Undergraduate Theses
Permanent URI for this community
Browse
Browsing Undergraduate Theses by Author "Abas Basuni"
Now showing 1 - 17 of 17
Results Per Page
Sort Options
Item ADELA DWI ANTIKA, 19.04.047. Children's Independence through Social Services at the Child Welfare Institution at the New Hope House, Lembang District, West Bandung Regency.(Perpustakaan, 2024-02-15) ADELA DWI ANTIKA, 19.04.047.; Didiet Widiowati; Abas BasuniABSTRACT ADELA DWI ANTIKA, 19.04.047. Children's Independence through Social Services at the Child Welfare Institution at the New Hope House, Lembang District, West Bandung Regency. Supervised by Didiet Widiowati and Abas Basuni. This research was conducted to obtain an in-depth picture of children's independence through social services provided by the Rumah Pengharapan Baru Children's Social Welfare Institution, Lembang District, West Bandung Regency. Researchers aim to describe children's independence including: 1) emotional independence, 2) intellectual independence, 3) social independence, and 5) economic independence. This research uses a qualitative approach with descriptive methods. Determination of data sources in this study using a purposive sampling technique. The collection of data used in this research is in-depth interviews, observations, and documentation studies. Data analysis techniques were carried out by data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of the research show that the independence of adolescent foster children at the Rumah Pengharapan Baru Children's Social Welfare Institution, Lembang District, West Bandung Regency is classified in the medium category. This is because three of the four aspects of independence, namely intellectual, social and economic, show good results even though there are still several obstacles. While the emotional aspect shows inadequate results. This means that adolescent foster children already have intellectual independence, social independence and economic independence, but there is no visible development in emotional independence. The recommended program is the "Emotionally Independent Adolescent Program" which aims to increase the independence of adolescent foster children in the emotional aspect. Keywords: Independence, Children, Social Services ABSTRAK ADELA DWI ANTIKA, 19.04.047. Kemandirian Anak melalui Pelayanan Sosial di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Rumah Pengharapan Baru Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Dibimbing oleh Didiet Widiowati dan Abas Basuni. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran secara mendalam mengenai kemandirian anak melalui pelayanan sosial yang diberikan oleh Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Rumah Pengharapan Baru Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Peneliti bertujuan untuk menggambarkan tentang kemandirian anak meliputi: 1) kemandirian emosi, 2) kemandirian intelektual, 3) kemandirian sosial, dan 5) kemandirian ekonomi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Penentuan sumber data dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemandirian anak asuh remaja di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Rumah Pengharapan Baru Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat tergolong dalam kategori sedang. Hal ini disebabkan oleh tiga dari empat aspek kemandirian yaitu intelektual, sosial, dan ekonomi menunjukkan hasil yang baik walaupun masih terdapat beberapa hambatan. Sementara pada aspek emosi menunjukkan hasil yang kurang memadai. Artinya, anak asuh remaja sudah memiliki kemandirian intelektual, kemandirian sosial, dan kemandirian ekonomi, namun belum terlihat perkembangan pada kemandirian emosi. Program yang direkomendasikan adalah “Program Remaja Mandiri dalam Emosi” yang bertujuan untuk meningkatkan kemandirian anak asuh remaja dalam aspek emosi. Kata Kunci: Kemandirian, Anak, Pelayanan SosialItem AGUNG WIDIANA NUGRAHA. 2004274. Peran Kader Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dalam Percepatan Penurunan Stunting di Desa Jatimulya Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang.(Perpustakaan, 2024-09-09) AGUNG WIDIANA NUGRAHA. 2004274.; Abas Basuni; Sri Ratna NingrumAGUNG WIDIANA NUGRAHA. 2004274. Peran Kader Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dalam Percepatan Penurunan Stunting di Desa Jatimulya Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang. Dibimbing oleh Abas Basuni dan Sri Ratna Ningrum. Stunting merupakan masalah tumbuh kembang anak yang menjadi perhatian utama di Indonesia, khususnya di Desa Jatimulya, Kabupaten Sumedang. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris tentang peran kader Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dalam percepatan penurunan stunting di Desa Jatimulya Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang yang mencakup aspek 1) karakteristik informan, 2) peran fasilitatif, 3) peran edukatif, 4) peran teknis, dan 5) peran representatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Informan dalam penelitian ini sebanyak delapan orang yang terdiri dari lima orang kader PKK, dua orang tua yang memiliki anak stunting, dan kepala seksi kesejahteraan sosial Desa Jatimulya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kader PKK di Desa Jatimulya telah berupaya maksimal dalam menjalankan peran mereka. Peran fasilitatif dilakukan oleh kader PKK dengan aktif mengorganisir kegiatan dan mendukung keluarga dengan anak stunting, meskipun membutuhkan pelatihan lebih lanjut untuk meningkatkan efektivitas. Peran edukatif masih terkendala oleh keterbatasan pengetahuan kader tentang stunting, yang mengakibatkan kurang maksimalnya penyuluhan kepada masyarakat. Peran teknis mencakup pengumpulan dan pelaporan data stunting yang dilakukan saat kegiatan posyandu dan program Bina Keluarga Balita (BKB), namun terkendala oleh kurangnya partisipasi keluarga dan rusaknya alat pengukuran. Pada pelaksanaan peran representatif, kader PKK berperan sebagai penghubung antar pihak untuk memperjuangkan kebutuhan keluarga terdampak stunting, namun masih perlu meningkatkan kapasitas dalam membangun kemitraan dan kerjasama. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis serta ketersediaan sistem sumber, maka peneliti merekomendasikan program peningkatan kapasitas kader melalui pelatihan intensif, pendampingan, dan optimalisasi sumber daya dengan nama “Bersama Atasi Stunting”. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan kader PKK dalam percepatan penurunan stunting, termasuk penyuluhan, pelatihan komunikasi, dan publikasi yang efektif, dengan kerjasama instansi terkait. Kata Kunci: Stunting, Peran, Kader PKK ABSTRACT AGUNG WIDIANA NUGRAHA. 