Social Worker
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Social Worker by Subject "Anak Asuh"
Now showing 1 - 10 of 10
Results Per Page
Sort Options
Item Kemampuan Adaptasi Anak Asuh di Panti Sosial Asuhan Anak Kuncup Harapan Muhammadiyah Kota Bandung.(Perpustakaan, 2024-03-13) ILMA KHALIFANIA ANWAR. 19.04.281.; Denti Kardeti; Wiwit WidiansyahABSTRAK ILMA KHALIFANIA ANWAR. 19.04.281. Kemampuan Adaptasi Anak Asuh di Panti Sosial Asuhan Anak Kuncup Harapan Muhammadiyah Kota Bandung. Dibimbing oleh Denti Kardeti dan Wiwit Widiansyah. Kemampuan adaptasi adalah karakteristik alami yang dimiliki oleh makhluk hidup untuk tetap bertahan dan berkembang di lingkungan yang selalu berubah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan adaptasi anak asuh yang berada di Panti Sosial Asuhan Anak Kuncup Harapan Muhammadiyah Kota Bandung. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk memperoleh gambaran empiris tentang kemampuan adaptasi anak asuh: 1) karakteristik responden, 2) kemampuan adaptasi lingkungan, 3) kemampuan adaptasi sosial, 4) kemampuan adaptasi tingkah laku. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan survei deskriptif. Peneliti menggunakan teknik total sampling dimana seluruh anggota populasi dijadikan sampel yaitu sebanyak 42 responden. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah 1) kuesioner, 2) observasi, 3) studi dokumentasi. Uji validitas alat ukur menggunakan face validity. Uji reliabilitas alat ukur menggunakan rumus Alpha Cronbach. Hasil penelitian menunjukkan kemampuan adaptasi anak asuh dilihat dari aspek kemampuan adaptasi lingkungan termasuk kategori tinggi, aspek kemampuan adaptasi sosial termasuk kategori sedang, aspek kemampuan adaptasi tingkah laku termasuk kategori tinggi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut diusulkan program “Pengembangan Adaptasi Sosial (PENA SOSIAL) di PSAA Kuncup Harapan Muhammadiyah Kota Bandung dengan pembentukkan kelompok pendidikan (educational group). Program ini untuk peningkatan kapasitas anak dalam beradaptasi. Metode yang digunakan yaitu social group work dengan tipe kelompok educational group. Kata Kunci : Kemampuan Adaptasi, Anak Asuh, PSAA ABSTRACT ILMA KHALIFANIA ANWAR. 19.04.281. Adaptability of Foster Children at Panti Sosial Asuhan Anak Kuncup Harapan Muhammadiyah Kota Bandung. Supervisor : Denti Kardeti and Wiwit Widiansyah. Adaptability is a natural characteristic possessed by living things to survive and thrive in an ever-changing environment. This study aims to determine the adaptability of foster children who are in the Kuncup Harapan Muhammadiyah Children’s Orphanage in Bandung City. This research was conducted with the aim of obtaining an empirical picture of the adaptability of foster children: 1) the characteristics of the respondents, 2) the ability to adapt to the environment, 3) the ability to adapt socially, 4) the ability to adapt behavior. The method used in this research is quantitative research with a descriptive survey. Researchers used a total sampling technique in which all members of the population were sampled as many as 42 people. Data collection techniques used were 1) questionnaire, 2) observation, 3) documentation study. Test the validity of measuring instruments using face validity. Test the reliability of measuring instruments using the Alpha Cronbach formula. The results showed that the adaptability of foster children seen from the aspect of environmental adaptation ability was included in the high category, the aspect of social adaptation ability was included in the medium category, and the aspect of adaptive ability in behavior was included in the high category. Based on the results of this research, it is proposed that the program “Development of Social Adaptation (PENA SOSIAL) at PSAA Kuncup Harapan Muhammadiyah Kota Bandung with the formation of educational groups. This program aims to increase children's capacity to adapt. The method used is social group work with the type of educational group group. Keywords: Adaptability, Foster Children, PSAAItem Kepuasan Anak Asuh terhadap Pelayanan Sosial di LKSA Rumah Pengharapan Baru Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.(Perpustakaan, 2024-10-15) SALSABILA K. 19.04.288.; DIDIET WIDIOWATI; ABAS BASUNISALSABILA K. 19.04.288. Children's Satisfaction with Social Services at LKSA Harapan Baru House, Lembang District. Supervisors: DIDIET WIDIOWATI and ABAS BASUNI Foster child satisfaction with social services is very important as an indicator of the quality of services provided by the LKSA Rumah Pengharapan Baru Lembang which can be seen through the perspective of foster children, in order to increase low child satisfaction, especially in the quality of social services in counseling services so that they become more Good. This study aims to obtain an empirical description of foster children in the LKSA Rumah Harapan Baru, Lembang District . Social services consist of three aspects, namely