Desa Ciomas Kabupaten Bogor dilatar belakangi oleh wilayah Desa Ciomas yang sangat padat penduduk, dan tingginya kejadian kebakaran yang terjadi pada tahun 2022. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana kebakaran di Desa Ciomas. Teori yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teori LIPI-UNESCO/ISDR 2006 mengenai parameter kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Sampel dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tinggal di Desa Ciomas sebanyak 97 responden. Adapun uji validitas alat ukur menggunakan rumus Koefisien Reprodusibilitas dan Koefisien Skalabilitas dan uji reliabilitas menggunakan rumus Kuder Richardson 20 atau sering disebut dengan KR 20. Teknik pengumpulan data melalui angket/kuesioner, wawancara tidak terstruktur dan studi dokumentasi. Hasil dari penelitian ini jika dihitung dari setiap aspek, ada satu aspek yang berada pada kategori kurang siap. Pada aspek Pengetahuan dan sikap memiliki nilai 82,05 (sangat siap), aspek rencana tanggap darurat memiliki nilai 73,82 (siap), aspek sistem peringatan dini memiliki nilai 72,43 (siap), dan mobilisasi sumber daya memiliki nilai 43,61 (kurang siap). Permasalahan yang didapatkan pada penelitian ini adalah kurang siapnya mobilisasi sumber daya yang ada di Desa Ciomas. Hal ini membuat perlu adanya peningkatan mobilisasi sumber daya di Desa Ciomas. Peneliti mengusulkan program “Peningkatan Kesiapsiagaan Bencana Desa Ciomas” program ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan masyarakat dalam menghadapi bencana kebakaran. Kata kunci: Kesiapsiagaan Masyarakat, Kebakaran, Bencana ABSTRACT AHMAD NOVAN FAHLEZI. 19.04.017. Community Preparedness in Facing Fire Disaster in Ciomas Village, Bogor Regency, Supervisor : Marjuki and Dyah Asri Gita Pratiwi Research on Community Preparedness in Facing Fire Disasters in Ciomas Village, Bogor Regency, is motivated by the very densely populated area of Ciomas Village, and the high incidence of fires that occurred in 2022. The purpose of this research is to obtain an overview of community preparedness in dealing with fire disasters in the Village. Ciomas. The theory used in this study uses the LIPI-UNESCO/ISDR 2006 theory regarding disaster preparedness parameters. This research uses a quantitative approach with descriptive methods. The sample in this study is the people who live in Ciomas Village as many as 97 respondents. As for testing the validity of the measuring instrument using the Reproducibility Coefficient and Scalability Coefficient formulas and reliability testing using the Kuder Richardson 20 formula often referred to as KR 20. Data collection techniques are through questionnaires, unstructured interviews, and documentation studies. The results of this study if calculated from every aspect, there is one aspect that is in the unprepared category. The knowledge and attitude aspect has a value of 82.05 (very ready), the emergency response plan aspect has a value of 73.82 (ready), the early warning system aspect has a value of 72.43 (ready), and resource mobilization has a value of 43.61 (less ready). The problem found in this study is the lack of readiness to mobilize the resources in Ciomas Village. This makes it necessary to increase resource mobilization in Ciomas Village. Researchers propose a program "Increasing Disaster Preparedness in Ciomas Village" This program is expected to improve community skills in dealing with fire disasters. Keywords: Community Preparedness, Fire, DisasterItem Kondisi Psikososial Anak Korban Penyalahgunaan NAPZA Pasca Intervensi di Lembaga Societa Indonesia Kabupaten Cianjur.(Perpustakaan, 2024-09-10) FITRA KARUUNIA FAJAR NRP. 20.004.358.; Ami Maryami; Dyah Asri Gita PratiwiFITRA KARUUNIA FAJAR NRP. 20.004.358. Kondisi Psikososial Anak Korban Penyalahgunaan NAPZA Pasca Intervensi di Lembaga Societa Indonesia Kabupaten Cianjur. Dosen Pembimbing: Ami Maryami dan Dyah Asri Gita Pratiwi Permasalahan anak korban penyalahgunaan NAPZA menjadi permasalahan yang serius karena dari tahun ke tahun jumlahnya terus meningkat. Keterlibatan anak dalam penyalahgunaan NAPZA telah memberikan berbagai macam konsekuensi yang merugikan terhadap anak sebagai individu, konsekuensi sosial. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kondisi psikososial anak korban penyalahgunaan NAPZA pasca intervensi di lembaga Societa Indonesia Kabupaten Cianjur, yaitu dengan Menggambarkan karakteristik informan, Menggambarkan kondisi psikologis dengan mengetahui bagaimaana perasaan dan kegiatan keseharian nya, kondisi biologis dengan melihat dan mengamati kondisi fisik informann dan kondisi sosial di lingkungan rumah Bersama teman, keluarga dan tetangga anak korban penyalahgunaan NAPZA pasca intervensi di lembaga Societa Indonesia. Peneliti menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil dari penelitian ini sebagian besar menunjukkan peningkatan positif tetapi ditemukan permasalahan yang terjadi yaitu satu dari tiga aspek yang ada diteliti ditemukan bahwa Anak korban penyalahgunaan NAPZA belum