Undergraduate Theses
Permanent URI for this community
Browse
Browsing Undergraduate Theses by Subject "Anak"
Now showing 1 - 20 of 53
Results Per Page
Sort Options
Item ADELA DWI ANTIKA, 19.04.047. Children's Independence through Social Services at the Child Welfare Institution at the New Hope House, Lembang District, West Bandung Regency.(Perpustakaan, 2024-02-15) ADELA DWI ANTIKA, 19.04.047.; Didiet Widiowati; Abas BasuniABSTRACT ADELA DWI ANTIKA, 19.04.047. Children's Independence through Social Services at the Child Welfare Institution at the New Hope House, Lembang District, West Bandung Regency. Supervised by Didiet Widiowati and Abas Basuni. This research was conducted to obtain an in-depth picture of children's independence through social services provided by the Rumah Pengharapan Baru Children's Social Welfare Institution, Lembang District, West Bandung Regency. Researchers aim to describe children's independence including: 1) emotional independence, 2) intellectual independence, 3) social independence, and 5) economic independence. This research uses a qualitative approach with descriptive methods. Determination of data sources in this study using a purposive sampling technique. The collection of data used in this research is in-depth interviews, observations, and documentation studies. Data analysis techniques were carried out by data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of the research show that the independence of adolescent foster children at the Rumah Pengharapan Baru Children's Social Welfare Institution, Lembang District, West Bandung Regency is classified in the medium category. This is because three of the four aspects of independence, namely intellectual, social and economic, show good results even though there are still several obstacles. While the emotional aspect shows inadequate results. This means that adolescent foster children already have intellectual independence, social independence and economic independence, but there is no visible development in emotional independence. The recommended program is the "Emotionally Independent Adolescent Program" which aims to increase the independence of adolescent foster children in the emotional aspect. Keywords: Independence, Children, Social Services ABSTRAK ADELA DWI ANTIKA, 19.04.047. Kemandirian Anak melalui Pelayanan Sosial di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Rumah Pengharapan Baru Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Dibimbing oleh Didiet Widiowati dan Abas Basuni. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran secara mendalam mengenai kemandirian anak melalui pelayanan sosial yang diberikan oleh Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Rumah Pengharapan Baru Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Peneliti bertujuan untuk menggambarkan tentang kemandirian anak meliputi: 1) kemandirian emosi, 2) kemandirian intelektual, 3) kemandirian sosial, dan 5) kemandirian ekonomi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Penentuan sumber data dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemandirian anak asuh remaja di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Rumah Pengharapan Baru Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat tergolong dalam kategori sedang. Hal ini disebabkan oleh tiga dari empat aspek kemandirian yaitu intelektual, sosial, dan ekonomi menunjukkan hasil yang baik walaupun masih terdapat beberapa hambatan. Sementara pada aspek emosi menunjukkan hasil yang kurang memadai. Artinya, anak asuh remaja sudah memiliki kemandirian intelektual, kemandirian sosial, dan kemandirian ekonomi, namun belum terlihat perkembangan pada kemandirian emosi. Program yang direkomendasikan adalah “Program Remaja Mandiri dalam Emosi” yang bertujuan untuk meningkatkan kemandirian anak asuh remaja dalam aspek emosi. Kata Kunci: Kemandirian, Anak, Pelayanan SosialItem Adversity Quotient of children who are victims of physical abuse in the Unit Pelaksana Teknis Daerah Kabupaten Bandung.(Perpustakaan, 2024-02-28) AJI PUTRA WAHYU, 19.04.016; Epi Supiadi; Ahmad YaneriABSTRAK AJI PUTRA WAHYU, 19.04.016. Adversity Quotient Anak Korban Kekerasan Fisik di Unit Pelaksana Teknis Daerah Kabupaten Bandung. Dibimbing oleh Epi Supiadi dan Ahmad Yaneri Adversity quotient merupakan kemampuan individu dalam merespon suatu masalah atau kesulitan yang sedang dihadapi. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris mengenai 1) control atau kendali; 2) origin/ownership atau asal usul dan pengakuan; 3) reach atau jangkauan; 4) endurance atau daya tahan anak korban kekerasan fisik di Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak Kabupaten Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik penarikan sampel menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data dilaksanakan menggunakan kuesioner dan studi dokumentasi. Adversity quotient diukur dengan menggunakan alat ukur bernama Adversity Response Profile yang telah diadopsi dan dimodifikasi. Instrumen ini telah melalui uji validitas isi dan uji reliabilitas menggunakan cronbach alpha yang menunjukkan bahwa kuesioner yang digunakan mendapatkan nilai a = 0.805. Hasil penelitian terhadap 37 responden menggambarkan bahwa tiga aspek adversity quotient yakni control, reach dan endurance berada pada klasifikasi tinggi garis kontinum, sedangkan aspek origin/ownership berada pada klasifikasi yang sedang pada garis kontinum. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa aspek origin/ownership berada pada posisi yang paling rendah apabila dibandingkan dengan ketiga aspek lainnya dengan perolehan skor sebesar 664 poin dari 925 poin skor ideal. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti menyusun dan mengusulkan sebuah program yang bertujuan untuk memaksimalkan adversity quotient anak korban kekerasan fisik di Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak Kabupaten Bandung dengan menggunakan metode social group work (pekerja sosial dengan kelompok) tipe self-help group dan melaksanakan konseling kelompok dengan memanfaatkan model LEAD yang terdiri dari 1) listen atau dengarkan; 2) explore atau menjajaki; 3) analyze atau analisa; 4) do atau lakukan . Kata Kunci : Adversity Quotient, Anak, Korban Kekerasan Fisik. ABSTRACT AJI PUTRA WAHYU, 19.04.016. Adversity Quotient of children who are victims of physical abuse in the Unit Pelaksana Teknis Daerah Kabupaten Bandung. Supervised by Epi Supiadi and Ahmad Yaneri. Adversity quotient is an individual's ability to respond to a problem or difficulty they are facing. This study aims to empirically describe: 1) control; 2) origin/ownership; 3) reach; 4) endurance of children who are victims of physical abuse in the Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak Kabupaten Bandung. The method used in this research is a descriptive method with a quantitative approach. The sample was selected using purposive sampling. Data collection was done using questionnaires and documentation studies. Adversity quotient was measured using a measurement tool called the Adversity Response Profile, which has been adopted and modified. This instrument has undergone content validity and reliability testing using Cronbach's alpha, which showed that the questionnaire used obtained a value of a = 0.805. The research results on 37 respondents showed that three aspects of adversity quotient, namely control, reach, and endurance, were classified as high on the continuum, while the aspect of origin/ownership was classified as moderate on the continuum. The research results indicated that the aspect of origin/ownership was in the lowest position compared to the other three aspects, with a score of 664 points out of an ideal score of 925 points. Based on these research findings, the researchers developed and proposed a program aimed at maximizing the adversity quotient of children who are victims of physical abuse in the Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak Kabupaten Bandung using the social group work method in the form of self-help groups and conducting group counseling using the LEAD mode that include 1) listen; 2) explore; 3) analyze; 4) do. Keywords: Adversity Quotient, Child, Physical Abuse VictimItem Bantuan Sosial Terhadap Anak Dari Keluarga Miskin di Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Yayasan Pundi Rakyat Kelurahan Serdang Kecamatan Kemayoran Jakarta Pusat.