Master Theses
Permanent URI for this community
Browse
Browsing Master Theses by Author "Dede Kuswanda"
Now showing 1 - 6 of 6
Results Per Page
Sort Options
Item Desain Penguatan Kampung Siaga Bencana dengan Penyusunan Rencana Kerja melalui Partisipasi Kolaboratif di Desa Cintaasih Kecamatan Gekbrong Kabupaten Cianjur.(Perpustakaan, 2025-09-08) Aqsha Putra Prawira NRP. 23.01.007; Dede Kuswanda; Milly MildawatiAqsha Putra Prawira NRP. 23.01.007. Desain Penguatan Kampung Siaga Bencana dengan Penyusunan Rencana Kerja melalui Partisipasi Kolaboratif di Desa Cintaasih Kecamatan Gekbrong Kabupaten Cianjur. Dosen Pembimbing: Dede Kuswanda dan Milly Mildawati Bencana alam menjadi salah satu permasalahan yang ada di Indonesia, faktor kesadaran akan potensi bencana tentu sangat diperlukan bagi masyarakat guna meningkatkan kekuatan dan kesadaran sehingga meminimalkan dampak dari bencana. Pembentukan Kampung Siaga Bencana (KSB) menjadi salah satu cara untuk meningkatkan kesadaran dan kekuatan dalam menanggulangi bencana. Desa Cintaasih Kecamatan Gekbrong Kabupaten Cianjur sendiri adalah salah satu Desa yang memiliki Kampung Siaga Bencana, akan tetapi setelah terbentuknya Kampung Siaga Bencana di Desa Cintaasih masih adanya permasalahan, tantangan, serta hambatan yang dialami seperti belum adanya program/kegiatan kerja yang terstruktur dan terjadwal pada KSB setelah pembentukan, masih kurangnya kekompakan antar anggota KSB, KSB bergerak ketika ada bencana saja, belum adanya penanggulangan pada saat sebelum ada bencana, dan sebagian anggota KSB masih ada yang kurang memahami terkait kebencanaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan Participatory Action Research (PAR), dan metode pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi, studi dokumentasi, dan Focus Group Discussion (FGD). Penentuan keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini Uji kredibilitas, uji trasnferabilitas, uji realibiliabilitas, dan uji objektivitas. Hasil penelitian menunjukkan desain penguatan Kampung Siaga Bencana dengan penyusunan rencana kerja melalui partisipasi kolaboratif mampu menghasilkan rencana kerja yang terstruktur dan terjadwal bagi KSB Desa Cintaasih yang berkolaborasi dengan Taruna Siaga Bencana dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan, dan menghasilkan pengembangan desain penguatan Kampung Siaga Bencana degan penyusunan rencana kerja melalui partisipasi kolaboratif, pengembangan desain ini ialah terbentuknya grup sebagai suatu wadah untuk melakukan komunikasi, koordinasi, serta diskusi. Hasil akhir penelitian ini adalah terbentuknya rencana kerja bersama KSB dan Pilar Sosial dan Desain akhir pada penelitian ini adalah penambahan perlibatan dari elemen Pilar Sosial lain (Karang Taruna dan PSM). Kata Kunci: Desain Penguatan, Kampung Siaga Bencana, Rencana Kerja, Partisipasi KolaboratifItem Desain Perencanaan Terintegrasi Berkelanjutan dalam Program Pelayanan Kesejahteraan Lanjut Usia di Yayasan Usaha Mulia Cianjur.(Perpustakaan, 2025-08-18) Helvina Fitria. W. NRP. 23.01.018.; Aribowo; Dede KuswandaABSTRAK Helvina Fitria. W. NRP. 23.01.018. Desain Perencanaan Terintegrasi Berkelanjutan dalam Program Pelayanan Kesejahteraan Lanjut Usia di Yayasan Usaha Mulia Cianjur. Pembimbing: Aribowo dan Dede Kuswanda. Penelitian ini berfokus pada upaya mengatasi kelemahan dan meningkatkan kualitas program pelayanan kesejahteraan lanjut usia di Yayasan Usaha Mulia (YUM) Cianjur, yaitu terkait teknik perencanaan yang digunakan masih bersifat konvensional atau pemimpin sebagai acuan dalam proses pengambilan keputusan, mengakibatkan kegiatan kurang matang, tidak berkelanjutan, tidak sistematis, tidak terstruktur dan tidak terorganisir dengan baik, serta kegiatan lebih cenderung hanya pada aspek kesehatan saja. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan Participatory Action Research (PAR) yang melibatkan 8 partisipan secara Purposive Sampling. