Social Rehabilitation
Permanent URI for this collection
Undergraduate Theses on Program Study of Social Rehabilitation
Browse
Browsing Social Rehabilitation by Title
Now showing 1 - 20 of 187
Results Per Page
Sort Options
Item Activity of Daily Living (ADL) Remaja Autis di Pusat Tumbuh Kembang Anak & Remaja Berkebutuhan Khusus Our Dream Indonesia Kota Bandung(Perpustakaan, 2023-08-09) ROUDHOTUL JANNAH, 19.02.028 ; RINI HARTINI RINDA ANDAYANI; ELIN HERLINA.ABSTRAK ROUDHOTUL JANNAH, 19.02.028. Activity of Daily Living (ADL) Remaja Autis di Pusat Tumbuh Kembang Anak & Remaja Berkebutuhan Khusus Our Dream Indonesia Kota Bandung. Pembimbing RINI HARTINI RINDA ANDAYANI dan ELIN HERLINA. Activity of Daily Living (ADL) merupakan aktivitas sehari-hari yang mendasar bagi seseorang seperti makan, minum, mandi, berpakaian, berhias diri, komunikasi, dan sosialisasi. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara spesifik tentang tingkatan kemampuan Activity of Daily Living (ADL) remaja autis di Pusat Tumbuh Kembang Anak & Remaja Berkebutuhan Khusus Our Dream Indonesia Kota Bandung pada aspek merawat diri, mengurus diri, menolong diri, komunikasi, dan sosialisasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode deskriptif. Teknik penarikan sampel menggunakan teknik sensus dengan responden berjumlah 30 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan angket, observasi, dan studi dokumentasi. Adapun uji validitas alat ukur menggunakan face validity dan uji realiabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach. Terdapat tiga dari lima aspek ADL dalam kategori kurang mampu yaitu aspek menolong diri, komunikasi, dan sosialisasi. Remaja autis masih mengalami hambatan dan membutuhkan lebih banyak pertolongan dari orang lain. Dari penemuan masalah tersebut dijadikan dasar untuk pengajuan program yaitu “Pelatihan Peningkatan Kemampuan Activity of Daily Living (ADL) bagi Remaja Autis di Pusat Tumbuh Kembang Anak dan Remaja Berkebutuhan Khusus Our Dream Indonesia”. Kata Kunci: Activity of Daily Living (ADL), Remaja AutisItem Adiksi Penggunaan Media Sosial Pada Generasi Z di Desa Ciwidey Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung, Skripsi, Program Studi Rehabilitasi Sosial, Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung.(Perpustakaan, 2024-10-15) Dendi Fajar Nugraha, 20.02.016; Dra. Ella Nurlela, M.Si; Sinta Yulianti Suyono, S.Sos.,MPS.SpDendi Fajar Nugraha, 20.02.016: Adiksi Penggunaan Media Sosial Pada Generasi Z di Desa Ciwidey Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung, Skripsi, Program Studi Rehabilitasi Sosial, Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung. Pembimbing: Dra. Ella Nurlela, M.Si dan Sinta Yulianti Suyono, S.Sos.,MPS.Sp. Adiksi Media Sosial Pada Generasi Z di Desa Ciwidey Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung menganalisis dampak adiksi media sosial terhadap Generasi Z. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji Dampak Adiksi Media Sosial dalam Aspek 1) Salience, 2) Mood Modification, 3) Tolerance, 4) Withdrawal Symtoms, 5) Conflict, 6) Relapse. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode deskriptif, Sumber data yang digunakan adalah primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuisioner dan studi dokumentasi. Hasil Penelitian menunjukan perlu adanya edukasi tentang penggunaan media sosial yang sehat dan pencegahan adiksi. Sehubungan dengan itu peneliti mengusulkan program "Rise of Digital Wellness" diusulkan untuk mengedukasi remaja tentang penggunaan media sosial yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan digital. Kata kunci: Pekerja Sosial Adiksi, Adiksi Media Sosial, Generasi Z. ABSTARCT Dendi Fajar Nugraha, 20.02.016: Social Media Addiction Among Generation Z in Ciwidey Village, Ciwidey District, Bandung Regency, Thesis, Social Rehabilitation Study Program, Bandung Social Welfare Polytechnic. Supervisors: Dra. Ella Nurlela, M.Si and Sinta Yulianti Suyono, S.Sos.,MPS.Sp. This research analyzes the impact of social media addiction on Generation Z. The study aims to examine the effects of social media addiction in the aspects of 1) Salience, 2) Mood Modification, 3) Tolerance, 4) Withdrawal Symptoms, 5) Conflict, and 6) Relapse. The method used in this research is quantitative with a descriptive approach. The data sources are primary and secondary. Data collection techniques include questionnaires and document studies. The research results indicate the need for education on healthy social media use and addiction prevention. In connection with this, the researchers propose the "Rise of Digital Wellness" program to educate teenagers about healthy social media use and enhance digital well-being. Keywords: Social Worker Addiction, Social Media Addiction, Generation Z.Item Aksesibilitas Bagi Penyandang Disabilitas di Tempat Wisata Kota Bandung.(Perpustakaan, 2024-09-26) ANDI DEWANTI SARAH AQIILAH, 20.02.044.; RINI HARTINI RINDA ANDAYANI; ENUNG HURIPAHANDI DEWANTI SARAH AQIILAH, 20.02.044. Aksesibilitas Bagi Penyandang Disabilitas di Tempat Wisata Kota Bandung. Dosen PEMBIMBING: RINI HARTINI RINDA ANDAYANI DAN ENUNG HURIPAH. Penelitian ini penting untuk memahami aksesibilitas bagi penyandang disabilitas di tempat wisata. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informan terdiri dari lima orang: tiga petugas tempat wisata dan dua pengunjung penyandang disabilitas. Pemilihan informan dilakukan secara sengaja (purposive). Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Keabsahan data diuji dengan: 1) Uji kredibilitas, 2) Uji keteralihan, 3) Uji ketergantungan, dan 4) Uji kepastian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aksesibilitas di tempat wisata bervariasi, seperti guiding block, bidang miring, handrail, toilet ramah disabilitas, dan petunjuk arah. Namun, tidak semua tempat wisata memiliki fasilitas ini secara lengkap; biasanya hanya 2 atau 3 jenis aksesibilitas yang tersedia. Oleh karena itu, disarankan program “Peningkatan Aksesibilitas Wisata Ramah Disabilitas” dengan menggunakan metode Group Work dan teknik Focus Group Discussion (FGD). Kata Kunci: Aksesibilitas, Penyandang Disabilitas, Tempat Wisata. ABSTRACT ANDI DEWANTI SARAH AQIILAH, 20.02.044. Accessibility For Persons With Disabilities In Tourist Attractions In Bandung City. SUPERVISORS: RINI HARTINI RINDA ANDAYANI AND ENUNG HURIPAH. This research is important for understanding accessibility for people with disabilities at tourist sites. The study uses a descriptive method with a qualitative approach. The informants consist of five people: three tourism site staff and two visitors with disabilities. Informants were selected purposively. Data were collected through in-depth interviews, observation, and document studies. The validity of the data was tested using: 1) Credibility test, 2) Transferability test, 3) Dependability test, and 4) Confirmability test. The results show that accessibility at tourist sites varies, including guiding blocks, ramps, handrails, accessible toilets, and directional signs. However, not all tourist sites provide these facilities comprehensively; usually, only 2 or 3 types of accessibility are available. Therefore, the "Enhancing Accessible Tourism for People with Disabilities" program is recommended, using the Group Work method and Focus Group Discussion (FGD) technique. Keywords: Accessibility, People with Disabilities, Tourist AttractionsItem Aksesibilitas Informasi bagi Penyandang Disabilitas Sensorik Rungu di Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia Kebumen. Skripsi. 2023. Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung.(Perpustakaan, 2023-12-21) ALYA HANISYA PUTRI, 19.02.009; Rini Hartini Rinda Andayani; Elin HerlinaABSTRAK ALYA HANISYA PUTRI, 19.02.009, Aksesibilitas Informasi bagi Penyandang Disabilitas Sensorik Rungu di Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia Kebumen. Skripsi. 