Master Theses
Permanent URI for this community
Browse
Browsing Master Theses by Subject "Anak Terlantar"
Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
Item PENGARUH IMPLEMENTASI TEKNIK KOREKSI BERLEBIH DENGAN BERPUSAT PADA TUGAS TERHADAP PENURUNAN PERILAKU INDISIPLINER ANAK TERLANTAR DI SENTRA HANDAYANI JAKARTA(Perpustakaan, 2025-09-22) Dela Vinka Ariska NRP. 23.01.012; Susilawati, M. Si., Ph. D.,; Tuti Kartika, Ph. D.,DELA VINKA ARISKA. Pengaruh Implementasi Teknik Koreksi Berlebih Dengan Berpusat Pada Tugas Terhadap Penurunan Perilaku Indisipliner Anak Terlantar Di Sentra Handayani Jakarta. Dibimbing oleh Susilawati dan Tuti Kartika Penegakkan perilaku disiplin dengan menggunakan Teknik Koreksi berlebih dalam pengasuhan alternatif anak berbasis intitusi belum optimal. Desain Teknik Koreksi Berlebih dengan Berpusat pada Tugas telah dirancang untuk mengatasi kelemahan Teknik Koreksi Berlebih dengan penugasan yang menghasilkan penguatan positif. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas penggunaan desain teknik tersebut dalam menurunkan perilaku indisipliner anak terlantar yang mendapat asuhan alternatif. Penelitian ini menggunakan metode Single Subject Desain dengan tipe desain A-B-A. Subjek penelitian ini adalah anak terlantar usia 14-17 tahun yang mendapat asuhan alternatif di Sentra Handayani, berjumlah tiga orang. Perilaku indisipliner yang menjadi fokus pada penelitian ini yaitu perilaku tidak izin meninggalkan sentra; perilaku merokok; dan perilaku tidak izin meninggalkan pelajaran serta bimbingan sosial. Perilaku tersebut diukur dengan menelaah laporan kejadian yang diperkuat dengan wawancara kepada pekerja sosial pendamping anak. Hasil penelitian ini menunjukkan bukti kecenderungan arah menurun pada hasil pengukuran dengan hasil perhitungan overlap pada subjek penelitian yaitu 16,6% dan 41%, 20% dan 20%, serta 13,3 dan 60%. Perhitungan tersebut bermakna bahwa Teknik Koreksi Berlebih dengan Berpusat pada Tugas efektif menurunkan frekuensi perilaku indisipliner. Hasil wawancara dengan Pekerja sosial pembina anak mengakui bahwa penggunaan teknik baru tersebut lebih berhasil menurunkan perilaku indisipliner daripada penggunaan teknik sebelumnya. Dengan demikian, teknik hasil rekayasa ini potensial digunakan oleh para pekerja sosial dalam penegakan disiplin dalam pengasuhan alternatif anak. Kata Kunci: Koreksi Berlebih, Berpusat pada Tugas, Perilaku Indisipliner, Anak TerlantarItem Sosialisasi Integratif dalam Penannganan Anak Terlantar di Kota Bekasi.(Perpustakaan, 2024-10-10) BENEDIKTA ORIDESTA ROSSA WAU.; Aribowo; Milly MildawatiABSTRAK BENEDIKTA ORIDESTA ROSSA WAU. Sosialisasi Integratif dalam Penannganan Anak Terlantar di Kota Bekasi. Dibimbing oleh: Aribowo dan Milly Mildawati Anak-anak merupakan aset berharga dalam pembangunan bangsa. Namun, anak terlantar di Kota Bekasi menjadi tantangan serius yang memerlukan penanganan segera. Konvensi Hak Anak Tahun 1989 dan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 menjadi landasan hukum untuk perlindungan anak. Pemerintah Kota Bekasi memiliki tanggung jawab untuk memberikan perlindungan dan pengasuhan kepada anak-anak terlantar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode Participatory Action Research (PAR) untuk mengembangkan desain teknologi "Sosialisasi Integratif" dalam penanganan anak terlantar di Kota Bekasi. Partisipasi aktif dari semua stakeholder menjadi kunci utama dalam menghasilkan solusi yang efektif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa; 1. Desain ini menyoroti pentingnya manajemen perdebatan, pemilihan lokasi yang inklusif, dan keseimbangan peran narasumber dengan partisipasi peserta untuk menciptakan lingkungan belajar yang dinamis.; 2. Melibatkan lembaga dari tingkat kelurahan hingga kota, dengan fokus pada reintegrasi sosial anak terlantar melalui edukasi dan perlindungan yang terpadu; 3. Implementasi Model Dinas Sosial dan lembaga terkait mengkoordinasikan kegiatan peduli anak, serta memberikan fasilitas dan pendampingan bagi anak-anak terlantar; 4. Menyediakan platform evaluasi dan kolaborasi yang memungkinkan