bisa mengendalikan dirinya dan belum mampu mengandalikan emosi nya pasca mengikuti rehabilitasi. Maka dari itu diperlukan adanya dukungan pasca rehabilitasi serta evaluasi program rehabiitasi. Solusi untuk mengatasi permasalahan anak-anak korban NAPZA pasca rehabilitasi dapat diwujudkan melalui program kelompok sosialisasi. Program yang akan diberikan adalah “Penguatan Anak Korban Penyalahgunaan NAPZA dalam Pengendalian Diri”. Bertujuan untuk membantu mereka mengubah perilaku negative yang semula belum bisa mengendalikan diri untuk tidak memakai NAPZA dan belum bisa mengendalikan emosi nya menjadi lebih bisa mengendalikan perilaku positif yang dapat diterima oleh masyarakat, serta membekali mereka dengan keterampilan sosial dan pengendalian emosi yang baik. Kata kunci: Anak korban penyalahgunaan NAPZA, Kondisi Psikososial, pasca intervensi. ABSTRACT FITRA KARUNIA FAJAR NRP. 20.04.358. Psychosocial Conditions of Children Victims of Drug Abuse Post-Intervention at the Societa Indonesia Institute, Cianjur Regency. Supervisor : Ami Mayrami and Dyah Asri Gita Pratiwi The problem of child victims of drug abuse is a serious problem because the number continues to increase from year to year. Children's involvement in drug abuse has had various kinds of detrimental consequences for children as individuals and social consequences. This research aims to describe the psychosocial conditions of child victims of drug abuse after intervention at the Societa Indonesia institution in Cianjur Regency, namely by describing the characteristics of the informants, describing the psychological conditions by knowing how they feel and their daily activities, biological conditions by looking at and observing the informants' physical conditions and social conditions. in the home environment with friends, family and neighbors of child victims of drug abuse after intervention at the Societa Indonesia institution. Researchers used descriptive methods with a qualitative approach. The results of this research mostly showed positive improvements but problems were found, namely that one of the three aspects studied was that children who were victims of drug abuse were unable to control themselves and were unable to control their emotions after attending rehabilitation. Therefore, postrehabilitation support and evaluation of the rehabilitation program are needed. Solutions to overcome the problems of child drug victims after rehabilitation can be realized through socialization group programs. The program that will be provided is "Strengthening Child Victims of Drug Abuse in Self-Control". Aims to help them change negative behavior from previously not being able to control themselves not to use drugs and not being able to control their emotions to becoming more able to control positive behavior that is acceptable to society, as well as equipping them with good social skills and emotional control. Keywords: Child victims of drug abuse, psychosocial conditions, post intervention.Item LAPORAN PRAKTIKUM INSTITUSI PENANGANAN KLIEN “ASE” DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DI SMK MITRA KARYA RENGASDENGKLOK(Perpustakaan, 2024-10-28) Yovita Peliwati NRP. 2104191; Dyah Asri Gita PratiwiabstractItem Mitigasi Bencana Tanah Longsor di Desa Desa Sukamantri Kecamatan Tajungkerta Kabupaten Sumedang(Perpustakaan, 2024-09-11) Rifki Fauzi Febriansyah, 20.04.317.; Ami Maryami; Dyah Asri Gita PratiwiRifki Fauzi Febriansyah, 20.24.317. Landslide Mitigation in Sukamantri Village, Tanjungekerta District, Sumedang Regency. Supervisor: Ami Maryami and Dyah Asri Gita Pratiwi Disaster mitigation is an effort to reduce the risks and impacts of disasters to the minimum through physical development as well as awareness and increase the capacity of the community to deal with disaster threats. Disaster mitigation in this research is landslide disaster mitigation. This study aims to obtain an empirical picture of 1) informant characteristics, 2) structural disaster mitigation, and 3) non-structural disaster mitigation. The method used in this research is the descriptive qualitative method. Data sources used are primary data sources and secondary data sources with purposive sampling techniques. Data collection techniques used were in-depth interviews, observations, and documentation studies. Data validity checking techniques used are the data credibility, transferability and the dependability tests. Furthermore, this study was analyzed using qualitative analysis. The results of the study show an overview and explanation that landslide disaster mitigation which includes structural mitigation and non-structural mitigation aspects has been carried out by the village government and the community with some that have not been implemented. In contrast, non-structural mitigation has not beencarried out optimally. Structural mitigation has been carried out in various ways including the creation of retaining foundations, drainage channels, early warning, and reforestation. Non structural mitigation has only been carried out in the form ofsocialization activities so that community capacity in mitigation has not been not everyone knowed. In connection with this, the proposed program “Formation of Disaster Concern Community in Sukamantri”. Keywords : Mitigation, Disasters, Landslides ABSTRAK Rifki Fauzi Febriansyah, 20.04.317. Mitigasi Bencana Tanah Longsor di Desa Desa Sukamantri Kecamatan Tajungkerta Kabupaten Sumedang Dosen Pembimbing: Ami Maryami dan Dyah Asri Gita Pratiwi Mitigasi bencana merupakan upaya mengurangi risiko dan dampak bencana seminimal mungkin dengan pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kapasitas masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana. Mitigasi bencana pada penelitian ini adalah mitigasi bencana tanah longsor. