Browsing by Author "Wiwit Widiansyah"
Now showing 1 - 13 of 13
Results Per Page
Sort Options
Item Dampak Program Keluarga Harapan Pada Pemenuhan Kebutuhan Keluarga Penerima Manfaat Di Desa Tenjolaya Kecamatan Pasirjambu Kabupaten Bandung(Perpustakaan, 2024-09-10) YUDHA DEWANTARA PUTRA. NRP. 20.04.130.; Wiwit Widiansyah; Nike VonikaYUDHA DEWANTARA PUTRA. NRP. 20.04.130. Dampak Program Keluarga Harapan Pada Pemenuhan Kebutuhan Keluarga Penerima Manfaat Di Desa Tenjolaya Kecamatan Pasirjambu Kabupaten Bandung Dosen Pembimbing : Wiwit Widiansyah dan Nike Vonika. Kemiskinan merupakan masalah global yang terus menjadi tantangan, termasuk di Kabupaten Bandung yang memiliki jumlah penduduk miskin terbesar, yaitu 258 ribu jiwa. Desa Tenjolaya di Kecamatan Pasirjambu adalah salah satu daerah dengan tingkat kemiskinan tinggi. Program Keluarga Harapan (PKH) bertujuan membantu keluarga miskin memenuhi kebutuhan dasar mereka. Penelitian ini fokus pada dampak PKH terhadap pemenuhan kebutuhan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Desa Tenjolaya, menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PKH memiliki dampak positif dalam memenuhi kebutuhan primer (makanan, tempat tinggal, pendidikan, kesehatan), sekunder (perabotan rumah tangga, alat elektronik), dan tersier (kendaraan, alat komunikasi). Namun, terdapat juga dampak negatif seperti ketergantungan pada bantuan, penyalahgunaan dana, kurangnya inisiatif, dan ketidak cukupan bantuan. Masalah utama yang ditemukan pada penelitian ini adalah kurangnya pemantauan terhadap pengunaan bantuan PKH. Peneliti mengusulkan program "BAIK (Bantuan Akselerasi Informasi Keluarga Penerima PKH)" dengan metode community development (CD). Program ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas pendampingan dan mengatasi dampak negatif tersebut. KATA KUNCI: PKH, Dampak, Pemenuhan Kebutuhan Keluarga ABSTRAC YUDHA DEWANTARA PUTRA, NRP. 20.04.130: The Impact of the Family Hope Program on Meeting the Needs of Beneficiary Families in Tenjolaya Village, Pasirjambu District, Bandung Regency. Supervisor : Wiwit Widiansyah and Nike Vonika. Poverty is a global problem that continues to be a challenge, including in Kabupaten Bandung, which has the largest number of poor people, at 258 thousand. Tenjolaya Village in Pasirjambu Sub-district is one of the areas with a high poverty rate. The Family Hope Program (PKH) aims to help poor families meet their basic needs. This research focuses on the impact of PKH on meeting the needs of Beneficiary Families (KPM) in Tenjolaya Village, using qualitative research methods with a descriptive approach. The results show that PKH has a positive impact in fulfilling primary (food, shelter, education, health), secondary (household furniture, electronic devices), and tertiary (vehicles, communication devices) needs. However, there are also negative impacts such as dependence on assistance, misuse of funds, lack of initiative, and insufficient assistance. The main problem found in this study is the lack of monitoring of the use of PKH assistance. Researchers propose the “BAIK (Information Acceleration Assistance for PKH Recipient Families)” program using the community development (CD) method. This program aims to improve the effectiveness of assistance and overcome the negative impacts. KEY WORDS: PKH, Impact, Family Needs FulfillmentItem Efektivitas Program KUBE di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat.(Perpustakaan, 2024-09-10) Amellia Pricylia Paila Abrahams, NRP. 20.04.127.; Dwi Heru Sukoco; Nike Vonika; Wiwit WidiansyahAmellia Pricylia Paila Abrahams, NRP. 20.04.127. Efektivitas Program KUBE di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat. Dibimbing oleh Dwi Heru Sukoco, Nike Vonika, dan Wiwit Widiansyah. Program KUBE merupakan salah satu inisiatif pemerintah untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan keluarga miskin melalui pendekatan pemberdayaan ekonomi berbasis kelompok. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas pelaksanaan Program KUBE di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat, meliputi aspek pemahaman program, ketepatan sasaran, ketepatatan waktu, ketercapaian tujuan, dan perubahan nyata. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, dengan pengumpulan data melalui survei terhadap anggota KUBE dan analisis statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Program KUBE di Kecamatan Cisarua belum mencapai efektivitas yang diharapkan. Meskipun terdapat beberapa peningkatan dalam hal keterampilan usaha dan akses terhadap modal, dampak positif terhadap pendapatan dan kesejahteraan anggota KUBE masih terbatas. Analisis data mengungkapkan bahwa faktor-faktor yang menghambat efektivitas program meliputi kurangnya pendampingan berkelanjutan, akses pasar yang terbatas, dan koordinasi yang kurang efektif antara anggota kelompok dan pelaksana program. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa Program KUBE di Kecamatan Cisarua memerlukan perbaikan signifikan dalam berbagai aspek untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Rekomendasi yang diusulkan mencakup peningkatan kualitas dan frekuensi pendampingan, penguatan jaringan pemasaran, serta peningkatan koordinasi dan kerjasama antara berbagai pihak terkait. Peneliti mengusulkan program “Program KUBE Terpadu” dengan metode Community Development . program ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas program KUBE lewat peningkatan kapasitas, pendamping, monitoring dan evaluasi berkala. KATA KUNCI: Program KUBE, Kemiskinan, Efektivitas, dan Kecamatan Cisarua ABSTRACT Amellia Pricylia Paula Abrahams, NRP. 20.04.126. Effectiveness of Joint Bussiness Groups Program di Kecamatan Cisarua, Kabupaten bandung, Provinsi Jawa Barat, Supervised by Dwi Heru Sukoco, Nike Vonika, and Wiwit Widiansyah. The KUBE Program is a government initiative aimed at reducing poverty and improving the welfare of poor families through a group-based economic empowerment approach. This study aims to evaluate the effectiveness of the KUBE Program implementation in Cisarua District, Sumedang Regency, West Java Province, encompassing