Social Protection and Empowerment
Permanent URI for this collection
Undergraduate Theses on Program Study of Social Protection and Empowerment
Browse
Browsing Social Protection and Empowerment by Author "ARIBOWO"
Now showing 1 - 4 of 4
Results Per Page
Sort Options
Item Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) dalam pencegahan anak putus sekolah di Desa Cingcin, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung.(Perpustakaan, 2024-02-06) Giri Pamungkas (1801009); TETA RIASIH; ARIBOWOABSTRAK YUKE NATHASYA, 19.03.013. Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) dalam pencegahan anak putus sekolah di Desa Cingcin, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung. Dosen Pembimbing: TETA RIASIH DAN ARIBOWO Salah satu program pengentasan kemiskinan di Indonesia adalah adanya Program Keluarga Harapan (PKH), merupakan bantuan tunai bersyarat kepada Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) yang berkaitan dengan persyaratan,salah satunya adalah dalam bidang pendidikan. Isu masalah yang ada di Desa Cingcin ditemukan bahwa adanya anak putus sekolah yang merupakan penerima bantuan dari Program Keluarga Harapan (PKH) selain itu adanya isu penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) yang memanfaatkan dana bantuan dengan tidak semestinya uang yang diberikan tidak digunakan untuk membiayai keperluan pendidikan tapi justru digunakan untuk keperluan lain. Teori Implementasi dengan aspek yaitu: 1) Komunikasi, 2) Sumber Daya, 3) Struktur Birokrasi dan 4) Disposisi. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran secara empiris mengenai 1) Karakteristik Informan, 2) Komunikasi, 3) Sumber Daya, 4) Struktur Birokrasi, 5) Disposisi pada Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) dalam pencegahan anak putus sekolah di Desa Cingcin, Metode yang digunakan dalam penelitian adalah kualitatif deskriptif. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi dan studi dokumentasi serta pemilihan informan dilakukan dengan cara purposive sampling. Hasil penelitian tentang Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) dalam pencegahan anak putus sekolah di Desa Cingcin dari Aspek Disposisi, sikap pelaksana dapat dikatakan baik dengan menunjukan kepedulian kepada KPM hal ini didukung karena telah adanya insentif yang diberikan kepada pelaksana program. Aspek Struktur Birokrasi prosedur dan aturan yang berlaku tentang PKH sudah di ikuti oleh penerima maupun pelaksana program sesuai dengan pedoman pelaksanaan PKH. Namun pada aspek Sumber Daya dimana ditemukan adanya penggunaan dana bantuan yang seharusnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak justru digunakan untuk keperluan lainnya dan pada aspek Komunikasi ditemukan waktu pelaksanaan kegiatan P2K2 yang berubah-ubah dan kehadiran KPM dalam kegiatan belum konsisten. Dalam mengatasi permasalahan tersebut maka dibuat rencana program “Optimalisasi pendampingan dalam upaya pencegahan anak putus sekolah” yang bertujuan untuk dapat meningkatkan pendampingan yang dilakukan pelaksana program Program Keluarga Harapan (PKH) kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dalam upaya pencegahan anak putus sekolah. Kata Kunci : Implementasi, Program Keluarga Harapan (PKH), anak putus sekolahItem Implementation of Social Protection through Stunting Prevention in Cisero Village, Cisurupan District, Garut Regency.(Perpustakaan, 2024-02-06) TRIESTA NURUL AULIYA, 19.03.006.; Supervisor: TETA RIASIH; ARIBOWOABSTRACT TRIESTA NURUL AULIYA, 19.03.006. Implementation of Social Protection through Stunting Prevention in Cisero Village, Cisurupan District, Garut Regency. Supervisor: TETA RIASIH and ARIBOWO The problem is that there are still 87 recorded stunting rates in Cisero Village. The causes of the stunting problem include the low awareness and knowledge of parents about fulfilling children's rights in maintaining health and the finding of early marriage rates in Cisero Village. In this study, the determination of informants was carried out using a purposive sampling technique. Data collection was carried out using in-depth interview techniques, observation and documentation studies. This study aims to describe about how communication, resources, dispositions, and bureaucratic structures are involved in implementing social protection through stunting prevention in Cisero Village. The results of research on the aspects of resources, disposition and bureaucratic structure have been going well. The aspect of resources, has been running well and has sufficient resources in implementation. While aspects of the disposition or attitude of the implementers have been said to be good in their implementation. In the aspect of bureaucratic structure, the