Undergraduate Theses
Permanent URI for this community
Browse
Browsing Undergraduate Theses by Author "Abas Basuni"
Now showing 1 - 8 of 8
Results Per Page
Sort Options
Item ADELA DWI ANTIKA, 19.04.047. Children's Independence through Social Services at the Child Welfare Institution at the New Hope House, Lembang District, West Bandung Regency.(Perpustakaan, 2024-02-15) ADELA DWI ANTIKA, 19.04.047.; Didiet Widiowati; Abas BasuniABSTRACT ADELA DWI ANTIKA, 19.04.047. Children's Independence through Social Services at the Child Welfare Institution at the New Hope House, Lembang District, West Bandung Regency. Supervised by Didiet Widiowati and Abas Basuni. This research was conducted to obtain an in-depth picture of children's independence through social services provided by the Rumah Pengharapan Baru Children's Social Welfare Institution, Lembang District, West Bandung Regency. Researchers aim to describe children's independence including: 1) emotional independence, 2) intellectual independence, 3) social independence, and 5) economic independence. This research uses a qualitative approach with descriptive methods. Determination of data sources in this study using a purposive sampling technique. The collection of data used in this research is in-depth interviews, observations, and documentation studies. Data analysis techniques were carried out by data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of the research show that the independence of adolescent foster children at the Rumah Pengharapan Baru Children's Social Welfare Institution, Lembang District, West Bandung Regency is classified in the medium category. This is because three of the four aspects of independence, namely intellectual, social and economic, show good results even though there are still several obstacles. While the emotional aspect shows inadequate results. This means that adolescent foster children already have intellectual independence, social independence and economic independence, but there is no visible development in emotional independence. The recommended program is the "Emotionally Independent Adolescent Program" which aims to increase the independence of adolescent foster children in the emotional aspect. Keywords: Independence, Children, Social Services ABSTRAK ADELA DWI ANTIKA, 19.04.047. Kemandirian Anak melalui Pelayanan Sosial di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Rumah Pengharapan Baru Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Dibimbing oleh Didiet Widiowati dan Abas Basuni. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran secara mendalam mengenai kemandirian anak melalui pelayanan sosial yang diberikan oleh Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Rumah Pengharapan Baru Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Peneliti bertujuan untuk menggambarkan tentang kemandirian anak meliputi: 1) kemandirian emosi, 2) kemandirian intelektual, 3) kemandirian sosial, dan 5) kemandirian ekonomi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Penentuan sumber data dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemandirian anak asuh remaja di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Rumah Pengharapan Baru Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat tergolong dalam kategori sedang. Hal ini disebabkan oleh tiga dari empat aspek kemandirian yaitu intelektual, sosial, dan ekonomi menunjukkan hasil yang baik walaupun masih terdapat beberapa hambatan. Sementara pada aspek emosi menunjukkan hasil yang kurang memadai. Artinya, anak asuh remaja sudah memiliki kemandirian intelektual, kemandirian sosial, dan kemandirian ekonomi, namun belum terlihat perkembangan pada kemandirian emosi. Program yang direkomendasikan adalah “Program Remaja Mandiri dalam Emosi” yang bertujuan untuk meningkatkan kemandirian anak asuh remaja dalam aspek emosi. Kata Kunci: Kemandirian, Anak, Pelayanan SosialItem Dukungan Sosial Orang Tua terhadap Kegiatan Belajar Anak di Sanggar Belajar Balarenik Kampung Pemulung Kota Bekasi.(perpustakaan, 2024-01-05) BURHANUDIN. 19.04.157.; Didiet Widiowati; Abas BasuniABSTRAK BURHANUDIN. 