2004274. The Role of Family Welfare Empowerment Cadres in Combating Stunting in Jatimulya Village, North Sumedang District, Sumedang Regency. Supervised by Abas Basuni and Sri Ratna Ningrum. Stunting is a significant child growth and development issue in Indonesia, particularly in Jatimulya Village, Sumedang Regency. This study aims to empirically describe the role of Family Welfare and Empowerment (PKK) cadres in accelerating the reduction of stunting in Jatimulya Village, North Sumedang District, Sumedang Regency, covering aspects of 1) informant characteristics, 2) facilitative roles, 3) educational roles, 4) technical roles, and 5) representative roles. This study uses a descriptive qualitative approach. Data collection techniques include in-depth interviews, observations, and document studies. The informants in this study consisted of eight people: five PKK cadres, two parents with stunted children, and the head of social welfare in Jatimulya Village. The results showed that PKK cadres in Jatimulya Village have made maximum efforts in performing their roles. The facilitative role involves PKK cadres actively organizing activities and supporting families with stunted children, although further training is needed to improve effectiveness. The educational role is still hindered by the cadres' limited knowledge about stunting, resulting in less effective community outreach. The technical role includes collecting and reporting stunting data during posyandu activities and the Bina Keluarga Balita (BKB) program, but it is hampered by a lack of family participation and damaged measurement tools. In the representative role, PKK cadres act as liaisons between parties to advocate for the needs of families affected by stunting, but there is a need to improve capacity in building partnerships and cooperation. Based on the research results, analysis, and availability of resource systems, the researchers recommend a capacity building program for cadres through intensive training, mentoring, and resource optimization named "Together Overcome Stunting." This program aims to enhance PKK cadres' understanding and skills in accelerating stunting reduction, including effective counseling, communication training, and publication, in collaboration with relevant agencies. . Keywords: Stunting, Role, PKK CadreItem Dampak Sosial Praktik Rentenir “Bank Emok” Terhadap Nasabah di Desa Buahdua Kecamatan Buahdua Kabupaten Sumedang.(Perpustakaan, 2024-09-09) ALWAN FAIZ HIDAYATULAH, NRP. 2004133.; Abas Basuni; Sri Ratna NingrumALWAN FAIZ HIDAYATULAH, NRP. 2004133. Dampak Sosial Praktik Rentenir “Bank Emok” Terhadap Nasabah di Desa Buahdua Kecamatan Buahdua Kabupaten Sumedang. Dosen Pembimbing: Abas Basuni dan Sri Ratna Ningrum Fenomena Bank Emok saat ini sangat menjamur di kalangan masyarakat desa karena prosesnya yang mudah dan cepat. Dampak sosial praktik Bank Emok bertujuan pada cara hidup, budaya, dan komunitas. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Teknik menentukan sumber data yang digunakan yaitu dengan purposive dimana peneliti memilih dengan menetapkan pertimbangan atau kriteria tertentu untuk menjadi informan. Data dikumpulkan melalui tiga teknik yaitu menggunakan wawancara mendalam, studi dokumentasi, dan observasi. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer da data sekuder. Teknik analisis data yang digunakan adalah Pengumpulan data (data collection), reduksi data (data reduction), dan penyajian data (data display). Teknik keabsahan data dilakukan dengan metode triangulasi. Hasil penelitian menunjukan adanya perubahan cara hidup bahwa ada perubahan interaksi sosial dan pekerjaan dari nasabah Bank Emok. Perubahan budaya atau nilai dan norma juga menunjukan bahwa ada perubahan masyarakat mulai meninggalkan nilai dan norma dari orang tua. Perubahan komunitas atau harta kekayaan pribadi nasaba menunjukan bahwa ada nasabah yang sampai menjual harta kekayaan pribadi barang untuk membayar Bank Emok. Program “Buahdua Zero Retenir: Membangun Ekonomi Keluarga Sejahtera (MEKAR)” dengan metode community organization/community development dengan teknik kolaborasi dan kampanye yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat terhadap literasi keuangan dan manajemen keuangan. Melalui program ini diharapkan masyarakat terutama nasabah dari Bank Emok dapat mengurangi dampak sosial yang diakibatkan dari Bank Emok yang ada di Desa Buahdua. Kata Kunci: Dampak Sosial, Bank Emok, dan Nasabah ABSTRACT ALWAN FAIZ HIDAYATULLAH, NRP. 2004133. The Social Impact of Emok Bank Practices on Customers in Buahdua Village, District Buahdua, Sumedang Regency. Supervisors: Abas Basuni and Sri Ratna Ningrum The phenomenon of Bank Emok is currently very widespread among rural communities because of its easy and fast process. The social impact of Bank Emok practices aims at the way of life, culture, and community. The research method used is descriptive qualitative. The technique of determining the data source used is purposive where the researcher chooses by setting certain considerations or criteria to become an informant. Data were collected through three techniques, namely using in-depth interviews, documentation studies, and observation. The data sources used in this research are primary data and secondary data. The data analysis techniques used were data collection, data reduction, and data display. The data validity technique is done by triangulation method. The results showed a change in the way of life that there was a change in social interaction and the work of Emok Bank customers. Changes in culture or values and norms also show that there are changes in society starting to leave the values and norms of parents. Changes in the community or personal property of customers show that there are customers who have sold personal property to pay for Bank Emok. The program “Buahdua Zero Rentenir: Building a Prosperous Family Economy (MEKAR)” with the method of community organization/community development with collaboration and campaign techniques aimed at increasing community capacity for financial literacy and financial management. Through this program, it is expected that the community, especially customers of Bank Emok, can reduce the social impact caused by Bank Emok in Buahdua Village. Keywords: Social Impact, Bank Emok, and CustomersItem Dukungan Sosial Orang Tua terhadap Kegiatan Belajar Anak di Sanggar Belajar Balarenik Kampung Pemulung Kota Bekasi.(perpustakaan, 2024-01-05) BURHANUDIN. 19.04.157.; Didiet Widiowati; Abas BasuniABSTRAK BURHANUDIN. 19.04.157.Dukungan Sosial Orang Tua terhadap Kegiatan Belajar Anak di Sanggar Belajar Balarenik Kampung Pemulung Kota Bekasi. Dosen Pembimbing: Didiet Widiowati dan Abas Basuni Dukungan sosial dari orang tua menjadi sangat penting untuk keberlangsungan dan kelancaran kegiatan belajar di Sanggar Belajar Balarenik, dalam rangka merubah mindset dan meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi lebih baik, bermutu dan berkualitas. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai dukungan sosial orang tua terhadap kegiatan belajar anak di Sanggar Belajar Balarenik Kampung Pemulung Kota Bekasi yang mencakup aspek dukungan emosional, dukungan informasional, dukungan instrumental dan dukungan penghargaan. Penelitian ini berbentuk deskriptif dengan menggunakan metode kuantitatif. Responden dalam penelitian ini merupakan orang tua dari anak yang mengikuti kegiatan belajar di Sanggar Belajar Balarenik Kampung Pemulung Kota Bekasi yang diwakili oleh ibu, dengan jumlah 73 orang. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan simple random sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan penyebaran kuesioner, wawancara tidak tersetruktur, serta studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa keempat aspek dukungan sosial yang diteliti berada pada kategori sedang dengan total skor 7.443 dan rata-rata 73,18 ataupun jika dipresentasekan berada pada kategori sedang dengan nilai 72,60%. Namun, berdasarkan perhitungan setiap aspek dukungan sosial terdapat aspek yang lebih rendah daripada aspek lainnya yaitu pada aspek dukungan informasional. Dari hasil observasi di lapangan masih terdapat orang tua yang acuh terhadap kegiatan belajar anaknya. Oleh karena itu, peneliti merancang usulan program yang sesuai dengan analisis masalah dan analisis kebutuhan dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi orang tua dalam kegaiatan belajar anaknya. Program yang peneliti usulkan adalah “Peningkatan Kesadaran Orang Tua tentang Pentingnya Pendidikan Anak” melalui penyuluhan. Kata Kunci : Dukungan Sosial, Keluarga Miskin, Pendidikan Anak ABSTRACT BURHANUDIN. 