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran empirik tentang:1) karakteristik informan, 2) mitigasi bencana struktural, dan 3) mitigasi bencana non struktural. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sumber data sekunder dengan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah in-depth interview, observasi, dan studi dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data yang digunakan adalah uji kredibilitas data (credibility), uji keteralihan (transferability) dan uji ketergantungan (dependability).Selanjutnya penelitian ini dianalisis menggunakan analisa kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan gambaran serta penjelasan bahwa mitigasi bencana tanah longsor yang meliputi aspek mitigasi struktural dan mitigasi non struktural telah dilakukan pemerintah desa maupun masyarakat dengan sebagian yang belum dilaksanakan. Mitigasi struktural sudah dilakukan dengan berbagai cara diantaranya yaitu pembuatan pondasi penahan tanah, saluran drainse, peringatan dini, dan reboisasi. Mitigasi non struktural baru dilakukan kegiatan berupa sosialisasi saja sehingga kapasitas masyarakat dalam mitigasi belum semuanya mengetahui. Sehubungan dengan hal itu maka diusulkan program “Pembentukan Komunitas Peduli Bencana Sukamantri”. Kata Kunci : Mitigasi, Bencana, Tanah LongsorItem Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah di Desa Pagerwangi Kabupaten Bandung Barat,(Perpustakaan, 2024-02-19) JESSICA ASTIANI FAUZAN, 19.04.199.; Marjuki; Dyah Asri Gita PratiwiABSTRACT JESSICA ASTIANI FAUZAN, 19.04.199. Community Participation in Waste Management in Pagerwangi Village, West Bandung Regency, Supervised by Marjuki and Dyah Asri Gita Pratiwi Community participation is important in minimizing the waste problems that occur in Pagerwangi Village, and community involvement in making changes in a better direction to create a clean, disease-free, and comfortable environment. This study aims to determine community participation in waste management from the aspects of 1) labor participation, 2) thought participation, 3) skill participation, 4) property participation, and 5) social participation. The method used in this research is the descriptive qualitative method. In determining informants using purposive sampling. Data collection techniques used are observation, interviews, and documentation studies. Data validity checking techniques use triangulation and observation persistence. Data analysis techniques through the steps of data collection, data reduction, data presentation, and concluding. The results of research on eight informants show community participation in waste management in 1) participation of personnel such as jumsih, community service, cooperation and waste transportation, 2) participation such as contribution of ideas and opinions, namely the holding of an appropriate program, sorting waste, 3) participation skills such as making skills so that the waste has a return function value, 4) participation of property in waste management is not optimal because there are still people who are in arrears of contributions, and 5) social participation in waste management is not optimal because it does not show good cooperation such as the absence of a program In particular, management is not clear and society as a whole does not participate in waste management. Based on this research, the researchers proposed a BASAMA (Garbage Bank for Together) program using the Community Development method and campaign techniques and collaboration techniques. Keywords: participation, community, waste management ABSTRAK JESSICA ASTIANI FAUZAN, 19.04.199. Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah di Desa Pagerwangi Kabupaten Bandung Barat, Dibimbing oleh Marjuki dan Dyah Asri Gita Pratiwi Partisipasi masyarakat menjadi penting dalam meminimalisir permasalahan sampah yang terjadi di Desa Pagerwangi, keterlibatan masyarakat dalam melakukan perubahan ke arah yang lebih baik lagi untuk mewujudkan lingkungan yang bersih, bebas penyakit dan nyaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah dari aspek 1) partisipasi tenaga, 2) partisipasi pemikiran, 3) partisipasi keterampilan, 4) partisipasi harta benda dan 5) partisipasi sosial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Dalam menentukan informan dengan menggunakan purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahaan data menggunakan triangulasi dan ketekunan pengamatan. Teknik analisis data melalui langkah-langkah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian terhadap delapan informan menunjukan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah pada 1) partisipasi tenaga seperti jumsih, kerja bakti, gotong royong dan pengangkutan sampah, 2) partisipasi seperti sumbangan ide dan pendapat yaitu diadakannya suatu program yang tepat, melakukan pemilahan sampah, 3) partisipasi keterampilan seperti membuat keterampilan agar sampah tersebut memiliki nilai fungsi kembali, 4) partisipasi harta benda dalam pengelolaan sampah belum maksimal dikarenakan masih adanya masyarakat yang menunggak iuran, dan 5) partisipasi sosial dalam pengelolaan sampah belum maksimal dikarenakan tidak menunjukan kerjasama yang baik seperti tidak adanya program khusus, kepengurusan tidak jelas dan masyarakat secara keseluruhan tidak ikut serta dalam pengelolaan sampah. Berdasarkan penelitian tersebut, peneliti mengusulkan Program BASAMA (Bank Sampah untuk Bersama) dengan menggunakan metode Community Development dan teknik kampanye serta teknik kolaborasi. Kata Kunci: Partisipasi, Masyarakat, Pengelolaan SampahItem Pengasuhan Orang Tua terhadap Anak dengan Kedisablitasan di SLB Yayasan Bahagia Tasikmalaya.(perpustakaan, 2024-01-08) MUHAMMAD ARDIANSYAH FACHRURROZI: 19.04.097; Marjuki; Dyah Asri Gita PratiwiABSTRAK MUHAMMAD ARDIANSYAH FACHRURROZI: Pengasuhan Orang Tua terhadap Anak dengan Kedisablitasan di SLB Yayasan Bahagia Tasikmalaya. Dosen Pembimbing: Marjuki dan Dyah Asri Gita Pratiwi Pengasuhan merujuk pada setiap perlakuan atau usaha yang dilakukan oleh orang tua terhadap anak dengan kedisabilitasan guna mendampingi tumbuh kembang anak yang diharapkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran empiris tentang : 1) karakteristik responden, 2) perawatan, 3) pemeliharaan, 4) bimbingan, 5) pembinaan, 6) pendidikan informal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Dalam penelitian ini, populasi adalah orang tua dari anak dengan kedisabilitasan di SLB Yayasan Bahagia Tasikmalaya. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu: 1) angket, 2) observasi, dan 3) studi dokumetasi. Alat ukur penelitian ini mengunakan alat ukur skala likert. Uji validitas instrument menggunakan validitas konten melalui face validity, sedangkan uji reliabilitas yang digunakan adalah alpha cronbach. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan perawatan yang diberikan sangat baik, pemeliharaan yang diberikan sangat baik, bimbingan yang diberikan sangat baik, pembinaan yang diberikan baik dan pendidikan informal baik. Secara umum, pengasuhan yang diberikan oleh responden termasuk baik, namun tetap diperlukan peningkatan kualitas pengasuhan oleh orang tua terhadap anak dengan kedisabilitasan di SLB Yayasan Bahagia Tasikmalaya. Oleh karena itu, diusulkan program “Peningkatan Kapasitas Pengasuhan Orangtua dalam melakukan pembinaan dan pendidikan informal terhadap Anak dengan Kedisabilitasan di SLB Yayasan Bahagia Tasikmalaya”. Kata Kunci: Pengasuhan, Orang Tua, Anak dengan Kedisabiltasan ABSTRACT MUHAMMAD ARDIANSYAH FACHRURROZI: Parental Care of Children with Disabilities at Special Needs School of Yayasan Bahagia Tasikmalaya. Advisors: Marjuki and Dyah Asri Gita Pratiwi Parenting refers to any treatment or effort made by parents towards children with disabilities to accompany the expected growth and development of the child. The purpose of this study is to obtain an empirical description of : 1) characteristics of respondents, 2) treatment, 3) maintenance, 4) guidance, 5) coaching, and 6) informal education. This study uses a quantitative approach with a descriptive method. The data sources used are primary data sources and secondary data sources. In this study, the population was parents of children with disabilities at special needs school of Yayasan Bahagia Tasikmalaya. The sampling technique used was simple random sampling technique. The data collection techniques used were: 1) questionnaire, 2) observation, and 3) documentation study. The measuring instrument for this research uses a Likert scale measuring instrument. Test the validity of the instrument using content validity through face validity, while the reliability test used is Cronbach's alpha. The data analysis technique used is descriptive statistical analysis technique. The results showed that the care provided was very good, the maintenance provided was very good, the guidance provided was very good, the coaching provided was good and the informal education was good. In general, the care provided by the respondents was good, but it is still necessary to improve the quality of care by parents for children with disabilities at special needs school of Yayasan Bahagia Tasikmalaya. Therefore, a program was proposed " Increasing Parental Care Capacity in conducting informal coaching and education for Children with Disabilities in Special Schools of the Happy Tasikmalaya Foundation". Keywords: Parenting, Parents, Children with DisabilitiesItem Penyesuaian Diri Anak yang Berhadapan dengan Hukum di Sentra Handayani Jakarta Bambu Apus Jakarta Timur.