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, Focus Group Discussion (FGD), observasi, dan studi dokumen. Analisis data menggunakan model Miles dan Huberman. Desain Perencanaan Terintegrasi Berkelanjutan merupakan sebuah inovasi didalam tahap merumuskan suatu kegiatan, sebelum program direalisasikan melalui teknik yang relevan dengan strategi pekerja sosial, diantaranya pemanfaatan komunitas lokal dengan melibatkan partisipasi masyarakat setempat untuk memberikan pendapat dan aspirasi, selanjutnya menjalin kerjasama atau kolaborasi bersama pihak eksternal untuk memberikan dukungan berkelanjutan dalam bentuk pendampingan, monitoring, dan alokasi sumber daya, serta adanya pembahasan mengenai kelima aspek (kesehatan, dukungan keluarga, sosial, ekonomi, spiritual) yang memiliki keterkaitan dengan kesejahteraan lansia. Desain ini terdiri dari delapan tahapan yaitu kolaborasi, konteks dengan pembahasan mengenai identifikasi masalah atau kebutuhan, menganalisis dampak, melakukan pengamatan, pengumpuan data, lingkaran sukses, curah ide, kondisi nyata, rincian kegiatan, dan diakhiri komitmen, yang dilengkapi dengan buku panduan untuk mendukung fasilitator dalam pelaksanaan. Hasil implementasi desain rekayasa teknologi ini menunjukan bahwa perencanaan terintegrasi berkelanjutan berjalan dengan efektif, efisien, komprehensif, dan mudah diterapkan, sehingga kualitas pelayanan menjadi lebih optimal dan kesejahteraan bagi kehidupan lanjut usia meningkat secara berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dalam kelima aspek. Kata Kunci: Perencanaan Integratif Berkelanjutan, Partisipasi Masyarakat, Program Kesejahteraan Lanjut Usia.Item Evaluasi Bantuan Sosial Melalui Program Beras Sejahtera Daerah Bagi Keluarga Miskin Kota Cimahi.(Perpustakaan, 2025-08-19) ALFIRA NUR KUSUMANINGRUM, NRP. 23.01.013.; Dwi Yuliani; Dede KuswandaABSTRAK ALFIRA NUR KUSUMANINGRUM, NRP. 23.01.013. Evaluasi Bantuan Sosial Melalui Program Beras Sejahtera Daerah Bagi Keluarga Miskin Kota Cimahi. Dosen Pembimbing: Dwi Yuliani dan Dede Kuswanda. Program Beras Sejahtera Daerah (Rastrada) merupakan implementasi dari kebijakan lokal Pemerintah Kota Cimahi sebagai bentuk perlindungan sosial bagi masyarakat miskin dan rentan berisiko sosial yang belum terakomodasi bantuan dari pemerintah pusat. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi implementasi kebijakan Rastrada melalui enam aspek kriteria evaluasi kebijakan menurut William Dunn, yaitu: 1) efektivitas, 2) efisiensi, 3) kecukupan, 4) kesetaraan, 5) responsivitas, dan 6) ketepatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei deskriptif. Data kuantitatif dikumpulkan melalui penyebaran angket kepada 100 responden dari populasi 2.250 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Rastrada di Kota Cimahi yang dipilih menggunakan area random sampling dari tiga kecamatan. Selain itu, pendekatan kualitatif digunakan untuk memperkuat hasil evaluasi melalui studi dokumen, dilengkapi wawancara kepada pelaksana utama kebijakan dari Dinas Sosial, petugas distribusi, dan pemangku kepentingan lokal. Uji validitas penelitian ini berupa uji validitas isi, konstruk, dan statistik menggunakan perangkat lunak SPSS. Serta uji reliabilitas dengan hasil 0,903. Analisis data melalui proses: 1) penyuntingan data, 2) pengkodean data, 3) memasukkan data, 4) pembersihan data, dan 5) tabulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada aspek efektivitas berada di tingkat efektif, aspek efisiensi berada di tingkat sangat efisien, aspek kecukupan berada di tingkat cukup, aspek kesetaraan berada di tingkat sangat setara, aspek responsivitas berada di tingkat responsif, dan aspek ketepatan berada di tingkat tepat. Setiap aspek menunjukkan hasil evaluasi yang positif, namun masih terdapat tantangan maupun hambatan yang terjadi dalam implementasi di lapangan. Sehingga melalui temuan ini peneliti melakukan advokasi kepada pemangku kebijakan melalui dengar pendapat dan penyusunan naskah kebijakan. Naskah kebijakan tersebut memberikan rekomendasi berupa revisi terhadap Peraturan Wali Kota Nomor 25 Tahun 2022 dan penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) program Rastrada. Dengan hasil evaluasi ini diharapkan dapat meningkatkan implementasi kebijakan Rastrada agar lebih adaptif, responsif, dan tepat sasaran dalam menjawab permasalahan kemiskinan di Kota Cimahi. Kata Kunci : Evaluasi Kebijakan, Beras Sejahtera Daerah, Keluarga MiskinItem Evaluasi Program Rehabilitasi Sosial untuk Anak Jalanan dan Anak Terlantar di Kota Cimahi.