Browsing by Author "ELIN HERLINA"
Now showing 1 - 10 of 10
Results Per Page
Sort Options
Item Dukungan Sosial Dalam Proses Penyembuhan Orang Dengan Gangguan Jiwa Di UPT Rehabilitasi Sosial Bina Laras Kediri(Perpustakaan, 2024-08-13) RAHMA HABSARI MAISUN 20.02.065; MEITI SUBARDHINI; ELIN HERLINARAHMA HABSARI MAISUN 20.02.065. Dukungan Sosial Dalam Proses Penyembuhan Orang Dengan Gangguan Jiwa Di UPT Rehabilitasi Sosial Bina Laras Kediri. Dosen Pembimbing MEITI SUBARDHINI dan ELIN HERLINA Penelitian tentang Dukungan Sosial Dalam Proses Penyembuhan Orang Dengan Gangguan Jiwa bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental, dukungan informasional, dan dukungan kelompok di UPT Rehabilitasi Sosial Bina Laras Kediri terhadap Orang Dengan Gangguan Jiwa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Jumlah informan dalam penelitian ini berjumlah 5 orang dengan teknik penentuan informan menggunakan purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah : (1) wawancara; (2) observasi; (3) studi dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan melalui : (1) uji kepercayaan; (2) uji keteralihan; (3) uji kebergantungan; dan (4) uji kepastian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan sosial yang diberikan oleh UPT Rehabilitasi Sosial Bina Laras Kediri sudah cukup baik, namun masih terdapat satu aspek yang perlu ditingkatkan yaitu pada aspek dukungan informasional, pemberian dukungan ini masih belum diberikan secara maksimal dan efektif oleh pekerja sosial. Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti mengusulkan program yaitu Sahabat Dengar melalui Recreation Group, dengan tujuan membantu mengurangi stress, meningkatkan mood pada klien, meningkatkan kesejahteraan mental klien melalui interaksi sosial yang positif, meningkatkan keterampilan sosial, membangun rasa percaya diri, dan memberikan pengalaman positif dalam lingkungan yang mendukung. Metode yang digunakan adalah Group Work dengan tipe kelompok Recreation Group. Kata Kunci : Dukungan Sosial, Proses Penyembuhan, Orang Dengan Gangguan JiwaItem Implementasi Program Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) Berbasis Residensial Bagi Penyandang Disabilitas di Sentra Wyata Guna Bandung(Perpustakaan, 2023-08-09) AKMAL ROSADI SUHELI, 19.02.053; RINI HARTINI RINDA ANDAYANI; ELIN HERLINAABSTRAK AKMAL ROSADI SUHELI, 19.02.053. Implementasi Program Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) Berbasis Residensial Bagi Penyandang Disabilitas di Sentra Wyata Guna Bandung. Pembimbing RINI HARTINI RINDA ANDAYANI, M.Pd, Ph.D dan ELIN HERLINA, M.Ps.Sp. Program ATENSI merupakan program rehabilitasi sosial untuk memulihkan dan mengembangkan keberfungsian sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji implementasi aspek-aspek program ATENSI dengan mengkaji lebih dalam tentang 1) karakteristik penyandang disabilitas; 2) proses pelaksanaan dukungan pemenuhan kebutuhan hidup layak; 3) proses pelaksanaan perawatan sosial; 4) proses pelaksanaan dukungan keluarga; 5) proses pelaksanaan terapi; 6) proses pelaksanaan keterampilan vokasional; 7) proses pelaksanaan bantuan sosial dan asistensi sosial; 8) proses pelaksanaan dukungan aksesibilitas; 9) faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan ATENSI berbasis residensial bagi penyandang disabilitas di Sentra Wyata Guna Bandung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data 1) wawancara mendalam; 2) studi dokumentasi; dan 3) observasi. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder dengan enam orang informan yang terdiri dari pegawai dan penyandang disabilitas. Data hasil penelitian kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis data kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa implementasi program ATENSI berbasis residensial bagi penyandang disabilitas di Sentra Wyata Guna Bandung dilaksanakan sesuai dengan Permensos No. 7 Tahun 2022 tentang Asistensi Rehabilitasi Sosial. Proses implementasi menggunakan pendekatan manajemen kasus, yang dimulai dari tahap identifikasi masalah hingga monitoring dan evaluasi. Temuan penelitian bahwa kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) yang tidak merata dalam penanganan dan pelayanan ragam disabilitas di Sentra Wyata Guna Bandung. Keadaan tersebut berdampak pada tidak maksimalnya pelaksanaan ATENSI berbasis residensial untuk memberikan pelayanan rehabilitasi yang optimal bagi seluruh ragam disabilitas. Sehubungan dengan hal tersebut, maka diusulkan program yaitu “Peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) pegawai dalam penanganan ragam penyandang disabilitas di Sentra Wyata guna Bandung”. Kata Kunci: Implementasi, ATENSI Berbasis Residensial, Penyandang Disabilitas ABSTRACK Akmal Rosadi Suheli, 19.02.053. Implementation of Residential-Based Social Rehabilitation Assistance Program (ATENSI) for Persons with Disabilities at Sentra Wyata Guna Bandung. Advisors RINI HARTINI RINDA ANDAYANI, M.Pd, Ph.D and ELIN HERLINA, M.Ps.Sp. ATENSI program is a social rehabilitation program to restore and develop social functioning. This study aims to examine the implementation of