Browsing by Author "Sakroni"
Now showing 1 - 11 of 11
Results Per Page
Sort Options
Item Hardiness (Ketangguhan) Penyandang Disabilitas Fisik dalam Berwirausaha di Sentra Kreasi Atensi Sentra Terpadu Prof. Dr. Soeharso Surakarta,(Perpustakaan, 2024-02-21) YUSUF HARI PAMILIH, 19.04.272.; Sakroni; Ujang MuhyidinABSTRAK YUSUF HARI PAMILIH, 19.04.272. Hardiness (Ketangguhan) Penyandang Disabilitas Fisik dalam Berwirausaha di Sentra Kreasi Atensi Sentra Terpadu Prof. Dr. Soeharso Surakarta, Dosen Pembimbing : Sakroni dan Ujang Muhyidin. Hardiness merujuk sebagai karakteristik kepribadian yang membuat individu lebih kuat, tahan dan stabil dalam menghadapi stress dan mengurangi efek negatif dari stress yang dihadapi. Penyandang disabilitas fisik dihadapakan dengan peristiwa-peristiwa yang menimbulkan stressor dalam berwirausaha sehingga diperlukan hardines untuk mengahadapinya. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris terkait: 1) Karakteristik informan, 2) Kontrol yang dimiliki informan, 3) Komitmen yang dimiliki informan, 4) Tantangan yang dimiliki informan. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. Informan dalam penelitian ini berjumlah 3 orang. Penentuan informan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, Obersvasi Partisipasi dan Studi Dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa ketiga informan memiliki hardiness yang tinggi dalam berwirausaha. Aspek tantangan yang dimiliki menjadi poin permasalahan yang perlu ditingkatkan terkait dorongan untuk melakukan perubahan yang disebakan oleh kurangnya inisiatif, terbatasnya penegtahuan dan ketrampilan, kurang optimalnya strategi pemasaran usaha. Berdasarkan hasil penelitian terkait permasalahan tersebut, dibutuhkan penguatan hardiness dan pelatihan peningkatan ketrampilan wirausaha bagi penyandang disabilitas fisik yang berwirusaha di Sentra Kreasi Atensi. Peneliti merekomendasikan usulan alternatif program Peningkatan Kapasitas Penyandang Disabilitas Fisik Tangguh dalam Berwirausaha dengan menggunakan metode Social Groupwork dengan tipe Educational group yang bertujuan untuk menguatkan hardiness penyandang disabilitas berwirausaha untuk mencapai kemandirian. Kata Kunci : Hardiness, Penyandang Disabilitas Fisik, Wirausaha ABSTRACT YUSUF HARI PAMILIH, 19.04.272, Hardiness of Persons with Physical Disabilities in Entrepreneurship at Sentra Kreasi Atensi Sentra Terpadu Prof. Dr. Soeharso, Surakarta City. Supervisor : Sakroni and Ujang Muhyidin Hardiness points forward as a characteristic personality that makes the individual stronger, more resilient and stable to face the stress and less negative effects from stress. The effect of physical disability is prompted by events that contribute stress in entrepreneurship so that it takes hardines to confront it. The research aims to empirical image of: 1) characteristics of the informant, 2) the control that the informant has, 3) the commitment the informant has, 4) the challenges the informant has. The method used was a qualitative descriptive. The informants in this study totaled three. Informant determination is made with a purposive sampling teechniques. Data collection techniques using indepth interviews, participation observation and documentary studies. Study have shown that the three informants have a high hardiness in entrepreneurship. The aspect of challenge has been a point that needs to be raised with the incentive to make changes fired by lack of initiative, lack of knowledge and skill, lack of both the optibility of business marketing strategies. Based on the results of research on the problem, it is necessary to strengthening hardiness and training to improve entrepreneurial skills for persons with disabilities who are entrepreneurs in Sentra Kreasi Atensi. Researchers recommend an alternative program for developing physically resilient disability capacity in entrepreneurship by using social groupwork methods with a educational group type aimed at strengthening the hardiness with entrepreneurship disability in order to achieve independence. Key words : Hardiness, Persons with Physical Disabilities, EntrepreneurshipItem Implementasi Konseling Time Out Conditioning dalam Mengurangi Perilaku Marah pada Penyandang Disabilitas Sensorik Netra di Sentra Terpadu Pangudi Luhur Bekasi.(Perpustakaan, 2024-10-10) FIRDHA DEWI OKTAVIANI, 22.01.031.; Raden Enkeu Agiati; SakroniFIRDHA DEWI OKTAVIANI, 22.01.031. Implementation of Time Out Conditioning Counseling in Reducing Angry Behavior in People with Visual Sensory Disabilities at the Pangudi Luhur Bekasi Integrated Center. Supervisor: Raden Enkeu Agiati and Sakroni. Angry behavior refers to the activities of research subjects which include angry shouting or raising the tone of speech, crying excessively, not wanting to attend class. The research subjects were three adults with visual sensory disabilities. This research aims to describe how time out conditioning counseling can reduce angry behavior in people with visual sensory disabilities, as well as to obtain an empirical picture and analyze the subject's angry behavior before implementing counseling with time out conditioning, angry behavior during the implementation of counseling with time out conditioning, and angry behavior after implementing counseling with time out conditioning. The research method uses quantitative methods with a single subject design model A-B-A, namely baseline A1, intervention B, and baseline A2 conditions. Data collection techniques use observation, questionnaires and documentation studies. The validity test of the measuring instrument used is a face validity test, while the reliability test uses percent agreement. The data analysis technique used is analysis within conditions and