Browsing by Author "Enung Huripah"
Now showing 1 - 11 of 11
Results Per Page
Sort Options
Item Aksesibilitas Keluarga Miskin Terhadap Pelayanan Sosial Di Desa Kuwaru Kecamatan Kuwarasan Kabupaten Kebumen, Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung, Juni 2024.(Perpustakaan, 2024-08-13) LAMBANG WISNU HARIANJI 2002032; Rini Hartini R.A; Enung HuripahLAMBANG WISNU HARIANJI 2002032, Aksesibilitas Keluarga Miskin Terhadap Pelayanan Sosial Di Desa Kuwaru Kecamatan Kuwarasan Kabupaten Kebumen, Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung, Juni 2024. Dosen Pembimbing: Rini Hartini R.A, dan Enung Huripah Aksesibilitas adalah derajat kemudahan yang dicapai oleh seseorang terhadap objek, pelayanan atau lingkungan. Para keluarga miskin membutuhkan aksesibilitas yang terjangkau pada berbagai pelayanan sosial. Aksesibilitas mencakup 4 dimensi diantaranya, pemahaman responden mengenai hak dalam pelayanan, kompleksitas birokrasi, diskriminasi, dan jarak geografis. Subjek dalam penelitian ini yaitu keluarga miskin yang tinggal di wilayah Desa Kuwaru. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat aksesibilitas yang dirasakan oleh keluarga miskin di Desa Kuwaru terhadap pelayanan sosial khususnya kesehatan, pendidikan dan perorangan (N=157). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Teknik sampling yang digunakan yaitu simple random sampling. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini yaitu skala likert. Analisis data menggunakan statistik deskriptif. Hasil analisis data menunjukkan skor 4974 atau 62,67% dari skor ideal. Angka ini menunjukkan bahwa aksesibilitas keluarga miskin terhadap pelayanan sosial di Desa Kuwaru dapat dikategorikan cukup baik. Maka dari itu, peneliti mengusulkan Program Gebyar APPAM. Kata Kunci : Aksesibilitas, Keluarga Miskin, Pelayanan SosialItem COPING STRATEGY INSTRUKTUR DISABILITAS DALAM PENANGANAN PENERIMA MANFAAT DI SENTRA WYATA GUNA BANDUNG.(Perpustakaan, 2023-12-21) I PUTU KERIDA LESMANA PUTRA 19.02.052; Enung Huripah; Dayne TrikoraABSTRAK I PUTU KERIDA LESMANA PUTRA, 19.02.052. COPING STRATEGY INSTRUKTUR DISABILITAS DALAM PENANGANAN PENERIMA MANFAAT DI SENTRA WYATA GUNA BANDUNG. Dibimbing Oleh Enung Huripah dan Dayne Trikora. Penelitian ini mengkaji mengenai coping strategy yang berfokus pada emosi yang dilakukan oleh instruktur disabilitas dalam penanganan penerima manfaat yang multiragam. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara mendalam tentang: 1) karakteristik informan, 2) kontrol diri, 3) dukungan emosional, 4) penerimaan, 5) religiusitas. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif deskriptif terhadap tiga orang informan utama dan dua orang informan pendukung. Teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data yang digunakan adalah uji kredibilitas data (credibility). Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa aspek penerimaan yang kurang baik dari instruktur disabilitas terhadap program ATENSI yang bersifat multilayanan, disebabkan oleh perasaan khawatir dan cemas akan peran dan tugas yang semakin berkurang seiring dengan berkurangnya pula jumlah penerima manfaat disabilitas sensorik netra yang mendapatkan layanan rehabilitasi sosial berbasis residential, aspek kontrol diri, dukungan emosional dan religiusitas yang menunjukkan kategori baik berkaitan dengan coping strategy berfokus pada emosi yang telah dilakukan dalam menangani penerima manfaat yang multiragam. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti mengusulkan sebuah program yaitu “Peningkatan Coping Strategy Instrukturr Disabilitas dalam Penanganan Penerima Manfaat yang Multiragam melalui Kelompok Rekreasional dan Edukasi”. Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan instruktur disabilitas dalam memberikan pelayanan pada penerima manfaat yang multiragam. Kata Kunci: Coping strategy, Instruktur, Disabilitas sensorik netra ABSTRACT I PUTU KERIDA LESMANA PUTRA, 19.02.052. Coping strategy of disability instructors in handling beneficiaries in Sentra Wyata Guna, Bandung City. Guided by Enung Huripah and Dayne Trikora. This research examines the coping strategyes that focus on emotions carried out by disability instructors in handling with multi-varied beneficiaries. This study aims to obtain an in-depth description of: 1) characteristic of informant, 2) self-kontrol, 3) emotional support, 4) acceptance, 5) religiosity. The approach used is descriptive qualitative with three main informants and two supporting informants. Data collection technique used include in-depth interviews, observation and documentation studies. The data validity checking technique used is the data credibility test. The data analysis technique used is qualitative analysis. The results of the study show that aspects of poor acceptance of disability instructors towards attention programs that are multi-service, this is caused by feelings of worry and anxiety about roles and tasks that are decreasing along with the decreasing number of beneficiaries with visual sensory disabilities who receive sosial rehabilitation services residential-based, aspects of self-control, emotional support and religiosity which show a good category related to coping strategyes focused on emotions that have been carried out in handling with multi-varied beneficiaries. Based on the results of this study, the researchers proposed a program that is “Increasing the Coping Strategy of Disability Instructors in Handling Multi-Varied Beneficiaries through Recreational and Educational Groups”. The aim of this program is to increase the knowledge and skills of disability instructors in providing services to multi-varied beneficiaries. Key Word: Coping strategy, Instructor, Visual sensory disabilityItem Evaluation of Social Rehabilitation Program for Children with Disabilities in Social Rehabilitation Service Units for Children with Disabilities Sentra Mulya Jaya Jakarta.