aspects of service quality, service facilities and human resources (HR) services. This research is descriptive in the form of using quantitative methods. Respondents in this study were foster children at the LKSA Rumah Pengharapan Baru, Lembang District, represented by 30 children. Determination of the sample in this study using census sampling where all members are used. Data collection techniques used by distributing questionnaires, non-participatory observation, unstructured interviews, and documentation studies. The measuring tool used is a questionnaire using a Likert scale measurement and face validity test . The results of this study indicate that the three aspects of social services studied are in the moderate category with a score of 2,462 out of an ideal score of 3,360 . However, based on the calculation of each aspect of social services, there is an aspect that is lower than the other aspects, namely the aspect of service quality. From the results of observations in the field, there are still children who do not receive counseling services because of the caregiver's limited knowledge and skills regarding counseling. Therefore, the researchers designed a program proposal that was in accordance with the problem analysis and needs analysis with the aim of increasing the ability or skills of caregivers in providing counseling services to children. The program that the researchers are proposing is “Capacity Building in Counseling Services” at the Rumah Pengharapan Baru Child Welfare Institution through group media with the aim of discussion in the form of presentation of material and games. Keywords: Satisfaction, Foster Children, Social Services ABSTRAK SALSABILA K. 19.04.288. Kepuasan Anak Asuh terhadap Pelayanan Sosial di LKSA Rumah Pengharapan Baru Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Dosen Pembimbing: DIDIET WIDIOWATI dan ABAS BASUNI Kepuasan anak asuh terhadap pelayanan sosial merupakan hal yang sangat penting sebagai indikator dari kualitas pelayanan yang diberikan LKSA Rumah Pengharapan Baru Lembang yang dapat dilihat melalui sudut pandang anak asuh, dalam rangka meningkatkan kepuasan anak yang rendah terutama dalam kualitas pelayanan sosial pada layanan konseling agar menjadi lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris oleh anak asuh di LKSA Rumah Pengharapan Baru Kecamatan Lembang. Pelayanan sosial terdiri dari tiga aspek yaitu aspek kualitas pelayanan, fasilitas pelayanan dan Sumber Daya Manusia (SDM) pelayanan. Penelitian ini berbentuk deskriptif dengan menggunakan metode kuantitatif. Responden dalam penelitian ini merupakan anak asuh di LKSA Rumah Pengharapan Baru Kecamatan Lembang yang diwakili oleh anak dengan jumlah 30 orang. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan sensus sampling dimana semua anggota digunakan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dengan penyebaran kuesioner, observasi non partisipatif, wawancara tidak tersetruktur, serta studi dokumentasi. Alat ukur yang digunakan yaitu kuesioner menggunakan pengukuran skala likert dan uji validitas muka (face validity). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ketiga aspek pelayanan sosial yang diteliti berada pada kategori sedang dengan skor 2.462 dari skor ideal 3.360. Namun berdasarkan perhitungan setiap aspek pelayanan sosial terdapat aspek yang lebih rendah daripada aspek lainnya yaitu aspek kualitas pelayanan Dari hasil observasi di lapangan masih terdapat anak kurang mendapatkan layanan konseling karena terbatasnya pengetahuan serta keterampilan pengasuh mengenai konseling. Oleh karena itu, peneliti merancang usulan program yang sesuai dengan analisis masalah dan analisis kebutuhan dengan tujuan meningkatkan kemampuan atau keterampilan pengasuh dalam memberikan layanan konseling terhadap anak. Program yang peneliti usulkan adalah “Peningkatan Kapasitas Dalam Layanan Konseling” Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Rumah Pengharapan Baru” melalui media kelompok dengan tujuan diskusi berupa pemaparan materi dan permainan. Kata Kunci: Kepuasan, Anak Asuh, Pelayanan SosialItem Keterampilan Sosial Anak Asuh di Panti Sosial Asuhan Anak Taman Harapan Muhammadiyah Kota Bandung.(Perpustakaan, 2024-09-11) ZYDAN MUHAMMAD AKBAR, NRP. 20.04.288; BAMBANG RUSTANTO; RAHMAT SYARIF HIDAYATZYDAN MUHAMMAD AKBAR, NRP. 20.04.288 Keterampilan Sosial Anak Asuh di Panti Sosial Asuhan Anak Taman Harapan Muhammadiyah Kota Bandung. Dosen Pembimbing: BAMBANG RUSTANTO dan RAHMAT SYARIF HIDAYAT Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang Keterampilan Sosial Anak Asuh di Panti Sosial Asuhan Anak Taman Harapan Muhammadiyah Kota Bandung, mencakup: 1) karakteristik responden, 2) Aspek Bekerja Sama, 3) Aspek Adaptasi, 4) Aspek Empati, 5) Aspek Pengendalian DIri, dan 6) Aspek Mentaati Peraturan . Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode survei deskriptif. Adapun teknik penarikan sampel yang digunakan adalah teknik sensus dengan total jumlah responden penelitian 50 Anak Asuh. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: 1) kuesioner atau angket, 2) studi dokumentasi, dan 3) observasi. Adapun uji validitas alat ukur menggunakan validitas muka. Uji validitas, uji reliabilitas, maupun pengolahan hasil penelitian menggunakan bantuan MicrosoftExcel. Hasil penelitian menunjukan bahwa keterampilan sosial anak asuh di panti asuhan taman harapan muhamamdiyah Kota Bandung termasuk dalam kategori “Sedang” dalam garis kontinumnya. Urutan skor tertinggi dari setiap aspek ditempati oleh aspek mentaati peraturan yang masuk kedalam kategori sedang dengan skor tertinggi dalam garis kontinumnya, kemudian aspek adaptasi yang termasuk kedalam kategori sedang dengan posisi mendekati batas paling rendah kategori tinggi dalam garis kontinumnya, aspek bekerja sama yang posisinya berada tepat di tengah di kategori sedang, aspek empati termasuk dalam kategori sedang, dan terakhir aspek pengendalian diri termasuk dalam aspek sedang yang hampir mendekati batas kategori rendah. Hasil penelitian ini kemudian dianalisis permasalahannya dan kebutuhannya sehingga dirancang sebuah program yang dapat meningkatkan keterampilan sosial anak asuh di panti sosial asuhan taman harapan muhammadiyah Kota Bandung khususnya dalam aspek pengendalian diri melalui program “Bimbingan keterampilan sosial dalam pengendalian diri bagi anak asuh di panti sosial asuhan anak taman harapan muhamamdiyah Kota Bandung. Kata kunci: Keterampilan sosial, Pelayanan Anak, Anak Asuh, Pengendalian diri ABSTRACT ZYDANMUHAMMADAKBAR, NRP. 20.04.288 Social Skills of Foster Children at Taman Harapan Muhammadiyah Children's Social Home, Bandung. Supervisors: BAMBANG RUSTANTO and RAHMAT SYARIF HIDAYAT This research aims to obtain an overview of the Social Skills of Foster Children at Taman Harapan Muhammadiyah Children's Social Home, Bandung City, including: 1) characteristics of respondents, 2) Aspects of Cooperation, 3) Aspects of Adaptation, 4) Aspects of Empathy, 5) Aspects of Self-Control, and 6) Aspects of Complying with Regulations. The method used in this research is a quantitative approach with a descriptive survey method. The sampling technique used was a census technique with a total number of research respondents of 50 foster children. The data collection techniques used are: 1) questionnaire, 2) documentation study, and 3) observation. The validity test of the measuring instrumentusesfacevalidity. Validitytesting,reliabilitytesting,andprocessingof researchresultsusingMicrosoftExcel. The research results show that the social skills of foster children in the Taman Harapan Muhammadiyah orphanage in Bandung City are included in the "Medium" category on the continuum. The order of the highest scores for each aspect is occupied by the aspect of obeying regulations which is included in the medium category with the highest score on the continuum line, then the adaptation aspect which is included in the medium category with a position close to the lowest limit of the high category on the continuum line, the cooperation aspect which is in the right position in the middle in the medium category, the empathy aspect is included in the medium category, and finally the self-control aspect is included in the medium aspect which is almost close to the lowcategory limit. The results of this research were then analyzed for problems and needs so that aprogram was designed that could improvethesocial skillsof fosterchildren in the Taman Harapan Muhammadiyah social orphanage in Bandung City, especially in theaspectof self-control through the program"Social skills guidance in self-control for foster children in social orphanages for children Muhamamdiyah Garden of Hope, Bandung City. Keywords: Socialskills, Children’sServices, fosterchildren, self-controlItem Pengasuhan Anak Di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pusat Pelayanan Sosial Griya Ramah Anak Kabupaten Subang, Skripsi, Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung.(Perpustakaan, 2024-03-15) NURUL QORIYAH, 19.04.080.; Aep Rusmana; Nurhayani LubisABSTRAK NURUL QORIYAH, 19.04.080. Pengasuhan Anak Di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pusat Pelayanan Sosial Griya Ramah Anak Kabupaten Subang, Skripsi, Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung. Dosen Pembimbing: Aep Rusmana dan Nurhayani Lubis. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara mendalam tentang Pengasuhan Anak di UPTD Pusat Pelayanan Sosial Griya Ramah Anak Kabupaten Subang yang meliputi aspek pemenuhan kasih sayang, aspek pemenuhan kelekatan, aspek pemenuhan keselamatan dan aspek perencanaan penetapan dan berkelanjutan (permanensi), yang mengacu pada Peraturan Pemerintah No. 44 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pengasuhan Anak. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan uji credibility (kepercayaan), uji transferability (keterahlihan), uji dependability (kebergantungan), dan uji confirmability (kepastian), dan teknik analisis datanya menggunakan teknik analisis data kualitatif dengan langkah-langkah: reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengasuhan anak di UPTD Pusat Pelayanan Sosial Griya Ramah Anak Kabupaten Subang belum optimal. Menurut informasi dari ketiga informan, pengasuh sudah melaksanakan pengasuhan anak dengan sebaik mungkin, namun masih terdapat beberapa aspek pengasuhan yang belum optimal. Oleh karena itu, diusulkan “Program Pelatihan Keterampilan Pengasuhan Anak Di UPTD Pusat Pelayanan Sosial Griya Ramah Anak Kabupaten Subang”. Tujuannya untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas pengasuhan anak di UPTD Pusat Pelayanan Sosial Griya Ramah Anak Kabupaten Subang, agar pengasuh mengerti bahwa pengasuhan sangat berpengaruh dalam tumbuh kembang anak, dan pengasuh menyadari untuk memberikan pengasuhan yang optimal kepada anak serta mampu menyeimbangkan perannya sebagai pemberi pengasuhan anak (pengasuh) dan pegawai di kantor. Kata Kunci : Pengasuhan, Anak Asuh, Pusat Pelayanan AnakItem Pengasuhan di Panti Asuhan Mandhani Siwi PKU Muhammadiyah Purbalingga Jawa Tengah.(Perpustakaan, 2024-09-09) MAULANA DWI ARI WIBOWO, NRP. 20.04.135; Ramli; Eni RahayuningsihMAULANA DWI ARI WIBOWO, NRP. 20.04.135. Pengasuhan di Panti Asuhan Mandhani Siwi PKU Muhammadiyah Purbalingga Jawa Tengah. Dibimbing oleh Ramli dan Eni Rahayuningsih. Pengasuhan merujuk pada kegiatan yang dilakukan orangtua atau wali terhadap anak dengan tujuan agar anak dapat bertanggungjawab dan memiliki moral yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pengasuhan di Panti Asuhan Mandhani Siwi PKU Muhammadiyah Purbalingga Jawa Tengah melalui :1) Karakteristik informan, 2) Penerapan aspek respon pengasuhan, 3) Penerapan aspek tuntutan pengasuhan, dan 4) Harapan informan terkait pengasuhan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi yang melibatkan sebanyak enam informan untuk memperoleh informasi sesuai dengan fokus penelitian. Peneliti juga melakukan observasi langsung di lapangan serta studi dokumentasi melalui dokumen-dokumen yang ada di panti asuhan anak. Hasil penelitian terhadap enam informan dan data pendukung melalui observasi dan studi dokumentasi ditemukan bahwa penerapan aspek respon pengasuhan dan aspek tuntutan pengasuhan pada Panti Asuhan Mandhani Siwi PKU Muhammadiyah Purbalingga Jawa Tengah sudah dilaksanakan namun belum secara maksimal. Pengasuh tekah berusaha sebaik mungkin dalam pengasuhan sesuai aspek respon pengasuhan dengan sub aspek kehangatan, kebutuhan, didengarkan, kelekatan, dan keterlibatan serta aspek tuntutan pengasuhan dengan sub aspek kontak langsung, pengawasan, disiplin, menjalankan aturan dan memberikan nasihat namun, terdapat dari masing-masing sub aspek yang masih jarang dilakukan oleh pengasuh dikarenakan pengasuh masih belum menguasi metode dan teknik pada kedua aspek pengasuhan dan jumlah pengasuh pun mempengaruhi pengasuhan di panti. Sehingga peneliti mengusulkan Program Peningkatan Kapasitas Pengasuhan di Panti Asuhan Mandhani Siwi PKU Muhammadiyah Purbalingga Jawa Tengah pada pengasuh dan melibatkan anak asuh senior dengan metode Social Group Work dengan tipe kelompok Educational Group. Kata Kunci : Pengasuhan, Anak Asuh, Aspek Respon dan Aspek Tuntutan ABSTRACT MAULANA DWI ARI WIBOWO, 20.04.135. Caregiving at Mandhani Siwi Orphange PKU Muhammadiyah Purbalingga Central Java, Supervised by Ramli and Eni Rahayuningsih. Parenting refers to the activities carried out by parents or guardians towards children with the aim of making them responsible and having good morals. This research aims to understand the implementation of parenting at the Mandhani Siwi Orphanage, PKU Muhammadiyah, Purbalingga, Central Java through: 1) Characteristics of the informants, 2) Application of the parental responsiveness aspect, 3) Application of the parental demandingness aspect, and 4) Informants' expectations regarding parenting. The method used in this research is descriptive qualitative with data collection techniques through in-depth interviews, observations, and documentation studies involving six informants to obtain information relevant to the research focus. The researcher also conducted direct field observations and documentation studies through the existing documents at the orphanage. The results of the research on six informants and supporting data through observations and documentation studies found that the application of the parental responsiveness aspect and the parental demandingness aspect at the Panti Asuhan Mandhani Siwi PKU Muhammadiyah Purbalingga Central Java has been implemented but not maximized. Caregivers have made their best efforts in parenting according to the responsive parenting aspects with sub-aspects of warmth, needs, being listened to, attachment, and involvement, as well as the demanding parenting aspects with sub-aspects of direct contact, supervision, discipline, following rules, and providing advice. However, each sub-aspect is still rarely practiced by the caregivers due to their lack of mastery in methods and techniques for both parenting aspects, and the number of caregivers also affects the parenting at the orphanage. Therefore, the researcher proposes a Parenting Capacity Building Program at the Panti Asuhan Mandhani Siwi PKU Muhammadiyah Purbalingga Central Java for caregivers involving senior foster children with the Social Group Work method and the Educational Group type. Kerwords : Caregiving, Foster Children, Parental Responsiveness and Parental DemandingnessItem Penyesuaian Diri Anak Asuh di Panti Sosial Asuhan Anak Wijaya Kusuma Desa Gadog Kabupaten Cianjur(Perpustakaan, 2024-09-07) CHUSNUL CHOTIMAH. 