(Perpustakaan, 2024-09-07) Muhammad Bagus Risqiawan, 20.04.254.; Ami Maryami; Dyah Asri Gita PratiwiMuhammad Bagus Risqiawan, 20.04.254. Penyesuaian Diri Anak yang Berhadapan dengan Hukum di Sentra Handayani Jakarta Bambu Apus Jakarta Timur. Dosen Pembimbing: Ami Maryami dan Dyah Asri Gita Pratiwi Penting untuk anak memiliki kemampuan menyesuaikan diri di Lembaga Penyelenggara Kesejahteraan Sosial khususnya Sentra Handayani Jakarta, karena hal ini akan mempengaruhi seberapa baik proses rehabilitasi mereka dan reintegrasi mereka ke masyarakat. Jika penyesuaian diri ini tidak dilakukan dengan baik, maka akan terjadi masalah baru yang akan merugikan bagi anak tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis mengenai: (1) karakteristik informan, (2) kemampuan Belajar, (3) kemampuan mengontrol emosi yang berlebihan, (4) kemampuan meminimalisir mekanisme pertahanan diri, (5) kemampuan berpikir rasional dan mengarahkan diri, (6) kemampuan belajar dari pengalaman masa lalu, (7) kemampuan mengurangi rasa frustasi (8) kemampuan bersikap realistis dan objektif. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah teknik purposive untuk menentukan lima informan yang terdiri dari anak yang berhadapan dengan hukum (ABH), pekerja sosial, dan pendamping asrama Sentra Handayani Jakarta. Dalam mengumpulkan data, digunakan teknik wawancara mendalam, observasi berperan serta, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa ABH tidak terbuka dan tidak jujur terhadap masalah, ABH belum sepenuhnya sadar akan konsekuensi dari tindakan mereka, ABH tidak menyesal telah melakukan pengalaman di masa lalu. Penelitian ini mengungkapkan bahwa diperlukan terapi psikososial ABH dalam kemampuan meminimalisir mekanisme pertahanan diri, kemampuan berpikir rasional dan mengarahkan diri dan kemampuan belajar dari pengalaman masa lalu di Sentra Handayani Jakarta agar anak mampu terbuka dan jujur terhadap masalah. Dengan demikian anak diharapkan mampu untuk menyesuaikan diri. Rekomendasi program “Penguatan Penyesuaian Diri ABH di Sentra Handayani melalui Terapi Psikososial” diusulkan untuk memperbaiki penyesuaian diri anak selama masa rehabilitasi di Sentra Handayani Jakarta. Kata kunci: Penyesuaian Diri, Anak yang Berhadapan Dengan Hukum, Sentra Handayani ABSTRACT Muhammad Bagus Risqiawan, 20.04.254. Child Self-Adjustment Against the Law at the Handayani Central Jakarta Bambu Apus East Jakarta. Lecturers: Ami Maryami and Dyah Asri Gita It is important for children to have the ability to adjust at the Social Welfare Organizing Institute, especially Sentra Handayani Jakarta, because this will affect how well their rehabilitation process and their reintegration into the community. If this adjustment is not done well, then there will be new problems that will be detrimental to the child. This study aims to describe and analyze: (1) informant characteristics, (2) ability to learn, (3) ability to control excessive emotions, (4) ability to minimize self-defense mechanisms, (5) ability to think rational and direct, (6) ability to learn from past experience, and to learn from experience. (7) ability to reduce frustration (8) ability to be realistic and objective. This study used a qualitative descriptive method. The data source used is a purposive technique to determine five informants consisting of children who are facing the law (ABH), social workers, and a dormitory companion of Sentra Handayani Jakarta. In collecting data, in-depth interview techniques, observations, and documentation studies are used. The results showed that ABH was not open and dishonest to the problem, ABH was not fully aware of the consequences of their actions, ABH did not regret having done any experience in the past. This study revealed that ABH psychosocial therapy is needed in the ability to minimize self-defense mechanisms, rational and self-directed thinking ability and learning ability from past experiences at the Handayani Central Jakarta so that children can be open and honest to problems. Thus the child is expected to be able to adjust. The recommendation of the program "ABH Self-Adjustment Strengthening in Sentra Handayani through Psychosocial Therapy" was proposed to improve children's self-adaptation during rehabilitation at Sentra Handayani Jakarta. Keywords: Self-Adjustment, Children who are facing the law, Sentra HandayaniItem Peran Perempuan Rawan Sosial Ekonomi Dalam Memenuhi Kebutuhan Keluarga Di Kelurahan Menteng Kecamatan Jekan Raya Kota Palangkaraya(Perpustakaan, 2024-03-13) FABIAN JORDY. 19.04.224.; Marjuki; Dyah Asri Gita PratiwiABSTRAK FABIAN JORDY. 