Browsing by Author "SABAR RIYADI"
Now showing 1 - 6 of 6
Results Per Page
Sort Options
Item Dukungan Teman Sebaya Terhadap Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) Di Komisi Penanggulangan Aids Kota Bandung.(Perpustakaan, 2024-10-09) BAMBANG ANDREYADI A., 20.02.062.; AAM MUHARAM; SABAR RIYADIABSTRAK BAMBANG ANDREYADI A., 20.02.062. Dukungan Teman Sebaya Terhadap Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) Di Komisi Penanggulangan Aids Kota Bandung. Dibimbing oleh AAM MUHARAM dan SABAR RIYADI Teman sebaya dapat diartikan sebagai kawan, sahabat, atau orang yang sama-sama bekerja atau berbuat atau merupakan kelompok orang yang seumur dan mempunyai kelompok sosial yang sama. Dukungan teman sebaya merupakan suatu system pemberian dan penerimaan bantuan didasarkan pada prinsip-prinsip tertentu seperti tanggung jawab bersama, serta saling membantu diantara sesama teman. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang proses dukungan teman sebaya terhadap Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) di Komisi Penanggulangan Aids Kota Bandung yang mencapuk 1) Dukungan teman sebaya terkait emosional, 2) Dukungan teman sebaya terkait integrasi sosial, 3) Dukungan teman sebaya terkait pengakuan 4) Dukungan teman sebaya terkait ketergantungan yang dapat diandalkan, 5) Dukungan teman sebaya terkait bimbingan, dan 6) Dukungan teman sebaya terkait kesempatan untuk mengasuh. Penelitian ini menggunakan pendekatan kulitatif metode deskriptif. Teknik yang digunakan dalam penentuan informan adalah Porposive Simple yaitu informan ditentukan berdasarkan pertimbangan tertentu peneliti. Informan dalam penelitian ini berjumlah 6 orang yang ditentukan berdasarkan gender yang meliputi 2 ODHA, 2 orang teman sebaya sesama ODHA, dan 2 orang teman sebaya bukan sesama ODHA yang ditentukan oleh 2 orang informan utama ODHA itu sendiri. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara mencalam, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa dukungan teman sebaya terhadap ODHA di Komisi Penanggulangan Aids Kota Bandung sudah ada, namun belum signifikan pada tiga aspek yaitu emosional, integrasi sosial, dan kesempatan untuk mengasuh. Kata Kunci: Dukungan teman sebaya, Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA), Komisi Penanggulangan Aids ABSTRACT BAMBANG ANDREYADI A., 20.02.062. Peer Support for People with HIV/AIDS (PLWHA) at the Bandung City Aids Commission. Supervised by AAM MUHARAM and SABAR RIYADI Peers can be defined as friends, companions, or people who work or act together or are groups of people who are the same age and have the same social group. Peer support is a system of providing and receiving assistance based on certain principles such as shared responsibility, and mutual help among friends. This study aims to examine the process of peer support for people with HIV/AIDS (PLWHA) in the Bandung City Aids Commission which includes 1) Emotional peer support, 2) Peer support related to social integration, 3) Peer support related to recognition 4) Peer support related to reliable dependence, 5) Peer support related to guidance, and 6) Peer support related to opportunities to care. This research uses a descriptive method skinative approach. The technique used in determining informants is Porposive Simple, namely informants determined based on certain considerations of the researcher. Informants in this study amounted to 6 people who were determined based on gender, including 2 PLWHA, 2 peers of fellow PLWHA, and 2 peers not fellow PLWHA who were determined by 2 main informants of PLWHA themselves. The data collection techniques used were in-depth interviews, observation, and documentation studies. The results showed that peer support for PLWHA at the Bandung City Aids Commission was already present, but not yet significant in three aspects, namely emotional, social integration, and opportunities for caregiving. Keywords: Peer support, People living with HIV/AIDS (PLWHA), Aids Commission.Item Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Mahasiswa Menggunakan Pinjaman Online di Kelurahan Dago Kota Bandung,(Perpustakaan, 2024-10-10) MUHAMMAD PANJI ERDIANSYAH, NRP.20.02.066.; AAM MUHARAM; SABAR RIYADIMUHAMMAD PANJI ERDIANSYAH, NRP.20.02.066. Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Mahasiswa Menggunakan Pinjaman Online di Kelurahan Dago Kota Bandung, Dibimbing oleh AAM MUHARAM and SABAR RIYADI. Pinjaman online telah berkembang pesat sebagai solusi alternatif untuk kebutuhan finansial di era digital. Melalui platform berbasis internet, individu dan kelompok dapat mengakses dana dengan cepat dan efisien tanpa melalui prosedur konvensional yang rumit. Meskipun menawarkan kemudahan dan kecepatan, pinjaman online juga menimbulkan risiko terkait suku bunga yang tinggi, potensi penipuan, dan masalah perlindungan data pribadi. Studi ini mengeksplorasi dinamika pinjaman online, termasuk keuntungan, tantangan, dan dampaknya terhadap perekonomian. Dengan analisis terhadap berbagai platform pinjaman, kebijakan regulasi, dan perilaku konsumen, studi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif mengenai perkembangan pinjaman online dan rekomendasi untuk pengelolaan risiko yang lebih baik. Pinjaman online adalah fasilitas pinjaman uang oleh penyedia jasa keuangan yang beroperasi secara online. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan mahasiswa di Kelurahan Dago, Kota Bandung, untuk menggunakan layanan pinjaman online. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi terhadap sejumlah mahasiswa yang menjadi responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor utama yang mendorong mahasiswa untuk memanfaatkan pinjaman online, di antaranya adalah kebutuhan mendesak akan dana, kemudahan akses dan proses yang cepat, serta minimnya pengetahuan mengenai risiko dan konsekuensi jangka panjang dari penggunaan pinjaman online. Pengaruh lingkungan sosial dan kurangnya kontrol keuangan juga menjadi faktor yang signifikan. Temuan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pemahaman yang lebih mendalam mengenai perilaku finansial mahasiswa serta menjadi acuan dalam pengembangan kebijakan yang lebih bijaksana terkait layanan pinjaman online di kalangan mahasiswa. Kata Kunci: Pinjaman Online, Mahasiswa, Kota Bandung ABSTRACT MUHAMMAD PANJI ERDIANSYAH, NRP.20.02.066. Factor-Factor that cause students to use online loans in Dago Village, Bandung City, Supervised by AAM MUHARAM and SABAR RIYADI. Online loans have developed rapidly as an alternative solution for financial needs in the digital era. Through internet-based platforms, individuals and groups can access funds quickly and efficiently without going through complicated conventional procedures. Although they offer convenience and speed, online loans also pose risks related to high interest rates, potential fraud and personal data protection issues. This study explores the dynamics of online lending, including its benefits, challenges and impact on the economy. With analysis of various lending platforms, regulatory policies, and consumer behavior, this study aims to provide a comprehensive understanding of the online lending ecosystem and recommendations for better risk management. Online loan is a money lending facility by a financial service provider that operates online. This study aims to identify and analyze the factors that cause students in Dago Village, Bandung City, to use online loan services. The method used in this study is descriptive qualitative, with data collection techniques through in-depth interviews, observations, and documentation studies of a number of student respondents. The results of the study indicate that there are several main factors that encourage students to use online loans, including urgent need for funds, easy access and fast processes, and minimal knowledge about the risks and long-term consequences of using online loans. In addition, the influence of the social environment and lack of financial control are also significant factors. These findings are expected to contribute to a deeper understanding of student financial behavior and become a reference in developing wiser policies related to online loan services among students. Keywords: Online Loan, Student, Bandung CityItem Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Mahasiswa Menggunakan Pinjaman Online di Kelurahan Dago Kota Bandung.