Browsing by Author "NURJANAH"
Now showing 1 - 13 of 13
Results Per Page
Sort Options
Item Burn Out Pendamping Sosial Program Keluarga Harapan di Kecamatan Cibeber Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat.(Perpustakaan, 2023-10-29) YOGA SA’ADAN ARFASA, 19.04.241.; ENI RAHAYUNINGSIH; NURJANAHYOGA SA’ADAN ARFASA, 19.04.241. Burn Out Pendamping Sosial Program Keluarga Harapan di Kecamatan Cibeber Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat. ENI RAHAYUNINGSIH dan NURJANAH Burn out merupakan isu yang banyak sekali terjadi pada karyawan Perusahaan tidak terlepas dari pendamping sosial program keluarga harapan, tidak hanya memberikan efek negatif terhadap diri sendiri namun Burn out juga dapat mempengaruhi kualitas kerja sehingga terjadi pengurangan rasa kecintaan terhadap pekerjaan dan rasa terpaksa. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran deskriptif tentang terjadinya Burn Out Pendamping Sosial Program Keluarga Harapan di Kecamatan Cibeber Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informan dalam penelitian ini berjumlah sebanyak lima orang informan yang merupakan pendamping sosial program keluarga harapan di Kecamatan Cibeber Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat. Penentuan informan pada penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive sampling dengan menggunakan sumber data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan studi dokumentasi. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa Burn Out Pendamping Sosial Program Keluarga Harapan di Kecamatan Cibeber Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat memberikan dampak negatif yang cukup signifikan dikarenakan tekanan dari berbagai faktor dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai Pendamping Sosial. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka peneliti mengusulkan program “Preventive Burn Out Meeting” yang selanjutnya disingkat “Sprouting”. Program “Sprouting” program tersebut berfokus terhadap pemecahan masalah terkait terjadinya kejenuhan pada pendamping sosial program keluarga harapan dengan metode Social Group Work dengan teknik Recreational Skill Group. Kata Kunci: Burn Out, Pendamping Sosial, Program Keluarga HarapanItem Kepercayaan Diri Anak Di Panti Pelayanan Sosial Anak Kumuda Putera Puteri Kota Magelang. Skripsi. 2024. Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung.(Perpustakaan, 2024-09-07) RAINA HAVILAH AZARIA, NRP 20.04.213.; NURJANAH; SUHENDARRAINA HAVILAH AZARIA, NRP 20.04.213. Kepercayaan Diri Anak Di Panti Pelayanan Sosial Anak Kumuda Putera Puteri Kota Magelang. Skripsi. 2024. Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung. Dosen Pembimbing: NURJANAH dan SUHENDAR Kepercayaan diri merupakan keyakinan seseorang dalam menilai positif dirinya sendiri sehingga mampu untuk mengenal dan memahami kemampuan dirinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tentang kepercayaan diri anak di PPSA Kumuda Putera Puteri Kota Magelang, meliputi karakteristik responden, kepercayaan diri dalam bentuk keyakinan kemampuan diri, optimis, objektif, bertanggung jawab, serta rasional dan realistis. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan proportional stratified random sampling dengan jumlah responden 34 orang anak, Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan studi dokumentasi. Alat ukur pada penelitian ini yaitu skala likert. Uji validitas alat ukur menggunakan face validity (validitas muka) dan product moment pearson. Pada uji reliabilitas menggunakan rumus Cronbach’s Alpha melalui SPSS versi 26. Hasil penelitian kepercayaan diri anak di PPSA Kumuda Putera Puteri Kota Magelang berada dalam kategori tinggi. Dari kelima aspek, aspek keyakinan kemampuan diri berada paling rendah yaitu memiliki persentase sebesar 71,23%. Sedangkan pada aspek optimis sebesar 76,38%, aspek objektif sebesar 77,94%, aspek bertanggung jawab sebesar 76,31%, serta aspek rasional dan realistis sebesar 74,72%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kepercayaan diri anak pada aspek keyakinan kemampuan diri masih perlu ditingkatkan. Berdasarkan penelitian ini diusulkan program “Peningkatan Kepercayaan Diri Anak Melalui Pelatihan Public Speaking” dengan menggunakan metode Social Group Work dan tipe kelompok edukasi untuk meningkatkan kepercayaan diri anak terkait dengan kemampuan komunikasi di depan umum dan pemahaman diri anak. Kata Kunci : Kepercayaan Diri, Anak, Panti Sosial ABSTRACT RAINA HAVILAH AZARIA, NRP 20.04.213. Children’s Self-Confidence at Kumuda Putera Puteri Children's Social Service Centre Magelang City. Polytechnic of Social Welfare Bandung. Supervisors: NURJANAH dan SUHENDAR Self-confidence is a person's belief in positively assessing himself so that he is able to recognise and understand his abilities. This study aims to determine the description of children’s self-confidence at PPSA Kumuda Putera Puteri Magelang City, including the characteristics of respondents, self-confidence in the form of belief in self-ability, optimism, objectivity, responsibility, and rational and realistic. This research used quantitative method with descriptive approach. The sampling technique in this study used proportional stratifeid random