berbagai sektor untuk memperbaiki dan mengintegrasikan solusi dalam perlindungan dan pemulihan anak terlantar; 5. Analisis Faktor Pendukung dan Penghambat: Faktor seperti komitmen pemerintah, kolaborasi multi-sektor, transparansi, pendidikan, dan partisipasi masyarakat mendukung implementasi model, sementara keterbatasan sumber daya, ketergantungan, tantangan administratif, stigma sosial, dan ketidakpastian ekonomi menjadi penghambat yang perlu diatasi. Model "Sosialisasi Integratif" dalam penanganan anak terlantar di Kota Bekasi merupakan pendekatan holistik yang melibatkan kolaborasi aktif dari semua pihak terkait. Dengan memanfaatkan partisipasi, evaluasi berkelanjutan, dan penyesuaian strategis, diharapkan model ini dapat meningkatkan efektivitas perlindungan anak terlantar dan mengarah pada integrasi sosial yang lebih baik dalam masyarakat. Kata Kunci: Sosialisasi Integratif; Anak Terlantar ABSTRACT BENEDIKTA ORIDESTA ROSSA WAU. Integrative Socialization in Handling Neglected Children in Bekasi City. Supervised by: Aribowo and Milly Mildawati Children are a valuable asset in nation building. However, neglected children in Bekasi City are a serious challenge that requires immediate treatment. The 1989 Convention on the Rights of the Child and Law Number 23 of 2002 are the legal basis for child protection. The Bekasi City Government has the responsibility to provide protection and care for abandoned children. This research uses a qualitative approach and the Participatory Action Research (PAR) method to develop an "Integrative Socialization" technology design in handling neglected children in Bekasi City. Active participation from all stakeholders is the main key in producing effective solutions. The results of this research show that; 1. This design highlights the importance of management, inclusive location selection, and balancing the role of resources with participant participation to create a dynamic learning environment; 2. Involve institutions from sub-district to city levels, with a focus on the social reintegration of neglected children through integrated education and protection; 3. Implementation Model: Social Services and related institutions coordinate child care activities, as well as provide facilities and assistance for neglected children; 4. Provide an evaluation and collaboration platform that enables various sectors to improve and integrate solutions in the protection and recovery of neglected children; 5. Analysis of Supporting and Inhibiting Factors: Factors such as government commitment, multi-sector collaboration, transparency, education, and community participation support the implementation model, while limited resources, dependency, administrative challenges, social stigma, and economic threats are obstacles that needs to be addressed. The "Integrative Socialization" model in handling abandoned children in Bekasi City is a holistic approach that involves active collaboration from all related parties. By utilizing participation strategies, continuous evaluation and adjustment, it is hoped that this model can increase the effectiveness of protecting neglected children and lead to better social integration in society. Keywords: Integrative Socialization; Abandoned ChildrenItem Sosialisasi Integratif dalam Penannganan Anak Terlantar di Kota Bekasi.(Perpustakaan, 2024-10-10) BENEDIKTA ORIDESTA ROSSA WAU. NRP.20.01.006; Aribowo; Milly MildawatiBENEDIKTA ORIDESTA ROSSA WAU. NRP.20.01.006 Sosialisasi Integratif dalam Penannganan Anak Terlantar di Kota Bekasi. Dibimbing oleh: Aribowo dan Milly Mildawati Anak-anak merupakan aset berharga dalam pembangunan bangsa. Namun, anak terlantar di Kota Bekasi menjadi tantangan serius yang memerlukan penanganan segera. Konvensi Hak Anak Tahun 1989 dan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 menjadi landasan hukum untuk perlindungan anak. Pemerintah Kota Bekasi memiliki tanggung jawab untuk memberikan perlindungan dan pengasuhan kepada anak-anak terlantar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode Participatory Action Research (PAR) untuk mengembangkan