Master Theses
Permanent URI for this community
Browse
Browsing Master Theses by Title
Now showing 1 - 20 of 37
Results Per Page
Sort Options
Item Desain Edukasi Kolaborasi Masyarakat dalam Pencegahan Perkawinan Anak di Kelurahan Cibadak Kabupaten Sukabumi.(Perpustakaan, 2024-08-29) SHAFIRA RATNASARI HUMAIRA, 2201002.; Bambang Rustanto.; Pribowo.SHAFIRA RATNASARI HUMAIRA, 2201002. Desain Edukasi Kolaborasi Masyarakat dalam Pencegahan Perkawinan Anak di Kelurahan Cibadak Kabupaten Sukabumi. Dosen Pembimbing : Bambang Rustanto. Pribowo. Perkawinan anak merujuk pada ikatan pernikahan di mana minimal satu dari kedua pasangan masih berusia di bawah 19 tahun, atau dapat dikategorikan sebagai anak anak atau remaja. Tingginya angka perkawinan anak disebabkan oleh berbagai faktor maka dari itu diperlukannya upaya untuk mencegah perkawinan anak terutama berbasis masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun dan mengembangkan Desain Edukasi Kolaborasi Masyarakat sebagai upaya pencegahan perkawinan anak. Penelitian ini menggunakan metode Participatory Action Research (PAR) dan pendekatan kualitatif. Penentuan keabsahan data penelitian ini menggunakan uji credibility, uji transferability, uji depenability, dan uji confirmability. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, Focus Group Discussion (FGD), dan studi dokumentasi. Informan pada penelitian ini berjumlah 9 (Sembilan) orang yang merupakan perwakilan dari community leader di Kelurahan Cibadak. Hasil penelitian yakni masyarakat yang diwakili oleh community leader berkolaborasi untuk melakukan upaya pencegahan perkawinan anak dengan melaksanakan tahapan-tahapan kegiatan. Implikasi teoritis dalam penelitian ini adalah mewujudkan pengembangan masyarakat lokal dan kolaborasi masyarakat dengan melalui Desain Edukasi Kolaborasi Masyarakat dalam mencegah perkawinan anak. Implikasi praktis dari penelitian ini adalah melaksanakan kegiatan berupa identifikasi community leader, pembentukan Tim Kerja Masyarakat yang terdiri dari berbagai unsur yang ada di masyarakat, pelatihan kepada Tim Kerja mengenai perkawinan anak, edukasi perkawinan anak yang dilakukan oleh Tim Kerja kepada masyarakat, pelaksanaan evaluasi proses dan evaluasi hasil, serta tindak lanjut dari hasil evaluasi. Kata Kunci: Perkawinan Anak, Edukasi, Kolaborasi Masyarakat. ABSTRACT SHAFIRA RATNASARI HUMAIRA, 2201002. Community Collaborative Education Design in Preventing Child Marriage in Cibadak Village, Sukabumi Regency. Supervisor : Bambang Rustanto. Pribowo. Child marriage refers to a marriage bond where at least one of the two partners is still under 19 years old, or can be categorized as a child or teenager. The high rate of child marriage is caused by various factors, therefore efforts are needed to prevent child marriage, especially community-based ones. This study aims to compile and develop a Community Collaborative Education Design as an effort to prevent child marriage. This study uses the Participatory Action Research (PAR) method and a qualitative approach. Determination of the validity of the research data uses credibility tests, transferability tests, dependability tests, and confirmability tests. Data collection techniques use interviews, observations, Focus Group Discussions (FGD), and documentation studies. The informants in this study numbered 9 (nine) people who were representatives of community leaders in Cibadak Village. The results of the study were that the community represented by community leaders collaborated to make efforts to prevent child marriage by carrying out stages of activity. The theoretical implications of this study are to realize local community development and community collaboration through Community Collaborative Education Design in preventing child marriage. The practical implications of this research are to carry out activities in the form of identifying community leaders, forming a Community Work Team consisting of various elements in the community, training the Work Team on child marriage, child marriage education carried out by the Work Team to the community, implementing process evaluations and results evaluations, and follow-up to the evaluation results. Keywords: Child Marriage, Education, Community Collaboration.Item Desain Kemitraan Lingkungan Sekolah sebagai Upaya Penguatan Pendidikan Karakter Siswa Di Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Kota Bandung. Dosen Pembimbing(Perpustakaan, 2023-12-08) GERRY CATUR CANOVA (21.01.024)ABSTRACT GERRY CATUR CANOVA (21.01.024). Desain Design of School Partnerships with the Environment as an Effort to Strengthen Student Character Education at 8 Senior High School in Bandung City. Advisor: ARIBOWO, M.Sc., Ph.D. &Dr. PRIBOWO, M.Pd. This study aims to compile and describe how to design a Desain of school partnership with the environment as an effort to strengthen character education according to Presidential Regulation (Perpres) Number 87 of 2017 concerning Strengthening Character Education. Character education is an issue that must always be implemented in schools, the main value in strengthening character must be reflected in the behavior of the school community through collaboration between various parties in the education unit. The approach used in this study is a qualitative research method. The research design used is Participatory Action Research (PAR). The data collected from this research was conducted through data collection techniques such as observation, interviews, documentation studies and group discussions. Based on the results of the initial assessment, the implementation of the collaboration program carried out by SMAN 8 Bandung involved multiple parties as an effort to obtain input on a policy. The process of cooperation that is carried out is usually called the Partnership Desain. The implementation of the Partnership Desain is considered to be effective in generating various inputs to schools. However, the implementation of the Partnership is considered less efficient in terms of managing the roles and involvement of parties. Therefore, it is necessary to develop a more efficient implementation of the Partnership Desain process through engineering processes. This technological Development is called the School Partnership Desain Design with the Environment as an Effort to Strengthen Student Character Education. This Development technology is the development of the Partnership Desain implementation system through the organization and division of roles and the involvement of multi-stakeholders. This technique is easy to use considering that the participants involved are already familiar with the partnership Desain. The existence of this engineering is expected to be a reference in streamlining the implementation of the School Partnership Desain with the Environment as an Effort to Strengthen Student Character Education through more organized institutions and contribute to the development of social work practice. Keywords: Partnership Desains, Schools Environment, Character Education ABSTRAK GERRY CATUR CANOVA (21.01.024). Desain Kemitraan Lingkungan Sekolah sebagai Upaya Penguatan Pendidikan Karakter Siswa Di Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Kota Bandung. Dosen Pembimbing: ARIBOWO, M.Si., Ph.D. & Dr. PRIBOWO, M.Pd. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun dan mendeskripsikan bagaimana Desain Kemitraan Lingkungan Sekolah sebagai Upaya Penguatan Pendidikan Karakter sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 87 tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter. Pendidikan karakter menjadi isu yang harus selalu diimplementasikan di sekolah, nilai utama dalam penguatan karakter haruslah tercermin dalam perilaku warga sekolah melalui kerjasama antara berbagai pihak dalam satuan pendidikan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Adapun desain penelitian yang digunakan adalah Participatory Action Research (PAR). Data yang dikumpulkan dari penelitian ini dilakukan melalui teknik pengumpulan data seperti observasi, wawancara, studi dokumentasi dan diskusi kelompok. Berdasarkan hasil asesmen awal, pelaksanaan program kerjasama yang dilakukan oleh SMAN 8 Bandung telah melibatkan multipihak sebagai upaya mendapatkan masukan terhadap suatu kebijakan. Proses kerjsama yang dilakukan biasa disebut Desain Kemitraan. Pelaksanaan Desain Kemitraan dianggap efektif menghasilkan berbagai masukan terhadap sekolah. Namun, pelaksanaan Kemitraan dianggap kurang efisien dari sisi pengelolaan peran dan keterlibatan pihak. Oleh karena itu, perlu adanya pengembangan pelaksanaan proses Desain Kemitraan yang lebih efisien melalui proses rekayasa. Pengembangan teknologi ini bernama Desain Kemitraan Lingkungan Sekolah sebagai Upaya Penguatan Pendidikan Karakter Siswa. Pengembangan Teknologi ini merupakan pengembangan sistem pelaksanaan Desain Kemitraan melalui pengorganisasian dan pembagian peran serta keterlibatan multipihak. Teknik ini mudah digunakan mengingat partisipan yang terlibat telah terbiasa dengan Desain kemitraan. Adanya