(Perpustakaan, 2024-08-02) TEGAR PUTRA RAMDHANI 2002086; Rini Hartini Rinda Andayani; Enung HuripahTEGAR PUTRA RAMDHANI: Evaluasi Program Rehabilitasi Sosial Anak Penyandang Disabilitas di Unit Layanan Rehabilitasi Sosial Anak Penyandang Disabilitas Sentra Mulya Jaya Jakarta. Dosen Pembimbing : Rini Hartini Rinda Andayani dan Enung Huripah. Evaluasi program adalah upaya menyediakan informasi untuk disampaikan kepada pengambil keputusan, Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris mengenai :1) karakteristik responden, 2) kekuatan dan kelemahan program, 3) evaluasi sumber-sumber yang ada, 4) faktor-fakor yang mempengaruhi program, dan 5) ketercapaian dan tujuan program Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dengan survei deskriptif. Sumber yang digunakan adalah sumber primer dan sekunder. Populasi dalam penelitian kali ini berjumlah 51 orang anak penyandang disabilitas yang menerima atau menjalani perawatan harian (day care) di Unit Layanan Rehabilitasi Sosial Anak Penyandang Disabilitas. Teknik pengumpulan sampel dalam penelitian ini adalah sensus. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam peneltian ini menggunakan angket dan studi dokumentasi. Instrumen penelitian menggunakan rating scale . Uji validitas yang digunakan adalah validitas muka (face validity), uji reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach, Hasil penelitian menunjukan bahwa program rehabilitasi sosial yang ada di Unit Layanan Rehabilitasi Sosial Anak Penyandang Disabilitas berada pada kategori sangat efektif. Namun ada satu permasalahan yang dimana menurut para responden ini memiliki kategori kurang efektif yaitu kurangnya sumber daya manusia.Oleh karena itu, di usulkan program “MELANGKAH (Memperkuat Kapasitas Pekerja Sosial untuk Melangkah Maju Bersama Anak Disabilitas)” di Unit Layanan Rehabilitasi Sosial Anak Penyandang Disabilitas Sentra Mulya Jaya Jakarta Kata Kunci : Evaluasi Program, Program Rehabilitasi Sosial, dan Anak Penyandang Disabilitas ABSTRACT TEGAR PUTRA RAMDHANI: Evaluation of Social Rehabilitation Program for Children with Disabilities in Social Rehabilitation Service Units for Children with Disabilities Sentra Mulya Jaya Jakarta. Advisor : Rini Hartini Rinda Andayani and Enung Huripah Program evaluation is an effort to provide information to decision-makers. This research aims to obtain an empirical overview of : 1) the respondents' characteristics, 2) the program's strengths and weaknesses, 3) an evaluation of the available resources, 4) the factors influencing the program and 5) the program's effectiveness and goal attainment. The methodology employed in this research is a quantitative research method with a descriptive survey design. Both primary and secondary sources are utilized. The population for this study comprises 51 children with disabilities who receive or undergo daily care at the Social Rehabilitation Service Unit for Children with Disabilities. The census sampling technique is used to gather samples. Data collection methods include questionnaires and document studies. the rating scale serves as the research instrument. face validity and Alpha Cronbach's coefficient are employed for validity and reliability testing, respectively. The findings indicate that the social rehabilitation program implemented at the Social Rehabilitation Service Unit for Children with Disabilities falls within the highly effective category. However, one issue identified by the respondents as being less effective is the lack of human resources. In light of these findings, the "MELANGKAH (Strengthening Social Workers' Capacity to Advance Together with Children with Disabilities)" program is proposed for implementation at the Social Rehabilitation Service Unit for Children with Disabilities Sentra Mulya Jaya Jakarta Keywords : Program Evaluation, Social Rehabilitation Program, and Children with DisabilitiesItem Interaksi Sosial Pada Remaja Pengguna Teknologi Informasi Smartphone di Desa Padalarang, Kecamatan Padalarang Kabupaten Bandung Barat, Karya Ilmiah Akhir, Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial.(Perpustakaan, 2024-10-05) DWIKY ALVIN AKBAR ALKAUTSHAR, NRP.20.02.115; Rini Hartini Rinda Andayani; Enung HuripahDWIKY ALVIN AKBAR ALKAUTSHAR, NRP.20.02.115 Interaksi Sosial Pada Remaja Pengguna Teknologi Informasi Smartphone di Desa Padalarang, Kecamatan Padalarang Kabupaten Bandung Barat, Karya Ilmiah Akhir, Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial. Dosen Pembimbing: Rini Hartini Rinda Andayani dan Enung Huripah Penelitian ini meneliti interaksi sosial remaja pengguna teknologi informasi smartphone di Desa Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Sebanyak 45 responden remaja berusia 15 hingga 19 tahun berpartisipasi dalam survei online yang mencakup 40 pernyataan tentang empat aspek: kerja sama, persaingan, pertentangan, dan keseimbangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek kerja sama meningkat positif sebesar 91.78%, bahwa fitur smartphone seperti obrolan grup dan panggilan bersama memperkuat kerja sama antar remaja. Aspek persaingan meningkat negatif 62.23%, didorong oleh akses terhadap fitur tertentu seperti banyaknya pengikut dan filter berbayar. Aspek pertentangan meningkat negatif sebesar 70%, yang diakibatkan oleh tingginya risiko kesalahpahaman dalam komunikasi via smartphone. Aspek keseimbangan meningkat positif sebesar 91.78%, pentingnya menyeimbangkan interaksi sosial langsung dan melalui smartphone. rekomendasi penelitian ini disarankan untuk melakukan penelitian longitudinal untuk mengamati perubahan dalam interaksi sosial remaja pengguna smartphone dari waktu ke waktu dan studi perbandingan dengan pengguna teknologi informasi lainnya. Program edukasi digital juga dianjurkan untuk mengajarkan penggunaan smartphone yang sehat, keterlibatan orang tua dan guru dalam memantau penggunaan smartphone, serta pengembangan kebijakan sekolah dan fitur teknologi yang mendukung interaksi sosial positif. Kata Kunci: interaksi sosial, remaja, teknologi informasi, smartphone, Desa Padalarang. ABSTRAK This research examines the social interactions of teenagers using smartphone information technology in Padalarang Village, West Bandung Regency, using quantitative methods with a descriptive approach. A total of 45 adolescent respondents aged 15 to 19 years participated in an online survey that included 40 statements about four aspects: cooperation, competition, opposition, and balance. The research results showed that the cooperation aspect increased positively by 91.78% and that smartphone features such as group chats and joint calls strengthened cooperation between teenagers. The competitive aspect increased by 62.23%, driven by access to certain features such as large numbers of followers and paid filters. The aspect of conflict increased negatively by 70%, which was caused by the high risk of misunderstanding in communication via smartphone. The balance aspect increased positively by 91.78%, emphasizing the importance of balancing direct social interactions and smartphone use. This research recommendation suggests conducting longitudinal research to observe changes in the social interactions of adolescent smartphone users over time and comparative studies with other information technology users. Digital education programs are also recommended to teach healthy smartphone use, involve parents and teachers in monitoring smartphone use, and develop school policies and technology features that support positive social interactions. Keywords: social interaction, teenagers, information technology, smartphones, Padalarang VillageItem Kemandirian Penyandang Disabilitas Sensorik Netra Pasca Menerima Layanan Rehabilitasi Sosial Dari Sentra Wyata Guna Di Kelurahan Pasirkaliki Kota Bandung.(Perpustakaan, 2024-01-02) REGINA GABRIELLA SIHOTANG, 19.02.044,; Dayne Trikora W; Enung HuripahABSTRAK REGINA GABRIELLA SIHOTANG, 19.02.044, Kemandirian Penyandang Disabilitas Sensorik Netra Pasca Menerima Layanan Rehabilitasi Sosial Dari Sentra Wyata Guna Di Kelurahan Pasirkaliki Kota Bandung. Dosen pembimbing oleh Dayne Trikora W dan Enung Huripah. Penelitian mengenai Kemandirian Penyandang Disabilitas Sensorik Netra Pasca Menerima Layanan Rehabilitasi Sosial Dari Sentra Wyata Guna Di Kelurahan Pasirkaliki Kota Bandung. Dilatar belakangi karena di kelurahan pasirkaliki terdapat satu lokasi yang sebagian besar dihuni oleh para penyandang disabilitas sensorik netra. Para penyandang disabilitas sensorik netra tetap tinggal di lingkup antar sesama penyandang disabilitas sensorik netra lainnya, artinya para penyandang disabilitas sensorik netra tidak mau berbaur, berinteraksi, bersosialisasi dengan masyarakat umum. Selain itu masih banyak dari para penyandang disabilitas sensorik netra yang sudah selesai mendapatkan layanan rehabilitasi sosial masih bekerja disana dan tidak mau mandiri. Berdasarkan hal dan fenomena yang telah dijabarkan di atas, peneliti memiliki ketertarikan untuk menggali lebih dalam terkait kemandirian penyandang disabilitas sensorik netra yang telah selesai menerima layanan rehabilitasi sosial Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran secara empiris tentang kemandirian Penyandang Disabilitas Sensorik Netra Pasca Menerima Layanan Rehabilitasi Sosial Dari Sentra Wyata Guna. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan studi dokumentasi. Aspek yang diteliti dalam penelitian ini adalah aspek sosial, ekonomi, intelektual, dan emosi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada aspek sosial belum mandiri dikarenakan sebagian besar interaksi yang dilakukan hanya kepada sesama penyandang disabilitas sensorik netra saja, selain itu tidak pernah tergabung kedalam organisasi-organisasi sosial. Aspek yang kedua yang belum mandiri yaitu intelektual, dimana dalam mengakses teknologi yang sudah aksesibel terhadap penyandang disabilitas sensorik netra belum mandiri. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Kemandirian Penyandang Disabilitas Sensorik Netra Pasca Menerima Layanan Rehabilitasi Sosial Dari Sentra Wyata Guna, belum sepenuhnya mandiri. Rekomendasi program untuk mengatasi permasalahan ini adalah “Peningkatan Kemandirian Penyandang Disabilitas Sensorik Netra Pasca Menerima Layanan Rehabilitasi Sosial Dari Sentra Wyata Guna” Kata Kunci: Kemandirian, Penyandang Disabilitas Sensorik Netra ABSTRACT REGINA GABRIELLA SIHOTANG, 19.02.044, Independence for People with Blind Sensory Disabilities After Receiving Social Rehabilitation Services from the Wyata Guna Center in Pasirkaliki Village, Bandung City Supervisors by Dayne Trikora W. and Enung Huripah Research on the Independence of People with Visual Sensory Disabilities After Receiving Social Rehabilitation Services from the Wyata Guna Center in Pasirkaliki Village, Bandung City The background is that in the Pasirkaliki sub-district, there is one location that is mostly inhabited by people with sensory-blind disabilities. Sensory-blind persons with disabilities still live in the circle of other sensory-blind persons with disabilities, meaning that those with sensory-blind disabilities do not want to mingle, interact, or socialize with the general public. Apart from that, there are still many people with visual and sensory disabilities who have finished receiving social rehabilitation services, are still working there, and do not want to be independent. Based on the things and phenomena described above, the researcher has an interest in digging deeper into the independence of people with visual and sensory disabilities who have finished receiving social rehabilitation services. The purpose of this study was to obtain an empirical description of the independence of people with Visual and sensory disabilities after Receiving Social Rehabilitation Services from the Wyata Guna Center. The approach used in this research is qualitative with a descriptive method. The data collection techniques used were in-depth interviews, participatory observation, and documentation studies. The aspects examined in this study are social, economic, intellectual, and emotional. The results of this study indicate that, in the social aspect, they are not yet independent because most of their interactions are carried out only with fellow persons with visual and sensory disabilities, and besides that, they have never joined social organizations. The second aspect that is not yet independent is intellectual, where accessing technology that is already accessible to persons with visual and sensory disabilities is not yet independent. Based on these results, It can be concluded that the independence of Persons with Visual and sensory disabilities after Receiving Social Rehabilitation Services from the Wyata Guna Center is not completely independent. The program recommendation to overcome this problem is "Increasing the Independence of Persons with Visual Sensory Disabilities After Receiving Social Rehabilitation Services from the Wyata Guna Center." Keywords: Independence, Blind Sensory DisabilitiesItem Manajemen Emosi Anak Berhadapan dengan Hukum di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Kota Bandung(Perpustakaan, 2023-08-09) MARDHATILLA BENING BANYU SEGARA RATU GEMILANG; Enung Huripah; Sabar RiyadiABSTRAK MARDHATILLA BENING BANYU SEGARA RATU GEMILANG, Kemampuan Manajemen Emosi Anak Berhadapan dengan Hukum di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Kota Bandung, dibimbing oleh Enung Huripah dan Sabar Riyadi Manajemen emosi merupakan kemampuan individu untuk mengenali, memahami, mengatur dan mengungkapkan emosi dengan cara yang tepat dan juga produktif. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai kemampuan manajemen emosi pada anak yang berhadapan dengan hukum (ABH) di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Kota Bandung. Aspek-aspek yang diteliti pada penelitian ini meliputi aspek katarsis atau pelepasan emosi negatif, mengambil tindakan langsung, mencari dukungan, menyembunyikan perasaan dan menafsirkan ulang situasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Responden dalam penelitian ini berjumlah 53 orang responden yang terdiri dari anak-anak yang sedang menjalani masa pembinaan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Kota Bandung yang berusia 14-18 tahun. Teknik penarikan sampel dengan menggunakan rumus Slovin. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan menggunakan angket (kuesioner) dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan manajemen emosi ABH di LPKA Kelas II Kota Bandung berada dalam kategori sedang dengan skor 4.527. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, menunjukkan bahwa kemampuan manajemen emosi ABH di LPKA Kelas II Kota Bandung masih belum optimal. Maka dari itu, peneliti membuat rencana program untuk mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan kemampuan manjemen emosi ABH yaitu “Pelatihan Peningkatan Kemampuan Manajemen Emosi ABH melalui Emotional Freedom Technique di LPKA Kelas II Kota Bandung.” Kata kunci: Kemampuan Manajemen Emosi, Anak Berhadapan dengan Hukum, Lembaga Pembinaan Khusus Anak ABSTRACT MARDHATILLA BENING BANYU SEGARA RATU GEMILANG, Emotion Management Ability of Children Against the Law in Special Development Institution for Children (LPKA) Class II Bandung City, supervised by Enung Huripah and Sabar Riyadi Emotion management is an individual's ability to recognize, understand, regulate and express emotions in an appropriate and productive way. This study aims to obtain an overview of the ability of emotional management in children dealing with the law (ABH) at the Class II Special Development Institute for Children in Bandung City. The aspects examined in this study include aspects of catharsis or release of negative emotions, taking direct action, seeking support, hiding feelings and reinterpreting situation. This research uses a quantitative approach with descriptive methods. Respondents in this study amounted to 53 respondents consisting of children who were undergoing a period of coaching at the Bandung City Class II Special Development Institution for Children aged 14-18 years. Sampling technique using the formula from Slovin. The data collection technique used was a questionnaire and documentation study. The results showed that ABH's emotion management skills at LPKA Class II Bandung City were in the moderate category with a score of 4,527. Based on the results of this study, it shows that the emotional management skills of ABH in LPKA Class II Bandung City are still not optimal. Therefore, researchers made a program plan to overcome problems related to ABH's emotion management skills, namely "Training to Improve ABH's Emotion Management Skills through Emotional Freedom Technique at LPKA Class II Bandung City." Keywords: Emotion Management Ability, Children Against the Law, Child Special Development InstitutionItem Manajemen Risiko pada Program Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) di Sentra Mulya Jaya Jakarta.(Perpustakaan, 2023-12-21) RATU EXCEL EVICHA 1902056; Dayne Trikora Wardhani; Enung HuripahABSTRAK RATU EXCEL EVICHA, 1902056. Manajemen Risiko pada Program Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) di Sentra Mulya Jaya Jakarta. Pembimbing: Dayne Trikora Wardhani dan Enung Huripah Risiko merupakan sesuatu yang pasti dimiliki oleh suatu program, tanpa terkecuali pada program Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI). Hal ini tentunya berpengaruh pada pelayanan rehabilitasi sosial yang diberikan oleh suatu lembaga. Penelitian ini dilaksanakan di Sentra Mulya Jaya Jakarta dengan keunikan dan keberagaman pelayanan yang dapat menjadi potensi kemunculan risiko. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan mengeksplorasi risiko melalui penerapan proses manajemen risiko di Sentra Mulya Jaya Jakarta pada program ATENSI. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif eksploratif yang mengacu pada proses manajemen risiko pada Peraturan Menteri Sosial Nomor 19 Tahun 2017 tentang Manajemen Risiko di Lingkungan Kementerian Sosial. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, FGD, observasi dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa analisis risiko pada program ATENSI di Sentra Mulya Jaya Jakarta ditinjau dari 5 kategori yakni kategori SDM, mekenisme layanan, sasaran, sarana prasarana dan instrukemn pekerjaan sosial. Berdasarkan kelima kategori tersebut teridentifikasi 8 risiko dengan dinyatakan terdapat 2 risiko pada level high risk dan 2 risiko pada level moderate risk. Berdasarkan prioritas risiko tersebut, menjadi dasar untuk dibuatnya program “Pengendalian Tingkat Operasional Risiko pada program ATENSI di Sentra Mulya Jaya Jakarta” sebagai solusi dari kemunculan risiko yang berdampak bagi penerima manfaat, pelaksana dan pengelola program serta kemaksimalan pelayanan ATENSI yang diberikan oleh Sentra Mulya Jaya Jakarta. Kata Kunci: Manajemen Risiko, Program Asistensi Rehabilitasi Sosial ABSTRACT RATU EXCEL EVICHA, 1902056. Risk Management of Social Rehabilitation Assistance Program (ATENSI) in Sentra Mulya Jaya Jakarta. Advisor: Dayne Trikora W and Enung Huripah Risk is something that must be owned by a program, including Social Rehabilitation Assistance (ATENSI) program. It certainly affects the social rehabilitation services provided by an institution. The research was implemented at Sentra Mulya Jaya Jakarta with the uniqueness and diversity of services that can be a potential risk. This research aims to examine and explore risks through the application of the risk management process at Sentra Mulya Jaya Jakarta in the ATENSI program. This research uses a qualitative approach with an explorative descriptive method that refers to the risk management process in the Minister of Social Affairs Regulation Number 19 of 2017 concerning Risk Management within the Ministry of Social Affairs. Data collection was carried out by in-depth interviews, FGDs, observation and documentation studies. The results showed that the risk analysis of the ATENSI program at Sentra Mulya Jaya Jakarta was reviewed from 5 categories, namely the categories of human resources, service methods, targets, infrastructure and social work instructions. Based on these five categories, 8 risks were identified with 2 risks at the high risk level and 2 risks at the moderate risk level. Based on the priority of these risks, it is the basis for creating a program "Controlling the Operational Level of Risk in the ATENSI program at Sentra Mulya Jaya