sampling with the number of respondents 34 children, the data collection techniques used were questionnaires and documentation studies. The measuring instrument in this study is a Likert scale. The validity test of measuring instruments uses face validity and product moment Pearson. In the reliability test using the Cronbach's Alpha formula through SPSS version 26. The results of the research on children’s self-confidence at PPSA Kumuda Putera Puteri Magelang City are in the high category. Of the five aspects, the aspect of belief in self-ability is the lowest, which has a percentage of 71.23%. While in the optimistic aspect of 76.38%, the objective aspect of 77.94%, the responsible aspect of 76.31%, and the rational and realistic aspect of 74.72%. These results indicate that the children’s self-confidence in the aspect of belief in self-ability still needs to be improved. Based on this research, a programme "Increasing Children's Self-Confidence Through Public Speaking Training" is proposed using the Social Group Work method and educational group type to increase children's self-confidence related to public communication skills and selfunderstanding of children. Keywords : Self-Confidence, Children, Social InstitutionItem Kinerja Pekerja Sosial Dalam Pendampingan Penerima Manfaat di Sentra Wyata Guna Kota Bandung.(Perpustakaan, 2024-10-05) ANNES MICHEL PHILIPHI, NRP. 20.04.255.; NURJANAH; SUHENDARANNES MICHEL PHILIPHI, NRP. 20.04.255. Kinerja Pekerja Sosial Dalam Pendampingan Penerima Manfaat di Sentra Wyata Guna Kota Bandung. Dosen Pembimbing : NURJANAH dan SUHENDAR Penilaian kinerja pekerja sosial sangat penting, karena penilaian kinerja merupakan salah satu alat untuk mengevaluasi kinerja pekerja sosial dalam melaksanakan pendampingan anak berhadapan dengan hukum, dan dengan dilakukan penilaian kinerja maka dapat diketahui sejauh mana pekerja sosial mampu memberikan pendampingan yang sesuai dengan kebutuhan anak sehingga dapat dilakukan peningkatan kinerja pekerja sosial.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti dengan teknik triangulasi data oleh empat kategori informan, yakni penyandang disabilitas sensorik netra, penerima manfaat kategori PPKS non-netra, pekerja sosial, dan pihak lembaga. Permasalahan Kompetensi Dalam menjalan peran sebagai pegawai yang mendampingi penerima manfaat tentu membutuhkan kompetensi yang baik. Program Layanan Kepada PM non Disabilitas berdasarkan hasil wawancara dan observasi serta penjajakan dalam kegiatan yang dilakukan oleh pekerja sosial dengan PM Sentra Wyata Guna Kota Bandung memiliki sarana dan prasanan yang memadai untuk pekerja sosial dan penerima manfaat. Hal tersebut dapat ditujukan dengan mendukung dan melakasanakan kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan pekerja sosial dalam meberikan pelayanan kepada penerima manfaat yakni “Peningkatan Kapasitas Pekerja Sosial Dalam Kompetensi pada pelayanan ATENSI di Sentra Wyata Guna Kota Bandung”. Kata Kunci: Kinerja, Pendampingan Penerima Manfaat, Sentra ABSTRACT ANNES MICHEL PHILIPHI, NRP. 20.04.255. Performance of Social Workers in Assisting Beneficiaries at the Wyata Guna Center in Bandung City. Supervisor: NURJANAH and SUHENDAR Performance appraisal of social workers is very important, because performance appraisal is one of the tools to evaluate the performance of social workers in carrying out assistance to children dealing with the law, and by conducting performance appraisal, it can be seen to what extent social workers are able to provide assistance in accordance with the needs of children so that improvements can be made in the performance of social workers.The method used in this research is descriptive qualitative. qualitative research method is a research method used to examine with data triangulation techniques by four categories of informants, namely persons with visual sensory disabilities, beneficiaries of non-visual PPKS categories, social workers, and institutions. Competence Issues In carrying out the role as an employee who assists beneficiaries, of course, requires good competence. The Service Programme to Non-Disabled PM based on the results of interviews and observations and exploration in activities carried out by social workers with PM Sentra Wyata Guna Bandung City has adequate facilities and infrastructure for social workers and beneficiaries. This can be addressed by supporting and carrying out activities that are in accordance with the needs of social workers in providing services to beneficiaries, namely ‘Increasing the Capacity of Social Workers in Competence in ATENSI services at Sentra Wyata Guna Bandung City’. Keywords: Performance, Man Recipient AssistanceItem Kinerja Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) dalam Pendidikan dan Pengasuhan Anak di Kelurahan Sukahaji Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung(Perpustakaan, 2024-09-12) ANNISA KAMALIYA 20.04.037.; NURJANAH; SUHENDARAbstrak ANNISA KAMALIYA, NRP. 20.04.037. Kinerja Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) dalam Pendidikan dan Pengasuhan Anak di Kelurahan Sukahaji Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung. Dosen Pembimbing: NURJANAH dan SUHENDAR Kinerja pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) adalah penentu keberhasilan program keluarga harapan dalam meningkatkan taraf hidup keluarga penerima manfaat dalam mengakses pelayanan kesehatan, pendidikan, dan meningkatkan kesejahteraan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris mengenai: 1) Karakteristik informan, 2) Komunikasi pendamping PKH, 3) Kemampuan pendamping PKH, 4) Kualitas kerja pendamping PKH, 5) Ketepatan waktu pendamping PKH 6) Inisiatif pendamping PKH. