Browsing by Author "Edi Suhanda"
Now showing 1 - 19 of 19
Results Per Page
Sort Options
Item Eksploitasi Anak sebagai Model Instagram di WooZoo Kids Bandung.(Perpustakaan, 2024-09-17) NABIL FAHRIANSYAH NRP. 20.04.084; Benny Setia Nugraha; Edi SuhandaNABIL FAHRIANSYAH, NRP. 20.04.084 Child Exploitation as an Instagram Model in WooZoo Kids Bandung. Supervisors: Benny Setia Nugraha and Edi Suhanda. Child exploitation is an arbitrary behavior directed at children and carried out by family or close people for the sake of the economy without paying attention to the basic rights of children in accordance with the process of growth and development. The research aims to obtain a detailed and in-depth description of the process of child exploitation, in the form of: 1) forms of child exploitation, 2) factors causing exploitation, 3) the impact of exploitation on children. This study uses a qualitative approach with a case study method. The informants in this study were the parents of child models and child models who collaborated with WooZoo Kids totaling eight people. The researcher uses an open and closed background. The research data sources used primary data sources through interviews and observations, as well as using secondary data sources through document studies and literature studies. The validity test in this study with credibility. The results of the study show that there is physical and economic exploitation in the form of working hours that exceed the maximum limit. A program that focuses on fulfilling children's rights is needed to increase the knowledge of parents and children regarding child exploitation, so the program "LINGKAR (Protect Creative Children in the Digital Era)" was proposed. Keywords: Child Exploitation, Child Model, Social Media ABSTRAK NABIL FAHRIANSYAH NRP. 20.04.084 Eksploitasi Anak sebagai Model Instagram di WooZoo Kids Bandung. Dosen Pembimbing: Benny Setia Nugraha dan Edi Suhanda. Eksploitasi anak merupakan perilaku sewenang-wenang yang ditujukan kepada anak dan dilakukan oleh keluarga atau orang terdekat demi kepentingan perekonomian tanpa memperhatikan hak-hak anak sesuai dengan proses pertumbuhan dan perkembangannya. Penelitian bertujuan memperoleh gambaran secara rinci dan mendalam tentang proses eksploitasi anak, berupa: 1) bentukbentuk eksploitasi anak, 2) faktor penyebab eksploitasi, 3) dampak eksploitasi pada anak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Informan pada penelitian ini adalah orangtua dari model anak dan model anak yang bekerja sama dengan WooZoo Kids berjumlah delapan orang. Peneliti menggunakan latar terbuka dan tertutup. Sumber data penelitian berupa sumber data primer melalui wawancara dan observasi, serta beruoa sumber data sekunder melalui studi dokumen dan studi literatur. Uji keabsahan pada penelitian ini menggunakan credibility. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi adanya eksploitasi fisik dan ekonomi berupa jam kerja yang melebihi batas maksimum. Sebuah program yang berfokus pada pemenuhan hak-hak anak diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan orang tua dan anak terkait eksploitasi anak, sehingga diusulkan program “LINGKAR (Lindungi Anak-anak Kreatif di Era Digital)”. Kata Kunci: Eksploitasi Anak, Model Anak, Media SosialItem Keberdayaan Perempuan Rawan Sosial Ekonomi Melalui Kelompok Usaha Bersama di Desa Pakuhaji Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang. Dibimbing oleh Edi Suhanda dan Nenden Rainy Sundary(Perpustakaan, 2024-02-29) WITRI ZAINI ANSORY, 19.04.105.; Edi Suhanda; Nenden Rainy SundaryABSTRACT WITRI ZAINI ANSORY, 19.04.105. Empowerment of Women Vulnerable to Socio-Economy Through Joint Business Groups in Villages Pakuhaji, Cisalak District, Subang Regency. Supervisors Edi Suhanda and Nenden Rainy Sundary Empowerment of Socio-Economic Vulnerable Women is a process carried out to arcieve the objectives of the Joint Business Group program. refers to the strategies carried out by group members in doing entrepreneurship to become economic income opportunities so that they are more empowered. This study aims to obtain an empirical picture of: 1) the characteristics of respondents, 2) the level of awareness and desire to change. 3) the level of ability to increase the capacity to gain access, 4) the level of ability to deal with barriers and 5) the level of cooperation and solidarity capabilities. The method used in this study is quantitative research with descriptive methods. The data sources used are primary and secondary data sources. The sampling technique in this study is a saturated sampling technique. The data collection techniques used are: 1) questionnaires, 2) observations and 3) documentation studies. The measuring instruments used are the guttman scale and face validity tests and statistical product and service solution (SPSS). The results of the research show that the empowerment of socio-economically vulnerable women through joint business groups in Pakuhaji Village as a whole has been very good. Therefore, a program was proposed "Strengthening Empowerment Capacity for Socio-Economic Vulnerable Women through Edu-Skill in Pakuhaji Village, Cisalak District, Subang Regency”. Keywords: Empowerment, Women Vulnerable to Socio-Economy, Joint Business Groups ABSTRAK WITRI ZAINI ANSORY, 19.04.105. Keberdayaan Perempuan Rawan Sosial Ekonomi Melalui Kelompok Usaha Bersama di Desa Pakuhaji Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang. Dibimbing oleh Edi Suhanda dan Nenden Rainy Sundary Keberdayaan Perempuan Rawan Sosial Ekonomi merupakan proses yang dilakukan untuk mencapai tujuan dari program Kelompok Usaha Bersama. merujuk pada strategi yang dilakukan anggota kelompok dalam melakukan wirausaha untuk menjadi peluang pendapatan ekonomi sehingga lebih berdaya. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris tentang: 1) karakteristik responden, 2) tingkat kesadaran dan keinginan untuk berubah. 3) tingkat kemampuan meningkatkan kapasitas untuk memperoleh akses, 4) tingkat kemampuan menghadapi hambatan dan 5) tingkat kemampuan kerjasama dan solidaritas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik sampling jenuh. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: 1) angket/kuesioner, 2) observasi dan 3) studi dokumentasi. Alat ukur yang digunakan yaitu skala guttman dan uji validitas muka (face validity) dan statistical product and service solution (SPSS). Hasil Penlitian menunjukkan bahwa keberdayaan perempuan rawan sosial ekonomi melalui kelompok usaha bersama di Desa Pakuhaji secara keseluruhan dapat dikatakan berhasil. Oleh karena itu, diusulkan program “Penguatan Kapasitas Keberdayaan bagi Perempuan Rawan Sosial Ekonomi melalui Edu-Skill di Desa Pakuhaji Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang”. Kata Kunci: Keberdayaan, Perempuan Rawan Sosial Ekonomi, Kelompok Usaha BersamaItem Keberfungsian Sosial Warga Binaan Pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Banceuy Bandung.(Perpustakaan, 2024-10-05) NOVRAN DWIANDY HARDIAWAN, NRP.20.04.217.; Edi Suhanda; Benny Setia NugrahaNOVRAN DWIANDY HARDIAWAN, NRP.20.04.217. Keberfungsian Sosial Warga Binaan Pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Banceuy Bandung. Dosen Pembimbing: Edi Suhanda dan Benny Setia Nugraha Keberfungsian sosial adalah suatu kemampuan dalam diri seseorang dalam menjalankan tugas dan perannya untuk mencapai suatu kebutuhan dan juga cara untuk memecahkan permasalahan yang dialami oleh dirinya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui keberfungsian sosial warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Banceuy Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan 1) karakteristik responden, 2) kemampuan warga binaan untuk memenuhi kebutuhan dasar, 3) kemampuan warga binaan untuk menjalankan peranan sosial, 4) kemampuan warga binaan dalam menghadapi tekanan dan goncanganh. Metode yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder. Penentuan sampel pada penelitian ini menggunakan probability sampling dengan teknik simple random. Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah 57 warga binaan. Adapun teknik dalam pengumpulan data penelitian dilakukan menggunakan angket, observasi, dan studi dokumentasi. Instrumen penelitian menggunakan rating scale. Uji validitas yang digunakan adalah face validity, uji reliabilitas menggunakan SPSS dengan uji stastistik cronbach alpha. Hasil dari penelitian mengenai keberfungsian sosial di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Banceuy Bandung menunjukkan bahwa keberfungsian sosial pada warga binaan berada pada kategori tinggi dengan presentasi sebesar 81,92%. Skor pada setiap aspek adalah pada aspek kemampuan memenuhi kebutuhan dasar sebesar 82,4%, skor aspek kemampuan menjalankan peranan sosial sebesar 84%, dan aspek kemampuan menghadapi tekanan dan goncangan sebesar 79,7%. Namun, terdapat beberapa masalah yaitu (1) warga binaan kurang memiliki kemampuan dalam menemukan solusi yang efektif. (2) warga binaan kurang memiliki motivasi untuk belajar keterampilan baru. Peneliti mengusulkan program “Pengembangan Kapasitas Warga Binaan Banceuy” dengan tujuan untuk meningkatkan keberfungsian sosial warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Banceuy Bandung Kata kunci: Keberfungsian Sosial, Warga Binaan, Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Banceuy Bandung. ABSTRACT NOVRAN DWIANDY HARDIAWAN, NRP. 20.04.217. Social Functioning of Inmates in Class IIA Penitentiary Banceuy Bandung. Supervisors: Edi Suhanda and Benny Setia Nugraha Social Functioning is an individual's ability to carry out tasks and roles to meet needs and to solve problems they encounter. This study was conducted to assess the social functioning of inmates at Class IIA Banceuy Prison in Bandung. The study aims to describe 1) the characteristics of the respondents, 2) the inmates' ability to meet basic needs, 3) the inmates' ability to perform social roles, and 4) the inmates' ability to cope with stress and challenges. The research method used is quantitative. The data sources include primary and secondary data. Sampling for this study employed probability sampling with a simple random technique. The sample for the study consisted of 57 inmates. Data collection techniques included questionnaires, observations, and document studies. The research instrument used a rating scale. Validity was tested using face validity, and reliability was assessed using SPSS with the Cronbach's alpha statistical test. The results of the study on social functioning at Class IIA Banceuy Prison in Bandung indicate that social functioning among the inmates falls into the high category, with a percentage of 81.92%. Scores for each aspect are: basic needs fulfillment at 82.4%, performing social roles at 84%, and coping with stress and challenges at 79.7%. However, there are some issues: (1) inmates lack effective problem-solving skills, and (2) inmates lack motivation to learn new skills. The researcher suggests a program called "Capacity Development for Banceuy Inmates" aimed at improving the social functioning of inmates at Class IIA Banceuy Prison in Bandung. Keywords: Social Functioning, Imnates, Class IIA Penitentiary Banceuy Bandung.Item Kemandirian Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) di Desa Ciburial Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung. Politeknik Kesejahteraan Sosial (POLTEKESOS) Bandung, Program Sarjana Terapan Juli 2024.(Perpustakaan, 2024-09-17) KARINA DHEA MAEFARA, NRP. 17.04.248; Edi Suhanda; Ujang MuhyidinKARINA DHEA MAEFARA, NRP. 17.04.248 Independence of Family Hope Program (PKH) Beneficiary Families in Ciburial Village, Cimenyan District, Bandung Regency. Bandung Social Welfare Polytechnic (POLTEKESOS), Applied Undergraduate Programs July 2024. Supervisor: Edi Suhanda, dan Ujang Muhyidin. The focus of this research is the Independence of Family Hope Program (PKH) Beneficiaries in Ciburial Village, Cimenyan District, Bandung Regency. This study aims to obtain an empirical picture of: Characteristics of the beneficiary families of the Family Hope Program (PKH); The level of dependency of beneficiary families in Ciburial Village; Initiative of beneficiary families in Ciburial Village and; Self-control of beneficiary families in Ciburial Village. The method used in the study is qualitative descriptive. The data sources in the study are three families of PKH beneficiaries. Data collection techniques used: in-depth interviews, observations, and documentation studies. The validity of the data in the research used is a test of data credibility, distraction, dependence, and certainty. Data analysis techniques: data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The independence of PKH beneficiary families can be seen from several aspects, namely, the level of dependence, initiative, and self-control. The results of the study show that the independence of PKH beneficiary families in Ciburial Village is low. The programs proposed by the researcher in dealing with these problems are “Entrepreneurship Training for PKH Beneficiary Families in Ciburial Village”. This program aims to improve the ability of beneficiary families in the field of entrepreneurship so that they do not depend on assistance from the government. Keywords: Independence, Beneficiary Families, Family Hope Program (PKH). ABSTRAK KARINA DHEA MAEFARA, NRP. 17.04.248 Kemandirian Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) di Desa Ciburial Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung. Politeknik Kesejahteraan Sosial (POLTEKESOS) Bandung, Program Sarjana Terapan Juli 2024. Dosen Pembimbing: Edi Suhanda, dan Ujang Muhyidin. Fokus penelitian ini adalah Kemandirian Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) di Desa Ciburial Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris tentang: Karakteristik keluarga penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH); Tingkat kebergantungan keluarga penerima manfaat di Desa Ciburial; Inisiatif keluarga penerima manfaat di Desa Ciburial dan; Pengendalian diri keluarga penerima manfaat di Desa Ciburial. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah kualitatif deskriptif. Sumber data dalam penelitian adalah tiga keluarga penerima manfaat PKH. Teknik pengumpulan data yang digunakan: wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian yang digunakan adalah uji kredibilitas data, keteralihan, ketergantungan, dan kepastian. Teknik analisa data: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Kemandirian keluarga penerima manfaat PKH dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu, tingkat kebergantungan, inisiatif, dan pengendalian diri. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa kemandirian keluarga penerima manfaat PKH di Desa Ciburial rendah. Program yang diusulkan oleh peneliti dalam menangani permasalahan tersebut yaitu “Pelatihan Kewirausahaan Keluarga Penerima Manfaat PKH di Desa Ciburial”. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan keluarga penerima manfaat dibidang wirausaha agar tidak tergantung pada bantuan dari pemerintah. Kata Kunci : Kemandirian, Keluarga Penerima Manfaat, Program Keluarga Harapan (PKH)Item Kesiapan Warga Binaan dalam Reintegrasi Sosial Di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Banceuy Bandung.(Perpustakaan, 2024-10-05) MAHARANI PUTU RATRI, NRP.20.04.330.; Benny Setia Nugraha; Edi SuhandaMAHARANI PUTU RATRI, NRP.20.04.330. Kesiapan Warga Binaan dalam Reintegrasi Sosial Di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Banceuy Bandung. Dosen Pembimbing: Benny Setia Nugraha dan Edi Suhanda Kesiapan adalah situasi untuk membentuk seluruh kondisi sehingga dikatakan siap melalui kriteria atau cara tertentu. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kesiapan warga binaan dalam reintegrasi sosial di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Banceuy Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji 1) karakteristik informan, 2) kondisi fisik warga binaan, 3) kondisi mental warga binaan, 4) kondisi emosional warga binaan, 5) kebutuhan warga binaan, 6) motif warga binaan, 7) tujuan warga binaan, 8) keterampilan warga binaan, 9) pengetahuan warga binaan. Metode yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sekunder. Penentuan sumber data dilakukan dengan menggunakan teknik purposive. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah 1) wawancara mendalam, 2) observasi, 3) studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesiapan reintegrasi sosial warga binaan memiliki permasalahan yaitu terdapat kecemasan warga binaan terhadap stigma negatif masyarakat kepada mantan narapidana yang membuat warga binaan kehilangan kepercayaan diri dan kebingungan dalam menyesuaikan diri dalam hidup bermasyarakat. Maka, untuk meningkatkan kapasitas warga binaan dalam kesiapan reintegrasi sosial diusulkan program yaitu Peningkatan Kapasitas Warga Binaan dalam Mengatasi Kecemasan. Kata Kunci: Kesiapan, Reintegrasi Sosial, Warga Binaan. Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Banceuy Bandung. ABSTRACT MAHARANI PUTU RATRI, NRP.20.04.330. Inmate Readiness for Social Reintegration at Class IIA Banceuy Penitentiary in Bandung. Supervisor: Benny Setia Nugraha dan Edi Suhanda Readiness is the situation of forming all conditions so that it is considered ready through certain criteria or methods. This study was conducted to understand the readiness for social reintegration of inmates at the Class IIA Banceuy Bandung Correctional Facility. The aims of this research are to examine: 1) the characteristics of the informants, 2) the physical condition of the inmates, 3) the mental condition of the inmates, 4) the emotional condition of the inmates, 5) the needs of the inmates, 6) the motives of the inmates, 7) the goals of the inmates, 8) the skills of the inmates, 9) the knowledge of the inmates. The method used in this research is a descriptive method with a qualitative approach. The data sources used in this study are primary and secondary data. The data sources were determined using purposive sampling techniques. The data collection techniques used are: 1) in-depth interviews, 2) observations, 3) documentation studies. The results of the study show that the readiness for social reintegration of inmates faces problems, such as the anxiety of inmates regarding the negative stigma from society towards former convicts, which causes inmates to lose self-confidence and confusion in adjusting to social life. Therefore, to enhance the inmates' capacity for social reintegration readiness, a proposed program is the "Enhancement of Inmates' Capacity to Address Anxiety. Keywords: Readiness, Social Reintegration, Inmates, Class IIA Banceuy Penitentiary BandungItem Keterampilan Sosial Anak di Panti SosialAsuhan Anak Kuncup Harapan Muhammadiyah Sukajadi Kota Bandung.