2023. Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung. Pembimbing: Rini Hartini Rinda Andayani dan Elin Herlina. Akesibilitas Informasi merujuk pada informasi dalam berbagai bentuk seperti audio, video, gambar, dan teks yang memungkinkan semua penerimanya untuk dengan mudah memahami secara efektif isi informasi melalui perspektif yang berbeda sesuai dengan ragam disabilitasnya. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran empiris untuk mengukur tingkat aksesibilitas informasi bagi penyandang disabilitas sensorik rungu di Gerkatin Kebumen yang meliputi karakteristik responden, aksesibilitas informasi berbentuk audio, video, gambar, dan teks. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik sensus dengan responden berjumlah 75 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuisioner, studi dokumentasi, dan observasi. Alat ukur yang digunakan yaitu skala likert, adapun uji validitas yang digunakan adalah validitas konstrak dan pengujian reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach. Selanjutnya hasil penelitian dianalisis menggunakan analisa statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat aksesibilitas informasi bagi penyandang disabilitas sensorik rungu di Gerkatin Kebumen di semua aspeknya berada di kategori sedang, dengan artian bahwa sebagian informasi dalam berbagai bentuk seperti informasi audio, video, gambar, dan teks sudah dapat diakses oleh responden penelitian, tetapi terdapat beberapa hambatan dan kesulitan yang masih dihadapi ketika mengakses informasi. Oleh sebab itu, diusulkan program “Kampanye Desain Inklusif untuk Publikasi Konten Informasi” yang bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas informasi bagi penyandang disabilitas sensorik rungu di Gerkatin Kebumen dengan meningkatkan kesadaran kreator konten dan peran serta masyarakat untuk bijak membuat dan memublikasikan informasi yang inklusif, serta meningkatkan partisipasi pemerintah untuk membuat kebijakan tentang peraturan publikasi informasi yang inklusif. Kata Kunci: Aksesibilitas Informasi, Disabilitas Rungu, Desain Inklusif ABSTRACT ALYA HANISYA PUTRI, 19.02.009. Information Accessibility for People with Deaf Sensory Disabilities in the Movement for the Well-Being of Deaf Indonesians in Kebumen. Thesis. 2023. Bandung Polytechnic Social Welfare (Poltekesos). Supervised by Rini Hartini Rinda Andayani and Elin Herlina Information accessibility refers to information in various forms, such as audio, video, images, and text, that allows all its recipients to easily and effectively understand the content of the information through different perspectives according to their variety of disabilities. This study aims to obtain an empirical picture to measure the level of accessibility of information for people with sensory disabilities in Gerkatin Kebumen, which includes the characteristics of respondents and the accessibility of information in the form of audio, video, images, and text. The method used in this study is a descriptive method with a quantitative approach. The sampling technique in this study is a census technique with 75 respondents. Data collection techniques used are questionnaires, documentation studies, and observation. The measuring instrument used is a Likert scale, while the validity test used is construct validity and reliability testing using Cronbach's alpha formula. Furthermore, the results were analyzed using descriptive statistical analysis. The results showed that the level of accessibility of information for people with sensory disabilities in Gerkatin Kebumen in all aspects is in the medium category, meaning that some information in various forms such as audio, video, image, and text information can already be accessed by research respondents, but there are some obstacles and difficulties that are still encountered when accessing information. Therefore, the proposed program "Campaign on Inclusive Design for Information Publication," which aims to improve the accessibility of information for people with deaf sensory disabilities in Gerkatin Kebumen by increasing awareness of content creators and the role of the community to wisely create and publish inclusive information, and increase government participation in formulating policies related to inclusive information publication regulations. Keywords: Information Accessibility, Deaf Disability, Inclusive DesignItem Aksesibilitas Keluarga Miskin Terhadap Pelayanan Sosial Di Desa Kuwaru Kecamatan Kuwarasan Kabupaten Kebumen, Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung, Juni 2024.(Perpustakaan, 2024-08-13) LAMBANG WISNU HARIANJI 2002032; Rini Hartini R.A; Enung HuripahLAMBANG WISNU HARIANJI 2002032, Aksesibilitas Keluarga Miskin Terhadap Pelayanan Sosial Di Desa Kuwaru Kecamatan Kuwarasan Kabupaten Kebumen, Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung, Juni 2024. Dosen Pembimbing: Rini Hartini R.A, dan Enung Huripah Aksesibilitas adalah derajat kemudahan yang dicapai oleh seseorang terhadap objek, pelayanan atau lingkungan. Para keluarga miskin membutuhkan aksesibilitas yang terjangkau pada berbagai pelayanan sosial. Aksesibilitas mencakup 4 dimensi diantaranya, pemahaman responden mengenai hak dalam pelayanan, kompleksitas birokrasi, diskriminasi, dan jarak geografis. Subjek dalam penelitian ini yaitu keluarga miskin yang tinggal di wilayah Desa Kuwaru. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat aksesibilitas yang dirasakan oleh keluarga miskin di Desa Kuwaru terhadap pelayanan sosial khususnya kesehatan, pendidikan dan perorangan (N=157). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Teknik sampling yang digunakan yaitu simple random sampling. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini yaitu skala likert. Analisis data menggunakan statistik deskriptif. Hasil analisis data menunjukkan skor 4974 atau 62,67% dari skor ideal. Angka ini menunjukkan bahwa aksesibilitas keluarga miskin terhadap pelayanan sosial di Desa Kuwaru dapat dikategorikan cukup baik. Maka dari itu, peneliti mengusulkan Program Gebyar APPAM. Kata Kunci : Aksesibilitas, Keluarga Miskin, Pelayanan SosialItem Belajar Sosial Remaja Cross Boy di kota Bogor (studi kasus Seven Boot Bois)(Perpustakaan, 2025-10-07) Abrar Ramadhan Bustamam, NRM 21.02.048.; Ella Nurlela; Elin HerlinaAbrar Ramadhan Bustamam, NRM 21.02.048. Belajar Sosial Remaja Cross Boy di kota Bogor (studi kasus Seven Boot Bois) dibimbing oleh Ella Nurlela dan Elin Herlina Penelitian ini bertujuan untuk memahami proses keterlibatan remaja dalam kelompok Cross Boy di SMAN 7 Bogor dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dan perspektif Belajar Sosial dari Albert Bandura. Teori ini menjelaskan bahwa perilaku sosial dipelajari melalui pengamatan, penguatan tidak langsung, dan pengendalian diri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan remaja dalam kelompok tersebut tidak semata-mata karena pengaruh negatif, tetapi juga karena adanya kebutuhan akan identitas sosial, figur panutan, dan dukungan emosional yang belum sepenuhnya terpenuhi dalam lingkungan formal seperti keluarga dan sekolah. Proses keterlibatan remaja berlangsung bertahap, dimulai dari proses pengamatan hingga pembentukan identitas kelompok secara sadar. Penelitian ini merekomendasikan perlunya program intervensi berbasis komunitas, kolaborasi sekolah-keluarga, serta penyediaan figur positif untuk mendukung pembentukan identitas diri remaja yang sehat. Kata kunci: remaja, identitas sosial, kelompok sebaya, teori belajar sosial, Cross Boy Abstract Abrar Ramadhan Bustamam, NRM 21.02.048. The Social Learning of Cross Boys Teen in Bogor City (case study Seven Boot Bois) supervised by Ella Nurlela and Elin Herlina. This study aims to understand the process of adolescent involvement in the Cross Boy group at SMAN 7 Bogor using a descriptive qualitative approach and the Social Learning Theory by Albert Bandura. The theory explains that social behavior is learned through observation, vicarious reinforcement, and self-regulation. The findings reveal that adolescents' engagement in the group is not merely driven by deviant motivations, but rather stems from unmet needs for social identity, role models, and emotional support needs often not fulfilled by formal institutions such as family and school. The process of involvement develops gradually, beginning with observation and culminating in a conscious adoption of group identity. This research suggests the importance of community-based intervention programs, school–family collaboration, and the presence of positive role models to foster healthy adolescent self-identity formation. Keywords: adolescence, social identity, peer group, social learning theory, Cross BoyItem BHAKTI PERSADA. 