(perpustakaan, 2024-01-05) GHINA AZZAHRA, 19.03.034.; Decky Irianti; Helly OcktiliaABSTRAK GHINA AZZAHRA, 19.03.034. Bantuan Sosial Terhadap Anak Dari Keluarga Miskin di Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Yayasan Pundi Rakyat Kelurahan Serdang Kecamatan Kemayoran Jakarta Pusat. Pembimbing : Decky Irianti dan Helly Ocktilia Bantuan sosial merupakan bantuan yang diberikan kepada individu, kelompok atau komunitas yang secara ekonomi lemah. Bantuan yang diberikan yaitu berupa bantuan dan pelayanan kesejahteraan sosial, bantuan dana berupa kupon makanan atau dana cash untuk biaya hidup, bantuan subsidi sementara untuk masyarakat yang mengalami kehilangan mata pencaharian karena bencana alam, dan bantuan kompensasi atas kebijakan pemerintah (subsidi BBM). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informan penelitian ini yaitu wakil ketua LKS Yayasan Pundi Rakyat, divisi penghimpunan dan penggalangan dana, divisi penyaluran dan pemberdayaan, dan anak binaan. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian bantuan dan pelayanan kesejahteraan sosial di LKS Yayasan Pundi Rakyat sudah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan jadwal pelaksanaan kegiatan. Bantuan yang diberikan yaitu berupa bantuan uang, barang, dan makanan. Pelayanan yang diberikan yaitu dengan memberikan pengarahan, pembinaan, dan bimbingan kepada binaannya. LKS Yayasan Pundi Rakyat tidak memiliki bantuan subsidi sementara dan bantuan kompensasi atas kebijakan pemerintah. Hasil dari penelitian juga menunjukkan bahwa dalam proses penggalangan dana masih memiliki kendala yaitu jumlah donatur yang tidak tetap. Berdasarkan hal tersebut, peneliti mengusulkan program untuk menangani masalah dalam proses penggalangan dana yaitu Pengembangan Jejaring Kerjasama Stakeholder LKS Yayasan Pundi Rakyat. Kata Kunci : Bantuan Sosial, Anak, Keluarga Miskin, LKS ABSTRACT GHINA AZZAHRA, 19.03.034. Social Assistance for Children of Poor Families at the Pundi Rakyat Foundation, Serdang Village, Kemayoran District, Central Jakarta. Supervisors : Decky Irianti dan Helly Ocktilia. Social assistance is assistance provided to individuals, groups or communities that are economically weak. The assistance provided is in the form of social welfare assistance and services, financial assistance in the form of food stamps or cash funds for living expenses, temporary subsidy assistance for people who experience loss of livelihood due to natural disasters, and compensation assistance for government policies (fuel subsidies). The method used in this study is a descriptive method with a qualitative approach. The informants of this research were the vice chairman of LKS Yayasan Pundi Rakyat, the collection and fundraising division, the distribution and empowerment division, and fostered children. The data sources used are primary data sources and secondary data sources. Data collection techniques use interviews, observation, and documentation studies. The results showed that the provision of assistance and social welfare services at LKS Yayasan Pundi Rakyat has been carried out well in accordance with the schedule of activities. The assistance provided is in the form of money, goods, and food. The services provided are by providing direction, coaching, and guidance to their mentors. LKS Yayasan Pundi Rakyat does not have temporary subsidy assistance and compensation assistance at government policy. The results of the research indicate that the fundraising process still has obstacles. The obstacle is irregular number of donors. Based on this, the researcher proposed a program to deal with problems in the fundraising process, namely the Development of Stakeholder Cooperation Networks Pundi Rakyat Foundation. Keywords : Social Assistance, Children, Poor Families, LKSItem Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Anak Dengan Disabilitas Sensorik Netra di Sekolah Luar Biasa Negeri A Pajajaran Bandung(Perpustakaan, 2024-08-05) TASYA NADIAH NUR RAMADHINA, 20.04.105.; Krisna Dewi Setianingsih, M.Si, Ph.D; Dra. Popon Sutarsih, M.PdTASYA NADIAH NUR RAMADHINA, 20.04.105. Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Anak Dengan Disabilitas Sensorik Netra di Sekolah Luar Biasa Negeri A Pajajaran Bandung, Dibimbing oleh Krisna Dewi Setianingsih, M.Si, Ph.D dan Dra. Popon Sutarsih, M.Pd Dalam menjalankan aktivitas anak disabilitas sensorik netra membutuhkan dukungan sosial dari keluarga yang dapat membuat anak merasa nyaman, dipedulikan dan dihargai. Penelitian ini menggunakan metode penelitian desktiptif dengan pendekatan kualitatif. Dalam penelitian ini terdapat delapan orang informan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data menggunakan triangulasi dan ketekunan pengamatan. Hasil penelitian menunjukan bahwa dukungan sosial yang diberikan keluarga kepada anak dengan disabilitas sensorik netra mencakup: (1) Dukungan Emosional diberikan dalam bentuk rasa empati, rasa hormat atau menghargai, kepedulian dan perhatian yang dilakukan melalui ungkapan verbal dan tindakan non-verbal untuk mendukung emosional anak saat beraktivitas (2) Dukungan Penghargaan diberikan berupa pengungkapan apresiasi positif, dorongan mencapai kesuksesan atau kemajuan, persetujuan terhadap ide dan pujian secara verbal maupun tindakan non-verbal yang ditujukan untuk menghargai pencapaian anak serta menimbulkan rasa percaya diri dalam memotivasi anak ketika beraktivitas (3) Dukungan Instrumental diberikan berupa penyediaan peralatan dan fasilitas penunjang kebutuhan anak secara bantuan dalam bentuk materi dan bentuk jasa (4) dukungan informasi diberikan dalam bentuk pemberian nasehat, petunjuk dan saran serta pembelajaran atau pemahaman secara verbal dan non-verbal mengenai aktivitas harian dan sekolah anak. Dukungan Sosial kepada anak dengan disabilitas sensorik netra yang diberikan oleh keluarga terlalu optimal terutama pada jenis dukungan emosional sehingga menimbulkan kurangnya kemandirian pada diri anak dan membuat ketergantungan. Peneliti mengajukan usulan program pemecahan masalah yaitu Penguatan Dukungan Sosial Bagi Kemandirian Anak dengan Disabilitas Sensorik Netra yang diharapkan dapat menjadi upaya untuk meningkatkan kapasitas keluarga dalam memberikan dukungan emosional yang tepat. Kata kunci: Dukungan Sosial Keluarga, Anak, DisabilitasItem Dukungan Sosial Teman Sebaya dalam Membangun Kepercayaan Diri Anak di Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 3 Duren Sawit Kota Jakarta Timur,(Perpustakaan, 2024-10-05) DALILAH FADIYAH, NRP. 20.04.016.; Susilawati; Arini Dwi DeswantiDALILAH FADIYAH, NRP. 20.04.016. Dukungan Sosial Teman Sebaya dalam Membangun Kepercayaan Diri Anak di Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 3 Duren Sawit Kota Jakarta Timur, Dibimbing oleh Susilawati dan Arini Dwi Deswanti Dukungan sosial teman sebaya bagi anak sangat penting karena dapat digunakan untuk memahami interaksi anak dengan lingkungan sekitarnya sehingga panti dapat memfasilitasi dan memperkuat perkembangan kepercayaan diri anak melalui lingkungan anak yang positif. Dukungan teman sebaya dalam membangun kepercayaan diri mencakup 1) dukungan penilaian, 2) dukungan nyata, 3) dukungan penghargaan diri dan 4) dukungan emosional. Metode yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan survei deskriptif yang dilakukan kepada 39 orang sampel dari 