19.04.157.Dukungan Sosial Orang Tua terhadap Kegiatan Belajar Anak di Sanggar Belajar Balarenik Kampung Pemulung Kota Bekasi. Dosen Pembimbing: Didiet Widiowati dan Abas Basuni Dukungan sosial dari orang tua menjadi sangat penting untuk keberlangsungan dan kelancaran kegiatan belajar di Sanggar Belajar Balarenik, dalam rangka merubah mindset dan meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi lebih baik, bermutu dan berkualitas. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai dukungan sosial orang tua terhadap kegiatan belajar anak di Sanggar Belajar Balarenik Kampung Pemulung Kota Bekasi yang mencakup aspek dukungan emosional, dukungan informasional, dukungan instrumental dan dukungan penghargaan. Penelitian ini berbentuk deskriptif dengan menggunakan metode kuantitatif. Responden dalam penelitian ini merupakan orang tua dari anak yang mengikuti kegiatan belajar di Sanggar Belajar Balarenik Kampung Pemulung Kota Bekasi yang diwakili oleh ibu, dengan jumlah 73 orang. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan simple random sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan penyebaran kuesioner, wawancara tidak tersetruktur, serta studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa keempat aspek dukungan sosial yang diteliti berada pada kategori sedang dengan total skor 7.443 dan rata-rata 73,18 ataupun jika dipresentasekan berada pada kategori sedang dengan nilai 72,60%. Namun, berdasarkan perhitungan setiap aspek dukungan sosial terdapat aspek yang lebih rendah daripada aspek lainnya yaitu pada aspek dukungan informasional. Dari hasil observasi di lapangan masih terdapat orang tua yang acuh terhadap kegiatan belajar anaknya. Oleh karena itu, peneliti merancang usulan program yang sesuai dengan analisis masalah dan analisis kebutuhan dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi orang tua dalam kegaiatan belajar anaknya. Program yang peneliti usulkan adalah “Peningkatan Kesadaran Orang Tua tentang Pentingnya Pendidikan Anak” melalui penyuluhan. Kata Kunci : Dukungan Sosial, Keluarga Miskin, Pendidikan Anak ABSTRACT BURHANUDIN. 19.04.157.Parents Social Suppoet for Childrens Learning Activities at the Balarenik Learning Center in Pemulung Village, Bekasi City. Supervisior : Didiet Widiowati dan Abas Basuni Social support from parents is very important for the continuity and smoothness of learning activities at the Balarenik Learning Center, in order to change mindsets and improve Human Resources (HR) to be better, of better quality. This study aims to obtain an overview at the Balarenik Learning Centeer in Pemulung Village, Bekasi City, which includes aspect of emotional support, informational support, instrumental support, and appreciation support. This research is descriptive in the form of using quantitative methods. Respondents in this study werw parents of children who took part in learning activities at the Balarenik Learning Center in Pemulung Village, Bekasi City, represented by mothers, whit a total of 73 people. Determination of the sample in this study using simple random sampling. The data collection technique used is by distributiing questionnaires, unstructured interviews, and documentation studies. The results of this study indicate that the four aspects of social support studied are in the medium category with a total score of 7,443 and an average of 100.8 or if presented are in the medium category with a value of 72.60%. However, based on the calculation of each aspect of social support, there are aspects that are lower than the other aspects, namely the informational support aspect. From the results of observations in the field there are still parents who are indifferent to their children's learning activities. Therefore, researchers designed program proposals that were in accordance with the problem analysis and needs analysis with the aim of increasing parents' awareness and participation in their children's learning activities. The program that the researchers propose is "Increasing Parents' Awareness of the Importance of Children's Education" through counseling. Keywords : Social Support, Poor Families, Children's EducationItem Interaksi Sosial Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sumedang.