analysis between conditions. The research results showed that angry behavior was reduced by implementing counseling time out conditioning in subjects with visual sensory disabilities. Keywords: Counseling, Time-Out Conditioning, People with Visual Sensory Disabilities, Anger. ABSTRAK FIRDHA DEWI OKTAVIANI, 22.01.031. Implementasi Konseling Time Out Conditioning dalam Mengurangi Perilaku Marah pada Penyandang Disabilitas Sensorik Netra di Sentra Terpadu Pangudi Luhur Bekasi. Dosen Pembimbing: Raden Enkeu Agiati dan Sakroni. Perilaku marah merujuk pada aktivitas subjek penelitian yang meliputi marah yang berteriak atau meninggikan nada biacara, menangis berlebihan, tidak mau mengikuti kelas. Subjek penelitian adalah tiga penyandang disabilitas sensorik netra dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan bagaimana konseling time out conditioning dapat mengurangi perilaku marah pada penyandang disabilitas sensorik netra, serta untuk memperoleh gambaran secara empiris dan menganalisis tentang perilaku marah subjek sebelum implementasi konseling dengan time out conditioning, perilaku marah selama implementasi konseling dengan time out conditioning, dan perilaku marah sesudah implementasi konseling dengan time out conditioning. Metode penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan single subject design model A-BA yaitu kondisi baseline A1, intervensi B, dan baseline A2. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, kuesioner, dan studi dokumentasi. Uji validitas alat ukur yang digunakan adalah uji validitas muka, sedangkan uji reliabilitas menggunakan percent agreement. Teknik analisis data yang digunakan dengan analisis dalam kondisi dan analisis antar kondisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku marah berkurang dengan implementasi konseling time out conditioning pada subjek penyandang disabilitas sensorik netra. Kata Kunci: Konseling, Time-Out Conditioning, Penyandang Disabilitas Sensorik Netra, MarahItem Kontrol Sosial Pengasuhan Dalam Pencegahan Bullying Antar Anak di SOS Children’s Village Lembang(Perpustakaan, 2023-08-14) FARCHAN OCTAVIANDI, 19.04.209; Sakroni; Ujang MuhyidinABSTRAK FARCHAN OCTAVIANDI, 19.04.209. Kontrol Sosial Pengasuhan Dalam Pencegahan Bullying Antar Anak di SOS Children’s Village Lembang. Skripsi. 2023. Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung. Pembimbing: Sakroni, Ujang Muhyidin. Kontrol sosial adalah segala proses baik yang direncanakan maupun tidak yang bersifat mendidik, mengajak atau bahkan memaksa warga-warga masyarakat mematuhi kaidah-kaidah dan nilai sosial yang berlaku. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran empirik tentang: 1. Karakteristik responden 2. Kontrol sosial pengasuh dalam pencegahan kasus bullying antar Anak dalam bentuk mendidik 3. Kontrol sosial pengasuh dalam pencegahan kasus bullying antar Anak dalam bentuk mengajak 4. Kontrol sosial pengasuh dalam pencegahan kasus bullying antar Anak dalam bentuk memaksa. Desain penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis survey deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah pengasuh yang berada di SOS Children’s Village Lembang sebanyak 30 orang. Pengambilan sampel mengunakan sensus atau seluruh populasi dijadikan sampel. Teknik pengumpulan data menggunakan kuisioner. Alat ukur menggunakan skala guttman dan uji validitas menggunakan construct validity serta uji reabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach. Hasil penelitian kontrol sosial pengasuh di SOS Children’s Village lembang dalam aspek mendidik memiliki skor total 345. Kontrol sosial pengasuh dalam bentuk mengajak memiliki skor total 344, kontrol sosial pengasuh dalam bentuk memaksa memiliki skor total 332. Analisis masalah menunjukan bahwa terdapat permasalahan pada kontrol sosial pengasuh dalam pencegahan kasus bullying antar anak dalam bentuk memaksa yang masih memiliki nilai terkecil dari pada apek lain nya. Oleh karena itu, maka di usulkan program alternatif untuk meningkatkan pengetahuan pengasuh mengenai norma-norma dan sanksi bullying di SOS Children’s Village Lembang yaitu “kontrol sosial pengasuh tentang peninkatan pengetahuan anti-bullying di SOS Children’s Village Lembang. Kata Kunci: Kontrol Sosial, Pengasuhan, Bullying ABSTRACT FARCHAN OCTAVIANDI, 19.04.209. Caregiver Social Control in perenting Bullying Cases Between Children in SOS Children's Village Lembang. Thesis. 2023. Social Welfare Polytechnic (Poltekesos) Bandung. Advisor: Sakroni, Ujang Muhyidin. Social control is all processes, whether planned or not, that are educational in nature, invite or even force members of society to comply with prevailing social norms and values. This study aimsx to obtain an empirical description of: 1. Characteristics of respondents 2. Social control of caregivers in preventing cases of bullying between children in the form of educating 3. Social control of caregivers in preventing cases of bullying between children in the form of inviting 4. Social control of caregivers in preventing cases of bullying between children in the form of coercion. The research design is a quantitativeresearch with a descriptive survey type. The population in this study were 30 caregivers at SOS Children's Village Lembang. Sampling uses a census or the entire population is used as a sample. Data collection techniques using a questionnaire. Measuring tool using guttman scale and validity test using construct validity and reliability test using the formula Alpha Cronbach. The results of research on caregiver social control at SOS Children's Village Lembang in the aspect of educating have a total score of 345. Caregiver social control in the form of inviting has a total score of 344, caregiver social control in the form of forcing has a total score of 332. Problem analysis shows that there are problems with caregiver social control in preventing cases of bullying between children in the form of coercion which still has the smallest value compared to other aspects. Therefore, an alternative program is proposed to increase caregiver knowledge about bullying norms and sanctions at SOS Children's Village Lembang, namely "social control of caregivers about increasing anti-bullying knowledge at SOS Children's Village Lembang. Keywords: Social Control, Perenting, BullyingItem Pengaruh Penerapan Emotional Freedom Technique dengan Reminiscence Therapy dalam Mengurangi Kecemasan Penyandang Disabilitas Mental di Sentra Bahagia Medan. Dibimbing oleh: Meiti Subardhini dan Sakroni.