64 populasi anak asuh di Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 3. Sampel dipilih dengan cara stratified random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuisioner dukungan sosial teman yang diadaptasi dari Instrumen Intepersonal Support Evaluation List (ISEL) Cohen dan Hobberman (1983). Selain itu dilakukan pengumpulan data menggunakan studi dokumentasi untuk mendapatkan data pendukung terkait data anak asuh dan profil Panti. Uji validitas yang digunakan dalam penelitian menggunakan validitas muka. Data dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif. Hasil penelitian terhadap 39 responden menunjukkan bahwa aspek dukungan penilaian sebanyak 28 oralng (67,24%) terma l suk da l lalm ka l tegori seda l ng daln seba l nyalk 11 oralng (32,76%) terma l suk dalla l m kaltegori tinggi. Pada aspek dukungan nyata memperoleh sebanyak 1 oralng (1,71%) terma l suk keda l lalm ka l tegori renda l h, 23 oralng (53,73%) termalsuk kedalla l m ka l tegori sedalng daln 15 ora l ng (44,56%) terma l suk keda l lalm ka l tegori tinggi. Aspek dukungan penghargaan diri menunjukkan sebanyak 1 ora l ng (1,71%) beralda l palda l kaltegori renda l h, lallu 17 oralng (53,73%) termalsuk kaltegori sedalng daln 21 oralng (44,56%) bera l dal pa l dal ka l tegori tinggi. Aspek dukungan emosional menunjukkan sebanyak 29 oralng (70,03%) termalsuk kaltegori sedalng daln 10 oralng 29,97% beralda l palda l kaltegori tinggi. Aspek-aspek dukungan berdasarkan usia responden menunjukkan kategori sedang, namun aspek yang memiliki skor sedang tertinggi pada usia 15-17 tahun dalam aspek dukungan penghargaan diri. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti mengajukan program Sahabat untuk Anak (SANAK) dengan menggunakan metode Social Group Work dengan teknik Educational Group (Kelompok Pendidikan). Kata Kunci: Dukungan Sosial Teman Sebaya, Anak, Kepercayaan Diri, Panti Sosial Asuhan ABSTRACT DALILAH FADIYAH, NRP. 20.04.016. Peer Social Support in Building Children's Self-Confidence at Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 3 Duren Sawit, East Jakarta, Supervised by Susilawati and Arini Dwi Deswanti. Peer social support for children is very important because it can be used to understand children's interactions with the surrounding environment so that parlors can facilitate and strengthen the development of children's self-confidence through a positive child environment. Peer support in building self-confidence includes 1) assessment support, 2) real support, 3) self-esteem support and 4) emotional support. The method used was quantitative research with a descriptive survey conducted on 39 samples from a population of 64 foster children at the Putra Utama 3 Social Orphanage. The sample was selected by stratified random sampling. Data collection used a friend's social support questionnaire adapted from Cohen and Hobberman's (1983) Intepersonal Support Evaluation List (ISEL) instrument. In addition, data collection was carried out using documentation studies to obtain supporting data related to foster child data and the Orphanage profile. The validity test used in the study used face validity. Data were analyzed using descriptive statistical analysis. The results of the study of 39 respondents showed that the assessment support aspect as many as 28 oralsng (67.24%) were included in the moderate category and 11 oralsng (32.76%) were included in the high category. In the aspect of real support, 1 person (1.71%) was categorized as low, 23 people (53.73%) were categorized as moderate and 15 people (44.56%) were categorized as high. The aspect of self-esteem support showed that 1 person (1.71%) was in the low category, then 17 people (53.73%) were in the medium category and 21 people (44.56%) were in the high category. The emotional support aspect showed that 29 patients (70.03%) were categorized as moderate and 10 patients (29.97%) were categorized as high. The aspects of support based on the age of the respondents showed a moderate category, but the aspect that had the highest moderate score at the age of 15-17 years in the aspect of self-esteem support. Based on the results of the study, the researcher proposed the Sahabat untuk Anak (SANAK) program using the Social Group Work method with the Educational Group technique. Keywords: Peer Social Support, Children, Self-Confidence, Social OrphanageItem Efektivitas Gaya Pengasuhan Demokratis Di Satuan Pelayanan Griya Ramah Anak Bandung.(Perpustakaan, 2024-09-04) MILANISA ANGGRAENI PUTRI, 2004124.; Catur Hery Wibawa; Ade SubarkahMILANISA ANGGRAENI PUTRI, 2004124. Efektivitas Gaya Pengasuhan Demokratis Di Satuan Pelayanan Griya Ramah Anak Bandung. Dosen Pembimbing: Catur Hery Wibawa dan Ade Subarkah. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai efektifivitas gaya pengasuhan demokratis di Satuan Pelayanan Griya Ramah Anak Bandung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran secara empiris tentang aspek pelaksanaan program pengasuhan demokratis, aspek ketepatan pengasuhan demokratis dan aspek pencapaian tujuan pengasuhan demokratis dalamefektivitas gaya pengasuhan demokratis. Metode penelitian yang digunakan adalahpenelitian kuantitatif deskriptif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik sampel jenuh terhadap 71 responden. Teknik pengumpulan data yangdigunakan adalah angket/kuisioner dan studi dokumentasi. Uji validitas alat ukur yang digunakan adalah validitas muka (face validity). Hasil penelitianmenunjukkanbahwa efektivitas gaya pengasuhan demokratis berada pada kategori sedang denganskor aktual sebesar 5.068 dari skor ideal sebesar 7.102. Aspek yang menjadi poin permasalahan terdapat pada aspek pencapaian tujuan pengasuhan demokratis. Sehingga peneliti mengusulkan program peningkatan kapasitas terhadap pelayanan sosial di Satuan Pelayanan Griya Ramah Anak Bandung dengan metode Community Organization/Community Development (COCD) yang bertujuan untuk meningkatkan efektivitas gaya pengasuhan demokratis di Satuan Pelayanan Griya Ramah Anak Bandung. Kata Kunci : Efektivitas, Anak, Demokratis, PengasuhanItem Efektivitas Program Permakanan Bergizi Atasi Stunting (SUPER-BEST) dalam Penanggulangan Stunting di Kelurahan Cisaranten Bina Harapan Kecamatan Arcamanik Kota Bandung,(Perpustakaan, 2024-09-06) MUHAMMAD WAYAN ADHITIYA, 20.04.139.; Susilawati; Arini Dwi Deswanti.MUHAMMAD WAYAN ADHITIYA, 20.04.139. The Effectiveness of the Program Permakanan Bergizi Atasi Stunting (SUPER-BEST) in Addressing Stunting in Cisaranten Bina Harapan Village Arcamanik District Bandung City, Supervised by Susilawati and Arini Dwi Deswanti. Stunting is a condition where a child's growth is stunted, causing the child to be shorter than the age standard, due to insufficient nutritional intake, repeated infections, and poor socio-economic conditions, especially during the first thousand days of the child's life. Stunting is a health disorder that is one of the targets of the Sustainable Development Goals (SDGs) under the second goal, which aims to end hunger and all forms of malnutrition by 2030 and achieve food security. This study aims to obtain empirical insights into: 1) the characteristics of the beneficiaries of the SUPER-BEST program, 2) the understanding of beneficiary families regarding nutritious eating patterns after the program, 3) the behavior of beneficiary families related to nutritious eating patterns after the program, 4) the understanding of beneficiary families regarding environmental cleanliness after the program, 5) the behavior of beneficiary families related to environmental cleanliness after the program, and 6) the changes in the nutritional status of children benefiting from the SUPER-BEST program in Cisaranten Bina Harapan Village after the program. The research method used is descriptive quantitative. This study employs the entire research population or a