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Penentuan informan yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah informan sebanyak 7 orang yaitu 4 orang Pendamping PKH, 2 orang KPM PKH dan 1 orang Koordinator Pendamping PKH. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi. Adapun teknik pemeriksaan keabsahan data yang digunakan adalah triangulasi sumber, teknik dan waktu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja Pendamping PKH di Kelurahan Sukahaji pada setiap aspek sudah cukup baik. Namun masih adanya kekurangan dalam aspek komunikasi dan aspek kemampuan, dalam hal ini pendamping PKH kurang dapat melakukan kerjasama bersama stakeholder dan kurang dapat memaksimalkan sumber daya dan potensi. Sehubungan dengan hal tersebut, maka penulis mengusulkan program peningkatan relasi untuk akses sumber daya dan potensi menggunakan metode social group work dengan tipe kelompok educational group. Kata Kunci: Kinerja, Pendamping Program Keluarga Harapan, Pendidikan, Pengasuhan AnakItem Konformitas Teman Sebaya dalam Pengambilan Keputusan Karir pada Siswa Kelas XII di SMA Pasundan 2 Bandung.(Perpustakaan, 2024-08-01) SILDA ISMI NURSITA, 20.04.361.; NURJANAH; SUHENDARSILDA ISMI NURSITA, NRP. 20.04.361. Konformitas Teman Sebaya dalam Pengambilan Keputusan Karir pada Siswa Kelas XII di SMA Pasundan 2 Bandung. Dosen Pembimbing: NURJANAH dan SUHENDAR Konformitas teman sebaya merupakan suatu situasi dimana individu menyesuaikan dirinya dengan keadaan di dalam kelompok sosialnya agar dapat diterima dan terhindar dari penolakan kelompok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran secara empiris mengenai konformitas teman sebaya dalam mempengaruhi pengambilan keputusan karir pada siswa kelas XII yang terjadi di SMA Pasundan 2 Bandung dari aspek kekompakan, aspek kesepakatan, dan aspek ketaatan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah adalah siswa-siswi kelas XII SMA Pasundan 2 Bandung yang berjumlah 212. Teknik penarikan sampel yang digunakan yaitu menggunakan teknik simple random sampling dengan menghasilkan jumlah responden sebanyak 32 responden. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa kuesioner berjumlah 26 butir pernyataan dalam bentuk skala likert. Uji validitas alat ukur pada penelitian ini menggunakan face validity (validitas muka) dan product moment pearson yang kemudian dilakukan uji reliabilitas menggunakan nilai dari Cronbach’s Alpha melalui program SPSS versi 26. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa dari 32 responden memiliki tingkat konformitas yang sedang. Jika dijabarkan melalui aspek-aspek konformitas memperoleh hasil yang beragam yaitu aspek kekompakan berada pada kategori sedang dengan perolehan skor 842 poin, aspek kesepakatan berada pada kategori sedang dengan perolehan skor 750 poin dan aspek ketaatan berada pada kategori sedang dengan perolehan skor 778 poin. Konformitas pada kategori sedang tidak menutup kemungkinan bahwa tidak akan menjadi masalah yang serius dan berdampak negatif bagi pengambilan keputusan karir siswa. Maka dari itu, dirumuskan usulan program “Penguatan Konformitas Positif Siswa dalam Pengambilan Keputusan Karir Melalui Educational Group di SMA Pasundan 2 Bandung”. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan siswa mengenai konformitas positif dan konformitas negatif yang sebaiknya tidak lagi dilakukan, mengubah pola pikir siswa mengenai konformitas negatif, serta supaya siswa bisa lebih memilih karir sesuai dengan minat dan bakatnya dan tidak mengikuti keputusan atau pendapat teman sebayanya. Kata Kunci: Konformitas, Teman Sebaya, Keputusan KarirItem Kontrol Diri Siswa Dalam Penggunaan Gadget Di SMA Pasundan 2 Bandung.(Perpustakaan, 2024-08-19) TAUFIK ABI GUNAWAN, NRP. 20.04.185.; NURJANAH; SUHENDARTAUFIK ABI GUNAWAN, NRP. 20.04.185. Kontrol Diri Siswa Dalam Penggunaan Gadget Di SMA Pasundan 2 Bandung. Dosen Pembimbing: NURJANAH dan SUHENDAR Penggunaan gadget yang berlebihan dapat disebabkan karena kurangnya kontrol diri yang baik terutama pada siswa yang berada pada masa remaja. Menurut Agusta (2016) menyatakan bahwa salah satu faktor yang paling dominan mempengaruhi kecanduan penggunaan smartphone merupakan faktor internal. Faktor internal yang memiliki aspek paling tinggi dalam mempengaruhi perilaku kecanduan gadget pada suatu individu yaitu kontrol diri yang rendah. Menurut Marsela dan Supriatna, (2019) kontrol diri merupakan kemampuan individu dalam mengatur dan mengendalikan perilaku atau emosi yang berasal dari dalam diri kepada perbuatan yang sesuai serta mampu menghindarkan diri dari perilaku yang tidak sesuai. Kontrol diri ditinjau melalui 3 aspek yaitu aspek kontrol perilaku, kontrol kognitif, dan kontrol keputusan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif melalui pendekatan deskriptif. Teknik penarikan sampel yang digunakan yaitu menggunakan teknik simple random sampling dengan menghasilkan jumlah responden sebanyak 35 responden. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa kuesioner berjumlah 25 butir pernyataan dalam bentuk skala likert. Uji validitas alat ukur pada penelitian ini menggunakan face validity (validitas muka) dan product moment pearson yang kemudian dilakukan uji reliabilitas menggunakan nilai dari Cronbach’s Alpha melalui program SPSS versi 26. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa dari 35 responden memiliki tingkat kontrol diri yang tinggi. Jika dijabarkan melalui aspek-aspek kontrol diri memperoleh hasil yang beragam yaitu aspek kontrol perilaku berada pada kategori tinggi dengan perolehan skor 764 poin, aspek kontrol kognitif berada pada kategori sedang dengan perolehan skor 863 poin dan aspek kontrol keputusan berada pada kategori tinggi dengan perolehan skor 1007 poin. Pada setiap aspek kontrol diri masih banyak siswa yang berada pada kategori sedang. Salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat kontrol diri siswa yaitu lingkup pertemanan siswa. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, penulis mengusulkan program “Si Jaket” (Siswa Bijak Menggunakan Internet)” yang bertujuan untuk meningkatkan dan menguatkan kontrol diri siswa dalam penggunaan gadget melalui pemberian pengetahuan kepada siswa serta orang tua/wali. Kata Kunci: Kontrol Diri, Siswa, GadgetItem Pemenuhan Kebutuhan Spiritual Warga Binaan Pemasyarakatan Kelompok Rentan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Yogyakarta.(Perpustakaan, 2024-08-01) NURUL HABIBAH INDRAWATI. 19.04.215.; NURJANAH; ENI RAHAYUNINGSIHNURUL HABIBAH INDRAWATI. 19.04.215. Pemenuhan Kebutuhan Spiritual Warga Binaan Pemasyarakatan Kelompok Rentan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Yogyakarta. Dibimbing oleh NURJANAH dan ENI RAHAYUNINGSIH Kebutuhan Spiritual adalah kebutuhan rohani manusia dalam kaitannya dengan aspek-aspek transendental di luar dirinya, kebutuhan untuk berkomunikasi dengan sang Pencipta, keluhan untuk beragama dalam berbagai bentuk dan manifestasinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai: karakteristik informan, pemenuhan kebutuhan ibadah, pemenuhan kebutuhan bimbingan agama dan bimbingan rohani, serta pemenuhan kebutuhan pendidikan budi pekerti informan. Informan dalam penelitian ini berjumlah 7 orang yang terdiri atas Warga Binaan Pemasyarakatan Kelompok Rentan kategori Warga Binaan Pemasyarakatan pidana seumur hidup, pidana mati, penyandang disabilitas dan lanjut usia serta petugas pemasyarakatan. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan desain penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemenuhan kebutuhan spiritual Warga Binaan Pemasyarakatan Kelompok Rentan khususnya Warga Binaan Pemasyarakatan penyandang disabilitas dan lanjut usia di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Yogyakarta masih kurang terpenuhi dalam beberapa aspek seperti aspek kebutuhan bimbingan agama dan bimbingan rohani, serta aspek kebutuhan pendidikan budi pekerti. Namun pada aspek kebutuhan ibadah sudah dapat terpenuhi dengan baik. Walaupun Warga Binaan Pemasyarakatan penyandang disabilitas dan lanjut usia melaksanakan ibadah secara mandiri. Berdasarkan hasil analisis masalah, kebutuhan, dan sumber, maka peneliti merancang sebuah rencana program pemecahan masalah yaitu, “Peningkatan Kapasitas Spiritual WBP Kelompok Rentan di Lapas Kelas II A Yogyakarta”. Program ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan spiritual WBP kelompok rentan di Lapas Kelas II A Yogyakarta. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan program ini adalah metode Social Group Work dengan menggunakan tipe group Educational Group. Analisis kelayakan program menggunakan teknik analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats) Kata Kunci : Pemenuhan, Kebutuhan Spiritual, Kelompok RentanItem Pencegahan Relapse Korban Penyalahgunaan NAPZA di Pusat Rehabilitasi Sosial Yayasan Penuai Indonesia Kabupaten Cianjur,(Perpustakaan, 2024-09-10) FATHURRAHMAN ALKAMAL, NRP. 20.04.218.; NURJANAH; SUHENDARFATHURRAHMAN ALKAMAL, NRP. 20.04.218. Pencegahan Relapse Korban Penyalahgunaan NAPZA di Pusat Rehabilitasi Sosial Yayasan Penuai Indonesia Kabupaten Cianjur, Dosen Pembimbing: NURJANAH dan SUHENDAR Pencegahan relapse adalah kegiatan atau faktor yang (sebaiknya) dilakukan untuk mencegah timbulnya penggunaan zat atau mengurangi dan menstabilkan kondisi seseorang yang sedang menggunakan zat. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris mengenai: 1) Karakteristik informan, 2) Perilaku sehat, 3) Pengambilan keputusan, 4) Peran lingkungan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Penentuan informan yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive dengan jumlah informan sebanyak 5 orang yang terdiri dari 3 informan utama yaitu korban penyalahgunaan NAPZA dan 2 informan pendukung. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam (in-depth interview), observasi (observation), dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pencegahan relapse oleh korban penyalahgunaan NAPZA dengan aspek yang ditentukan sudah sesuai dan sudah dilaksanakan ketika sedang menjalani rehabilitasi di panti. Berdasarkan ketiga aspek pencegahan relapse, aspek perilaku sehat merupakan aspek yang paling berpengaruh terhadap pencegahan relapse khususnya pada indikator kegiatan fisik secara teratur. Indikator kegiatan fisik secara teratur sudah dilakukan oleh korban penyalahgunaan NAPZA tetapi tidak secara keseluruhan, karena ada satu kegiatan yang tidak rutin dilaksanakan yaitu kegiatan vokasional. Korban penyalahgunaan NAPZA tidak diberikan pelayanan kegiatan vokasional secara rutin ketika di dalam panti yang berakibat kepada pemenuhan keberfungsian sosial dan pencegahan relapse yang dapat dilakukan. Program yang diusulkan adalah peningkatan kapasitas korban penyalahgunaan NAPZA melalui keterampilan vokasional sablon agar mereka memiliki pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan mengenai pentingnya kegiatan vokasional dan kaitannya dengan pencegahan relapse. Kata Kunci: Pencegahan Relapse, Korban Penyalahgunaan NAPZA, Pusat Rehabilitasi Sosial Yayasan Penuai Indonesia ABSTRACT FATHURRAHMAN ALKAMAL, NRP. 20.04.218. Prevention of Relapse of Drug Abuse Victims at the Penuai Indonesia Foundation Social Rehabilitation Center in Cianjur Regency, Supervisor: NURJANAH and SUHENDAR Relapse prevention is an activity or factor that (should) be done to prevent the onset of substance use or reduce and stabilize the condition of someone who is using substances. This study aims to obtain an empirical description of: 1) Informant characteristics, 2) Healthy behaviour, 3) Decision making, 4) The role of the environment. This research uses a qualitative approach with descriptive methods. Determination of informants conducted in this study using purposive techniques with a total of 5 informants consisting of 3 main informants, namely victims of drug abuse and 2 supporting informants. Data collection techniques used in this research are in-depth interviews, observation, and documentation studies. The results showed that the prevention of relapse by victims of drug abuse with the specified aspects was appropriate and had been implemented while undergoing rehabilitation at the institution. Based on the three aspects of relapse prevention, especially in the indicator of regular physical activity. The indicators of regular physical activities have been carried out by victims of drug abuse but not as a whole, because there is one activity that is not routinely carried out, namely vocational activities. Victims of drug abuse are not given vocational activity services routinely when in the institution which results in the fulfilment of social functioning and relapse prevention that can be done. The proposed program is to increase the capacity of drug abuse victims through screen printing vocational skills so that they have knowledge, understanding, and skill regarding the importance of vocational activities and their relation to relapse prevention. Keywords: Relapse Prevention, Drug Abuse Victims, Penuai Indonesia Foundation Social Rehabilitation CenterItem Pengasuhan Orang Tua dalam Mencegah Stunting pada Balita di Desa Kembang, Kecamatan Pacitan, Kabupaten Pacitan.(Perpustakaan, 2024-10-05) DIWA HUSNI ALMAS, NRP.20.04.054; NURJANAH; SUHENDARDIWA HUSNI ALMAS, NRP.20.04.054 : Pengasuhan Orang Tua dalam Mencegah Stunting pada Balita di Desa Kembang, Kecamatan Pacitan, Kabupaten Pacitan. Dibimbing oleh NURJANAH dan SUHENDAR Penelitian pengasuhan orang tua dalam mencegah stunting pada balita di Desa Kembang, Kecamatan Pacitan, Kabupaten Pacitan merujuk pada pengasuhan orang tua khususnya yang memiliki balita agar dapat fokus dalam mencukupi kebutuhan nutrisi dan gizinya serta memiliki pola asuh yang baik sehingga kecukupan kebutuhan nutrisi anak terpenuhi dan mencegah stunting. Penelitian ini bertujuan mengkaji: 1) Karakteristik informan, 2) Upaya yang dilakukan oleh orang tua dalam memenuhi kebutuhan vitamin saat masa kehamilan, 3) Proses pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) oleh orang tua kepada bayi sebagai bagian dari strategi pencegahan stunting di Desa Kembang, 4) Upaya-upaya yang dilakukan oleh orang tua dalam meningkatkan kapasitas mereka dalam menanggulangi risiko stunting pada balita di Desa Kembang, Kabupaten Pacitan, dan 5) Mengeksplorasi persiapan dan kesiapan calon pengantin (catin) dalam mempersiapkan diri sebagai orang tua sebagai langkah pencegahan stunting pada anak-anak yang akan mereka lahirkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Adapun teknik pemeriksaan keabsahan data yang digunakan adalah dengan triangulasi sumber, teknik, dan waktu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengasuhan orang tua dalam mencegah stunting pada sudah cukup baik, namun permasalahan yang terjadi adalah kurangnya program pendidikan formal yang dirancang oleh bidan desa dan pihak terkait terhadap orangtua yang memiliki balita, calon orang tua yang istrinya sedang hamil, dan calon pengantin dalam pencegahan stunting sehingga perlu di rancang kegiatan tersebut. Sehubungan dengan hal tersebut, maka peneliti mengusulkan program pelatihan cegah stunting sejak dini: keterampilan pengasuhan anak untuk calon