aspects of the ATENSI program by examining more deeply the 1) characteristics of persons with disabilities; 2) the process of implementing support for meeting the needs of a decent life; 3) the process of implementing social care; 4) the process of implementing family support; 5) the process of implementing therapy; 6) the process of implementing vocational skills; 7) the process of implementing social assistance and social assistance; 8) the process of implementing accessibility support; 9) supporting and inhibiting factors for the implementation of residential- based ATENSI for persons with disabilities at the Sentra Wyata Guna in Bandung. This study uses a descriptive qualitative approach with data collection techniques 1) in-depth interviews; 2) documentation studies; and 3) observation. The data sources used are primary and secondary data sources with six informants consisting of employees and persons with disabilities. The research data were then analyzed using qualitative data analysis techniques. The results of the study show that the implementation of the residential-based ATENSI program for persons with disabilities at the Sentra Wyata Guna Bandung is carried out in accordance with Permensos No. 7 of 2022 concerning Social Rehabilitation Assistance. The implementation process uses a case management approach, which starts from the problem identification stage to monitoring and evaluation. The research findings are that the competence of Human Resources (HR) is not evenly distributed in the handling and service of various disabilities at the Sentra Wyata Guna in Bandung. This situation has an impact on the implementation of residential-based ATENSI that is not optimal to provide optimal rehabilitation services for all types of disabilities. In this regard, a program is proposed, namely "Increasing the competency of human resources (HR) of employees in handling various types of persons with disabilities at the Sentra Wyata Guna Bandung". Keywords: Implementation, Residential-Based ATENSI, Persons with DisabilitiesItem KEMANDIRIAN ANAK PENERIMA MANFAAT DI SENTRA SATRIA BATURRADEN.(Perpustakaan, 2024-10-05) WARDAH HABIBAH, NRP.20.02.031.; MEITI SUBARDHINI; ELIN HERLINAWARDAH HABIBAH, NRP.20.02.031. KEMANDIRIAN ANAK PENERIMA MANFAAT DI SENTRA SATRIA BATURRADEN. DOSEN PEMBIMBING: MEITI SUBARDHINI DAN ELIN HERLINA. Penelitian ini mengkaji tentang kemandirian anak penerima manfaat di Sentra Satria Baturraden. Kemandirian adalah suatu kondisi biologis dimana anak dapat bertindak secara percaya diri dan mampu memecahkan permasalahan yang dihadapinya dengan tidak bergantung pada orang lain. Kemandirian juga berkaitan dengan aspek emosi, aspek intelektual dan aspek. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian deskriptif, dengan teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian lebih menekankan pada makna dibandingkan generalisasi. Berdasarkan data hasil wawancara, observasi langsung, dan dokumentasi terhadap 8 (delapan) orang informan yang terdiri atas 2 (dua) orang anak penerima manfaat dan 6 (enam) orang pegawai, ditemukan hasil penelitian bahwa secara umum anak penerima manfaat di Sentra Satria Baturraden telah mempunyai kemandirian yang cukup baik. Dibalik keterbatasannya telah dapat dikatakan mandiri secara emosi, biologis, intelektual dan sosial. Namun tentunya anak masih memerlukan memerlukan dampingan dan keberadaan orang dewasa untuk membimbing mereka khususnya dalam mengelola luapan emosinya, mengingat luapan emosi ini cukup menghambat anak dalam meningkatkan kondisi intelektualnya yang memang masih kurang dan berada di bawah anak seusianya serta mengganggu hubungan interpersonalnya. Atas dasar hasil tersebut, peneliti memutuskan untuk mengusulkan sebuah program “Bimbingan Mental Anak Penerima Manfaat di Sentra Satria Baturraden” dengan sasaran seluruh anak penerima manfaat di Sentra Satria Baturraden untuk menciptakan dan meningkatkan keberfungsian psikologis anak penerima manfaat di Sentra Satria Baturraden. Kata Kunci: Kemandirian, Anak Penerima Manfaat, Sentra Satria Baturraden ABSTRACT WARDAH HABIBAH, NRP.20.02.031. INDEPENDENCE OF BENEFICIARY CHILDREN AT THE SENTRA SATRIA BATURRADEN. SUPERVISORS: MEITI SUBARDHINI AND ELIN HERLINA. This study examines the independence of beneficiary children at the Sentra Satria Baturraden. Independence is a biological condition where children can act confidently and are able to solve problems they face without relying on others. Independence is also related to emotional aspects, intellectual aspects and aspects. This study uses a qualitative approach with a descriptive research method, with data collection techniques carried out through triangulation (combination), inductive data analysis, and research results emphasize more on meaning than generalization. Based on data from interviews, direct observation, and documentation of 8 (eight) informants consisting of 2 (two) beneficiary children and 6 (six) employees, the results of the study found that in general, beneficiary children at the Sentra Satria Baturraden have had quite good independence. Behind its