executors in charge of implementing the stunting prevention program has carried out their duties based on the function and main task of main stakeholders. However, the communication aspect is still not fair as a whole. In overcoming problems in this aspect of communication, a program plan was created, namely the "Stunting Prevenstion Group” which aims to provide understanding for the people of Cisero Village and increase the participation of youth groups in efforts to prevent stunting. Keywords: Program Implementation, Protection, Stunting Prevention ABSTRAK TRIESTA NURUL AULIYA, 19.03.006. Implementasi Perlindungan Sosial melalui Pencegahan Stunting di Desa Cisero, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut. Dosen Pembimbing: TETA RIASIH dan ARIBOWO Isu masalah di Desa Cisero masih ditemukannya angka stunting sebanyak 87 orang yang terdata dalam keseluruhuan di Desa Cisero. Penyebab adanya permasalahan stunting diantaranya ialah rendahnya kesadaran dan pengetahuan orang tua terhadap pemenuhan hak anak dalam menjaga kesehatan dan masih ditemukannya angka pernikahan dini di Desa Cisero. Pada penelitian ini penentuan informan dilakukan dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan gambaran tentang bagaimana komunikasi, sumber daya, disposisi, dan struktur birokrasi dalam implementasi perlindungan sosial melalui pencegahan stunting di Desa Cisero. Hasil penelitian pada aspek sumber daya, disposisi dan stuktur birokrasi telah berjalan dengan baik. Aspek sumber daya, sudah berjalan baik dan memiliki kecukupan sumber daya dalam pelaksanaan. Sedangkan aspek disposisi atau sikap para pelaksna sudah dikatakan baik dalam pelaksanaannya. Pada aspek struktur birokrasi, para pelaksana yang bertugas pada implementasi program upaya pencegahan stunting ini sudah menjalankan tugasnya berdasarkan tupoksi yang berlaku. Namun pada aspek komunikasi masih belum berjalan dengan baik secara keseluruhan. Dalam mengatasi permasalahan pada aspek komunikasi tersebut, maka dibuat sebuah rencana program yaitu “Kelompok Pencegahan Stunting” yang bertujuan untuk memberikan pemahaman bagi masyarakat Desa Cisero serta meningkatkan partisipasi kelompok remaja dalam upaya pencegahan stunting. Kata Kunci: Implementasi Program, Perlindungan Sosial, PencegahanItem Pengembangan Ekonomi Lokal Melalui Kawasan Pengembangan Kentang di Desa Karamatwangi, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut.(Perpustakaan, 2024-02-01) HAFIDZHA AL-FAISA MANDHAPUTRI, 19.03.031.; ARIBOWO; TETA RIASIHABSTRAK HAFIDZHA AL-FAISA MANDHAPUTRI, 19.03.031. Pengembangan Ekonomi Lokal Melalui Kawasan Pengembangan Kentang di Desa Karamatwangi, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut. Dosen Pembimbing: ARIBOWO dan TETA RIASIH Desa Karamatwangi merupakan salah satu desa yang menerapkan pengembangan ekonomi lokal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pada pelaksanaan pengembangan ekonomi lokal melalui Kawasan Pengembangan Kentang terdapat permasalahan belum luasnya kerja sama yang dijalin yang berdampak pada pendapatan buruh tani, hal ini menyebabkan buruh tani terlilit hutang karena melakukan peminjaman uang kepada bank emok. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai: (1) kemitraan, (2) kesempatan kerja, dan (3) peningkatan aktivitas ekonomi untuk mengetahui bagaimana Kawasan Pengembangan Kentang dapat bermanfaat bagi peningkatan pendapatan buruh tani Desa Karamatwangi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data yang menggunakan teknik purposive saampling untuk menentukan tujuh informan yang terdiri dari Pemerintah Desa Karamatwangi, Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), pelaku dunia usaha, dan buruh tani. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) kegiatan Kawasan Pengembangan Kentang telah melibatkan pastisipasi aktif masyarakat Desa Karamatwangi, (2) adanya peluang kerja yang dibuka oleh Kawasan Pengembangan Kentang, (3) adanya peningkatan keterampilan yang didapatkan buruh tani dari adanya Kawasan Pengembangan Kentang. Pada pelaksanaan Kawasan Pengembangan Kentang terdapat hambatan terkait belum dirasakannya peningkatan pendapatan bagi buruh tani. Hal ini dikarenakan belum adanya peningkatan kualitas maupun kuantitas kentang yang dihasilkan, serta penjualan kentang masih tergantung kepada tengkulak yang dimana perluasan kerja sama yang dilakukan Kawasan Pengembangan Kentang belum terbuka secara luas. Kurangnya perluasan kerja sama berdampak kepada peningkatan pendapatan buruh tani yang saat ini buruh tani Desa Karamatwangi masih mengalami kesulitan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari dan menyebabkan beberapa buruh tani terlilit hutang kepada jasa peminjaman uang yaitu bank emok. Program Masyarakat Mandiri Terampil Sejahtera (MARITERA) dirancang sebagai upaya pemberdayaan buruh tani agar dapat meningkatkan pendapatan sehari-hari dan branding Kawasan Pengembangan Kentang agar terciptanya perluasan kerja sama yang terjalin pada calon mitra. Kata Kunci: Pengembangan Ekonomi Lokal, Pemberdayaan Masyarakat, Peningkatan PendapatanItem Strategi Fundraising Organisasi Pelayanan Sosial di Karawang Peduli Kecamatan Telukjambe Barat Kabupaten Karawang.