rekayasa ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam mengefisiensikan pelaksanaan Desain Kemitraan Lingkungan Sekolah Sebagai Upaya Penguatan Pendidikan Karakter Siswa melalui kelembagaan yang lebih terorganisir serta memberikan kontribusi pengembangan dalam praktik pekerja sosial. Kata Kunci: Desain Kemitraan, Lingkungan Sekolah, Pendidikan KarakterItem Efektivitas Terapi Religious-Imaginal Exposure Terhadap Intensitas Post-Traumatic Stress Disorder Pada Anak Korban Kekerasan Seksual(Perpustakaan, 2023-12-08) JULI KRISWANTO JHONPRA VOLTA DUHA1ABSTRACT JULI KRISWANTO JHONPRA VOLTA DUHA, SUSILAWATI, MOCH. ZAENAL HAKIM, The effectiveness of religious-imaginal exposure therapy to the intensity of post-traumatic stress disorder in children's sexual abuse. Imaginal exposure practices with a Cognitive Behavior Therapy (CBT) base of theory often combined with a spiritual-religious approach can create ambiguity because of differences in perceived aspects, and lead to ineffective therapy. It is overcome by the engineering process of social work technology and helps provide the design religious-imaginal exposure (RIE). The study was made to test the design's effectiveness in reducing the intensity of posttraumatic stress disorder (PTSD) in children affected by sexual abuse. The study was conducted with quantitative. A quantitative approach with a single subject design is used to measure changes in the intensity of PTSD before and during the implementation of RIE. Data collected with interview techniques, questionnaires, and self-reports. The validity of RIE's design was tested through an expert validity test. Internal validity is guaranteed through the use of multiple baseline design; External validity is guaranteed through application of therapies on four subjects, and data reliability is guaranteed by remeasurement on the subject. An analysis of both conditions before (baseline) and during implementation (intervention) on all four subjects suggests that RIE therapy effectively lowers the intensity of PTSD in sexually abused children demonstrated with a change in positive levels on each subject (overlap 0%). The subject has a rational alternative of mind not to spook and avoid memories of traumatic events. The study suggests that RIE's design can be modified for use on the whole religion/trust and retested for further studies on a broader subject scale, as well as for an addition to the techniques in-vivo exposure and follow-up in the design of RIE therapy. Key words: religious, imaginal exposure, posttraumatic stress disorder, child of sexual abuse 2ABSTRAK JULI KRISWANTO JHONPRA VOLTA DUHA, SUSILAWATI, MOCH. ZAENAL HAKIM, Efektivitas Terapi Religious-Imaginal Exposure Terhadap Intensitas Post-Traumatic Stress Disorder Pada Anak Korban Kekerasan Seksual Praktik imaginal exposure dengan basis teori Cognitive Behavior Therapy (CBT) yang sering digabungkan dengan pendekatan spiritual-religius dapat menimbulkan ambiguitas karena perbedaan aspek belief, dan menyebabkan terapi tidak efektif. Hal tersebut diatasi melalui proses rekayasa teknologi pekerjaan sosial dan menghasilkan desain Religious-Imaginal Exposure (RIE). Penelitian ini dilakukan untuk menguji efektivitas desain tersebut dalam mengurangi intensitas Posttraumatic Stress Disorder (PTSD) pada anak korban kekerasan seksual. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode kuantitatif. Pendekatan kuantitatif dengan single subject design digunakan untuk mengukur perubahan tingkat intensitas PTSD sebelum dan selama implementasi teknik RIE, Data dikumpulkan dengan teknik wawancara, kuisioner, dan self-report. Validitas desain RIE diuji melalui uji validitas ahli. Validitas internal dijamin melalui penggunaan desain multiple baseline; validitas eksternal dijamin melalui penerapan terapi pada empat subjek, dan reliabilitas data dijamin melalui pengukuran berulang terhadap subjek. Hasil analisis antar kondisi sebelum (baseline) dan selama implementasi (intervensi) pada keempat subjek menunjukkan bahwa terapi RIE efektif menurunkan intensitas PTSD pada anak korban kekerasan seksual yang ditunjukkan dengan perubahan level positif pada masing-masing subjek (overlap 0%). Subjek memiliki alternatif pikiran rasional untuk tidak menakuti dan menghindari ingatan peristiwa traumatis. Penelitian ini menyarankan agar desain RIE dapat dimodifikasi untuk digunakan pada seluruh agama/kepercayaan dan diuji kembali pada penelitian selanjutnya dalam skala subjek yang lebih luas, serta perlunya penambahan teknik in-vivo exposure dan follow-up di dalam desain terapi RIE. Kata Kunci: Religious, Imaginal Exposure, Posttraumatic Stress Disorder, Anak Korban Kekerasan SeksualItem IMPLEMENTASI COGNITIVE BEHAVIOUR THERAPY DAN RELAPSE PREVENTION TRAINING TERHADAP KECEMASAN PENYALAHGUNA NAPZA DI YAYASAN GRAHAPRIMA KARYA SEJAHTERA KABUPATEN BANDUNG(Perpustakaan, 2023-08-28) RADEN ARYAN NUGROHO NRP. 21.01.017; Raden Enkeu Agiati; Rini Hartini Rinda AndayaniABSTRACT RADEN ARYAN NUGROHO. 2101017. Implementation of Cognitive Behaviour Therapy and Relapse Prevention Training on Anxiety of Drug Abusers at Graha Prima Karya Sejahtera Foundation, Bandung Regency. Supervisors RADEN ENKEU AGIATI and RINI HARTINI RINDA ANDAYANI. Cognitive Behaviour Therapy and Relapse Prevention Training are therapies aimed at addressing drug abusers' anxiety. Anxiety refers to a psychological disorder where drug abusers experience feelings of restlessness, difficulty sleeping, night waking, sleeplessness, and frequent early morning awakenings. The purpose of this study was to obtain an empirical picture, and analyse the anxiety disorder of drug abusers. The research method used is quantitative method with Single Subject Design (SSD) ABA model. Researchers used primary and secondary data sources. The validity test of the measuring instrument used in this study is the face validity test while the measuring instrument reliability test uses percent agreement. The research subject was a client of the Graha Prima Karya Sejahtera Foundation, aged 24 years, had undergone rehabilitation for at least 6 months and experienced anxiety. The researcher used the HARS instrument in measuring respondents' anxiety. The data analysis technique used is visual analysis with descriptive statistics. The results showed that Cognitive Behaviour Therapy and Relapse Prevention Training had an effect on reducing subject anxiety. This is evidenced by a decrease in subject anxiety which includes feelings of restlessness, difficulty falling asleep, nighttime awakenings, sleeplessness, and frequent early morning awakenings. Keywords: Cognitive Behaviour Therapy, Relapse Prevention Training, Anxiety, Drug Abuse, and Single Subject Design i ABSTRAK RADEN ARYAN NUGROHO. 2101017. Implementasi Cognitive Behaviour Therapy dan Relapse Prevention Training Terhadap Kecemasan Penyalahguna NAPZA di Yayasan Graha Prima Karya Sejahtera Kabupaten Bandung. Dosen Pembimbing RADEN ENKEU AGIATI dan RINI HARTINI RINDA ANDAYANI. Cognitive Behaviour Therapy dan Relapse Prevention Training adalah terapi bertujuan untuk mengatasi kecemasan penyalahguna NAPZA. Kecemasan merujuk pada gangguan psikologis penyalahguna NAPZA mengalami perasaan gelisah, kesulitan tidur, terbangun malam hari, tidak nyenyak, dan sering terbangun dini hari. Tujuan Penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran secara empiris, dan menganalisis gangguan kecemasan penyalahguna NAPZA. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kuantitatif dengan desain Single Subject Design (SSD) model ABA. Peneliti menggunakan sumber data primer dan sekunder. Uji validitas alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas face validity sedangkan uji realibilitas alat ukur menggunakan percent agreement. Subyek penelitian yaitu seorang klien Yayasan Graha Prima Karya Sejahtera, berusia 24 tahun, sudah menjalani rehabilitasi selama minimal 6 bulan dan mengalami kecemasan. Peneliti menggunakan instrumen HARS dalam mengukur kecemacan responden. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis visual dengan statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Cognitive Behaviour Therapy dan Relapse Prevention Training berpengaruh mengurangi kecemasan subyek. Hal tersebut dibuktikan dengan penurunan kecemasan subyek yang mencakup perasaan gelisah, kesulitan tidur, terbangun malam hari, tidak nyenyak, dan sering terbangun dini hari. Kata Kunci: Cognitive Behaviour Therapy, Relapse Prevention Training, Kecemasan, Penyalahguna NAPZA, dan Single Subject DesignItem IMPLEMENTASI COGNITIVE BEHAVIOUR THERAPY DAN RELAPSE PREVENTION TRAINING TERHADAP KECEMASAN PENYALAHGUNA NAPZA DI YAYASAN GRAHAPRIMA KARYA SEJAHTERA KABUPATEN BANDUNG(2023-09-10) RADEN ARYAN NUGROHOCognitive Behaviour Therapy and Relapse Prevention Training are therapies aimed at addressing drug abusers' anxiety. Anxiety refers to a psychological disorder where drug abusers experience feelings of restlessness, difficulty sleeping, night waking, sleeplessness, and frequent early morning awakenings. The purpose of this study was to obtain an empirical picture, and analyse the anxiety disorder of drug abusers. The research method used is quantitative method with Single Subject Design (SSD) ABA model. Researchers used primary and secondary data sources. The validity test of the measuring instrument used in this study is the face validity test while the measuring instrument reliability test uses percent agreement. The research subject was a client of the Graha Prima Karya Sejahtera Foundation, aged 24 years, had undergone rehabilitation for at least 6 months and experienced anxiety. The researcher used the HARS instrument in measuring respondents' anxiety. The data analysis technique used is visual analysis with descriptive statistics. The results showed that Cognitive Behaviour Therapy and Relapse Prevention Training had an effect on reducing subject anxiety. This is evidenced by a decrease in subject anxiety which includes feelings of restlessness, difficulty falling asleep, nighttime awakenings, sleeplessness, and frequent early morning awakeningsItem Implementasi Teknik Deep breathing dan Konseling Kelompok Terhadap Gangguan Kecemasan ODGJ Di Rumah Perlindungan Sosial Berbasis Masyarakat Kota Pekalongan. Dosen Pembimbing(Perpustakaan, 2023-12-12) HARIN WINANDA, 2101001.; Rini Hartini Rinda Andayani; Raden Enkeu AgiatiABSTRAK HARIN WINANDA, 2101001. Implementasi Teknik Deep breathing dan Konseling Kelompok Terhadap Gangguan Kecemasan ODGJ Di Rumah Perlindungan Sosial Berbasis Masyarakat Kota Pekalongan. Dosen Pembimbing : Raden Enkeu Agiati dan Rini Hartini Rinda Andayani. Implementasi teknik deep breathing dan konseling kelompok merupakan penggabungan teknik hasil rekayasa terapi psikososial terhadap Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Rumah Perlindungan Sosial Berbasis Masyarakat Kota Pekalongan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris, dan menganalisis gangguan kecemasan ODGJ. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif dengan Single Subject Design (SSD) dan jenis reversal A-B-A. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, kuesioner, dan studi dokumentasi. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder. Uji Validitas alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas muka (face validity), sedangkan uji realibilitas alat ukur menggunakan percent agreement. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis visual dengan statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gangguan kecemasan responden menurun dengan menggunakan teknik deep breathing dan konseling kelompok, dalam arti bahwa teknik deep breathing dan konseling kelompok berpengaruh terhadap gangguan kecemasan responden walaupun tidak significant. Kata Kunci : Deep Breathing, Konseling Kelompok, Gangguan Kecemasan, Gangguan Jiwa, Terapi Psikososial, dan Single Subject design ABSTRACT HARIN WINANDA, 2101001. Implementation of Deep breathing Techniques and Group Counseling Towards Anxiety Disorders of People with Mental Disorders at the Pekalongan City Community-Based Social Protection House. Supervisors: Raden Enkeu Agiati and Rini Hartini Rinda Andayani. The implementation of deep breathing and group counseling techniques is a combination of techniques resulting from psychosocial therapy engineering for People with Mental Disorders at the Pekalongan City Community-Based Social Protection House. This study aims to obtain an empirical description, and analyze the anxiety disorders of People with Mental Disorders. The research method used is a quantitative research method with Single Subject Design (SSD) and A-B-A reversal type. The data collection techniques used were observation, questionnaires, and documentation studies. The data sources used are primary and secondary data sources. Validity test of measuring instruments used in this study is face validity test, while the reliability test of measuring instruments uses percent agreement. The data analysis technique used is visual analysis with descriptive statistics. The results showed that the respondent's anxiety disorder decreased by using deep breathing techniques and group counseling, in the sense that deep breathing techniques and group counseling had an effect on the respondent's anxiety disorder even though it was not significant. Keywords: Deep Breathing, Group Counseling, Anxiety Disorders, Mental Disorders, Psychosocial Therapy, and Single Subject designItem Implementasi Terapi Realitas Dengan Keterampilan Praise, Reflection, Imitation, Description, Enthusiasm (PRIDE) Terhadap Peningkatan Disiplin Belajar Anak yang Berkonflik dengan Hukum (ABH) di Sentra Handayani Jakarta.(Perpustakaan, 2024-08-13) OVI NUR UTAMI, 22.01.024; Prof. Ellya Susilowati, M.Si., Ph.D; Meiti Subardhini, M.Si., Ph.D.OVI NUR UTAMI. Implementasi Terapi Realitas Dengan Keterampilan Praise, Reflection, Imitation, Description, Enthusiasm (PRIDE) Terhadap Peningkatan Disiplin Belajar Anak yang Berkonflik dengan Hukum (ABH) di Sentra Handayani Jakarta. Dibimbing oleh: Prof. Ellya Susilowati, M.Si., Ph.D dan Meiti Subardhini, M.Si., Ph.D. Terapi R+PRIDE merupakan hasil rekayasa teknologi terapi psikososial berupa modifikasi langkah-langkah terapi realitas agar menjadi lebih efektif dengan adanya pelibatan support system yaitu pengasuh asrama yang berperan sebagai orang tua pengganti selama anak menjalani masa rehabilitasi sosial di Sentra Handayani. Terapi R+PRIDE digunakan untuk menangani permasalahan Anak yang Berkonflik dengan Hukum (ABH) pada isu rendahnya perilaku disiplin. Penelitian ini bertujuan menjelaskan hasil implementasi terapi R+PRIDE terhadap peningkatan disiplin belajar ABH. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan Single Subject Design (SSD) jenis reversal A-B-A. Subjek dalam penelitian ini adalah MT, GY, dan HY. Perilaku sasaran yang diobservasi dalam penelitian ini terkait dengan disiplin belajar yaitu tertib ketika mengikuti kegiatan bimbingan sosial, melaksanakan ibadah sesuai agama, dan tertib mengikuti aturan asrama. Uji validitas alat ukur menggunakan face validity (validitas muka) dan uji reliabilitas menggunakan percent agreement. Kemudian analisis data yang digunakan yaitu analisis visual yang terdiri dari analisis dalam kondisi dan antar kondisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi R+PRIDE telah teruji mampu untuk meningkatkan disiplin belajar ABH yang artinya bahwa terapi R+PRIDE berpengaruh terhadap peningkatan disiplin belajar subjek penelitian yang diketahui melalui analisis kecenderungan data dengan trend meningkat dan persentase data overlap pada analisis antar kondisi berada di bawah 50% karena semakin kecil persentase data overlap, semakin kuat pengaruh intervensi terhadap perubahan perlakuan. Kata Kunci: Terapi Realitas, Keterampilan PRIDE, Disiplin Belajar, Anak yang Berkonflik dengan Hukum, Single Subject DesignItem Implementation of Family Support Group Model in Social Rehabilitation Program for Substance Abuse at GRAPIKS Foundation Bandung(Perpustakaan, 2023-12-12) VIKA NURDIAN SOLEHA 21.01.016ABSTRACT VIKA NURDIAN SOLEHA 21.01.016. Implementation of Family Support Group Model in Social Rehabilitation Program for Substance Abuse at GRAPIKS Foundation Bandung Relapse is a common phenomenon experienced by victims of substance abuse, and one of the triggering factors is the lack of family support. GRAPIKS Foundation has developed a family support service program; however, the program's effectiveness is considered suboptimal. Social workers and addiction counselors only provide individual counseling or family counseling to the families of substance abuse victims. The families of substance abuse victims have limited understanding of addiction and recovery, and they lack a space for acquiring information and sharing feelings to support each other. This study aims to develop a Family Support Group model utilized at GRAPIKS Foundation. Employing a qualitative approach, the study utilizes the Participatory Action Research (PAR) method. Data collection is conducted through in-depth interviews, documentary study, participatory observation, and focused group discussions. The study involves social workers, addiction counselors, families of substance abuse victims, substance abuse victims themselves, and Grapiks Foundation staff. Data analysis utilizes qualitative data analysis techniques.The results of the study demonstrate that the final model is more effective and applicable. The final model consists of family support group meetings with the presence of experts for psychoeducational seminars. After the implementation of the final model, significant changes are observed, including shifts in attitudes among family members and a high level of acceptance. Keywords: substance abuse, social rehabilitation, family support, family support group ABSTRAK VIKA NURDIAN SOLEHA 21.01.016. Implementasi Model Kelompok Dukungan Keluarga Dalam Program Rehabilitasi Sosial Penyalahgunaan NAPZA Di Yayasan GRAPIKS Bandung Relapse adalah salah satu fenomena yang biasa dialami oleh para korban penyalahgunaan NAPZA, salah satu faktor yang memicu relapse adalah lemahnya dukungan keluarga. Yayasan Grapiks sudah mengembangkan program layanan dukungan keluarga, namun program tersebut dinilai belum optimal. Pekerja sosial maupun konselor adiksi hanya melakukan konseling yang bersifat individu maupun konseling keluarga terhadap keluarga korban penyalahgunaan NAPZA. Pemahaman keluarga korban tentang adiksi dan pemulihan masih kurang, keluarga korban penyalahgunaan NAPZA belum memiliki ruang yang cukup untuk mendapatkan informasi dan berbagi perasaan untuk saling menguatkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model yang selama ini digunakan Yayasan Grapiks. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode Participatory Action Research (PAR). Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, studi dokumentasi, observasi partisipatif, dan diskusi kelompok terfokus. Penelitian melibatkan pekerja sosial, konselor adiksi, keluarga korban penyalahgunaan NAPZA, korban penyalahgunaan NAPZA, serta staf Yayasan Grapiks. Analisis data menggunakan teknik analisis data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model akhir lebih efektif dan lebih aplikatif. model akhir berupa pertemuan kelompok dukungan keluarga dengan mendatangkan para ahli untuk seminar psikoedukasi. Setelah diimplementasikannya model akhir kelompok dukungan keluarga terjadi perubahan yang signifikan yaitu adanya perubahan sikap yang dialami oleh para keluarga dan tingkat penerimaan yang cukup tinggi. Kata Kunci : NAPZA; rehabilitasi sosial; dukungan keluarga; kelompok dukungan keluargaItem MODEL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENANGANAN REMAJA BERESIKO DI RW. 09 KELURAHAN KEBON PISANG KECAMATAN SUMUR BANDUNG KOTA BANDUNG(Perpustakaan, 2019-10-01) Muhammad AkbarMUHAMMAD AKBAR. The Model of Empowering People in Case of YouthRisk in RW.09, Kebon Pisang Village, Sumur Bandung District, Bandung City. Advised by ELLYA SUSILOWATI, M.Si., Ph.D and SUSILAWATI, M.Si.,Ph.D. Many adolescents who carry out behaviors at risk that interfere with their growth and development such as smoking, fighting, bullying, dropping out of school,drugs, involved in prostitution and exposure to HIV / Aids. The community has a responsibility and is very potential in dealing with adolescent behavior at risk. However, not all people have empowerment both personally, interpersonally and organization in providing support and response to risk behavior. This research aims to capture and develop a model of community empowerment. The research method used is Participatory Action Research (PAR). Data collection techniques are used through interviews, observation, focus group discussions, and surveys to community elements, namely adolescents at risk, adolescents in general, parents of at-risk youth, parents in general, representatives of adults, community leaders and administrators of local organizations. The results of the study show that community empowerment is still weak in personal, interpersonal and organizational ways. Basic from this is an assessment of needs, empowerment planning involving the community. Then jointly implement the implementation of empowerment for adolescents by counseling children's rights, social and assertive skills, helping skills, forming a Children's Forum and optimizing Children's Reading Parks. For parents and adults socialization of child protection and good parenting. Strengthening the organization is seen as a network development with the Bandung Family Learning Center. The evaluation conducted shows the increasing empowerment of adolescents, adult parents and organizations. The practical implications of this research are the empowerment model in handling risks where each process involves the community. The recommendations of this study are the need for periodic capacity building both from adolescents, parents and adults through training and comparative studies and maintaining sustainability with networks that have been built. Keywords: Empowerment, Community, and at Youth RiskItem Model Pendidikan Pola Pengasuhan Anak Bagi Keluarga Pekerja Migran Indonesia di Desa Pamayahan Kecamatan Lohbener Kabupaten Indramayu.(Perpustakaan, 2024-01-02) Sharah Marcherie, 21.01.033.; Dede Kuswanda; Denti Kardeti.ABSTRAK Sharah Marcherie, 21.01.033. Model Pendidikan Pola Pengasuhan Anak Bagi Keluarga Pekerja Migran Indonesia di Desa Pamayahan Kecamatan Lohbener Kabupaten Indramayu. Dibimbing oleh Dede Kuswanda dan Denti Kardeti. Nasib anak sebagai generasi penerus bangsa tidak jauh dari kehadiran orang tua yang memainkan peranan penting dalam mendukung aspek pendidikan anak melalui pemberian pola asuh yang benar. Namun, berbeda nasibnya dengan anak-anak Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang kurang mendapatkan pengasuhan yang benar karena pola asuh dilakukan secara tunggal atau alternatif oleh keluarganya. Komunitas Senyum Anak Nusantara (SAN) Indramayu hadir untuk membantu aspek pendidikan anak dengan memberikan edukasi nonformal secara regular melalui model kegiatan Sekolah Nusantara. Namun, hasil pengkajian menunjukkan bahwa dukungan terhadap aspek pendidikan anak tidak cukup jika melalui pengembangan anaknya saja. Oleh karena itu, diperlukannya model pengembangan dengan memberikan edukasi tentang pola pengasuhan anak bagi orang tua/pengasuhnya. Penelitian yang dilakukan merupakan lanjutan dari kegiatan praktikum sebelumnya dengan tujuan penelitian untuk memperoleh gambaran tentang 1) model awal Sekolah Nusantara melalui pendidikan pola pengasuhan anak, 2) rencana implementasi model, 3) implementasi model, 4) evaluasi model, dan 5) model akhir Sekolah Nusantara melalui pendidikan pola pengasuhan anak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan partisipatif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, studi dokumentasi, dan diskusi kelompok terfokus. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tim Kerja Masyarakat (TKM) mampu terlibat dalam implementasi model dimulai dari tahap persiapan hingga evaluasi. Akan tetapi, terdapat kebutuhan untuk menyempurnakan model awal dengan menambahkan menambahkan tahapan asesmen untuk pengkajian sistem sumber, tahapan terminasi untuk pengakhiran implementasi kegiatan, dan tahapan keberlanjutan sebagai upaya tindak lanjut. Selain itu, perlunya dijelaskan output dari setiap tahapan model untuk mempermudah pencapaian tujuan model. Kata kunci: Edukasi nonformal, Pola pengasuhan anak, Anak-anak PMI, Desa Pamayahan. ABSTRACT Sharah Marcherie, 21.01.033. Educational Model of Parenting Patterns for Families of Indonesian Migrant Workers in Pamayahan Village, Lohbener District, Indramayu Regency. Advised by Dede Kuswanda and Denti Kardeti. The fate of children as the nation's next generation is not far from the presence of parents who play an important role in supporting aspects of children's education through providing the right parenting style. However, the fate of the children of Indonesian Migrant Workers is different, who do not get proper care because the parenting style is carried out singly or alternatively by their families. The Nusantara Children's Smile Community Indramayu is here to help with aspects of children's education by providing regular non-formal education through the Nusantara School activity model. However, the results of the study show that support for aspects of children's education is not enough if only through the development of their children. Therefore, a development model is needed by providing education about parenting patterns for parents/caregivers. The research carried out is a continuation of previous practicum activities with the aim of research to obtain an overview of 1) the initial model of Nusantara School through childcare education, 2) model implementation plans, 3) model implementation, 4) model evaluation, and 5) the final model of Nusantara School through childcare education. The method used in this research is participatory action research with a qualitative approach. Data collection techniques were carried out through in-depth interviews, participatory observation, documentation studies, and focus group discussions. The data analysis technique used is data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results showed that the Community Work Team (TKM) was able to be involved in the implementation of the model starting from the preparation stage to the evaluation. However, there is a need to refine the initial model by adding an assessment stage for source system assessment, a termination stage for ending activity implementation, and a sustainability stage as a follow-up effort. In addition, it is necessary to explain the output of each stage of the model to facilitate the achievement of model objectives. Keywords: Non-formal education, Parenting patterns, Children of Indonesian Migrant Workers, Pamayahan Village.Item Model Pengembangan Virtual Collaboration System pada Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga untuk Menurunkan Angka Putus Sekolah(Perpustakaan, 