(Perpustakaan, 2023-12-15) DEBORA FRANSCILIA GULTOM; Meiti Subardhini; SakroniABSTRAK DEBORA FRANSCILIA GULTOM. Pengaruh Penerapan Emotional Freedom Technique dengan Reminiscence Therapy dalam Mengurangi Kecemasan Penyandang Disabilitas Mental di Sentra Bahagia Medan. Dibimbing oleh: Meiti Subardhini dan Sakroni. Kecemasan merupakan salah satu permasalahan yang dialami oleh penyandang disabilitas mental. Kecemasan adalah perasaan khawatir, takut dan gelisah terhadap sesuatu hal yang dianggap mengancam. Masalah kecemasan harus diatasi karena akan berpengaruh buruk pada kondisi fisik, psikologis maupun perilaku. Pengembangan teknik Emotional Freedom Technique dengan Reminiscence Therapy merupakan salah satu hasil rekayasa teknologi terapi psikososial. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan hasil penerapan Emotional Freedom Technique dengan Reminiscence Therapy dalam mengurangi masalah kecemasan penyandang disabilitas mental di Sentra Insyaf Medan. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan Single Subject Design jenis reversal A-B-A. Perilaku sasaran yang diobservasi adalah mengalami gangguan tidur, merasa gelisah dan tidak tenang, mengucapkan pernyataan buruk dan negatif, merasa sedih dan kehilangan minat. Subjek dalam penelitian ini adalah JD yang sedang menjalani rehabilitasi sosial di Sentra Insyaf Medan dan mengalami masalah kecemasan. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis visual yang terdiri dari analisis dalam kondisi dan analisis antar kondisi. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa penerapan Emotional Freedom Technique dengan Reminiscence Therapy memiliki pengaruh dalam menurunkan masalah kecemasan yang dialami oleh subjek penelitian. Hal ini ditunjukkan melalui penurunan data perilaku sasaran pada kondisi intervensi dan kondisi baseline 2. Kata Kunci: Emotional Freedom Technique; Reminiscence Therapy; Kecemasan; Penyandang Disabilitas Mental ABSTRACT DEBORA FRANSCILIA GULTOM. The Effect of Emotional Freedom Technique with Reminiscence Therapy in Reducing Anxiety of Persons with Mental Disabilities at Sentra Bahagia Medan. Supervised by: Meiti Subardhini and Sakroni. Anxiety is one of the problems experienced by people with mental disabilities. Anxiety is a feeling of worry, fear and anxiety about something that is considered threatening. Anxiety problems must be overcome because they will adversely affect physical, psychological and behavioral conditions. The development of Emotional Freedom Technique with Reminiscence Therapy is one of the results of psychosocial therapy technology engineering. The purpose of this study was to explain the results of the application of Emotional Freedom Technique with Reminiscence Therapy in reducing anxiety problems of persons with mental disabilities at Sentra Insyaf Medan. This research method uses a quantitative approach with a Single Subject Design of the A-B-A reversal type. The target behaviors that are observed are experiencing sleep disturbances, feeling restless and uneasy, saying bad and negative statements, feeling sad and losing interest. The subject in this study was JD who was undergoing social rehabilitation at Sentra Insyaf Medan and experiencing anxiety problems. The data analysis technique used is visual analysis which consists of analysis within conditions and analysis between conditions. Based on the research results obtained, it shows that the application of Emotional Freedom Technique with Reminiscence Therapy has an influence in reducing anxiety problems experienced by research subjects. This is shown through a decrease in target behavior data in intervention conditions and baseline 2 conditions. Keywords: Emotional Freedom Technique; Reminiscence Therapy; Anxiety; People with Mental DisabilitiesItem Pengaruh Pengembangan Teknik Positive Reinforcement dengan Quantum Learning terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Anak Penyandang Disabilitas Intelektual(Perpustakaan, 2023-12-14) ISHNY AUDHIA RIFDAH; Meiti Subardhini; SakroniABSTRAK ISHNY AUDHIA RIFDAH. Pengaruh Pengembangan Teknik Positive Reinforcement dengan Quantum Learning terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Anak Penyandang Disabilitas Intelektual. Dibimbing oleh: Meiti Subardhini dan Sakroni. Pengembangan Teknik Positive Reinforcement dengan Quantum Learning merupakan hasil rekayasa teknologi terapi psikososial berupa penggabungan teknik Positive Reinforcement dengan model Quantum Learning untuk meningkatkan motivasi belajar anak penyandang disabilitas grahita ringan atau mampu didik. Penambahan model Quantum Learning bertujuan untuk menimbulkan motivasi dari diri subjek (motivasi intrinsik) serta menemukan dan mengembangkan potensi diri. Motivasi tersebut biasanya timbul karena adanya harapan, tujuan dan keinginan seseorang terhadap sesuatu sehingga dia memiliki semangat untuk mencapai itu. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan hasil implementasi pengembangan teknik Positive Reinforcement dengan Quantum Learning terhadap peningkatan motivasi belajar anak penyandang disabilitas grahita ringan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan Single Subject Design (SSD) jenis reversal A-B-A. Subjek dalam penelitian ini adalah AS dan SP. Perilaku sasaran yang diobservasi dalam penelitian ini adalah ulet menghadapi kesulitan, mengerjakan tugas, menyampaikan pendapat atau pertanyaan dan mempertahankan konsentrasi. Uji validitas alat ukur menggunakan face validity (validitas muka), sedangkan uji reliabilitas menggunakan percent agreement. Analisis data yang digunakan adalah analisis visual yang terdiri dari analisis dalam kondisi dan antar kondisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan teknik Positive Reinforcement dengan Quantum Learning telah teruji mampu untuk meningkatkan motivasi belajar anak penyandang disabilitas grahita ringan diketahui melalui analisis kecenderungan data yang menunjukkan trend meningkat dan persentase overlap pada analisis antar kondisi terletak pada rentang 0%-90%. Semakin kecil persentase overlap, semakin kuat pengaruh intervensi terhadap perubahan perlakuan Kata Kunci: Pengembangan Teknik Positive Reinforcement dengan Quantum Learning, Motivasi Belajar, Anak Penyandang Disabilitas Intelektual. ABSTRACT ISHNY AUDHIA RIFDAH. The Effect of Positive Reinforcement Technique Development with Quantum Learning on Increasing Learning Motivation of Children with Intellectual Disabilities. Supervised by: Meiti Subardhini and Sakroni. The development of Positive Reinforcement Techniques with Quantum Learning is the result of psychosocial therapy technology in the form of combining Positive Reinforcement techniques with the Quantum Learning model to increase the learning motivation of children with mild intellectual disabilities or able to learn. The addition of the Quantum Learning model aims to generate motivation from the subject's self (intrinsic motivation) and find and develop self-potential. This motivation usually arises because of a person's hopes, goals and desires for something so that they has the enthusiasm to achieve it. This study aims to explain the results of the implementation of the development of Positive Reinforcement techniques with Quantum Learning to increase the learning motivation of children with mild intellectual disabilities. This research uses a quantitative approach with Single Subject Design (SSD) type A-B-A reversal. The subjects in this study were AS and SP. The target behaviors observed in this study are resilience in facing difficulties, doing tasks, expressing opinions or questions and maintaining concentration. The validity test of the measuring instrument uses face validity, while the reliability test uses percent agreement. The data analysis used is a visual analysis consisting of analysis within conditions and between conditions. The results showed that the development of Positive Reinforcement techniques with Quantum Learning has been proven to be able to increase the learning motivation of children with mild intellectual disabilities known through the analysis of data trends that show an increasing trend and the percentage of overlap in the analysis between conditions lies in the range 0%-90%. The smaller the overlap percentage, the stronger the effect of the intervention on treatment change. Keywords: Development of Positive Reinforcement Techniques with Quantum Learning, Learning Motivation, Children with Intellectual Disabilities.Item Pengendalian Sosial Oleh Tokoh Masyarakat Terhadap Remaja Yang Mengkonsumsi Minuman Keras di Kelurahan Kalibaru Kecamatan Cilincing Kota Jakarta Utara(Perpustakaan, 2023-08-14) ALDI EALRIAN PUTRA, NRP.19.04.286; Sakroni; Ujang MuhyidinABSTRAK ALDI EALRIAN PUTRA, 19.04.286. Pengendalian Sosial Oleh Tokoh Masyarakat Terhadap Remaja Yang Mengkonsumsi Minuman Keras di Kelurahan Kalibaru Kecamatan Cilincing Kota Jakarta Utara. Skripsi. 2023. Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung. Pembimbing: Sakroni dan Ujang Muhyidin. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang pengendalian sosial olehtokoh masyarakat terhadap remaja yang mengkonsumsi minuman keras di Kelurahan Kalibaru Kecamatan Cilincing Kota Jakarta Utara. Tujuan penelitian ini memperoleh data dan gambaran yang jelas mengenai karakteristik responden, pengendalian sosial oleh tokoh masyarakat yang dilihat dari aspek mendidik, mengajak, dan memaksa. Metode penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, yang bertujuan menggambarkan tentang pengendalian sosial oleh tokoh masyarakat terhadap remaja yang mengkonsumsi minuman keras di Kelurahan Kalibaru. Teknik penarikan sampel menggunakan teknik simple random sampling yang dijadikan responden yaitu sebanyak 92 orang. Responden pada penelitian ini adalah tokoh masyarakat Kelurahan Kalibarudengan rincian laki-laki 69 orang dan perempuan 23 orang. Teknikpengumpulan data yang digunakandalampenelitianstudidokumentasi, dan angket. Uji validitasmenggunakanvaliditasmuka. Hasil penelitianmenunjukanbahwapengendaliansosial oleh tokohmasyarakatterhadapremaja yang mengkonsumsiminumankeras di KelurahanKalibaru pada aspekmendidikberada pada total skor 789 pada tingkatan “tinggi”, aspekmengajakberada pada total skor 820 pada tingkatan “tinggi”, dan aspekmemaksaberada pada total skor 845 pada tingkatan “tinggi”. Melihathasilpenelitianmenunjukanbahwapengendaliansosial oleh tokohmasyarakatterhadapremaja yang mengkonsumsiminumankerasberada pada tingkatan “tinggi” dengan total keseluruhan 2454. Berdasarkanhasiltersebutmakaditawarkan program: “PeningkatanKapasitasTokoh Masyarakat dalamMencegahRemajaMengkonsumsiMinumanKeras”. Kata Kunci: Pengendalian Sosial, Tokoh Masyarakat, Remaja, Minuman Keras ABSTRACT ALDI EALRIAN PUTRA, 19.04.286. Social Control by Community Leaders Against Teenagers Who Consume Liquor in Kalibaru Village, Cilincing District, North Jakarta City. Thesis. 