limitations, it can be said that it is emotionally, biologically, intellectually and socially independent. However, of course children still need assistance and the presence of adults to guide them, especially in managing their emotional outbursts, considering that these emotional outbursts hinder children from improving their intellectual condition which is still lacking and below children of the same age and interferes with their interpersonal relationships. Based on these results, the researcher decided to propose a program called “Mental Guidance for Beneficiary Children at the Sentra Satria Baturraden” targeting all beneficiary children at the Sentra Satria Baturraden to create and improve the psychological functioning of beneficiary children at the Sentra Satria Baturraden. Keywords: Independence, Beneficiary Children, Sentra Satria BaturradenItem Kesiapan Penyandang Disabilitas Mental dalam Memasuki Tahap Terminasi di Unit Pelaksana Teknis Rehabilitasi Sosial Bina Laras Kediri.(Perpustakaan, 2024-09-23) CITRA ELOK MAHARDIKA, 20.02.047.; MEITI SUBARDHINI; ELIN HERLINACITRA ELOK MAHARDIKA, 20.02.047. Kesiapan Penyandang Disabilitas Mental dalam Memasuki Tahap Terminasi di Unit Pelaksana Teknis Rehabilitasi Sosial Bina Laras Kediri. Dosen Pembimbing: MEITI SUBARDHINI dan ELIN HERLINA Permasalahan kesejahteraan sosial merupakan perhatian serius dalam pembangunan masyarakat di Indonesia, terutama bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial, termasuk penyandang disabilitas. Penelitian ini menyoroti kesiapan penyandang disabilitas mental dalam memasuki tahap terminasi di Unit Pelaksana Teknis Rehabilitasi Sosial Bina Laras Kediri. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji aspek kesiapan kondisi fisik, mental, emosional, kebutuhan, serta pengetahuan dan keterampilan penyandang disabilitas mental. Metode penelitian yang digunakan adalah observasi dan wawancara mendalam dengan klien dan pekerja sosial di Unit Pelaksana Teknis Rehabilitasi Sosial Bina Laras Kediri. Hasil penelitian menunjukkan kondisi fisik penyandang disabilitas mental umumnya baik dan siap untuk terminasi, meskipun ada keluhan ringan seperti mengantuk. Kesiapan mental ditandai dengan kemampuan beradaptasi, kesabaran, dan dukungan sosial yang cukup. Namun, masih terdapat hambatan eksternal seperti kurangnya dukungan keluarga. Dalam aspek emosional, klien menunjukkan stabilitas yang baik, meskipun mengalami fluktuasi emosional. Kebutuhan material dan dukungan emosional dari lingkungan sosial sangat penting untuk proses terminasi. Selain itu, klien memiliki pemahaman dan keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan di luar fasilitas rehabilitasi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kesiapan fisik, mental, dan emosional serta dukungan dari keluarga dan lingkungan sosial sangat penting dalam proses terminasi penyandang disabilitas mental. Untuk mengatasi masalah tersebut diusulkan program "Peduli Sinergi Bersama" adalah inisiatif kolaboratif yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup penyandang disabilitas mental pasca terminasi dari UPT Rehabilitasi Sosial Bina Laras Kediri dengan melibatkan keluarga, masyarakat, dan pihak desa dalam proses pemulihan dan integrasi. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan program rehabilitasi dan pemberdayaan penyandang disabilitas mental di Indonesia. Kata Kunci: Kesiapan, Penyandang Disabilitas Mental, Tahap Terminasi ABSTRACT CITRA ELOK MAHARDIKA, 20.02.047. Readiness of Persons with Mental Disabilities in Entering the Termination Stage at the Technical Implementation Unit for Social Rehabilitation Bina Laras Kediri. Supervisor: MEITI SUBARDHINI and ELIN HERLINA Social welfare issues are a serious concern in community development in Indonesia, especially for People with Social Welfare Problems, including people with disabilities. This research highlights the readiness of people with mental disabilities in entering the termination stage at the Bina Laras Kediri Social Rehabilitation Technical Implementation Unit. This research aims to examine aspects of readiness for the physical, mental, emotional conditions, needs, as well as knowledge and skills of people with mental disabilities. The research method used was observation and in-depth interviews with clients and social workers at the Bina Laras Kediri Social Rehabilitation Technical Implementation Unit. The research results show that the physical condition of people with mental disabilities is generally good and ready for termination, even though there are mild complaints such as drowsiness. Mental readiness is characterized by adaptability, patience, and sufficient social support. However, there are still external obstacles such as lack of support from family. In the emotional aspect, clients show good stability, even though they experience emotional fluctuations. Material needs and emotional support from the social environment are crucial for the termination process. Additionally, clients have the understanding and skills necessary to face challenges outside the rehabilitation facility. This research