18.04.295. Peran Badan Penanggulangan Bencana Daerah Dalam Upaya Mitigasi Bencana Alam Di Kota Painan Kabupaten Pesisir Selatan.(Perpustakaan, 2023-12-21) BHAKTI PERSADA. 18.04.295; Susilawati; RamliABSTRAK BHAKTI PERSADA. 18.04.295. Peran Badan Penanggulangan Bencana Daerah Dalam Upaya Mitigasi Bencana Alam Di Kota Painan Kabupaten Pesisir Selatan. Dosen Pembimbing : Susilawati dan Ramli Kota Painan merupakan daerah yang rawan dengan berbagai macam bencana. Hal ini disebabkan oleh topografi yang berupa dataran hingga pegunungan dengan ketinggian berkisar 0-1000 M diatas permukaan laut. Karakteristik fisik dacrah yang memiliki topografi datar sering menjadi daerah sasaran banjir ketika musim hujan, dan erosi yang disebabkan oleh aktivitas laut, maupun terjadinya longsor di sekitar area perbukitan. Dimana kejadian bencana alam ini tentu saja menimbulkan kerugian bagi masyarakat, baik itu berupa hancurnya bangunan, kegagalan panen, kerusakan prasarana fisik, hingga adanya korban yang meninggal dunia. Walaupun demikian bencana alam dapat ditanggulangi salah satu cara untuk menanggulangi bencana adalah dengan cara mitigasi bencana yaitu serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun dengan cara penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi bencana. Dalam perihal penanggulangan bencana, pemerintah juga memiliki tanggung jawab yang besar, dimana hal ini dimuat dalam Undang-Undang no 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. Sehingga dengan adanya BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Pesisir Selatan maka hal tersebut satu wujud tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan dalam penanggulangan bencana di daerah Kabupaten Pesisir Selatan. Oleh karena itu penulis tertarik untuk membahas bagaimana peran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dalam upaya mitigasi bencana alam di Kota Painan. Dan untuk mengetahui hal tersebut maka peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif, yang bertujuan agar mampu menjelaskan secara rinci mengenai topik yang dibahas. Untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan, maka peneliti menggunakan teknik observasi dan juga melakukan wawancara dengan para informan. Dan pengecekan data agar mendapatkan keabsahan data maka menggunakan cara derajat kepercayaan (Credibility), keteralihan (Transferability), ketergantungan (Dependability), dan kepastian (Comfirmability). Setelah dilakukan penelitian, menunjukan hasil bahwa BPBD Kota Painan telah melakukan mitigasi bencana, yang dimana dapat dikelompokan menjadi 2 jenis, yaitu mitigasi struktural dan mitigasi vii non struktural. Dalam mitigasi struktural BPBD Kota Painan melakukan pembangunan secara fisik, seperti, pembuatan tanggul banjir, pemasangan alat peringatan dini, pembuatan shelter dan jalur evakuasi. Sedangkan untuk mitigasi non struktural, BPBD Kota Painan sendiri melakukan penguatan kapasitas masyarakat dan melakukan sosialisasi dan simulasi kepada masyarakat, serta pembuatan Peraturan Daerah tentang Penanggulangan Bencana dan kebijakan lain tentang penanggulanan bencana alam. Kata Kunci: Mitigasi, Bencana Alam, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kota Painan ABSTRACT BHAKTI PERSADA. 18.04.295. The Role of the Regional Disaster Management Agency in Natural Disaster Mitigation Efforts in Painan City, Pesisir Selatan Regency. Supervisors : Susilawati and Ramli The city of Painan is a region prone to various disasters. This is due to its topography, which ranges from plains to mountains with elevations ranging from 0 to 1000 meters above sea level. The flat topography of the plains often makes them susceptible to flooding during the rainy season, while erosion is caused by maritime activities, and landslides occur in the hilly areas. These natural disasters have undoubtedly caused losses to the community, including the destruction of buildings, crop failures, physical infrastructure damage, and even loss of life. However, natural disasters can be mitigated, and one way to do so is through disaster mitigation, which involves a series of efforts to reduce disaster risks, either through physical development or through awareness and disaster response capacity-building. In disaster management, the government also bears significant responsibility, as outlined in Law No. 24 of 2007 concerning Disaster Management. Hence, with the existence of the Regional Disaster Management Agency (Badan Penanggulangan Bencana Daerah or BPBD) of South Pesisir Regency, it represents the South Pesisir Regency Government's commitment to disaster management in the region. Therefore, the author is interested in discussing the role of the Regional Disaster Management Agency (BPBD) in natural disaster mitigation efforts in Painan City. To investigate this, the researcher employs a qualitative approach and a descriptive method, aiming to viii provide a detailed explanation of the topic. To gather the necessary data, the researcher uses observation techniques and conducts interviews with various informants. Data validation is achieved through methods like credibility, transferability, dependability, and confirmability. After conducting the research, the results show that the BPBD of Painan City has engaged in disaster mitigation efforts, which can be categorized into two types: structural and non-structural mitigation. In structural mitigation, the BPBD of Painan City has undertaken physical development, such as constructing flood embankments, installing early warning systems, building shelters, and evacuation routes. On the other hand, for non-structural mitigation, the BPBD of Painan City has focused on strengthening the community's capacity, conducting public awareness campaigns and simulations, as well as drafting local regulations on disaster management and other policies related to natural disaster response. Keywords: Mitigation, Natural Disasters, BPBD, Painan cityItem Citra Diri (Self Image) Korban Penyalahgunaan NAPZA Perempuan di Rumah Hijrah Khadijah Kecamatan Bogor Utara Kota Bogor Jawa Barat.