2023. Bandung Social Welfare Polytechnic (BPSW). Supervisors: Sakroni andUjangMuhyidin. This study was conducted to obtain an overview of social control by community leaders against adolescents who consume liquor in Kalibaru Village, Cilincing District, North Jakarta City. The purpose of this study is to obtain clear data and images of respondents' characteristics, social control by community leaders seen from the aspects of educating, inviting, and coercing. This research method is a descriptive method with a quantitative approach, which aims to describe social control by community leaders over adolescents who consume liquor in Kalibaru Village. The sampling technique uses a simple random sampling technique that was used by respondents as many as 92 people. The respondents in this study were community leaders of Kalibaru Village with details of 69 men and 23 women. Data collection techniques used in documentation studies, and questionnaires. Test validity using advance validity. The results showed that social control by community leaders on adolescents who consumed liquor in Kalibaru Village in the educational aspect was at a total score of 789 at the "high" level, the inviting aspect was at a total score of 820 at the "high" level, and the forcing aspect was at a total score of 845 at the "high" level. Looking at the results of the study, it shows that social control by community leaders over adolescents who consume liquor is at a "high" level with a total of 2454, but the implementation is still not optimal. Based on these results, a program was offered: "Counseling on Capacity Building of Community Leaders in Preventing Adolescents from Consuming Liquor". This program aims to prevent teenagers from consuming liquor in Kalibaru Village. The targets of the program are community leaders including the head of RW, RT, Head of Karang Taruna, Head of Community Organization and Religious Leaders. Keywords: social control, community leader, youth, liquorItem Rehabilitasi Sosial Dalam Menangani Korban Penyalahgunaan NAPZA di Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Yayasan Sekar Mawar Lembang. Politeknik Kesejahteraan Sosial(Perpustakaan, 2024-01-18) Naila Fadhilla Gilviola, 1904101.; Sakroni; Ujang MuhyidinABSTRAK Naila Fadhilla Gilviola, 1904101. Rehabilitasi Sosial Dalam Menangani Korban Penyalahgunaan NAPZA di Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Yayasan Sekar Mawar Lembang. Politeknik Kesejahteraan Sosial Pembimbing : Sakroni dan Ujang Muhyidin. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba yang menjadi masalah global yang merugikan. Kementerian Sosial Republik Indonesia berupaya mengatasi masalah ini dengan menyediakan Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) pada bidang NAPZA melalui Lembaga Rehabilitasi Sosial atau Lembaga Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan NAPZA. LKS Yayasan Sekar Mawar Kabupaten Bandung Barat adalah salah satu lembaga yang memberikan program rehabilitasi sosial kepada korban penyalahgunaan NAPZA. Namun, terdapat kendala dalam tahapan proses rehabilitasi sosial di LKS Yayasan Sekar Mawar Lembang. Klien sering kambuh atau relapse karena memiliki keinginan kuat untuk menggunakan NAPZA dan terjadi hambatan dalam komunikasi dengan keluarga klien, yang merupakan bagian penting dalam proses rehabilitasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami secara detail bagaimana proses rehabilitasi sosial dilakukan dalam menangani korban penyalahgunaan NAPZA di lembaga tersebut dan mengidentifikasi faktor-faktor penghambat yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan rehabilitasi sosial di LKS Yayasan Sekar Mawar Lembang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Latar yang digunakan yaitu latar tertutup dan terbuka dengan sumber data primer Petugas Rehabilitasi Sosial dan Klien di LKS Yayasan Sekar Mawar Lembang dan sumber data sekunder yaitu publikasi ilmiah. Teknik penentuan informannya adalah purposive, sedangkan untuk validasi data menggunakan triangulasi sumber dan membercheck. Hasil penelitian menunjukkan bahwa LKS Yayasan Sekar Mawar Lembang berhasil melaksanakan 5 dari 7 tahapan rehabilitasi sosial sesuai teori yang diatur oleh Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2017. Meskipun ada perbedaan istilah, pelaksanaannya sesuai teori. Namun, kendala dalam pelaksanaan rehabilitasi sosial terutama dalam komunikasi dengan keluarga klien menyebabkan pengungkapan masalah tidak optimal. Disarankan meningkatkan kapasitas petugas rehabilitasi sosial agar lebih efektif membantu rehabilitasi korban penyalahgunaan NAPZA di LKS Yayasan Sekar Mawar Lembang. Program ini diusulkan setelah dianalisis melalui teknik analisis SWOT (Strengh, Weakness, Opportunity, dan Threat). Kata Kunci : Lembaga Kesejahteraan Sosial, NAPZA, Rehabilitasi Sosial viii ABSTRACT Naila Fadhilla Gilviola, 1904101. Rehabilitasi Sosial Dalam Menangani Korban Penyalahgunaan NAPZA di Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Yayasan Sekar Mawar Lembang. Politeknik Kesejahteraan Sosial Pembimbing : Sakroni dan Ujang Muhyidin. This research is motivated by the problem of entrapment and illicit drug trafficking which is a detrimental global problem. The Ministry of Social Affairs of the Republic of Indonesia seeks to overcome this problem by providing Social Welfare Institutions (LKS) in the drug sector through Social Rehabilitation Institutions or Social Rehabilitation Institutions for Victims of Drug Abuse. The LKS Sekar Mawar Foundation, West Bandung