concludes that physical, mental and emotional readiness as well as support from the family and social environment are very important in the termination process for people with mental disabilities. To overcome this problem, the "Peduli Sinergi Bersama" program is proposed, which is a collaborative initiative that aims to improve the quality of life of people with mental disabilities after termination from the Bina Laras Kediri Social Rehabilitation Technical Implementation Unit by involving families, communities and village parties in the recovery and integration process. It is hoped that the results of this research can contribute to the development of rehabilitation and empowerment programs for people with mental disabilities in Indonesia. Keywords: Readiness, People with Mental Disabilities, Termination StageItem Layanan Konseling Terhadap Anak Korban Kekerasan Seksual di Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga (LK3) Kota Tasikmalaya,(Perpustakaan, 2024-08-19) SALMA ALYASHIFFA DZATTIRA, 20.02.004.; MEITI SUBARDHINI; ELIN HERLINASALMA ALYASHIFFA DZATTIRA, 20.02.004. Layanan Konseling Terhadap Anak Korban Kekerasan Seksual di Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga (LK3) Kota Tasikmalaya, Dibimbing oleh MEITI SUBARDHINI dan ELIN HERLINA. Kasus permasalahan anak di Indonesia dikategorikan sebagai Penyandang Masalah Kesejateraan Sosial (PMKS). Didalam permasalahan anak tersebut, terdapat kategori Anak korban kekerasan seksual. Anak korban kekerasan seksual merupakan tindakan yang melibatkan pemaksaan atau penyalahgunaan seksual terhadap anak, baik melalui aktivitas seksual langsung atau eksploitasi seksual. Layanan konseling yang dilakukan oleh konselor tersebut sejalan dengan pengamalan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 tentang Perlindungan Anak. Undang-Undang tersebut berisi tentang hak anak merupakan hak asasi yang harus dipenuhi dan dilindungi oleh berbagai pihak mulai dari lingkungan keluarga hingga pemerintah. Maka dari itu tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kegiatan tahapan konseling yang diberikan LK3 Kota Tasikmalaya kepada anak korban kekerasan seksual. Metode penelitian yang digunakan adalah metode desktiptif dengan pendekatan kualitatif. Sasaran penelitian ini merupakan konselor di LK3 Kota Tasikmalaya, yaitu, pekerja sosial, psikolog, dan Ketua Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga (LK3) Kota Tasikmalaya. Anak korban kekerasan seksual dan orangtua anak korban kekerasan seksual yang dilibatkan dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pekerja sosial telah melaksanakan layanan konseling melalui tahap menciptakan relasi, mengeksplorasi masalah secara mendalam, mengeksplorasi alternative pemecahan masalah, memecahkan masalah serta evaluasi dan terminasi dengan sangat baik. Namun pada pelaksanaan setiap tahapannya terdapat tahapan yang belum optimal dalam mencapai perubahan positif yang dilakukan pekerja sosial kepada klien. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka peneliti merekomendasikan program “Konselor Berdaya”. Usulan program pada penelitian ini terdiri dari dua kegiatan utama yaitu Sosialisasi mengenai profesi pekerja sosial sebagai konselor dan implementasi hasil sosialisasi kepada anak korban kekerasan seksual. Kata kunci : Pekerja Sosial, Anak Korban Kekerasan Seksual, Layanan Konseling ABSTRACT SALMA ALYASHIFFA DZATTIRA, 20.02.004. Counseling Services by Social Workers for Child Victims of Sexual Abuse at the Family Welfare Consultation Institute (LK3) in Tasikmalaya City, Supervised by MEITI SUBARDHINI and ELIN HERLINA. The issue of child problems in Indonesia is categorized as Social Welfare Problems (PMKS). Among these child problems is the category of child victims of sexual abuse. Child sexual abuse involves acts that include coercion or sexual exploitation of children, whether through direct sexual activity or sexual exploitation. The counseling services provided by social workers align with the implementation of Law Number 35 of 2014 concerning Amendments to Law Number 23 on Child Protection. This law states that children's rights are human rights that must be fulfilled and protected by various parties, from family environments to the government. herefore, the purpose of this research is to determine the stages of counseling activities provided by LK3 Kota Tasikmalaya to children who are victims of sexual violence. The research method used is descriptive with a qualitative approach. The subjects of this research are counselors at LK3 Tasikmalaya City, including social workers, psychologists, and the Chairperson of the Family Welfare Consultation Institute (LK3) Tasikmalaya City. Child victims of sexual abuse and the parents of child victims of sexual abuse were also involved in this research. The results of this study indicate that social workers have carried out counseling services through stages of building relationships, exploring problems in depth, exploring alternative solutions, solving problems, and conducting evaluation and termination very well. However, in the implementation of