pengantin dan orang tua menggunakan metode social group work dengan teknik educational group. Kata kunci: Pengasuhan, orang tua, stunting. ABSTRACT DIWA HUSNI ALMAS, NRP.20.04.054 : Parental Care in Preventing Stunting on Toddlers in Kembang Village, Pacitan District, Pacitan Regency. Supervised by NURJANAH and SUHENDAR Research on parental care in preventing stunting in toddlers in Kembang Village, Pacitan District, Pacitan Regency refers to the care of parents, especially those with toddlers, so that they can focus on meeting their nutritional and nutritional needs and have good parenting patterns so that children's nutritional needs are met and prevent stunting. This study aims to examine: 1) Characteristics of informants, 2) Efforts made by parents to meet vitamin needs during pregnancy, 3) The process of providing complementary breast milk (MP-ASI) by parents to babies as part of a stunting prevention strategy in Kembang Village, 4) Efforts made by parents to increase their capacity in overcoming the risk of stunting in toddlers in Kembang Village, Pacitan Regency, and 5) Exploring the preparation and readiness of the prospective bride and groom in preparing themselves as parents as a step preventing stunting in the children they will give birth to. The method used in this research is a qualitative approach with descriptive methods. The data sources used are primary and secondary data sources. The data collection techniques used were in-depth interviews, observation and documentation studies. The technique for checking the validity of the data used is triangulation of sources, techniques and time. The results of the research show that parental care in preventing stunting is quite good, but the problem that occurs is the lack of formal education programs designed by village midwives and related parties for parents with toddlers, prospective parents whose wives are pregnant, and prospective brides and grooms. prevention of stunting so these activities need to be designed. In connection with this, the researchers propose a training program to prevent stunting from an early age: parenting skills for prospective brides and parents using social group work methods with educational group techniques. Keywords: Parenting, parents, stuntingItem Perilaku Agresif Anak Didik Pemasyarakatan dalam Menjalani Masa Pembinaan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Bandung Kota Bandung.(Perpustakaan, 2024-02-07) ASQINA DEWI AMALIA, 19.04.117.; NURJANAH; ENI RAHAYUNINGSIH.ABSTRAK ASQINA DEWI AMALIA, 19.04.117. Perilaku Agresif Anak Didik Pemasyarakatan dalam Menjalani Masa Pembinaan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Bandung Kota Bandung. Dosen Pembimbing: NURJANAH dan ENI RAHAYUNINGSIH. Perilaku agresif merupakan tindakan yang dilakukan dengan tujuan untuk menyakiti, merusak, merugikan, dan menimbulkan penderitaan bagi orang lain. Perilaku agresif dapat dilakukan dimana saja dan oleh seluruh lapisan masyarakat, salah satunya oleh Anak Didik Pemasyarakatan selama menjalani masa pembinaan di Lembaga Pembinaan. Penelitian mengenai perilaku agresif di LPKA Kelas II Bandung bertujuan untuk memperoleh gambaran empiris tentang perilaku agresif Anak Didik Pemasyarakatan di LPKA Kelas II Bandung yang ditinjau dari 4 (empat) aspek perilaku agresif yaitu agresi fisik, verbal, kemarahan, dan permusuhan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode survei deskriptif. Teknik penarikan sampel menggunakan teknik random sampling dan dihasilkan jumlah responden sebanyak 43 responden. Teknik pengumpulan data menggunakan kuisioner yang berisi 33 butir pernyataan dengan skala pengukuran dalam bentuk skala likert. Uji Validitas data dilakukan dengan validitas muka dan uji reliabilitas menggunakan nilai dari Cronbach’s Alpha dengan bantuan program SPSS versi 26. Hasil penelitian menunjukan bahwa 43 responden memiliki kecenderungan agresivitas yang rendah baik dari aspek fisik, verbal, kemarahan, maupun permusuhan. Beberapa faktor yang mempengaruhi responden berperilaku agresif adalah adanya serangan dari orang lain, terjadinya frustasi dalam diri individu, adanya keinginan untuk balas dendam, dan adanya situasi kompetisi atau persaingan. Berdasarkan hasil temuan dalam penelitian yang sudah dilakukan, diusulkan sebuah program yang diberi nama “Bersabar Bersama Wujudkan Pribadi Bijaksana”. Program ini memuat serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan dan mengembangkan perilaku yang dapat diterima secara sosial melalui kelompok sosial guna mengurangi perilaku agresif Anak Didik Pemasyarakatan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Bandung. Kata Kunci : Perilaku Agresif, LPKA Kelas II Bandung, Anak Didik Pemasyarakatan, Kelompok SosialisasiItem Perilaku Asertif Anak Terlantar di Panti Sosial Asuhan Anak Taman Harapan Muhammadiyah Kota Bandung,(Perpustakaan, 2024-09-11) NENG ERIKA AULIA SAPUTRI, 20.04.093.; NURJANAH; SUHENDARNENG ERIKA AULIA SAPUTRI, 20.04.093. Perilaku Asertif Anak Terlantar di Panti Sosial Asuhan Anak Taman Harapan Muhammadiyah Kota Bandung, Dosen Pembimbing: NURJANAH dan SUHENDAR Perilaku asertif adalah perilaku antar perorangan (interpersonal) yang melibatkan aspek kejujuran, keterbukaan pikiran