(Perpustakaan, 2024-03-01) JUNIAR KUSUMA FADILAH NRP 19.04.201.; Didiet Widiowati; Abas BasuniABSTRACT JUNIAR KUSUMA FADILAH NRP 19.04.201. Social Interaction Of Prisonforsted citizen In Class IIB Penitentiary Sumedang. Guided By Didiet Widiowati And Abas Basuni Social interaction is a dynamic social relationship that involves relationships between individuals, between groups of people, and between individuals and human groups. This research aims to obtain an empirical picture of social interaction which includes: 1) aspects of cooperation, 2) aspects of assimilation, 4) aspects of competition, and 6) aspects of conflict for prisoners in the Sumedang Class IIB Penitentiary. The approach used in this research is a quantitative approach with descriptive methods involving a population of 273 foster residents, and researchers used 73 people as respondents who were determined by simple random sampling. The data collection technique used a Likert scale questionnaire which was tested with face validity and reliability test with Cronbach alpha coefficient of 0.714, documentation study and observation. The results of this study indicate that social interactions are included in the good category shown by associative forms higher than dissociative forms, the competition aspect is an aspect that has a medium cumulative score. These results are due to the fact that there are still many prisoners who group together to feel the best and feel they control the environment in the prison. Based on the results of this study, the researcher proposes to minimize things that cause unhealthy competition with the establishment of the "Together Build Quality Social Interaction" program. Keywords: Social Interaction, Prison-Forstered Citizen, Penitentiary ABSTRAK JUNIAR KUSUMA FADILAH NRP 19.04.201. Interaksi Sosial Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sumedang. Dosen Pembimbing Didiet Widiowati dan Abas Basuni Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang - orang pribadi, antara kelompok - kelompok manusia, maupun antara orang pribadi dengan kelompok manusia. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran empiris interaksi sosial yang meliputi: 1) aspek kerjasama, 2) aspek asimilasi, 4) aspek persaingan, dan 6) aspek konflik warga binaan pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sumedang. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif yang melibatkan populasi warga binaaan sebanyak 273 orang, dan peneliti menggunakan 73 orang sebagai responden yang ditentukan simple random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan angket (kuesioner) skala likert yang diuji dengan validitas muka dan uji reliabilitas dengan koefisien Cronbach alfa sebesar 0,714, studi dokumentasi dan Observasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa interaksi sosial termasuk dalam kategori baik yang ditunjukan dengan bentuk asosiatif lebih tinggi daripada bentuk disosiatif, aspek persaingan merupakan aspek yang memiliki skor kumulatif sedang. Hasil tersebut dikarenakan masih banyak warga binaan yang berkelompok untuk merasa paling baik dan merasa menguasi lingkungan di dalam Lapas. Berdasarkan hasil penelitian ini peneliti mengusulkan untuk meminimalisir hal yang menyebabkan persaingan yang tidak sehat dengan dibentuknya program “Bersama Bangun Interaksi Sosial Berkualitas”. Kata Kunci: Interaksi Sosial, Warga Binaan, Lembaga PemasyarakatanItem Pemberdayaan Kelompok Usaha Tani Melalui Program Corporate Social Responsibility PT Cikarang Listrindo Tbk di Desa Sindangsari Kecamatan Sukasari, Kabupaten Sumedang.(Perpustakaan, 2024-03-14) TEODORUS IKBAL PARDOMUAN SIAHAAN, 19.04.194.; Didiet Widiowati; Abas BasuniABSTRAK TEODORUS IKBAL PARDOMUAN SIAHAAN, 19.04.194. Pemberdayaan Kelompok Usaha Tani Melalui Program Corporate Social Responsibility PT Cikarang Listrindo Tbk di Desa Sindangsari Kecamatan Sukasari, Kabupaten Sumedang. Dosen Pembimbing Didiet Widiowati dan Abas Basuni. Pemberdayaan masyarakat adalah sebuah proses untuk meningkatkan kemampuan serta kemandirian dari masyarakat. Dalam Penelitian ini fokusnya adalah untuk memperoleh gambaran langsung tentang bagaimana proses pelaksanaan pemberdayaan masyarakat lewat program Corporate Social Responsibility perusahaan kepada kelompok usaha tani yang dilakukan langsung oleh peneliti sebagai fasilitator dan pendamping program dengan tujuan tentang: 1) Memberikan gambaran kondisi awal pemberdayaan kelompok usaha tani di Desa Sindangsari berdasarkan aspek-aspek pemberdayaan masyarakat dengan pendekatan ABCD; 2) Tersusunnya desain pemberdayaan kelompok usaha tani; 3) Memberikan gambaran pelaksanaan desain