(Perpustakaan, 2024-10-15) Umay Dwi Lestari, 20.02.036.; YUTI SRI ISMUDIYATI; DAYNE TRIKORA WARDHANIUmay Dwi Lestari, 20.02.036. Self Image of Female Drug Abuse Victims at Rumah Hijrah Khadijah, North Bogor Sub-district, Bogor City, West Java. Supervisors: YUTI SRI ISMUDIYATI, and DAYNE TRIKORA WARDHANI. Research on Self Image of Female Drug Abuse Victims at Rumah Hijrah Khadijah, North Bogor District, Bogor City, West Java aims to obtain an overview of: 1. The characteristics of the informant, 2. The image that a person has about his/her appearance, especially physical and expressions given to others (Perceptual Component), 3. An overview of the characteristics within a person which includes the advantages and disadvantages possessed by the individual, self-ability and limitations possessed by the individual (Conceptual Component), 4. A person's thoughts and feelings about himself/herself, status and views towards other individuals (Attitudional Component). The research method used is descriptive qualitative with 4 (four) informants who are divided into female drug abuse victims, social workers and addiction counselors at Rumah Hijrah Khadijah Bogor. Data were collected through descriptive qualitative techniques, namely in-depth interviews, observation and documentation studies. Data analysis was carried out by data collection, data reduction, data presentation, conclusion drawing and data verification. The results showed that the Self Image of Female Drug Abuse Victims at Rumah Hijrah Khadijah, North Bogor Sub-district, Bogor City, West Java, experienced shame and low self-esteem towards the changes that occurred in their physique, feeling guilty and dissatisfied with their social roles, and lack of family acceptance. The results showed that the Self Image of Female Drug Abuse Victims at Rumah Hijrah Khadijah, North Bogor Sub-district, Bogor City, West Java, experienced shame and low self-esteem towards the changes that occurred in their physique, feeling guilty and dissatisfied with their social roles, and lack of family acceptance. The proposed program based on the research findings is "Enhancing Self-Image for Female Victims of Drug Abuse through Counseling. Keywords: Self Image, Female Victims of Drug Abuse, Rumah Hijrah Khadijah ABSTRAK Umay Dwi Lestari, 20.02.036. Citra Diri (Self Image) Korban Penyalahgunaan NAPZA Perempuan di Rumah Hijrah Khadijah Kecamatan Bogor Utara Kota Bogor Jawa Barat. Dosen Pembimbing: YUTI SRI ISMUDIYATI, dan DAYNE TRIKORA WARDHANI. Penelitian tentang Citra Diri (Self Image) Korban Penyalahgunaan NAPZA Perempuan di Rumah Hijrah Khadijah Kecamatan Bogor Utara Kota Bogor Jawa Barat bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai: 1. Karakteristik Informan, 2. Gambaran yang dimiliki seseorang mengenai penampilan dirinya, terutama fisik dan ekspresi yang diberikan pada orang lain (Perceptual Component), 3. Gambaran tentang karakteristik dalam diri seseorang yang meliputi tentang kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh individu, kemampuan diri serta keterbatasan yang dimiliki oleh individu (Conceptual Component), 4. Pemikiran serta perasaan seseorang mengenai dirinya, status dan pandangan terhadap individu lain (Attitudional Component). Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan 4 (empat) informan yang dibedakan menjadi Korban Penyalahgunaan NAPZA Perempuan, Pekerja Sosial dan Konselor Adiksi di Rumah Hijrah Khadijah Bogor. Data dikumpulkan melalui teknik kualitatif deskriptif yaitu wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi. Analisa data dilakukan dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukan bahwa Citra Diri (Self Image) Korban Penyalahgunaan NAPZA Perempuan di Rrumah Hijrah Khadijah Kecamatan Bogor Utara Kota Bogor Jawa Barat mengalami rasa malu dan rendah diri terhadap perubahan yang terjadi pada fisiknya, merasa bersalah dan tidak puas terhadap peran sosialnya, dan kurangnya penerimaan keluarga. Hal tersebut sangat mempengaruhi serta memperburuk citra diri korban penyalahgunaan NAPZA Perempuan di Rumah Hijrah Khadijah Bogor. Berdasarkan hal ini, program yang diusulkan sesuai dengan hasil penelitian adalah “Peningkatan Citra Diri Bagi Perempuan Korban Penyalahgunaan NAPZA melalui Konseling. Kata kunci : Citra Diri (Self Image), Korban Penyalahgunaan NAPZA Perempuan, Rumah Hijrah KhadijahItem Coping Strategi Orang Tua dalam Menghadapi Anak Yang Menderita Kanker Di Yayasan Rumah Pejuang Kanker Ambu Bandung, Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung, Skripsi Sarjana Terapan(Perpustakaan, 2024-10-02) SITI ANNISA FITRIANITA SAELAN. 2002090.; YUTI SRI ISMUDIYATI; DAYNE TRIKORA WARDHANI.SITI ANNISA FITRIANITA SAELAN. 2002090. Coping Strategi Orang Tua dalam Menghadapi Anak Yang Menderita Kanker Di Yayasan Rumah Pejuang Kanker Ambu Bandung, Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung, Skripsi Sarjana Terapan, Dosen Pembimbing: YUTI SRI ISMUDIYATI dan DAYNE TRIKORA WARDHANI. Coping strategi merupakan keterampilan individu untuk mengontrol atau menghilangkan tekanan akibat suatu permasalahan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara umum tentang: 1) Karakteristik responden; 2) Problem Focused Coping; 3) Emotional Focused Coping; 4) Religious Coping. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Kuantitatif dengan desain survei deskriptif. Penelitian ini menggunakan seluruh populasi yaitu sebanyak 30 responden yang merupakan orang tua dari anak penderita kanker di Yayasan Rumah Pejuang Kanker Ambu. Hasil penelitian menunjukkan tingkat coping strategi orang tua dalam menghadapi anak penderita kanker berada pada kategori tinggi dengan presentase sebesar (73%), dimana pada aspek Problem Focused Coping (PFC) terkategorikan tinggi (80%), aspek Emotional Focused Coping (EFC) terkategorikan sedang (56%) , dan pada aspek Religious Coping terkategorikan tinggi (83%). Oleh karena itu, program yang diusulkan yaitu ”Peningkatan Coping Strategi Orang Tua dalam Menghadapi Anak Penderita Kanker Melalui Pelatihan Manajemen Emosi di Yayasan Rumah Pejuang Kanker Ambu Bandung”. Program ini bertujuan untuk meningkatkan coping strategi orang tua dengan mengurangi penggunaan pada aspek Emotional Focused Coping dalam menghadapi anak penderita kanker. Kata kunci: Coping Strategi, Orang tua dari Anak Penderita Kanker, Yayasan Rumah Pejuang Kanker Ambu ABSTRACT SITI ANNISA FITRIANITA SAELAN. 2002090. Coping Strategies of Parents in Dealing with Children Suffering from Cancer at the Ambu Bandung Cancer Fighters Home Foundation, Polytechnic of Social Welfare Bandung, a Thesis of Applied Bachelor, Supervisor: YUTI SRI ISMUDIYATI AND DAYNE TRIKORA WARDHANI. Coping strategies are individual skills to control or eliminate stress resulting from a problem. This research aims to obtain a general description of: 1) Characteristics of respondents; 2) Problem Focused Coping; 3) Emotionally Focused Coping; 4) Religious Coping. The method used in this research is quantitative with a descriptive survey design. This research used the entire population, namely 30 respondents who were parents of children with cancer at the Ambu Cancer Fighters Home Foundation. The results of the research show that the level of coping strategies of parents in dealing with children with cancer is in the high category with a percentage of (73%), where the Problem Focused Coping (PFC) aspect is categorized as high (80%), the Emotional Focused Coping (EFC) aspect is categorized as medium. (56%), and the Religious Coping aspect is categorized as high (83%). Therefore, the proposed program is "Improving Parents' Coping Strategies in Dealing with Children with Cancer Through Emotion Management Training at the Ambu Bandung Cancer Fighters Home Foundation". This program aims to improve parents' coping strategies by reducing the use of Emotionally Focused Coping aspects in dealing with children with cancer. Keywords: Coping Strategy, Parents of Children with Cancer, Ambu Cancer Fighters Home FoundationItem Coping Strategies Lanjut Usia Terhadap Kesepian Di Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Sosial Blitar Asrama Tulungagung.(Perpustakaan, 2024-01-02) RAMAEGA JATMIKO. 19.02.057.; AAM MUHARAM; ELLA NURLELA.ABSTRAK RAMAEGA JATMIKO. 