Regency, is one of the institutions that provides social rehabilitation programs to victims of drug crimes. However, there are obstacles in the stages of the social rehabilitation process at the Sekar Mawar Lembang Foundation LKS. Clients often recover or relapse because they have a strong desire to use drugs and create barriers in communication with the client's family, which is an important part of the rehabilitation process. The purpose of this research is to understand in detail how the social rehabilitation process is carried out in dealing with victims of drug attacks in the institution and identify the inhibiting factors that might occur in the implementation of social rehabilitation at the LKS Sekar Mawar Lembang Foundation. This study used qualitative research methods. The backgrounds used are closed and open backgrounds with primary data sources of Social Rehabilitation Officers and Clients at the LKS Sekar Mawar Lembang Foundation and secondary data sources, namely scientific publications. The information shopping technique is purposive, while for data validation using source triangulation and member checking. The results showed that the LKS Sekar Mawar Lembang Foundation succeeded in carrying out 5 of the 7 stages of social rehabilitation according to the theory stipulated by the Regulation of the Minister of Social Affairs of the Republic of Indonesia Number 9 of 2017. Even though there are differences in terms, the implementation is according to theory. However, the obstacles in social rehabilitation, especially in communication with the client's family, cause the disclosure of problems is not optimal. It is recommended to increase the capacity of social rehabilitation rehabilitation officers to be more effective in assisting the rehabilitation of victims of drug addiction at the LKS Sekar Mawar Lembang Foundation. This program was proposed after being analyzed through a SWOT analysis technique (Strength, Weakness, Opportunity, and Threat). Keywords: Social Welfare Institutions, Drugs, Social RehabilitationItem Rehabilitasi Sosial Orang Dengan Gangguan Jiwa di Rumah Singgah Dosaraso Kabupaten Kebumen(Perpustakaan, 2024-03-14) RISTA ILMA TIARA, 19.04.138.; Sakroni; Ujang MuhyidinABSTRAK RISTA ILMA TIARA, 19.04.138. Rehabilitasi Sosial Orang Dengan Gangguan Jiwa di Rumah Singgah Dosaraso Kabupaten Kebumen, Dosen Pembimbing: Sakroni dan Ujang Muhyidin. Rehabilitasi sosial merujuk pada proses refungsionalisasi dan pengembangan untuk memungkinkan seseorang mampu melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar dalam kehidupan masyarakat. Orang dengan gangguan jiwa yang sudah selesai menjalani perawatan medis namun belum memiliki kemampuan untuk berfungsi sosial di masyarakat perlu menjalani rehabilitasi sosial. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris terkait: 1) Karakteristik informan, 2) Bimbingan mental spiritual di Rumah Singgah Dosaraso, 3) Bimbingan fisik di Rumah Singgah Dosaraso, 4) Bimbingan Sosial di Rumah Singgah Dosaraso, 5) Bimbingan keterampilan di Rumah Singgah Dosaraso, dan 6) Harapan informan terhadap rehabilitasi sosial yang diberikan di Rumah Singgah Dosaraso. Pendekatan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Informan yang ditetapkan dalam penelitian ini berjumlah 4 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan rehabilitasi sosial sudah mengikuti standar operasional pelayanan namun belum optimal. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti mengusulkan program Pelatihan Pelayanan Rehabilitasi Sosial di Rumah Singgah Dosaraso menggunakan metode social group work dengan tipe kelompok pemecahan masalah dan pengambilan keputusan yang bertujuan untuk mengoptimalkan kualitas pelayanan rehabilitasi sosial di Rumah Singgah Dosaraso. Kata Kunci: Rehabilitasi Sosial, Orang Dengan Gangguan JiwaItem Resiliensi Anak Terlantar Dalam Menghadapi Bullying (perundungan) SOS Children’s Village Lembang. Skripsi 2023. Politeknik Kesejateraan Sosial (Poltekesos) Bandung.(Perpustakaan, 2024-02-06) JELITA PAULA ZAKARIA, 19.04.189.; Sakroni; Ujang MuhyidinABSTRAK JELITA PAULA ZAKARIA, 19.04.189. Resiliensi Anak Terlantar Dalam Menghadapi Bullying (perundungan) SOS Children’s Village Lembang. Skripsi 2023. Politeknik Kesejateraan Sosial (Poltekesos) Bandung. Pembimbing: Sakroni, Ujang Muhyidin. Resiliensi adalah kemampuan individu untuk bangkit kembali, beradaptasi serta menghadapi dan memecahkan stressor yang ada, sehingga dapat bertahan dalam situasi yang membuat tertekan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran empirik tentang: 1. Karakteristik responden, 2. pengendalian emosi responden, 3. gambaran optimisme responden, 4. analisis penyebab responden, 5. empati responden, 6. efikasi responden, 7. reaching out responden, 8. pengendalian impuls responden. Populasidalam penelitian ini adalah anak yang menjadi penerima manfaat di SOS Children’s Village Lembang sebanyak 48 orang. Pengambilan sampel menggunakan sensus atau seluruh populasi dijadikan sampel. Teknik pengumpulandata menggunakan angket. Alat ukur menggunakan skala likert dan uji validitas menggunakan Face Validity serta uji reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat resiliensi anak terlantar dalam menghadapi bullying (perundungan) di SOS Childre’s Village Lembang berada pada kategori tinggi dengan skor 13.686. Pengendalian emosi responden memiliki skor total sebesar 1836 berada pada kategori tinggi, gambaran optimisme responden memiliki skor total sebesar 1929 berada pada kategori tinggi, analisis penyebab responden memiliki skor total sebesar 1881 berada pada kategori sedang, empati responden memiliki skor total sebesar 2000 berada pada kategori tinggi, efikasi responden memiliki skor total sebesar 2156 berada pada kategori tinggi, reaching out responden memiliki skor total sebesar 1778 berada pada kategori sedang, pengendalian impuls responden memiliki skortotal sebesar 2145 berada pada kategori tinggi. . Analisis masalah menunjukkan bahwa terdapat permasalahan pada resiliensi anak terlantar dalam menghadapi bulllying, khususnya kemampuan analisis sebab akibat dan reaching out yang masih berada pada kategori sedang. Oleh karena itu, maka disusulkan Program ”Peningkatan Kemampuan Analisis Sebab Akibat dan Reaching out Dalam Menguatkan Resiliensi Anak Terlantar melalui Recreation skill Group di SOS Children’s Village”. Kata Kunci: Resiliensi, Bullying (perundungan), Anak Terlantar ABSTRACT JELITA PAULA ZAKARIA, 19.04.189. Resiliensi Anak Terlantar Dalam Menghadapi Bullying (perundungan) SOS Children’s Village Lembang. Undergraduate Thesis. 