pemberdayaan kelompok usaha tani dan; 4) Memberikan gambaran hasil evaluasi dan proses penyempurnaan desai pemberdayaan kelompok usaha tani. Metode yang digunakan dalam Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Partisipatif atau Participatory Action Research dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam Penelitian ini adalah: 1) Observasi partisipatif; 2) Wawancara Terbuka; 3) Studi dokumentasi dan; 4) Diskusi kelompok terfokus (Focus Group Discussion). Pemeriksaaan keabsahan data peneliti menggunakan: 1) Perpanjangan pengamatan; 2) Meningkatkan Ketekunan dan; 3) Triangulasi baik Sumber, Teori, dan Teknik Pengumpulan Data. Adapun hasil dari Penelitian ini menghasilkan program pemberdayaan kelompok usaha tani di Desa Sindangsari serta tersusunnya pedoman pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat berkelanjutan yang dilakukan oleh PT Cikarang Listrindo Tbk berdasarkan pendekatan Asset Based Community Development (ABCD) dengan dipadukan langkah-langkah pemberdayaan berkelanjutan 7D yang dapat digunakan untuk pelaksanaan program-program pemberdayaan masyarakat di kemudian hari. Kata Kunci: Pemberdayaan Masyarakat, Kelompok Usaha Tani, CSRItem Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah Mitra Binaan Corporate Social Responsibility (Csr) Pt. Indah Kiat Pulp And Paper Di Kecamatan Tualang Kabupaten Siak Provinsi Riau(Perpustakaan, 2024-03-18) DIMAS HADI SAPUTRO, 19.04.247.; Didiet Widiowati; Abas BasuniDIMAS HADI SAPUTRO, 19.04.247. Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah Mitra Binaan Corporate Social Responsibility (Csr) Pt. Indah Kiat Pulp And Paper Di Kecamatan Tualang Kabupaten Siak Provinsi Riau, dibimbing oleh Didiet Widiowati dan Abas Basuni Penelitian ini mengkaji tentang Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Mitra Binaan Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Indah Kiat Pulp And Paper Di Kecamatan Tualang Kabupaten Siak Provinsi Riau. Penelitian ini bertujuan mengkaji tentang: (1) Karakteristik Informan; (2) Pemberian sumber daya; (3) Pemberian Kesempatan; (4) Pemberian Pengetahuan; (5) Pemberian Keterampilan; dan (6) Pemberian Pendampingan kepada UMKM. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Jumlah Informan penelitian ini sebanyak tujuh orang yang ditentukan dengan cara purposive. Teknik pengempulan data yaitu wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data menggunakan teknik ketekunan pengamatan, triangulasi, dan kecukupan referensi. Teknik analisis data dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) mitra binaan CSR terlaksana dengan baik melalui pemberian sumber daya, kesempatan, pengetahuan, keterampilan dan pendampingan. Namun terdapat permasalahan pada 2 aspek pemberdayaan yang dihadapi UMKM antara lain: 1) Aspek pemberian sumber daya, yaitu tidak berfungsinya gerai koperasi dalam melaksanakan pemasaran. 2) Aspek pengetahuan, yaitu kurangnya pemahaman dan keterampilan dalam melakukan pemasaran secara online. Berdasarkan hal tersebut diusulkan program “Peningkatan Kapasitas Pelaku UMKM Mitra Binaan CSR PT. IKPP melalui Pelatihan Pemasaran Online” sehingga UMKM lebih meningkat pengetahuannya dalam pemasaran Online melalui marketplace. Kata Kunci : Corporate Social Responsibility (CSR), Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), dan Pekerja Sosial Industri.Item Pemetaan Aset Komunitas Untuk Pengembangan Desa Wisata di Desa Sarwadadi Kecamatan Talun Kabupaten Cirebon(Perpustakaan, 2024-03-13) EVAN FARHAN SYAH PUTRA, 19.04.210.; Didiet Widiowati; Abas BasuniABSTRAK EVAN FARHAN SYAH PUTRA, 19.04.210. Pemetaan Aset Komunitas Untuk Pengembangan Desa Wisata di Desa Sarwadadi Kecamatan Talun Kabupaten Cirebon, Didiet Widiowati dan Abas Basuni. Pengembangan desa wisata berbasis aset yang dimiliki desa merupakan aset-aset yang potensial untuk dikembangkan menjadi desa wisata melalui pemanfaatan objek wisata yang dapat dijadikan wadah pemberdayaan masyarakat, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di desa tersebut. Pengembangan desa wisata yang dijadikan lokasi dalam penelitian ini adalah Desa Sarwadadi Kecamatan Talun Kota Cirebon. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran terkait aset komunitas yang digunakan sebagai pengembangan desa wisata tersebut. Desa Sarwadadi selain memiliki embung, juga memiliki potensi lain seperti cagar budaya, keindahan alam desa, perternakan, perikanan dan home industri perabotan rumah tangga yang bisa dioptimalkan untuk mendukung pengembangan desa wisata. Pengembangan desa wisata di Desa Sarwadadi diharapkan dapat membantu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat serta mengurangi keinginan masyarakat melakukan urbanisasi. Untuk dapat lebih menggali aset-aset lain seperti sumber manusia (human capital), sumber fisik (fisical capital), sumber sosial (social capital) serta sumber keuangan (financial capital), selain sumber alam (natural capital) yang dimiliki desa Sarwadadi, yang dibutuhkan dalam mendukung pengembangan desa wisata diperlukan pemetaan sosial (social mapping).Penelitian tentang pemetaan aset komunitas untuk pengembangan desa wisata ini menggunakan metode kualitatif dengan rancangan deskriptif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini ialah sumber primer yaitu tokoh masyarakat seperti kaur perencanaan, anggota pokdarwis, ketua kelompok tani, dan masyarakat yang ada di Desa Sarwadadi Kecamatan Talun Kabupaten Cirebon menggunakan teknik wawancara. Sedangkan sumber data sekunder diperoleh melalui media perantara. Teknik penentuan inforan pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian mengenai “Pemetaan Sosial Untuk Pengembangan Desa wisata di Desa Sarwadadi Kecamatan Talun Kabupaten Cirebon” Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kelima aspek aset komunitasnya menunjukan bahwa kelima modal komunitas merupakan modal yang potensial. Namun apabila dilihat pada tiap-tiap aspeknya, diketahui terdapat beberapa item pernyataan pada aspek yang memiliki nilai bersinambungan untuk pengembangan desa wisata. Kata Kunci : Pemetaan Aset Komunitas, Pengembangan Desa Wisata.Item Pola Pengawasan Pengasuh terhadap Penggunaan Gadget di Panti Pelayanan Sosial Anak Pamardhi Utomo Kabupaten Boyolali(Perpustakaan, 2024-02-15) SYAMSUDIN HENRY PRASETYO. 19.04.011.; Didiet Widiowati; Abas BasuniABSTRAK SYAMSUDIN HENRY PRASETYO. 19.04.011.Pola Pengawasan Pengasuh terhadap Penggunaan Gadget di Panti Pelayanan Sosial Anak Pamardhi Utomo Kabupaten Boyolali. Dosen Pembimbing: Didiet Widiowati dan Abas Basuni Pola Pengawasan Pengasuh terhadap penggunaan gadget anak sangat penting dilakukan khususnya dilingkungan panti untuk mencegah terjadinya kejadian yang tidak di inginkan seperti terganggunya kesehatan anak, menjadikan anak malas belajar, anak menjadi malas untuk berkegiatan di lingkungan panti dan menjadikan prestasi anak menurun. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai pola pengawasan pengasuh terhadap pennggunaan gadget anak di Panti Pelayanan Sosial Anak Pamardhi Utomo Kabupaten Boyolali yang mencakup aspek pola pengawasan active mediation, pola pengawasan restrictive mediation, pola pengawasan coviewing.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Jumlah informan dalam penelitian ini sebanyak 4 orang yang terdiri dari pengasuh dan anak serta ditentukan dengan cara purposive. Teknik pengumpulan data yaitu wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa pola pengawasan pengasuh terhadap penggunaan gadget oleh anak terdapat permasalahan dalam pola pengawasan restrictive mediation atau pola pengawasan yang bersifat membatasi. Maka dari permasalahan tersebut peneliti mengusulkan program dengan nama”Membangun system pengawasan melekat”. Kata Kunci: Pengawasan, Keluarga, Media, Anak ABSTRACT SYAMSUDIN HENRY PRASETYO. 19.04.011. Carigiver Supervisition Paterrn of Gadget Use in Pamardhi Utomo Children’s Social Service Institution, Boyolali Regency. Supervisiors: Didiet Widiowati and Abas Basuni The pattern of Caregiver Supervision of the use of children's gadgets is very important, especially in the orphanage environment to prevent unwanted events from occurring, such as disturbing children's health, making children lazy to study, children becoming lazy to do activities in the orphanage environment and causing children's achievements to decrease. This study aims to obtain an overview of the pattern of caregiver supervision of the use of children's gadgets at the Pamardhi Utomo Children's Social Service Center in Boyolali Regency which includes aspects of the active mediation pattern of supervision, the restrictive mediation pattern of supervision, the coviewing supervision pattern. This