19.04.224. Peran Perempuan Rawan Sosial Ekonomi Dalam Memenuhi Kebutuhan Keluarga Di Kelurahan Menteng Kecamatan Jekan Raya Kota Palangkaraya Dibimbing oleh: Marjuki dan Dyah Asri Gita Pratiwi Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang karakteristik informan, aspek psikologis, aspek sosial, aspek Rohani, aspek ekonomi, dan aspek Kesehatan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan pendekatan kualitatif. Jumlah informan sebanyak 8 informan yang ditentukan dengan pursoive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan melakukan wawancara mendalam, studi dokumentasi dan observasi. Pemeriksaan keabsahan data menggunakan credibility (uji kredibilitas), confirmability (uji kepastian), transferability (uji keteralihan), dan dependability (uji ketergantungan). Teknik Analisa data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data (penarikan kesimpulan). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa peran PRSE dalam memenuhi kebutuhan keluarga memiliki lima aspek yaitu, dalam aspek kebutuhan psikologis tergolong cukup baik terlihat dari hubungan ibu dan anak yang saling menghargai, saling mencintai dan juga rasa aman didalam keluarga. Dalam aspek kebutuhan sosial tergolong cukup baik terlihat dari hubungan dengan lingkungan tetangga dan tempat kerja yang cukup dekat. Dalam aspek kebutuhan Rohani tergolong cukup baik terlihat dari informan dan keluarga menjalankan ibadah dengan baik. Dalam aspek kebutuhan ekonomi tergolong rendah terlihat dari seluruh informan yang kesulitan dalam memnuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan. Dan dalam aspek kebutuhan Kesehatan tergolong cukup baik terlihat dari beberapa informan yang sudah menggunakan BPJS dari pemerintah. Informan memenuhi kebutuhan keluarga dengan menjadi ibu rumah tangga sekaligus bekerja untuk mencari nafkah dalam memenuhi kebutuhan keluarga. Kendala yang dihadapi oleh seluruh informan adalah kurangnya keterampilan sehingga membuat seluruh informan tidak dapat berkembang dan menghambat mereka untuk bisa bekerja dibidang lain karena kurangnya keterampilan yang dimiliki, hal ini juga menyebabkan seluruh informan mengalami kesulitan dalam memenuhi ekomomi keluarga. Dalam permasalahan diatas maka diperlukan penanganan lebih lanjut dalam menangani permasalahan kebutuhan ekonomi PRSE yang berada di Kelurahan Menteng Kecamatan Jekan Raya Kota Palangkaraya maka peneliti mengusulkan program “Wanita Sejahtera Wanita Terampil (WAST)”. Kata Kunci: Peran, PRSE, Kebutuhan Keluarga ABSTRACT FABIAN JORDY. 19.04.224. The Role of Socio-Economic Vulnerable Women in Meeting Family Needs in Menteng Village, Jekan Raya District, Palangkaraya City Supervisors: Marjuki and Dyah Asri Gita Pratiwi This study aims to examine the characteristics of informants, psychological aspects, social aspects, spiritual aspects, economic aspects, and health aspects. This research uses descriptive methods and qualitative approaches. The number of informants was 8 informants determined by pursoive sampling. The data collection techniques used are by conducting in-depth interviews, documentation studies and observations. Checking the validity of data using credibility, confirmability, transferability, and dependability. Data analysis techniques are carried out by data reduction, data presentation, and data verification (drawing conclusions). The results of this study show that the role of PRSE in meeting family needs has five aspects, namely, in the aspect of psychological needs classified as quite good as seen from the relationship between mother and child who respect each other, love each other and also a sense of security in the family. In the aspect of social needs, it is quite good, as seen from the relationship with the neighboring environment and a fairly close workplace. In the aspect of spiritual needs, it is quite good to see from informants and families carrying out worship well. In the aspect of low economic needs, it can be seen from all informants who have difficulty in meeting the needs of clothing, food and shelter. And in the aspect of health needs, it is quite good, as seen from several informants who have used BPJS from the government. Informants provide for the family by being housewives while working to earn a living in meeting the family's needs. The obstacle faced by all informants is the lack of skills that make all informants unable to develop and prevent them from being able to work in other fields because of the lack of skills possessed, this also causes all informants to have difficulty in fulfilling the family economy. In the above problem, further handling is needed in dealing with the problem of economic needs of PRSE in Menteng Village, Jekan Raya District, Palangkaraya City, so the researcher proposed the program "Prosperous Women Skilled Women". Keywords: Role, PRSE, Family needs, Palangkaraya CityItem Program Pelayanan Rehabilitasi Sosial Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH) di UPTD Pusat Pelayanan Sosial Griya Bina Karsa Bogor,(Perpustakaan, 2024-09-10) FEREN MARCEL OKTAVIANTI, NRP. 20.04.268.; Ami Maryami; Dyah Asri Gita PratiwiFEREN MARCEL OKTAVIANTI, NRP. 20.04.268. Social Rehabilitation Service Program for Children in Conflict with the Law (ABH) at UPTD Pusat