19.02.057. Coping Strategies Lanjut Usia Terhadap Kesepian Di Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Sosial Blitar Asrama Tulungagung. Dibimbing oleh AAM MUHARAM DAN ELLA NURLELA. Fenomena kesepian merupakan sebuah masalah sosial yang dialami oleh lanjut usia yang tinggal di panti karena faktor biologis, psikologis, dan sosial yang akan memunculkan implikasi masalah lain, sehingga penggunaan coping strategies sangat diperlukan dalam mengatasi masalah kesepian, Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara mendalam mengenai coping strategies lanjut usia terhadap kesepian di Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Sosial Tresna Werdha Blitar Asrama Tulungagung. Penelitian menggunakan teori Lazarus, Richard S. & Susan Folkman (1984) yang terdiri dari aspek Emotional focused coping dan Problem focused coping. Tujuan dari penelitian adalah memperoleh gambaran tentang: 1) karakteristik informan; 2) penggunaan Emotional focused coping dalam mengatasi kesepian; 3) penggunaan Problem focused coping dalam mengatasi kesepian; 4) harapan-harapan informan, di Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Sosial Tresna Werdha Blitar Asrama Tulungagung. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data primer diperoleh dari tiga informan dengan teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan mereduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian hasil penelitian menunjukan adanya penggunaan coping strategies lanjut usia yang tinggal di Unit pelaksana Teknis Pelayanan Sosial Tresna Werdha Blitar Asrama Tulungagung yang belum maksimal dalam mengatasi masalah kesepian. Berdasarkan hasil penelitian peneliti mengusulkan program pemecahan masalah yakni Program “Optimalisasi Aktivitas Lanjut Usia melalui ‘Lansia Aktif dan Guyub Rukun’ di UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha Blitar Asrama Tulungagung”., dengan kegiatan recreational group, physiotherapy, family gathering, dan siraman rohani. Program yang diajukan telah dianalisis kelayakannya menggunakan teknik SWOT yang terdiri dari Strength (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunity (kesempatan), dan Threats (ancaman). Kata Kunci: Coping Strategies, Kesepian, Lanjut usiaItem Coping Strategy Anak Berhadapan Dengan Hukum Dalam Menjalani Pembinaan Di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Kota Bandung.(Perpustakaan, 2025-07-28) TIARA DEVI CRISTINA SIHOMBING NRP 21.02.055; YUTI SRI ISMUDIYATI; ENUNG HURIPAHTIARA DEVI CRISTINA SIHOMBING, Coping Strategy Anak Berhadapan Dengan Hukum Dalam Menjalani Pembinaan Di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Kota Bandung. Dosen Pembimbing: YUTI SRI ISMUDIYATI dan ENUNG HURIPAH Penelitian ini berjudul Coping Strategy Anak Berhadapan dengan Hukum dalam Menjalani Pembinaan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Kota Bandung. Coping strategy adalah cara individu dalam menghadapi tekanan melalui pendekatan pemecahan masalah, pengaturan emosi, maupun pendekatan spiritual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk coping strategy yang digunakan oleh Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH) serta merancang program intervensi yang memperkuat regulasi emosi dan spiritualitas mereka. Metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif deskriptif, dengan jumlah responden sebanyak 139 anak binaan laki-laki di LPKA Kelas II Bandung. Data dikumpulkan melalui kuesioner berskala Likert dan dianalisis menggunakan distribusi frekuensi untuk mengkaji tiga aspek coping: problem-focused, emotional-focused, dan religious-focused coping. Hasil penelitian menunjukkan bahwa emotional-focused coping berada pada kategori tinggi, sedangkan problemfocused dan religious-focused coping berada pada kategori sedang. Anak cenderung merespons tekanan secara emosional, namun belum sepenuhnya adaptif. Selain itu, nilai-nilai religius belum dimanfaatkan secara optimal sebagai sumber penguatan diri. Sebagai tindak lanjut, peneliti menyusun program “Penguatan Emotional dan Religious ABH melalui Terapi Psikososial” dengan metode pekerjaan sosial kelompok dan pendekatan kelompok edukatif. Program ini menggunakan tiga teknik utama, yaitu katarsis, Emotional Freedom Technique (EFT), dan terapi mental spiritual. Kata Kunci: Anak Berhadapan dengan Hukum, Coping Strategy, Emotional, Religious, Terapi PsikososialItem COPING STRATEGY ANAK BERHADAPAN DENGAN HUKUM DI LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK KELAS II KOTA BANDUNG(Perpustakaan, 2025-10-19) Azzahra, NRP. 21.02.009; Rini Hartini Rinda Andayani, M.Pd., Ph.D; Silvia Fatmah Nurusshobah, M. KesosAZZAHRA, NRP. 21.02.009, Coping Strategy Anak Berhadapan Dengan Hukum Di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas Ii Kota Bandung, Dibimbing Oleh RINI HARTINI RINDA ANDAYANI DAN SILVIA FATMAH NURUSSHOBAH. Coping Strategy adalah proses atau upaya yang dilakukan seseorang untuk menghadapi, mengurangi, atau mengatasi stres yang mereka alami. Penelitian ini dilakukan untuk mengukur strategi coping yang digunakan oleh Anak Berhadapan dengan Hukum selama masa pembinaan di lembaga Pembinaan Khusus anak. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran empiris tentang Tingkat penggunaan aspek Emotional Focused coping dan Tingkat penggunaan aspek problem focused coping dalam menjalani masa pembinaan di LPKA Kelas II Bandung. Metode yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling diperoleh jumlah sampel sebanyak 68 responden dari populasi sebanyak 213 ABH. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah penyebaran kuesioner dan studi dokumentasi. Uji validitas alat ukur menggunakan face validty dan uji reliabilitas alat ukur menggunakan rumus Alpha Cronbach melalui perangkat lunak SPSS versi 26. Hasil penelitian menunjukkan pada aspek problem focused coping, nilai modus hasil skor responden yakni sebesar 41 dari nilai median yaitu 46 yang merupakan batas tengah dari keseluruhan distribusi data. Temuan ini mengindikasikan bahwa sebagian besar ABH belum mampu secara optimal menggunakan pendekatan penyelesaian masalah secara langsung dalam menghadapi tekanan atau situasi sulit selama masa pembinaan. Selanjutnya, pada aspek emotional focused coping menunjukkan nilai yang modus adalah 66, dari nilai median berada pada angka 71 menandakan bahwa sebagian besar ABH belum mampu mengelola atau meredakan emosi secara efektif ketika menghadapi tekanan atau situasi sulit selama masa pembinaan. Peneliti memberikan rekomendasi program “REBOUND (Reflect – Build – Adapt – Rise Beyond Doubt)” dengan rangkaian kegiatan menggunakan pendekatan social group work. Kata Kunci: Strategi Coping, Anak Berhadapan dengan Hukum, Lembaga Pembinaan Khusus AnakItem COPING STRATEGY INSTRUKTUR DISABILITAS DALAM PENANGANAN PENERIMA MANFAAT DI SENTRA WYATA GUNA BANDUNG.(Perpustakaan, 2023-12-21) I PUTU KERIDA LESMANA PUTRA 19.02.052; Enung Huripah; Dayne TrikoraABSTRAK I PUTU KERIDA LESMANA PUTRA, 19.02.052. COPING STRATEGY INSTRUKTUR DISABILITAS DALAM PENANGANAN PENERIMA MANFAAT DI SENTRA WYATA GUNA BANDUNG. Dibimbing Oleh Enung Huripah dan Dayne Trikora. Penelitian ini mengkaji mengenai coping strategy yang berfokus pada emosi yang dilakukan oleh instruktur disabilitas dalam penanganan penerima manfaat yang multiragam. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara mendalam tentang: 1) karakteristik informan, 2) kontrol diri, 3) dukungan emosional, 4) penerimaan, 5) religiusitas. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif deskriptif terhadap tiga orang informan utama dan dua orang informan pendukung. Teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data yang digunakan adalah uji kredibilitas data (credibility). Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa aspek penerimaan yang kurang baik dari instruktur disabilitas terhadap program ATENSI yang bersifat multilayanan, disebabkan oleh perasaan khawatir dan cemas akan peran dan tugas yang semakin berkurang seiring dengan berkurangnya pula jumlah penerima manfaat disabilitas sensorik netra yang mendapatkan layanan rehabilitasi sosial berbasis residential, aspek kontrol diri, dukungan emosional dan religiusitas yang menunjukkan kategori baik berkaitan dengan coping strategy berfokus pada emosi yang telah dilakukan dalam menangani penerima manfaat yang multiragam. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti mengusulkan sebuah program yaitu “Peningkatan Coping Strategy Instrukturr Disabilitas dalam Penanganan Penerima Manfaat yang Multiragam melalui Kelompok Rekreasional dan Edukasi”. Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan instruktur disabilitas dalam memberikan pelayanan pada penerima manfaat yang multiragam. Kata Kunci: Coping strategy, Instruktur, Disabilitas sensorik netra ABSTRACT I PUTU KERIDA LESMANA PUTRA, 19.02.052. Coping strategy of disability instructors in handling beneficiaries in Sentra Wyata Guna, Bandung City. Guided by Enung Huripah and Dayne Trikora. This research examines the coping strategyes that focus on emotions carried out by disability instructors in handling with multi-varied beneficiaries. This study aims to obtain an in-depth description of: 1) characteristic of informant, 2) self-kontrol, 3) emotional support, 4) acceptance, 5) religiosity. The approach used is descriptive qualitative with three main informants and two supporting informants. Data collection technique used include in-depth interviews, observation and documentation studies. The data validity checking technique used is the data credibility test. The data analysis technique used is qualitative analysis. The results of the study show that aspects of poor acceptance of disability instructors towards attention programs that are multi-service, this is caused by feelings of worry and anxiety about roles and tasks that are decreasing along with the decreasing number of beneficiaries with visual sensory disabilities who receive sosial rehabilitation services residential-based, aspects of self-control, emotional support and religiosity which show a good category related to coping strategyes focused on emotions that have been carried out in handling with multi-varied beneficiaries. Based on the results of this study, the researchers proposed a program that is “Increasing the Coping Strategy of Disability Instructors in Handling Multi-Varied Beneficiaries through Recreational and Educational Groups”. The aim of this program is to increase the knowledge and skills of disability instructors in providing services to multi-varied beneficiaries. Key Word: Coping strategy, Instructor, Visual sensory disabilityItem Coping Strategy Orang Tua Yang Memiliki Anak Berhadapan Dengan Hukum Dalam Menghadapi Permasalahannya di Sentra Handayani Jakarta.(Perpustakaan, 2024-08-13) SARA ZEFANYA. 20.02.050; ELLA NURLELA; SINTA YULIANTI SUYONOSARA ZEFANYA. Coping Strategy Orang Tua Yang Memiliki Anak Berhadapan Dengan Hukum Dalam Menghadapi Permasalahannya di Sentra Handayani Jakarta. Dosen Pembimbing : ELLA NURLELA dan SINTA YULIANTI SUYONO Mengingat kasus pelanggaran hak anak di Indonesia yang terus meningkat hingga sekarang dan didominasi oleh kasus anak berhadapan dengan hukum, tentunya peningkatan ini berdampak pada orang tua yang memiliki anak berhadapan dengan hukum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui coping strategy orang tua anak berhadapan dengan hukum dalam menghadapi permasalahannya khususnya dalam dua aspek yaitu Problem Focused Coping (PFC) dan Emotion Focused Coping (EFC) serta hambatan orang tua dalam menerapkan coping strategy. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Hasil peneltian menunjukan bahwa orang tua yang memeiliki anak berhadapan dengan hukum dalam menghadapi permasalahannya di Sentra Handayani Jakarta cenderung menggunakan startegi pemecahan masalah Emotion Focused Coping (EFC) dimana orang tua dapat mengontrol respon emosional terhadap situasi yang dialami. Permasalahan mengenai kurangnya pengetahuan akan proses hukum anak, permasalahan ekonomi,dan permasalahan jarak juga dialami orang tua yang memiliki anak berhadapan dengan hukum di Sentra Handayani Jakarta. Penelitian ini mengungkapkan sebuah hasil bahwasanya transfer ilmu pengetahuan tentang proses hukum anak dibutuhkan oleh orang tua. Dukungan dan penguatan bagi orang tua untuk menghadapi situasi yang baru juga diperlukan orang tua sebagai upaya meningkatkan coping strategy orang tua yang memiliki anak berhadapan dengan hukum di Sentra Handayani Jakarta. Kata Kunci :Coping Strategy, Orang Tua Anak Berhadapan Dengan HukumItem Coping Strategy Waria Terhadap Penyakit HIV/AIDS Di Kelompok Dukungan Sebaya Spirit Pelangi Kabupaten Nganjuk Jawa Timur(Perpustakaan, 2024-09-26) WASTUADI PRIMANANDA 2002019.; YUTI SRI ISMUDIAYI; DAYNE TRIKORA WARDHANIWASTUADI PRIMANANDA 2002019. Coping Strategy Waria Terhadap Penyakit HIV/AIDS Di Kelompok Dukungan Sebaya Spirit Pelangi Kabupaten Nganjuk Jawa Timur. Dibimbing oleh YUTI SRI ISMUDIAYI dan DAYNE TRIKORA WARDHANI Coping strategy merupakan usaha, proses atau respon individu untuk mengubah kognisi, intrapsikis dan juga tingkah laku dalam tingkatan tertentu agar dapat bertahan dalam kondisi sulit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran mendalam tentang: Karakteristik informan, untuk Mengetahui usaha waria dalam Emotion Focused coping dalam situasi yang menekan, Untuk Mengetahui usaha waria dalam Problem focused coping melalui usaha yang dilakukan, Untuk Mengetahui harapan waria dalam menghadapi Emotion Focused coping dan usaha waria dalam Problem focused coping di Kelompok Dukungan Sebaya Kabupaten Nganjuk. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan: wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi. Informan dalam penelitian ini adalah empat orang waria HIV/AIDS. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan menggunakan uji kredibilitas, uji transferabilitas, uji confirmabilitas, uji dependabilitas. Hasil penelitian menunjukan bahwa waria dengan HIV/AIDS telah memiliki coping strategy yang cukup baik, namun belum maksimal. pada Emotion Focused coping yang dimana waria belum baik dalam mengontrol emosinya, dan juga masih kurang kesadaran diri, masih menuutup diri Pada problem focused coping memiliki permasalahan yang dimana kurangnya informasi yang didapatkan maka dari itu menghambat proses pemberian pendampingan diberikan Berdasarkan masalah ini, program yang diusulkan yaitu program “Peningkatan Kesadaran diri waria terhadap penyakit HIV/AIDS Melalui Educational Group “ dengan tujuan mengingkatkan kesadaran diri terhadap waria terhadap penyakit HIV/AIDS dan juga pendampingan yang diberikan kepada waria maksimal. Kata Kunci : Coping strategy , Waria terhadap penyakit HIV/AIDS ABSTRACT Wastu Adi Primananda, 2002019. Waria Coping Strategy Against HIV/AIDS in the Spirit Pelangi Peer Support Group, Nganjuk Regency, East Java. Dibimbing oleh YUTI SRI ISMUDIAYI dan DAYNE TRIKORA WARDHANI Coping strategy is an effort, process or individual response to change cognition, intrapsychic and also behavior at a certain level in order to survive in difficult conditions. This study aims to find out an in-depth description of: Characteristics of informants, to find out the efforts of transvestites in Emotion Focused coping in stressful situations, to find out the efforts of transvestites in Problem focused coping through the efforts made, to find out the hopes of transvestites in dealing with Emotion Focused coping and transvestites' efforts in Problem focused coping in the Peer Support Group of Nganjuk Regency. This study uses a qualitative approach with a descriptive method. Data collection techniques used: in-depth interviews, observation and documentation studies. The informants in this study were four HIV/AIDS transvestites. Data validity checks were carried out using credibility tests, transferability tests, confirmability tests, and dependability tests. The results of the study showed that transvestites with HIV/AIDS have had a fairly good coping strategy, but not yet optimal. in Emotion Focused coping where transvestites are not good at controlling their emotions, and also still lack self-awareness, still close themselves off In problem focused coping there is a problem where the lack of information obtained therefore hinders the process of providing assistance given Based on this problem, the proposed program is the program "Increasing Self Awareness of Transvestites towards HIV/AIDS Through Group Counseling" with the aim of increasing self-awareness of transvestites towards HIV/AIDS and also the assistance given to transvestites to the maximum. Keywords: Coping strategy, Transvestites towards HIV/AIDSItem Dampak Game Online Mobile Legend Terhadap Siswa di SDN 113 Banjarsari Bandung.