each stage, there are stages that have not been optimally achieved in bringing about positive changes made by social workers to clients. Based on these issues, the researcher recommends the "Empowered Counselor" program. The proposed program in this research consists of two main activities: socialization about the profession of social workers as counselors and the implementation of socialization results to child victims of sexual abuse. Keywords: Social Workers, Child Victims of Sexual Abuse, Counseling ServicesItem Pengubahan Perilaku Merokok pada Anak Asuh di Panti Sosial Asuhan Anak Nugraha Kota Bandung(Perpustakaan, 2024-09-30) PRIMA REGITA CAHYA LAILA SALSABILA, 20.02.015; MEITI SUBARDHINI; ELIN HERLINAPRIMA REGITA CAHYA LAILA SALSABILA, 20.02.015 Pengubahan Perilaku Merokok pada Anak Asuh di Panti Sosial Asuhan Anak Nugraha Kota Bandung, Dibimbing oleh MEITI SUBARDHINI and ELIN HERLINA. Skripsi ini meneliti tentang Pengubahan Perilaku Merokok pada Anak Asuh di Panti Sosial Asuhan Anak Nugraha Kota Bandung. Pengubahan perilaku pada dasarnya adalah upaya yang dilakukan dengan sengaja, terencana, dan secara sistematis dengan menggunakan metode dan teknik tertentu untuk mengubah perilaku individu yang kurang atau tidak sesuai dengan nilai, norma, dan harapan lingkungan sekitarnya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif serta mengumpulkan data melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari anak-anak, pekerja sosial, dan pengasuh. Keabsahan data diperiksa menggunakan teknik triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan perilaku merokok pada anak asuh di Panti Sosial Asuhan Anak Nugraha Kota Bandung hanya bersifat sementara. Hal ini ditunjukkan melalui empat aspek dalam penelitian: frekuensi merokok informan terbagi menjadi dua kategori, yaitu perokok ringan dengan dua informan dan perokok sedang dengan satu informan per hari. Penyebab utama merokok di kalangan informan adalah pertemanan, rasa bosan, dan upaya mengatasi masalah. Upaya informan untuk berhenti merokok meliputi pengurangan intensitas merokok per hari, meskipun mereka belum dapat berhenti sepenuhnya. Harapan informan untuk berhenti merokok berkaitan dengan alasan kesehatan, penghematan uang, dan pencapaian cita-cita. Berdasarkan masalah dari semua aspek tersebut, program yang diusulkan adalah "Gerakan Hidup Positif Bebas Rokok," yang bertujuan untuk mendorong perubahan perilaku merokok yang positif pada anak asuh di Panti Sosial Asuhan Anak Nugraha Kota Bandung melalui kegiatan edukasi dan konseling. Kata kunci: Pengubahan Perilaku, Merokok, AnakItem PenyesuaianDiri Anak yang Berhadapandengan Hukum di Sentra AntasenaMagelang(Perpustakaan, 2023-08-14) DWI WAHYUNI. NRP. 19.02.019; RINI HARTINI RINDA A; ELIN HERLINAABSTRAK DWI WAHYUNI. NRP. 19.02.019. PenyesuaianDiri Anak yang Berhadapandengan Hukum di Sentra AntasenaMagelang. Dibimbing oleh RINI HARTINI RINDA A., M.Pd., Ph.D. dan ELIN HERLINA, MPS.Sp Penelitianinibertujuanuntukmengetahuigambaransecaraempiristentangpenyesuaiandirianak yang berhadapandenganhukum di Sentra AntasenaMagelang yang mencakup: 1) karakteristikinforman, 2) kemampuanmengontrolemosi yang berlebihan, 3) kemampuanmeminimalisirmekanismepertahanandiri, 4) kemampuanmengurangifrustrasi, 5) kemampuanberfikirrasional dan mengarahkandiri, 6) kemampuanbelajar, 7) kemampuanpemanfaatanpengalaman masa lalu, 8) kemampuanbersikaprealistis dan objektif. Penelitianinimenggunakanpendekatankualitatifdenganmetodedeskriptif. Sumber data yang digunakanadalahsumber data primer dan sekunder. Teknik penentuaninformandalampenelitianiniadalahpurposive dengantujuh orang informanmeliputiempatinformananak yang berhadapandenganhukum, dua pekerjasosialpendamping dan satukoordinatorkelompokkerjaanak. Teknik pengumpulan data denganwawancaramendalam, observasi dan studidokumentasi. Pemeriksaankeabsahan data menggunakan uji kredibilitas data, uji keteralihan data, uji kebergantungan data dan uji kepastian data. Selanjutnya data dianalisamelaluireduksi data, penyajian data dan penarikankesimpulan. Adapun hasilpenelitianmenunjukkanbahwapenyesuaiandirianak yang berhadapandenganhukum di Sentra AntasenaMagelangbelumdilaksanakansecara optimal. Ditunjukkandaritujuhaspekpenyesuaiandiri yang baik, lima aspekdiantaranyabelumdilaksanakandenganbaikkarenamasihadanyabeberapahambatanataumasalah. Sepertimasalahadanyaketidakstabilanemosi, kurangnyaketerbukaan, kurangnyakesadaran dan motivasidiri, kedewasaanberfikir yang belumsesuaidengankarakteristikremajasertakurangnyapenerimaandiri pada anak. Sehinggahaliniperluupayauntukmeningkatkankapasitaspenyesuaiandirianakkhususnya pada masalahkurangnyaketerbukaan dan kesadaransertamotivasidiri. Makadariitupenelitimerekomendasikan program yaitu “Pekan PenyesuaianDiri Anak yang Berhadapandengan Hukum di Sentra AntasenaMagelang”. Kata Kunci: PenyesuaianDiri, Anak yang Berhadapandengan Hukum ABSTRACT DWI WAHYUNI. NRP. 19.02.019. Self-adjusment of Children in Conflict with the Law at the AntasenaMagelang Center. Supervised by RINI HARTINI RINDA A., M.Pd., Ph.D. and ELIN HERLINA, MPS. Sp This study aims to determine