Pelayanan Sosial Griya Bina Karsa Bogor, Supervised by Ami Maryami and Dyah Asri Gita Pratiwi. Social rehabilitation programs are efforts in refunctionalization and development to enable beneficiaries to carry out their social functions normally in community life. Children in conflict with the law (ABH) are one of the beneficiaries of social rehabilitation services, consisting of children who commit criminal acts, children who are victims of criminal acts, and children who are witnesses to criminal acts. Social rehabilitation for children in conflict with the law is a treatment to restore the physical, psychological, social, and spiritual conditions of ABH through the process of protection, legal process assistance, recovery, and development of ABH's social functioning. This research aims to obtain an overview of the social rehabilitation service program for children in conflict with the law at the UPTD Pusat Pelayanan Sosial Griya Bina Karsa Bogor, namely: 1) Social Guidance Services, 2) Physical Guidance Services, 3) Mental Guidance Services, 4) Spiritual Guidance Services, 5) Skills Guidance Services. The research method used is descriptive with a qualitative approach. Data collection techniques used by researchers include in-depth interviews, observation, and documentation studies. There are five informants in this study, consisting of two social workers and three ABH. The data analysis technique uses data reduction, data presentation, and data verification. The results of this study indicate that the social rehabilitation service program for ABH provided to beneficiaries has been implemented but experienced several obstacles caused by skill instructors during the implementation of job skills training services, such as not arriving on time and absence during the process of providing job skills services to the beneficiaries. Efforts that can be made to improve the process of providing job training services conducted by skill instructors are by implementing "Work Capacity Strengthening for Skill Instructors at UPTD Pusat Pelayanan Sosial Griya Bina Karsa Bogor” Keywords: Social Rehabilitation Service Program, Social Guidance, Physical Guidance, Mental Guidance, Spiritual Guidance, Skills Guidance, Children in Conflict with the Law ABSTRAK FEREN MARCEL OKTAVIANTI, NRP. 20.04.268. Program Pelayanan Rehabilitasi Sosial Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH) di UPTD Pusat Pelayanan Sosial Griya Bina Karsa Bogor, Dibimbing oleh Ami Maryami dan Dyah Asri Gita Pratiwi Program rehabilitasi sosial merupakan upaya dalam refungsionalisasi dan pengembangan untuk memungkinkan penerima manfaat sehingga mampu melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar dalam kehidupan masyarakat. Anak berkonflik dengan hukum (ABH) merupakan salah satu penerima manfaat pelayanan rehabilitasi sosial yang terdiri dari anak pelaku tindak pidana, anak yang menjadi korban tindak pidana, dan anak yang menjadi saksi tindak pidana. Rehabilitasi sosial anak berhadapan dengan hukum merupakan penanganan untuk memulihkan kondisi fisik, psikis, sosial, dan spiritual ABH melalui proses perlindungan, pendampingan proses hukum, pemulihan dan perkembangan keberfungsian sosial ABH. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai program pelayanan rehabilitasi sosial anak berhadapan dengan hukum yang ada di UPTD Pusat Pelayanan Sosial Griya Bina Karsa Bogor, yaitu: 1) Pelayanan Bimbingan Sosial, 2) Pelayanan Bimbingan Fisik, 3) Pelayanan Bimbingan Mental, 4) Pelayanan Bimbingan Spiritual, 5) Pelayanan Bimbingan Keterampilan. Metode Penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dengan menggunakan wawancara mendalam (in-depth interview), obersevasi dan studi dokumentasi. Informan dalam penelitian ini berjumlah lima informan yang terdiri dari dua Pekerja sosial dan tiga ABH. Teknik Analisa data menggunakan reduksi data, penyajian data, serta verfikasi data. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa program pelayanan rehabilitasi sosial ABH yang diberikan kepada penerima manfaat telah terlaksanakan tetapi mengalami beberapa hambatan yang disebabkan oleh instruktur keterampilan pada saat pemberian pelaksanaan pelayanan pelatihan keterampilan kerja mengenai datang tidak tepat waktu dan ketidakhadiran pada saat proses pelaksanaan pemberian pelayanan keterampilan kerja kepada para penerima manfaat. Upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki proses pemberian pelayanan pelatihan kerja yang dilakukan oleh instruktur keterampilan adalah dengan melakukan “Penguatan Kapsitas Kerja Bagi Instruktur Keterampilan di UPTD Pusat Pelayanan Sosial Griya Bina Karsa Bogor” Kata Kunci: Program Pelayanan Rehabilitasi Sosial, Bimbingan Sosial, Bimbingan Fisik, Bimbingan Mental, Bimbingan Spiritual, Bimbingan Keterampilan, Anak Berhadapan dengan HukumItem Self Disclosure Anak dengan Pengasuh di Satuan Pelayanan Perlindungan Sosial Anak Kota Bogor Dosen(Perpustakaan, 2024-02-27) FARHANA ZAHIRAH. 19.04.036.; Marjuki; Dyah Asri Gita PratiwiABSTRAK FARHANA ZAHIRAH. 