(Perpustakaan, 2024-10-09) MUHAMMAD PANJI ERDIANSYAH, 20.02.066.; AAM MUHARAM; SABAR RIYADIABSTRAK MUHAMMAD PANJI ERDIANSYAH, 20.02.066. Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Mahasiswa Menggunakan Pinjaman Online di Kelurahan Dago Kota Bandung, Dibimbing oleh AAM MUHARAM and SABAR RIYADI. Pinjaman online telah berkembang pesat sebagai solusi alternatif untuk kebutuhan finansial di era digital. Melalui platform berbasis internet, individu dan kelompok dapat mengakses dana dengan cepat dan efisien tanpa melalui prosedur konvensional yang rumit. Meskipun menawarkan kemudahan dan kecepatan, pinjaman online juga menimbulkan risiko terkait suku bunga yang tinggi, potensi penipuan, dan masalah perlindungan data pribadi. Studi ini mengeksplorasi dinamika pinjaman online, termasuk keuntungan, tantangan, dan dampaknya terhadap perekonomian. Dengan analisis terhadap berbagai platform pinjaman, kebijakan regulasi, dan perilaku konsumen, studi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif mengenai perkembangan pinjaman online dan rekomendasi untuk pengelolaan risiko yang lebih baik. Pinjaman online adalah fasilitas pinjaman uang oleh penyedia jasa keuangan yang beroperasi secara online. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan mahasiswa di Kelurahan Dago, Kota Bandung, untuk menggunakan layanan pinjaman online. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi terhadap sejumlah mahasiswa yang menjadi responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor utama yang mendorong mahasiswa untuk memanfaatkan pinjaman online, di antaranya adalah kebutuhan mendesak akan dana, kemudahan akses dan proses yang cepat, serta minimnya pengetahuan mengenai risiko dan konsekuensi jangka panjang dari penggunaan pinjaman online. Pengaruh lingkungan sosial dan kurangnya kontrol keuangan juga menjadi faktor yang signifikan. Temuan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pemahaman yang lebih mendalam mengenai perilaku finansial mahasiswa serta menjadi acuan dalam pengembangan kebijakan yang lebih bijaksana terkait layanan pinjaman online di kalangan mahasiswa. Kata Kunci: Pinjaman Online, Mahasiswa, Kota Bandung ABSTRACT MUHAMMAD PANJI ERDIANSYAH, 20.02.066. Factor-Factor that cause students to use online loans in Dago Village, Bandung City, Supervised by AAM MUHARAM and SABAR RIYADI. Online loans have developed rapidly as an alternative solution for financial needs in the digital era. Through internet-based platforms, individuals and groups can access funds quickly and efficiently without going through complicated conventional procedures. Although they offer convenience and speed, online loans also pose risks related to high interest rates, potential fraud and personal data protection issues. This study explores the dynamics of online lending, including its benefits, challenges and impact on the economy. With analysis of various lending platforms, regulatory policies, and consumer behavior, this study aims to provide a comprehensive understanding of the online lending ecosystem and recommendations for better risk management. Online loan is a money lending facility by a financial service provider that operates online. This study aims to identify and analyze the factors that cause students in Dago Village, Bandung City, to use online loan services. The method used in this study is descriptive qualitative, with data collection techniques through in-depth interviews, observations, and documentation studies of a number of student respondents. The results of the study indicate that there are several main factors that encourage students to use online loans, including urgent need for funds, easy access and fast processes, and minimal knowledge about the risks and long-term consequences of using online loans. In addition, the influence of the social environment and lack of financial control are also significant factors. These findings are expected to contribute to a deeper understanding of student financial behavior and become a reference in developing wiser policies related to online loan services among students. Keywords: Online Loan, Student, Bandung CityItem Manajemen Emosi Pada Anak di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Bina Insani Utama Garut.