census. The data collection techniques used are: 1) interviews and 2) questionnaires. The validity of the measurement tools is tested using content validity. The research results are analyzed using descriptive statistical analysis. The results of the study on 30 parents of children who received the program indicate that the effectiveness of the SUPER-BEST program in addressing stunting in Cisaranten Bina Harapan Village falls into the high category, with an actual score of 3,214 out of an ideal score of 4,080 or 78,77%. The aspect with the lowest actual score is the behavior regarding nutritious eating patterns. The aspects that scored in the moderate category based on the respondents' ages are the behavior regarding nutritious eating patterns, understanding of environmental cleanliness, and behavior regarding environmental cleanliness, as shown by respondents aged 17-25 years and 46-55 years. Based on this research, the researcher designed a proposed program for Peningkatan Kapasitas dan Dukungan Nutrisi Berkelanjutan (PEKADNB) in Cisaranten Bina Harapan Village using the Community Organization/Community Development (CO/CD) method with a collaboration and campaign technique. Keywords: Stunting, Child, Nutritional Eating Patterns ABSTRAK MUHAMMAD WAYAN ADHITIYA, 20.04.139. Efektivitas Program Permakanan Bergizi Atasi Stunting (SUPER-BEST) dalam Penanggulangan Stunting di Kelurahan Cisaranten Bina Harapan Kecamatan Arcamanik Kota Bandung, Dibimbing oleh Susilawati dan Arini Dwi Deswanti. Stunting merupakan kondisi di mana pertumbuhan anak terhambat sehingga anak lebih pendek dari standar usianya yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi yang memadai, infeksi berulang, dan kondisi sosial ekonomi yang buruk, terutama dalam periode seribu hari pertama kehidupan anak. Stunting merupakan gangguan kesehatan yang menjadi salah satu target Sustainable Development Goals (SDGs) pada tujuan pembangunan berkelanjutan ke-2 yaitu menghilangkan kelaparan dan segala bentuk malnutrisi pada tahun 2030 serta mencapai ketahanan pangan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran empiris tentang: 1) karakteristik responden penerima manfaat program SUPER-BEST, 2) pemahaman keluarga penerima manfaat terkait pola makan bergizi setelah pemberian program, 3) perilaku keluarga penerima manfaat terkait pola makan bergizi setelah pemberian program, 4) pemahaman keluarga penerima manfaat terkait kebersihan lingkungan setelah pemberian program, 5) perilaku keluarga penerima manfaat terkait kebersihan lingkungan setelah pemberian program, dan 6) perubahan status gizi anak penerima program SUPER-BEST di Kelurahan Cisaranten Bina Harapan setelah pemberian program. Metode penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif deskriptif. Penelitian ini menggunakan seluruh populasi penelitian atau sensus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: 1) wawancara dan 2) kuesioner. Uji validitas alat ukur menggunakan validitas isi (content validity). Hasil Penelitian dianalisis dengan analisa data statistik deskriptif. Hasil penelitian terhadap 30 orang tua anak penerima program menunjukkan bahwa efektivitas program SUPER-BEST dalam penanggulangan stunting di Kelurahan Cisaranten Bina Harapan termasuk dalam kategori tinggi dengan skor aktual yaitu sebesar 3.214 dari skor idealnya yaitu 4.080 atau sebesar 78,77%. Aspek dengan skor aktual terendah yaitu pada aspek perilaku tentang pola makan bergizi. Aspek yang memiliki skor pada kategori sedang berdasarkan usia responden, yaitu aspek perilaku pola makan bergizi, aspek pemahaman tentang kebersihan lingkungan, dan aspek perilaku tentang kebersihan lingkungan, ditunjukkan pada responden berusia 17-25 tahun dan 46-55 tahun. Berdasarkan penelitian tersebut, peneliti merancang usulan program Peningkatan Kapasitas dan Dukungan Nutrisi Berkelanjutan (PEKA-DNB) di Kelurahan Cisaranten Bina Harapan dengan menggunakan metode Community Organization/Community Development (CO/CD) dengan teknik kolaborasi (collaboration) dan kampanye (campaign). Kata Kunci: Stunting, Anak, Pola Makan BergiziItem Gaya Pengasuhan Orang Tua Anak Stunting di Kelurahan Mojosongo Kecamatan Jebres Kota Surakarta.(Perpustakaan, 2024-03-15) FATIHAH RATIH KUMALA SARI, 19.04.005.; Nurrohmi; Ramli A. RahmanABSTRAK FATIHAH RATIH KUMALA SARI, 19.04.005. Gaya Pengasuhan Orang Tua Anak Stunting di Kelurahan Mojosongo Kecamatan Jebres Kota Surakarta. Pembimbing: Nurrohmi dan Ramli A. Rahman Gaya pengasuhan merupakan serangkaian sikap yang ditunjukkan orang tua kepada anak untuk menciptakan iklim emosi yang melingkupi interaksi orangtua dengan anak, yang mencakup tiga macam gaya pengasuhan yaitu demokratis, otoriter dan permisif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gaya pengasuhan yang diterapkan oleh orang tua anak stunting di Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta. Metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sensus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan studi dokumentasi. Uji validitas alat ukur atau instrument menggunakan validitas muka (face validity). Hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis data statistik deskriptif. Hasil penelitian terhadap 40 responden menunjukkan bahwa mayoritas orang tua anak stunting di Kelurahan Mojosongo, yaitu sebanyak 26 responden (65%) menerapkan gaya pengasuhan permisif, sedangkan 9 responden (22,5%) menerapkan gaya pengasuhan otoriter, 5 responden (12,5%) menerapkan gaya pengasuhan demokratis. Permasalahan yang ditemukan adalah Mayoritas orang tua anak stunting di Kelurahan Mojosongo menerapkan gaya pengasuhan permisif, orang tua jarang menyampaikan atau mengungkapkan perasaannya kepada anak dan orang tua tidak memberikan penjelasan dalam memberikan aturan dan larangan, serta orang tua mengubah aturan sesuai dengan kondisi dan kemauan anak yang artinya orang tua tidak konsisten dalam menerapkan aturan rutinitas pada anak. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti mengusulkan Program Penyuluhan Pengasuhan Orang Tua Anak Stunting Kelurahan Mojosongo dengan menggunakan metode pekerjaan sosial community organization / community development (CO/CD) melalui kegiatan penyuluhan sosial. Kata Kunci : Gaya Pengasuhan, Orang tua, Anak, Stunting.Item Grieving pada Anak yang Kehilangan Orangtua Akibat Bencana Gempa Bumi di Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur.(Perpustakaan, 2024-03-18) CLARA ANNISA ONESIA, 1904128; Epi Supiadi; Ahmad YaneriCLARA ANNISA ONESIA, Grieving pada Anak yang Kehilangan Orangtua Akibat Bencana Gempa Bumi di Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur. Dosen Pembimbing: Epi Supiadi dan Ahmad Yaneri Penelitian ini menggambarkan bagaimana tugas mengatasi grieving pada anak yang kehilangan orangtua akibat bencana gempa bumi di Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur. Penelitian ini dilakukan 5 bulan pasca bencana gempa bumi dalam kondisi peralihan masa darurat ke pemulihan bencana yang menunjukkan bahwa anak-anak masih mengalami kondisi grieving yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris tentang: 1) karakteristik responden, 2) menerima kenyataan atas kehilangan, 3) mengatasi rasa sakit dan kesedihan, 4) beradaptasi pada lingkungan baru, dan 5) mempertahankan hubungan dengan almarhum selagi tetap menjalani kehidupan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah anak yang kehilangan orangtua akibat bencana gempa bumi di Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur dengan total sampel berjumlah 30 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling atau dengan pertimbangan dan kriteria tertentu terhadap anak yang kehilangan orangtua akibat bencana gempa bumi. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu: 1) angket, 2) observasi, dan 3) studi dokumentasi. Instrumen penelitian menggunakan rating scale. Uji validitas yang digunakan adalah uji validitas muka (face validity) dan uji reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach dengan hasil 0.814 atau nilai reliabilitasnya tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat grieving pada anak yang kehilangan orangtua akibat bencana gempa bumi di Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur tinggi dengan skor aktual sebanyak 2.286 dari skor ideal kelas interval tinggi yaitu 2.201 – 3.000. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak masih belum menyadari, memahami, dan menerima diri apa adanya; belum sepenuhnya bisa mengatasi rasa sakit, baik fisik maupun batin; merasa kesulitan berinteraksi dan memberikan kesadaran terhadap dirinya; dan mempertahankan kedekatan dengan orangtua secara berlebihan. Oleh karena itu, diusulkan “Program Pemulihan Grieving Melalui Konseling dan Terapi pada Anak yang Kehilangan Orangtua Akibat Bencana Gempa Bumi” di Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur. Kata kunci: Grieving, Anak, Kehilangan Orangtua, BencanaItem Implementasi Program Pendampingan Terhadap Anak Korban Kekerasan Seksual Di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kabupaten Garut.(Perpustakaan, 2024-10-05) REGITA NUR SETYA OKTAVIANI, NRP.20.02.009.; Moch Zaenal Hakim; Silvia Fatmah NurusshobahREGITA NUR SETYA OKTAVIANI, NRP.20.02.009. Implementasi Program Pendampingan Terhadap Anak Korban Kekerasan Seksual Di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kabupaten Garut. Dibimbing oleh Moch Zaenal Hakim dan Silvia Fatmah Nurusshobah. Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya peningkatan kasus pelanggaran perlindungan terhadap anak khususnya kasus kekerasan seksual terhadap anak di wilayah Kabupaten garut. Kasus kekerasan seksual yang terjadi pada anak dapat mengakibatkan terganggunya kondisi fisik, psikologis dan sosial anak korban. Oleh sebab itu, pendampingan bagi anak korban kekerasan seksual menjadi sangat penting. Lembaga yang melaksanakan program pendampingan bagi anak korban kekerasan seksual yaitu UPTD PPA Kabupaten Garut. Maka dari itu, tujuan adanya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana UPTD PPA melaksanakan program pendampingan terhadap anak korban kekerasan seksual. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi non partisipatif, dan studi dokumentasi. Adapun aspekaspek yang diteliti dalam penelitian ini adalah bagaimana implementasi pendampingan hukum, medis, psikologis dan spiritual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama pelaksanaan pendampingan dilakukan, konselor, dan kepala UPTD menghadapi beberapa kendala diantaranya saat dilakukannya penggalian informasi kasus pada korban dan belum adanya kerjasama terkait pembebasan biaya untuk keperluan visum. Berdasarkan hasil analisa masalah dan analisa kebutuhan pada hasil penelitian, peneliti mengusulkan program yang bernama “Optimalisasi Peran Pendampingan Psikososial Spiritual Terhadap Anak Korban Kekerasan Seksual” dengan tujuan agar memperkuat peran pendampingan yang dilaksanakan oleh oleh Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kabupaten Garut. Kata Kunci : Pendampingan, Anak, Kekerasan Seksual. ABSTRACT REGITA NUR SETYA OKTAVIANI, NRP.20.02.009. Implementation of the Assistance Program for Child Victims of Sexual Violence at the Regional Technical Implementation Unit (UPTD) for the Protection of Women and Children (PPA) of Garut Regency. Supervised by Moch Zaenal Hakim and Silvia Fatmah Nurusshobah This research is motivated by the increase in cases of violations of child protection, especially cases of sexual violence against children in the Garut Regency area. Cases of sexual violence that occur in children can result in disruption of the physical, psychological and social conditions of child victims. Therefore, assistance for child victims of sexual violence is very important. The institution that implements the assistance program for child victims of sexual violence is the UPTD PPA of Garut Regency. Therefore, the purpose of this research is to find out how UPTD PPA implements an assistance program for child victims of sexual violence. The approach used in this research is qualitative with descriptive method. Data collection techniques were conducted through in-depth interviews, nonparticipatory observation, and documentation studies. The aspects examined in this study are how the implementation of legal, medical, psychological and spiritual assistance. The results showed that during the implementation of the assistance, the counselor and the head of UPTD faced several obstacles, including when extracting information on the case from the victim and there was no cooperation regarding the waiver of fees for post mortem purposes. Based on the results of the problem analysis and needs analysis on the research results, the researcher proposes a program called "Optimizing the Role of Spiritual Psychosocial Assistance to Child Victims of Sexual Violence" with the aim of strengthening the role of assistance carried out by the Regional Technical Implementation Unit (UPTD) for the Protection of Women and Children (PPA) of Garut Regency. Keywords: Mentoring, Children, Sexual ViolenceItem Keberfungsian Sosial Anak di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Al-Furqon Cisarua Kabupaten Bandung Barat.(Perpustakaan, 2024-03-13) Yusuf Fadlielah Katili, 19.04.238.; Pribowo; Endah Dwi WinarniABSTRAK Yusuf Fadlielah Katili, 19.04.238. Keberfungsian Sosial Anak di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Al-Furqon Cisarua Kabupaten Bandung Barat. Dibimbing oleh Pribowo dan Endah Dwi Winarni. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris tentang (1) Karakteristik informan, (2) kemampuan melaksanakan peran sosial, (3) kemampuan untuk pemenuhan kebutuhan, (4) kemampuan pemecahan masalah di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Al-Furqon Cisarua Kabupaten Bandung Barat. Penelitian ini menggunakan metode yaitu pendekatan kualitatif dalam bentuk deskriptif dan teknik pengumpulan data yang digunakan menggunakan wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi. Penentuan sumber data dalam penelitian ini menggunakan purposive, dan mendapatkan hasil berjumlah empat informan terdiri dari tiga anak, satu pengurus Lembaga Kesejahteraan sosial Anak. Pemeriksa keabsahan data menggunakan uji kredibilitas melalui perpanjangan keikutsertaan, meningkatkan kecermatan,triangulasi, bahan pendukung (referensi) dan mengecek data (member check). Hasil penelitian menunjukan bahwa keberfungsian sosial anak di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Al-Furqon masih terdapat kurangnya pemenuhan kebutuhan dasar kurang maksimal untuk dilakukan oleh pihak LSKSA Al-Furqon yaitu dari fasilitas berupa kamar mandi dari Al Furqon.Pemecahan masalah pada anak cenderung berdiam diri ketika masalah terjadi daripada berkonsultasi dengan petugas panti atau sesama anak asuh sehingga masalah yang dihadapi tidak dapat terselesaikan dengan baik.Menjalankan peranan yang ada anak telah menjalankan peranan sebagai anak asuh di LKSA Al-Furqon dengan baik hal ini terlihat dari anak asuh yang dijadikan Informan telah mengikuti aturan dan program yang dijalankan dari pihak LKSA Al-Furqon. Program yang diusulkan yaitu “mengoptimalkan problem solving decision making dengan pendekatan biopsikososial di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Al-Furqon. program ini bertujuan untuk meningkatkan keberfungsian sosial sehingga anak dapat menghadapi dan menyelesaikan berbagai masalah di kehidupan sehari-hari dalam membuat keptusan yang bijaksana ketika mengahadapi masalah dengan lebih baik. Kata Kunci: Keberfungsian Sosial; Anak; Pekerja Sosial; SosialItem Kebutuhan Dasar Anak di Unit Pelaksana Teknis Perlindungan dan Pelayanan Sosial Petirahan Anak Kota Batu Jawa Timur,(2024-03-14) ADINDA ANNISA ARIFAH PUTRI, 19.04.239.; Pembimbing Jumayar Marbun; Irniyati SamosirABSTRAK ADINDA ANNISA ARIFAH PUTRI, 19.04.239. Kebutuhan Dasar Anak di Unit Pelaksana Teknis Perlindungan dan Pelayanan Sosial Petirahan Anak Kota Batu Jawa Timur, Pembimbing Jumayar Marbun dan Irniyati Samosir Kebutuhan merupakan hal yang harus dipenuhi oleh setiap manusia, baik dalam segi fisik, emosional, dan pendidik. Ada beberapa macam kebutuhan yang harus di penuhi oleh manusia, namun lebih idealnya jika kebutuhan dasar terlebih dahulu yang harus di penuhi, dengan hal ini manusia tersebut hidup nya akan sejahtera dan mampu berfungsi sosial. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai kebutuhan dasar anak di Unit Pelaksana Teknis Perlindungan dan Pelayanan Sosial Petirahan Anak Kota Batu Jawa Timur yang mencakup aspek fisik, aspek emosi, dan aspek pendidikan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan survei deskriptif.Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah teknik sensus. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner hasil modifikasi dari skala baku Basic Needs Satisfaction Scale dengan skala pengukuran skala likert. Uji validitas alat ukur menggunakan validitas muka (face validity) dan uji reliabilitas dengan Cronbach Alpha. Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis data statistik deskriptif untuk menggambarkan tingkat kebutuhan dasar responden. Hasil penelitian terhadap 50 responden anak di Unit Pelaksana Teknis Perlindungan dan Pelayanan Sosial Petirahan Anak Kota Batu Jawa Timur menunjukkan bahwa tingkat kebutuhan dasar anak berkategori sedang dengan skor aktual 6597 dari skol ideal 8800. Aspek terendah berada pada aspek pendidikan dengan presentase responden sebanyak 88% berada di kategori sedang dan 12% berada di kategori tinggi. Aspek ini memiliki kecenderungan responden yang tidak memikirkan masa depan di waktu luang, tidak mampu mengerjakan tugas sendiri dan bersama guru, dan tidak menyukai membaca buku fiksi dan non fiksi. Berdasarkan penelitian tersebut, peneliti mengusulkan program Pemenuhan Kebutuhan Pendidikan Anak melalui Gencar (Gerakan Membaca dan Belajar) di Unit Pelaksana Teknis Perlindungan dan Pelayanan Sosial Petirahan Anak Kota Batu dengan menggunakan metode Social Case Work dan Social Group Work.Tujuan dari program yaitu untuk meningkatkan kebutuhan dasar anak agar kebutuhannya terpenuhi. Kata Kunci : Kebutuhan Dasar, Anak, PelayananItem Kelekatan Pengasuh Dengan Anak Asuh Di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Kuncup Harapan Kota Bandung,(Perpustakaan, 2024-09-10) FAQIH LUTHFI PRIYAMBODO, NRP. 2004058.; Bambang Rustanto; Wiwit WidiansyahFAQIH LUTHFI PRIYAMBODO, NRP. 2004058. Kelekatan Pengasuh Dengan Anak Asuh Di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Kuncup Harapan Kota Bandung, Dibimbing oleh Bambang Rustanto dan Wiwit Widiansyah. Penelitian ini dilakukan di Panti Asuhan Kuncup Harapan Kota Bandung dengan tujuan untuk untuk mengkaji dan memperoleh gambaran Tentang Hubungan Kelakatan pengasuh dengan Anak Asuh di Panti Asuhan Kuncup Harapan Kota Bandung yang dikaji melalui aspek Kepercayaan, Berkomunikasi, Keterasingan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data primer penelitian ini yaitu data yang diperoleh peneliti melalui wawancara, catatan lapangan, dan observasi, sedangkan sumber data sekunder penelitian ini diperoleh melalui studi dokumentasi serta dokumen lain yang relevan dengan topik penelitian. Dalam kelekatan terdiri dari tiga aspek diantaranya aspek Kepercayaan, aspek komunikasi dan aspek keterasingan. Dalam Hasil penelitian dari aspek Kepercayaan bahwa komunikasi yang terbuka dan kebiasaan saling berbagi menciptakan lingkungan yang mendukung dan harmonis. ketika anak-anak terbuka mengenai tantangan belajar di sekolah, pengasuh dapat memberikan bantuan yang lebih efektif, meningkatkan prestasi akademis dan rasa percaya diri anak. dari aspek Komunikasi hubungan antara anak dan pengasuh LKSA Kuncup Harapan Kota Bandung Kualitas interaksi antara anak dan pengasuh sangat mempengaruhi perkembangan sosial, emosional, dan kognitif anak. Pengasuh yang responsif dan hangat cenderung membantu anak mengembangkan keterampilan komunikasi yang lebih baik. Aspek keterasingan Kurangnya dukungan psikososial dan program-program yang dirancang untuk membangun ikatan dan rasa kebersamaan antara anak dan pengasuh dapat memperparah keterasingan. Program-program yang berfokus pada kegiatan bersama dan konseling dapat membantu mengurangi perasaan terasing. Penelitian menunjukkan bahwa kelekatan antara anak dan pengasuh di Panti Asuhan Kuncup Harapan umumnya kurang kuat. Ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk jumlah anak yang banyak dan rotasi pengasuh yang tinggi, sehingga hubungan yang dalam dan berkelanjutan sulit untuk dibangun. Kata Kunci: Kelekatan, Pengasuh, Anak, Panti Asuhan ABSTRACT FAQIH LUTHFI PRIYAMBODO, NRP. 2004058. Attachment of the caregiver with Foster Children at the Social Welfare Institution of Anak Kuncup Harapan Bandung City, Guided by Bambang Rustanto and Wiwit Widiansyah. This research was conducted at the Bandung City Hope Orphanage with the aim of studying and obtaining an overview of the Relationship between Caregiver and Foster Children at the Bandung City Hope Orphanage which was studied through the aspects of Trust, Communication, and Isolation. The method used in this study is Descriptive with a qualitative approach. The primary data sources of this research are data obtained by the researcher through interviews, field notes, documentation and observations, while the secondary data sources of this research are obtained through documentation studies and other documents relevant to the research topic. Attachment consists of three aspects, including the aspect of trust, the aspect of communication and the aspect of alienation. In the results of the research from the aspect of Trust, open communication and the habit of sharing each other create a supportive and harmonious environment. When children are open about the challenges of learning in school, caregivers can provide more effective support, improving children's academic achievement and confidence. From the aspect of Communication of the relationship between children and caregivers of LKSA Kuncup Harapan Bandung City The quality of interaction between children and caregivers greatly affects the social, emotional, and cognitive development of children. Responsive and warm caregivers tend to help children develop better communication skills. Aspects of isolation: Lack of psychosocial support and programs designed to build bonds and a sense of community between children and caregivers can exacerbate isolation. Programs that focus on joint activities and counseling can help reduce feelings of isolation. Research shows that the attachment between children and caregivers at the Orphanage of Pang Harapan is generally not strong. This is due to several factors, including the large number of children and the high rotation of caregivers, making it difficult to build a deep and sustainable relationship. Keywords: Attachment, Caregiver, Child, OrphanageItem Kelekatan Pengasuh dengan Anak di Panti Asuhan Bina Insani Utama Garut(Perpustakaan, 2024-03-14) NATASYA DENAYA, NRP 19.04.086; Nono Sutisna; Muhammad Ananta FirdausABSTRAK NATASYA DENAYA, NRP 19.04.086, Kelekatan Pengasuh dengan Anak di Panti Asuhan Bina Insani Utama Garut. Dosen Pembimbing : Nono Sutisna dan Muhammad Ananta Firdaus Kelekatan adalah suatu hubungan emosional untuk mencari kedekatan antara satu individu dengan individu lainya. Dalam hal ini hubungan yang ditujukan adalah anak dan orang tua atau pengasuh alternatif. Hubungan yang memberikan rasa aman dan bertahan lama. Peneliti ini menggunakanakan metode penelitian deskripstif dengan pendekatan kualitatif. Pengambilan data dilakukan dengan cara melakukan wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan studi dokumentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang: 1) Karakteristik informan 2) Aspek Kehangatan 3) Aspek Rasa Aman 4) Aspek Kepercayaan 5) Aspek Afeksi Positif 6) Aspek Ketanggapan Hasil Penelitian menunjukan kelekatan pengasuh dengan anak di Panti Asuhan Bina Insani Utama Garut cukup lekat dan baik. Dari kelima aspek tersebut aspek kepercayaan menjadi permasalahan yang ada antara pengasuh dan informan dimana informan tidak sepenuhnya mempercayai pengasuh untuk menjadi pendengar yang baik, Permasalahan selanjutnya berada di aspek afeksi positif, pengasuh tidak selalu memberikan apresiasi dengan penuh semangat kepada informan hanya mengapresiasi ketika rajin ibadah dan mendapat nilai bagus di sekolah. Program yang peneliti usulkan terkait kelekatan pengasuh dengan anak yang bertujuan untuk meningkatkan kelekatan pengasuh dengan anak di Panti Asuhan Bina Insani Utama Garut adalah program “Naratas Bagja (Merintis Kebahagiaan Lahir Batin)” Kata Kunci: Kelekatan, Pengasuh, AnakItem Kemandirian Sosial Anak di Muhammadiyah Children Center Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Yatim Cabang Grogol Kabupaten Sukoharjo Provinsi Jawa Tengah.(Perpustakaan, 2024-08-19) DEWI SUSANTI, 20.04.183.; Bambang Rustanto; Denti KardetiDEWI SUSANTI, 20.04.183. Social Independence of Children at the Muhammadiyah Children Center Social Welfare Institution for Orphans, Grogol Branch, Sukoharjo Regency, Central Java Province. Supervisor: Bambang Rustanto AND Denti Kardeti Social independence is an important aspect of individual development that reflects a person's ability to function effectively in a social context. This research examines aspects that influence the level of social independence in children. The aspects examined include: 1) social interaction 2) environmental support 3) problem management skills. The method used in this research is a quantitative approach to measure the level of social independence in a sample of 30 child respondents in institutions. Data collection techniques used include questionnaires, observation and documentation studies. The results of the research show that children's independence at MCC LKSA Yatim, Grogol Sukoharjo Branch is in the high category with a total score of 2338. In the aspect of social interaction, the total score is 846, which is in the high category. In other words, respondents were able to establish good relationships with various people from various backgrounds. The environmental support aspect, which is the second aspect, is in the high category with a score of 698. This means that the environment around the respondent provides emotional support and opportunities to learn and develop socially. The problem management skills aspect, which is the third aspect, is in the medium category with a score of 794. This means that the respondent's problem management skills aspect still needs to be improved. Researchers designed a program to improve the ability to identify and understand problems by foster children at MCC LKSA Yatim Grogol Sukoharjo Branch with the name the Smart Conflict Resolution for Children program. The aim of the program is to improve foster children's skills in emotional management and practicing conflict resolution strategies in real situations. Keywords: Social Independence, Children, Social Workers with Children ABSTRAK DEWI SUSANTI, 20.04.183. Kemandirian Sosial Anak di Muhammadiyah Children Center Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Yatim Cabang Grogol Kabupaten Sukoharjo Provinsi Jawa Tengah. Dosen Pembimbing: Bambang Rustanto DAN Denti Kardeti Kemandirian sosial merupakan aspek penting dalam perkembangan individu yang mencerminkan kemampuan seseorang untuk berfungsi secara efektif dalam konteks sosial. Penelitian ini mengkaji aspek-aspek yang mempengaruhi tingkat kemandirian sosial pada anak. Aspek-aspek yang di teliti meliputi : 1) berinteraksi sosial 2) dukungan lingkungan 3) keterampilan manajemen masalah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif untuk mengukur tingkat kemandirian sosial pada sampel 30 responden anak di panti. Teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain menggunakan kuisioner, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemandirian anak di MCC LKSA Yatim Cabang Grogol Sukoharjo berada pada kategori tinggi dengan skor total 2338. Pada aspek berinteraksi sosial memiliki skor total sebesar 846 berada pada kategori tinggi. Dengan kata lain, responden mampu menjalin hubungan baik dengan berbagai orang dari berbagai latar belakang. Aspek dukungan lingkungan yang menjadi aspek yang kedua berada pada kategori tinggi dengan skor sebesar 698. Artinya lingkungan sekitar responden memberikan dukungan emosional, dan kesempatan untuk belajar dan berkembang secara sosial. Aspek keterampilan manajemen masalah yang menjadi aspek yang ketiga berada pada kategori sedang dengan skor sebesar 794. Artinya, pada aspek keterampilan manajemen masalah responden masih perlu ditingkatkan. Peneliti merancang program untuk meningkatkan kemampuan dalam mengidentifikasi dan memahami masalah oleh anak asuh di MCC LKSA Yatim Cabang Grogol Sukoharjo dengan nama program Resolusi Konflik Cerdas bagi Anak. Tujuan program untuk meningkatkan keterampilan anak asuh dalam manajemen emosi dan mempraktikkan strategi resolusi konflik dalam situasi nyata. Kata Kunci: Kemandirian Sosial, Anak, Pekerja Sosial dengan AnaItem Kepercayaan Diri Anak Panti Asuhan Taman Harapan Muhammadiyah Kota Bandung(Perpustakaan, 2024-09-07) ASTRID MIAC HELMYNA SUSILOWATI, 20.04.212; Tuti Kartika; Ahmad YaneriASTRID MIAC HELMYNA SUSILOWATI, 20.04.212. Kepercayaan Diri Anak Panti Asuhan Taman Harapan Muhammadiyah Kota Bandung. Pembimbing: Tuti Kartika dan Ahmad Yaneri. Kepercayaan diri merupakan hal yang diperlukan dalam masa pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. Rendahnya kepercayaan diri merupakan kenyataan yang dialami oleh sebagian besar anak yang tinggal di panti asuhan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran empiris terkait dengan kepercayaan diri anak panti asuhan di lingkungan sosialnya yaitu lingkungan panti asuhan, sekolah, dan keluarga dengan meneliti berdasarkan aspek kepercayaan diri dari Lauster yaitu keyakinan kemampuan diri, optimis, objektif, bertanggungjawab, realistis dan rasional. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei deskriptif. Teknik pengambilan sampel yaitu teknik sensus sampling menghasilkan 52 responden. Teknik pengumpulan data melalui kuesioner dan diukur dengan rating scale serta menggunakan studi dokumentasi. Uji validitas menggunakan face validity dan uji reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach dengan bantuan SPSS versi 26. Hasil penelitian menunjukan mayoritas memiliki kepercayaan diri anak panti asuhan di lingkungan sosialnya sebanyak 38 responden (73,08%) berada pada kategori “sedang”. Berdasarkan hasil penelitian maka diusulkannya suatu program “Langkah Percaya Diri Bersama” yang bertujuan untuk meningkatkan sikap optimis dalam diri anak-anak panti asuhan agar lebih percaya diri. Kata Kunci: Kepercayaan Diri, Lingkungan Sosial, Anak, Panti Asuhan ABSTRACT ASTRID MIAC HELMYNA SUSILOWATI, 20.04.212. Self-Confidence of Orphanage Children at Taman Harapan Muhammadiyah, Bandung City. Supervisors: Tuti Kartika and Ahmad Yaneri. Self-confidence is essential during the growth and development of children. Low self-confidence is a reality experienced by most children living in orphanages. This study aims to obtain an empirical overview of the self-confidence of orphanage children in their social environment, which includes the orphanage, school, and family environments. The study examines the aspects of self-confidence from Lauster, namely self-assurance, optimism, objectivity, responsibility, realism, and rationality. This research uses a quantitative approach with a descriptive survey method. The sampling technique, using census sampling, resulted in 52 respondents. Data collection techniques included questionnaires measured with a rating scale and documentation studies. Validity testing used face validity, and reliability testing used Cronbach's Alpha with the assistance of SPSS version 26. The results showed that the majority of orphanage children had moderate selfconfidence in their social environment, with 38 respondents (73.08%) falling into the "moderate" category. Based on the research results, a program called “Langkah Percaya Diri Bersama” is proposed, aiming to foster a more optimistic attitude in orphanage children to enhance their self-confidence. Keywords: Self Confidence, Children, OrphanageItem Kepercayaan Diri Anak Di Panti Pelayanan Sosial Anak Kumuda Putera Puteri Kota Magelang. Skripsi. 