(perpustakaan, 2024-01-08) ADILA LISTYA OKTIVIANI. 19.04.131.; Edi Suhanda; Nenden Rainy SundaryABSTRAK ADILA LISTYA OKTIVIANI. 19.04.131. Keterampilan Sosial Anak di Panti SosialAsuhan Anak Kuncup Harapan Muhammadiyah Sukajadi Kota Bandung. Dibimbing oleh Edi Suhanda dan Nenden Rainy Sundary Keterampilan sosial adalah hal penting yang harus dimiliki anak, tidak terkecuali anak yang tinggal di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak atau Panti Sosial Asuhan Anak. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan, mengkaji, menganalisis, dan memperoleh gambaran secara empiris mengenai keterampilan sosial anak di Panti Sosial Asuhan Anak Kuncup Harapan Muhammadiyah Sukajadi Kota Bandung. Aspek dalam penelitian ini terdiri atas hubungan dengan teman sebaya, manajemen diri, kemampuan akademis, kepatuhan, dan kemampuan asertif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Sampel dalam penelitian adalah penerima manfaat di Panti Sosial Asuhan Anak Kuncup Harapan Muhammadiyah Sukajadi Kota Bandung sebanyak 40 responden yang merupakan keseluruhan dari populasi. Adapun uji validitas alat ukur menggunakan face validity dan uji reliabilitas menggunakan cronbach alpha dengan aplikasi SPSS Versi 27 dengan perolehan nilai 0,912 (reliabel).Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan sosial anak di Panti Sosial Asuhan Anak Kuncup Harapan Muhammadiyah Sukajadi Kota Bandung termasuk dalam kategori “Cukup baik”. Dapat dilihat dari total skor aspek keterampilan sosial dengan persentase 2,5% (Kurang Baik), persentase 72,5 % (Cukup Baik), persentase 25,0% (Sangat Baik). Permasalahan yang ditemukan dalam penelitian ini adalah rendahnya kemauan anak untuk mengenali minat dan bakat, anak yang tidak termotivasi untuk mengembangkan minat dan bakat serta tidak adanya perhatian khusus dari pengasuh di Panti Sosial Asuhan Anak Kuncup Harapan Muhammadiyah Sukajadi Kota Bandung. Hal ini memerlukan adanya peningkatan keterampilan sosial pada aspek kemampuan akademis. Peneliti mengusulkan program “GERBEL”atau Gerakan Belajar dengan kegiatan Peningkatan Kemampuan Akademis. Program tersebut diharapkan dapat meningkatkan keterampilan sosial dalam kemampuan akademis penerima manfaat di Panti Sosial Asuhan Anak Kuncup Harapan Muhammadiyah Sukajadi Kota Bandung. Kata kunci: Keterampilan Sosial, Anak, Panti Sosial Asuhan Anak ABSTRACT ADILA LISTYA OKTIVIANI. 19.04.131. Children's Social Skills at the Kuncup Harapan Muhammadiyah Sukajadi Children's Orphanage, Bandung City.Supervisor: Edi Suhanda and Nenden Rainy Suhendar Social skills are important things that children must have, including children who live in Child Welfare Institutions or Child Orphanages. This study aims to describe, study, analyze, and obtain an empirical picture of the social skills of children at the Kuncup Harapan Muhammadiyah Sukajadi Children's Orphanage, Bandung City. Aspects in this study consist of relationships with peers, self-management, academic ability, compliance, and assertive abilities. This research uses a quantitative approach with descriptive methods. The sample in this study were beneficiaries at the Kuncup Harapan Muhammadiyah Sukajadi Children's Orphanage in Bandung, as many as 40 respondents, which is the entire population. As for testing the validity of the measuring instrument using face validity and reliability testing using Cronbach alpha with the SPSS Version 27 application with an acquisition value of 0.912 (reliable). Data collection techniques used questionnaires and documentation studies. The results showed that the social skills of children at the Kuncup Harapan Muhammadiyah Sukajadi Children's Orphanage in Bandung City were included in the "good enough" category. It can be seen from the total score of the social skills aspect with a percentage of 2.5% (poor), 72.5% (good enough), 25.0% (very good). The problems found in this study are the low willingness of children to recognize interests and talents, children who are not motivated to develop interests and talents and the absence of special attention from caregivers at the Kuncup Harapan Muhammadiyah Sukajadi Children's Social Institution, Bandung City. This requires an increase in social skills on the aspect of academic ability. The researcher proposes the "GERBEL" program or Learning Movement with Academic Ability Improvement activities. The program is expected to improve social skills in the academic abilities of beneficiaries at the Kuncup Harapan Muhammadiyah Sukajadi Children's Orphanage, Bandung City. Keywords: Social Skills, Children, children's orphanageItem KOLABORASI PENTAHELIX DALAM OPTIMALISASI PENTAGON ASET UNTUK PEMBERDAYAAN MASAYARAKAT DESA GEDEPANGRANGO(Perpustakaan, 2024-09-03) Edi Suhanda; Ayu Setiara; Farid Nur Rohman SetiadiPENTAHELIX COLLABORATION IN OPTIMIZATION OF PENTAGON ASSETS FOR EMPOWERING THE COMMUNITY OF GEDEPANGRANGO VILLAGE. Oleh : Edi Suhanda¹, Ayu Setiara², Farid Nur Rohman Setiadi³ Collaboration is the process of working together by individuals or groups aimed at achieving common goals by helping each other and understanding their respective roles. The pentahelix collaboration (Government, Academics, Society, Business, and Media ) is carried out in order to optimize the Pentagon's Assets (Human Assets, Physical Assets, Natural Assets, Financial Assets, and Social Assets) through the implementation of the roles of each helix to increase the empowerment of the people of Gedepangrango Village effectively sustainable. The focus of this research is to obtain an overview of the Pentahelix Collaboration in optimizing asset utilization, namely Kampung Lahang, Kampung Sawo, UMKM Pujasera Binangkit, Situ Gunung Suspension Bridge, Tanah Kita and the Waste Bank. This research approach is descriptive qualitative. Data collection using in-depth interview techniques, participatory observation and documentation studies with saturated sampling to representative informants, namely the Village Head, Head of Welfare, Lahang Village Activists, Head of RW Kampung Sawo, CSR Manager of PT. Fontis Aquam Vivam, Tana Kita employees, youth cadres, and UMKM activies. The results of the study indicate that every helix in the village of Gedaepangrango has not collaborated optimally in utilizing the pentagon asset according to their respective roles. In optimizing the use of pentagon assets by pentahelix, there are supporting and inhibiting factors that affect the collaboration between helix to achieve the empowerment of the people of Gedepangrango Village. Keywords: Collaboration, Pentahelix, Pentagon Asset Utilization, Community Empowerment. ABSTRAK KOLABORASI PENTAHELIX DALAM OPTIMALISASI PENTAGON ASET UNTUK PEMBERDAYAAN MASAYARAKAT DESA GEDEPANGRANGO Oleh : Edi Suhanda¹; Ayu Setiara²; Farid Nur Rohman Setiadi³ Kolaborasi adalah proses bekerja sama yang dilakukan oleh individu maupun kelompok yang ditujukan untuk mencapai tujuan bersama dengan cara saling membantu dan memahami perannya masing-masing. Kolaborasi pentahelix ( Pemerintah, Akademisi, Masyarakat, Dunia Usaha, dan Media ) dilakukan dalam rangka mengoptimalkan Pentagon Aset (Aset Manusia, Aset Fisik, Aset Natural, Aset Finansial, dan Aset Sosial) melalui pelaksanaan peran-peran setiap helix untuk meningkatkan keberdayaan masyarakat Desa Gedepangrango secara berkelanjutan. Fokus penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang Kolaborasi Penta-Helix dalam mengoptimalkan pemanfaatan aset yaitu Kampung Lahang, Kampung Sawo, UMKM Pujasera Binangkit, Situ Gunung Suspension Bridge, Tanah Kita, dan Bank sampah. Pendekatan penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan studi dokumentasi dengan sampling jenuh kepada informan yang representatif yaitu Kepala Desa, Kasi Kesejahteraan, Penggiat Kampung Lahang, ketua RW Kampung Sawo, Menejer CSR PT. Fontis Aquam Vivam, karyawan Tana Kita, kader pemuda dan pelaku UMKM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap helix yang ada di Desa Gedepangrango belum berkolaborasi secara optimal dalam memanfaatkan pentagon aset sesuai dengan perannya masing-masing. Dalam optimalisasi pemanfaatan pentagon aset oleh pentahelix terdapat faktor pendukung dan penghambat yang mempengaruhi terjadinya kolaborasi antar helix untuk mencapai keberdayaan masyarakat Desa Gedepangrango. Kata Kunci: Kolaborasi, Pentahelix, Pemanfaatan Pentagon Aset, Pemberdayaan MasyarakatItem Kondisi Psikososial Anak Kecanduan Game Online di Kelurahan Antapani Kidul Kecamatan Antapani Kota Bandung(Perpustakaan, 2024-09-10) RAIHAN HAFIZH DZULFIQAR 20.04.050.; Benny Setia Nugraha; Edi SuhandaRAIHAN HAFIZH DZULFIQAR 20.04.050. Kondisi Psikososial Anak Kecanduan Game Online di Kelurahan Antapani Kidul Kecamatan Antapani Kota Bandung, dibimbing oleh Benny Setia Nugraha dan Edi Suhanda. Kondisi psikososial merupakan produk interaksi atau hubungan dinamis antara sistem biologis, sistem psikologis, dan sistem sosial yang dapat mempengaruhi perkembangan manusia. Anak kecanduan game online adalah menggunakan komputer atau smartphone secara berlebihan dan terus menerus yang akan menimbulkan munculnya permasalahan pada aspek kondisi psikologis, kondisi fisik, dan kondisi sosial. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris tentang: 1) karakterstik informan, 2) aspek fisik anak, 3) aspek psikologis anak, dan 4) aspek sosial anak. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data yang digunakan yaitu sumber data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan pendekatan kualitatif dengan cara observasi, wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan yaitu dengan cara uji credibility, transferability, dependability, dan confirmability. Teknik analisa data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan verfikasi data. Hasil penelitian menununjukkan bahwa kecanduan game online merupakan siswa sekolah SLTP dan SLTA. Kecanduan game online berpengaruh pada aspek fisik/biologis yang berpengaruh pada kesehatan tubuh dan malas untuk berolahraga karena memilih bermain game online, pada aspek psikologis anak kecanduan game online sering berbicara kasar dan cenderung berprilaku maladaptif, pada aspek sosial anak-anak yang hanya terbatas dengan teman-teman yang sesama bermain game online. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka peneliti mengusulkan program “PEKA SMART” Peningkatan Kapasitas Sehat, Mandiri, Aktif, dan Terarah terhadap Anak. Tujuan dari program tersebut untuk mengurangi intensitas anak dalam bermain game online dan mengalihkan fokus anak yang kecanduan game online pada kegiatan positif. Kata Kunci: Kondisi Psikososial, Kecanduan Game Online, Anak ABSTRACT RAIHAN HAFIZH DZULFIQAR 20.04.050. Psychosocial Conditions Of Children Addicted To Online Games in Antapani Kidul Urban Village, Antapani Sub-District, Bandung City, supervised by Benny Setia Nugraha and Edi Suhanda. Psychosocial conditions are the product of interactions or dynamic relationships between biological systems, psychological systems and social systems that can influence human development. Children who are addicted to online games use computers or smartphones excessively and continuously which will cause problems in terms of psychological conditions, physical conditions and social conditions. This research aims to obtain an empirical description of: 1) the characteristics of the informants, 2) the physical aspects of the child, 3) the psychological aspects of the child, and 4) the social aspects of the child. The method used in this research is descriptive research with a qualitative approach. The data sources used are primary and secondary data sources. The data collection technique used was a qualitative approach using observation, in-depth interviews and documentation studies. Validity checks are by means of credibility, transferability, dependability and confirmability tests. The data analysis techniques used are data reduction, data presentation, and data verification. The research results show that online game addiction is among junior and senior high school students. Addiction to online games affects the physical/biological aspects which affect body health and they are lazy to exercise because they choose to play online games. In the psychological aspect, children addicted to online games often speak rudely and tend to behave maladaptively. In the social aspect, children are limited to only friends. -friends who play online games. Based on these problems, the researchers proposed the "PEKA SMART" Increasing Healthy, Independent, Active and Focused Capacity. The aim of this program is to reduce the intensity of children playing online games and shift the focus of children who are addicted to online games on positive activities. Keywords: Online Games, Online Game Addiction, Child ConditionItem Partisipasi Masyarakat pada Gerakan Peduli Lingkungan “Kang Pisman” dalam Penanggulangan Sampah di Kelurahan Cigondewah Rahayu Kecamatan Bandung Kulon Kota Bandung(Perpustakaan, 2024-09-07) NADILLA AFAF NAFISAH, 20.04.357; Benny Setia Nugraha; Edi SuhandaNADILLA AFAF NAFISAH, 20.04.357. Community Participation in the "Kang Pisman" Environmental Care Movement in Waste Management in Cigondewah Rahayu Village, Bandung Kulon District, Bandung City. supervised by Benny Setia Nugraha and Edi Suhanda. The Bandung City Government created an Environmental Care Movement for Waste Management, namely "Kang Pisman" which means Kang (reduce waste), Pis (separate), and Man (utilize) since 2018 with the aim of reducing waste and increasing community participation in managing waste. Community Participation is the involvement or participation of society as a whole. This research aims to obtain an empirical picture of: 1) characteristics of informants, 2) aspects of decision making, 3) aspects of implementation, 4) aspects of utilization, and 5) aspects of evaluation. The method used is descriptive research with a qualitative approach. The data sources used are primary data sources and secondary data sources by determining data sources using purposive techniques. The data collection techniques used were in-depth interviews, observation and documentation studies. Checking the validity of the data uses a credibility test with the technical criteria of extending participation, increasing persistence, triangulation, and adequacy of references. Data analysis techniques include data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The research results show that community participation in the "Kang Pisman" program through decisionmaking aspects, implementation aspects, utilization aspects, and evaluation aspects is only carried out by "Kang Pisman" program officers and a small portion of the community in Cigondewah Rahayu Village, Bandung Kulon District, Bandung City. This is because there are still many people who are not aware and understand the importance of the "Kang Pisman" program. Based on these problems, the researchers proposed a program providing education and training “Cigondewah Rahayu Bersih Sejahtera” to increase community participation in the "Kang Pisman" program in waste management. Keywords: Participation Community, "Kang Pisman", Waste Management ABSTRAK NADILLA AFAF NAFISAH, 20.04.357. Partisipasi Masyarakat pada Gerakan Peduli Lingkungan “Kang Pisman” dalam Penanggulangan Sampah di Kelurahan Cigondewah Rahayu Kecamatan Bandung Kulon Kota Bandung. dibimbing oleh Benny Setia Nugraha dan Edi Suhanda. Pemerintah Kota Bandung membuat Gerakan Peduli Lingkungan untuk Penanggulangan Sampah yaitu “Kang Pisman” yang dimana Kang dimaksudkan dengan (kurangi sampah), Pis (pisah), dan Man (manfaatkan) sejak tahun 2018 dengan tujuan untuk mengurangi sampah dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mengola sampah. Partisipasi Masyarakat merupakan keterlibatan atau keikutsertaan masyarakat secara keseluruhan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris tentang: 1) karakteristik informan, 2) aspek pengambilan keputusan, 3) aspek pelaksanaan, 4) aspek pemanfaatan, dan 5) aspek evaluasi. Metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sumber data sekunder dengan penentuan sumber data melalui teknik purposive. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data menggunakan uji kredibilitas dengan kriteria teknik perpanjangan keikutsertaan, meningkatkan ketekunan, triangulasi, dan kecukupan referensi. Teknik analisa data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Hasil penelitian menujukkan bahwa partisipasi masyarakat pada program “Kang Pisman” melalui aspek pengambilan keputusan, aspek pelaksanaan, aspek pemanfaatan, dan aspek evaluasi hanya dilaksanakan oleh petugas program “Kang Pisman” dan sebagian kecil masyarakat di Kelurahan Cigondewah Rahayu Kecamatan Bandung Kulon Kota Bandung. Hal tersebut dikarenakan masih banyak masyarakat yang belum sadar dan paham tentang pentingnya program “Kang Pisman”. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka peneliti mengusulkan program pemberian edukasi dan pelatihan “Cigondewah Rahayu Bersih Sejahtera” untuk meningkatkan partisipasi masyarakat pada program “Kang Pisman” dalam penanggulangan sampah. Kata kunci: Partisipasi Masyarakat, “Kang Pisman”, Penanggulangan SampahItem Pelaksanaan Pengangkatan Anak Balita Terlantar di Satuan Pelayanan Griya Ramah Anak Balita Kota Bandung,(perpustakaan, 2024-01-04) IQBAL DZULFIQAR, 19.04.042.; Edi Suhanda; Nenden Rainy SundaryABSTRAK IQBAL DZULFIQAR, 1904042. Pelaksanaan Pengangkatan Anak Balita Terlantar di Satuan Pelayanan Griya Ramah Anak Balita Kota Bandung, dibimbing oleh Edi Suhanda dan Nenden Rainy Sundary. Pengangkatan anak adalah suatu cara untuk membangun hubungan antara orang tua dan anak angkat yang diatur dalam perundang-undangan. Tujuan penelitian ini untuk memahami proses pengangkatan anak di Satuan Pelayanan Griya Ramah Anak Balita Kota Bandung. Metode yang digunakan yaitu deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan pelaksanaan pengangkatan anak sudah dijalankan sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 54 Tahun 2007 tentang Pelaksanaan Pengangkatan Anak dan Peraturan Menteri Sosial Nomor 110/HUK/2009 tentang Persyaratan Pengangkatan Anak. Terdapat beberapa hambatan yaitu ada Calon Orang Tua Angkat (COTA) yang tidak kooperatif, permasalahan administrasi, ketika akan melakukan proses wawancara di Yayasan Pembina Asuhan Bunda, dan anak yang sudah lebih dari 2 tahun sulit untuk diangkat. Upaya yang dilakukan Satuan Pelayanan Griya Ramah Anak Balita Kota Bandung terhadap hambatan yang dihadapi yakni dengan memberi pemahaman pada pasangan pemohon yang usianya masih di bawah 30 tahun dan di atas 55 tahun, memberi pemahaman untuk Calon Orang Tua Anak (COTA) yang akan mengangkat anak usianya lebih dari 2 tahun karena anak sudah mengerti dan mulai memilih dan memberi pemahaman kepada Calon Orang Tua Angkat (COTA) yang tidak mau kooperatif bahwa pelaksanaan pengangkatan anak harus sesuai dengan aturan yang berlaku. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti merancang “Program Penyuluhan Tentang Pendekatan Anak”. Diharapkan dengan dilaksanakannya program ini maka pelaksanaan pengangkatan anak dapat berjalan dengan lebih baik lagi. Kata Kunci : Pengangkatan Anak, Satuan Pelayanan Griya Ramah Anak Balita ABSTRAK IQBAL DZULFIQAR, 19.04.042. Implementation of Adopting Abandoned Toddlers in the Toddler Friendly Griya Service Unit in Bandung City, guided by Edi Suhanda and Nenden Rainy Sundary Adoption is a way to build a relationship between parents and adopted children which is regulated by law. The aim of this research is to understand the process of adopting children in the Toddler-Friendly Home Service Unit in Bandung City. The method used is descriptive with a qualitative approach. The data collection techniques used were in-depth interviews and documentation studies. The research results show that the implementation of child adoption has been carried out in accordance with Government Regulation no. 54 of 2007 concerning Implementation of Child Adoption and Minister of Social Affairs Regulation Number 110/HUK/2009 concerning Requirements for Adoption. There are several obstacles, namely there are Prospective Adoptive Parents (COTA) who are not cooperative, administrative problems, when carrying out the interview process at the Mother Foster Care Foundation, and children who are more than 2 years old are difficult to adopt. The efforts made by the Bandung City Child-Friendly Home Service Unit to address the obstacles faced are by providing understanding to applicant couples whose age is under 30 years and over 55 years, providing understanding to Prospective Parents (COTA) who will adopt their child. more than 2 years because the child already understands and begins to choose and provide understanding to Prospective Adoptive Parents (COTA) who do not want to cooperate that the implementation of the child's adoption must be in accordance with applicable regulations. Based on the results of this research, the researchers designed an "Education Program on Children's Approaches". It is hoped that by implementing this program, the implementation of child adoption can run even better. Keywords : Child Adoption, Child-Friendly Griya Service UnitItem Pelayanan Sosial di UPTD Pusat Pelayanan Sosial Griya Bina Remaja Lembang.(Perpustakaan, 2024-02-07) BILAL MUHAMAD SEAN, 19.04.176.; Edi Suhanda; Nenden Rainy SundaryABSTRAK BILAL MUHAMAD SEAN, 19.04.176. Pelayanan Sosial di UPTD Pusat Pelayanan Sosial Griya Bina Remaja Lembang. Dibimbing oleh Edi Suhanda dan Nenden Rainy Sundary. Pelayanan sosial adalah program kegiatan pemberian bantuan kepada setiap individu untuk mencapai tujuan dan mengatasi berbagai masalah yang mereka hadapi, dengan fokus pada kepentingan mereka bukan pada kepentingan penyedia pelayanan sosial itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris tentang: 1) Tahap pendekatan awal, 2) Tahap pengungkapan awal dan pemahaman masalah (assessment), 3) Tahap rencana perencanaan pemecahan masalah (planning), 4) Tahap pelaksanaan pemecahan masalah (intervention), 5) Tahap evaluasi dan terminasi. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: 1) wawancara mendalam, 2) observasi, dan 3) studi dokumentasi. Sumber data penelitian menggunakkann data primer dan data sekunder. Data primer bersumber dari empat orang pelaksana layanan dan satu orang klien, data sekunder bersumber dari dokumen UPTD Pusat Pelayanan Sosial Griya Bina Remaja dan literatur yang berhubungan dengan penelitian. Hasil penelitian terhadap lima informan menunjukkan bahwa pelayanan sosial di Pusat Pelayanan Sosial Griya Bina Remaja Lembang terdiri dari beberapa tahapan yaitu tahap pendekatan awal, pengungkapan awal dan pemahaman masalah (assessment), rencana perencanaan pemecahan masalah (planning), pelaksanaan pemecahan masalah (intervention), serta tahap evaluasi dan terminasi. Kelima tahapan tersebut sudah dilaksanakan oleh PPSGBR Lembang sesuai dengan standar pelayanan sosial PSBR tahun 2008, namun masih terdapat tahapan yang belum memenuhi standar pelayanan terutama pada tahap pendekatan awal yang harus dievaluasi kembali. Berdasarkan hasil penelitian tersebut peneliti mengusulkan program Peningkatan Pelayanan Sosial di UPTD Pusat Pelayanan Sosial Griya Bina Remaja (PPSGBR) Lembang Melalui Bimbingan Teknis Standar Pelayanan Sosial PSBR Tahun 2008, dengan menggunakkann metode social group work tipe educational group. Kata Kunci: Pelayanan sosial, Anak Remaja ABSTRACT BILAL MUHAMAD SEAN, 19.04.176. Social Services at UPTD Pusat Pelayanan Sosial Griya Bina Remaja Lembang. Supervised by Edi Suhanda and Nenden Rainy Sundary. Social service is a program of activities providing assistance to each individual to achieve goals and overcome various problems they face, with a focus on their interests not on the interests of the social service providers themselves. This study aims to obtain an empirical description of: 1) the initial approach stage, 2) the initial disclosure and understanding of the problem (assessment), 3) the problem solving planning stage (planning), 4) level of implementation of problem solving (intervention), 5) evaluation and termination stage. The method used is descriptive with a qualitative approach. Data collection techniques used were: 1) in-depth interviews, 2) observation, and 3) documentation study. Sources of research data using primary data and secondary data. Primary data was sourced from four service implementers and one client, secondary data sourced from documents the UPTD Pusat Pelayanan Sosial Griya Bina Remaja Lembang and literature related to research. The results of research on five informants showed that social services at the UPTD Pusat Pelayanan Sosial Griya Bina Remaja Lembang consisted of several stages, namely the initial approach stage, initial disclosure and problem understanding (assessment), problem solving planning plan (planning), implementation of problem solving (intervention), as well as the evaluation and termination stages. The five stages have been carried out by UPTD Pusat Pelayanan Sosial Griya Bina Remaja Lembang in accordance with the 2008 PSBR social service standards, but there are still stages that have not met service standards, especially at the initial approach stage which must be re-evaluated. Based on the results of this study, the researchers proposed a Social Service Improvement program at the UPTD Pusat Pelayanan Sosial Griya Bina Remaja Lembang through Technical Guidance of PSBR Social Service Standards in 2008, using the social group work type educational group. Keywords: Social Services, AdolescentsItem Pendampingan Terhadap Anak Yang Terpisah Dari Orangtuanya Studi Kasus di Perumahan Komplek Fajaraya Estate di Kota Cimahi, Ujian Akhir Program Studi, Sarjana Terapan Pekerja Sosial, Juni 2024,(Perpustakaan, 2024-10-15) TALITA NATHANIA,20.04.318; Benny Setia Nugraha; Edi SuhandaTALITA NATHANIA,20.04.318 Pendampingan Terhadap Anak Yang Terpisah Dari Orangtuanya Studi Kasus di Perumahan Komplek Fajaraya Estate di Kota Cimahi, Ujian Akhir Program Studi, Sarjana Terapan Pekerja Sosial, Juni 2024, Dosen Pembimbing Benny Setia Nugraha dan Edi Suhanda. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan menganalisis proses pendampingan terhadap anak-anak yang terpisah dari orangtuanya di Kota Cimahi. Anak-anak yang mengalami keterpisahan dari orangtua sering kali menghadapi berbagai tantangan emosional dan sosial, sehingga pendampingan menjadi faktor penting dalam mendukung kesejahteraan mereka. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus untuk memahami dinamika dan intervensi yang dilakukan oleh para pendamping dalam mendukung anak-anak tersebut. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan para pendamping, anak-anak, hasil penelitian menunjukkan bahwa pendampingan yang efektif memerlukan pendekatan yang holistik, di mana pendamping tidak hanya berfokus pada kebutuhan dasar anak, tetapi juga memberikan perhatian khusus pada aspek emosional, pendidikan, dan sosial. Selain itu, penelitian ini mengidentifikasi berbagai tantangan yang dihadapi oleh para pendamping, termasuk keterbatasan sumber daya, dukungan psikologis, dan koordinasi dengan lembaga lain. Implikasi dari penelitian ini adalah pentingnya peningkatan kapasitas para pendamping melalui pelatihan dan dukungan berkelanjutan, serta perlunya kolaborasi yang lebih kuat antara pemerintah, lembaga sosial, dan masyarakat dalam upaya mendukung anak-anak yang terpisah dari orangtuanya. Kesimpulannya, pendampingan yang komprehensif dan berkelanjutan sangat krusial dalam memastikan kesejahteraan anak-anak yang terpisah dari orangtua mereka di Kota Cimahi. Kata Kunci: pendampingan, anak, terpisah dari orangtua ABSTRACT TALITA NATHANIA,20.04.318 (Assistance for Children Separated from Their Parents in case study in the Fajaraya Estate Complex in Cimahi City, Final Examination of the Study Program, Bachelor of Applied Social Work, June 2024, Supervised by.Benny Setia Nugraha and Edi Suhanda) This research aims to explore and analyze the process of assisting children who are separated from their parents in Cimahi City. Children who experience separation from their parents often face various emotional and social challenges, so assistance becomes an important factor in supporting their well-being. This research uses qualitative methods with a case study approach to understand the dynamics and interventions carried out by caregivers in supporting these children. Data was collected through in-depth interviews with children, the research results show that effective mentoring requires a holistic approach, where the mentor not only focuses on the child's basic needs, but also pays special attention to emotional, educational and social aspects. In addition, this research identified various challenges faced by caregivers, including limited resources, psychological support, and coordination with other agencies. The implications of this research are the importance of increasing the capacity of companions through training and ongoing support, as well as the need for stronger collaboration between the government, social institutions and the community in efforts to support children who are separated from their parents. In conclusion, comprehensive and sustainable assistance is very crucial in ensuring the welfare of children separated from their parents in Cimahi City. Keywords: assistance, children, separation from parentsItem Pengelolaan User-Generated Content sebagai Strategi Pemasaran Sosial dalam Proyek Penanggulangan Kemiskinan pada Akun Media Sosial Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Jawa Barat.(Perpustakaan, 2024-10-15) MUHAMMAD NOOR FAUZAN, 18.04.261,; Krisna Dewi Setianingsih; Edi SuhandaMUHAMMAD NOOR FAUZAN, 18.04.261, User-Generated Content Management as a Social Marketing Strategy for Poverty Alleviation Projects on the Social Media Accounts of the West Java Provincial Office of Community and Village Empowerment. Supervised by Krisna Dewi Setianingsih and Edi Suhanda. User-Generated Content (UGC) management is a social marketing strategy aimed at disseminating information on poverty alleviation projects by the West Java Provincial Office of Community and Village Empowerment. This research aims to clarify the management of User-Generated Content as a social marketing strategy in poverty alleviation projects on the social media accounts of the West Java Provincial Office of Community and Village Empowerment. This study employs a qualitative research method with a descriptive approach. Data sources were determined using purposive sampling technique, involving functional officials, professionals or academics, and community members. Data collection techniques included interviews and document studies. Data analysis involved data reduction, data presentation, and conclusion verification. Results show that the types and characteristics of User-Generated Content include video, image, and light text formats containing educational, documentary, and community participation content. The purposes are to serve as an information portal, program accessibility tool, and educational platform, using both formal and informal language styles. User-Generated Content formats utilized include short videos for TikTok and Instagram accounts, and documentary images and infographics. Mainstream social media platforms were used, aiming to motivate and increase community participation, resulting in community appreciation and enthusiasm. Challenges encountered include privacy, copyright, creative and communication delivery constraints, as well as technical and production issues. Efforts to address these challenges involve supervision, technological tools, procedures, and implementation. Based on the findings, the researcher recommends the development of an application to address issues related to information dissemination, presentation, unequal smartphone access, difficulty in accessing feedback, and content marketing team success metrics. Through these issues, the researcher proposes the "SAPADESA" program, an application mode focused on information services and reporting systems to support more current and factual social marketing processes through a real-time update mechanism. Keywords: User-Generated Content, social marketing strategy, poverty allevation project ABSTRAK MUHAMMAD NOOR FAUZAN, 18.04.261, Pengelolaan User-Generated Content sebagai Strategi Pemasaran Sosial dalam Proyek Penanggulangan Kemiskinan pada Akun Media Sosial Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Jawa Barat. Dibimbing oleh Krisna Dewi Setianingsih dan Edi Suhanda. Pengelolaan User-Generated Content (UGC) merupakan salah satu strategi dari pemasaran sosial untuk memberikan informasi proyek penanggulangan kemiskinan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Jawa Barat. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan kejelasan atas pengelolaan User-Generated Content sebagai stratetegi pemasaran sosial dalam proyek penanggulangan kemiskinan pada akun media sosial Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Jawa Barat. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif melalui metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukan jenis dan karakteristik User-Generated Content menggunakan media dengan format video, gambar, dan tulisan ringan, dengan berisikan konten edukasi; konten dokumenter; dan konten partisipasi warga. Tujuannya ialah sebagai portal informasi; aksebilitas program; dan sarana penyuluhan, gaya bahasa yang digunakan formal dan informal. Bentuk User-Generated Content yang dimanfaatkan berjenis video pendek untuk akun tiktok dan instaram; dan gambar memuat dokumenter dan infografis, platform yang digunakan ialah seluruh media sosial mainstream, harapan penggunaan User-Generated Content untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, hasil yang didapat ialah apresiasi serta antusiasme masyarakat. Kendala yang dihadapi pada konten User-Generated Content adalah kendala privasi, kendala hak cipta, kendala kreatif dan penyampaian, kendala teknis dan produksi. Upaya dalam mengatasi kendala pada penggunaan User-Generated Content adalah dilakukannya pengawasan, penggunaan instrumen dan teknologi. Berdasarkan pada penelitian, peneliti dapat merekomendasikan untuk dilakukan pembuatan aplikasi yang dapat mengatasi permasalahan pada penyebaran informasi, penyajian informasi, penggunaan smartphone yang mengalami ketimpangan, kesulitan akses masyarakat, kesulitan mendapatkan feedback, dan ukuran keberhasilan pemasaran konten oleh tim Humas. Melalui permasalahan ini, peneliti mengusulkan program “SAPADESA”, sebuah moda aplikasi yang berfokus pada pelayanan informasi dan reporting system untuk menunjang proses pemasaran sosial lebih aktual dan faktual melalui mekanisme aplikasi yang dapat diperbaharui secara real-time. Kata kunci: User-Generated Content, pemasaran sosial, penanggulangan kemiskinan.Item Peran Konselor Adiksi dalam Pelayanan Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan NAPZA di Yayasan Penuai Indonesia(Perpustakaan, 2024-03-14) MUHAMMAD FARHAN ASRI, 1904216.; Edi Suhanda; Nenden Rainy SundaryABSTRAK MUHAMMAD FARHAN ASRI, 1904216. Peran Konselor Adiksi dalam Pelayanan Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan NAPZA di Yayasan Penuai Indonesia, Dibimbing oleh Edi Suhanda dan Nenden Rainy Sundary. Konselor adiksi adalah orang yang memiliki kompetensi pada bidang kesehatan dan sosial dalam melaksanakan kegiatan rehabilitasi sosial korban penyalahgunaan NAPZA. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui peran konselor adiksi dalam pelaksanaan rehabilitasi sosial korban penyalahgunaan NAPZA di Yayasan Penuai Indonesia. Sedangkan tujuan khusunya yaitu untuk mengetahui gambaran kondisi secara komprehensif, mendalam dan faktual tentang: 1) Peran konselor adiksi. 2) Strategi konselor adiksi. 3) Peran konselor adiksi dianggap penting. 4) Waktu konselor adiksi harus terlibat. 5) Efektivitas peran konselor adiksi. 6) Tempat konselor adiksi melaksanakan perannya. Metode yang digunakan yaitu deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data: wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Peran konselor adiksi dalam pelayanan rehabilitasi sosial yaitu memberikan pendampingan, melakukan konseling, menyediakan informasi dan membantu klien menemukan solusi untuk masalahnya. (2) Peran konselor adiksi dalam membantu dalam proses rehabilitasi sosial yaitu memberikan edukasi, penggunaan teknik CBT dan REBT serta membangkitkan harapan. (3) Peran konselor adiksi dianggap penting adalah konselor adiksi harus mampu memahami kondisi dan kebutuhan korban, serta menerapkan pendekatan yang tepat dan efektif. (4) Dalam pelayanan rehabilitasi sosial bagi korban penyalahgunaan NAPZA, konselor adiksi harus siap untuk mengalokasikan waktu yang cukup dan fleksibel. (5) Peran konselor adiksi dalam pelayanan rehabilitasi sosial dianggap kurang efektif oleh klien. (6) Tempat konselor adiksi melaksanakan perannya terjadi di ruang konseling, terapi khusus, observasi, edukasi, serta interaksi di luar yayasan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti merancang "Program Peningkatan Kompetensi Pekerja Sosial dan Konselor adiksi melalui Educational Group". Diharapkan dengan dilaksanakannya program ini maka proses tahapan intervensi dapat lebih maksimal karena konselor adiksi dapat bekerja dengan baik. Kata Kunci : Peran, Konselor Adiksi, Pelayanan Rehabilitasi SosialItem Peran Pengasuh Dalam Pengasuhan Anak Di Panti Asuhan Nurul Falaah Desa Soreang Kecamatan Soreang,(perpustakaan, 2024-01-19) SANAA MAYA NABILA DRAJAT, 19.04.192.; Edi Suhanda; Nenden Rainy SundaryABSTRAK SANAA MAYA NABILA DRAJAT, 19.04.192. Peran Pengasuh Dalam Pengasuhan Anak Di Panti Asuhan Nurul Falaah Desa Soreang Kecamatan Soreang, Dibimbing oleh Edi Suhanda dan Nenden Rainy Sundary. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman dan pengetahuan mengenai pengasuhan anak di Panti Asuhan Nurul Falaah Desa Soreang Kecamatan Soreang yang meliputi karakteristik responden, aspek perawatan, aspek pemeliharaan, aspek bimbingan, aspek pembinaan, dan aspek pendidikan (informal). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dan sampel dalam penelitian ini sebanyak 24 orang pengasuh menjadikan semua populasi sebagai responden dalam penelitian ini. Teknik pengumpulan data melalui angket/kuesioner, observasi, dan studi dokumentasi. Uji validitas yang digunakan adalah validitas muka (Face Validity) dengan uji reliabilitas menggunakan aplikasi SPSS 25.0 rumus Cronbach Alpha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran pengasuh dalam pengasuhan anak di Panti Asuhan Nurul Falaah Desa Soreang Kecamatan Soreang secara keseluruhan sudah sangat baik. Keseluruhan aspek mendapatkan nilai dengan skor sangat baik yaitu pada aspek perawatan medapatkan nilai dengan skor (70,8%), aspek pemeliharaan (100%), aspek bimbingan (95,8%), aspek pembinaan (95,8%), dan aspek pendidikan informal (87,5%). Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan pada bab pembahasan maka peneliti mengusulkan program yang bertujuan untuk meningkatkan pengasuhan anak oleh pengasuh di Panti Asuhan Nurul Falaah Desa Soreang Kecamatan Soreang yaitu “Peningkatan Kapasitas Pengasuh dalam Melakukan Perawatan Melalui Pelatihan Pengasuhan yang Baik Bagi Anak” Agar dapat mencapai hasil dan skor yang maksimal. Kata Kunci: Peran, Pengasuh, Pengasuhan ABSTRACT SANAA MAYA NABILA DRAJAT. 19.04.192. The role of caregivers in childcare at Nurul Falaah Orphanage, Soreang Village, Soreang District, Guided by Edi Suhanda and Nenden Rainy Sundary. This study aims to determine the understanding and knowledge of child care in Nurul Falaah Orphanage, Soreang Village, Soreang District, which includes respondents' characteristics, care aspects, maintenance aspects, guidance aspects, coaching aspects, and educational aspects (informal). This research uses a descriptive method with a quantitative approach. The population and sample in this study as many as 24 caregivers made all populations as respondents in this study. Data collection techniques through questionnaires, observations, and documentation studies. The validity test used is face validity with a reliability test using the SPSS 25.0 application Cronbach Alpha formula. The results showed that the role of caregivers in childcare at the Nurul Falaah Orphanage, Soreang Village, Soreang District, as a whole was very good. All aspects of getting scores with very good scores, namely in the aspect of care getting scores (70.8%), aspects of maintenance (100%), aspects of guidance (95.8%), aspects of coaching (95.8%), and aspects of informal education (87.5%). Based on the results of the analysis and conclusions in the discussion chapter, the researcher proposed a program aimed at improving child care by caregivers at the Nurul Falaah Orphanage, Soreang Village, Soreang District, namely "Increasing the capacity of caregivers in carrying out care through good parenting training for children" in order to achieve maximum results and scores. Keywords: role, caregiver, caregiverItem Resiliensi Perempuan Rawan Sosial Ekonomi Dalam Memenuhi Kebutuhan Ekonomi di Kelurahan Cigondewah Rahayu, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, Dibimbing oleh Benny Setia Nugraha dan Edi Suhanda(Perpustakaan, 2024-09-11) ENJELIA KUSUMA PUTRI, NRP. 20.04.102.; Benny Setia Nugraha; Edi SuhandaENJELIA KUSUMA PUTRI, NRP. 20.04.102. Resilience of Socio-Economic Vulnerable Women in Meeting Economic Needs in Cigondewah Rahayu Village, Bandung Kulon District, Bandung City, West Java Province, Supervised by Benny Setia Nugraha and Edi Suhanda This research aims to gain an understanding of the description of resilience in socioeconomically vulnerable women in facing difficult conditions including aspects of surviving, overcoming and developing. The method used is a qualitative approach in descriptive form and the techniques used use in-depth interviews, observation and documentation studies. The data sources in this research were five informants consisting of four socio-economically vulnerable women and one community social worker. Checking the validity of data uses credibility through increased diligence, source triangulation, technical triangulation, using reference materials, transferability and certainty. The results of the research show that the resilience ability in the aspect of survival is that two socio-economically vulnerable women have strong ability to survive in difficult conditions and the other two lack it. In the aspect of overcoming, all socio-economically vulnerable women have the ability to overcome various difficulties. In the development aspect, three socio-economically vulnerable women have strong ability to develop but are still dependent on other people and one other has less ability to develop. Based on these problems, the proposed program is "Increasing the Resilience of Socioeconomically Vulnerable Women in Meeting Economic Needs in Cigondewah Rahayu Village". The aim of this program is to increase the awareness of socio-economically vulnerable women that difficult situations can be changed so that they can improve the skills of socioeconomically vulnerable women by utilizing their existing potential. Keywords: Resilience, Socioeconomically Vulnerable Women, Economic necessity ABSTRAK ENJELIA KUSUMA PUTRI, NRP. 20.04.102. Resiliensi Perempuan Rawan Sosial Ekonomi Dalam Memenuhi Kebutuhan Ekonomi di Kelurahan Cigondewah Rahayu, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, Dibimbing oleh Benny Setia Nugraha dan Edi Suhanda Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman mengenai gambaran resiliensi pada perempuan rawan sosial ekonomi dalam menghadapi kondisi yang sulit meliputi aspek bertahan, mengatasi dan berkembang. Metode yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif dalam bentuk deskriptif dan teknik yang digunakan menggunakan wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Sumber data dalan penelitian ini lima informan terdiri dari empat Perempuan Rawan Sosial Ekonomi dan satu Pekerja Sosial Mayarakat. Pemeriksaan keabsahan data menggunakan kredibilitas melalui peningkatan ketekunan, triangulasi sumber, triangulasi teknik, menggunakan bahan referensi, keteralihan dan kepastian. Hasil penelitian menunjukkan kemampuan resiliensi pada aspek bertahan ada dua perempuan rawan sosial ekonomi memiliki kemampuan untuk bertahan yang kuat di kondisi yang sulit dan dua lainnya kurang. Pada aspek mengatasi semua perempuan rawan sosial ekonomi memiliki kemampuan mengatasi di tengah kesulitan yang berbeda-beda. Pada aspek berkembang, tiga perempuan rawan sosial ekonomi memiliki kemampuan untuk berkembang yang kuat namun masih bergantung dengan orang lain dan satu lainnya memiliki kemampuan berkembang yang kurang. Berdasarkan permasalahan tersebut, program yang diusulkan adalah “Peningkatan Ketahanan Perempuan Rawan Sosial Ekonomi dalam Memenuhi Kebutuhan Ekonomi di Kelurahan Cigondewah Rahayu”. Tujuan program ini yaitu untuk meningkatkan kesadaran perempuan rawan sosial ekonomi bahwa keadaan yang sulit dapat dirubah sehingga dapat meningkatkan keterampilan pada diri perempuan rawan sosial ekonomi dengan memanfaatkan potensi yang ada. Kata Kunci : Resiliensi, Perempuan Rawan Sosial Ekonomi, Kebutuhan EkonomiItem Self Esteem Anak Asuh Di Panti Asuhan Nurul Falaah Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung(Perpustakaan, 2024-03-14) DHEA FEBRIYANI HENDARMAN, 1904088.; Edi Suhanda; Nenden Rainy SundaryABSTRAK DHEA FEBRIYANI HENDARMAN, 1904088. Self Esteem Anak Asuh Di Panti Asuhan Nurul Falaah Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung, Dibimbing oleh Edi Suhanda dan Nenden Rainy Sundary. Self esteem merujuk pada kebutuhan harga diri individu akan diri sendiri dan penghargaan dari orang lain. Tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat self esteem anak asuh di Panti Asuhan Nurul Falaah Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian berjumlah 25 orang dengan kriteria anak asuh yang sedang menempuh pendidikan tingkat SMA. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan menggunakan kuesioner, observasi, dan studi dokumentasi. Instrumen penelitian menggunakan The Coopersmith Self-Esteem Inventory (CSEI). Uji validitas alat ukur menggunakan face validity (validitas muka). Hasil penelitian menunjukkan bahwa self esteem anak asuh pada 4 aspek memiliki tingkat dengan skor persentase yang berbeda. Tingkat persentase tertinggi terdapat pada aspek kekuatan (power) dengan persentase 64% dan aspek kebajikan (virtue) 60%, lalu diikuti pada aspek keberartian diri (significance) dengan persentase 56% dan aspek kemampuan (competence) dengan persentase 55%. Secara keseluruhan, self esteem anak asuh di Panti Asuhan Nurul Falaah Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung berada dalam kategori "sedang" dengan persentase 56%. Berdasarkan hasil penelitian, maka dibutuhkan suatu program yang dapat meningkatkan self esteem anak asuh. Usulan program dalam penelitian ini adalah "Peningkatan Self Esteem Anak Asuh melalui Assertive Training". Kata Kunci : self esteem, anak asuh, panti asuhanItem Social Interaction between Adolescents at UPT Pelayanan Sosial Bina Remaja Blitar .(Perpustakaan, 2024-09-06) BETTY SEKAR AYU APSARININGRUM, 20.04.052.; Benny Setia Nugraha; Edi SuhandaBETTY SEKAR AYU APSARININGRUM, 20.04.052. Social Interaction between Adolescents at UPT Pelayanan Sosial Bina Remaja Blitar, Supervised by Benny Setia Nugraha and Edi Suhanda. Social interaction is a reciprocal relationship between one individual and another that can influence each other's behavior so that communication occurs. The ability of social interaction is very important for individuals, where adolescents can get along with other people, among peers and with adults who are around their environment. This study aims to obtain an empirical description of: 1) informant characteristics, 2) aspects of cooperation, 3) aspects of accommodation, 4) aspects of competition, 5) aspects of conflict. The method used is descriptive research with a qualitative approach. The data sources used are primary data sources and secondary data sources with the determination of data sources through purposive techniques. The data collection techniques used were in-depth interviews, observation, and documentation studies. Data validity checking uses credibility testing with techniques to increase persistence and triangulation. The results showed that social interaction between adolescents at UPT Pelayanan Sosial Bina Remaja Blitar was quite good but there were still adolescents who were less active in interacting. Teenage beneficiaries choose not to want to do the scheduled activities because of laziness and boredom. Lack of self-awareness also makes teenage beneficiaries reluctant to carry out activities at UPT PSBR, especially in terms of cooperation. Based on these problems, the proposed program is “Youth Connection” to increase self-awareness of adolescents and eliminate boredom in adolescent beneficiaries. Keywords: Social Interaction, Teenagers ABSTRAK BETTY SEKAR AYU APSARININGRUM, 20.04.052. Interaksi Sosial Antar Remaja di UPT Pelayanan Sosial Bina Remaja Blitar, Dibimbing oleh Benny Setia Nugraha dan Edi Suhanda Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu satu dengan individu lain yang dapat saling mempengaruhi perilaku satu sama lain sehingga terjadi suatu komunikasi. Kemampuan interaksi sosial merupakan hal yang sangat penting bagi individu, dimana remaja dapat bergaul dengan orang lain, diantara dengan teman sebaya maupun dengan orang yang lebih dewasa yang ada di sekitar lingkungannya. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris tentang: 1) karakteristik informan, 2) bentuk kerjasama, 3) bentuk akomodasi, 4) bentuk persaingan, 5) bentuk pertikaian. Metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sumber data sekunder dengan penentuan sumber data melalui teknik purposive. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Pemerikasaan keabsahan data menggunakan uji kredibilitas dengan teknik meningkatkan ketekunan dan triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi sosial antar remaja di UPT Pelayanan Sosial Bina Remaja Blitar sudah cukup baik namun masih ada remaja yang kurang aktif dalam berinteraksi. Remaja penerima manfaat memilih untuk tidak mau melakukan kegiatan yang sudah dijadwalkan karena rasa malas dan jenuh. Kurangnya kesadaran diri juga membuat remaja penerima manfaat enggan untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang ada di UPT PSBR terutama dalam hal kerjasama. Berdasarkan permasalahan tersebut, program yang diusulkan adalah “Koneksi Remaja” untuk meningkatkan kesadaran diri dari remaja dan menghilangkan rasa jenuh pada remaja penerima manfaat. Kata Kunci : Interaksi Sosial, RemajaItem Tingkat Kepuasan Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan di Kecamatan Cibitung Kabupaten Bekasi,(Perpustakaan, 2024-09-09) LARAS LATIFAH CHAKRAWATI, NRP. 20.04.226.; Benny Setya Nugraha; Edi SuhandaLARAS LATIFAH CHAKRAWATI, NRP. 20.04.226. The Level of Satisfaction of Beneficiary Families of the Family Hope Program in Cibitung District, Bekasi Regency, Supervised by Benny Setya Nugraha and Edi Suhanda. This study aims to evaluate the level of satisfaction of Beneficiary Families (KPM) with the Family Hope Program (PKH), which is one of the Indonesia government's programs to reduce poverty and improve social welfare. This study was conducted to measure the level of satisfaction of Beneficiary Families of the Family Hope Program in Cibitung District. The research method used is descriptive quantitative, focusing on the analysis of data obtained through questionnaires using the Likert scale and documentation studies. The research sample was taken using the Multistage Random Sampling technique from the KPM population registered in Cibitung District, with a total sample of 80 KPM. The questionnaire covers various aspects, namely immediate satisfaction received, dissatisfaction obtained, problem analysis, and performance review. Respondents were asked to give their assessment of various statements compiled on a Likert scale of 1 to 5, describing their level of disagreement to agreement. The validity test of the measuring tool uses face validity and the reliability test of the measuring tool uses the Alpha Cronbach formula through Microsoft Excel software. The results of the study showed that the level of satisfaction of the Beneficiary Family was satisfied with the Family Hope Program in Cibitung District, Bekasi Regency with an average score of 3,158 or 91% with the category of very satisfied. This shows a positive level of satisfaction. The aspect that received the highest rating of 92% was the aspect of Dissatisfaction obtained in a positive statement. Although there is an aspect that receives the lowest rating, namely the problem analysis aspect as much as 90%, this assessment is still in the satisfactory category. This shows that, although there is room for improvement, the aspect is still considered good by the majority of KPM. Based on the results of the research, the author proposes a program " KABEL LISTRIK: Analysis and Practice Learning Class " with various series of activities using the educational group method. Keywords : Satisfaction, Beneficiary Families, Family Hope Program (PKH). ABSTRAK LARAS LATIFAH CHAKRAWATI, NRP. 20.04.226. Tingkat Kepuasan Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan di Kecamatan Cibitung Kabupaten Bekasi, Dibimbing oleh Benny Setya Nugraha dan Edi Suhanda. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat kepuasan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) terhadap Program Keluarga Harapan (PKH), yang merupakan salah satu program pemerintah Indonesia untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan sosial. Penelitian ini dilakukan untuk mengukur tingkat kepuasan Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan di Kecamatan Cibitung. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif, dengan fokus pada analisis data yang diperoleh melalui kuisioner yang menggunakan skala Likert dan studi dokumentasi. Sampel penelitian diambil menggunakan teknik pengambilan sampel acak bertingkat dari populasi KPM yang terdaftar di Kecamatan Cibitung, dengan total sampel sebanyak 80 KPM. Kuisioner tersebut mencakup berbagai aspek, yaitu kepuasan langsung yang diterima, ketidakpuasaan yang didapat, analisa masalah, dan tinjauan kinerja. Responden diminta untuk memberikan penilaian mereka terhadap berbagai pernyataan yang disusun dalam skala Likert 1 hingga 5, yang menggambarkan tingkat ketidaksetujuan hingga kesetujuan mereka. Uji Validitas alat ukur menggunakan face validity dan uji reliabilitas alat ukur menggunakan rumus Alpha Cronbach melalui perangkat lunak microsoft excel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepuasan Keluaga Penerima Manfaat merasa puas terhadap Program Keluarga Harapan di Kecamatan Cibitung Kabupaten Bekasi dengan skor rata-rata 3.158 atau 91% dengan kategori sangat puas. Hal ini menunjukkan tingkat kepuasan yang positif. Aspek yang mendapatkan penilaian tertinggi 92% adalah aspek Ketidakpuasan yang didapat dalam pernyataan positif. Meskipun ada aspek yang mendapatkan penilaian terendah, yaitu aspek analisa masalah sebanyak 90%, penilaian ini masih berada dalam kategori yang memuaskan. Ini menunjukkan bahwa, meskipun ada ruang untuk perbaikan, aspek tersebut masih dianggap baik oleh mayoritas KPM. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, penulis mengusulkan program “KABEL LISTRIK: Kelas Belajar Analisis dan Praktik” dengan berbagai rangkaian kegiatan menggunakan metode kelompok pendidikan . Kata Kunci: Kepuasan, Keluarga Penerima Manfaat, Program Keluarga Harapan (PKH).