(Perpustakaan, 2024-08-20) Tasya Arsita Rismayanti. 20.02.089.; UKE HANI RASALWATI; SABAR RIYADITasya Arsita Rismayanti.20.02.089. Manajemen Emosi Pada Anak di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Bina Insani Utama Garut. Dibimbing oleh UKE HANI RASALWATI dan SABAR RIYADI Anak-anak yang berada di lembaga kesejahteraan sosial anak mempunyai latar belakang yang berbeda-beda seperti penelantaran oleh orang tua, kasus kekerasan, ataupun ditinggal meningal dunia oleh kedua orang tuanya. Hal ini menyebabkan perkembangan emosi anak terhambat, terlebih bagi anak yang berada di usia menuju remaja. Usia remaja merupakan tahapan untuk mengenal jati diri, sehingga anak kadang tidak bisa mengontrol emosi yang mereka rasakan. Akibat dari kurangnya manajemen emosi, sering kali anak terjerumus pada pergaulan yang salah. Kemampuan manajemen emosi anak dinilai dengan lima aspek yang terdapat pada manajemen emosi seperti : 1) Kemampuan kesadardan diri, 2) Kemampuan pengaturan diri, 3) Kemampuan motivasi diri, 4) Kemampuan empati, dan 5) Kemampuan keterampilan sosial. Metode yang dilakukan adalah metode kuantitatif deskriptif dengan responden sebanyak 40 orang. Dengan sampel yang diambil adalah keseluruhan populasi, menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan data dengan menggunakan alat ukur skala likert. Hasil dari penelitian ini adalah manajamen emosi anak-anak di lembaga kesejahteraan sosial anak masih kurang terutama pada aspek kesadaran diri dan empati dengan skor keseluruhan sebesar 6.344. Solusi untuk memecahkan masalah ini adalah dengan program WISE (Well being and Emotional Intellegence for Orphanage Childern). Kata Kunci: Lembaga kesejahteraan sosial anak, manajemen emosi, metode kuantitatif. ABSTRACT Tasya Arsita Rismayanti.20.02.089. Emotion Management in Children at Bina Insani Utama Children's Social Welfare Institution Garut. Supervised by UKE HANI RASALWATI and SABAR RIYADI Children who are in children's social welfare institutions have different backgrounds such as neglect by parents, cases of violence, or death by both parents. This causes children's emotional development to be hampered, especially for children who are at the age of adolescence. Adolescence is a stage of self-discovery, so children sometimes cannot control the emotions they feel. As a result of the lack of emotion management, children often fall into the wrong association. Children's emotional management skills are assessed by five aspects contained in emotional management such as: 1) Self-awareness ability, 2) Self-regulation ability, 3) Self-motivation ability, 4) Empathy ability, and 5) Social skills ability. The method used is descriptive quantitative method with 40 respondents. With the sample taken is the entire population, using a questionnaire as a data collection tool using a Likert scale measuring instrument. The results of this study are that the emotional management of children in children's social welfare institutions is still lacking, especially in the aspects of self-awareness and empathy with an overall score of 6,344. The solution to solve this problem is the WISE (Well-being and Emotional Intelligence for Orphanage Children) program. Keywords: Child social welfare institution, emotion management, quantitative method.Item Motivasi Anggota Dalam Mengikuti Program Tarbiyah Studi Kasus Pada Komunitas “Exalt to Creativity” (XTC) Hijrah di Kabupaten Bandung. Dosen pembimbing(Perpustakaan, 2024-10-07) DHAIFINA BADZLIN; AAM MUHARAM; SABAR RIYADIDHAIFINA BADZLIN: Motivasi Anggota Dalam Mengikuti Program Tarbiyah Studi Kasus Pada Komunitas “Exalt to Creativity” (XTC) Hijrah di Kabupaten Bandung. Dosen pembimbing : AAM MUHARAM & SABAR RIYADI Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan secara mendalam mengenai motivasi setiap