(Perpustakaan, 2025-09-04) BELLA ULFAH DINI SASONGKO NRP.2301008; Dede Kuswanda; Tuti KartikaBELLA ULFAH DINI SASONGKO. Evaluasi Program Rehabilitasi Sosial untuk Anak Jalanan dan Anak Terlantar di Kota Cimahi. Dibimbing oleh: Dede Kuswanda dan Tuti Kartika Anak jalanan dan anak terlantar masih menjadi permasalahan sosial di Kota Cimahi yang disebabkan oleh rendahnya pendidikan orang tua, kondisi ekonomi keluarga pra sejahtera, putus sekolah akibat pandemi dan pengaruh lingkungan. Dinas Sosial Kota Cimahi melaksanakan Program Rehabilitasi Sosial bagi 30 Anak Jalanan dan Anak Terlantar. Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk mengurangi keberadaan anak jalanan dan anak terlantar yang beresiko turun ke jalanan melalui pembinaan dan dukungan pendidikan sehingga mereka mampu hidup sesuai dengan norma masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi program berdasarkan enam aspek, yaitu efektivitas, efisiensi, kecukupan, pemerataan, responsivitas, dan ketepatan. Metode penelitian yang digunakan adalah evaluasi dengan penelitian kuantitatif. Teknik yang digunakan adalah survei melalui kuesioner yang disebarkan kepada 30 anak penerima layanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program cukup efektif dalam mengurangi aktivitas anak di jalanan dan perilaku mencari uang pada anak. Dari segi efisiensi, fasilitas dan dukungan masyarakat dinilai sudah memadai, meskipun frekuensi dan durasi sesi pembelajaran masih terbatas. Program ini juga telah memenuhi aspek kecukupan dan pemerataan, terlihat dari ketersediaan materi pembelajaran yang memadai dan pendampingan yang sama bagi anak dari berbagai daerah, jenis kelamin, dan latar belakang. Respon keluarga dan masyarakat terhadap program ini relatif tinggi. Namun, dari segi ketepatan, terdapat ketidaksesuaian usia peserta dan jumlah kehadiran peserta yang rendah. Hal ini dikarenakan keterbatasan partisipasi keluarga dan masyarakat. Program saat ini menggunakan pendekatan center based yang dinilai kurang optimal. Oleh karena itu, disarankan agar pendekatan program diubah menjadi community based untuk memperkuat dukungan sosial, meningkatkan partisipasi keluarga dan masyarakat, serta menciptakan keberlanjutan program dalam jangka panjang. Kata Kunci: Evaluasi program, kebijakan sosial, rehabilitasi sosial, anak jalanan, anak terlantaItem Model Pendidikan Pola Pengasuhan Anak Bagi Keluarga Pekerja Migran Indonesia di Desa Pamayahan Kecamatan Lohbener Kabupaten Indramayu.(Perpustakaan, 2024-01-02) Sharah Marcherie, 21.01.033.; Dede Kuswanda; Denti Kardeti.ABSTRAK Sharah Marcherie, 21.01.033. Model Pendidikan Pola Pengasuhan Anak Bagi Keluarga Pekerja Migran Indonesia di Desa Pamayahan Kecamatan Lohbener Kabupaten Indramayu. Dibimbing oleh Dede Kuswanda dan Denti Kardeti. Nasib anak sebagai generasi penerus bangsa tidak jauh dari kehadiran orang tua yang memainkan peranan penting dalam mendukung aspek pendidikan anak melalui pemberian pola asuh yang benar. Namun, berbeda nasibnya dengan anak-anak Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang kurang mendapatkan pengasuhan yang benar karena pola asuh dilakukan secara tunggal atau alternatif oleh keluarganya. Komunitas Senyum Anak Nusantara (SAN) Indramayu hadir untuk membantu aspek pendidikan anak dengan memberikan edukasi nonformal secara regular melalui model kegiatan Sekolah Nusantara. Namun, hasil pengkajian menunjukkan bahwa dukungan terhadap aspek pendidikan anak tidak cukup jika melalui pengembangan anaknya saja. Oleh karena itu, diperlukannya model pengembangan dengan memberikan edukasi tentang pola pengasuhan anak bagi orang tua/pengasuhnya. Penelitian yang dilakukan merupakan lanjutan dari kegiatan praktikum sebelumnya dengan tujuan penelitian untuk memperoleh gambaran tentang 1) model awal Sekolah Nusantara melalui pendidikan pola pengasuhan anak, 2) rencana implementasi model, 3) implementasi model, 4) evaluasi model, dan 5) model akhir Sekolah Nusantara melalui pendidikan pola pengasuhan anak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan partisipatif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, studi dokumentasi, dan diskusi kelompok terfokus. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tim Kerja Masyarakat (TKM) mampu terlibat dalam implementasi model dimulai dari tahap persiapan hingga evaluasi. Akan tetapi, terdapat kebutuhan untuk menyempurnakan model awal dengan menambahkan menambahkan tahapan asesmen untuk pengkajian sistem sumber, tahapan terminasi untuk pengakhiran implementasi kegiatan, dan tahapan keberlanjutan sebagai upaya tindak lanjut. Selain itu, perlunya dijelaskan output dari setiap tahapan model untuk mempermudah pencapaian tujuan model. Kata kunci: Edukasi nonformal, Pola pengasuhan anak, Anak-anak PMI, Desa Pamayahan. ABSTRACT Sharah Marcherie, 21.01.033. Educational Model of Parenting Patterns for Families of Indonesian Migrant Workers in Pamayahan Village, Lohbener District, Indramayu Regency. Advised by Dede Kuswanda and Denti Kardeti. The fate of children as the nation's next generation is not far from the presence of parents who play an important role in supporting aspects of children's education through providing the right parenting style. However, the fate of the children of Indonesian Migrant Workers is different, who do not get proper care because the parenting style is carried out singly or alternatively by their families. The Nusantara Children's Smile Community Indramayu is here to help with aspects of children's education by providing regular non-formal education through the Nusantara School activity model. However, the results of the study show that support for aspects of children's education is not enough if only through the development of their children. Therefore, a development model is needed by providing education about parenting patterns for parents/caregivers. The research carried out is a continuation of previous practicum activities with the aim of research to obtain an overview of 1) the initial model of Nusantara School through childcare education, 2) model implementation plans, 3) model implementation, 4) model evaluation, and 5) the final model of Nusantara School through childcare education. The method used in this research is participatory action research with a qualitative approach. Data collection techniques were carried out through in-depth interviews, participatory observation, documentation studies, and focus group discussions. The data analysis technique used is data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results showed that the Community Work Team (TKM) was able to be involved in the implementation of the model starting from the preparation stage to the evaluation. However, there is a need to refine the initial model by adding an assessment stage for source system assessment, a termination stage for ending activity implementation, and a sustainability stage as a follow-up effort. In addition, it is necessary to explain the output of each stage of the model to facilitate the achievement of model objectives. Keywords: Non-formal education, Parenting patterns, Children of Indonesian Migrant Workers, Pamayahan Village.Item Pengembangan Desain Pemberdayaan Pemulung oleh Motivator Ketahanan Pangan dalam Program Pertanian Perkotaan di Yayasan Swara Peduli Indonesia Jakarta.(Perpustakaan, 2024-10-10) PUTRI MAISAROH. 2201025.; Dede Kuswanda; Yana SundayaniPUTRI MAISAROH. 2201025. The Development of Empowerment Design for Waste Pickers by Food Security Motivators in The Urban Farming Program at Swara Peduli Indonesia Jakarta Foundation. Supervised by: Dede Kuswanda and Yana Sundayani. Waste pickers are part of the urban poor community whose daily activities are in the informal sector. This profession does not require formal qualifications, is easy to perform, does not demand special skills, and is not bound by specific working hours. Waste pickers who are empowered through empowerment programs naturally experience positive impacts on their welfare conditions. The Swara Peduli Indonesia Foundation in