20.04.121; Marjuki; Nenden Rainy SundaryCHUSNUL CHOTIMAH. 20.04.121 Self-Adjustment of foster children at the Wijaya Kusuma Children's Social Orphanage, Gadog Village, Cianjur Regency. Supervisors: Marjuki and Nenden Rainy Sundary. Self-adjustment is an important thing for continuous interactions between oneself, others, and the surrounding environment. This research aims to describe, study, analyze, and obtain empirical pictures of foster children's self-adjustment at the Wijaya Kusuma Children's Social Orphanage in Cianjur Regency. Aspects in this research are three aspects: self-adjustment to natural environment, self-adjustment to social and cultural environment, self-adjustment to the self. This research applied a quantitative descriptive method with the data collection techniques were questionnaire, observation, document studies. Sampling techniques in this research was saturation sampling. The validity test of the measuring instrument were face validity and the reliability test of the measuring was Alpha Cronbach statistical test with SPSS Version 27 application. The analysis techniques was statistical data analysis techniques in quantitative descriptive. The research results showed that the self-adaptation of foster children at the Wijaya Kusuma Children's Social Orphanage is included in the capable category. All aspects of self-adjustment, namely self-adjustment to the natural environment have a value of 88,88% (capable), self-adjustment to the social and cultural environment have a value of 75,63% (capable), self-adjustment to the self 82,50% (capable). However, there are problems of lack the ability of foster children in making friends without being picky and lack the ability of foster children to cooperate with newlyknown people, and many more. The proposed program is “Hone the Ability to Blend In and Collaborate" through Recreational Group. Keywords : Self-adjustment, Foster Child, Children's Social Orphanage. ABSTRAK CHUSNUL CHOTIMAH. Penyesuaian Diri Anak Asuh di Panti Sosial Asuhan Anak Wijaya Kusuma Desa Gadog Kabupaten Cianjur. Dibimbing oleh: Marjuki dan Nenden Rainy Sundary. Penyesuaian diri adalah hal yang penting dalam interaksi yang berlangsung secara terus-menerus antara diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan, mengkaji, menganalisis, dan memperoleh gambaran empiris mengenai penyesuaian diri anak asuh di Panti Asuhan Sosial Anak Wijaya Kusuma Kabupaten Cianjur. Aspek dalam penelitian ini terdapat tiga aspek yaitu, penyesuaian diri dengan lingkungan alamiah, penyesuaian diri dengan lingkungan sosial dan kebudayaan, penyesuaian diri dengan diri sendiri. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu angket, observasi, studi dokumen. Sampel dalam penelitian ini adalah anak asuh yang berada di Panti Asuhan Sosial Anak Wijaya Kusuma. Uji validitas alat ukur menggunakan validitas muka dan uji reliabilitas menggunakan uji statistic Alpha Cronbach dengan aplikasi SPSS Versi 27. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data statistik deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyesuaian diri anak asuh di Panti Asuhan Sosial Anak Wijaya Kusuma termasuk ke dalam kategori mampu. Semua aspek penyesuaian diri yakni penyesuaian diri dengan lingkungan alamiah memiliki nilai 88,88% (mampu), penyesuaian diri dengan lingkungan sosial dan kebudayaan memiliki nilai 75,63% (mampu), penyesuaian diri dengan diri sendiri 82,50% (mampu). Namun demikian, terdapat masalah kurang mampunya anak asuh dalam berteman tanpa memilih-milih dan kurang mampunya anak asuh dalam bekerja sama dengan orang meskipun baru dikenal, dan lain sebagainya. Program yang diusulkan yakni “Asah Kemampuan Berbaur dan Bekerja Sama (AKRAB)” melalui Recreation Group. Kata Kunci: Penyesuaian Diri, Anak Asuh, Panti Sosial Asuhan AnakItem Perilaku Asertif Anak Asuh di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Harapan Kita Kota Bandung(Perpustakaan, 2024-03-15) RINA ANGGARA MANIS, 19.04.063.; AMI MARYAMI; SRI RATNA NINGRUMABSTRAK RINA ANGGARA MANIS, 19.04.063. Perilaku Asertif Anak Asuh di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Harapan Kita Kota Bandung, Dibimbing oleh AMI MARYAMI dan SRI RATNA NINGRUM Perilaku asertif