anggota yang mengikuti program tarbiyah pada komunitas “Exalt to Creativity” (XTC) Hijrah dengan menggunakan aspek motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode deskriptif dan studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder dengan pengambilan informan melalui teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan triangulasi serta kecukupan pengamatan dan referensial. Teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa terdapat motivasi intrinsik dimana setiap anggota membutuhkan ilmu agama yang menenangkan hati, ingin dapat mengaplikasikan nilai ibadah di kehidupan sehari-hari secara konsisten, dan berminat terhadap ustadz yang memiliki pembawaan yang santai disertai tempat pelaksanaan tarbiyah yang nyaman. Kemudian, terdapat motivasi ekstrinsik dimana setiap anggota mendapatkan dukungan penuh dari keluarga dan lingkungannya, serta dihargai saat mengikuti pelaksanaan tarbiyah. Namun, terdapat permasalahan yang berupa kecenderungan ketergantungan anggota terhadap ustadz tertentu yang membuat program tarbiyah sempat tertunda, dan terdapat beberapa peserta program yang belum konsisten dalam menjalankan nilai agama pada aktivitas sehari-hari. Berdasarkan masalah tersebut, dapat diidentifikasi kebutuhan mereka yang menjadi usulan program dari penelitian ini yakni Program Tarbiyah Bulanan yang dapat mengakomodasi kebutuhan setiap anggota dalam program tarbiyah tersebut. Kata kunci : Motivasi, Tarbiyah, XTC Hijrah ABSTRACT DHAIFINA BADZLIN: Motivation of Members in Participating in the Tarbiyah Program Case Study of the "Exalt to Creativity" (XTC) Hijrah Community in Bandung Regency. Supervisor: AAM MUHARAM & SABAR RIYADI This research aims to describe in depth the motivation of each member who takes part in the tarbiyah program in the "Exalt to Creativity" (XTC) Hijrah community by using aspects of intrinsic motivation and extrinsic motivation. The research was conducted using descriptive and case study methods with a qualitative approach. The data sources used are primary and secondary data sources by taking informants using purposive sampling techniques. Data was collected using in-depth interview techniques, observation and documentation studies. Checking the validity of the data was carried out by triangulation as well as the adequacy of observations and referentiality. Data analysis techniques include data reduction, data presentation and conclusion drawing. The research results obtained show that there is intrinsic motivation where each member needs religious knowledge that calms the heart, wants to be able to consistently apply the values of worship in daily life, and is interested in ustadz who have a relaxed demeanor accompanied by a comfortable place for conducting tarbiyah. Then, there is extrinsic motivation where each member gets full support from their family and environment, and is appreciated when attending tarbiyah. However, there are problems in the form of a tendency for members to become dependent on certain ustadz which causes the tarbiyah program to be delayed, and there are several program participants who are not consistent in implementing religious values in their daily activities. Based on these problems, their needs can be identified which is the proposed program of this research, namely the Monthly Tarbiyah Program which can accommodate the needs of each member in the tarbiyah program. Keywords : Motivation, Tarbiyah, XTC HijrahItem Peran Konselor Adiksi Pada Residen Korban Penyalahgunaan Napza di Sentra Galih Pakuan Bogor, Skripsi, Program Pendidikan Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial, 2024(Perpustakaan, 2024-09-26) Zalfa Noor Bangsawan, 20.02.006.; AAM MUHARAM; SABAR RIYADIZalfa Noor Bangsawan, 20.02.006. Peran Konselor Adiksi Pada Residen Korban Penyalahgunaan Napza di Sentra Galih Pakuan Bogor, Skripsi, Program Pendidikan Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial, 2024, AAM MUHARAM dan SABAR RIYADI. Penyalahgunaan Napza telah menjadi masalah global yang merambah ke berbagai wilayah di Indonesia. Dampak dari penyalahgunaan ini mencakup berbagai aspek dari