desain teknologi "Sosialisasi Integratif" dalam penanganan anak terlantar di Kota Bekasi. Partisipasi aktif dari semua stakeholder menjadi kunci utama dalam menghasilkan solusi yang efektif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa; 1. Desain ini menyoroti pentingnya manajemen perdebatan, pemilihan lokasi yang inklusif, dan keseimbangan peran narasumber dengan partisipasi peserta untuk menciptakan lingkungan belajar yang dinamis.; 2. Melibatkan lembaga dari tingkat kelurahan hingga kota, dengan fokus pada reintegrasi sosial anak terlantar melalui edukasi dan perlindungan yang terpadu; 3. Implementasi Model Dinas Sosial dan lembaga terkait mengkoordinasikan kegiatan peduli anak, serta memberikan fasilitas dan pendampingan bagi anak-anak terlantar; 4. Menyediakan platform evaluasi dan kolaborasi yang memungkinkan berbagai sektor untuk memperbaiki dan mengintegrasikan solusi dalam perlindungan dan pemulihan anak terlantar; 5. Analisis Faktor Pendukung dan Penghambat: Faktor seperti komitmen pemerintah, kolaborasi multi-sektor, transparansi, pendidikan, dan partisipasi masyarakat mendukung implementasi model, sementara keterbatasan sumber daya, ketergantungan, tantangan administratif, stigma sosial, dan ketidakpastian ekonomi menjadi penghambat yang perlu diatasi. Model "Sosialisasi Integratif" dalam penanganan anak terlantar di Kota Bekasi merupakan pendekatan holistik yang melibatkan kolaborasi aktif dari semua pihak terkait. Dengan memanfaatkan partisipasi, evaluasi berkelanjutan, dan penyesuaian strategis, diharapkan model ini dapat meningkatkan efektivitas perlindungan anak terlantar dan mengarah pada integrasi sosial yang lebih baik dalam masyarakat. Kata Kunci: Sosialisasi Integratif; Anak Terlantar ABSTRACT BENEDIKTA ORIDESTA ROSSA WAU. NRP.20.01.006 Integrative Socialization in Handling Neglected Children in Bekasi City. Supervised by: Aribowo and Milly Mildawati Children are a valuable asset in nation building. However, neglected children in Bekasi City are a serious challenge that requires immediate treatment. The 1989 Convention on the Rights of the Child and Law Number 23 of 2002 are the legal basis for child protection. The Bekasi City Government has the responsibility to provide protection and care for abandoned children. This research uses a qualitative approach and the Participatory Action Research (PAR) method to develop an "Integrative Socialization" technology design in handling neglected children in Bekasi City. Active participation from all stakeholders is the main key in producing effective solutions. The results of this research show that; 1. This design highlights the importance of management, inclusive location selection, and balancing the role of resources with participant participation to create a dynamic learning environment; 2. Involve institutions from sub-district to city levels, with a focus on the social reintegration of neglected children through integrated education and protection; 3. Implementation Model: Social Services and related institutions coordinate child care activities, as well as provide facilities and assistance for neglected children; 4. Provide an evaluation and collaboration platform that enables various sectors to improve and integrate solutions in the protection and recovery of neglected children; 5. Analysis of Supporting and Inhibiting Factors: Factors such as government commitment, multi-sector collaboration, transparency, education, and community participation support the implementation model, while limited resources, dependency, administrative challenges, social stigma, and economic threats are obstacles that needs to be addressed. The "Integrative Socialization" model in handling abandoned children in Bekasi City is a holistic approach that involves active collaboration from all related parties. By utilizing participation strategies, continuous evaluation and adjustment, it is hoped that this model can increase the effectiveness of protecting neglected children and lead to better social integration in society. Keywords: Integrative Socialization; Abandoned Children