2023-12) DYAH NUR KHASANAH 20.01.027; Lina Favourita Sutiaputri; Denti KardetiABSTRACT DYAH NUR KHASANAH 20.01.027. Development Virtual Collaboration System in Family Development Session to Reduce Dropout Rates. Supervisor: Lina Favourita Sutiaputri and Denti Kardeti Family Development System (FDS) in the Program Keluarga Harapan (PKH) are one of the efforts to change the behavior of beneficiary families (KPM) in their daily lives towards improving social welfare both in the aspects of education, health and fulfillment of needs. The Virtual Collaboration System is the result of P2K2 technology engineering by utilizing Information and Communication Technology in delivering children's education materials by involving the surrounding environment through the formation of Community Work Teams (TKM). This study aims to: 1) Describe the initial model of the Virtual Collaboration System at the Family Development Session, 2) Formulate plans for the Development of the Virtual Collaboration System Model at the Family Development Session, 3) Implement the Virtual Collaboration System at the Family Development Session, 4) Develop the final model for the Development of the Virtual Collaboration Model System at the Family Development Session to Reduce School Drop Out Rates. This research was conducted in Srengseng Village, Kembangan District, West Jakarta City. This research was carried out using qualitative methods with an action research design. Data collection techniques were carried out using interview techniques, focus group discussions, participatory observation and documentation studies. Checking the validity of the data used is the credibility test (internal validity), the transferability test (external validity), the dependability test (reliability) and the confirmability test (objectivity). The research results show that P2K2 activities are still not running optimally due to several factors, namely being hampered by pandemic conditions, the large number of KPMs, and also KPMs who work.. This causes FDS to have no impact on the quality of education of KPM PKH children to reduce dropout rates. The results of the implementation of the Virtual Collaboration System at the Family Development Session (FDS) have an impact on optimizing the learning process through the use of Information and Communication Technology and by involving the surrounding environment through the formation of TKM. Keywords: Virtual Collaboration System,FDS, Education ABSTRAK DYAH NUR KHASANAH 20.01.027. Model Pengembangan Virtual Collaboration System pada Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga untuk Menurunkan Angka Putus Sekolah. Dosen Pembimbing: Lina Favourita Sutiaputri dan Denti Kardeti ×Kegiatan Peningkatan Kemampuan Keluarga dalam Program Keluarga Harapan (PKH) merupakan salah satu upaya untuk mengubah perilakuk Keluarga penerima manfaat (KPM) dalam kehidupan sehari-hari kearah peningkatan kesejahteraan sosial baik dalam aspek pendidikan, kesehatan dan pemenuhan kebutuhan. Virtual Collaboration System merupakan hasil rekayasa teknologi P2K2 dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam penyampaian materi Pendidikan anak dengan melibatkan lingkungan sekitar melalui pembentukan Tim Kerja Masyarakat (TKM). Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mendeskripsikan model awal Virtual Collaboration System, 2) Merumuskan perencanaan Pengembangan Model Virtual Collaboration System Pada Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga, 3) Mengimplementasikan Virtual Collaboration System Pada Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga, 4) Menyusun model akhir Pengembangan Model Virtual Collaboration System Pada Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga Untuk Menurunkan Angka Putus Sekolah. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Srengseng, Kecamatan Kembangan, Kota Jakarta Barat. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode kualitatif dengan rancangan penelitian tindakan (action research). Teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan teknik wawancara, diskusi kelompok terfokus, observasi partisipatif serta studi dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data yang digunakan adalah uji credibility (validitas internal), uji transferability (validitas eksternal), uji dependability (reliabilitas) serta uji confirmability (obyektivitas). Hasil penelitian menunjukan bahwa kegiatan P2K2 masih belum berjalan optimal karena beberapa faktor yaitu terkendala kondisi pandemi, jumlah KPM yang banyak, dan juga KPM yang bekerja. Hal ini menyebabkan P2K2 belum berdampak pada kualitas pendidikan Anak KPM PKH untuk menurunkan angka putus sekolah. Hasil dari implementasi Virtual Collaboration System pada Pertemuan Peningkatan Keluarga memberikan dampak optimalisasi proses pembelajaran melalui pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi serta dengan melibatkan lingkungan sekitar melalui pembentukan TKM. Kata Kunci: Virtual Collaboration System, P2K2, PendidikanItem Model Peningkatan Partisipasi Sosial Lanjut Usia dalam Pengelolaan Lingkungan (Ecovillage) Untuk Meningkatkan Keberfungsian Sosial Lansia di Desa Cibiru Wetan Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung(Perpustakaan, 2023-12-08) JAKA MAULANA SASTRAWIRIA, 21.01.011; Theresia Martina Marwanti ; Suharma.ABSTRAK JAKA MAULANA SASTRAWIRIA, 21.01.011. Model Peningkatan Partisipasi Sosial Lanjut Usia dalam Pengelolaan Lingkungan (Ecovillage) Untuk Meningkatkan Keberfungsian Sosial Lansia di Desa Cibiru Wetan Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung. Dibimbing oleh Theresia Martina Marwanti dan Suharma. Lanjut usia (Lansia) yang aktif dalam partisipasi sosial pengelolaan lingkungan produktif memiliki perasaan masih dibutuhkan oleh orang lain, aktualisasi diri, dan harga diri. Lokasi penelitian dilaksanakan di Desa Cibiru Wetan Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung. Secara khusus tujuan penelitian untuk: (i)memahami kondisi partisipasi sosial lansia dalam pengelolaan lingkungan; (ii)mengidentifikasi kebutuhan lansia untuk meningkatkan partisipasi dalam pengelolaan lingkungan; dan (iii)mengembangkan desain model peningkatan partisipasi sosial lansia dalam pengelolaan lingkungan untuk meningkatkan keberfungsian sosialnya. Metode penelitian yang yang digunakan adalah metode penelitian tindakan partisipatif dengan analisis data kualitatif deskriptif. Subjek penelitian ini adalah lansia dan anggota kelompok lansia yang tinggal di lokasi penelitian. Teknik penentuan subjek penelitian anggota kelompok lansia yang berada di lokasi penelitian dengan kategori lansia dan pra-lansia sebanyak delapan orang anggota Kelompok Kampung Lansia Desa Cibiru Wetan yang memiliki kemampuan memberikan informasi dipilih dengan purposive sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi partisipatif, studi dokumentasi, dan diskusi grup terfokus. Teknik keabsahan data dilakukan dengan uji credibility, uji transferability, uji dependability, dan uji confirmability. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model awal pelibatan partisipatif belum dapat meningkatkan partisipasi lansia sehingga perlu dilakukan pengembangan model peningkatan partisipasi sosial lansia. Kegiatan pengelolaan lingkungan menjadi sarana pelibatan lansia dan memberikan dukungan sosial. Lansia dapat memiliki teman mengobrol, peningkatan nilai ekonomi, dan peningkatan harga diri lansia tersebut untuk berkontribusi dalam perbaikan lingkungan tempatnya tinggal. Penelitian ini dapat memberikan pandangan bagi masyarakat dan pemangku kepentingan mengenai peningkatan partisipasi sosial lansia melalui kegiatan pengelolaan lingkungan yang bermanfaat meningkatkan keberfungsian sosial lansia serta manfaatnya untuk masyarakat secara umum sehingga bisa menjadi stimulus untuk mengembangkan program pemberdayaan lansia di berbagai daerah. Kata Kunci: Peningkatan Partisipasi, Keberfungsian Sosial, Lansia, Pengelolaan Lingkungan ABSTRACT JAKA MAULANA SASTRAWIRIA, 21.01.011. Model for Increasing Elderly Social Participation in Environmental Management (Ecovillage) to Improve Elderly Social Functioning in Desa Cibiru Wetan Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung. Guided by Theresia Martina Marwanti and Suharma. This study aims to develop a model for increasing the social participation of the elderly in environmental management to improve the social functioning of the elderly. The formulation of the research problem is the condition of the elderly's social participation in environmental management, the need for the elderly to increase their participation in environmental management, and the design of a model for increasing the social participation of the elderly in environmental management to improve their social functioning. The research method used is participatory action research with descriptive qualitative data analysis. Informants are the Elderly Village Group of Cibiru Wetan Village with purposive sampling. Data collection techniques were carried out by in-depth