19.04.157.Parents Social Suppoet for Childrens Learning Activities at the Balarenik Learning Center in Pemulung Village, Bekasi City. Supervisior : Didiet Widiowati dan Abas Basuni Social support from parents is very important for the continuity and smoothness of learning activities at the Balarenik Learning Center, in order to change mindsets and improve Human Resources (HR) to be better, of better quality. This study aims to obtain an overview at the Balarenik Learning Centeer in Pemulung Village, Bekasi City, which includes aspect of emotional support, informational support, instrumental support, and appreciation support. This research is descriptive in the form of using quantitative methods. Respondents in this study werw parents of children who took part in learning activities at the Balarenik Learning Center in Pemulung Village, Bekasi City, represented by mothers, whit a total of 73 people. Determination of the sample in this study using simple random sampling. The data collection technique used is by distributiing questionnaires, unstructured interviews, and documentation studies. The results of this study indicate that the four aspects of social support studied are in the medium category with a total score of 7,443 and an average of 100.8 or if presented are in the medium category with a value of 72.60%. However, based on the calculation of each aspect of social support, there are aspects that are lower than the other aspects, namely the informational support aspect. From the results of observations in the field there are still parents who are indifferent to their children's learning activities. Therefore, researchers designed program proposals that were in accordance with the problem analysis and needs analysis with the aim of increasing parents' awareness and participation in their children's learning activities. The program that the researchers propose is "Increasing Parents' Awareness of the Importance of Children's Education" through counseling. Keywords : Social Support, Poor Families, Children's EducationItem Dukungan Sosial Teman Sebaya Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Lembang Kabupaten Bandung Barat.(Perpustakaan, 2024-09-09) RAISA KAMILAH, NRP. 2004006.; Abas Basuni; Sri Ratna NingrumRAISA KAMILAH, NRP. 2004006. Dukungan Sosial Teman Sebaya Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Lembang Kabupaten Bandung Barat. Dosen Pembimbing: Abas Basuni dan Sri Ratna Ningrum. Dukungan sosial terhadap teman sebaya mencakup bentuk interaksi untuk saling mendukung dan memperkuat kesejahateraan psikolgis serta motivasi belajar siswa. Dukungan sosial berupa dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental dan dukungan informatif. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan survei deskriptif. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah simple random sampling, dimana setiap siswa memiliki peluang yang sama untuk dipilih menjadi sampel. Data dikumpulkan melalui tiga teknik yaitu kuesioner, observasi, dan studi dokumentasi. Instrumen penelitian menggunakan rating scale. Uji validitas alat ukur menggunakn data muka (face validity), dan uji reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach. Hasil penelitian dianalisis dengan menggunaka analisis data statistic deskriptif. Hasil penelitian terhadap 88 siswa kelas VII dan VIII, menunjukkan bahwa dukungan sosial teman sebaya terhadap motivasi belajar di SMP Negeri 2 Lembang termasuk dalam kategori sedang. Oleh karena itu, peneliti mengusulkan program “Dukungan Teman, Semagat Belajar” dengan menggunakan metode social group work dengan tipe educational group, yang bertujuan untuk mengoptimalisasikan kualitas dukungan sosial teman sebaya terhadap motivasi belajar siswa. Melalui program ini, diharapkan siswa dapat saling mendukung lebih efektif, sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar. Dukungan sosial teman sebaya berperan penting dalam memberikan motivasi belajar siswa. Dengan adanya program dukungan sosial seperti yang diusulkan dapat menjadi solusi efektif untuk meningkatan motivasi dan prestasi belajar siswa di sekolah SMP Negeri 2 Lembang. Kata Kunci: Dukungan Sosial, Teman Sebaya, dan Motivasi Belajar ABSTRACT RAISA KAMILAH, NRP. 2004006. Peer Social Support for Students' Learning Motivation at State Junior High School 2 Lembang, West Bandung Regency. Supervisors: Abas Basuni and Sri Ratna Ningrum. Social support for peers includes forms of interaction to support each other and strengthen psychological well-being and student learning motivation. Social support in the form of emotional support, appreciation support, instrumental support and informative support. The research method used is quantitative research with descriptive surveys. The sampling technique used is simple random sampling, where each student has the same opportunity to be selected into the sample. Data was collected through three techniques used, namely: 1) questionnaire, 2) observation and 3) documentation study. The research instrument uses a rating scale. Test the validity of the measuring instrument using face data (face validity), and test the reliability using Cronbach's Alpha. The research results were analyzed using descriptive statistical data analysis. The results of research on 88 students in grades VII and VIII show that peer social support for learning motivation at SMP Negeri 2 Lembang is in the medium category. Therefore, the researcher proposes the "Peer Support, Encouragement to Learn" program using the social group work method with an educational group type, which aims to optimize the quality of peer social support for student learning motivation. Through this program, it is hoped that students can support each other more effectively, so that they can increase learning motivation. Peer social support plays an important role in providing student learning motivation. Therefore, a social support program like the one proposed can be an effective solution for increasing student motivation and learning achievement at motivation at SMP Negeri 2 Lembang. Keywords: Social Support, Peers, and Learning Motivation.Item Implementasi Program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluraga (UP2K) di Kelurahan Cigending Kecamatan Ujung Berung Kota Bandung.(Perpustakaan, 2024-09-09) RAHMAWATI RUKMAN PUTRI. 2004046.; Abas Basuni; Sri Ratna Ningrum.RAHMAWATI RUKMAN PUTRI. 2004046. Implementasi Program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluraga (UP2K) di Kelurahan Cigending Kecamatan Ujung Berung Kota Bandung. Dibimbing oleh Abas Basuni dan Sri Ratna Ningrum. Kemiskinan menjadi isu utama di Kelurahan Cigending. Salah satu upaya untuk mengatasi kemiskinan adalah melalui program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K), yang dibawahi oleh Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji implementasi program UP2K di Kelurahan Cigending dengan fokus pada lima aspek utama yakni standar dan sasaran program, sumber daya program, hubungan kemitraan, karakteristik dan sikap agen pelaksana, serta kondisi sosial dan ekonomi. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik wawancara, observasi, dan studi dokumentasi terhadap tujuh informan yang terdiri dari kader UP2K, pelaku usaha dan kasi ekonomi pembangunan kelurahan Cigending. Hasil penelitian pada aspek standar dan sasaran program menunjukan bahwa program UP2K memiliki berbagai peraturan dalam pelaksanaanya yang sasarannya adalah masyarakat yang berada dalam garis kemiskinan.. Dalam aspek sumber daya manusia yang terlibat dalam program UP2K meliputi kader Pokja 2 dan pelaku usaha, sementara sumber daya non-manusia mencakup pemberian modal dan fasilitas pemasaran. Aspek agen pelaksana pada program UP2K lebih banyak berfokus pada pemberian simpan pinjam modal dan pelatihan yang hanya mengikuti arahan dari kecamatan sebagai mitra utama. Pada aspek kemitraan UP2K bekerja sama dengan pihak kecamatan dan koperasi kelurahan. Pada aspek kondisi sosial UP2K memberikan perubahan sosial dalam hal kebersamaan dan interaksi antara kelompok masyarakat dan pada aspek ekonomi ditemukan bahwa UP2K mampu meningkatkan tingkat pendapatan masyarakat melalui kegiatan kelompok usaha. Untuk memaksimalkan potensi program UP2K diperlukan peningkatan pemahaman dan kapasitas agen pelaksana di tingkat kelurahan. Peneliti mengusulkan program "Pelatihan dan Pengembangan Kapasitas Kader Menuju UP2K yang Berdaya Saing" untuk meningkatkan pemahaman dan kapasitas kader UP2K agar mampu menjalankan program dengan optimal. Kata Kunci: Kemiskinan, Implementasi, Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga ABSTRACT RAHMAWATI RUKMAN PUTRI. 