Jakarta also implements poverty alleviation efforts based on empowerment programs that address the agricultural and food sectors for the waste picker community. However, a current phenomenon reveals that the foundation faces unique challenges after the empowerment program is implemented, namely maintaining the consistency of waste pickers in saving waste and properly caring for the plant seeds provided. The purpose of this paper is to identify and refine the development of the Empowerment Design for Waste Pickers by Food Security Motivators in the Urban Farming Program to address the obstacles and challenges faced by the foundation. This study employs a qualitative approach using the Participatory Action Research (PAR) method through techniques such as Focus Group Discussions (FGD), semi-structured interviews, observations, and literature reviews. The primary data sources in this study are participants consisting of key foundation administrators, farmer group members, and food security motivators. The research begins with a reflection on the initial design, followed by the formulation of design improvement needs, and then the design is tailored to the needs of the research locus. Once the design is established, it is implemented at the research locus and concludes with an evaluation to obtain recommendations for a better design. The results of the technological engineering design implementation show that the Empowerment Design for Waste Pickers by Food Security Motivators in the Urban Farming Program can be effectively implemented, and the presence of food security motivators can enhance the consistency of waste pickers in sustaining the agricultural cycle. Keywords: Empowerment, Waste Pickers, Motivators, Food Security, Urban Agriculture ABSTRAK PUTRI MAISAROH. 2201025. Pengembangan Desain Pemberdayaan Pemulung oleh Motivator Ketahanan Pangan dalam Program Pertanian Perkotaan di Yayasan Swara Peduli Indonesia Jakarta. Dibimbing: Dede Kuswanda dan Yana Sundayani. Pemulung termasuk dalam komunitas miskin perkotaan yang aktivitas kesehariannya berada di sektor informal dimana profesi ini tidak memerlukan persyaratan formal, pekerjaan yang mudah dilakukan, tanpa keterampilan khusus, dan tidak terikat dengan waktu kerja tertentu. Pemulung yang diberdayakan melalui program pemberdayaan tentunya mendapat dampak positif terhadap kondisi kesejahteraan. Upaya pengentasan kemiskinan berbasis program pemberdayaan yang menyentuh sektor pertanian dan pangan bagi komunitas pemulung juga turut dilaksanakan oleh Yayasan Swara Peduli Indonesia Jakarta. Namun, fenomena saat ini, yayasan menghadapi tantangan tersendiri setelah program pemberdayaan dilaksanakan yaitu menjaga konsistensi pemulung untuk menabung sampah dan merawat bibit tanaman yang diberikan dengan baik. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui dan menyempurnakan pengembangan desain Pemberdayaan Pemulung oleh Motivator Ketahanan Pangan dalam Program Pertanian Perkotaan, untuk menjawab hambatan dan tantangan yang dialami yayasan. Penulisan ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode Participatory Action Research (PAR) melalui teknik Focus Group Discussion (FGD), wawancara semi terstruktur, observasi, dan literature review. Sumber data primer dalam penulisan ini adalah partisipan yang terdiri dari pengurus inti yayasan, anggota kelompok tani dan motivator ketahanan pangan. Penelitian diawali dengan refleksi terhadap desain awal, kemudian merumuskan kebutuhan perbaikan desain dan merancang desain sesuai dengan kebutuhan lokus penelitian. Setelah desain terbentuk maka dilakukan implementasi rancangan desain pada lokus penelitian dan diakhiri dengan evaluasi untuk mendapatkan rekomendasi desain yang lebih baik. Hasil implementasi desain rekayasa teknologi bahwa desain Pemberdayaan Pemulung oleh Motivator Ketahanan Pangan dalam Program Pertanian Perkotaan dapat diimplementasikan dan kehadiran motivator ketahanan pangan dapat meningkatkan konsistensi pemulung untuk menjalankan siklus pertanian secara berkelanjutan. Kata Kunci: Pemberdayaan, Pemulung, Motivator, Ketahanan Pangan, Pertanian Perkotaan