interviews, participatory observation, documentation studies, and focus group discussions. This research can provide views for the community and stakeholders regarding increasing the social participation of the elderly and its benefits for the community and for the elderly themselves so that it can be a stimulus for developing programs to empower the elderly in various regions. The social functioning of the elderly includes the ability of the elderly to socialize and give positive responses to others, and to be able to carry out social roles according to their status. Elderly who are able to utilize social resources well and have adequate social activities have wider and stronger social networks. This social network can provide the social support needed by the elderly in carrying out their social roles properly. Environmental management activities (ecovillage) are a means of involving the elderly and providing social support. The elderly can have friends to chat with, increase their economic value, and increase their self-esteem to contribute to improving the environment where they live. The results of the study include the condition of the elderly's social participation in environmental management, the need for the elderly to increase their social participation, the need to increase the social functioning of the elderly, and the development of a model for increasing the social participation of the elderly in the Elderly Village Group of Cibiru Wetan Village in carrying out environmental management that supports increasing the social functioning of the elderly based on the conditions and the needs of the elderly themselves. Keywords: Increasing Participation; Social Functionality; Elderly; Environmental Management (Ecovillage)Item Model Penyuluhan Aksi Perubahan Perilaku Pencegahan Stunting Berbasis Keluarga (Penyuluhan AP3SBK) di Desa Mekarjaya Kecamatan Pacet Kabupaten Bandung(Perpustakaan, 2023-12-11) MOHAMMAD FAIZAL NOOR A; MILLY MILDAWATI; BAMBANG RUSTANTO.ABSTRAK MOHAMMAD FAIZAL NOOR A. Model Penyuluhan Aksi Perubahan Perilaku Pencegahan Stunting Berbasis Keluarga (Penyuluhan AP3SBK) di Desa Mekarjaya Kecamatan Pacet Kabupaten Bandung. Pembimbing MILLY MILDAWATI DAN BAMBANG RUSTANTO. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Model Penyuluhan AP3SBK yang mencakup karakteristik informan, pemahaman perilaku stunting berbasis keluarga sebagai assesment, rencana model awal penyuluhan AP3SBK, intervensi model awal penyuluhan AP3SBK, hasil model akhir penyuluhan AP3SBK. Informan dalam penelitian ini adalah Kader PKK, Ibu Menyusui, Ibu Hamil dan Calon Ibu yang berjumlah 10 orang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui pendekatan Participatory Action Research (PAR). Sumber data adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Teknik Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, studi dokumentasi, observasi partisipatif, dan diskusi kelompok terfokus. Uji validitas data yang digunakan adalah uji credibility uji, transferability, uji dependability, uji confirmability. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis data kualitatif. Hasil penelitian berdasarkan pre test dan wawancara menunjukan bahwa masyarakat belum mengetahui apa itu stunting dan bagaimana cara mencegahnya, lalu dirancang model awal dan melakukan intervensi model awal, selanjutnya peneliti melakukan post test untuk melihat hasil dari intervensi model awal hasil dari post test menunjukan bahwa masyarakat sudah mulai memahami apa itu stunting dan bagaimana cara mencegahnya. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa model penyuluhan AP3SBK dapat dilaksanakan untuk masyarakat Desa Mekarjaya Kecamatan Pacet Kabupaten Bandung. Kata Kunci: Stunting, Model Penyuluhan, Penyuluhan Aksi Perubahan Perilaku Pencegahan Stunting Berbasis Keluarga (Penyuluhan AP3SBK), Desa Mekarjaya.Item Model Perencanaan Kanvas Program Sosial pada UPT Pusat Pelayanan Sosial Karya Wanita (PPSKW) Mattiro Deceng Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan(Perpustakaan, 2023-12-07) Rd. ZAKY MIFTAHUL FASA, 2101022ABSTRAK Rd. ZAKY MIFTAHUL FASA, 2101022. Model Perencanaan Kanvas Program Sosial pada UPT Pusat Pelayanan Sosial Karya Wanita (PPSKW) Mattiro Deceng Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan. Dosen Pembimbing: Dwi Heru Sukoco dan Decky Irianti Salah satu upaya pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan sosial adalah memberikan pembinaan dan pelayanan di dalam panti. Pusat Pelayanan Sosial Karya Wanita (PPSKW) Mattiro Deceng merupakan salah satu unit pelaksana teknis pada Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan yang memberikan pelayanan sosial bagi wanita tuna susila. Asesmen kebutuhan menunjukan bahwa perencanaan di PPSKW Mattiro Deceng belum maksimal. Hal ini berdampak pada kualitas layanan yang kurang maksimal. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan Model Perencanaan Kanvas Program Sosial sebagai alternatif model penyusunan perencanaan pada panti milik pemerintah. Penelitian ini menggunakan penelitian research and development yang dimulai dari asesmen kebutuhan, penyusunan draf model, implementasi draf model, evaluasi hasil implementasi model, dan model akhir. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan diskusi kelompok terfokus. Teknik keabsahan data menggunakan uji kredibilitas, transferabilitas, dependabilitas dan konfirmabilitas. Analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa Model Perencanaan Kanvas Program Sosial dapat meningkatkan efektivitas waktu pelaksanaan perencanaan, efisiensi anggaran perencanaan, dan kualitas perencanaan PPSKW Mattiro Deceng, yang ditunjukan dengan meningkatnya jumlah alternatif kegiatan/program dan meningkatnya kapasitas organisasi. Kata Kunci: Model Perencanaan, Kanvas Program Sosial, Manajemen Organisasi Pelayanan Kemanusiaan ABSTRACT Rd. ZAKY MIFTAHUL FASA, 2101022. The Planning Model Social Program Canvas at Center of Social Services for Women’s Work (PPSKW Mattiro Deceng) Makassar City, South Selatan Provinse. Supervisor: Dwi Heru Sukoco and Decky Irianti One of the government's efforts to realize social welfare is to provide coaching and services in institution. Center of Social Service for Women's Work (PPSKW) Mattiro Deceng, is one of the technical implementation units at the Social Agency of South Sulawesi Province which provides social services for prostitutes. The assessment showed that planning at PPSKW Mattiro Deceng was not optimal. This has an impact on the quality of service that is less than optimal. The purpose of this study is, to provide the planning model Social Program as an alternative to the planning model for government-owned institutions. This study uses research and development that starts with a needs assessment, drafting a model, implementing a draft model, evaluating the results of model implementation, and the final model. Data collection techniques using interviews, observation, and focus group discussions. The data validity technique uses credibility, transferability, dependability and confirmability tests. Data analysis used is data reduction, data presentation and conclusion. The results showed that the planning model Social Program Canvas increase the effectiveness of planning implementation time, planning budget efficiency, and the quality of PPSKW Mattiro Deceng's planning, as indicated by the increasing number of alternative activities/programs and increasing organizational capacity. Keywords: Planning Model, Social Program Canvas, Management Human Services OrganizationItem Penerapan Terapi Realitas WDEPC+M untuk Meningkatkan Motivasi Klien Penyalahgunaan NAPZA dalam Menjalankan Kegiatan di Sentra “Satria” Baturaden Jawa Tengah.