research uses a qualitative descriptive method. The number of informants in this study were 4 people consisting of caregivers and children and were determined purposively. Data collection techniques are in-depth interviews, participatory observation, and documentation studies. The results showed that the pattern of supervision by caregivers over the use of gadgets by children had problems in the restrictive mediation pattern of supervision. So from these problems the researcher proposes a program with the name "Building an embedded monitoring system" Keywords: Supervision, Family, Media, ChildrenItem Tingkat Resiliensi Warga Binaan Di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sumedang.(Perpustakaan, 2024-02-26) FARHAN DZAKA FADHIL, 1904141.; Didiet Widiowati; Abas BasuniABSTRACT FARHAN DZAKA FADHIL, 1904141. Resiliency Level of Prisoners in Class IIB Correctional Institution Sumedang. Guided by Didiet Widiowati and Abas Basuni This research is motivated by the limited life of prisoners in correctional institutions and the loss of their independence, this situation many of the WBP experience psychological shocks ranging from mild stress to suicide. The study aims to describe the level of resilience of WBP. This study used a quantitative approach with a descriptive method on a sample of 38 respondents. The data collection technique used is a questionnaire in the form of a Resilience Questions-Test which is complemented by observation, and documentation studies. The results of this study obtained scores from seven aspects contained in resilience according to Reivich & Shatte, namely impulse control, optimism, self-efficacy, emotion regulation, casual analysis, empathy, achievement. There is a conclusion that all aspects are high resilience, but the Impulse Control aspect has the lowest score among other aspects, namely 365, and is vulnerable to approaching moderate resilience. Based on the results of this study, the researcher offers a program to improve the resilience of WBP, especially in improving the aspect of impulse control, namely the " Implus Control Management Training for Prisoners in Class IIB Sumedang Correctional Institution" program. This program has the aim of increasing the resilience of WBP and so that WBP are able to improve their ability to control their impulses when they experience emotional changes which ultimately control their thoughts and behavior. Keywords: Resilience Level, Prison-Forstered Citizen, Penitentiary ABSTRAK FARHAN DZAKA FADHIL, 1904141. Tingkat Resiliensi Warga Binaan Di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sumedang. Dibimbing oleh Didiet Widiowati dan Abas Basuni Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kehidupan Warga Binaan Pemasyarakatan di dalam Lembaga Pemasyarakatan yang terbatas dan hilangnya kemerdekaan mereka, keadaan tersebut banyak di antara WBP yang megalami goncangan psikologis mulai dari stres ringan sampai kepada tindakan bunuh diri. Penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan tingkat resiliensi WBP. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif terhadap sampel WBP sebanyak 38 responden. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuisioner berupa Resilience Questions-Test yang dilengkapi dengan observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian in diperoleh skor dari tujuh aspek yang terdapat dalam resiliensi menurut Reivich & Shatte yaitu pengendalian impuls, optimisme, efikasi diri, regulasi emosi, analisis kasual, empati, pencapaian. Terdapat kesimpulan bahwa seluruh aspek adalah resiliensi tinggi, namun aspek Pengendalian Implus memiliki skor paling rendah diantara aspek yang lain yaitu 365, dan rentan mendekati resiliensi sedang. Berdasarkan hasil penelitian tersebut peneliti menawarkan program untuk meningkatkan resiliensi WBP khususnya pada peningkatan aspek pengendalian implus, yakni program "Pelatihan Manajemen Pengendalian Implus bagi Warga Binaan Pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sumedang". Program ini mempunyai tujuan meningkatkan resiliensi WBP dan agar WBP mampu untuk meningkatkan kemampuan mengendaliakan implus dirinya ketika mereka mengalami perubahan emosi yang pada akhirnya mengendalikan pikiran dan perilaku mereka. Kata Kunci: Tingkat Resiliensi, Warga Binaan Pemasyarakatan, Lembaga Pemasyarakatan