Repository logo
  • English
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Gàidhlig
  • Italiano
  • Latviešu
  • Magyar
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Português do Brasil
  • Srpski (lat)
  • Suomi
  • Svenska
  • Türkçe
  • Tiếng Việt
  • Қазақ
  • বাংলা
  • हिंदी
  • Ελληνικά
  • Српски
  • Yкраї́нська
  • Log In
    New user? Click here to register. Have you forgotten your password?
Repository logo
  • Communities & Collections
  • All of DSpace
  • English
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Gàidhlig
  • Italiano
  • Latviešu
  • Magyar
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Português do Brasil
  • Srpski (lat)
  • Suomi
  • Svenska
  • Türkçe
  • Tiếng Việt
  • Қазақ
  • বাংলা
  • हिंदी
  • Ελληνικά
  • Српски
  • Yкраї́нська
  • Log In
    New user? Click here to register. Have you forgotten your password?
  1. Home
  2. Browse by Author

Browsing by Author "Irniyati Samosir"

Now showing 1 - 17 of 17
Results Per Page
Sort Options
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Efekivitas Program Asistensi Rehabilitasi Sosial Berbasis Residensial di Sentra Wyata Guna Kota
    (Perpustakaan, 2024-08-05) RINDU RAHAYU 2004210; Raden Enkeu Agiati; Irniyati Samosir
    RINDU RAHAYU: Efekivitas Program Asistensi Rehabilitasi Sosial Berbasis Residensial di Sentra Wyata Guna Kota Bandung: Dosen Pembimbing : Raden Enkeu Agiati dan Irniyati Samosir Asistensi rehabilitasi sosial adalah program layanan rehabilitasi sosial yang menggunakan pendekatan berbasis keluarga, komunitas, dan/atau residensial untuk dapat mencapai keberfungsian sosial individu, keluarga, dan komunitas. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris tentang : 1) karakteristik responden, 2) ketepatan sasaran program, 3) sosialisasi program, 4) tujuan program, dan 5) pemantauan program. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan survey deskriptif. Sumber yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder. Populasi dalam penelitian ini adalah 44 orang yang termasuk penyandang disabilitas, anak penyandang disabilitas, dan perempuan rawan sosial ekonomi di Sentra Wyata Guna Kota Bandung. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sensus. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu : 1) Angket dan 2) Studi dokumentasi. Instrumen penelitian menggunakan rating scale. Uji validitas yang digunakan adalah uji validitas muka (face validity) dan uji korelasi pearson, uji reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas program Asistensi Rehabilitasi Sosial Berbasis Residensial dalam tujuan program berada pada kategori tinggi, namun kurangnya sumber daya manusia yang terampil dan terlatih dalam pelaksanaan program. Oleh karena itu diusulkan program “Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Pelaksana Program Asistensi Rehabilitasi Sosial di Sentra Wyata Guna Kota Bandung. Kata kunci : Efektivitas, Asistensi Rehabilitasi Sosial, Pendekatan Residensial, Peningkatan Pengetahuan, dan Keterampilan
  • No Thumbnail Available
    Item
    Efektivitas Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kelurahan Cibeunying Kecamatan Cimenyan.
    (Perpustakaan, 2024-02-23) ADELIANA SETIATI KUSNADI, 19.04.147.; Jumayar Marbun; Irniyati Samosir
    ABSTRAK ADELIANA SETIATI KUSNADI, 19.04.147. Efektivitas Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kelurahan Cibeunying Kecamatan Cimenyan. Dosen Pembimbing Jumayar Marbun dan Irniyati Samosir Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) merupakan bantuan sosial yang disalurkan secara non tunai kepada keluarga penerima manfaat setiap bulannya dan digunakan untuk membeli bahan pangan di e-Warong yang telah ditentukan. Program ini bertujuan untuk mengurangi beban pengeluaran penerima manfaat melalui pemenuhan sebagian kebutuhan pangannya dengan memberikan gizi yang seimbang untuk mencegah stunting Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran efektivitas program bantuan pangan non tunai di Kelurahan Cibeunying, tingkat efektivitas program bantuan pangan non tunai ini diukur melalui 1) Karakteristik Responden; 2) Aspek Ketepatan Sasaran Program; 3) Aspek Sosialisasi Program; 4) Ketepatan Tujuan Program; dan 5) Aspek Pemantauan Program. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 86 responden. Adapun alat ukur menggunakan skala likert, teknik penarikan sampel menggunakan Random Sampling, teknik pengambilan data menggunakan kuesioner dan studi dokumentasi yang diuji validitas konstruksi dan uji reliabilitas metode Cronbach Alpha, selanjutnya hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Efektivitas Program Bantuan Pangan Non Tunai di Kelurahan Cibeunying pada aspek ketepatan sasaran program berada pada kategori efektif, aspek sosialisasi program berada pada kategori efektif, pada aspek ketepatan tujuan program berada pada kategori efektif dan aspek pemantauan program menjadi aspek terendah dan berada pada kategori cukup efektif. Dengan demikian secara keseluruhan efektivitas program bantuan pangan non tunai di Kelurahan Cibeunying berada dalam kategori cukup efektif. Program yang diusulkan untuk pemecahan masalah yaitu “Peningkatan Pemantauan Program Bantuan Pangan Non Tunai di Kelurahan Cibeunying.” Dengan kegiatan berupa sosialisasi dan bimbingan teknis dan diharapkan program tersebut dapat membantu meningkatkan pemahaman dan keterampilan para pihak terkait dalam pelaksanaan program bantuan pangan non tunai di Kelurahan Cibeunying. Kata Kunci: Efektivitas, Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)   ABSTRACT ADELIANA SETIATI KUSNADI, 19.04.147. Efektivitas Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kelurahan Cibeunying Kecamatan Cimenyan. Dosen Pembimbing Jumayar Marbun dan Irniyati Samosir The Non-Cash Food Assistance Program (BPNT) is a social assistance that is distributed non-cash to beneficiary families every month and is used to buy food in e-Warong that has been determined. This program aims to reduce the expenditure burden of beneficiaries through meeting some of their food needs by providing balanced nutrition to prevent stunting. This study aims to obtain an overview of the effectiveness of the non-cash food assistance program in Cibeunying Village, the level of effectiveness of this non-cash food assistance program is measured through 1) Respondent Characteristics; 2) Aspects of Program Targeting Accuracy; 3) Program Socialization Aspects; 4) Program Objectives Accuracy; and 5) Program Monitoring Aspects. This research uses a quantitative method with a descriptive