(Perpustakaan, 2023-12-15) SABILLA CITRA AYU 20.01.031; TUTI KARTIKA; JUMAYAR MARBUNABSTRACT SABILLA CITRA AYU. 20.01.031. Application of WDEPC+M Reality Therapy to Increase the Motivation of Clients of Drug Abuse in Carrying Out Activities at the Sentra “Satria” Baturaden Central Java. Supervisors: TUTI KARTIKA and JUMAYAR MARBUN. Wants, Doing, Evaluation, Planning, Commitment+Monitoring (WDEPC+M) Reality Therapy is a development of WDEPC Reality Therapy which is psychosocial therapy. WDEPC+M Reality Therapy aims to increase the motivation of clients who abuse drugs in carrying out rehabilitation activities. The purpose of this study was to obtain an empirical description of the application of WDEPC+M reality therapy in increasing the motivation of clients who abuse drugs at the Baturaden "Satria" Sentra Central Java. In particular, this study aims to identify, describe, study, and analyze the level of motivation of clients who abuse drugs in carrying out activities before, during, and after implementing WDEPC+M reality therapy. The method used in this study is a quantitative method of experimental models using the revelsal Single Subject Design (SSD) A-B-A. Data collection techniques using observation, interviews, and documentation studies. The data analysis technique used is visual analysis, namely analysis within conditions and between conditions. The target behavior observed in this study is the behavior of being present on time in carrying out activities, carrying out activities to completion, and being active in carrying out activities. The results showed that there was an effect of the WDEPC+M reality therapy modification intervention to increase the motivation of clients who abuse drugs in carrying out activities on MZ and IL subjects. The effect of the intervention on changes in the subject's behavior based on the results of visual analysis is indicated by the trend of increasing graphs. This is also evidenced by an increase in the target behavior of the two research subjects in carrying out activities at the Satria Baturaden Center Central Java. WDEPC+M Reality Therapy can be a reference and contribute to the development of a model of reality therapy in social work practice with drugs. Keywords: Reality Therapy, WDEPC+M, Motivation, Drug Abuse Clients ABSTRAK SABILLA CITRA AYU. 20.01.031. Penerapan Terapi Realitas WDEPC+M untuk Meningkatkan Motivasi Klien Penyalahgunaan NAPZA dalam Menjalankan Kegiatan di Sentra “Satria” Baturaden Jawa Tengah. Dosen Pembimbing: TUTI KARTIKA dan JUMAYAR MARBUN. Terapi Realitas Wants, Doing, Evaluation, Planning, Commitment+Monitoring (WDEPC+M) merupakan sebuah pengembangan dari Terapi Realitas WDEPC yang merupakan terapi psikososial. Terapi Realitas WDEPC+M bertujuan untuk meningkatkan motivasi klien penyalahgunaan NAPZA dalam menjalankan kegiatan rehabilitasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran secara empirik tentang penerapan terapi realitas WDEPC+M dalam meningkatkan motivasi Klien Penyalahgunaan NAPZA di Sentra “Satria” Baturaden Jawa Tengah. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, menggambarkan, mengkaji, dan menganalisa tingkat motivasi klien penyalahgunaan NAPZA dalam menjalankan kegiatan saat sebelum, selama, dan sesudah penerapan terapi realitas WDEPC+M. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif model eksperimen dengan menggunakan desain Single Subject Desain (SSD) revelsal A-B-A. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan analisis visual yaitu analisis dalam kondisi dan antar kondisi. Perilaku sasaran yang di observasi dalam penelitian ini yaitu perilaku hadir tepat waktu dalam menjalankan kegiatan, menjalankan kegiatan hingga selesai, dan aktif dalam menjalankan kegiatan. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh dari intervensi modifikasi terapi realitas WDEPC+M untuk meningkatkan motivasi klien penyalahgunaan NAPZA dalam menjalankan kegiatan pada subjek MZ dan IL. Adanya pengaruh dari intervensi terhadap perubahan perilaku subjek berdasarkan hasil analisis visual yang ditunjukkan dengan kecenderungan peningkatan grafik. Hal tersebut juga dibuktikan dengan peningkatan perilaku sasaran dari kedua subjek penelitian dalam menjalankan kegiatan di Sentra Satria Baturaden Jawa Tengah. Terapi Realitas WDEPC+M dapat menjadi salah satu referensi dan memberikan kontribusi dalam pengembangan model terapi realitas pada praktik pekerjaan sosial dengan NAPZA. Kata kunci: Terapi Realitas, WDEPC+M, Motivasi, Klien Penyalahgunaan NAPZAItem PENGARUH ART THERAPY DENGAN POSITIVE REINFORCEMENT TERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA PENYANDANG DISABILITAS NETRA DI SENTRA WYATA GUNA BANDUNG(Perpustakaan, 2023-12-11) ABDUL GANI YUDISTIRA 21.01.002Item Pengaruh implementasi teknik systematic Desensitization and Generalization of operant Stimulus dalam menurunkan post traumatic stress Disorder anak Korban Kekerasan Seksual di sentra Phalamarta Sukabumi(Perpustakaan, 2024-08-29) Septyan Berliana Sumaki 2201018Item PENGARUH IMPLEMENTASI TERAPI REALITAS -TASK CENTERED (TIREC) DALAM MENURUNKAN IRRATIONAL BELIEFS KORBAN PENYALAHGUNAAN NAPZA DI YAYASAN GRAPIKS(Perpustakaan, 2023-12-14) RANDY WIGUNA SUDRAJAT 21.01.018; Admiral Nelson Aritonang; Ayi HaryaniABSTRACT RANDY WIGUNA SUDRAJAT. 21.01.018. The Effect of Implementation Reality Therapy – Task Centered (TIREC) in Reducing Irrational Beliefs of Victims of Drug Abuse at the Grapiks Foundation. Guided by: ADMIRAL NELSON ARITONANG dan AYI HARYANI Development of Reality therapy is designed by adding a task centered model as a result of engineering psychosocial therapy. This study aims to analyze the effect of the implementation of Reality Therapy – Task Centered (Tirec) in reducing irrational beliefs of victims of drug abuse at the Grapiks Foundation. The focus of intervention in this study is related to reducing irrational beliefs through the administration of reality therapy - task centered with cognitive aspects of want something to happen with absolute demands, hyperbolic, negatively evaluates himself when his desires are not fulfilled, and demanding of himself so he does not experience uncomfortabel conditions. The research method used is quantitative research using a single subject design (SSD). The research model used is A-B-A that occurs from three phases including: phase A1 (baseline), phase B (intervention), phase A2 (after intervention). The instruments used are the irrational beliefs and the recording sheet of behavioral observations.Data collection techniques used include observation, questionnaires, and documentation studies. The data obtained are analyzed using descriptive statistics and graphs of measurement results. The results of the study before the intervention and after the intervention there is a decrease in the frequency of irrational beliefs of victims of drug abuse. This is evidenced by the results of data analysis in conditions and between conditions that indicate an estimated decrease in direction trend, decreased data traces, decreased levels of change, and smaller overlap data. Then reinforced by the measurement results using a questionnaire that shows a significant decrease in scores. In the measurement of the baseline A1 phase, the scores of the three subjects is at a high level of irrational beliefs. Then in the baseline A2 phase or after the intervention, the scores shows the three subjects are at a low level of irrational beliefs. Based on the results of the study showed the implementation of the development of reality therapy - task centered effectively in reducing irrational beliefs of victims of drug abuse at the Grapiks Foundation, Bandung Regency. Keywords: Irrational beliefs, Victims of Drug Abuse, Tirec ABSTRAK RANDY WIGUNA SUDRAJAT. 21.01.018. Pengaruh Implementasi Terapi Realitas – Task Centered (TIREC) Dalam Menurunkan Irrational beliefs Korban Penyalahgunaan NAPZA di Yayasan Grapiks. Dosen Pembimbing: ADMIRAL NELSON ARITONANG dan AYI HARYANI Pengembangan terapi Realitas didesain dengan menambahkan model task centered sebagai hasil rekayasa terapi psikososial. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh implementasi Terapi Realitas – Task Centered (Tirec) dalam menurunkan irrational beliefs korban penyalahgunaan NAPZA di Yayasan Grapiks. Fokus intervensi dalam penelitian ini yaitu terkait penurunan irrational beliefs melalui pemberian terapi realitas – task centered dengan tolak ukur aspek kognitif menginginkan agar sesuatu terjadi dengan tuntutan yang absolut, hiperbolis, menilai negatif terhadap dirinya sendiri saat keinginannya tidak terpenuhi, dan menuntut terhadap dirinya sendiri agar dirinya tidak mengalami kondisi yang tidak nyaman. Pendekatan penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan Single Subject Design (SSD). Model penelitian yang digunakan yaitu A-B-A yang terjadi dari tiga fase antara lain: Fase A1 (baseline), Fase B (Intervensi), Fase A2 (setelah intervensi). Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner irrational beliefs dan lembaran pencatatan observasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain observasi, kuesioner, dan studi dokumentasi. Data yang diperoleh dianalis menggunakan statistik deskriptif dan grafik hasil pengukuran. Hasil penelitian sebelum intervensi dan setelah intervensi terjadi penurunan tingkat irrational beliefs korban penyalahgunaan NAPZA. Hal tersebut dibuktikan oleh hasil analisis data dalam kondisi dan antar kondisi yang menunjukan estimasi kecenderungan arah yang menurun, jejak data yang menurun, level perubahan yang menurun, dan data overlap yang semakin kecil. Kemudian diperkuat dengan hasil pengukuran dengan menggunakan kuesioner yang menunjukan penurunan skor yang cukup signifkan. Pada pengukuran fase baseline A1, skor ketiga subjek berada pada tingkat irrational beliefs yang tinggi. kemudian pada fase baseline A2 atau setelah intervensi, skor menunjukan ketiga subjek berada pada tingkat irrational beliefs yang rendah. Berdasarkan hasil penelitian tersebut menunjukkan implementasi pengembangan terapi realitas – task centered efektif dalam menurunkan irrational beliefs korban penyalahgunaan NAPZA di Yayasan Grapiks Kabupaten Bandung. Kata Kunci: Irrational beliefs, Korban Penyalagunaan NAPZA, TirecItem Pengaruh Integratif Terapi Realitas Dan Play Therapy Terhadap Tingkat Keterampilan Sosial Penyandang