dan perasaan secara tegas sehingga mampu memberi tahu orang lain tentang hal-hal yang ia inginkan dan ia tidak inginkan tanpa mengabaikan hak-hak orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran empiris tentang perilaku asertif anak terlantar mengenai:1) karakteristik responden, 2) perilaku asertif permintaan, 3) perilaku asertif penolakan, 4) perilaku asertif pengeskpresian diri, 5) perilaku asertif pujian 6) perilaku asertif berperan dalam pembicaraan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah anak laki-laki maupun perempuan dari jenjang pendidikan SMP, SMA atau SMK yang berjumlah 52 orang. Teknik penarikan sampel yang digunakan yaitu teknik sensus artinya semua anggota populasi diambil sebagai subjek penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: 1) kuesioner, 2) studi dokumentasi. Uji validitas alat ukur menggunakan face validity dan pearson correlation. Uji reliabilitas menggunakan rumus koefisien Alpha Cronbach melalui SPSS versi 26.. Hasil penelitian aspek perilaku asertif permintaan pada kategori sedang 82,7 %, aspek perilaku asertif penolakan pada kategori sedang 86,54 %, aspek perilaku asertif pengekspresian diri pada kategori sedang 86,54 %, aspek perilaku asertif pujian pada kategori tinggi 59,61%, dan aspek perilaku asertif berperan dalam pembicaraan pada kategori sedang 94,23 % hal ini menunjukkan bahwa anak belum mampu berperilaku asertif secara optimal. Berdasarkan hasil penelitian tersebut diusulkan program “Assertive Training” untuk meningkatkan kemampuan asertif anak di PSAA Taman Harapan Muhammadiyah Kota Bandung dengan menggunakan metode Social Group Work melalui tipe kelompok Educational group dengan teknik interpretasi, modelling, dan role play. Kata Kunci : Perilaku Asertif, Anak Terlantar, PSAAItem Perilaku Asertif Anak Terlantar di Panti Sosial Asuhan Anak Taman Harapan Muhammadiyah Kota Bandung,(Perpustakaan, 2024-09-10) NENG ERIKA AULIA SAPUTRI, NRP. 20.04.093.; NURJANAH; SUHENDARNENG ERIKA AULIA SAPUTRI, NRP. 20.04.093. Perilaku Asertif Anak Terlantar di Panti Sosial Asuhan Anak Taman Harapan Muhammadiyah Kota Bandung, Dosen Pembimbing: NURJANAH dan SUHENDAR Perilaku asertif adalah perilaku antar perorangan (interpersonal) yang melibatkan aspek kejujuran, keterbukaan pikiran dan perasaan secara tegas sehingga mampu memberi tahu orang lain tentang hal-hal yang ia inginkan dan ia tidak inginkan tanpa mengabaikan hak-hak orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran empiris tentang perilaku asertif anak terlantar mengenai:1) karakteristik responden, 2) perilaku asertif permintaan, 3) perilaku asertif penolakan, 4) perilaku asertif pengeskpresian diri, 5) perilaku asertif pujian 6) perilaku asertif berperan dalam pembicaraan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah anak laki-laki maupun perempuan dari jenjang pendidikan SMP, SMA atau SMK yang berjumlah 52 orang. Teknik penarikan sampel yang digunakan yaitu teknik sensus artinya semua anggota populasi diambil sebagai subjek penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: 1) kuesioner, 2) studi dokumentasi. Uji validitas alat ukur menggunakan face validity dan pearson correlation. Uji reliabilitas menggunakan rumus koefisien Alpha Cronbach melalui SPSS versi 26.. Hasil penelitian aspek perilaku asertif permintaan pada kategori sedang 82,7 %, aspek perilaku asertif penolakan pada kategori sedang 86,54 %, aspek perilaku asertif pengekspresian diri pada kategori sedang 86,54 %, aspek perilaku asertif pujian pada kategori tinggi 59,61%, dan aspek perilaku asertif berperan dalam pembicaraan pada kategori sedang 94,23 % hal ini menunjukkan bahwa anak belum mampu berperilaku asertif secara optimal. Berdasarkan hasil penelitian tersebut diusulkan program “Assertive Training” untuk meningkatkan kemampuan asertif anak di PSAA Taman Harapan Muhammadiyah Kota Bandung dengan menggunakan metode Social Group Work melalui tipe kelompok Educational group dengan teknik interpretasi, modelling, dan role play. Kata Kunci : Perilaku Asertif, Anak Terlantar, PSAA ABSTRAC NENG ERIKA AULIA SAPUTRI, NRP. 20.04.093. Assertive Behavior of Neglected Children at Taman Harapan Muhammadiyah Children's City in Bandung, Supervisor : NURJANAH and SUHENDAR Assertive behavior is an interpersonal behavior that involves aspects of honesty, openness of thoughts and feelings firmly so that it is able to tell others about things they want and do not want without ignoring the rights of others. This study aims to obtain an empirical picture of the assertive behavior of abandoned children regarding: 1) respondent characteristics, 2) assertive behavior of requests, 3) assertive behavior of refusal, 4) assertive behavior of self-expression, 5) assertive behavior of praise 6) assertive behavior plays a role in conversation. This research uses a quantitative approach method with a descriptive survey. The population in this study were boys and girls from junior high school, high school or vocational school, totaling 52 people. The sampling technique used is the census technique, meaning that all members of the population are taken as research subjects. The data collection techniques used are: 1) questionnaire, 2) documentation study. The validity