2004046. Implementation of the Family Income Improvement Program (UP2K) in Cigending Subdistrict, Ujung Berung District, Bandung City. Supervised by Abas Basuni and Sri Ratna Ningrum. Poverty remains a significant issue in various regions of Indonesia, including Cigending Subdistrict, Ujung Berung District, Bandung City. One of the efforts to alleviate poverty is through the Family Income Improvement Program (UP2K), overseen by the Empowerment and Family Welfare Movement (PKK). This research aims to examine the implementation of the UP2K program in Cigending Subdistrict, focusing on five main aspects: program standards and targets, program resources, partnership relationships, characteristics and attitudes of implementing agents, and social and economic conditions. The method used is a descriptive qualitative approach with interview, observation, and documentation study techniques involving seven informants, consisting of UP2K cadres, entrepreneurs, and the Head of Economic Development. The research findings indicate that although the program's goals and targets are clear, understanding and implementation at the subdistrict level remain suboptimal. Human resources in this program include Pokja 2 cadres and entrepreneurs, while non-human resources encompass capital provision and marketing facilities. Implementing agents primarily focus on providing revolving loan capital and training, which merely follows the directions from the subdistrict as the main partner. A significant obstacle is the lack of in-depth understanding of the UP2K program among implementing agents. The UP2K program has great potential to improve the local economy if implementing agents can optimize its implementation. To maximize the program's potential, enhancing the understanding and capacity of implementing agents at the subdistrict level is necessary. The researcher proposes the "Training and Capacity Development of Cadres Towards Competitive UP2K" program to enhance the understanding and capacity of UP2K cadres to run the program optimally. This training includes socialization of UP2K implementation guidelines, counseling on family economic empowerment, and entrepreneurship skill development. Keywords: Poverty, Implementation, UP2KItem Interaksi Sosial Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sumedang.(Perpustakaan, 2024-03-01) JUNIAR KUSUMA FADILAH NRP 19.04.201.; Didiet Widiowati; Abas BasuniABSTRACT JUNIAR KUSUMA FADILAH NRP 19.04.201. Social Interaction Of Prisonforsted citizen In Class IIB Penitentiary Sumedang. Guided By Didiet Widiowati And Abas Basuni Social interaction is a dynamic social relationship that involves relationships between individuals, between groups of people, and between individuals and human groups. This research aims to obtain an empirical picture of social interaction which includes: 1) aspects of cooperation, 2) aspects of assimilation, 4) aspects of competition, and 6) aspects of conflict for prisoners in the Sumedang Class IIB Penitentiary. The approach used in this research is a quantitative approach with descriptive methods involving a population of 273 foster residents, and researchers used 73 people as respondents who were determined by simple random sampling. The data collection technique used a Likert scale questionnaire which was tested with face validity and reliability test with Cronbach alpha coefficient of 0.714, documentation study and observation. The results of this study indicate that social interactions are included in the good category shown by associative forms higher than dissociative forms, the competition aspect is an aspect that has a medium cumulative score. These results are due to the fact that there are still many prisoners who group together to feel the best and feel they control the environment in the prison. Based on the results of this study, the researcher proposes to minimize things that cause unhealthy competition with the establishment of the "Together Build Quality Social Interaction" program. Keywords: Social Interaction, Prison-Forstered Citizen, Penitentiary ABSTRAK JUNIAR KUSUMA FADILAH NRP 19.04.201. Interaksi Sosial Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sumedang. Dosen Pembimbing Didiet Widiowati dan Abas Basuni Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang - orang pribadi, antara kelompok - kelompok manusia, maupun antara orang pribadi dengan kelompok manusia. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran empiris interaksi sosial yang meliputi: 1) aspek kerjasama, 2) aspek asimilasi, 4) aspek persaingan, dan 6) aspek konflik warga binaan pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sumedang. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif yang melibatkan populasi warga binaaan sebanyak 273 orang, dan peneliti menggunakan 73 orang sebagai responden yang ditentukan simple random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan angket (kuesioner) skala likert yang diuji dengan validitas muka dan uji reliabilitas dengan koefisien Cronbach alfa sebesar 0,714, studi dokumentasi dan Observasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa interaksi sosial termasuk dalam kategori baik yang ditunjukan dengan bentuk asosiatif lebih tinggi daripada bentuk disosiatif, aspek persaingan merupakan aspek yang memiliki skor kumulatif sedang. Hasil tersebut dikarenakan masih banyak warga binaan yang berkelompok untuk merasa paling baik dan merasa menguasi lingkungan di dalam Lapas. Berdasarkan hasil penelitian ini peneliti mengusulkan untuk meminimalisir hal yang menyebabkan persaingan yang tidak sehat dengan dibentuknya program “Bersama Bangun Interaksi Sosial Berkualitas”. Kata Kunci: Interaksi Sosial, Warga Binaan, Lembaga PemasyarakatanItem Kesiapan Siswa Jurusan Pekerjaan Sosial Dalam Memasuki Dunia Kerja di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 15 Bandung.(Perpustakaan, 2024-09-09) MUTHIA AFIFAH, 20.04.073.; Abas Basuni; Sri Ratna Ningrum.MUTHIA AFIFAH, 20.04.073. Kesiapan Siswa Jurusan Pekerjaan Sosial Dalam Memasuki Dunia Kerja di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 15 Bandung. Pembimbing: Abas Basuni dan Sri Ratna Ningrum. Dalam beberapa tahun terakhir, peningkatan jumlah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) beserta jumlah siswa di Indonesia belum diimbangi dengan kesiapan lulusan dalam memenuhi kebutuhan industri, terutama di bidang Pekerjaan Sosial. Kesiapan lulusan SMK untuk mengaplikasikan keterampilan yang dipelajari di sekolah ke dalam lingkungan kerja nyata menjadi tantangan signifikan yang perlu segera diatasi. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan sejauh mana kesiapan kerja siswa Jurusan Pekerjaan Sosial di SMKN 15 Bandung dalam memasuki dunia kerja. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui sensus terhadap seluruh siswa kelas XII Jurusan Pekerjaan Sosial, dengan jumlah responden sebanyak 93 siswa. Alat ukur yang digunakan adalah rating scale, dengan uji validitas menggunakan face validity dan uji reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesiapan siswa dalam memasuki dunia kerja cukup baik, dengan persentase tanggung jawab 83.24%, fleksibilitas 80.86%, keterampilan 74.03%, komunikasi 77.47%, pandangan diri 77.55%, serta kesehatan dan keselamatan 76.25%. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat tiga area yang perlu ditingkatkan, yaitu kurangnya kedisiplinan siswa dalam menghadiri pertemuan atau acara yang berhubungan dengan pengembangan profesional di bidang pekerjaan sosial tepat waktu, kurangnya kesungguhan siswa dalam mengerjakan tugas dan mengikuti prosedur tugas yang telah ditetapkan, serta kurangnya kepercayaan diri siswa saat berbicara di depan kelas atau dalam diskusi kelompok. Sebagai respons terhadap temuan ini, diusulkan program "Pengembangan kapasitas (capacity building) Kesiapan Kerja Siswa Jurusan Pekerjaan Sosial” di SMKN 15 Bandung, dengan fokus pada peningkatan disiplin waktu, kesungguhan dalam mengerjakan tugas, dan membangun kepercayaan diri. Program ini menggunakan metode social group work melalui tipe socialization group untuk meningkatkan kesiapan siswa dalam menyesuaikan diri dengan tuntutan dunia kerja yang dinamis dan mempersiapkan mereka secara lebih efektif dalam menghadapi tantangan karier di masa depan. Kata Kunci: Kesiapan Siswa, Jurusan Pekerjaan Sosial, Dunia Kerja. ABSTRACK MUTHIA AFIFAH, 20.04.073. Readiness of Students Majoring in Social Work in Entering the World of Work at State Vocational High School 15 Bandung. Advisor: Abas Basuni and Sri Ratna Ningrum. The number of Vocational High Schools (SMK) and the number of students has significantly increased in recent years. However, this growth does not align with industry needs, particularly in the field of social work. The challenge faced by SMK graduates is their readiness to apply the skills learned in school to real workplace environments. This study aims to describe the extent of job readiness among students majoring in Social Work at SMKN 15 Bandung. The research method employed is a quantitative descriptive approach using purposive sampling techniques on 93 respondents from the twelfth grade of the Social Work major. Data collection was conducted through questionnaires and documentary studies. The measurement instrument used was a rating scale, validated using face validity and reliability tested using Cronbach's Alpha formula. The research findings indicate that students' readiness for entering the workforce is quite good, with percentages as follows: responsibility 83.24%, flexibility 80.86%, skills 74.03%, communication 77.47%, self-perception 77.55%, and health and safety 76.25%. Based on the research results, three areas need improvement: students' lack of discipline in attending meetings or events related to professional development in social work on time, lack of diligence in completing tasks and following established procedures, and lack of confidence when speaking in front of the class or in group discussions. In response to these findings, a program called “Capacity building for job readiness of students majoring in social work” is proposed at SMKN 15 Bandung, focusing on improving time management discipline, task diligence, and building self confidence. This program utilizes the social group work method through socialization group types to enhance students' readiness to adapt to the dynamic demands of the job market and better prepare them to face career challenges in the future. Keywords: Student Readiness, Social Work Major, World of WorkItem Pemberdayaan Kelompok Usaha Tani Melalui Program Corporate Social Responsibility PT Cikarang Listrindo Tbk di Desa Sindangsari Kecamatan Sukasari, Kabupaten Sumedang.(Perpustakaan, 2024-03-14) TEODORUS IKBAL PARDOMUAN SIAHAAN, 19.04.194.; Didiet Widiowati; Abas BasuniABSTRAK TEODORUS IKBAL PARDOMUAN SIAHAAN, 19.04.194. Pemberdayaan Kelompok Usaha Tani Melalui Program Corporate Social Responsibility PT Cikarang Listrindo Tbk di Desa Sindangsari Kecamatan Sukasari, Kabupaten Sumedang. Dosen Pembimbing Didiet Widiowati dan Abas Basuni. Pemberdayaan masyarakat adalah sebuah proses untuk meningkatkan kemampuan serta kemandirian dari masyarakat. Dalam Penelitian ini fokusnya adalah untuk memperoleh gambaran langsung tentang bagaimana proses pelaksanaan pemberdayaan masyarakat lewat program Corporate Social Responsibility perusahaan kepada kelompok usaha tani yang dilakukan langsung oleh peneliti sebagai fasilitator dan pendamping program dengan tujuan tentang: 1) Memberikan gambaran kondisi awal pemberdayaan kelompok usaha tani di Desa Sindangsari berdasarkan aspek-aspek pemberdayaan masyarakat dengan pendekatan ABCD; 2) Tersusunnya desain pemberdayaan kelompok usaha tani; 3) Memberikan gambaran pelaksanaan desain pemberdayaan kelompok usaha tani dan; 4) Memberikan gambaran hasil evaluasi dan proses penyempurnaan desai pemberdayaan kelompok usaha tani. Metode yang digunakan dalam Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Partisipatif atau Participatory Action Research dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam Penelitian ini adalah: 1) Observasi partisipatif; 2) Wawancara Terbuka; 3) Studi dokumentasi dan; 4) Diskusi kelompok terfokus (Focus Group Discussion). Pemeriksaaan keabsahan data peneliti menggunakan: 1) Perpanjangan pengamatan; 2) Meningkatkan Ketekunan dan; 3) Triangulasi baik Sumber, Teori, dan Teknik Pengumpulan Data. Adapun hasil dari Penelitian ini menghasilkan program pemberdayaan kelompok usaha tani di Desa Sindangsari serta tersusunnya pedoman pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat berkelanjutan yang dilakukan oleh PT Cikarang Listrindo Tbk berdasarkan pendekatan Asset Based Community Development (ABCD) dengan dipadukan langkah-langkah pemberdayaan berkelanjutan 7D yang dapat digunakan untuk pelaksanaan program-program pemberdayaan masyarakat di kemudian hari. Kata Kunci: Pemberdayaan Masyarakat, Kelompok Usaha Tani, CSRItem Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah Mitra Binaan Corporate Social Responsibility (Csr) Pt. Indah Kiat Pulp And Paper Di Kecamatan Tualang Kabupaten Siak Provinsi Riau(Perpustakaan, 2024-03-18) DIMAS HADI SAPUTRO, 19.04.247.; Didiet Widiowati; Abas BasuniDIMAS HADI SAPUTRO, 19.04.247. Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah Mitra Binaan Corporate Social Responsibility (Csr) Pt. Indah Kiat Pulp And Paper Di Kecamatan Tualang Kabupaten Siak Provinsi Riau, dibimbing oleh Didiet Widiowati dan Abas Basuni Penelitian ini mengkaji tentang Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Mitra Binaan Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Indah Kiat Pulp And Paper Di Kecamatan Tualang Kabupaten Siak Provinsi Riau. Penelitian ini bertujuan mengkaji tentang: (1) Karakteristik Informan; (2) Pemberian sumber daya; (3) Pemberian Kesempatan; (4) Pemberian Pengetahuan; (5) Pemberian Keterampilan; dan (6) Pemberian Pendampingan kepada UMKM. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Jumlah Informan penelitian ini sebanyak tujuh orang yang ditentukan dengan cara purposive. Teknik pengempulan data yaitu wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data menggunakan teknik ketekunan pengamatan, triangulasi, dan kecukupan referensi. Teknik analisis data dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) mitra binaan CSR terlaksana dengan baik melalui pemberian sumber daya, kesempatan, pengetahuan, keterampilan dan pendampingan. Namun terdapat permasalahan pada 2 aspek pemberdayaan yang dihadapi UMKM antara lain: 1) Aspek pemberian sumber daya, yaitu tidak berfungsinya gerai koperasi dalam melaksanakan pemasaran. 2) Aspek pengetahuan, yaitu kurangnya pemahaman dan keterampilan dalam melakukan pemasaran secara online. Berdasarkan hal tersebut diusulkan program “Peningkatan Kapasitas Pelaku UMKM Mitra Binaan CSR PT. IKPP melalui Pelatihan Pemasaran Online” sehingga UMKM lebih meningkat pengetahuannya dalam pemasaran Online melalui marketplace. Kata Kunci : Corporate Social Responsibility (CSR), Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), dan Pekerja Sosial Industri.Item Pemenuhan Hak Partisipasi Orang Muda Dalam Kampanye Perubahan Iklim di Child Campaigner Jawa Barat.