approach. This study used a sample of 86 respondents. The measuring instrument used a Likert scale, the sampling technique used Random Sampling, the data collection technique used questionnaires and documentation studies which were tested for construction validity and Cronbach Alpha method reliability tests, then the research results were analyzed using quantitative and qualitative analysis. The results showed that the effectiveness of the Non-Cash Food Assistance Program in Cibeunying Village in the aspect of accuracy of program targets was in the effective category, the aspect of program socialization was in the effective category, in the aspect of accuracy of program objectives was in the effective category and the aspect of program monitoring was the lowest aspect and was in the moderately effective category. Thus, the overall effectiveness of the non-cash food assistance program in Cibeunying Village is in the moderately effective category. The proposed program for problem solving is "Improved Monitoring of the Non-Cash Food Assistance Program in Cibeunying Village". With activities in the form of socialization and technical guidance and it is hoped that the program can help improve the understanding and skills of related parties in the implementation of the non-cash food assistance program in Cibeunying Village. Keywords: Effectiveness, Non-Cash Food Assistance Program
  • No Thumbnail Available
    Item
    Kebutuhan Dasar Anak di Unit Pelaksana Teknis Perlindungan dan Pelayanan Sosial Petirahan Anak Kota Batu Jawa Timur,
    (2024-03-14) ADINDA ANNISA ARIFAH PUTRI, 19.04.239.; Pembimbing Jumayar Marbun; Irniyati Samosir
    ABSTRAK ADINDA ANNISA ARIFAH PUTRI, 19.04.239. Kebutuhan Dasar Anak di Unit Pelaksana Teknis Perlindungan dan Pelayanan Sosial Petirahan Anak Kota Batu Jawa Timur, Pembimbing Jumayar Marbun dan Irniyati Samosir Kebutuhan merupakan hal yang harus dipenuhi oleh setiap manusia, baik dalam segi fisik, emosional, dan pendidik. Ada beberapa macam kebutuhan yang harus di penuhi oleh manusia, namun lebih idealnya jika kebutuhan dasar terlebih dahulu yang harus di penuhi, dengan hal ini manusia tersebut hidup nya akan sejahtera dan mampu berfungsi sosial. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai kebutuhan dasar anak di Unit Pelaksana Teknis Perlindungan dan Pelayanan Sosial Petirahan Anak Kota Batu Jawa Timur yang mencakup aspek fisik, aspek emosi, dan aspek pendidikan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan survei deskriptif.Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah teknik sensus. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner hasil modifikasi dari skala baku Basic Needs Satisfaction Scale dengan skala pengukuran skala likert. Uji validitas alat ukur menggunakan validitas muka (face validity) dan uji reliabilitas dengan Cronbach Alpha. Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis data statistik deskriptif untuk menggambarkan tingkat kebutuhan dasar responden. Hasil penelitian terhadap 50 responden anak di Unit Pelaksana Teknis Perlindungan dan Pelayanan Sosial Petirahan Anak Kota Batu Jawa Timur menunjukkan bahwa tingkat kebutuhan dasar anak berkategori sedang dengan skor aktual 6597 dari skol ideal 8800. Aspek terendah berada pada aspek pendidikan dengan presentase responden sebanyak 88% berada di kategori sedang dan 12% berada di kategori tinggi. Aspek ini memiliki kecenderungan responden yang tidak memikirkan masa depan di waktu luang, tidak mampu mengerjakan tugas sendiri dan bersama guru, dan tidak menyukai membaca buku fiksi dan non fiksi. Berdasarkan penelitian tersebut, peneliti mengusulkan program Pemenuhan Kebutuhan Pendidikan Anak melalui Gencar (Gerakan Membaca dan Belajar) di Unit Pelaksana Teknis Perlindungan dan Pelayanan Sosial Petirahan Anak Kota Batu dengan menggunakan metode Social Case Work dan Social Group Work.Tujuan dari program yaitu untuk meningkatkan kebutuhan dasar anak agar kebutuhannya terpenuhi. Kata Kunci : Kebutuhan Dasar, Anak, Pelayanan
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Kelekatan Orangtua Dengan Anak Penyandang Disabilitas Sensorik Netra di Sekolah Luar Biasa (SLB) A Pembina Tingkat Nasional Jakarta,
    (Perpustakaan, 2024-02-22) SITI HUWAIDAH SALWARIDHA IMRON, 19.04.114.; Jumayar Marbun; Irniyati Samosir
    ABSTRAK SITI HUWAIDAH SALWARIDHA IMRON, 19.04.114. Kelekatan Orangtua Dengan Anak Penyandang Disabilitas Sensorik Netra di Sekolah Luar Biasa (SLB) A Pembina Tingkat Nasional Jakarta, Pembimbing: Jumayar Marbun dan Irniyati Samosir. Orangtua sebagai pengasuh utama menentukan atau mempengaruhi pola kelekatan. Faktor kelahiran prematur dan penyakit dini juga dapat mempengaruhi pola kelekatan, sehingga kelekatan yang terjalin pada orangtua yang memiliki anak penyandang disabilitas sensorik netra dapat berbeda dengan kelekatan yang dimiliki oleh orangtua dengan anak pada umumnya. Penelitian ini dimaksudkan untuk menggambarkan secara mendalam tentang kelekatan orangtua dengan anak penyandang disabilitas sensorik netra meliputi aspek kepercayaan, komunikasi, dan keterasingan di Sekolah Luar Biasa (SLB) A Pembina Tingkat Nasional Jakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik penentuan informan yang digunakan adalah purposive sampling. Informan dalam penelitian ini adalah tiga informan utama dan lima informan pendukung dengan pertimbangan dan tujuan tertentu. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara mendalam, obervasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menggambarkan bahwa kelekatan orangtua dengan anak penyandang disabilitas sensorik netra di SLB A Pembina Tingkat Nasional Jakarta memiliki kelekatan yang aman (secure attachment), namun jika dilihat mendalam pada setiap aspeknya, masih terdapat aspek yang belum optimal yaitu pada aspek kepercayaan. Hal ini dibuktikan dalam aspek kepercayaan didapatkan bahwa orangtua dengan anak penyandang disabilitas sensorik netra di SLB A Pembina Tingkat Nasional Jakarta kurang percaya untuk membebaskan anak dalam bermain dengan teman sebayanya dan tidak boleh main yang jauh dari jangkauan pengawasan orangtuanya. Dengan indikator analisis permasalahan yaitu keterbatasan anak penyandang disabilitas sensorik netra dalam bermain bersama teman sebayanya dirumah dan terhambat dalam mencapai integrasi sosial dan pengembangan individu anak penyandang disabilitas sensorik netra, integrasi sosial yang dimaksud yaitu kemampuan anak untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Kata Kunci: Kelekatan; Orangtua; Anak Penyandang Disabilitas Sensorik Netra.