Disabilitas Mental Di Sentra Margo Laras Pati Propinsi Jawa Tengah(Perpustakaan, 2023-12-12) Asep Hidayat; Dr.Aep Rusmana, S.Sos., M.Si; Dr.Nurjanah, M.PdThe Integrative Effect Of Reality Therapy And Play Therapy On The Level Of Social Skills Of Persons With Mental Disabilities In Sentra Margo Laras Pati Central Java Province Asep Hidayat Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung Dr.Aep Rusmana, S.Sos., M.Si Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung Dr.Nurjanah, M.Pd Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung ABSTRACT This research is motivated by the problems of people with mental disabilities at the Margo Laras Center in Pati, namely low social skills. Social skills are interaction skills with other people in a social context in a specific way that is acceptable to society. Therefore, every individual is required to have social skills to be able to adapt to the surrounding environment so that they can overcome all the problems that arise as a result of interaction with their social environment. Low social skills if not handled properly can reduce the productivity of persons with mental disabilities so that in the future it will become a burden for families and society as well as for persons with mental disabilities themselves. The purpose of this study was to obtain an empirical description and analyze the characteristics of the subject, condition of communication skills, social interaction, cooperation, and subject motivation after receiving Integrative Reality Therapy and Play Therapy. This research in the application of play therapy is used to bring out behavior that lies in providing an environment that supports and helps individuals to develop problem-solving abilities and capacities for spontaneous social interaction then uses reality therapy to change ways of thinking and behavior due to distorted thinking which has an impact on low skills social subject. The method used in this study is a quantitative method with a Single Subject Design. Data collection techniques were carried out through interviews, and observation instruments. The data analysis technique used in this study is a quantitative data analysis technique using visual analysis within and between conditions. The results of the research data from the Baseline phase (A1) to the Results phase (A2) show an increase in the direction of the social skills chart. Thus Integrative Reality Therapy and Play Therapy can be used as alternative therapies to improve social skills for persons with mental disabilities. Keywords: Play Therapy, Reality Therapy, Social Skills Pengaruh Integratif Terapi Realitas Dan Play Therapy Terhadap Tingkat Keterampilan Sosial Penyandang Disabilitas Mental Di Sentra Margo Laras Pati Propinsi Jawa Tengah Asep Hidayat Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung Dr.Aep Rusmana, S.Sos., M.Si Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung Dr.Nurjanah, M.Pd Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan penyandang disablitas mental di Sentra Margo Laras di Pati yaitu keterampilan sosial yang rendah. Keterampilan sosial merupakan keterampilan interaksi dengan orang lain dalam konteks sosial dengan cara yang spesifik yang dapat diterima oleh masyarakat. Oleh karena itu setiap individu dituntut untuk memiliki kemampuan keterampilan-keterampilan sosial agar mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungan sekitarnya sehingga mampu mengatasi segala permasalahan yang timbul dari hasil interaksi dengan lingkungan sosialnya. Keterampilan sosial yang rendah bila tidak ditangani dengan baik dapat menurunkan produktifitas penyandang disabilitas mental sehingga nantinya akan menjadi beban bagi keluarga dan masyarakat serta bagi penyandang disabilitas mental itu sendiri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh deskripsi empiris dan menganalisis karakteristik subjek, kondisi kemampuan komunikasi, interaksi sosial, kerjasama, motivasi subjek setelah menerima Integratif Terapi Realitas dan Play Therapy. Penelitian ini dalam penerapan play therapy digunakan untuk memunculkan perilaku yang terletak pada penyediaan lingkungan yang mendukung dan membantu individu untuk mengembangkan kemampuan pemecahan masalah dan kapasitas untuk interaksi sosial spontan kemudian menggunakan terapi realitas untuk mengubah cara berfikir dan perilaku akibat pemikiran yang terdistorsi yang berdampak kepada rendahnya keterampilan sosial subjek. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan Single Subject Design. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, instrumen observasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data kuantitatif dengan menggunakan analisis visual dalam kondisi dan antar kondisi. Hasil penelitian data fase Baseline (A1) sampai fase Hasil (A2) menunjukkan meningkatnya arah grafik keterampilan sosial. Dengan demikian Integratif Terapi Realitas dan Play Therapy dapat dijadikan sebagai alternatif terapi untuk meningkatkan keterampilan sosial bagi penyandang disabilitas mental. Kata kunci: Play Therapy, Terapi Realitas, Keterampilan SosialItem Pengaruh Model Stinsons Protocol Structured Reminiscence and Forgiveness (SPSRF) Terhadap Pengurangan Kecemasan Pada Lanjut Usia di Pusat Pelayanan Sosial Griya Lansia (PPSGL) Ciparay.(Perpustakaan, 2023-12-15) Riki Firmansyah 2101007; Tuti Kartika; Jumayar MarbunABSTRACT Riki Firmansyah. 2101007. The Effect Of The Stinsons Protocol Structured Reminisence and Forgiveness (SPSRF) Model on Reducing Anxiety in the Elderly at the Pusat Pelayanan Sosial Griya Lansia (PPSGL) Ciparay. Thesis Supervisor. Tuti Kartika. Jumayar Marbun. Anxiety experienced by the elderly must be overcome, because it has the potential to be bad for the physical, psychological, and behavior. If this continues intensively for a long time it can result in fatigue and even death. One effort to overcome it is through therapy. Elderly people need a form of therapy that suits their needs. Therefore, it is necessary to develop a therapeutic method that is comfortable, effective, and easy to do. This study aims to determine the results of applying SPSRF to the anxiety level of the elderly. The research design uses a Single Subject Design (SSD) with an A-B-A reversal design. The data collection tool used the Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) and the target behavior observation instrument compiled by researchers based on the HARS scale. The type of therapy used is SPSRF which combines two therapeutic techniques, namely the Stinsons Protocol Structured Reminiscence (SPSR) Technique and forgiveness in the Nourishment Technique. The research subjects were the elderly living in PPSGL Ciparay, Bandung Regency. The observed target behaviors were shortness of breath, eating disorders and sleep disturbances. The results showed that the anxiety level of the elderly decreased after receiving the SPSF therapy technique. SPSRF implementation shows that this technique is a therapy that is quite easy to understand and can be done independently by the elderly. SPSRF is recommended to be one of the therapies to deal with anxiety in the elderly. Keywords: Anxiety, Elderly, SPSRF ABSTRAK Riki Firmansyah. 2101007. Pengaruh Model Stinsons Protocol Structured Reminiscence and Forgiveness (SPSRF) Terhadap Pengurangan Kecemasan Pada Lanjut Usia di Pusat Pelayanan Sosial Griya Lansia (PPSGL) Ciparay. Dosen pembimbing. Tuti Kartika. Jumayar Marbun. Kecemasan yang dialami lanjut usia harus diatasi, karena berpotensi buruk terhadap fisik, psikologis, maupun perilaku. Jika hal tersebut berlangsung intensif dalam jangka waktu yang lama dapat mengakibatkan kelelahan bahkan kematian. Salah satu upaya untuk mengatasinya adalah melalui terapi. Lanjut usia memerlukan bentuk terapi yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Oleh karena itu, perlu dikembangkan secara khusus metode terapi yang nyaman, efektif, serta mudah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil penerapan SPSRF terhadap tingkat kecemasan lansia. Desain penelitian menggunakan Single Subject Design (SSD) dengan desain reversal A-B-A. Alat pengumpulan data menggunakan Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) dan instrumen observasi perilaku target yang disusun peneliti berdasarkan skala HARS. Jenis terapi yang digunakan adalah SPSRF yang memadukan dua teknik terapi yaitu Teknik Stinsons Protocol Structured Reminiscence (SPSR) dan pemaafan pada Teknik Nourishment. Subjek penelitian adalah lansia yang tinggal di PPSGL Ciparay, Kabupaten Bandung. Perilaku sasaran yang diamati adalah napas pendek, Gangguan Makan dan gangguan tidur. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kecemasan lansia mengalami penurunan setelah mendapatkan Teknik terapi SPSRF. Implementasi SPSRF menunjukkan bahwa teknik tersebut merupakan terapi yang cukup mudah dipahami dan dapat dilakukan secara mandiri oleh lanjut usia. SPSRF direkomendasikan menjadi salah satu terapi untuk mengatasi kecemasan pada lanjut usia. Kata Kunci: Kecemasan, lanjut usia, SPSRF