an empirical picture of the self-adjustment of children in conflict with the law in the Antasena Center Magelang which includes: 1) the characteristics of informant, 2) the ability to control excessive emotions, 3) the ability to minimize self-defense mechanisms, 4) the ability to reduce frustration, 5) the ability to think rationally and direct themselves, 6) the ability to learn, 7) the ability to utilize past experiences, 8) the ability to be realistic and objective. This research uses a qualitative approach with descriptive methods. The data sources used are primary and secondary data sources. The technique of determining informants in this study was purposive with 7 informants including 4 informants of children in conflict with the law, 2 accompanying social workers and 1 coordinator of the children's working group. Data collection techniques using in-depth interviews, observation and documentation studies. Data validity checking used data credibility test, data transferability test, data dependability test and data certainty test. Furthermore, the data were analyzed through data reduction, data presentation and conclusion drawing. The results showed that the self-adjustment of children in conflict with the law at the Antasena Center Magelang has not been implemented optimally. It is shown from seven aspects of good self-adjustment, five of which have not been implemented properly because there are still some obstacles or problems. Such as the problem of emotional instability, lack of openness, lack of awareness and self-motivation, maturity of thinking that is not in accordance with the characteristics of adolescents and lack of self-acceptance in children. So this needs an effort to increase the child's self-adjustment capacity, especially on the problem of lack of openness and awareness and self-motivation. Therefore, the researcher recommends a program, namely "Self-Adjustment Week for Children Against the Law at the AntasenaMagelang Center". Keywords: Self-adjusment, Children in Conflict with the LawItem Rehabilitasi Sosial Anak Korban Kekerasan Seksual di Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak Kota Bandung.(Perpustakaan, 2024-08-14) ADELA PUTRI. 20.02.116.; MEITI SUBARDHINI; ELIN HERLINAADELA PUTRI. 20.02.116. Rehabilitasi Sosial Anak Korban Kekerasan Seksual di Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak Kota Bandung. Dosen Pembimbing MEITI SUBARDHINI dan ELIN HERLINA Penelitian tentang Rehabilitasi Sosial Anak Korban Kekerasan Seksual bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai tahap pendekatan awal, tahap asesmen, tahap rencana intervensi, tahap intervensi, resosialisasi, terminasi dan bimbingan lanjut di Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak Kota Bandung terhadap Anak Korban Kekerasan Seksual. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Jumlah infoman dalam penelitian ini berjumlah 5 orang dengan teknik penentuan informan menggunakan purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah : (1) wawancara; (2) observasi; (3) studi dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan melalui : (1) uji kepercayaan; (2) uji keteralihan; (3) uji kebergantungan; dan (4) uji kepastian. Hasil penelitian menunjukan bahwa rehabilitasi sosial yang diberikan UPTD PPA Kota Bandung sudah cukup baik, namun masih terdapat satu aspek yang perlu ditingkatkan yaitu pada aspek tahap intervensi, dalam tahap intervensi masih belum diberikan secara maksimal dan efektif oleh pekerja sosial yaitu pekerja sosial kurang terlibat dalam pemberian intervensi dan banyak dilakukan oleh psikolog yaitu pekerja sosial hanya terlibat dalam penjadwalannya saja padahal pekerja sosial juga memiliki kewenangan untuk melakukan intervensi pada aspek psikososial klien. Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti mengusulkan program yaitu Peningkatan Keterampilan dan Kolaborasi Intervensi Pekerja Sosial dalam Pelaksanaan Rehabilitasi Sosial melalui Educational Group dengan tujuan untuk meningkatkan keterampilan dan kolaborasi pekerja sosial dengan tenaga ahli lainnya dalam proses rehabilitasi sosial kepada anak korban kekerasan seksual. Metode yang digunakan adalah Group Work dengan tipe kelompok Educational Group. Kata Kunci : Rehabilitasi Sosial, Anak Korban Kekerasan Seksual ABSTRACT ADELA PUTRI. 20.02.116. Social Rehabilitation of Children Victims of Sexual Violence at the Bandung City Regional Technical Implementation Unit for the Protection of Women and Children. Supervisors MEITI SUBARDHINI and ELIN HERLINA Research on Social Rehabilitation of Children Victims of Sexual Violence aims to obtain an overview of the initial approach stage, assessment stage, intervention plan stage, intervention stage, resocialization, termination and further guidance at the Bandung City Women and Children Protection Regional Technical Implementation Unit for Children Victims of Sexual Violence. This research uses qualitative research methods with a descriptive approach. The number of informants in this study amounted to 5 people with the technique of determining informants using purposive