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Kohesivitas Teman Sebaya Di Panti Asuhan Rumah Piatu Muslimin Jakarta Pusat
    (Perpustakaan, 2024-08-19) ANNISA AYU HAMIDAH 2004038; Theresia Martina Marwanti; Irniyati Samosir
    ANNISA AYU HAMIDAH: Cohesiveness Of Peers Group In The Muslimin Home Orphanage In Central Jakarta. Supervisor: Theresia Martina Marwanti and Irniyati Samosir. Peer cohesiveness refers to solidarity or unity in which such conditions are necessary for the existence of a group. This study aims to derive empirical descriptions of: 1) characteristics of respondents, 2) social cohesion of peers in Muslim Orphanage,, 3) collective cohesion of peers in Muslim Orphanage, 4) Task cohesion by peers at the Muslim Orphanage Home, 5) emotional cohesion by peers at the Muslim Orphanage Home Orphanage, 6) structural cohesion by peers at the Muslim Orphanage Home Orphanage. The method used in this study is quantitative research using descriptive methods. The data sources used in this study are primary and secondary data sources. The sampling technique in this study is saturated sampling. The data collection techniques used were: 1) questioner, 2) observations, 3) documentation studies. The measurement tools used are the likert scale and face validity test, while the reliability test uses the Cronbach Alpha reliability test. The research results show that the aspects of peer cohesiveness are social cohesion, task cohesion, emotional cohesion, and structural cohesion are quite high. However, the aspect of collective cohesion has the lowest score with sufficient categories. Therefore, the program "Enhancing Peer Cohesivity Through Group Dynamics for foster children of Muslim Orphanage" was proposed. Keywords: Cohesivity, Peerage, Orphanage, and Group Dynamics ABSTRAK ANNISA AYU HAMIDAH: Kohesivitas Teman Sebaya Di Panti Asuhan Rumah Piatu Muslimin Jakarta Pusat. Dosen Pembimbing: Theresia Martina Marwanti dan Irniyati Samosir. Kohesivitas teman sebaya mengacu pada solidaritas atau persatuan yang dimana kondisi tersebut diperlukan untuk keberadaan suatu kelompok. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris tentang: 1) karakteristik responden, 2) kohesi sosial yang dimiliki teman sebaya di Panti Asuhan Rumah Piatu Muslimin, 3) kohesi kolektif yang dimiliki teman sebaya di Panti Asuhan Rumah Piatu Muslimin, 4) kohesi tugas yang dimiliki teman sebaya di Panti Asuhan Rumah Piatu Muslimin, 5) kohesi emosional yang dimiliki teman sebaya di Panti Asuhan Rumah Piatu Muslimin, 6) kohesi struktural yang dimiliki teman sebaya di Panti Asuhan Rumah Piatu Muslimin. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini sumber data primer dan sekunder. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sampling jenuh. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: 1) angket, 2) observasi, 3) studi dokumentasi. Alat ukur yang digunakan yaitu skala likert dan uji validitas muka (face validity) sedangkan uji reliabilitas menggunakan uji reliabilitas Cronbach Alpha. Hasil penelitian menunjukkan aspek dari kohesivitas teman sebaya yaitu aspek kohesi sosial, kohesi tugas, kohesi emosional, dan kohesi struktural menunjukkan cukup tinggi. Namun aspek kohesi kolektif memiliki skor paling rendah dengan kategori cukup. Oleh karena itu, diusulkan program “Peningkatan Kohesivitas Teman Sebaya Melalui Dinamika Kelompok Bagi Anak Asuh Panti Asuhan Rumah Piatu Muslimin”. Kata Kunci : Kohesivitas, Teman Sebaya, Panti Asuhan, dan Dinamika Kelompok
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    LAPORAN PRAKTIKUM INSTITUSI UPAYA MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI KLIEN “RA” DALAM BERINTERAKSI DI SENTRA TERPADU PROF. DR. SOEHARSO SURAKARTA JAWA TENGAH
    (Perpustakaan, 2024-10-28) Risky Oktaviana Devi 2104091; Irniyati Samosir
    abstract
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Pemberdayaan Sosial Disabilitas Tuli di Sunyi House of Coffee and Hope Bekasi.
    (Perpustakaan, 2024-09-07) KALIN DELIA SADIYYAH, 20.04.359.; Didiet Widiowati; Irniyati Samosir
    KALIN DELIA SADIYYAH, 20.04.359. Pemberdayaan Sosial Disabilitas Tuli di Sunyi House of Coffee and Hope Bekasi. Dosen Pembimbing Didiet Widiowati dan Irniyati Samosir. Penelitian ini menggambarkan pemberdayaan sosial penyandang disabilitas tuli di Sunyi House of Coffee and Hope Bekasi, sebuah coffee shop inklusif. Dengan pendekatan kualitatif deskriptif, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan studi literatur dari berbagai informan seperti founder, manajer, dan staf tuli. Penelitian ini menggunakan teori pemberdayaan Dubois & Miley (2014) yang terdiri dari tiga tahap: dialogue (pelibatan), discovery (asesmen), dan development (intervensi dan evaluasi). Pada tahap dialogue, Sunyi berhasil melibatkan penyandang disabilitas tuli dengan membangun kemitraan melalui pertemanan, bahasa isyarat, dialog empati, dan komunikasi perencanaan ide. Mengartikulasikan situasi dilakukan dengan mendengarkan pengalaman disabilitas tuli dan mempelajari variasi budaya mereka. Arah bersama ditentukan dengan melibatkan teman tuli untuk mencapai tujuan edukasi dan kesempatan kerja.Tahap discovery melibatkan identifikasi kekuatan klien melalui contoh teman tuli yang berdaya dan insight pengalaman mereka. Penilaian potensi sumber daya mencakup riset budaya, komunikasi dengan komunitas tuli, analisis tren, dan pitching ke perusahaan. Sunyi memilih model social entrepreneur dan coffee shop dengan rencana aksi berupa open recruitment, wawancara, seleksi, dan pelatihan. Pada tahap development, Sunyi mengaktifkan sumber daya melalui program Sunyi Akademi, menciptakan aliansi melalui outing, pitching ke perusahaan, stand booth, dan menciptakan suasana inklusif. Peluang untuk disabilitas tuli diperluas dengan challenge menu barista, keterbukaan acara luar, konser, dan menjadikan teman tuli aktivis. Keberhasilan diakui melalui forum evaluasi, masukan dari disabilitas, pengenalan perubahan positif, dan rencana perluasan cabang. Sunyi House of Coffee and Hope Bekasi berhasil dalam pemberdayaan sosial penyandang disabilitas tuli melalui pendekatan inklusif dan berkelanjutan, menciptakan lingkungan kerja yang suportif dan berdaya guna. Kata kunci: Pemberdayaan Sosial, Disabilitas Tuli, Sunyi House of Coffee and Hope ABSTRACT KALIN DELIA SADIYYAH, 20.04.359. Social Empowerment of Deaf People with Disabilities at Sunyi House of Coffee and Hope Bekasi. Supervisors Didiet Widiowati dan Irniyati Samosir. This research describes the social empowerment of deaf people at Sunyi House of Coffee and Hope Bekasi, an inclusive coffee shop. Using a descriptive qualitative approach, data was collected through in-depth interviews, observations and literature review from various informants such as the founder, manager and deaf staff. The study used Dubois & Miley's (2014) theory of empowerment, which consists of three stages: dialogue (engagement), discovery (assessment), and development (intervention and evaluation). In the dialogue stage, Sunyi successfully engaged Deaf people with disabilities by building partnerships through friendship, sign language, empathic dialogue and idea planning communication. Articulating the situation is done by listening to the experiences of Deaf people and learning about their cultural variations. The discovery stage involves identifying the client's strengths through examples of empowered Deaf friends and insights into their experiences. The resource potential assessment involves cultural research, communication with the deaf community, trend analysis and pitching to companies. Sunyi chose a social entrepreneur and coffee shop model with an action plan of open recruitment, interviewing, selection and training. In the development phase, Sunyi activates resources through the Sunyi Akademi programme, creates alliances through outings, pitching to companies, stalls and creating an inclusive atmosphere. Opportunities for deaf people are expanded through barista menu challenges, openness of external events, concerts, and making deaf friends activists. Success is recognised through evaluation forums, feedback from disabled people, recognition of positive changes and store expansion plans. Sunyi House of Coffee and Hope Bekasi is successful in social empowerment of deaf people through an inclusive and sustainable approach, creating a supportive and empowering work environment. Keywords: Social Empowerment, Deaf Disability, Sunyi House of Coffee and Hope