2023. Bandung Polytechnic of Social Welfare (BPSW). Supervisor:Sakroni, Ujang Muhyidin. Resilience is an individual's ability to bounce back, adapt, and face and solve existing stressors so that they can survive in stressful situations. This study aims to obtain an empirical description of: 1. respondent characteristics; 2. respondent emotional control; 3. respondent optimism description; 4. respondent causal analysis; 5. respondent empathy; 6. respondent self-efficacy; 7. respondent reaching out; and 8.respondent impulse control. The population in thisstudy was 48 childrenwho were beneficiaries at SOS Children's Village Lembang. Sampling using a census, or the entire population, is used as a sample. Data collection techniques using a questionnaire The measuring instrument uses a Likert scale, and the validitytest uses Face Validity and reliability tests use the Alpha Cronbach formula. The results showed that the resilience level of neglected children in dealing with bullying (perundungan) at SOS Childre's Village Lembang was in the high category, with a score of 13,686. The respondent's emotional control has a total score of 1836, which is in the high category; the description of the respondent's optimism has a total scoreof 1929, which is in the high category; the cause analysis of the respondent has a total score of 1881, which is in the medium category; empathy has a total score of2000, which is in the high category; efficacy has a total score of 2156, which is in the high category; the respondent's reach out has a total score of 1778, which is inthe medium category; and the respondent's impulse control has a total score of 2145, which is in the high category. The problem analysis shows that there are problems with neglected children's resilience in dealing with bullying (perundungan), especially the ability to analyze cause and effect and reach out, which is still in the moderate category. Therefore, it is proposed that the program "Increasing the Ability of Analysis of Cause and Effect and Outreach in Strengthening the Resilience of Neglected Children through Recreation Skills Groups in SOS Children's Villages". Keywords: Resilience, Bullying (perundungan), Neglected childrenItem Solidaritas Sosial Remaja Anggota Komunitas BARCAF (Barudak Café) di Kelurahan Pasirkaliki Kecamatan Cimahi Utara Kota Cimahi, Karya Ilmiah Akhir Program Sarjana Terapan Sosial, Juli 2023,(perpustakaan, 2024-01-08) Lutfi Arifiandi Azhar, 19.04.202,; Sakroni; Ujang MuhyidinABSTRAK Lutfi Arifiandi Azhar, 19.04.202, Solidaritas Sosial Remaja Anggota Komunitas BARCAF (Barudak Café) di Kelurahan Pasirkaliki Kecamatan Cimahi Utara Kota Cimahi, Karya Ilmiah Akhir Program Sarjana Terapan Sosial, Juli 2023, Dosen Pembimbing: Sakroni, dan Ujang Muhyidin, Solidaritas sosial adalah suatu keadaan dimana suatu hubungan keadaan antara individu dan atau kelompok yang didasarkan pada faktor perasaan moral dan kepercayaan yang dianut bersama diperkuat oleh pengalaman-pengalaman emosional bersama. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji mengenai solidaritas sosial remaja anggota komunitas BARCAF di Kelurahan Pasirkaliki Kecamatan Cimahi Utara Kota Cimahi. Aspek-aspek yang diteliti meliputi Seperasaan, Sepenanggungan, dan Saling membutuhkan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Informan dalam penelitian ini berjumlah 3 orang remaja anggota komunitas BARCAF dengan usia 15-24 tahun. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah wawancara mendalam semi terstruktur dengan pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan anggota komunitas BARCAF memiliki perilaku solidaritas sosial sesuai dengan aspek seperasaan, sepenanggungan, dan saling butuh. Meskipun secara keseluruhan hubungan solidaritas sosial yang dimiliki anggota komunitas BARCAF tergolong baik, pada aspek seperasaan masih banyak anggota yang kurang memiliki perilaku seperasaan terhadap sesama anggota komunitas dikarenakan kurangnya kesadaran dari tiap anggota untuk lebih mengakrabkan diri dengan anggota lainnya. Sehingga peneliti merekomendasikan program peningkatan social life skill untuk meningkatkan kecakapan sosial antar anggota sebagai upaya untuk meningkatkan solidaritas sosial antar anggota komunitas BARCAF. Kata Kunci: Solidaritas Sosial, Perilaku, Komunitas ABSTRACT Lutfi Arifiandi Azhar, 19.04.202, Social Solidarity of Youth Members of the BARCAF Community (Barudak Café) in Pasirkaliki Village, North Cimahi District, Cimahi City, Final Scientific Work of Social Applied Bachelor Program, July 2023, Supervisor: Sakroni, and Ujang muhyidin Social solidarity is a situation in which a relationship between individuals and or groups based on moral feelings and shared beliefs is strengthened by shared emotional experiences. This study aims to examine the social solidarity of adolescent members of the BARCAF community in Pasirkaliki