sampling. The data collection techniques used are: (1) interview; (2) observation; (3) documentation study. Data validity checks were carried out through: (1) trust test; (2) transferability test; (3) dependability test; and (4) certainty test. The results showed that the social rehabilitation provided by UPTD PPA Bandung City was quite good, but there was still one aspect that needed to be improved, namely the aspect of the intervention stage, in the intervention stage it was still not provided optimally and effectively by social workers, namely social workers were less involved in providing interventions and were mostly carried out by psychologists, namely social workers were only involved in scheduling even though social workers also had the authority to intervene in the psychosocial aspects of clients. Based on these problems, the researcher proposes a program, namely Improving Social Worker Intervention Skills and Collaboration in the Implementation of Social Rehabilitation through Educational Groups with the aim of improving the skills and collaboration of social workers with other experts in the process of social rehabilitation for child victims of sexual violence. The method used is Group Work with the Educational Group type. Keywords: Social Rehabilitation, Child Victims of Sexual ViolenceItem REHABILITASI SOSIAL TERHADAP PENYANDANG DISABILITAS MENTAL DI YAYASAN PENUAI INDONESIA KABUPATEN CIANJUR(Perpustakaan, 2024-09-24) ALDI RENALDI. 20.02.119; MEITI SUBARDHINI; ELIN HERLINAALDI RENALDI.REHABILITASI SOSIAL TERHADAP PENYANDANG DISABILITAS MENTAL DI YAYASAN PENUAI INDONESIA KABUPATEN CIANJUR, Dosen Pembimbing: MEITI SUBARDHINI dan ELIN HERLINA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang 1) karakteristik informan, 2) pendekatan awal, 3) asesmen, 4) penyusunan rencana intervensi, 5) intervensi, 6) evaluasi, dan 7) terminasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah 1) wawancara mendalam, 2) observasi, 3) studi dokumen. Teknik analisis data dalam penelitian ini analisis model Miles dan Huberman. Hasil dari penelitian ini adalah 1) karakteristik informan terdiri dari pekerja sosial, perawat dan penyandang disabilitas mental, berusia 28 s.d 54 tahun, memeluk agama Islam dan Kristen serta berasal dari Cianjur dan Jakarta, 2) pendekatan awal diawali dengan pemberian perhatian dan empati, bertujuan untuk membangun kepercayaan, dan pendekatan yang dilakukan berbeda-beda disesuaikan dengan kondisi klien, 3) Assesmen dilakukan melalui wawancara dan observasi, bertujuan untuk menggali permasalahan yang dialami oleh klien, dan dilakukan ketika klien masuk yayasan, 4) Penyusunan rencana intervensi dilakukan berdasarkan hasil asesmen, disesuaikan dengan kebutuhan klien dan terhadap hambatan yaitu ketidak terbukaannya keluarga terhadap masalah klien, 5) Intervensi dilakukan untuk meningkatkan keterampilan dan kemandirian klien, bentuk intervensinya disesuaikan dengan hasil asesmen dan rencana intervensi serta jangka waktu rehabilitasi sosial untuk setiap klien adalah berbeda-beda, 6) Evaluasi dilakukan secara bertahap dengan periode waktu mingguan dan bulanan, dilakukan untuk melihat perkembangan dari klien, dan 7) Terminasi dilakukan ketika klien sudah menunjukkan perubahan, karena klien harus kembali ke rumah serta jangka waktu rehabilitasi sosial untuk setiap klien bervariasi dan tidak terikat pada waktu tertentu. Masalah yang teridentifikasi adalah kurang produktifnya penyandang disabilitas mental dan kurang adanya kegiatan yang berfokus pada interaksi sosial dan kebugaran jasmani, maka program yang direkomendasikan adalah Penuai Berpose; Bersama Produktif dan Sehat. Kata Kunci: Rehabilitasi Sosial, Penyandang Disabilitas Mental, Tahapan Pelayanan Pekerjaan Sosial ABSTRACT ALDI RENALDI. SOCIAL REHABILITATION OF PEOPLE WITH MENTAL DISABILITIES AT YAYASAN PENUAI INDONESIA, CIANJUR. Supervisors: MEITI SUBARDHINI dan ELIN HERLINA. This study aims to find out about 1) informant characteristics, 2) initial approach, 3) assessment, 4) preparation of intervention plans, 5) intervention, 6) evaluation, and 7) termination. The method used in this study is qualitative. Data collection techniques used are 1) in-depth interviews, 2) observation, 3) document studies. Data analysis techniques in this study are Miles and Huberman model analysis. The results of this study are 1) the characteristics of informants consist of social workers, nurses and people with mental disabilities, aged 28 to 54 years, embracing Islam and Christianity and coming from Cianjur and Jakarta, 2) the initial approach begins with giving attention and empathy, aims to build trust, and the approach taken varies according to the client's condition, 3) Assessment is carried out through interviews and observations, aims to explore the problems experienced by the client, and is carried out when the client enters the foundation, 4) Preparation of intervention plans is carried out based on the results of the assessment, adjusted to the client's needs and to the obstacles, namely the family's lack of openness to the client's problems, 5) Interventions