Jakarta" as a solution to the emergence of risks that have an impact on beneficiaries, program implementers and managers as well as the maximization of ATENSI services provided by Sentra Mulya Jaya Jakarta. Keywords: Risk Management, Social Rehabilitation Assistance ProgramItem Pelayanan Rehabilitasi Bagi Warga Binaan Pemasyarakatan Kelompok Berkebutuhan Khusus di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Banceuy Kota Bandung,(Perpustakaan, 2024-01-02) INDRA PRATAMA RAMADHAN,; Enung Huripah; Sabar RiyadiABSTRAK INDRA PRATAMA RAMADHAN, Pelayanan Rehabilitasi Bagi Warga Binaan Pemasyarakatan Kelompok Berkebutuhan Khusus di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Banceuy Kota Bandung, Dosen Pembimbing: Enung Huripah dan Sabar Riyadi Pelayanan rehabilitasi merupakan salah satu layanan yang diberikan kepada warga binaan pemasyarakatan kelompok khusus dalam meningkatkan keberfungsian selama menjalankan masa pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang: 1) karakteristik informan, 2) bentuk atau jenis pelayanan bagi warga binaan pemasyarakatan kelompok khusus, 3), proses pelayanan rehabilitasi bagi warga binaan pemasyarakatan kelompok kuhus, 4) manfaat pelayanan rehabilitasi bagi warga binaan kelompok khusus, 5) faktor penghambat pelayanan rehabilitasi bagi warga binaan kelompok khusus, 6) harapan informan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder. Penentuan sumber data dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: 1) wawancara mendalam, 2) observasi partisipatif, dan 3) studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa pelayanan rehabilitasi di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Banceuy Kota Bandung belum terstuktur serta belum tersasar pada warga binaan pemasyarakatan kelompok khusus, dalam menjalankan program pembinaan belum adanya layanan dukungan sosial bagi warga binaan pemasyarakatan kelompok khusus, maka untuk meningkatkan kualitas pelayanan Lembaga dalam pemahaman bidang rehabilitasi dengan program yang diusulkan yaitu Peningkatan Pelaksanaan Pelayanan Rehabilitasi Sosial Bagi Warga Binaan Pemasyarakatan Kelompok Khusus Di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Banceuy Kota Bandung. Kata Kunci: Pelayanan, Rehabilitasi, Warga Binaan Pemasyarakatan Kelompok Khusus. ABSTRACT INDRA PRATAMA RAMADHAN, Rehabilitation Services for Special Needs Group Prisoners in Class II A Penitentiary Banceuy Bandung City, Supervisors: Enung Huripah and Sabar Riyadi Rehabilitation services are one of the services provided to prisoners of special group correctional institutions in order to improve their functioning during their coaching period in correctional institutions. This study aims to examine: 1) the characteristics of informants, 2) the form or type of service for inmates of special group correctional institutions, 3), the process of rehabilitation services for inmates of special group correctional services, 4) the benefits of rehabilitation services for inmates of special groups, 5) inhibiting factors for rehabilitation services for special group inmates, 6) expectations of informants. The method used in this research is descriptive method with a qualitative approach. The data sources used are primary and secondary data sources. Determination of data sources in this study using purposive sampling. Data collection techniques used were: 1) in-depth interviews, 2) participatory observation, and 3) documentation study. The results of the study show that the rehabilitation services in Class II A Penitentiary in Banceuy Bandung City are not structured and have not been targeted at special needs group correctional inmates, also indicating the absence of social support services for special group correctional inmates in carrying out coaching programs, so to improve service quality Institutions in the understanding of the field of rehabilitation with the proposed program, namely Improving the Implementation of Social Rehabilitation Services for Special Group Correctional Families in Class II A Correctional Institutions, Banceuy, Bandung City. Keywords: Service, Rehabilitation, Special Group Correctional Families.Item Peran Pekerja Sosial Medis Pada Keluarga Yang Memiliki Anak Cerebral Palsy Di Instalasi Rehabilitasi Medik Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Kota Bandung.(Perpustakaan, 2023-12-22) ANNISA DEWI NURITASARI 1902023; Dayne Trikora Wardhani; Enung HuripahABSTRAK ANNISA DEWI NURITASARI, 1902023. Peran Pekerja Sosial Medis Pada Keluarga Yang Memiliki Anak Cerebral Palsy Di Instalasi Rehabilitasi Medik Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Kota Bandung. Dibimbing oleh Dayne Trikora Wardhani dan Enung Huripah. Penelitian ini dilatar belakangi dengan adanya keberadaan pekerja sosial medis dalam bidang kesehatan khususnya di Instalasi Rehabilitasi Medik Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Kota Bandung. Pekerja sosial medis yang bekerja dalam bidang kesehatan memiliki peran-peran tersendiri dalam memberikan pelayanan terhadap pasien maupun keluarga pasien terutama bagi para keluarga pasien yang memiliki anak cerebral palsy. Maka dari itu, tujuan dari adanya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peran pekerja sosial medis terhadap keluarga yang memiliki anak cerebral palsy. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi non partisipatif, dan studi dokumentasi. Adapun aspek-aspek yang diteliti dalam penelitian ini adalah bagaimana peran pekerja sosial medis sebagai konselor, mediator, fasilitator, broker, dan educator pada keluarga yang memiliki anak cerebral palsy. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pekerja sosial medis menemui beberapa kendala yang dihadapi ketika menjalankan peran-peran tersebut, diantaranya yaitu kurangnya sumber daya profesi pekerja sosial medis di rumah sakit. Sehingga berdampak pada beberapa peran pekerja sosial medis yang belum dapat berjalan secara maksimal. Berdasarkan hasil analisa masalah dan analisa kebutuhan pada hasil penelitian, peneliti mengusulkan program yang bernama “Optimalisasi Peran Pekerja Sosial Medis Pada Keluarga Yang Memiliki Anak Cerebral Palsy” dengan tujuan agar pekerja sosial medis dapat menjalankan perannya agar semakin optimal. Kata Kunci : Peran Pekerja Sosial Medis, Keluarga, Cerebral Palsy. ABSTRACT ANNISA DEWI NURITASARI, 1902023. The Role Of Medical Social Workers In Families Who Have Children With Cerebral Palsy In The Medical Rehabilitation Installation, Central General Hospital Dr. Hasan Sadikin Bandung. Supervised by Dayne Trikora Wardhani and Enung Huripah. The background of this research is the existence of medical social workers in the health sector, especially in the Medical Rehabilitation Installation, Central General Hospital Dr. Hasan Sadikin Bandung. Medical social workers who work in the health sector certainly have roles that must be carried out in providing services to patients and their families, especially for families of patients who have children with cerebral palsy. Therefore, the purpose of this research is to find out the role of medical social workers in families who have children with cerebral palsy. The approach used in this research is qualitative with a descriptive method. Data collection techniques were carried out through in-depth interviews, non participatory observation, and documentation studies. The aspects examined in this study are the role of medical social workers as counselors, mediators, facilitators, brokers, and educators in families with children with cerebral palsy. The results of the study show that medical social workers encounter several obstacles when carrying out these roles, including the lack of professional resources for medical social workers in hospitals. So, it affects several roles of medical social workers who have not been able to run optimally. Based on the results of the study's problem analysis and needs analysis, the researchers proposed a program called "Optimizing the Role of Medical Social Workers in Families with Cerebral Palsy Children," aiming to help medical social workers carry out their roles more optimally. Keywords: The Role Of Medical Social Workers, Family, Cerebral PalsyItem Resiliensi Narapidana Tindak Pidana Umum di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Sumedang, Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung, Mei 2024.(Perpustakaan, 2024-08-13) AMALIA KHOMSYAH REIHANA PAMUNGKAS 2002114; Rini Hartini; Enung HuripahAMALIA KHOMSYAH REIHANA PAMUNGKAS 2002114, Resilience of Prisoners for General Crimes at the Class II B Sumedang Penitentiary, Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung, May 2024. Supervisor: Rini Hartini dan Enung Huripah Resilience is a person's ability to adapt and survive in difficult situations and be able to prevent or minimize the negative impacts that occur and be able to rise to change unpleasant conditions into something that can be overcome. Seven aspects build resilience, namely emotional regulation, impulse control, optimism, self efficacy, causal analysis, empathy, and reaching out. The subjects in this research were general criminal prisoners at the Class II B Sumedang Penitentiary. This research aims to measure the level of resilience possessed by general crime inmates at the Class II B Sumedang Penitentiary (N = 190). This research uses a quantitative approach with descriptive methods. The sampling technique used is probability sampling. The measuring instrument used in this research is the Reivich and Shatte (2002) resilience scale which has been adopted by researchers. Data analysis uses descriptive statistics. The results of data analysis show a score of 10004 or 53.32% of the ideal score. This figure shows that the resilience ability of prisoners at the Class II B Sumedang Penitentiary can be categorized as sufficient. Based on the results of this research, the researcher proposes a program to increase the Resilience Capabilities of Prisoners at the Class II B Sumedang Correctional Institution. Keywords: Resilience, Prisoner General Crimes, Correctional Institution AMALIA KHOMSYAH REIHANA PAMUNGKAS 2002114, Resiliensi Narapidana Tindak Pidana Umum di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Sumedang, Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung, Mei 2024. Dosen Pembimbing: Rini Hartini dan Enung Huripah Resiliensi merupakan kemampuan seseorang untuk beradaptasi dan tetap bertahan dalam situasi sulit serta dapat mencegah atau meminimalkan dampak buruk yang terjadi dan mampu bangkit mengubah kondisi yang tidak menyenangkan menjadi sesuatu yang dapat diatasi. Ada tujuh aspek yang membangun resiliensi yaitu regulasi emosi, impuls control, optimisme, self efficacy, causal analysis, empati, dan reaching out. Subjek dalam penelitian ini yaitu narapidana tindak pidana umum di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Sumedang. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat resiliensi yang dimiliki oleh narapidana Tindak Pidana Umum di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Sumedang (N = 190). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Teknik sampling yang digunakan yaitu probability sampling. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini yaitu skala resiliensi Reivich dan Shatte (2002) yang telah diadaptasi oleh peneliti. Analisis data menggunakan statistik deskriptif. Hasil analisis data menunjukkan skor 10004 atau 53,32% dari skor ideal. Angka ini menunjukkan bahwa kemampuan resiliensi narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Sumedang dapat dikategorikan cukup. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti mengusulkan program upaya Peningkatan Kemampuan Resiliensi Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Sumedang. Kata Kunci: Resiliensi, Narapidana Tindak Pidana Umum, Lembaga PemasyarakatanItem Resiliensi pada Anak yang Kehilangan Orangtua akibat Covid-19 di Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal.(Perpustakaan, 2024-03-05) ULFA RAHMAWATI, 19.02.050.; Dayne Trikora W; Enung HuripahABSTRAK ULFA RAHMAWATI, 19.02.050. Resiliensi pada Anak yang Kehilangan Orangtua akibat Covid-19 di Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal. Dibimbing oleh Dayne Trikora W dan Enung Huripah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran resiliensi pada anak yang kehilangan orangtua akibat covid-19 di Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal yang terdiri dari tujuh aspek resiliensi menurut Reivich dan Shatte dalam Wiwin Hendriani (2019) yang meliputi aspek regulasi emosi, pengendalian impuls, optimisme, analisis kausal, empati, efikasi diri dan reaching out. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Responden dalam penelitian ini adalah anak-anak yang berusia 18 tahun ke bawah baik laki-laki maupun perempuan yang berjumlah 32 responden dengan penarikan sampel menggunakan teknik sensus. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket dan studi dokumentasi. Alat ukur yang digunakan adalah skala likert. Uji validitas menggunakan validitas muka dan uji statistik Cronbach Alpha. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat resiliensi pada anak yang kehilangan orangtua akibat covid-19 di Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal berada pada kategori tinggi dengan skor total 2.434 dari skor keseluruhan. Dari tujuh aspek resiliensi yang diteliti, lima aspek menunjukkan hasil yang tinggi dan dua lainnya sedang yaitu aspek regulasi emosi dan efikasi diri. Berdasarkan hasil penelitian, analisis masalah dan analisis kebutuhan maka program yang diusulkan yaitu “Peningkatan Resiliensi melalui Pelatihan EFT (Emotional Freedom Technique)”. Program ini bertujuan untuk meningkatkan resiliensi pada anak korban yang terdampak covid-19 terutama dalam kemampuan untuk mengelola emosi sehingga dapat meningkatkan kepercayaan dirinya agar mencapai resiliensi yang tinggi. Kata kunci : resiliensi, anak yang kehilangan orangtua, covid-19 ABSTRACT ULFA RAHMAWATI, 19.02.050. Resilience in Children Who Lost Parents Due to Covid-19 in Dukuhwaru District, Tegal Regency. Supervised by Dayne Trikora W. and Enung Huripah. This research aims to determine the picture of resilience in children who lost parents due to covid-19 in Dukuhwaru District, Tegal Regency which consists of seven aspects of resilience according to Reivich and Shatte in Wiwin Hendriani (2019) which include aspects of emotional regulation, impulse control, optimism, causal analysis, empathy, self-efficacy and reaching out. This research used a quantitative approach with a descriptive method. Respondents in this research were children aged 18 years and under, both men and women, totaling 32 respondents with sampling using census techniques. Data collection techniques were carried out using questionnaires and documentation studies. The measuring instrument used is the Likert scale. The validity test uses face validity and the Cronbach Alpha statistical test. The data analysis technique used is descriptive statistics. The results showed that the level of resilience in children who lost their parents due to covid-19 in Dukuhwaru District, Tegal Regency was in the high category with a total score of 2.434 from the overall score. Of the seven aspects of resilience research, five aspects showed high results and the other two were moderate, namely aspects of emotion regulation and self-efficacy. Based on the results of research, problem analysis and needs analysis, the proposed program is "Increasing Resilience through EFT (Emotional Freedom Technique) Training". This program aims to increase the resilience of child victims who are affected by covid-19, especially in the ability to manage emotions so that they can increase their self-confidence to achieve high resilience. Keywords : resilience, children who lost parents, covid-19