(Perpustakaan, 2024-08-15) ANI WIDYASTUTIK 2004355; Abas Basuni; Sri Ratna Ningrum.ABSTRACT ANI WIDYASTUTIK: Implementation of the Right of Participation of Youth in the Climate Change Campaign in the Child Campaigner of West Java. Instructors: Abas Basuni and Sri Ratna Ningrum Participation fulfillment is a process carried out by individuals and communities who are actively involved in decision-making, based on the provision of secure information, being listened to, as well as being involved in every process that is under way. The research aims to obtain an empirical picture of the fulfilment of the right of participation of young people based on the implementation of nine principles of meaningful participation about: 1) transparency and informative, 2) voluntary, 3) respectful, 4) relevant, 5) friendly to children and youth, 6) inclusive, 7) supported by training, 8) safe and sensitive to risk, 9) accountable. This research uses a quantitative approach with descriptive methods. The population in this study is 25 members of the West Java Child Campaigner community. Sampling technique using census. Data collection techniques used are: 1) lifting, 2) observation, 3) document study. The research instrument uses a standard instrument with a likert scale assessment. Validity testing using face validity and testing using Alpha Cronbach. The results of the research show that each of the principles studied showed a great deal of fulfillment, so there is a need to maintain and improve the quality of human resources for a wider climate change campaign. The proposed programme is "Improving Adaptation of Youth to Reduce the Impact of Climate Change Through Maggot Cultivation". Keywords: right of participation, youth, climate change campaign ABSTRAK ANI WIDYASTUTIK: Pemenuhan Hak Partisipasi Orang Muda Dalam Kampanye Perubahan Iklim di Child Campaigner Jawa Barat. Dosen Pembimbing: Abas Basuni dan Sri Ratna Ningrum. Pemenuhan hak partisipasi adalah suatu proses yang dilakukan oleh individu dan komunitas yang secara aktif terlibat dalam pengambilan keputusan, yang didasarkan pada pemberian informasi yang aman, didengarkan, serta adanya keterlibatan pada setiap proses yang dijalankan. Penelitian bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris tentang pemenuhan hak partisipasi orang muda berdasarkan penerapan sembilan prinsip partisipasi yang bermakna tentang: 1) prinsip transparan dan informatif, 2) prinsip sukarela, 3) prinsip menghargai, 4) prinsip relevan, 5) prinsip ramah anak dan orang muda, 6) prinsip inklusif, 7) prinsip didukung pelatihan, 8) prinsip aman dan sensitif terhadap risiko, 9) prinsip akuntabel. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Populasi pada penelitian ini adalah 25 anggota komunitas Child Campaigner Jawa Barat. Teknik pengambilan sampel menggunakan sensus. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu: 1) angket, 2) observasi, 3) studi dokumen. Instrumen penelitian menggunakan instrumen baku dengan penilaian skala likert. Uji validitas menggunakan validitas muka (face validity) dan pengujian reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap prinsip yang diteliti menunjukkan sangat terpenuhi, sehingga perlu dipertahankan dan dilakukan peningkatan kualitas sumber daya manusia untuk kampanye perubahan iklim yang jangkauannya lebih luas. Program yang diusulkan adalah ”Peningkatan Adaptasi Orang Muda Untuk Mengurangi Dampak Perubahan Iklim Melalui Budidaya Maggot”. Kata Kunci: hak Partisipasi, orang muda, kampanye perubahan iklimItem Pemetaan Aset Komunitas Untuk Pengembangan Desa Wisata di Desa Sarwadadi Kecamatan Talun Kabupaten Cirebon(Perpustakaan, 2024-03-13) EVAN FARHAN SYAH PUTRA, 19.04.210.; Didiet Widiowati; Abas BasuniABSTRAK EVAN FARHAN SYAH PUTRA, 19.04.210. Pemetaan Aset Komunitas Untuk Pengembangan Desa Wisata di Desa Sarwadadi Kecamatan Talun Kabupaten Cirebon, Didiet Widiowati dan Abas Basuni. Pengembangan desa wisata berbasis aset yang dimiliki desa merupakan aset-aset yang potensial untuk dikembangkan menjadi desa wisata melalui pemanfaatan objek wisata yang dapat dijadikan wadah pemberdayaan masyarakat, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di desa tersebut. Pengembangan desa wisata yang dijadikan lokasi dalam penelitian ini adalah Desa Sarwadadi Kecamatan Talun Kota Cirebon. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran terkait aset komunitas yang digunakan sebagai pengembangan desa wisata tersebut. Desa Sarwadadi selain memiliki embung, juga memiliki potensi lain seperti cagar budaya, keindahan alam desa, perternakan, perikanan dan home industri perabotan rumah tangga yang bisa dioptimalkan untuk mendukung pengembangan desa wisata. Pengembangan desa wisata di Desa Sarwadadi diharapkan dapat membantu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat serta mengurangi keinginan masyarakat melakukan urbanisasi. Untuk dapat lebih menggali aset-aset lain seperti sumber manusia (human capital), sumber fisik (fisical capital), sumber sosial (social capital) serta sumber keuangan (financial capital), selain sumber alam (natural capital) yang dimiliki desa Sarwadadi, yang dibutuhkan dalam mendukung pengembangan desa wisata diperlukan pemetaan sosial (social mapping).Penelitian tentang pemetaan aset komunitas untuk pengembangan desa wisata ini menggunakan metode kualitatif dengan rancangan deskriptif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini ialah sumber primer yaitu tokoh masyarakat seperti kaur perencanaan, anggota pokdarwis, ketua kelompok tani, dan masyarakat yang ada di Desa Sarwadadi Kecamatan Talun Kabupaten Cirebon menggunakan teknik wawancara. Sedangkan sumber data sekunder diperoleh melalui media perantara. Teknik penentuan inforan pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian mengenai “Pemetaan Sosial Untuk Pengembangan Desa wisata di Desa Sarwadadi Kecamatan Talun Kabupaten Cirebon” Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kelima aspek aset komunitasnya menunjukan bahwa kelima modal komunitas merupakan modal yang potensial. Namun apabila dilihat pada tiap-tiap aspeknya, diketahui terdapat beberapa item pernyataan pada aspek yang memiliki nilai bersinambungan untuk pengembangan desa wisata. Kata Kunci : Pemetaan Aset Komunitas, Pengembangan Desa Wisata.Item Pola Pengawasan Pengasuh terhadap Penggunaan Gadget di Panti Pelayanan Sosial Anak Pamardhi Utomo Kabupaten Boyolali(Perpustakaan, 2024-02-15) SYAMSUDIN HENRY PRASETYO. 19.04.011.; Didiet Widiowati; Abas BasuniABSTRAK SYAMSUDIN HENRY PRASETYO. 19.04.011.Pola Pengawasan Pengasuh terhadap Penggunaan Gadget di Panti Pelayanan Sosial Anak Pamardhi Utomo Kabupaten Boyolali. Dosen Pembimbing: Didiet Widiowati dan Abas Basuni Pola Pengawasan Pengasuh terhadap penggunaan gadget anak sangat penting dilakukan khususnya dilingkungan panti untuk mencegah terjadinya kejadian yang tidak di inginkan seperti terganggunya kesehatan anak, menjadikan anak malas belajar, anak menjadi malas untuk berkegiatan di lingkungan panti dan menjadikan prestasi anak menurun. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai pola pengawasan pengasuh terhadap pennggunaan gadget anak di Panti Pelayanan Sosial Anak Pamardhi Utomo Kabupaten Boyolali yang mencakup aspek pola pengawasan active mediation, pola pengawasan restrictive mediation, pola pengawasan coviewing.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Jumlah informan dalam penelitian ini sebanyak 4 orang yang terdiri dari pengasuh dan anak serta ditentukan dengan cara purposive. Teknik pengumpulan data yaitu wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa pola pengawasan pengasuh terhadap penggunaan gadget oleh anak terdapat permasalahan dalam pola pengawasan restrictive mediation atau pola pengawasan yang bersifat membatasi. Maka dari permasalahan tersebut peneliti mengusulkan program dengan nama”Membangun system pengawasan melekat”. Kata Kunci: Pengawasan, Keluarga, Media, Anak ABSTRACT SYAMSUDIN HENRY PRASETYO. 