merupakan kemampuan seorang individu dalam mengekspresikan diri secara jujur dan terbuka dengan menggunakan gaya komunikasi yang tegas, jelas, dan apa adanya tanpa mengabaikan atau menyerang hak-hak orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris tentang: 1) karakteristik responden, 2) perilaku asertif permintaan, 3) perilaku asertif penolakan, 4) perilaku asertif pengerkspresian diri, 5) perilaku asertif pujian, dan 6) perilaku asertif berperan dalam pembicaraan. Metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah teknik sensus, yaitu semua anggota populasi diambil sebagai subjek penelitian. Uji validitas alat ukur menggunakan validitas isi dengan rumus Pearson Correlation dan uji reliabilitas menggunakan koefisien Alpha Cronbach. Hasil penelitian terhadap 31 anak asuh menunjukkan bahwa perilaku asertif anak asuh, 54.80% berada pada kategori sedang dan 45.20% berada pada kategori tinggi, hal ini menunjukkan bahwa anak asuh masih belum mampu berperilaku asertif. Terdapat indikator pada aspek perilaku asertif yang belum mampu dilakukan anak asuh, diantaranya meminta bantuan kepada orang lain, meminta tanggung jawab kepada temannya, mengungkapkan ketidaksetujuan dengan cepat terhadap orang lain, menyatakan kekesalannya secara efektif kepada temannya, memberikan kritik kepada orang lain dengan mempertimbangkan perasaannya, memulai pembicaraan dengan orang lain yang belum dikenalnya, dan ikut serta di dalam pembicaraan secara efektif dengan orang lain. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, penulis mengusulkan Program Assertive Training untuk Meningkatkan Komunikasi Asertif bagi Anak Asuh di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Harapan Kita Kota Bandung dengan menggunakan metode Social Groupwork yang menggunakan tipe Educational Group dengan teknik interpretasi dan pemberian model. Program ini berisikan kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan anak asuh dalam komunikasi asertif. Kata Kunci: Perilaku Asertif, Anak Asuh, Assertive Training ABSTRACT RINA ANGGARA MANIS, 19.04.063. Assertive Behavior of Foster Children at Harapan Kita Children's Social Welfare Institute Bandung City, Supervised by AMI MARYAMI and SRI RATNA NINGRUM Assertive behavior is the ability of an individual to express themselves honestly and openly by using a communication style that is firm, clear, and what it is without ignoring or attacking the rights of others. This study aims to obtain an empirical description of: 1) respondent characteristics, 2) assertive behavior of request, 3) assertive behavior of refusal, 4) assertive behavior of self-expression, 5) assertive behavior of praise, and 6) assertive behavior of role in conversation. The method used is a quantitative approach with descriptive method. The sampling technique used was the census technique, in which all members of the population were taken as research subjects. The validity test of the measuring instrument uses content validity with the Pearson Correlation formula and the reliability test uses the Cronbach Alpha coefficient. The results of research on 31 foster children show that the assertive behavior of foster children, 54.80% are in the medium category and 45.20% are in the high category, this shows that foster children are still unable to behave assertively. There are indicators in the aspects of assertive behavior that foster children have not been able to do, including asking for help from others, asking for responsibility to their friends, expressing disagreement quickly with others, expressing their frustration effectively to their friends, giving criticism to others by considering their feelings, starting conversations with other people they don't know, and participating in conversations effectively with others. Based on the results of this research, the author proposes an Assertive Training Program to Improve Assertive Communication for Foster Children at Harapan Kita Children's Social Welfare Institution (LKSA) Bandung City using the Social Groupwork method which uses the Educational Group type with interpretation and modeling techniques. This program contains activities that aim to improve foster children's skills in assertive communication. Keywords: Assertive Behavior, Foster Children, Assertive TrainingItem Perilaku Prososial Anak Asuh Di Panti Sosial Asuhan Anak Kuncup Harapan Muhammadiyah Sukajadi Kota Bandung, Karya Ilmiah Akhir Program Sarjana Terapan Sosial, Juli 2023,(perpustakaan, 2024-01-08) DEWO PUJALATIP, 19.04.223.; Denti Kardeti; Hartono LarasABSTRAK DEWO PUJALATIP, 19.04.223. Perilaku Prososial Anak Asuh Di Panti Sosial Asuhan Anak Kuncup Harapan Muhammadiyah Sukajadi Kota Bandung, Karya Ilmiah Akhir Program Sarjana Terapan Sosial, Juli 2023, Dosen Pembimbing: Denti Kardeti Dan Hartono Laras Perilaku prososial merupakan perilaku yang dilakukan secara sukarela (voluntary) yang dapat menguntungkan atau menyenangkan (benefit) orang lain tanpa antisipasi keuntungan dari eksternal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku prososial anak asuh di Panti Sosial Asuhan Anak Kuncup Harapan Muhammadiyah Sukajadi Kota Bandung meliputi karakteristik responden, perilaku menolong, berbagi rasa, kerjasama, murah hati, dan peduli. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Sampel yang digunakan sebanyak 40 orang dengan usia 12-18 Tahun dengan teknik sampling jenuh (sensus). Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah angket (kuesioner) dan studi dokumentasi. Uji validitas yang digunakan adalah validitas muka dan pengujian reliabilitas menggunakan metode alpha cronbach. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistic deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku prososial anak asuh di Panti Panti Sosial Asuhan Anak Kuncup Harapan Muhammadiyah Sukajadi Kota Bandung dalam kategori tinggi. Hal ini dijelaskan melalui perolehan skor pada 5 aspek, aspek menolong, kerjasama, dan murah hati, berada pada kategori tinggi sedangkan aspek berbagi rasa dan aspek peduli berada pada kategori sedang. Berdasarkan permasalahan yang diperoleh maka peneliti mengusulkan program yang bertujuan untuk meningkatkan perilaku prososial anak asuh di Panti Panti Sosial Asuhan Anak Kuncup Harapan Muhammadiyah Sukajadi Kota Bandung. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan program ini adalah metode Social Group Work dengan menggunakan tipe group Recreationall Group. Analisis kelayakan program menggunakan teknik analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats). Kata Kunci : Perilaku Prososial, Anak Asuh ABSTRACT DEWO PUJALATIP, 19.04.223. Prosocial Behavior Foster Children at Kuncup Harapan Muhammadiyah Sukajadi Children's Home in Bandung City, Final Scientific Work of Social Applied Undergraduate Program, July 2023, Supervisor: Denti Kardeti Dan Hartono Laras Prosocial behavior is voluntary behavior that can benefit or please others without anticipating external benefits. This study aims to determine the description of prosocial behavior of foster children at the Kuncup Harapan Muhammadiyah Sukajadi Children's Home in Bandung City including respondent characteristics, helping behavior, sharing, cooperation, generosity, and caring. This research uses a quantitative approach with descriptive methods. The sample used was 40 people aged 12-18 years with saturated sampling technique (census). The data collection techniques used were questionnaires and documentation studies. The validity test used is face validity and reliability testing using the Cronbach alpha method. The data analysis technique used is descriptive statistics. The results showed that the prosocial behavior of foster children at the Kuncup Harapan Muhammadiyah Sukajadi Children's Home in Bandung City was in the high category. This is explained through the acquisition of scores on 5 aspects, aspects of helping, cooperation, and generosity, are in the high category while the aspects of sharing and caring aspects are in the medium category. Based on the problems obtained, the researcher proposes a program that aims to improve the prosocial behavior of foster children at the Kuncup Harapan Muhammadiyah Sukajadi Children's Home in Bandung City. The method used in implementing this program is the Social Group Work method using the Recreationall Group type. Analysis of program feasibility using SWOT analysis techniques (Strength, Weakness, Opportunities, Threats). Keywords: Prosocial Behavior, Foster ChildrenItem Resiliensi Anak Asuh Di Panti Asuhan Muhammadiyah Purwokerto Putra , Resiliensi merupakan kemampuan manusia untuk bertahan dan beradaptasi serta kapasitas manusia untuk menghadapi dan memecahkan masalah setelah mengalami kesengsaraan. Anak di panti asuhan harus memiliki resiliensi yang baik agar dapat bertahan dan beradaptasi.(Perpustakaan, 2024-08-01) DANANG WAHYU BROTO, 19.04.004; Didiet Widiowati; Abas BasuniABSTRAK DANANG WAHYU BROTO, 19.04.004. Resiliensi Anak Asuh Di Panti Asuhan Muhammadiyah Purwokerto Putra 1, Dibimbing oleh: Didiet Widiowati dan Abas Basuni Resiliensi merupakan kemampuan manusia untuk bertahan dan beradaptasi serta kapasitas manusia untuk menghadapi dan memecahkan masalah setelah mengalami kesengsaraan. Anak di panti asuhan harus memiliki resiliensi yang baik agar dapat bertahan dan beradaptasi. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan secara mendalam tentang: 1) karakteristik informan, 2) pengendalian emosi anak asuh, 3) pengendalian dorongan anak asuh, 4) analisis kausal anak asuh, 5) optimisme anak asuh 6) empati anak asuh, 7) efikasi diri anak asuh, 8) pencapaian anak asuh. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder. Penentuan sumber data dalam penelitian ini menggunakan purposive. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: 1) wawancara mendalam, 2) observasi, dan 3) studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menggambarkan terdapat masalah pada kurangnya kemampuan mengontrol emosi dan kurangnya kepercayaan diri pada anak di anak di Panti Asuhan Muhammadiyah Purwokerto Putra 1. Berdasarkan temuan tersebut, maka peneliti mengusulkan program “Peningkatan Resiliensi Anak Asuh di Panti Asuhan Muhammadiyah Purwokerto 1 melalui Socialization Group” Kata Kunci: Resiliensi, Anak Asuh, Panti AsuhanItem Tingkat Kedisiplinan Anak Asuh di Panti Sosial Asuhan Anak Muhammadiyah Sumur Bandung.(Perpustakaan, 2024-10-15) RAFI RABBANI, 20.04.324.; Susilawati; Arini Dwi DeswantiRAFI RABBANI, 20.04.324. Tingkat Kedisiplinan Anak Asuh di Panti Sosial Asuhan Anak Muhammadiyah Sumur Bandung. Dibimbing oleh Susilawati dan Arini Dwi Deswanti. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran empiris mengenai tingkat Kedisiplinan Anak Asuh di Panti Sosial Asuhan Anak Muhammadiyah Sumur Bandung mencakup 1) ketertiban, 2) kemampuan pengendalian diri dan 3) kemampuan berkonsentrasi. Metode yang digunakan yaitu kuantitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Selain itu menggunakan observasi dan studi dokumentasi untuk mendapatkan data pendukung yaitu data anak asuh dan profil lembaga. Teknik penarikan sampel menggunakan sampel jenuh. Uji validitas alat ukur menggunakan validitas muka. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif terhadap 39 responden menunjukkan bahwa pada aspek ketertiban yaitu sebanyak 24 (61,5%) anak asuh memiliki tingkat ketertiban yang tinggi, dan sebanyak 15 (38,5%) memiliki tingkat ketertiban yang sedang, pada penyataan no 7 dengan pernyataan tidur tepat waktu sebelum pukul 22.00 WIB merupakan nilai paling rendah pada aspek ketertiban yaitu sebesar 77. Pada aspek kemampuan pengendalian diri yaitu sebanyak 17 (43,6%) responden memiliki tingkat yang tinggi, lalu sebanyak 21 (53,8%) memiliki tingkat yang sedang, dan sebanyak 1 (2,6%) memiliki tingkat kemampuan pengendalian diri yang rendah, pada penyataan no 1 dengan pernyataan menyelesaikan tugas sekola h terlebih dahulu sebelum bermain merupakan nilai paling rendah pada aspek kemampuan pengendalian diri yaitu sebesar 79. Pada aspek kemampuan berkonsentrasi sebanyak 20 (51,2%) responden memiliki tingkat yang tinggi, dan sebanyak 16 (41%) memiliki tingkat yang sedang, dan sebanyak 3 (7,8%) memiliki tingkat kemampuan berkonsentrasi yang rendah, pada penyataan no 3 dengan pernyataan fokus saat memimpin do’a merupakan nilai paling rendah pada aspek kemampuan berkonsentrasi yaitu sebesar 83. Hasil tersebut menunjukkan bahwa anak asuh membutuhkan motivasi dan diberikan peringatan terhadap aturan yang berlaku. Berdasarkan hasil temuan tersebut, peneliti mengusulkan Program Peningkatan Kedisiplinan dengan Token Ekonomi menggunakan metode modifikasi tingkah laku dan reward and punishment menggunakan teknik token ekonomi. Kata Kunci: Kedisiplinan, Anak Asuh, Panti Asuhan ABSTRACT RAFI RABBANI, 20.04.324. The Level of Discipline of Foster Children at the Muhammadiyah Sumur Children's Home in Bandung. Supervised by Susilawati and Arini Dwi Deswanti. This study aims to obtain an empirical picture of the level of Discipline of Foster Children at the Muhammadiyah Sumur Bandung Children's Home includes 1) order, 2) self-control ability and 3) ability to concentrate. The method used is descriptive quantitative. The data collection technique used a questionnaire. In addition, it uses observation and documentation studies to obtain supporting data, namely data on foster children and institutional profiles. The sampling technique used saturated samples. The validity test of the measuring instrument uses face validity. Data analyzed using descriptive statistics on 39 respondents showed that in the aspect of order, namely as many as 24 (61.5%) foster children have a high level of order, and as many as 15 (38.5%) have a moderate level of order, on statement no. 7 with the statement sleeping on time before 22.00 WIB is the lowest value in the aspect of order, which is 77. In the aspect of self-control ability, 17 (43.6%) respondents have a high level, then 21 (53.8%) have a moderate level, and as many as 1 (2.6%) have a low level of self-control ability, in statement no. 1 with the statement completing school assignments first before playing is the lowest value in the aspect of self-control ability which is 79. In the aspect of the ability to concentrate as many as 20 (51.2%) respondents have a high level, and as many as 16 (41%) have a moderate level, and as many as 3 (7.8%) have a low level of ability to concentrate, on statement no. 3 with a statement of focus when leading prayers is the lowest value in the aspect of the ability to concentrate which is 83. These results indicate that foster children need motivation and are given warnings about the rules that apply. Based on these findings, the researcher proposes a Discipline Improvement Program with Economic Tokens using behavior modification methods and reward and punishment using token economy techniques. Keywords: Discipline, Foster Child, Orphanage