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Pemenuhan Kebutuhan Dasar Pada Anak di Pusat Pelayanan Sosial Griya Ramah Anak Kabupaten Subang,
    (Perpustakaan, 2024-10-05) THIYA AURELIA, NRP.20.04.088.; Nurjanah; Irniyati Samosir
    THIYA AURELIA, NRP.20.04.088. Pemenuhan Kebutuhan Dasar Pada Anak di Pusat Pelayanan Sosial Griya Ramah Anak Kabupaten Subang, Dosen Pembimbing: Nurjanah dan Irniyati Samosir Pemenuhan Kebutuhan Dasar adalah kebutuhan manusia untuk memberikan kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman dan perlindungan, kebutuhan sosial, cinta dan kasih sayang, kebutuhan penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui pemenuhan Kebutuhan Dasar pada anak dalam aspek kebutuhan fisiologis, aspek kebutuhan rasa aman dan perlindungan, kebutuhan sosial dan kasih sayang, dan aspek kebutuhan akan penghargaan. Penelitian ini bertujuan 1) Mengetahui kebutuhan dasar fisik pada anak di panti 2) Mengetahui kebutuhan rasa aman dan perlindungan 3) Mengetahui kebutuhan sosial & kasih sayang 4) Mengetahui kebutuhan penghargaan pada anak di Panti Rehabilitasi Sosial Membutuhkan Perlindungan Khusus Kabupaten Subang. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Penentuan informan yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive dengan jumlah informan sebanyak 5 orang yaitu 1 orang Pengasuh, 1 orang Pekerja Sosial dan 3 orang Anak. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu wawancara mandalam, observasi, dan studi dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data yang digunakan adalah triangulasi sumber, triangulasi teknik, dan triangulasi waktu. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pemenuhan Kebutuhan Dasar pada anak di Panti Rehabilitasi Sosial Membutuhkan Perlindungan Khusus Kabupaten Subang pada setiap aspek cukup baik. Namun masih adanya kekurangan dalam aspek kasih sayang, rasa aman, dan penghargaan, dalam hal ini pengasuh dan pekerja sosial kurang memahami bagaimana Kebutuhan Dasar pada anak dan keterbatasan pengasuh dengan jumlah anak yang tidak sesuai dengan jumlah pengasuh. Sehubungan dengan hal tersebut, maka penulis mengusulkan program peningkatan kapasitas pengasuh menggunakan metode social group work dengan tipe kelompok educational group. Kata Kunci: Pemenuhan kebutuhan, Dasar, Anak ABSTRACT THIYA AURELIA, NRP 20.04.088. Fulfillment of Basic Needs for Children at the Child-Friendly Griya Social Service Center, Subang Regency, Supervisors: Nurjanah and Irniyati Samosir Fulfillment of Basic Needs is the human need to provide physiological needs, security and protection needs, social needs, love and affection, esteem needs and self-actualization needs. The aim to be achieved in this research is to determine the fulfillment of basic needs in children in the aspect of physiological needs, aspects of security and protection needs, social and affection needs, and aspects of the need for esteem. This research aims to 1) Know the basic physical needs of children in orphanages 2) Know the need for security and protection 3) Know the social & affection needs 4) Know the need for respect for children in Social Rehabilitation Homes Requiring Special Protection in Subang Regency. The data sources used in this research are primary data sources and secondary data sources. This research uses qualitative research with descriptive methods. The determination of informants in this study used a purposive technique with a total of 5 informants, namely 1 caregiver, 1 social worker and 3 children. Data collection techniques in this research are in-depth interviews, observation, and documentation studies. Checking the validity of the data used is source triangulation, technical triangulation, and time triangulation. The results of the research show that fulfilling the Basic Needs of children in Social Rehabilitation Homes Requiring Special Protection in Subang Regency in every aspect is quite good. However, there are still deficiencies in the aspects of love, security and respect, in this case caregivers and social workers do not understand the basic needs of children and the limitations of caregivers with the number of children not matching the number of caregivers. In connection with this, the author proposes a program to increase the capacity of caregivers using the social group work method with an educational group type. Keywords: Fulfillment of needs, Basics, Children
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    PENGARUH PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) TERHADAP KEMANDIRIAN KELUARGA PENERIMA MANFAAT (KPM) DI DESA CIKONDANG, KECAMATAN GANEAS, KABUPATEN SUMEDANG
    (Perpustakaan, 2024-08-12) MUHAMMAD FAYRUS RAMADHANA SULAEMAN, 20.04.039; Theresia Martina Marwanti; Irniyati Samosir
    MUHAMMAD FAYRUS RAMADHANA SULAEMAN, 20.04.039. PENGARUH PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) TERHADAP KEMANDIRIAN KELUARGA PENERIMA MANFAAT (KPM) DI DESA CIKONDANG, KECAMATAN GANEAS, KABUPATEN SUMEDANG, Dibimbing oleh Theresia Martina Marwanti dan Irniyati Samosir. Program Keluarga Harapan (PKH) adalah sebuah program sosial dari pemerintah yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dan mengurangi kemiskinan. Program ini berfokus pada dua aspek utama: memberikan bantuan tunai langsung kepada masyarakat miskin dan memberikan pendampingan untuk upaya pemberdayaan mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh PKH terhadap kemandirian Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Desa Cikondang melalui: 1) Karakteristik Responden, 2) Pengaruh PKH terhadap kondisi emosi KPM, 3) Pengaruh PKH terhadap kondisi ekonomi KPM. 4) Pengaruh PKH terhadap kondisi intelektual KPM, 5) Pengaruh PKH terhadap kondisi sosial KPM. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif desktriptif dengan teknik pengumpulan data melalui angket, observasi, dan studi dokumentasi dengan melibatkan 81 responden. Metode analisa data berupa uji validitas, uji reliabilitas, dan regresi linear sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PKH memperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 (0,000 < 0,05), dengan nilai koefisien 2,062, artinya PKH berpengaruh signifikan dan positif terhadap kemandirian KPM. Selain itu,diperoleh nilai 𝑅 2 sebesar 0,429 atau 42,9% yang artinya PKH mempengaruhi kemandirian KPM sebesar 42,9%, sisanya 57,1% dipengaruhi oleh variabel lain. Seluruh aspek kemandirian meskipun berada di kategori sedang, terdapat aspek dengan skor terendah (1.702) yaitu aspek kemandirian ekonomi yang menunjukkan perlu adanya perhatian lebih dalam meningkatkan kemampuan ekonomi para KPM untuk mencapai kemandirian yang lebih seimbang dan berkelanjutan. Sehingga peneliti membuat usulan program untuk meningkatkan kemandirian KPM yang menerima bantuan PKH dalam upaya mencegah dan mengurangi ketergantungan terhadap bantuan KPM PKH di Desa Cikondang, dengan metode Community Development melalui teknik komunikasi interaktif, penyuluhan sosial, dan pemberdayaan masyarakat. Kata Kunci: Program Keluarga Harapan (PKH), Kemandirian
  • No Thumbnail Available
    Item
    PERAN IBU SEBAGAI ORANG TUA TUNGGAL DALAM KELUARGA INTI DI DESA KEDALON KECAMATAN BATANGAN KABUPATEN PATI.