aspects such as program understanding, target accuracy, timeliness, goal achievement, and tangible changes. The research method used is a quantitative approach, with data collected through surveys of KUBE members and descriptive statistical analysis. The results show that the KUBE Program in Cisarua District has not achieved the expected effectiveness. Although there have been some improvements in business skills and access to capital, the positive impact on the income and welfare of KUBE members remains limited. Data analysis reveals that factors hindering the program's effectiveness include a lack of continuous mentoring, limited market access, and ineffective coordination between group members and program implementers. The conclusion of this study is that the KUBE Program in Cisarua District requires significant improvements in various aspects to achieve the desired objectives. The proposed recommendations include enhancing the quality and frequency of mentoring, strengthening marketing networks, and improving coordination and cooperation among various stakeholders. The researcher suggests the "Integrated KUBE Program" with a Community Development method. This program aims to increase the effectiveness of the KUBE Program through capacity building, mentoring, and regular monitoring and evaluation. KEY WORD: KUBE Program, Poverty, Effectiveness, and Cisarua DistricItem Kelekatan Pengasuh Dengan Anak Asuh Di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Kuncup Harapan Kota Bandung,(Perpustakaan, 2024-09-10) FAQIH LUTHFI PRIYAMBODO, NRP. 2004058.; Bambang Rustanto; Wiwit WidiansyahFAQIH LUTHFI PRIYAMBODO, NRP. 2004058. Kelekatan Pengasuh Dengan Anak Asuh Di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Kuncup Harapan Kota Bandung, Dibimbing oleh Bambang Rustanto dan Wiwit Widiansyah. Penelitian ini dilakukan di Panti Asuhan Kuncup Harapan Kota Bandung dengan tujuan untuk untuk mengkaji dan memperoleh gambaran Tentang Hubungan Kelakatan pengasuh dengan Anak Asuh di Panti Asuhan Kuncup Harapan Kota Bandung yang dikaji melalui aspek Kepercayaan, Berkomunikasi, Keterasingan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data primer penelitian ini yaitu data yang diperoleh peneliti melalui wawancara, catatan lapangan, dan observasi, sedangkan sumber data sekunder penelitian ini diperoleh melalui studi dokumentasi serta dokumen lain yang relevan dengan topik penelitian. Dalam kelekatan terdiri dari tiga aspek diantaranya aspek Kepercayaan, aspek komunikasi dan aspek keterasingan. Dalam Hasil penelitian dari aspek Kepercayaan bahwa komunikasi yang terbuka dan kebiasaan saling berbagi menciptakan lingkungan yang mendukung dan harmonis. ketika anak-anak terbuka mengenai tantangan belajar di sekolah, pengasuh dapat memberikan bantuan yang lebih efektif, meningkatkan prestasi akademis dan rasa percaya diri anak. dari aspek Komunikasi hubungan antara anak dan pengasuh LKSA Kuncup Harapan Kota Bandung Kualitas interaksi antara anak dan pengasuh sangat mempengaruhi perkembangan sosial, emosional, dan kognitif anak. Pengasuh yang responsif dan hangat cenderung membantu anak mengembangkan keterampilan komunikasi yang lebih baik. Aspek keterasingan Kurangnya dukungan psikososial dan program-program yang dirancang untuk membangun ikatan dan rasa kebersamaan antara anak dan pengasuh dapat memperparah keterasingan. Program-program yang berfokus pada kegiatan bersama dan konseling dapat membantu mengurangi perasaan terasing. Penelitian menunjukkan bahwa kelekatan antara anak dan pengasuh di Panti Asuhan Kuncup Harapan umumnya kurang kuat. Ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk jumlah anak yang banyak dan rotasi pengasuh yang tinggi, sehingga hubungan yang dalam dan berkelanjutan sulit untuk dibangun. Kata Kunci: Kelekatan, Pengasuh, Anak, Panti Asuhan ABSTRACT FAQIH LUTHFI PRIYAMBODO, NRP. 2004058. Attachment of the caregiver with Foster Children at the Social Welfare Institution of Anak Kuncup Harapan Bandung City, Guided by Bambang Rustanto and Wiwit Widiansyah. This research was conducted at the Bandung City Hope Orphanage with the aim of studying and obtaining an overview of the Relationship between Caregiver and Foster Children at the Bandung City Hope Orphanage which was studied through the aspects of Trust, Communication, and Isolation. The method used in this study is Descriptive with a qualitative approach. The primary data sources of this research are data obtained by the researcher through interviews, field notes, documentation and observations, while the secondary data sources of this research are obtained through documentation studies and other documents relevant to the research topic. Attachment consists of three aspects, including the aspect of trust, the aspect of communication and the aspect of alienation. In the results of the research from the aspect of Trust, open communication and the habit of sharing each other create a supportive and harmonious environment. When children are open about the challenges of learning in school, caregivers can provide more effective support, improving children's academic achievement and confidence. From the aspect of Communication of the relationship between children and caregivers of LKSA Kuncup Harapan Bandung City The quality of interaction between children and caregivers greatly affects the social, emotional, and cognitive development of children. Responsive and warm caregivers tend to help children develop better communication skills. Aspects of isolation: Lack of psychosocial support and programs designed to build bonds and a sense of community between children and caregivers can exacerbate isolation. Programs that focus on joint activities and counseling can help reduce feelings of isolation. Research shows that the attachment between children and caregivers at the Orphanage of Pang Harapan is generally not strong. This is due to several factors, including the large number of children and the high rotation of caregivers, making it difficult to build a deep and sustainable relationship. Keywords: Attachment, Caregiver, Child, OrphanageItem Kemampuan Adaptasi Anak Asuh di Panti Sosial Asuhan Anak Kuncup Harapan Muhammadiyah Kota Bandung.