(perpustakaan, 2024-01-08) INTAN WIDIYANINGRUM, 19.03.063.; ARIBOWO; TETA RIASIHABSTRAK INTAN WIDIYANINGRUM, 19.03.063. Strategi Fundraising Organisasi Pelayanan Sosial di Karawang Peduli Kecamatan Telukjambe Barat Kabupaten Karawang. Dosen Pembimbing : ARIBOWO dan TETA RIASIH Pendanaan adalah salah satu faktor utama terhadap keseimbangan dan keberlangsungan organisasi pelayanan sosial melakukan proses pelayanan juga mencapai tujuan yang mana hal tersebut dapat tercapai dengan aktivitas fundraising. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan secara mendalam strategi fundraising yang dilakukan oleh Karawang Peduli. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yakni wawancara mendalam, observasi partisipatif serta studi dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan Hasil penelitian ini menumakan bahwa strategi fundraising yang dilakukan Karawang Peduli adalah dengan menerapkan strategi dialogue fundraising menggunakan cara visit, galang donasi di jalan, open stand serta kencleng. Strategi multichannel fundraising memanfaatkan beberapa saluran seperti website dan media sosial yang dilakukan dengan cara online fundraising, crowdfunding serta community fundraising. Dan terakhir Karawang Peduli menerapkan strategi retention and development donor berlandaskan aspek kepercayaan dan komitmen serta kualitas pelayanan yang diimplementasikan dengan cara memberikan laporan rutin, melakukuan evaluasi, peleyanan informasi, kemudahan pembayaran, pemberian ucapan atau apresiasi dan peminjaman inventaris yang dimiliki oleh Karawang Peduli. Namun dalam pelaksanaan strategi fundraising masih memiliki hambatan yaitu terkait dengan kurangnya kompetensi staff fundraising sehingga menyebabkan Karawang Peduli belum melakukan strategi corporate fundraising dengan perusahaan serta masih belum optimalnya penerapan strategi multichannel fundraising terlebih untuk mode crowdfunding. Dengan demikian peneliti menyarankan program pelatiahan kompetensi staff fundraising Karawang Peduli guna memaksimalkan aktivitas fundraising yang nantinya dilakukan. Kata Kunci : Strategi Fundraising, Organisasi Pelayanan Sosial, Karawang Peduli ABSTRACT INTAN WIDIYANINGRUM, 19.03.063. Fundraising Strategy forSocial Service Organizations in Karawang Peduli, West Telukjambe District, Karawang Regency. Supervisor : ARIBOWO and TETA RIASIH Funding is one of the main factors for the balance and sustainability of social service organizations carrying out service processes as well as achieving goals that can be achieved by fundraising activities. The purpose of this study is to describe in depth the fundraising strategy carried out by Karawang Peduli. This study used a qualitative descriptive method. Data collection techniques used are in-depth interviews, participatory observations, and documentation studies. Data analysis is carried out by data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The results of this study suggest that the fundraising strategy carried out by Karawang Peduli is to implement a dialogue fundraising strategy using visits, raising donations on the street, open stands, and kencleng. The multichannel fundraising strategy utilizes several channels such as websites and social media which are carried out using online fundraising, crowdfunding, and community fundraising. And finally, Karawang Peduli implements a donor retention and development strategy based on aspects of trust and commitment as well as service quality which is implemented by providing routine reports, conducting evaluations, information collection, ease of payment, giving remarks or appreciation and borrowing inventory owned by Karawang Peduli. However, the implementation of the fundraising strategy still has obstacles, namely related to the lack of competence of fundraising staff, causing Karawang Peduli to not carry out a corporate fundraising strategy with the company and still not the optimal implementation of the multichannel fundraising strategy, especially for crowdfunding mode. Thus, the researcher suggested a competency training program for Karawang Peduli fundraising staff to maximize the fundraising activities that will be carried out. Keywords: Fundraising Strategy, Social Service Organization, Karawang Peduli