    (Perpustakaan, 2024-03-14) DINDA KHUSYINURIN NADLIROH, 19.04.046.; Jumayar Marbun; Irniyati Samosir
    ABSTRAK DINDA KHUSYINURIN NADLIROH, 19.04.046. PERAN IBU SEBAGAI ORANG TUA TUNGGAL DALAM KELUARGA INTI DI DESA KEDALON KECAMATAN BATANGAN KABUPATEN PATI, Pembimbing Jumayar Marbun dan Irniyati Samosir Peran merupakan tuntutan perilaku yang diharapkan dilakukan oleh seseorang sesuai dengan status yang dimilikinya. Dalam kehidupan berkeluarga, setiap anggota keluarga memiliki peran dan tanggung jawab yang berbeda sesuai dengan statusnya. Namun, terjadinya peristiwa pada kondisi dan situasi tertentu dapat menyebabkan seseorang menjadi orang tua tunggal dan mengharuskan orang tua tunggal berperan ganda. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai peran ibu sebagai orang tua tunggal dalam keluarga inti di Desa Kedalon Kecamatan Batangan Kabupaten Pati yang mencakup aspek melakukan aktivitas sesuai status; melakukan interaksi, komunikasi, dan relasi; ekspektasi sosial dan norma sosial; serta nilai – nilai emosional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik penentuan informan menggunakan teknik purposive, yaitu memilih informan dengan berdasarkan pertimbangan tertentu. Terdapat enam informan dalam penelitian ini, terdiri dari tiga ibu sebagai orang tua tunggal, dua anak dari ibu sebagai orang tua tunggal, dan satu ibu dari ibu sebagai orang tua tunggal. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menggambarkan bahwa relasi antara ibu sebagai orang tua tunggal dalam keluarga inti dalam hal ini yaitu anak kurang terjalin kuat atau masih lemah. Hal tersebut disebabkan karena ibu sebagai orang tua tunggal kurang memiliki waktu berkualitas dengan anak. Waktu yang sebagian besar digunakan untuk bekerja menjadikan ibu sebagai orang tua tunggal di Desa Kedalon merasa lelah dan lebih sensitif. Selain itu, dari aspek ekspektasi dan norma sosial dalam hal pengendalian diri saat norma sosial dalam keluarga tidak sesuai harapan diperoleh hasil bahwa ibu sebagai orang tua tunggal kurang mampu dalam mengendalikan diri. Amarah diluapkan kepada anak yang melanggar atau tidak sesuai norma dalam keluarga. Dampak dari hal tersebut mengakibatkan anak menjadi takut dengan ibunya dan semakin menjadikan relasi atau hubungan ibu dengan anak renggang. Kata Kunci: Peran, Ibu Sebagai Orang Tua Tunggal, Keluarga Inti
  • No Thumbnail Available
    Item
    Peran Pekerja Sosial Medik dalam Melayani Pasien Gangguan Jiwa yang Rawat Inap di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat
    (Perpustakaan, 2024-03-18) GHYANI AYU GHYFFARI, 18.04.239.; Dwi Heru Sukoco; Irniyati Samosir
    ABSTRAK GHYANI AYU GHYFFARI, 18.04.239. Peran Pekerja Sosial Medik dalam Melayani Pasien Gangguan Jiwa yang Rawat Inap di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat, Pembimbing Dwi Heru Sukoco dan Irniyati Samosir. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran permasalahan sosial yang dialami pasien gangguan jiwa yang menjalani rawat inap dan peran pekerja sosial medik dalam menangani masalah tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan desain studi kasus terhadap tiga orang pekerja sosial dan tiga orang pasien yang ditentukan dengan teknik purposive. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dokumentasi, serta triangulasi data. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa pekerja sosial melaksanakan tugasnya untuk membantu memecahkan masalah yang dialami pasien, pekerja sosial melaksanakan asesmen masalah, kebutuhan, dan sistem sumber, pekerja sosial melakukan kegiatan advokasi, pekerja sosial membimbing pasien dalam masa rehabilitasi dan melakukan follow up kepada pasien maupun keluarga pasien saat pasien diizinkan pulang. Dalam melaksanakan tugasnya, pekerja sosial melaksanakan perannya sebagai konselor, perantara, pendidik, advokat, fasilitator, motivator, mediator, perencana sosial, dan peneliti. Pelaksanaan peran tersebut didukung oleh adanya dukungan dari berbagai pihak. Keterbatasan jumlah tenaga pekerja sosial serta keterbatasan kebijakan praktik pekerja sosial menghambat pelaksanaan peran tersebut. Peneliti merekomendasikan program “Peningkatan Pelaksanaan Peran Pekerja Sosial Medik di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat” yang meliputi beberapa kegiatan seperti lokakarya praktik pekerjaan sosial medik, perumusan SOP pelayanan kesehatan pasien rawat inap, dan perumusan kebijakan peran pekerja sosial dalam melayani pasien rawat inap. Kata Kunci: Peran Pekerja Sosial Medik; Pasien Gangguan Jiwa; Orang dengan Gangguan Jiwa
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Peran Pengurus Rehabilitasi Berbasis Masyarakat Untuk Anak Penyandang Disabilitas Di Desa Cibiru Wetan Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung
    (Perpustakaan, 2024-02-19) AULIA KAMILA BAMBANG, 19.04.082.; Jumayar Marbun; Irniyati Samosir
    ABSTRAK AULIA KAMILA BAMBANG, 19.04.082. Peran Pengurus Rehabilitasi Berbasis Masyarakat Untuk Anak Penyandang Disabilitas Di Desa Cibiru Wetan Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung, Pembimbing Jumayar Marbun dan Irniyati Samosir. Organisasi rehabilitasi berbasis masyarakat menjadi tempat untuk keluarga dapat menerima secara objektif keberadaan penyandang disabilitas dan mampu memfasilitasi terwujudnya upaya perlindungan,kesejahteraan sosial serta tumbuh dan berkembangnya.Dalam hal ini pengurus RBM memiliki peran untuk mengupayakan pemenuhan hak dan keberfungsian sosial penyadang disabilitas yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai peran pengurus rehabilitasi berbasis masyarakat untuk anak penyandang di Desa Cibiru Wetan Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung, yang meliputi: 1) Karakteristik pengurus RBM dan Anak penyandang disabilitas; 2) Peran pembuat norma/aturan pada organisasi RBM; 3) Peran melakukan kegiatan untuk anak penyandang disabilitas; dan 4) Peran berperilaku. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Menggunakan teknik wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) peran pengurus RBM dalam membuat norma/aturan sudah cukup baik terdapat kerjasama yang baik dan point-point peraturan mudah dipahami; 2) aspek peran dalam melakukan kegiatan masih terdapat kekurangan yaitu pada kegiatan rutin beberapa pengurus kurang memiliki komitmen yang baik didalam organisasi RBM dan kurangnya edukasi kesehatan bagi keluarga dan penyandang disabilitasnya; 3) aspek berperilaku peran pengurus sudah cukup baik,diperlukan contoh yang berulang agar anak dapat menirukan perilaku positif dan bekerjasama dengan orangtua memberi dukungan agar anak yakin pada kemampuannya sendiri dan percaya diri. Program yang diusulkan untuk pemecahan masalah yaitu “Program Peningkatan Kebersamaan pada Organisasi RBM melalui Sosialiasi Grup di Aula Desa Cibiru Wetan”. Dengan kegiatan Sosialiasi mengenai komitmen pengurus RBM dan Sosialisasi kesehatan penyandang disabilitas. Diharapkan program tersebut dapat membantu informan meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam berkomitmen untuk organisasi RBM dan meningkatkan pengetahuan kesehatan keluarga dan anak penyandang disabilitas. Kata Kunci: Peran, Rehabilitasi Berbasis Masyarakat,Anak Penyandang Disabilitas ABSTRACT AULIA KAMILA BAMBANG, 19.04.082. The Role of Management of Community-Based Rehabilitation for Children with Disabilities in Cibiru Wetan Village, Cileunyi District, Bandung Regency, Supervisors Jumayar Marbun and Irniyati Samosir. The community-based rehabilitation organization is a place for families to objectively accept the existence of persons with disabilities and be able to facilitate the realization of efforts for protection, social welfare and growth and development. In this case the RBM management has a role to strive for better fulfillment of the rights and social functioning of persons with disabilities. This study aims to provide an overview of the role of community-based rehabilitation administrators for children with disabilities in Cibiru Wetan Village, Cileunyi District, Bandung Regency, which includes: 1) Characteristics of RBM administrators and children with disabilities; 2) The role of norm / rule makers in the RBM organization; 3) The role of conducting activities for children with disabilities; and 4) The role of behavior. This research was conducted using a qualitative approach with descriptive methods. Using in-depth interview techniques, observation and documentation studies. The results showed that 1) the role of RBM administrators in making norms / rules is quite good, there is good cooperation and the points of the rules are easy to understand; 2) the aspect of the role in carrying out activities still has shortcomings, namely in routine activities some administrators lack good commitment in the RBM organization and lack of health education for families and people with disabilities; 3) the behavioral aspect of the role of administrators is quite good, repeated examples are needed so that children can imitate positive behavior and work with parents to provide support so that children believe in their own abilities and confidence. The proposed program for problem solving is "Program to Increase Togetherness in the RBM Organization through Group Socialization at the Cibiru Wetan Village Hall". With socialization activities regarding the commitment of RBM administrators and socialization of the health of people with disabilities. It is hoped that the program can help informants increase their knowledge and ability to commit to the RBM organization and improve the health knowledge of families and children with disabilities. Keywords: Role, Community-Based Rehabilitation, Children with Disabilities
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Persepi Siswa Terhadap Perubahan Kurikulum Merdeka di SMPN 2 Cimenyan Kabupaten Bandung
    (Perpustakaan, 2024-08-12) NADIVA ALFARISA, 20.04.311; Epi Supiadi; Irniyati Samosir
    NADIVA ALFARISA, 20.04.311. Persepi Siswa Terhadap Perubahan Kurikulum Merdeka di SMPN 2 Cimenyan Kabupaten Bandung. Dosen Pembimbing: Epi Supiadi dan Irniyati Samosir Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi implementasi Kurikulum Merdeka di SMPN 2 Cimenyan, Kabupaten Bandung, dengan fokus pada persepsi siswa terhadap perubahan kurikulum. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan teknik pendekatan deskriptif. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi, dengan partisipan yang dipilih secara purposive. Analisis data dilakukan melalui reduksi data, penyajian data, dan verifikasi kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kurikulum Merdeka direspon positif oleh siswa dalam aspek kognitif, afektif, dan konatif. Siswa mengalami perubahan positif dalam cara mereka belajar, dengan penekanan pada pembelajaran yang berpusat pada siswa dan penggunaan teknologi dalam pembelajaran. Namun, tantangan yang dihadapi termasuk kesulitan dalam pengaturan waktu dan strategi belajar yang efektif. Selain itu, ditemukan bahwa program Eksplorasi Ilmu melalui Kelompok Belajar Siswa memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan keterlibatan siswa dan keterampilan manajemen waktu. Berdasarkan temuan ini, penelitian merekomendasikan adanya dukungan yang lebih kuat dari semua pihak terkait untuk mendukung implementasi Kurikulum Merdeka yang efektif. Saran untuk penelitian lanjutan mencakup eksplorasi lebih lanjut terhadap persepsi siswa dengan menggunakan pendekatan kuantitatif untuk mewakili sampel secara lebih luas. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka peneliti membuat usulan program “Eksplorasi Ilmu melalui Kelompok Belajar Siswa di SMPN 2 Cimenyan Kabupaten Bandung.” Kata kunci: Persepsi, Siswa, Kurikulum Merdeka, Eksplorasi Ilmu, Pembelajaran Berpusat Pada Siswa
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Persepsi Anak Jalanan Terhadap Pendidikan di Rumah Singgah Dinas Sosial Kota Cimahi,
    (Perpustakaan, 2024-02-22) NOORMEGA MAHARANI,; Jumayar Marbun; Irniyati Samosir
    ABSTRAK NOORMEGA MAHARANI, Persepsi Anak Jalanan Terhadap Pendidikan di Rumah Singgah Dinas Sosial Kota Cimahi, Dibimbing oleh Jumayar Marbun dan Irniyati Samosir Kota Cimahi merupakan salah satu kota di Provinsi Jawa Barat dengan kemiskinan terendah ke tiga. Kemiskinan menjadi awal mula persebaran anak jalanan. Rumah Singgah Dinas Sosial Kota Cimahi sebagai salah satu wadah yang menangani permasalahan anak jalanan di Kota Cimahi, memiliki binaan yang terdiri dari anak jalanan, anak terlantar dan orang tua anak jalanan. penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris tentang: 1) karakteristik informan, 2) aspek kognisi terhadap pendidikan, 3) aspek afeksi terhadap pendidikan, 4) aspek konasi terhadap pendidikan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa anak jalanan pada aspek kognisi sudah baik dalam memahami pentingnya pendidikan karena dengan pendidikan anak mendapatkan pengetahuan dan membuat pintar membaca, menulis dan menghitung. Aspek afeksi anak jalanan sudah baik dalam mendapatkan pendidikan, anak jalanan merasa senang dan bersemangat ketika mendapatkannya.Sedangkan aspek konasi yaitu anak jalanan hanya memahami pentingnya pendidikan namun mereka malas dan jarang mengikuti kegiatan belajar di rumah singgah karena mudahnya terpengaruhi oleh faktor lingkungan dan teman sebaya. Berdasarkan analisis masalah, analisis