(Perpustakaan, 2024-03-13) ILMA KHALIFANIA ANWAR. 19.04.281.; Denti Kardeti; Wiwit WidiansyahABSTRAK ILMA KHALIFANIA ANWAR. 19.04.281. Kemampuan Adaptasi Anak Asuh di Panti Sosial Asuhan Anak Kuncup Harapan Muhammadiyah Kota Bandung. Dibimbing oleh Denti Kardeti dan Wiwit Widiansyah. Kemampuan adaptasi adalah karakteristik alami yang dimiliki oleh makhluk hidup untuk tetap bertahan dan berkembang di lingkungan yang selalu berubah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan adaptasi anak asuh yang berada di Panti Sosial Asuhan Anak Kuncup Harapan Muhammadiyah Kota Bandung. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk memperoleh gambaran empiris tentang kemampuan adaptasi anak asuh: 1) karakteristik responden, 2) kemampuan adaptasi lingkungan, 3) kemampuan adaptasi sosial, 4) kemampuan adaptasi tingkah laku. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan survei deskriptif. Peneliti menggunakan teknik total sampling dimana seluruh anggota populasi dijadikan sampel yaitu sebanyak 42 responden. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah 1) kuesioner, 2) observasi, 3) studi dokumentasi. Uji validitas alat ukur menggunakan face validity. Uji reliabilitas alat ukur menggunakan rumus Alpha Cronbach. Hasil penelitian menunjukkan kemampuan adaptasi anak asuh dilihat dari aspek kemampuan adaptasi lingkungan termasuk kategori tinggi, aspek kemampuan adaptasi sosial termasuk kategori sedang, aspek kemampuan adaptasi tingkah laku termasuk kategori tinggi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut diusulkan program “Pengembangan Adaptasi Sosial (PENA SOSIAL) di PSAA Kuncup Harapan Muhammadiyah Kota Bandung dengan pembentukkan kelompok pendidikan (educational group). Program ini untuk peningkatan kapasitas anak dalam beradaptasi. Metode yang digunakan yaitu social group work dengan tipe kelompok educational group. Kata Kunci : Kemampuan Adaptasi, Anak Asuh, PSAA ABSTRACT ILMA KHALIFANIA ANWAR. 19.04.281. Adaptability of Foster Children at Panti Sosial Asuhan Anak Kuncup Harapan Muhammadiyah Kota Bandung. Supervisor : Denti Kardeti and Wiwit Widiansyah. Adaptability is a natural characteristic possessed by living things to survive and thrive in an ever-changing environment. This study aims to determine the adaptability of foster children who are in the Kuncup Harapan Muhammadiyah Children’s Orphanage in Bandung City. This research was conducted with the aim of obtaining an empirical picture of the adaptability of foster children: 1) the characteristics of the respondents, 2) the ability to adapt to the environment, 3) the ability to adapt socially, 4) the ability to adapt behavior. The method used in this research is quantitative research with a descriptive survey. Researchers used a total sampling technique in which all members of the population were sampled as many as 42 people. Data collection techniques used were 1) questionnaire, 2) observation, 3) documentation study. Test the validity of measuring instruments using face validity. Test the reliability of measuring instruments using the Alpha Cronbach formula. The results showed that the adaptability of foster children seen from the aspect of environmental adaptation ability was included in the high category, the aspect of social adaptation ability was included in the medium category, and the aspect of adaptive ability in behavior was included in the high category. Based on the results of this research, it is proposed that the program “Development of Social Adaptation (PENA SOSIAL) at PSAA Kuncup Harapan Muhammadiyah Kota Bandung with the formation of educational groups. This program aims to increase children's capacity to adapt. The method used is social group work with the type of educational group group. Keywords: Adaptability, Foster Children, PSAAItem Kemampuan Adaptasi Anak Terlantar di Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya 1 Tebet Jakarta Selatan.(Perpustakaan, 2024-03-06) SALMA NABILAWATI, 19.04.285; Denti Kardeti; Wiwit WidiansyahABSTRAK SALMA NABILAWATI, 19.04.285. The Adaptability of Neglected Children at Taruna Jaya 1 Youth Development Social Institution Tebet South Jakarta. Supervisor: DENTI KARDETI dan WIWIT WIDIANSYAH Adaptability is an assessment of what a person can do to see changes around him and then make ways to overcome them, so that he can adjust to these changes. With the aim of fulfilling three aspects, namely social aspects, spiritual aspects and cultural aspects. This study aims to improve the ability to adapt at Taruna Jaya 1 Tebet Youth Development Social Institution, South Jakarta. This study also aims to determine the characteristics of informants, social adaptability, spiritual adaptability, and cultural adaptability. Data sources were selected using purpose sampling, which consisted of neglected children, caregivers, social workers. Data collection techniques used were in-depth interviews, observations, and documentation studies. research findings show that: 1. Lack of self- confidence, lack of effective counseling and psychologist guidance services and lack of two- way communication. Based on these research findings, the researcher proposes a program called the Adaptation and Social Interaction Group Counseling Program for Great Children (LINGKO AISAH) at the Taruna Jaya 1 Tebet South Jakarta Youth Development Social Home. Kata kunci: Adaptability, Neglected Children ABSTRAK SALMA NABILAWATI, 19.04.285 Kemampuan Adaptasi Anak Terlantar di Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya 1 Tebet Jakarta Selatan. Dosen Pembimbing: Denti Kardeti dan Wiwit Widiansyah Kemampuan beradaptasi merupakan penilaian terhadap apa yang dapat dilakukan seseorang untuk melihat perubahan yang ada disekitarnya dan kemudian melakukan cara-cara untuk mengatasinya, sehingga dapat menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut. dengan tujuan untuk memenuhi tiga aspek, yaitu aspek sosial, aspek spiritual, dan aspek kultural. penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan beradaptasi di Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya 1 Tebet Jakarta Selatan. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui karakteristik informan, kemampuan beradaptasi sosial, kemampuan beradaptasi spiritual, dan kemampuan beradaptasi budaya. sumber data dipilih dengan menggunakan purpose sampling, yang terdiri dari anak terlantar, pengasuh, pekerja sosial. teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi: 1. kurangnya rasa percaya diri, kurangnya layanan konseling dan bimbingan psikolog yang efektif dan kurangnya komunikasi dua arah. 2. Berdasarkan temuan penelitian tersebut, peneliti mengusulkan sebuah program yang dinamakan Program Konseling Kelompok Adaptasi dan Interaksi Sosial Anak Hebat (LINGKO AISAH) di Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya 1 Tebet Jakarta Selatan. Kata kunci: Kemampuan Beradaptasi, Anak TerlantarItem Keterbukaan Diri Anak di Panti Asuhan Tambatan Hati Kota Bandung,(Perpustakaan, 2024-09-12) GANEVI LEDYSTALENA RETNO KINANTI, NRP. 2004186.; Pribowo; Wiwit WidiansyahGANEVI LEDYSTALENA RETNO KINANTI, NRP. 20.04.186. Keterbukaan Diri Anak di Panti Asuhan Tambatan Hati Kota Bandung, Dibimbing oleh Pribowo dan Wiwit Widiansyah. Penelitian ini dilakukan di Panti Asuhan Tambatan Hati Kota Bandung dengan tujuan untuk untuk mengkaji dan memperoleh gambaran empiris tentang keterbukaan diri anak di Panti Asuhan Tambatan Hati Kota Bandung yang dikaji melalui aspek tujuan, ukuran, valensi, kecermatan dan kejujuran serta keakraban. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei dengan pendekatan kuantitatif. Sumber data primer penelitian ini yaitu data yang diperoleh peneliti melalui kuesioner, sedangkan sumber data sekunder penelitian ini diperoleh melalui studi dokumentasi serta dokumen lain yang relevan dengan topik penelitian. Populasi dari penelitian ini yaitu seluruh anak asuh yang tinggal di dalam Panti Asuhan Tambatan Hati Kota Bandung sebanyak 25 anak. Pengambilan sampel menggunakan teknik sampling jenuh. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini yaitu rating scale. Uji validitas pada penelitian ini menggunakan uji validitas permukaan (face validity) dan uji validitas isi (content validity). Hasil uji reliabilitas dilakukan kepada 30 responden yang dihitung dengan menggunakan rumus Cronbach’s Alpha dengan bantuan SPSS versi 27 dengan hasil skor reliabilitas sebesar 0,816. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterbukaan diri anak di Panti Asuhan Tambatan Hati Kota Bandung berada pada kategori sedang dengan skor aktual sebesar 1.893 dari skor ideal 3.000. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa perlu adanya peningkatan keterbukaan diri anak di Panti Asuhan Tambatan Hati Kota Bandung sebagai upaya untuk meningkatkan komunikasi interpersonal anak di Panti Asuhan Tambatan Hati Kota Bandung. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti merancang program yaitu program Memikat Hati dengan menggunakan metode Social Group Work. Kata Kunci: Keterbukaan Diri, Anak, Panti Asuhan ABSTRACT GANEVI LEDYSTALENA RETNO KINANTI, NRP. 20.04.186. Self-Disclosure of Children at the Tambatan Hati Orphanage Bandung City, Supervised by Pribowo and Wiwit Widiansyah. This research was conducted at the Tambatan Hati Orphanage, Bandung City with the aim of studying and obtaining an empirical picture of children's selfdisclosure Tambatan Hati Orphanage in Bandung City, which was studied through the aspects of purpose, size, valence, accuracy and honesty and closeness. The method used in this research is a survey with a quantitative approach. The primary data source for this research is data obtained by researchers through questionnaires, while the secondary data source for this research is obtained through documentation studies and other documents relevant to the research topic. The population of this research was all 25 foster children living in the Tambatan Hati Orphanage in Bandung City. Sampling used a saturated sampling technique. The measuring instrument used in this research is rating scale. The validity test in this research used face validity and content validity. The results of the reliability test were carried out on 30 respondents which were calculated using the Cronbach's Alpha formula with the help of SPSS version 27 with a reliability score of 0.816. The results of the research show that children's self-disclosure at the Tambatan Hati Orphanage in Bandung City is in the medium category with an actual score of 1,893 from an ideal score of 3,000. The results of this research indicate that there is a need to increase children's self-disclosure at the Bandung City Tambatan Hati Orphanage as an effort to improve children's interpersonal communication at the Bandung City Tambatan Hati Orphanage. Based on the results of this research, the researchers designed a program, namely Memikat Hati program, using the method Social Group Work. Keywords: Self-Disclosure, Children, OrphanageItem Pelayanan Terpadu Satu Pintu (One Stop Service) Pada Pusat Kesejahteraan Sosial di Desa Sekarwangi Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung.(Perpustakaan, 2024-03-18) ALFIRA NUR KUSUMANINGRUM, 19.04.146.; Denti Kardeti; Wiwit WidiansyahALFIRA NUR KUSUMANINGRUM, 19.04.146. Pelayanan Terpadu Satu Pintu (One Stop Service) Pada Pusat Kesejahteraan Sosial di Desa Sekarwangi Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung. Dosen Pembimbing : Denti Kardeti dan Wiwit Widiansyah. Pelayanan Terpadu Satu Pintu (One Stop Service) Pada Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos) merupakan salah satu pola pelayanan yang cara penyelenggaraannya dilakukan pada satu tempat dan meliputi berbagai jenis pelayanan yang memiliki keterkaitan proses. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai : 1) lokasi penelitian Desa Sekarwangi, 2) profil Pusat Kesejahteraan Sosial HARMIS, 3) karakteristik informan, 4) aspek kesederhanaan pada pelayanan terpadu satu pintu (one stop service), 5) aspek kecepatan pada pelayanan terpadu satu pintu (one stop service), 6) aspek keterjangkauan pada pelayanan terpadu satu pintu (one stop service). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik untuk menentukan subjek dalam penelitian adalah teknik purposive dengan 14 informan berbeda. Teknik pengumpulan data menggunakan : 1) wawancara mendalam, 2) observasi, dan 3) studi dokumen. Pemeriksaan keabsahan data dalam penelitin ini menggunakan : 1) membercheck, 2) triangulasi sumber data, 3) debriefing, 4) rich/thick description. Kemudian teknik analisis data yang digunakan yakni : 1) reduksi data, 2) penyajian data, dan 3) penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan Puskesos “HARMIS” memberikan dampak positif bagi masyarakat. Kemudian penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (One Stop Service) pada Puskesos “HARMIS” sudah baik dalam arti telah memenuhi aspek kesederhanaan, kecepatan, dan keterjangkauan. Namun masih adanya kekurangan yakni petugas Puskesos “HARMIS” belum memiliki kompetensi dalam penanganan masalah 26 jenis Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS). Sehingga peneliti mengusulkan program yaitu “Bimbingan Teknis Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesejahteraan Sosial” yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai petugas Puskesos “HARMIS” serta kualitas layanan kelembagaan Puskesos “HARMIS” dalam merespon berbagai permasalahan sosial. Kata Kunci : Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Pusat Kesejahteraan Sosial, Bimbingan TeknisItem Pemberdayaan Keluarga Melalui Program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) Di Desa Sukaluyu Kecamatan Telukjambe Timur Kabupaten Karawang.(Perpustakaan, 2024-09-10) DINDA AULIA SUNTARI. NRP. 2004099.; Jumayar Marbun; Wiwit WidiansyahDINDA AULIA SUNTARI. NRP. 2004099. Pemberdayaan Keluarga Melalui Program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) Di Desa Sukaluyu Kecamatan Telukjambe Timur Kabupaten Karawang. Dibimbing oleh : Jumayar Marbun dan Wiwit Widiansyah. Program UP2K merupakan program yang dikhususkan oleh pemerintah untuk memberdayakan kaum perempuan. Program ini bertujuan memberdayakan kaum perempuan agar dapat berkontribusi dalam meningkatkan pendapatan keluarga. Pelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran empiris tentang: 1) Aspek keterampilan 2) pengetahuan 3) kekuasaan. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Jenis penelitian menggunakan pedekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dokumen. Jenis data yang digunakan adalah primer dan sekunder. Berdasarkan hasil penelitian aspek keterampilan yang telah dilakukan analisis permasalahan dan kebutuhan dalam pemasaran produk UP2K belum teratasi dengan baik, pelaksana dalam penjualan UP2K hanya memasarkan atau mempromosikan barang kepada toko-toko terdekat yang ada di wilayah Sukaluyu maupun karawang. Dan dalam aspek pengetahuan yang masih minim mengenai promosi yang kurang dapat menyebabkan rendahnya partisipasi dalam program UP2K, sehingga tidak mencapai jumlah pembeli yang diharapkan untuk memiliki dampak yang signifikan. Dalam aspek kekuasaan belum terbentuknya manajemen pengelolaan organisasi di UP2K yang membuat kurang efisien dalam bekerja. Beberapa kendala hasil temuan peneliti mengenai aspek keterampilan, pengetahuan, dan pengaruh kekuasaan ini mempengaruhi ke dalam penjualan produk yang menurun dan tidak mendapatkan pendapatan yang cukup. Permasalahan dan kebutuhan yang telah dijelaskan akan ditindak lanjut untuk memenuhi keberfungsian UP2K Desa Sukaluyu. Dalam permasalahan yang dijelaskan maka upaya yang dilakukan dalam proses peningkatan ekonomi kelurahan melalui program PEKA UP2K (Peduli Ekonomi Keluarga Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga) Desa Sukaluyu, Kecamatan Telukjambe Timur Kabupaten Karawang. Dengan adanya program tersebut, diharapkan dapat menangani permasalahan pengembangan UP2K Desa Sukaluyu di bidang ekonomi keluarga. Kata Kunci : Pemberdayaan, Ekonomi Keluarga, UP2K. ABSTRACK DINDA AULIA SUNTARI. NRP. 2004099. Family Empowerment Through the Family Income Increase Business Program (UP2K) in Sukaluyu Village, East Telukjambe District, Karawang Regency. Supervised by: Jumayar Marbun and Wiwit Widiansyah. The UP2K program is a program specifically provided by the government to empower women. This program aims to empower women so they can contribute to increasing family income. This research aims to obtain an empirical picture of: 1) Aspects of skills 2) knowledge 3) power. The research design used in this research is a qualitative approach with descriptive methods. This type of research uses a qualitative approach with descriptive methods. Data collection used is observation, in terviews, documents. The types of data used are primary and secondary.Based on the results of research on skills aspects that have carried out an analysis of problems and needs in marketing UP2K products that have not been resolved properly, implementers in selling UP2K only market or promote goods to the nearest shops in the Sukaluyu and Karawang areas. And in the aspect of knowledge that is still minimal regarding promotions, this can lead to low participation in the UP2K program, so that it does not reach the number of buyers expected to have a significant impact. In terms of power, organizational management has not yet been established at UP2K, which makes work less efficient. Several obstacles found by researchers regarding aspects of skills, knowledge and the influence of power lead to declining product sales and not getting enough income. The problems and needs that have been explained will be followed up to fulfill the functioning of the Sukaluyu Village UP2K. In the problems described, efforts are being made in the process of improving the sub-district economy through the PEKA UP2K program (Family Economic Care for Increasing Family Income) Sukaluyu Village, East Telukjambe District, Karawang Regency. With this program, it is hoped that it can handle the problems of developing UP2K Sukaluyu Village in the field of family economics. Keywords: Empowerment, Family Economy, UP2K.Item Pemberdayaan Perempuan Rawan Sosial Ekonomi (PRSE) melalui Program Kelompok Usaha Bersama (KUBE) di Desa Tenjolaya Kecamatan Pasirjambu Kabupaten Bandung.