(Perpustakaan, 2023-12-21) FEBRIANA SOARES 19.04.262.; BAMBANG SUGENG; BENNY SETIA NUGRAHAABSTACRT FEBRIANA SOARES, 19.04.262. The Impact Of The Mobile Legend Online Game On Students At SDN 113 Banjarsari Bandung. Supervisor BAMBANG SUGENG and BENNY SETIA NUGRAHA This study aims to get an overview of the Impact of the Mobile Legend Online Game on Students at SDN 113 Banjarsari Bandung which includes aspects of Learning Level and Emotional Level This research uses a quantitative research design with descriptive methods. Respondents of this study amounted to 30 respondents. Data collection techniques used are questionnaires, observation and documentation studies. Determination in giving a score seen from the results of respondents' answers to the aspects studied. The results showed that the Learning Level aspect showed a score of 965 in the moderate category. Judging from how students manage study hours properly and correctly. The Emotional Level aspect shows a score of 1507 in the good category. Judging from how students control their emotions when playing games. The needs needed by students are the provision of motivational support from the homeroom teacher and parental supervision of students who play online games. The program proposed in response to these problems is "How to limit cellphone use by doing study activities". The implementation of this program is expected to be able to overcome the Impact of the Mobile Legend Online Game on students. Keyword: Impact, Online Games ABSTRAK FEBRIANA SOARES, 19.04.262. Dampak Game Online Mobile Legend Terhadap Siswa di SDN 113 Banjarsari Bandung. Dosen pembimbing BAMBANG SUGENG dan BENNY SETIA NUGRAHA Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran umum tentang Dampak Game Online Mobile Legend Terhadap Siswa di SDN 113 Banjarsari Bandung yang mencakup aspek Tingkat Belajar dan Tingkat Emosi Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif. Responden penelitian ini berjumlah 30 responden. Teknik pengumpulan data yang di gunakan adalah angket, observasi dan studi dokumentasi. Penentuan dalam pemberian skor dilihat dari hasil jawaban responden terhadap aspek yang diteliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek Tingkat Belajar menunjukkan skor 965 dengan kategori sedang. Dilihat dari bagaimana siswa mengatur jam belajar dengan baik dan benar. Aspek Tingkat Emosi menunjukkan skor 1507 dengan kategori baik Dilihat dari bagaimana cara siswa mengontrol emosi saat bermain Game. Kebutuhan yang dibutuhkan Siswa adalah pemberian dukungan motivasi dari guru wali kelas dan pengawasan orang tua terhadap siswa yang bermain Game Online. Program yang diusulkan dalam menanggapi permasalahan tersebut adalah “Cara Membatasi Penggunaan Handphone dengan Melakukan Kegiatan Bermain”. Pelaksanaan program ini diharapkan dapat mengatasi Dampak Game Online Mobile Legend Terhadap siswa. Kata Kunci: Dampak, Game OnlineItem Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Pasien Gagal Ginjal di Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI) Cabang Bandung.(Perpustakaan, 2025-09-23) ALIFIYA FIRJATULLAH RAMADHAN, 21.02.057.; Dayne TRIKORA WARDHANI; AAM MUHARAMABSTRAK ALIFIYA FIRJATULLAH RAMADHAN, 21.02.057. Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Pasien Gagal Ginjal di Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI) Cabang Bandung. Dibimbing oleh: Dayne TRIKORA WARDHANI dan AAM MUHARAM Penyakit gagal ginjal merupakan salah satu masalah kesehatan kronis yang berdampak pada fisik, psikologis, sosial, dan ekonomi pasien. Dukungan sosial keluarga memiliki peranan penting dalam membantu pasien menjalani terapi jangka panjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk dan tingkat dukungan sosial keluarga terhadap pasien gagal ginjal yang tergabung dalam Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI) Cabang Bandung. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif terhadap 43 responden. Data dikumpulkan melalui kuisioner online dan studi dokumentasi, dengan fokus pada lima aspek dukungan sosial keluarga yaitu: 1) Emosional, 2) Instrumental, 3) Jaringan Sosial, 4) Pengharapan, dan 5) Informasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat dukungan sosial keluarga berada pada kategori tinggi. Namun aspek dukungan pengharapan lebih rendah dibanding aspek lainnya Berdasarkan temuan ini, peneliti merancang sebuah program intervensi berjudul Program Penguatan Dukungan Sosial Keluarga bagi Pasien Gagal Ginjal (PDSK GG) dengan pendekatan pekerjaan sosial yang mengintegrasikan metode Social Case Work, dan Social Group Work. Program ini bertujuan meningkatkan kualitas hidup pasien melalui penguatan aspek pengharapan secara individu, kelompok, dan komunitas. Diharapkan program ini dapat memperkuat ketahanan psikologis pasien, meningkatkan partisipasi keluarga dalam proses pengobatan, serta membangun sistem dukungan sosial keluarga yang berkelanjutan. Kata Kunci: Dukungan Sosial, Keluarga, Pasien Gagal Ginjal.Item Dukungan Sosial Dalam Proses Penyembuhan Orang Dengan Gangguan Jiwa Di UPT Rehabilitasi Sosial Bina Laras Kediri(Perpustakaan, 2024-08-13) RAHMA HABSARI MAISUN 20.02.065; MEITI SUBARDHINI; ELIN HERLINARAHMA HABSARI MAISUN 20.02.065. Dukungan Sosial Dalam Proses Penyembuhan Orang Dengan Gangguan Jiwa Di UPT Rehabilitasi Sosial Bina Laras Kediri. Dosen Pembimbing MEITI SUBARDHINI dan ELIN HERLINA Penelitian tentang Dukungan Sosial Dalam Proses Penyembuhan Orang Dengan Gangguan Jiwa bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental, dukungan informasional, dan dukungan kelompok di UPT Rehabilitasi Sosial Bina Laras Kediri terhadap Orang Dengan Gangguan Jiwa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Jumlah informan dalam penelitian ini berjumlah 5 orang dengan teknik penentuan informan menggunakan purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah : (1) wawancara; (2) observasi; (3) studi dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan melalui : (1) uji kepercayaan; (2) uji keteralihan; (3) uji kebergantungan; dan (4) uji kepastian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan sosial yang diberikan oleh UPT Rehabilitasi Sosial Bina Laras Kediri sudah cukup baik, namun masih terdapat satu aspek yang perlu ditingkatkan yaitu pada aspek dukungan informasional, pemberian dukungan ini masih belum diberikan secara maksimal dan efektif oleh pekerja sosial. Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti mengusulkan program yaitu Sahabat Dengar melalui Recreation Group, dengan tujuan membantu mengurangi stress, meningkatkan mood pada klien, meningkatkan kesejahteraan mental klien melalui interaksi sosial yang positif, meningkatkan keterampilan sosial, membangun rasa percaya diri, dan memberikan pengalaman positif dalam lingkungan yang mendukung. Metode yang digunakan adalah Group Work dengan tipe kelompok Recreation Group. Kata Kunci : Dukungan Sosial, Proses Penyembuhan, Orang Dengan Gangguan JiwaItem Dukungan Sosial Guru dan Siswa Pada Anak Berkebutuhan Khusus di SMPN 35 Bandung,(Perpustakaan, 2024-09-17) SERLA GANTINA, NRP. 20.02.108.; TUKINO; SULISTYARY ARDIYANTIKASERLA GANTINA, NRP. 20.02.108. Dukungan Sosial Guru dan Siswa Pada Anak Berkebutuhan Khusus di SMPN 35 Bandung, Dibimbing oleh TUKINO dan SULISTYARY ARDIYANTIKA Pemenuhan hak pendidikan bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Indonesia diselenggarakan dengan penyelenggaraan pendidikan inklusi pada sekolah regular dan Sekolah Luar Biasa (SLB). Pada sekolah regular yang menyelenggarakan pendidikan inklusi diperlukan pengetahuan dan keterampilan bagi pendidik serta siswa untuk bisa memahami kebutuhan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Skripsi ini meneliti tentang dukungan sosial yang diberikan oleh guru dan siswa pada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di SMPN 35 Bandung. Penelitian ini mengkaji aspek-aspek dukungan sosial yaitu dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukugan instrumental dan dukungan informasi. Metode yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif dalam bentuk deskriptif dengan teknik wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi. Sumber data dalam penelitian ini yaitu tujuh informan yang terdiri dari tiga orang guru, dua orang siswa dan dua orang Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan sosial telah diberikan oleh guru dan siswa pada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), namun dalam pemberian dukungan sosial dalam aspek dukungan emosional dan dukungan informasi masih belum maksimal dan dirasakan oleh Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Dengan demikian, untuk menjawab permasalahan tersebut, peneliti melihat adanya kebutuhan dalam peningkatan kapasitas mengenai kebutuhan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) serta perlunya pelatihan keterampilan dalam pemberian dukungan sosial yang meliputi aspek dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental dan dukungan informasi. Peneliti mengusulkan program “SERASA: Sekolah Ramah Siswa Anak Berkebutuhan Khusus” dalam bentuk peningkatan kapasitas mengenai kebutuhan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dan dukungan sosial. Kata Kunci: Sekolah Inklusi, Dukungan Sosial, Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) ABSTRACT SERLA GANTINA, NRP. 20.02.108. Social Support for Children with Special Needs at State Junior High School 35 in Bandung. Supervised by TUKINO and SULISTYARY ARDIYANTIKA The fulfillment of educational rights for children with special needs in Indonesia is carried out by providing inclusive education in regular schools and special education schools. In regular schools that provide inclusive education, knowledge and skills are needed for educators and students to be able to understand the needs of children with special needs. This thesis examines the social support provided by teachers and students to children with special needs at SMPN 35 Bandung. This research examines aspects of social support, namely emotional support, appreciation support, instrumental support, and information support. The method used is a qualitative approach in descriptive form with in-depth interview techniques, observation, and documentation studies. The data sources in this research were seven informants consisting of three teachers, two students, and two children with special needs. The research results show that social support has been provided by teachers and students for Children with Special Needs; however, the provision of social support in the aspects of emotional support and information support is still not optimal and is felt by children with special needs. Thus, to answer these problems, researchers see a need to increase capacity regarding the needs of children with special needs as well as the need for skills training in providing social support, which includes aspects of emotional support, appreciation support, instrumental support, and information support. Researchers propose the "SERASA: Student-Friendly School for Children with Special Needs" program in the form of increasing capacity regarding the needs of Children with Special Needs and social support. Keywords: Inclusive Schools, Social Support, Children with Special NeedsItem Dukungan Sosial Keluarga Pada Masa Pemulihan Penyalahguna Napza Di Yayasan Sekar Mawar Lembang Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat(Perpustakaan, 2024-09-23) HILMI ERYAN HIDAYAT, 20.02.106.; UKE HANI RASALWATI; SABAR RIYADIHILMI ERYAN HIDAYAT, 20.02.106. Dukungan Sosial Keluarga Pada Masa Pemulihan Penyalahguna Napza Di Yayasan Sekar Mawar Lembang Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat Dosen Pembimbing: UKE HANI RASALWATI dan SABAR RIYADI Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris tentang dukungan sosial keluarga pada masa pemulihan penyalahguna napza di Yayasan Sekar Mawar Lembang Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat yang mencakup: (1) karakteristik informan; (2) dukungan emosional pada penyalahgunaan napza; (3) dukungan informasi pada penyalahgunaan napza; (4) dukungan instrumental pada penyalahgunaan napza; (5) dukungan penghargaan pada penyalahgunaan napza. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Jumlah informan dalam penelitian ini berjumlah 5 orang dengan teknik penentuan informan menggunakan purposive sampling. Metode yang digunakan adalah Group Work. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam dukungan sosial keluarga pada masa pemulihan penyalahguna napza di Yayasan Sekar Mawar Lembang Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat sudah cukup baik, namun masih terdapat salah satu aspek yang perlu ditingkatkan yaitu pada dukungan informasi. Sebagian residen mengalami kekurangan dukungan informasi yang krusial dari keluarga dan pihak Yayasan. Kurangnya dukungan informasi ini dapat menghambat pemulihan yang mana menyebabkan kurangnya kemampuan residen untuk membuat keputusan yang bijak terkait proses penyembuhan mereka. Hal ini menunjukkan adanya kesenjangan dalam komunikasi dan penyampaian informasi yang relevan. Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti mengusulkan program yaitu Pelatihan Dukungan informasi keluarga melalui Group Work, dengan tujuan Meningkatkan keterlibatan keluarga pada kegiatan FSG dan FA guna memenuhi dukungan informasi pada masa pemulihan penyalahguna NAPZA. KATA KUNCI : Dukungan Sosial, NAPZA, Pekerja Sosial ABSTRACT HILMI ERYAN HIDAYAT, 20.02.106. Family Social Support During the Recovery Period of Drug Abusers at the Sekar Mawar Lembang Foundation, West Bandung Regency, West Java Province Supervisors: UKE HANI RASALWATI and SABAR RIYADI This study aims to obtain an empirical description of family social support during the recovery period of drug abusers at the Sekar Mawar Lembang Foundation, West Bandung Regency, West Java Province which includes: (1) characteristics of informants; (2) emotional support for drug abuse; (3) information support on drug abuse; (4) instrumental support for drug abuse; (5) support for appreciation of drug abuse. The method used in this study is a qualitative approach with a descriptive method. The number of informants in this study is 5 people with the technique of determining informants using purposive sampling. The method used is Group Work. The results of the study show that in the social support of families during the recovery period of drug abusers at the Sekar Mawar Lembang Foundation, West Bandung Regency, West Java Province, it is quite good, but there is still one aspect that needs to be improved, namely information support. Some residents experience a lack of crucial information support from their families and the Foundation. This lack of information support can hinder recovery, leading to a lack of residents' ability to make informed decisions regarding their healing process. This shows that there is a gap in communication and delivery of relevant information. Based on these problems, the researcher proposed a program, namely Family Information Support Training through Group Work, with the aim of increasing family involvement in FSG and FA activities to fulfill information support during the recovery period of drug abusers. KEYWORDS : Social Support, NARCOTICS, Social Workers