are carried out to improve the client's skills and independence, the form of intervention is adjusted to the results of the assessment and intervention plan and the period of social rehabilitation for each client is different, 6) Evaluation is carried out in stages with weekly and monthly time periods, carried out to see the progress of the client, and 7) Termination is carried out when the client has shown changes, because the client must return home and the period of social rehabilitation for each client varies and is not tied to a certain time. The identified problems are the lack of productivity of people with mental disabilities and the lack of activities that focus on social interaction and physical fitness, so the recommended program is Penuai Berpose; Bersama Produktif dan Sehat. Keywords: Social Rehabilitation, People with Mental Disabilities, Stages of Social Work ServicesItem Self Compassion pada Remaja Penyandang Disabilitas Sensorik Netra di SLB Negeri A Citeureup Cimahi.(Perpustakaan, 2023-12-21) ALLYA NAJLA RAFIFA, 19.02.027.; RINI HARTINI RINDA A.; ELIN HERLINAABSTRAK ALLYA NAJLA RAFIFA, 19.02.027. Self Compassion pada Remaja Penyandang Disabilitas Sensorik Netra di SLB Negeri A Citeureup Cimahi. Dosen Pembimbing: RINI HARTINI RINDA A. dan ELIN HERLINA. Penelitian ini mengkaji tentang self compassion pada remaja penyandang disabilitas sensorik netra di SLB Negeri A Citeureup Cimahi. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris mengenai: 1) Karakteristik Responden, 2) Self Kindness, 3) Common Humanity, dan 4) Mindfulness yang dimiliki oleh responden. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Sumber yang digunakan adalah sumber primer dan sumber sekunder. Populasi penelitian ini adalah 32 orang penyandang disabilitas sensorik netra dengan tingkat Pendidikan SMP dan SMA di SLB Negeri A Citeureup Cimahi. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sampling jenuh. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu angket atau kuisioner, observasi, dan studi dokumentasi. Instrumen penelitian menggunakan rating scale. Hasil uji validitas menggunakan validitas isi, uji reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach. Hasil penelitian pada aspek self kindness menunjukan kategori tinggi dengan jumlah skor 941 dari total skor 1240. Hasil penelitian pada aspek common hummanity menunjukan kategori sedang dengan jumlah skor 822 dari total skor 1116. Selanjutnya, hasil penelitian pada aspek mindfulness menunjukan kategori sedang dengan jumlah skor 834 dari total skor 1116. Hasil penelitian secara keseluruhan dari variabel self compassion menunjukan kategori sedang dengan jumlah 2597 dari total skor 3472. Berdasarkan masalah dan kebutuhan, peneliti mengusulkan program bernama “Peningkatan Self Compassion Remaja Penyandang Disabilitas Sensorik Netra melalui Kelompok Bantu Diri di SLB Negeri A Citeureup Cimahi” yang bertujuan untuk meningkatkan self compassion terutama pada aspek self kindness dan mindfulness. Kata Kunci: Self Compassion, Remaja Penyandang Disabilitas Sensorik Netra, Sekolah Luar Biasa ABSTRACT ALLYA NAJLA RAFIFA, 19.02.027. Self Compassion in Adolescents with Visual Sensory Disabilities in SLB Negeri A Citeureup Cimahi. Advisor: RINI HARTINI RINDA A. and ELIN HERLINA. This study examines self compassion in adolescents with visual sensory disabilities in SLB Negeri A Citeureup Cimahi. This study aims to obtain an empirical picture of: 1) Respondent Characteristics, 2) Self Kindness, 3) Common Humanity, and 4) Mindfulness owned by respondents. The method used in this research is a quantitative approach with descriptive method. The sources used are primary sources and secondary sources. The population of this study were 32 people with visual sensory disabilities with junior and senior high school education levels at SLB Negeri A Citeureup Cimahi. The sampling technique in this study was a saturated sampling. The data collection techniques used are questionnaires or questionnaires, observation, and documentation studies. The research instrument uses a rating scale. The validity test uses Content Validity, the reliability test uses Cronbach's Alpha. The results of research on aspects of self kindness show a total score of 941 out of a total score of 1240 with a high category. The results of research on aspects of common humanity show a total score of 822 out of a total score of 1116 with a medium category. Furthermore, the results of research on mindfulness aspects show a total score of 834 out of a total score of 1116 with a moderate category. The overall research results on self compassion variables show a total of 2597 out of a total score of 3472 in the moderate category. Based on the problems and needs, the researcher proposes a program called "Increasing self compassion of adolescents with visual sensory disabilities through self help group in SLB Negeri A Citeureup Cimahi" that aims to increase self compassion, especially in the aspects of self kindness and mindfulness. Keywords: Self Compassion, Adolescents with Visual Sensory Disabilities, Special Needs School