(Perpustakaan, 2024-09-10) NURUL AZIZAH. NRP. 20.04.012.; Wiwit Widiansyah; Nike VonikaNURUL AZIZAH. NRP. 20.04.012. Pemberdayaan Perempuan Rawan Sosial Ekonomi (PRSE) melalui Program Kelompok Usaha Bersama (KUBE) di Desa Tenjolaya Kecamatan Pasirjambu Kabupaten Bandung. Dibimbing oleh Wiwit Widiansyah, dan Nike Vonika. Penelitian ini untuk mengkaji tentang Pemberdayaan Perempuan Rawan Sosial Ekonomi (PRSE) melalui Program Kelompok Usaha Bersama (KUBE) melalui kemampuan Personal, interpersonal, sosial-ekonomi dan politik. Penelitian menggunakan metode teknik deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informan ditentukan dengan teknik purposive, Informan tersebut diantaranya penanggungjawab program KUBE Kabupaten Bandung, Pendamping KUBE Desa Tenjolaya, 2 ketua dan 2 Anggota KUBE Konveksi dan Warungan. Teknik pengumpulan data dengan wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberdayaan PRSE melalui KUBE di Desa Tenjolaya belum sepenuhnya efektif. Hal ini ditunjukkan dengan adanya perbedaan dalam tingkat kemampuan pemberdayaan di setiap kelompok, yang disebabkan oleh berbagai masalah dan kebutuhan yang belum terpenuhi. Salah satu hambatan utama adalah kurangnya pelatihan yang menyertai pemberian bantuan, yang berdampak pada pelaksanaan program KUBE yang belum maksimal. Berdasarkan temuan ini, peneliti merekomendasikan adanya program pelatihan dan sosialisasi untuk meningkatkan kemampuan anggota PRSE, terutama dalam bidang kewirausahaan sosial Kata Kunci : Pemberdayaan, PRSE, Program KUBE. ABSTRACT NURUL AZIZAH. NRP. 20.04.012: Empowerment of Socio-Economically Underprivileged Women (PRSE) through the Joint Business Group Program (KUBE) in Tenjolaya Village, Pasirjambu District, Bandung Regency. Supervised by Wiwit Widiansyah, and Nike Vonika. This research is to examine about the Empowerment of Women with Socio- Economic (PRSE) Women Empowerment through the Joint Business Group Program (KUBE) through personal, interpersonal, and interpersonal skills. through personal, interpersonal, socio-economic and political skills. The research used a descriptive technique method with a qualitative approach. The informants were determined by purposive technique, including the person in charge of the KUBE program in Bandung Regency, the Village KUBE Facilitator in Bandung Village. Bandung Regency, Tenjolaya Village KUBE Facilitator, 2 heads and 2 members of KUBE Konveksi and Warungan. Data collection techniques with in- depth interviews, observation and documentation study. The results showed that PRSE empowerment through KUBE in Tenjolaya Village has not been fully effective. This is This is indicated by differences in the level of empowerment capability in each group, which is caused by various problems and needs that have not yet been addressed. each group, which is caused by various problems and unmet needs. unmet needs. One of the main obstacles is the lack of training accompanying the program. assistance, which has an impact on the implementation of the KUBE program that has not been maximized. maximized. Based on these findings, researchers recommend a program of training and socialization programs to improve the ability of PRSE members, especially in the field of social entrepreneurship in the field of social entrepreneurship Keywords: Empowerment, PRSE, KUBE Program.Item Pengasuhan Anak oleh Perempuan Rawan Sosial Ekonomi di Kecamatan Pedurungan Kota Semarang(Perpustakaan, 2024-08-12) ANNES VIDYA KRISTIANTI PUTRI, 2004367; Pribowo; Wiwit WidiansyahANNES VIDYA KRISTIANTI PUTRI, 2004367. Pengasuhan Anak oleh Perempuan Rawan Sosial Ekonomi di Kecamatan Pedurungan Kota Semarang, Dibimbing oleh Pribowo dan Wiwit Widiansyah. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Pedurungan yang dilatar belakangi oleh fenomena pengasuhan anak yang tidak tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan mendeskripsikan mengenai pengasuhan anak oleh perempuan rawan sosial ekonomi di Kecamatan Pedurungan Kota Semarang yang dikaji melalui aspek parental responsiveness dan parental demandingness. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Sumber data primer penelitian ini yaitu data yang diperoleh peneliti melalui wawancara dan observasi, sedangkan sumber data sekunder penelitian ini diperoleh melalui studi dokumentasi serta dokumen lain yang relevan dengan topik penelitian. Informan dari penelitian ini yaitu perempuan rawan sosial ekonomi di Kecamatan Pedurungan yang memiliki tanggungan anak sebanyak 7 orang dan lingkungan sekitar PRSE sejumlah 7 orang. Pemeriksaan keabsahan data pada penelitian ini menggunakan credibility, transferability, dependability, dan confirmability. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih terdapat masalah dalam pemenuhan kebutuhan emosional antara seorang pengasuh (PRSE) dengan anak yang disebabkan oleh faktor kurangnya pengetahuan PRSE tentang pengasuhan dan kurangnya keterampilan PRSE dalam pengelolaan emosi. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa perlu adanya edukasi dan penyuluhan mengenai pengasuhan dan pengembangan keterampilan pengelolaan emosi PRSE. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti merancang program yaitu program yang diberi nama Sinar Cerah dengan menggunakan metode Social Group Work. Kata Kunci: Pengasuhan Anak, PRSE, Kecamatan PedurunganItem Peran Pengurus Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) Dalam Kesejahteraan Keluarga (Studi di Posdaya Plamboyan Desa Kayuambon Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat).(perpustakaan, 2024-01-04) FARID NUR ROHMAN SETIADI, 19.04.049.; Denti Kardeti; Wiwit WidiansyahABSTRAK FARID NUR ROHMAN SETIADI, 19.04.049. Peran Pengurus Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) Dalam Kesejahteraan Keluarga (Studi di Posdaya Plamboyan Desa Kayuambon Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat). Dibimbing oleh Denti Kardeti dan Wiwit Widiansyah. Posdaya merupakan forum komunikasi, silaturahmi, advokasi dan wadah kegiatan penguatan secara terpadu fungsi-fungsi keluarga. Pelaksanaan kegiatan posdaya tidak lepas dari peran pengurus dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga. Salah satu posdaya yang menjadi rujukan nasional adalah Posdaya Plamboyan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris tentang peran pengurus Posdaya Plamboyan dalam kesejahteraan keluarga di Desa Kayuambon Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat yang mencakup aspek: 1) karakteristik informan, 2) peran fasilitatif 3) peran edukatif dan 4) peran representatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data menggunakan uji credibility, confirmability, dependability dan transferability. Informan dalam penelitian ini sebanyak delapan orang yang terdiri dari pengurus Posdaya Plamboyan, anggota Posdaya Plamboyan, dan kepala Desa Kayuambon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran fasilitatif dilakukan melalui mediasi dan negosiasi, pemberian dukungan, fasilitasi kelompok dan memanfaatkan keterampilan dan sumber daya namun belum dilaksanakan secara optimal. Peran edukatif sudah dilaksanakan secara optimal melalui membangkitkan kesadaran masyarakat, pemberian informasi dan pelatihan. Peran representatif dilakukan dengan memperoleh berbagai sumber daya, advokasi, hubungan masyarakat dan jaringan kerja namun belum dilaksanakan secara opimal. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis serta ketersediaan sistem sumber, maka peneliti merekomendasikan program “Pengembangan Kapasitas Pengurus Posdaya Plamboyan di Desa Kayuambon Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.” Kata Kunci: Kesejahteraan Keluarga, Peran, Pengurus Posdaya ABSTRACT FARID NUR ROHMAN SETIADI. 19.04.049. The Roles of Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) Administrators in Family Welfare (Study at Posdaya Plamboyan Kayuambon Village Lembang District West Bandung Regency). Supervisor: Denti Kardeti, Wiwit Widiansyah Posdaya is a forum for friendship, advocacy communication and a forum for activities to strengthen family functions in an integrated manner. The implementation of posdaya activities cannot be separated from the role of administrators in improving family welfare One of the Posdaya that has become a national reference is Posdaya Plamboyan. This research aims to obtain an empirical description of the role of Posdaya Plamboyan administrators in family welfare in Kayuambon Village, Lembang District, West Bandung Regency which includes aspects of: 1) informant characteristics, 2) facilitative role 3) educative role and 4) representative role. This research uses a descriptive qualitative approach. Data collection techniques in this research were in-depth interviews, observation and documentation studies. Checking the validity of the data using credibility, confirmability, dependability and transferability. Informants in this study were eight people consisting of Posdaya Plamboyan administrators, Posdaya Plamboyan members, and the village head of Kayuambon. The results of the study indicate that the facilitative role is carried out through mediation and negotiation, support, group facilitation and utilizing of skills and resources but has not been implemented optimally. The educational role has been carried out optimally through consciousness raising, informing and training. The representative role is carried out by obtaining resources, advocacy, public relations and networking but has not been implemented optimally. Based on the results of the research and analysis as well as the availability of the resource system, the researchers recommend the program "Capacity Building of Posdaya Plamboyan Administrators in Kayuambon Village, Lembang District, West Bandung Regency." Keyword: Role, Posdaya Administrators, Family WelfareItem Peran Tokoh Masyarakat Dalam Pencegahan Pernikahan Dini Di Desa Cipendawa Kecamatan Pacet Kabupaten Cianjur.(Perpustakaan, 2024-02-20) PRISTIA DHENYSA, 19.04.268.; Denti Kardeti; Wiwit WidiansyahABSTRACT PRISTIA DHENYSA, 19.04.268. The Role of Community Leaders in Preventing Early Marriage in Cipendawa Village, Pacet District, Cianjur Regency. Supervisors: Denti Kardeti and Wiwit Widiansyah. This research is about the role of community leaders in preventing early marriage in Cipendawa Village, Pacet District, Cianjur Regency. The purpose of this study is to obtain an overview of the role of community leaders which includes aspects: 1) informant characteristics, 2) the role of the suggestor, 3) the role of the prohibitionist, 4) the role of the support provider in preventing early marriage. This research uses a qualitative approach with descriptive method. The informants in this study were five people, namely Village Officials, Women Leaders, Youth Leaders, Religious Leaders, and Early Marriage Actors. Data validity checks use credibility tests, transferability tests, dependability tests, and confirmability tests. The data collection techniques are in-depth interviews, observation, and documentation studies. The results showed that in giving suggestions, communication between community leaders is still not optimal, so that the provision of suggestions is not carried out evenly to the community, which causes there are still people who do early marriage. In providing prohibitions, community leaders have not been fully optimized due to the lack of information dissemination activities regarding Marriage Law No.16 of 2019 concerning the minimum age of marriage is 19 years. In providing support, community leaders have been said to be quite good, but there are obstacles, namely the lack of participation of adolescents in participating in activities that have been organized and the low public perception of the importance of education. Based on the results of the study, the program "Establishment of a Community Leader Forum to Prevent Early Marriage in Cipendawa Village" is proposed. Keywords: Role, Community Leaders, Early Marriage ABSTRAK PRISTIA DHENYSA, 19.04.268. Peran Tokoh Masyarakat Dalam Pencegahan Pernikahan Dini Di Desa Cipendawa Kecamatan Pacet Kabupaten Cianjur. Dosen Pembimbing: Denti Kardeti dan Wiwit Widiansyah. Penelitian ini tentang peran tokoh masyarakat dalam pencegahan pernikahan dini di Desa Cipendawa Kecamatan Pacet Kabupaten Cianjur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai peran tokoh masyarakat yang mencakup aspek: 1) karakteristik informan, 2) peran pemberi sugesti, 3) peran pemberi larangan, 4) peran pemberi dukungan dalam pencegahan pernikahan dini. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Informan dalam penelitian ini sebanyak lima orang yaitu Aparat Desa, Tokoh Wanita, Tokoh Pemuda, Tokoh Agama, dan Pelaku Pernikahan Dini. Pemeriksaan keabsahan data menggunakan uji credibility, uji transferbility, uji dependability, dan uji confirmability. Adapun teknik pengumpulan data yaitu wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam pemberian sugesti, komunikasi antar tokoh masyarakat masih belum maksimal, sehingga pemberian sugesti tidak dilakukan secara merata kepada masyarakat yang menyebabkan masih terdapat masyarakat yang melakukan pernikahan dini. Dalam pemberian larangan, tokoh masyarakat belum sepenuhnya optimal karena kurangnya kegiatan penyebaran informasi mengenai Undang-Undang Perkawinan No.16 Tahun 2019 tentang usia minimal menikah adalah 19 tahun. Dalam pemberian dukungan, tokoh masyarakat sudah dikatakan cukup baik, namun terdapat kendala yaitu kurangnya partisipasi remaja dalam mengikuti kegiatan yang sudah diselenggarakan dan persepsi masyarakat yang rendah terhadap pentingnya pendidikan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka diusulkan program “Pembentukan Forum Tokoh Masyarakat Cegah Nikah Dini Di Desa Cipendawa.” Kata Kunci: Peran, Tokoh Masyarakat, Pernikahan DiniItem Sinergitas Pentahelix Program Kampung Berseri Astra PT.Astra International Tbk Di Desa Gedepangrango Kecamatan Kadudampit Kabupaten Sukabumi.(Perpustakaan, 2024-09-02) AYU SETIARA, 19.04.028; Denti Kardeti; Wiwit WidiansyahAYU SETIARA, 19.04.028 Sinergitas Pentahelix Program Kampung Berseri Astra PT.Astra International Tbk Di Desa Gedepangrango Kecamatan Kadudampit Kabupaten Sukabumi. Dosen Pembimbing: Denti Kardeti dan Wiwit Widiansyah Sinergitas merupakan sebuah upaya untuk menghubungkan semua aktor untuk mencapai tujuan bersama yaitu kesejahteraan masyarakat yang dapat digambarkan menggunakan empat aspek, yakni komunikasi yang efektif, umpan balik yang cepat, kepercayaan dan kreatifitas. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai sinergitas aktor pentahelix dalam pelaksanaan Program Kampung Berseri Astra sebagai bentuk Tanggung Jawab Sosial Perushaan dari PT. Astra International Tbk di Desa Gedepangrango Kecamatan Kadudampit Kabupaten Sukabumi dan memperoleh gambaran mengenai : (1) karakteristik informan, (2) komunikasi efektif antar aktor, (3) pemberian umpan balik yang cepat (4) kepercayaan antar aktor, (5) kreatifitas aktor dalam peningkatan sinergitas. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data yang menggunakan teknik purposive untuk menentukan lima informan yang terdiri dari perwakilan aktor perusahaan, pendidikan, pemerintah, masyarakat dan media. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) Belum ada mekanisme komunikasi yang khusus, setiap informasi dapat dimengerti, diterima dan ditindaklanjuti. Terdapat hambatan komunikasi. 2) Umpan balik yang diberikan dan diterima juga bersifat jelas, valid, lengkap, berbentuk penjelasan, relevan dan spesifik. Setiap informasi juga menawarkan adanya umpan balik dan memberikan umpan balik pada setiap informasi. Pernah ada kejadian pemberian umpan balik karena suatu kondisi. 3) Kepercayaan antar aktor tergolong cukup rendah karena pernah ada kejadian yang mencederai kepercayaan. 4) Setiap informan memiliki ide atau inovasi masing-masing untuk meningkatkan sinergitas namun belum dapat direalisasikan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, Peneliti mengusulkan program yaitu Program Penguatan Stakeholder Kampung Berseri Astra di Desa Gedepangrango Kecamatan Kadudampit Kabupaten Sukabumi Kata Kunci: Tanggung Jawab Sosial Perushaan, Pengembangan Masyarakat, Kampung Berseri Astra ABSTRACT AYU SETIARA, 19.04.028. Pentahelix Synergy in the "Kampung Berseri Astra" Program by PT. Astra International Tbk in Gedepangrango Village, Kadudampit Subdistrict, Sukabumi Regency. Advisors: Denti Kardeti and Wiwit Widiansyah. Synergy is an effort to connect all actors to achieve a common goal, which is the welfare of the community. It can be described using four aspects: effective communication, timely feedback, trust, and creativity. This research aims to obtain an overview of the synergy among the pentahelix actors in implementing Corporate Social Responsibility the Kampung Berseri Astra Program by PT. Astra International Tbk in Gedepangrango Village, Kadudampit District, Sukabumi Regency. The research also aims to understand the characteristics of the informants, effective communication among actors, timely feedback, trust among actors, and the actors' creativity in enhancing synergy. This study uses a qualitative descriptive method. The data sources were selected using purposive sampling technique, consisting of representatives from the company, education sector, government, community, and media. Data collection techniques included in-depth interviews, observations, and documentation studies. The research findings indicate that: 1) There is no specific communication mechanism, and there are communication barriers that hinder the understanding, acceptance, and follow-up of information. 2) The feedback given and received is clear, valid, complete, in the form of explanations, relevant, and specific. Each piece of information offers feedback and receives feedback. There have been instances where feedback was given due to certain conditions. 3) The level of trust among actors is relatively low due to incidents that have damaged trust. 4) Each informant has their own ideas or innovations to enhance synergy, but they have not been realized yet. Based on these research findings, the researcher proposes a program called the Strengthening Stakeholder Program for Kampung Berseri Astra in Gedepangrango Village, Kadudampit District, Sukabumi Regency. Kata Kunci: Corporate Social Responsibility, Community Development, Kampung Berseri Astra