biopsikososial yang berpotensi menyebabkan kerugian signifikan, bahkan hingga menyebabkan kematian. Penanganan penyalahgunaan diperlukannya sosok konsleor adiksi yang bertugas untuk memberikan konsultasi pada klien maupun keluarga klien membantu membentuk perilaku positif untuk mereduksi bahkan menghilangkan perilaku yang mendorong pada kecenderungan untuk kecanduan. Penelitian mengenai Peran Konselor Adiksi pada Residen Korban Penyalahgunaan Napza di Sentra Galih Pakuan Bogor bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai: 1) peran konselor adiksi dalam melakukan asesmen, 2) peran konselor adiksi dalam melakukan monitoring, 3) peran konselor adiksi dalam melakukan home visit, 4) peran konselor adiksi dalam melakukan konseling, dan 5) hambatan yang dialami oleh konselor adiksi dalam melakukan perannya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi dengan 5 informan yang merupakan konselor adiksi yang bekerja di Sentra Galih Pakuan Bogor. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa peran konselor dalam melakukan asesmen telah dilaksanakan dengan baik, peran dalam melakukan monitoring telah dilaksanakan dengan baik, peran dalam melakukan home visit tidak dapat telaksana dikarenakan agenda home visit tidak dilaksanakan kepada klien residensial, peran dalam melakukan konseling sudah baik akan tetapi dalam melakukan konseling tidak terlaksana dengan baik dikarenakan kurangnya dukungan dari keluarga, serta hambatan yang dialami oleh konselor dalam menjalankan perannya adalah kurangnya waktu yang dimiliki oleh konselor dikarenakan konselor dituntut untuk mengikuti kegiatan respon kasus, tidak adanya kegiatan home visit, kurang optimalnya peran konselor dalam melakukan konseling, dan kurangnya dukungan dari keluarga terhadap penerima manfaat. Program yang diusulkan sesuai dengan hasil penelitian adalah “Peningkatan Kapasitas Konselor dalam Melaksanakan Konseling di Sentra Galih Pakuan Bogor.” Kata kunci: Peran Konselor Adiksi, Korban Penyalahgunaan Napza ABSTRACT Zalfa Noor Bangsawan, 20.02.006. The Role of Addiction Counselors in Residents Who Are Victims of Drug Abuse at Sentra Galih Pakuan Bogor, Thesis, Applied Bachelor of Social Work Education Program, 2024, AAM MUHARAM and SABAR RIYADI. Drug abuse has become a global issue that has spread to various regions in Indonesia. The impact of this abuse encompasses various biopsychosocial aspects that have the potential to cause significant harm, including death. Addressing drug abuse requires the presence of addiction counselors who provide consultations to clients and their families, helping to foster positive behaviors to reduce or even eliminate tendencies towards addiction. This study on the Role of Addiction Counselors in Residents Who Are Victims of Drug Abuse at Sentra Galih Pakuan Bogor aims to obtain an overview of: 1) the role of addiction counselors in conducting assessments, 2) the role of addiction counselors in monitoring, 3) the role of addiction counselors in conducting home visits, 4) the role of addiction counselors in counseling, and 5) the obstacles faced by addiction counselors in performing their roles. This research uses qualitative methods with data collection techniques including in-depth interviews, observations, and document studies with 5 informants who are addiction counselors working at Sentra Galih Pakuan Bogor. The results of the study show that the role of counselors in conducting assessments and monitoring has been well-executed, home visits are not performed for residential clients, and the role in counseling is well-implemented but family counseling is not well-executed due to a lack of family support. The obstacles faced by counselors in performing their roles include limited time due to the requirement to respond to cases, the absence of home visit activities, suboptimal counseling, and lack of family support for the beneficiaries. The program proposed based on the research findings is “Enhancing Counselor Capacity in Conducting Family Counseling at Sentra Galih Pakuan Bogor.” Keywords: Role of Addiction Counselors, Victims of Drug Abuse