kebutuhan dan analisis sistem sumber, maka program yang direkomendasikan adalah “Program Kreativitas Anak Jalanan di Rumah Singgah Dinas Sosial Kota Cimahi” untuk kelayakan program peneliti melakukan analisis dengan menggunakan Strengh, Weakness, Opportunity, Threat (SWOT). Kata Kunci : Persepsi, Anak Jalanan dan Pendidikan ABSTRACT NOORMEGA MAHARANI, Street Children's Perceptions of Education at the Shelter House of the Social Service of Cimahi City, Supervised by Jumayar Marbun and Irniyati Samosir. Cimahi City is one of the cities in West Java Province with the third lowest poverty rate. Poverty is the beginning of the spread of street children. The Cimahi City Social Service Shelter House as one of the platforms that handles the problem of street children in Cimahi City, has a mentorship consisting of street children, abandoned children and parents of street children. this study aims to get an empirical picture of: 1) informant characteristics, 2) aspects of cognition towards education, 3) aspects of affection towards education, 4) aspects of conation towards education. This research uses a qualitative approach with descriptive methods. Data collection in this study was carried out through in-depth interviews, observation and documentation studies. The results show that street children in the cognition aspect are good at understanding the importance of education because with education children get knowledge and make smart reading, writing and counting. The affection aspect of street children is good in getting education, street children feel happy and excited when they get it. Meanwhile, the conation aspect is that street children only understand the importance of education but they are lazy and rarely participate in learning activities at halfway houses because they are easily influenced by environmental factors and peers. Based on problem analysis, needs analysis and source system analysis, the recommended program is the "Street Children Creativity Program at the Cimahi City Social Service Shelter House" for program feasibility researchers conducted an analysis using Strengh, Weakness, Opportunity, Threat (SWOT). Keywords: Perception, Street Children and Education
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Persepsi Siswa dan Guru Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 5 Samarinda Tentang Pembangunan Ibu Kota Nusantara.
    (Perpustakaan, 2024-09-09) ZIKRI MAULANA. NRP. 20.04.001; Ami Maryami; Irniyati Samosir
    ZIKRI MAULANA. NRP. 20.04.001 Perceptions of Students and Teachers at State Vocational High School 5 Samarinda Regarding the Development of the Archipelago Capital City. Ami Maryami dan Irniyati Samosir. The development of Nusantara's capital brings significant changes to governance, infrastructure, and the community's environment. Samarinda, as the center of education and culture in East Kalimantan, is significantly impacted. This development affects various segments of society, including students and teachers at SMKN 5 Samarinda. This study aims to empirically describe the knowledge (cognitive), feelings (affective), and behavior (conative) of students and teachers towards the development of the Nusantara capital. This research is conducted using qualitative methods, with techniques including in-depth interviews, observations, and documentation studies. The research results show that the perceptions of SMKN 5 Samarinda students and teachers about the development of the Nusantara Capital encompass cognitive, affective, and conative aspects. Students have a uniformly basic yet brief understanding, while teachers possess more in-depth knowledge. Students feel excited about job opportunities but are concerned about environmental impacts. In contrast, teachers are divided between optimism about modernization and concerns about development disparities. Although students are optimistic, they have not actively prepared themselves, whereas teachers strive to provide guidance and motivation. The main issue faced by students is the lack of sufficient information about the development of the Nusantara Capital and their unpreparedness to respond to its social, economic, and environmental impacts. To address these issues, the researcher proposes the "Socialization Program About the Development of the Nusantara Capital at SMKN 5 Samarinda" using the Community Development method. This program aims to strengthen students' understanding of the development of the Nusantara Capital. KEYWORDS: Perception, Students, Teachers, Development of the Archipelago Capital City. ABSTRAK ZIKRI MAULANA. NRP. 20.04.001: Persepsi Siswa dan Guru Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 5 Samarinda Tentang Pembangunan Ibu Kota Nusantara. Dosen Pembimbing : Ami Maryami dan Irniyati Samosir. Pembangunan ibu kota Nusantara membawa perubahan besar pada pemerintahan, infrastruktur, dan lingkungan masyarakat. Kota Samarinda, sebagai pusat pendidikan dan kebudayaan di Kalimantan Timur, terkena dampak signifikan. Pembangunan ini mempengaruhi berbagai segmen masyarakat, termasuk siswa dan guru di SMKN 5 Samarinda. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris mengenai pengetahuan (kognitif), perasaan (afektif), dan perilaku (konatif) Siswa dan Guru terhadap pembangunan ibu kota nusantara. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif. Adapun teknik yang digunakan yaitu melakukan wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa Persepsi siswa dan guru SMKN 5 Samarinda tentang pembangunan Ibu Kota Nusantara mencakup aspek kognitif, afektif, dan konatif. Siswa memiliki pemahaman dasar yang seragam namun singkat, sementara guru memiliki pengetahuan lebih mendalam. Siswa merasa senang akan peluang kerja tetapi khawatir tentang dampak lingkungan, sedangkan guru terbagi antara optimisme akan modernisasi dan kekhawatiran tentang ketimpangan pembangunan. Meskipun siswa optimis, mereka belum mempersiapkan diri secara aktif, sedangkan guru berupaya memberikan arahan dan motivasi. Masalah utama yang dihadapi siswa adalah kurangnya informasi yang cukup tentang pembangunan IKN dan ketidaksiapan merespons dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan. Untuk mengatasi masalah tersebut, peneliti mengusulkan program "Sosialisasi Tentang Pembangunan Ibu Kota Nusantara di SMKN 5 Samarinda" dengan menggunakan metode Community Development. Program ini bertujuan memperkuat pemahaman siswa tentang pembangunan IKN. KATA KUNCI : Persepsi, Siswa, Guru, Pembangunan Ibu Kota Nusantara.
  • No Thumbnail Available
    Item
    Resiliensi Warga Binaan Pemasyarakatan dalam Menjalani Masa Hukuman di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta.