19.04.011. Carigiver Supervisition Paterrn of Gadget Use in Pamardhi Utomo Children’s Social Service Institution, Boyolali Regency. Supervisiors: Didiet Widiowati and Abas Basuni The pattern of Caregiver Supervision of the use of children's gadgets is very important, especially in the orphanage environment to prevent unwanted events from occurring, such as disturbing children's health, making children lazy to study, children becoming lazy to do activities in the orphanage environment and causing children's achievements to decrease. This study aims to obtain an overview of the pattern of caregiver supervision of the use of children's gadgets at the Pamardhi Utomo Children's Social Service Center in Boyolali Regency which includes aspects of the active mediation pattern of supervision, the restrictive mediation pattern of supervision, the coviewing supervision pattern. This research uses a qualitative descriptive method. The number of informants in this study were 4 people consisting of caregivers and children and were determined purposively. Data collection techniques are in-depth interviews, participatory observation, and documentation studies. The results showed that the pattern of supervision by caregivers over the use of gadgets by children had problems in the restrictive mediation pattern of supervision. So from these problems the researcher proposes a program with the name "Building an embedded monitoring system" Keywords: Supervision, Family, Media, ChildrenItem Resiliensi Anak Asuh Di Panti Asuhan Muhammadiyah Purwokerto Putra , Resiliensi merupakan kemampuan manusia untuk bertahan dan beradaptasi serta kapasitas manusia untuk menghadapi dan memecahkan masalah setelah mengalami kesengsaraan. Anak di panti asuhan harus memiliki resiliensi yang baik agar dapat bertahan dan beradaptasi.(Perpustakaan, 2024-08-01) DANANG WAHYU BROTO, 19.04.004; Didiet Widiowati; Abas BasuniABSTRAK DANANG WAHYU BROTO, 19.04.004. Resiliensi Anak Asuh Di Panti Asuhan Muhammadiyah Purwokerto Putra 1, Dibimbing oleh: Didiet Widiowati dan Abas Basuni Resiliensi merupakan kemampuan manusia untuk bertahan dan beradaptasi serta kapasitas manusia untuk menghadapi dan memecahkan masalah setelah mengalami kesengsaraan. Anak di panti asuhan harus memiliki resiliensi yang baik agar dapat bertahan dan beradaptasi. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan secara mendalam tentang: 1) karakteristik informan, 2) pengendalian emosi anak asuh, 3) pengendalian dorongan anak asuh, 4) analisis kausal anak asuh, 5) optimisme anak asuh 6) empati anak asuh, 7) efikasi diri anak asuh, 8) pencapaian anak asuh. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder. Penentuan sumber data dalam penelitian ini menggunakan purposive. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: 1) wawancara mendalam, 2) observasi, dan 3) studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menggambarkan terdapat masalah pada kurangnya kemampuan mengontrol emosi dan kurangnya kepercayaan diri pada anak di anak di Panti Asuhan Muhammadiyah Purwokerto Putra 1. Berdasarkan temuan tersebut, maka peneliti mengusulkan program “Peningkatan Resiliensi Anak Asuh di Panti Asuhan Muhammadiyah Purwokerto 1 melalui Socialization Group” Kata Kunci: Resiliensi, Anak Asuh, Panti AsuhanItem Sikap Siswa SMA Pasundan 8 Bandung terhadap Kekerasan Seksual. Program Studi Pekerjaan Sosial Program Sarjana Terapan, 2024,(Perpustakaan, 2024-10-16) LIA SAFITRI, 19.04.066.; Abas Basuni; Didiet WidiowatiABSTRAK LIA SAFITRI, 19.04.066. Sikap Siswa SMA Pasundan 8 Bandung terhadap Kekerasan Seksual. Program Studi Pekerjaan Sosial Program Sarjana Terapan, 2024, Dosen Pembimbing Abas Basuni dan Didiet Widiowati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran empiris tentang sikap siswa SMA Pasundan 8 Bandung terhadap kekerasan seksual. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif menggunakan survei deskriptif. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa SMA Pasundan 8 Bandung. Sampel penelitian sebanyak 182 siswa siswa kelas XI dengan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dengan pertimbangan tertentu. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuisioner dan studi dokumentasi, Alat ukur yang digunakan adalah skala likert. Uji validitas dan reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach dengan nilai 0.696. Teknik analisis data menggunakan teknik data kuantitatif dalam bentuk tabel dengan distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para siswa kelas XI memiliki sikap positif terhadap kekerasan seksual dengan rincian skor aspek pengetahuan (kognitif) sebesar 6.517 atau 81.38%, aspek perasaan (afektif) sebesar 7.024 atau 80.40%, dan aspek kecenderungan berperilaku (konatif) sebesar 7.329 atau 83.89%, hasil tersebut menunjukkan bahwa siswa cenderung menjauhi dan tidak mendukung terhadap kekerasan seksual. Namun, berdasarkan hasil analisis masalah dan kebutuhan mengenai sikap siswa SMA Pasundan 8 Bandung terhadap kekerasan seksual, menunjukkan bahwa masih terdapat aspek yang memiliki skor rendah yaitu pada aspek perasaan (afektif). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, peneliti memberikan rekomendasi alternatif program yaitu program penyuluhan pencegahan dan dampak kekerasan seksual. Kegiatan yang dilakukan adalah penyuluhan, edukasi mengenai kekerasan seksual dan tanya jawab bersama siswa. Kata kunci: Sikap, Remaja, Kekerasan Seksual ABSTRACT LIA SAFITRI, 19.04.066. Attitudes of Pasundan 8 Bandung High School Students towards Sexual Violence. Social Work Study Program Applied Undergraduate Program, 2024, Supervisor Abas Basuni and Didiet Widiowati. The purpose of this study was to find out an empirical description of the attitudes of students at Pasundan 8 Bandung High School towards sexual violence. The research method used in this research is a quantitative research method using descriptive surveys. The population in this study were all students at SMA Pasundan 8 Bandung. The research sample was 182 class XI students with the sampling technique used was purposive sampling with certain considerations. The data collection technique used was a questionnaire and documentation study. The measuring instrument used was a Likert scale. The validity and reliability test used Cronbach's Alpha with a value of 0.696. The data analysis technique uses quantitative data techniques in table form with frequency distribution. The results showed that class XI students had a positive attitude towards sexual violence with details of the score of knowledge aspect (cognitive) of 6.517 or 81,38%, the feeling aspect (affective) of 7.024 or 80,40%, and the aspect of behavioral tendencies (conative) of 7.329 or 83,89%, these result indicate that students tend to stay away and not support sexual violence. However, based on the results of the problem and needs analysis regarding the attitudes of Pasundan 8 Bandung High School students towards sexual violence, it shows that there are still aspects that have low scores, namely the feeling (affective) aspect. Based on the results of the research conducted, researchers provide alternative program recommendations, namely an outreach program on the prevention and impact of sexual violence. The activities carried out were counseling, education about sexual violence and questions and answers with students. Keywords: Attitudes, Adolescent, Sexual ViolenceItem Strategi Bertahan Hidup Perempuan Rawan Sosial Ekonomi di Kelurahan Cijerah Kecamatan Bandung Kulon Kota Bandung(Perpustakaan, 2024-09-07) ZULKAIDAH, 20.04.234.; Abas Basuni; Sri Ratna NingrumZULKAIDAH, 20.04.234. Strategi Bertahan Hidup Perempuan Rawan Sosial Ekonomi di Kelurahan Cijerah Kecamatan Bandung Kulon Kota Bandung. Dibimbing oleh Abas Basuni dan Sri Ratna Ningrum. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang: 1) Strategi aktif untuk bertahan hidup yang diterapkan oleh Perempuan Rawan Sosial Ekonomi, 2) Strategi pasif untuk bertahan hidup yang diterapkan oleh Perempuan Rawan Sosial Ekonomi, dan 3) Strategi jaringan untuk bertahan hidup yang diterapkan oleh Perempuan Rawan Sosial Ekonomi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Sumber data ditentukan dengan menggunakan teknik purposive. Informan berjumlah 5 orang, terdiri dari 3 Perempuan Rawan Sosial Ekonomi dan 2 tokoh masyarakat. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan studi dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perempuan Rawan Sosial Ekonomi di Kelurahan Cijerah menerapkan strategi aktif, strategi pasif, dan strategi jaringan untuk bertahan hidup. Strategi aktif yang diterapkan oleh Perempuan Rawan Sosial Ekonomi mencakup bekerja, memperpanjang jam kerja, dan memanfaatkan potensi anggota keluarga. Strategi pasif yang diterapkan oleh Perempuan Rawan Sosial Ekonomi mencakup mengurangi pengeluaran keluarga untuk kebutuhan pangan dan sandang. Strategi jaringan yang diterapkan oleh Perempuan Rawan Sosial Ekonomi mencakup meminjam uang, berutang di warung, dan memanfaatkan program kemiskinan atau bantuan sosial. Masalah yang berkaitan dengan strategi bertahan hidup Perempuan Rawan Sosial Ekonomi dalam penelitian ini dan perlu untuk ditangani segera adalah Perempuan Rawan Sosial Ekonomi tidak memiliki keterampilan yang memadai untuk mendapatkan pekerjaan dengan penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar secara layak. Program yang diusulkan adalah Pelatihan Keterampilan Pembuatan Brownies Ubi Jalar terhadap Perempuan Rawan Sosial Ekonomi. Kata Kunci: Strategi, Strategi Bertahan Hidup, Perempuan Rawan Sosial Ekonomi ABSTRACT ZULKAIDAH, 20.04.234. Survival Strategy for Socioeconomically Vulnerable Women in Cijerah Village, Bandung Kulon District, Bandung City. Supervised by Abas Basuni and Sri Ratna Ningrum. This research aims to examine: 1) Active strategies for survival applied by Socioeconomically Vulnerable Women, 2) Passive strategies for survival applied by Socioeconomically Vulnerable Women, and 3) Network strategies for survival applied by Vulnerable Women Socioeconomic. This research uses a qualitative approach with descriptive methods. Data sources were determined using purposive techniques. There were 5 informants, consisting of 3 socioeconomically vulnerable women and 2 community leaders. The data collection techniques used were in-depth interviews, participant observation and documentation studies. Data analysis was carried out by data reduction, data presentation, and drawing conclusions/verification. The research results show that socio-economically vulnerable women in Cijerah Village apply active strategies, passive strategies and network strategies to survive. Active strategies implemented by Socioeconomically Vulnerable Women include working, extending working hours, and utilizing the potential of family members. Passive strategies implemented by Socioeconomically Vulnerable Women include reducing family expenses for food and clothing needs. The networking strategies implemented by Socioeconomically Vulnerable Women include borrowing money, getting into debt at food stalls, and taking advantage of poverty or social assistance programs. The problem related to the survival strategies of Socioeconomically Vulnerable Women in this research and which needs to be addressed immediately is that Socioeconomically Vulnerable Women do not have sufficient skills to get a job with sufficient income to adequately meet basic needs. The proposed program is Sweet Potato Brownies Making Skills Training for Socioeconomically Vulnerable Women. Keywords: Strategy, Survival Strategy, Socioeconomic Vulnerable WomenItem Tingkat Resiliensi Warga Binaan Di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sumedang.(Perpustakaan, 2024-02-26) FARHAN DZAKA FADHIL, 1904141.; Didiet Widiowati; Abas BasuniABSTRACT FARHAN DZAKA FADHIL, 1904141. Resiliency Level of Prisoners in Class IIB Correctional Institution Sumedang. Guided by Didiet Widiowati and Abas Basuni This research is motivated by the limited life of prisoners in correctional institutions and the loss of their independence, this situation many of the WBP experience psychological shocks ranging from mild stress to suicide. The study aims to describe the level of resilience of WBP. This study used a quantitative approach with a descriptive method on a sample of 38 respondents. The data collection technique used is a questionnaire in the form of a Resilience Questions-Test which is complemented by observation, and documentation studies. The results of this study obtained scores from seven aspects contained in resilience according to Reivich & Shatte, namely impulse control, optimism, self-efficacy, emotion regulation, casual analysis, empathy, achievement. There is a conclusion that all aspects are high resilience, but the Impulse Control aspect has the lowest score among other aspects, namely 365, and is vulnerable to approaching moderate resilience. Based on the results of this study, the researcher offers a program to improve the resilience of WBP, especially in improving the aspect of impulse control, namely the " Implus Control Management Training for Prisoners in Class IIB Sumedang Correctional Institution" program. This program has the aim of increasing the resilience of WBP and so that WBP are able to improve their ability to control their impulses when they experience emotional changes which ultimately control their thoughts and behavior. Keywords: Resilience Level, Prison-Forstered Citizen, Penitentiary ABSTRAK FARHAN DZAKA FADHIL, 1904141. Tingkat Resiliensi Warga Binaan Di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sumedang. Dibimbing oleh Didiet Widiowati dan Abas Basuni Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kehidupan Warga Binaan Pemasyarakatan di dalam Lembaga Pemasyarakatan yang terbatas dan hilangnya kemerdekaan mereka, keadaan tersebut banyak di antara WBP yang megalami goncangan psikologis mulai dari stres ringan sampai kepada tindakan bunuh diri. Penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan tingkat resiliensi WBP. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif terhadap sampel WBP sebanyak 38 responden. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuisioner berupa Resilience Questions-Test yang dilengkapi dengan observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian in diperoleh skor dari tujuh aspek yang terdapat dalam resiliensi menurut Reivich & Shatte yaitu pengendalian impuls, optimisme, efikasi diri, regulasi emosi, analisis kasual, empati, pencapaian. Terdapat kesimpulan bahwa seluruh aspek adalah resiliensi tinggi, namun aspek Pengendalian Implus memiliki skor paling rendah diantara aspek yang lain yaitu 365, dan rentan mendekati resiliensi sedang. Berdasarkan hasil penelitian tersebut peneliti menawarkan program untuk meningkatkan resiliensi WBP khususnya pada peningkatan aspek pengendalian implus, yakni program "Pelatihan Manajemen Pengendalian Implus bagi Warga Binaan Pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sumedang". Program ini mempunyai tujuan meningkatkan resiliensi WBP dan agar WBP mampu untuk meningkatkan kemampuan mengendaliakan implus dirinya ketika mereka mengalami perubahan emosi yang pada akhirnya mengendalikan pikiran dan perilaku mereka. Kata Kunci: Tingkat Resiliensi, Warga Binaan Pemasyarakatan, Lembaga Pemasyarakatan