Village, North Cimahi District, Cimahi City. The aspects studied include feeling, sharing, and needing each other. This study uses a descriptive qualitative approach. The informants in this study were 3 youth members of the BARCAF community aged 15-24 years. The data collection technique used was semi-structured in-depth interviews by checking the validity of the data using data triangulation. The results of the study show that as a whole the members of the BARCAF community have social solidarity behavior in accordance with the aspects of feeling, sharing, and needing each other. Although overall the social solidarity relations of members of the BARCAF community are quite good, on the sentimental aspect there are still many members who do not have the same feeling towards fellow community members due to the lack of awareness of each member to get to know each other better. So the researchers recommend a program to improve social life skills to improve social skills among members as an effort to increase social solidarity among members of the BARCAF community. Keywords: Social Solidarity, Behavior, CommunityItem Tingkat Kepuasan Anak terhadap Pelayanan Sosial di dalam Panti Pelayanan Sosial Anak (PPSA) Taruna Yodha Kabupaten Sukoharjo(Perpustakaan, 2024-02-19) SETIYA CAHYA NINGRUM, 19.04.130.; Sakroni; Ujang MuhyidinABSTRAK SETIYA CAHYA NINGRUM, 19.04.130. Tingkat Kepuasan Anak terhadap Pelayanan Sosial di dalam Panti Pelayanan Sosial Anak (PPSA) Taruna Yodha Kabupaten Sukoharjo, Dibimbing oleh Sakroni dan Ujang Muhyidin. Tingkat kepuasan terhadap pelayanan sosial adalah perasaan senang atau kecewa yang muncul setelah membandingkan antara persepsi terhadap pelayanan yang diberikan oleh lembaga pelayanan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan gambaran secara empirik tentang : 1. Karakteristik responden, 2. Aspek relevansi (pemenuhan kebutuhan), 3. Aspek dampak (manfaat positif pelayanan sosial), 4. Aspek kebahagiaan (partisipasi dengan berbagai pihak panti). Desain penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis survey deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah anak masa perkembangan remaja yang menjadi penerima manfaat di PPSA Taruna Yodha Kabupaten Sukoharjo sebanyak 55 orang. Pengambilan sampel menggunakan sensus. Teknik pengumpulan data menggunakan angket. Alat ukur menggunakan skala likert dan uji validitas menggunakan Face Validity serta uji reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepuasan anak terhadap pelayanan sosial di PPSA Taruna Yodha Kabupaten Sukoharjo berada pada kategori tinggi dengan skor total 6859. Aspek relevansi (pemenuhan kebutuhan) bagi responden memiliki skor total sebesar 2275 berada pada kategori tinggi, Aspek dampak (manfaat positif pelayanan sosial) bagi responden memiliki skor total 2429 berada pada kategori sedang, dan Aspek kebahagiaan (partisipasi dengan berbagai pihak panti) bagi responden memiliki skor total 2155 berada pada kategori tinggi. Analisis masalah menunjukkan bahwa terdapat permasalahan pada tingkat kepuasan anak terhadap pelayanan sosial di PPSA Taruna Yodha Kabupaten Sukoharjo, khususnya pada aspek dampak (manfaat positif pelayanan sosial) yang masih berada pada kategori sedang. Oleh karena itu, maka diusulkan program alternatif untuk meningkatkan pelayanan sosial di PPSA Taruna Yodha Sukoharjo yaitu “Workshop tentang teknik-teknik pekerjaan sosial casework dalam peningkatan kapasitas pegawai di PPSA Taruna Yodha Sukoharjo.” Kata Kunci : Kepuasan, Pelayanan Sosial, Anak ABSTRACT SETIYA CAHYA NINGRUM, 19.04.130. The Level of Children's Satisfaction with Social Services in the Taruna Yodha Children's Social Service Institution (PPSA), Sukoharjo Regency, Supervised by Sakroni and Ujang Muhyidin. The level of satisfaction with social services is a feeling of pleasure or disappointment that arises after comparing perceptions of the services provided by social service institutions. This study aims to describe empirically about: 1. Characteristics of respondents, 2. Aspects of relevance (fulfillment of needs), 3. Aspects of impact (positive benefits of social services), 4. Aspects of happiness (participation with various parties to the orphanage). The research design is a quantitative research with a descriptive survey type. The population in this study were 55 children during the adolescent development period who became beneficiaries at PPSA Taruna Yodha, Sukoharjo Regency. Sampling using a census. Data collection techniques using a questionnaire. Measuring tool using a scale likert and validity test using Face Validity and reliability test using the formula Alpha Cronbach. The results showed that the level of satisfaction of children with social services at PPSA Taruna Yodha Sukoharjo Regency was in the high category with a total score of 6859. Aspects of relevance (fulfillment of needs) for respondents had a total score of 2275 in the high category, Aspects of impact (positive benefits of social services ) for respondents has a total score of 2429 which is in the medium category, and the aspect of happiness (participation with various orphanages) for respondents has a total score of 2155 which is in the high category. The problem analysis shows that there are problems with the level of child satisfaction with social services at PPSA Taruna Yodha, Sukoharjo Regency, especially in terms of impact (positive benefits of social services) which are still in the moderate category. Therefore, an alternative program is proposed to improve social services at PPSA Taruna Yodha Sukoharjo, namely "Workshop about social work casework techniques in building the capacity of employees at PPSA Taruna Yodha Sukoharjo." Keywords : Satisfaction, Social Services, Children