19.04.036. Self Disclosure Anak dengan Pengasuh di Satuan Pelayanan Perlindungan Sosial Anak Kota Bogor Dosen Pembimbing: Marjuki dan Dyah Asri Gita Pratiwi Self Disclosure adalah hal penting yang mempengaruhi tumbuh kembang anak dalam berkomunikasi dengan lingkungan sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan, mengkaji, menganalisis, dan memperoleh gambaran secara empiris mengenai self disclosure anak di Satuan Pelayanan Perlindungan Sosial Anak Kota Bogor. Aspek dalam penelitian ini ada lima aspek diantaranya yaitu, Tujuan (intent factor), Jumlah (amount factor), Valensi (positiveness-negativeness factor), Kejujuran dan ketepatan (honesty and accuracy factor), Kedalaman (depth factor). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Sampel dalam penelitian ini adalah anak yang berada di Satuan Pelayanan Perlindungan Sosial Anak Kota Bogor sebanyak 40 responden. Adapun Uji validitas alat ukur menggunakan face validity dan uji reliabilitas menggunakan Cronbach alpha dengan aplikasi SPSS Versi 27. Teknik pengumpulan data melalui angket/kuesioner, wawancara tidak terstruktur dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa self disclosure anak dengan pengasuh di Satuan Pelayanan Perlindungan Sosial Anak Kota Bogor termasuk dalam kategori “Sedang”. Pada aspek Tujuan (intent factor) memiliki nilai 1020 (Sedang), pada aspek Jumlah (amount factor) memiliki nilai 1027 (Sedang), pada aspek Valensi (positiveness-negativeness factor) memiliki nilai 952 (Sedang), pada aspek Kejujuran dan ketepatan (honesty and accuracy factor) memiliki nilai 794 (Rendah), pada aspek Kedalaman (depth factor) memiliki nilai 1053 (Sedang). Permasalahan yang ditemukan dalam penelitian ini adalah rendahnya keterbukaan diri anak dengan pengasuh, Rendahnya pengendalian diri anak dalam perilaku menghindar dan tidak jujur yang ada di dalam diri anak. Hal ini memerlukan adanya peningkatan self disclosure anak dengan pengasuh pada aspek Tujuan (intent factor), Jumlah (amount factor), Valensi (positiveness-negativeness factor), Kejujuran dan ketepatan (honesty and accuracy factor), Kedalaman (depth factor). Peneliti mengusulkan program “Membangun Keberanian Anak dalam Kejujuran & Ketepatan dalam Keterbukaan Diri Melalui Konseling Group di Satuan Pelayanan Perlindungan Sosial Anak Kota Bogor”. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kejujuran dan ketepatan dalam self disclosure anak di Satuan Pelayanan Perlindungan Sosial Anak Kota Bogor. Kata kunci: Self Disclosure, Anak dengan Pengasuh, Satuan Pelayanan ABSTRACT FARHANA ZAHIRAH. 19.04.036. Self Disclosure of Children with Caregivers In Bogor City Child Social Protection Service Unit Supervisors: Dr. Marjuki, M.Sc. dan Dyah Asri Gita Pratiwi, M. Kesos. Self Disclosure is an important thing that affects children's growth and development in communicating with the surrounding environment. This study aims to describe, study, analyze, and obtain an empirical picture of children's self-disclosure in the Bogor City Child Social Protection Service Unit. There are five aspects in this study, namely, Purpose (intent factor), Number (amount factor), Valence (positiveness-negativeness factor), Honesty and accuracy (honesty and accuracy factor), Depth (depth factor). This study used a quantitative approach with a descriptive method. The sample in this study was children in the Bogor City Child Social Protection Service Unit as many as 40 respondents. The validity test of measuring instruments using face validity and reliability tests using Cronbach alpha with the SPSS Version 27 application. Data collection techniques through questionnaires, unstructured interviews and documentation studies. The results showed that self-disclosure of children with caregivers at the Bogor City Child Social Protection Service Unit was included in the "Medium" category. In the aspect of Purpose (intent factor) has a value of 1020 (Medium), in the aspect of Amount (amount factor) has a value of 1027 (Medium), in the aspect of Valence (positiveness-negativeness factor) has a value of 952 (Medium), in the aspect of Honesty and accuracy (honesty and accuracy factor) has a value of 794 (Low), in the aspect of Depth (depth factor) has a value of 1053 (Medium). The problems found in this study are the low openness of children with caregivers, the low self-control of children in avoidant and dishonest behavior in children. This requires an increase in children's self-disclosure with caregivers in aspects of Purpose (intent factor), Number (amount factor), Valence (positiveness-negativeness factor), Honesty and accuracy (honesty and accuracy factor), Depth (depth factor). The researcher proposed the program "Building Children's Courage in Honesty & Accuracy in Self-Openness through Group Counseling at the Bogor City Child Social Protection Service Unit". This program is expected to improve honesty and accuracy in children's self-disclosure at the Bogor City Children's Social Protection Service Unit. Keywords: Self Disclosure, Child with Caregiver, Service Unit