    (Perpustakaan, 2024-09-06) GHUFRON MAULIDAN 20.04.154; Epi Supiadi; Irniyati Samosir
    GHUFRON MAULIDAN, Resilience of Correctional Assisted Citizens in Serving Sentences in Class IIA Correctional Institution Yogyakarta. Lecturer Supervisor:Epi Supiadi and Irniyati Samosir. The Resilience of Correctional Assisted Citizens refers to the resilience of WBP in undergoing and adjusting their sentence in Correctional Institutions in facing their daily lives in correctional institutions and as a provision for society when they are free. This study aims to obtain an overview of resilience strategies about: 1) Resilience in the aspects of I Have (Social Support), 2) I Am (Self-Strength), 3) I Can (Self-Ability). This research method uses a quantitative method with a descriptive quantitative type. The data sources used are primary data sources, namely correctional assisted citizens and secondary data sources, namely institutional profiles and documents related to inmate data. The population in this study is 19-30 inmates aged 19-30 in the productive age category with a total of 121 respondents. Furthermore, sampling uses probability sampling with a simple random sampling type and uses calculations with the Slovin formula, which is 55 respondents. The results of the study showed that the resilience strategy of correctional inmates in 3 aspects of resilience was in the medium category on the continent line with an actual score of 5,664 out of an ideal score of 7,700. This shows that the resilience strategy of correctional inmates in serving their sentences needs to be improved to help them adjust to the prison environment, reduce the risk of repeat crimes after release, and improve their mental and emotional well-being. In addition, resilience is also needed to develop social skills in order to prepare for reintegration into society. of the three aspects of resilience, the I Am (self-strength) aspect shows the lowest results, this is caused by several statements in the form of fractions of the I Am (self-strength) aspect such as, WBP feels not optimistic about what they aspire to, WBP does not feel guilty about what they do, WBP does not think of solutions to overcome their problems, and WBP does not have empathy for others. Based on the problems that arise, it is necessary to deal with the problem and accessible sources to deal with the problem. Therefore, a program to improve anger management skills and self-awareness for correctional inmates in Class IIA Yogyakarta Correctional Institution is proposed. Keywords: Resilience, Correctional Assisted Citizens ABSTRAK GHUFRON MAULIDAN, Resiliensi Warga Binaan Pemasyarakatan dalam Menjalani Masa Hukuman di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta. Dosen Pembimbing: Epi Supiadi dan Irniyati Samosir. Resiliensi Warga Binaan Pemasyarakatan merujuk pada ketahanan diri WBP dalam menjalani dan menyesuaikan masa hukumannya di Lembaga Pemasyarakatan dalam menghadapi kehidupan sehari-harinya di lembaga pemasyarakatan dan sebagai bekal untuk bermasyarakat ketika bebas nanti. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran terkait strategi resiliensi tentang: 1) Resiliensi dalam aspek I Have (Dukungan Sosial), 2) I Am (Kekuatan Diri), 3) I Can (Kemampuan Diri).Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis kuantitatif deskriptif. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer yaitu warga binaan pemasyarakatan dan sumber data sekunder yaitu profil lembaga dan dokumen terkait data narapidana. Populasi dalam penelitian ini adalah warga binaan pemasyarkataan yang berusia 19-30 tahun dalam kategori usia produktif dengan jumlah 121 responden. Selanjutnya, pengambilan sampel menggunakan probability sampling dengan jenis simple random sampling dan menggunakan perhitungan dengan rumus Slovin yaitu 55 responden. hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi resiliensi warga binaan pemasyarakatan dalam 3 aspek resiliensi berada kategori sedang pada garis kontinium dengan perolehan skor aktual 5.664 dari skor ideal 7.700. hal ini menunjukkan bahwa strategi resiliensi warga binaan pemasyarakatan dalam menjalani masa hukuman perlu ditingkatkan untuk membantu menyesuaikan diri denga lingkungan Lapas, mengurangi risiko tindak pidana berulang setelah dibebaskan, serta meningkatkan kesejahteraan mental dan emosional mereka. Selain itu, resiliensi juga diperlukan untuk mengembangkan keterampilan sosial dalam rangka mempersiapkan reintegrasi ke masyarakat. Dari ketiga aspek rsiliensi, aspek I Am (kekuatan diri) menunjukkan hasil yang paling rendah, hal tersbut disebabkan oleh beberapa butir pernyataan berupa pecahan dari aspek I Am (Kekuatan diri) seperti, WBP merasa tidak optimis dengan apa yang di cita-citakan, WBP tidak merasa bersalah dengan apa yang mereka lakukan, WBP tidak memikirkan solusi untuk mengatasi permaslaahannya, dan WBP tidak memiliki rasa empati terhadap orang lain. Berdasarkan permasalahan yang timbul maka diperlukan kebutuhan untuk menangani masalah tersebut dan sumber yang dapat diakses untuk menangani masalah tersbeut. Oleh karena itu, diusulkan program peningkatan keterampilan anger management dan self awareness bagi warga binaan pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta. Kata Kunci: Resiliensi, Warga Binaan Pemasyarakatan
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Strategi coping Perempuan Rawan Sosial Ekonomi dalam Mencapai Kesejahteraan Keluarga di Desa Plantaran Kecamatan Kaliwungu Selatan Kabupaten Kendal.
    (Perpustakaan, 2024-08-05) FETTY ARI SETIYATI, 2004032.; R. Enkeu Agiati; Irniyati Samosir
    FETTY ARI SETIYATI, 2004032. Strategi coping Perempuan Rawan Sosial Ekonomi dalam Mencapai Kesejahteraan Keluarga di Desa Plantaran Kecamatan Kaliwungu Selatan Kabupaten Kendal. Dosen Pembimbing R. Enkeu Agiati dan Irniyati Samosir Strategi coping Perempuan Rawan Sosial Ekonomi dalam mencapai Kesejahteraan Keluarga merujuk pada usaha-usaha PRSE untuk menyelesaikan masalah dan mengatur kebutuhan keluarga. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan secara empiris mengenai strategi coping PRSE dalam mencapai kesejahteraan keluarga yang secara rinci meliputi : 1) karakteristik responden, 2) aktivitas responden dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, 3) aktivitas responden dalam mengatasi masalah ekonomi keluarga, 4) aktivitas responden dalam mengambil keputusan untuk mencapai kesejahteraan keluarga. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif dengan survey deskriptif. Sumber yang digunakan adalah sumber data primen dan sekunder. Populasi dalam penelitian adalah 40 orang PRSE di Desa Plantaran. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu 1) Angket dan 2) Studi dokumentasi. Instrumen penelitian menggunakan rating scale. Uji validitas yang digunakan adalah uji validitas muka (face validity) dan uji korelasi person, uji reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach. Hasil penelitian strategi coping PRSE dalam mencapai kesejahteraan keluarga menunjukkan tinggi dengan jawaban terbanyak selalu. Namun aktivitas PRSE dalam mengatasi masalah ekonomi keluarga masih rendah. Oleh karena itu diusulkan program untuk memberikan keterampilan kepada PRSE melalui Pelatihan Keterampilan Pengolahan Sayur menjadi Camilan oleh PRSE di Desa Plantaran dengan menggunakan metode Community work. Kata kunci : Strategi coping, PRSE, Kesejahteraan Keluarga, Community work, Pelatihan pengolahan sayur

DSpace software copyright © 2002-2025 LYRASIS

  • Cookie settings
  • Privacy policy
  • End User Agreement
  • Send Feedback