test of measuring instruments uses face validity and pearson correlation. Reliability test using Cronbach's Alpha coefficient formula. The results of the research on the aspects of assertive behavior of requests in the moderate category of 82.7%, aspects of assertive behavior of rejection in the moderate category of 86.54%, aspects of assertive behavior of self-expression in the moderate category of 86.54%, aspects of assertive behavior of praise in the high category of 59.61%, and aspects of assertive behavior playing a role in conversation in the moderate category of 94.23% this shows that children have not been able to behave assertively optimally. Based on the results of this study, an "Assertive Training" program is proposed to improve children's assertive abilities at PSAA Taman Harapan Muhammadiyah Bandung City using the Social Group Work method through the Educational group type with interpretation, modeling, and role play techniques. Keywords: Assertive Behavior, Neglected Children, PSAAItem PERSEPSI WARGA BINAAN SOSIAL TERHADAP KEGIATAN PEMBINAAN DI PANTI SOSIAL BINA INSAN BANGUN DAYA 2 CIPAYUNG JAKARTA TIMUR.(Perpustakaan, 2024-02-23) AMELIA YOSEPHINE SITEPU. 19.04.266.; NURJANAH; ENI RAHAYUNINGSIHABSTRAK AMELIA YOSEPHINE SITEPU. 19.04.266. PERSEPSI WARGA BINAAN SOSIAL TERHADAP KEGIATAN PEMBINAAN DI PANTI SOSIAL BINA INSAN BANGUN DAYA 2 CIPAYUNG JAKARTA TIMUR. Dibimbing oleh NURJANAH dan ENI RAHAYUNINGSIH Persepsi adalah Proses pemberian arti terhadap lingkungan oleh seorang individu baik berupa pengetahuan, pengalaman terhadap suatu objek kemudian memberikan penilaian kepada objek tersebut, dikarenakan persepsi bertautan dengan cara mendapatkan pengetahuan khusus tentang kejadian pada saat tertentu maka persepsi terjadi kapan saja stimulus menggerakan indera. Dalam hal ini persepsi diartikan sebagai proses mengetahui atau mengenali objek dan kejadian objektif dengan bantuan indera. Tujuan dari penulis ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai karakteristik responden, aspek pengetahuan, aspek pengalaman, dan aspek penilaian. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kulitatif. Informan dalam penilitian ini berjumlah lima orang yang terdiri dari Warga Binaan sosial kualifikasi Anak jalanan, Pekerja Sosial, dan Pendamping lapangan. Teknik pengumpulan data digunakan dengan wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Persepsi Warga Binaan Sosial Terhadap Kegiatan Pembinaan di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2 Cipayung Jakarta Timur masih kurang terpenuhi dalam beberapa aspek seperti aspek pengetahuan dan penilaian. Namun pada aspek pengalaman sudah terpenuhi dengan baik. Berdasarkan hasil analisis masalah, pengetahuan, pengalaman dan penilaian yang belum terpenuhi didalam panti, maka penulis mengajukan program yang berjudul “Gerakan Meningkatkan Ilmu Anak Jalanan” (GEMILANG). Program ini bertujuan untuk membantu meningkatkan dan mengubah persepsi warga binaan sosial khususnya anak jalanan yang masuk kedalam Panti sosial dengan menggunakan metode yang digunakan adalah Social Group Work dengan menggunakan tipe kelompok Eucational Group. Kata Kunci : Persepsi, Warga Binaan Sosial, Anak Jalanan, Pembinaan. ABSTRACT AMELIA YOSEPHINE SITEPU. 19.04.266. PERCEPTIONS OF SOCIAL ASSISTED CITIZENS TOWARDS DEVELOPMENT ACTIVITIES AT BINA INSAN BANGUN DAYA 2 CIPAYUNG SOCIAL INSTITUTION, EAST JAKARTA. Guided by NURJANAH and ENI RAHAYUNINGSIH Perception is the process of giving meaning to the environment by an individual Both in the form of knowledge, experience of an object then gives an assessment to the object, because perception is intertwined with getting special knowledge about events at a certain moment, perception occurs whenever the stimulus moves the senses. In this case, perception is defined as the process of knowing or recognizing objective objects and events with the help of the senses. The purpose of this author is to obtain an overview of respondents' characteristics, aspects of knowledge, aspects of experience, and aspects of assessment. This study used a descriptive method with a cutative approach. The informants in this study amounted to five people consisting of qualified social fostered citizens, street children, social workers, and field assistants. Data collection techniques are used with in-depth interviews, observations, and documentation studies. The results showed that the perception of social assisted citizens towards coaching activities at the Bina Insan Bangun Daya 2 Cipayung Social Institution in East Jakarta was still poorly fulfilled in several aspects such as knowledge and assessment aspects. But the experience aspect has been fulfilled well. Based on the results of problem analysis, knowledge, experience and assessment that have not been fulfilled in the panti, the author proposed a program entitled "Movement to Improve Street Children's Science" (GEMILANG). This program aims to help improve and change the perception of social assisted residents, especially street children who enter social institutions using the method used is Social Group Work using the Eucational Group group type. Keywords: perception, social fostered citizens, street children, coaching.