2024. Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung.(Perpustakaan, 2024-09-07) RAINA HAVILAH AZARIA, NRP 20.04.213.; NURJANAH; SUHENDARRAINA HAVILAH AZARIA, NRP 20.04.213. Kepercayaan Diri Anak Di Panti Pelayanan Sosial Anak Kumuda Putera Puteri Kota Magelang. Skripsi. 2024. Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung. Dosen Pembimbing: NURJANAH dan SUHENDAR Kepercayaan diri merupakan keyakinan seseorang dalam menilai positif dirinya sendiri sehingga mampu untuk mengenal dan memahami kemampuan dirinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tentang kepercayaan diri anak di PPSA Kumuda Putera Puteri Kota Magelang, meliputi karakteristik responden, kepercayaan diri dalam bentuk keyakinan kemampuan diri, optimis, objektif, bertanggung jawab, serta rasional dan realistis. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan proportional stratified random sampling dengan jumlah responden 34 orang anak, Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan studi dokumentasi. Alat ukur pada penelitian ini yaitu skala likert. Uji validitas alat ukur menggunakan face validity (validitas muka) dan product moment pearson. Pada uji reliabilitas menggunakan rumus Cronbach’s Alpha melalui SPSS versi 26. Hasil penelitian kepercayaan diri anak di PPSA Kumuda Putera Puteri Kota Magelang berada dalam kategori tinggi. Dari kelima aspek, aspek keyakinan kemampuan diri berada paling rendah yaitu memiliki persentase sebesar 71,23%. Sedangkan pada aspek optimis sebesar 76,38%, aspek objektif sebesar 77,94%, aspek bertanggung jawab sebesar 76,31%, serta aspek rasional dan realistis sebesar 74,72%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kepercayaan diri anak pada aspek keyakinan kemampuan diri masih perlu ditingkatkan. Berdasarkan penelitian ini diusulkan program “Peningkatan Kepercayaan Diri Anak Melalui Pelatihan Public Speaking” dengan menggunakan metode Social Group Work dan tipe kelompok edukasi untuk meningkatkan kepercayaan diri anak terkait dengan kemampuan komunikasi di depan umum dan pemahaman diri anak. Kata Kunci : Kepercayaan Diri, Anak, Panti Sosial ABSTRACT RAINA HAVILAH AZARIA, NRP 20.04.213. Children’s Self-Confidence at Kumuda Putera Puteri Children's Social Service Centre Magelang City. Polytechnic of Social Welfare Bandung. Supervisors: NURJANAH dan SUHENDAR Self-confidence is a person's belief in positively assessing himself so that he is able to recognise and understand his abilities. This study aims to determine the description of children’s self-confidence at PPSA Kumuda Putera Puteri Magelang City, including the characteristics of respondents, self-confidence in the form of belief in self-ability, optimism, objectivity, responsibility, and rational and realistic. This research used quantitative method with descriptive approach. The sampling technique in this study used proportional stratifeid random sampling with the number of respondents 34 children, the data collection techniques used were questionnaires and documentation studies. The measuring instrument in this study is a Likert scale. The validity test of measuring instruments uses face validity and product moment Pearson. In the reliability test using the Cronbach's Alpha formula through SPSS version 26. The results of the research on children’s self-confidence at PPSA Kumuda Putera Puteri Magelang City are in the high category. Of the five aspects, the aspect of belief in self-ability is the lowest, which has a percentage of 71.23%. While in the optimistic aspect of 76.38%, the objective aspect of 77.94%, the responsible aspect of 76.31%, and the rational and realistic aspect of 74.72%. These results indicate that the children’s self-confidence in the aspect of belief in self-ability still needs to be improved. Based on this research, a programme "Increasing Children's Self-Confidence Through Public Speaking Training" is proposed using the Social Group Work method and educational group type to increase children's self-confidence related to public communication skills and selfunderstanding of children. Keywords : Self-Confidence, Children, Social InstitutionItem Kepuasan Anak Terhadap Pelayanan Sosial Di Satuan Pelayanan Griya Ramah Anak Cimbuleuit Bandung.(Perpustakaan, 2024-08-14) MAHARDIKA REKSA MAULANA, 2002099.; Moch. Zaenal Hakim, Ph.D; Silvia Fatmah Nurusshobah, M. Kesos.MAHARDIKA REKSA MAULANA, 2002099. Kepuasan Anak Terhadap Pelayanan Sosial Di Satuan Pelayanan Griya Ramah Anak Cimbuleuit Bandung. Dibimbing oleh Moch. Zaenal Hakim, Ph.D dan Silvia Fatmah Nurusshobah, M. Kesos. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai kepuasan anak terhadap pelayanan sosial di Satuan Pelayanan Griya Ramah Anak Cimbuleuit Bandung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menperoleh gambaran secara empiris tentang aspek kepuasan terhadap kualitas pelayanan, aspek kepuasan terhadap fasilitas, aspek kepuasan terhadap hubungan antar personal, dan aspek kepuasan terhadap pemenuhan kebutuhan individu. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik sampel jenuh. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket/kuisioner dan studi dokumentasi. Uji validitas alat ukur yang digunakan adalah validitas muka (face validity). Hasil penelitian terhadap 80 responden menunjukkan bahwa kepuasan anak terhadap pelayanan sosial berada pada kategori sedang dengan skor aktual sebesar 8.069 dari skor ideal sebesar 10.880. Aspek yang menjadi poin permasalahan terdapat pada aspek kualitas pelayanan, hubungan antar personal, dan pemenuhan kebutuhan individu. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, permasalahan pada aspek kualitas pelayanan, hubungan antar personal, dan pemenuhan kebutuhan individu lebih memungkinkan dilakukan penyelesaian, sehingga peneliti mengusulkan program peningkatan kapasitas terhadap pelayanan sosial di Satuan Pelayanan Griya Ramah Anak Cimbuleuit Bandung dengan metode Group Work dan menggunakan teknik Focus Group Discussion (FGD) yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan pengasuh dalam memberikan pelayanan sosial terhadap anak di Satuan Pelayanan Griya Ramah Anak Cimbuleuit Bandung. Kata Kunci : Kepuasan, Anak, Pelayanan Sosial ABSTRACT MAHARDIKA REKSA MAULANA, 2002099. Children's Satisfaction with Social Services in the Child Friendly Home Service Unit Cimbuleuit Bandung. Supervised by Moch. Zaenal Hakim, Ph.D and Silvia Fatmah Nurusshobah, M. Social Welfare. This research was conducted to obtain an overview of children's satisfaction with social services at the Cimbuleuit Bandung Child Friendly Home Service Unit. The aim of this research is to obtain an empirical picture of aspects of satisfaction with service quality, aspects of satisfaction with facilities, aspects of satisfaction with interpersonal relationships, and aspects of satisfaction with fulfilling individual needs. The research method used is descriptive quantitative research. The sampling technique used was a saturated sampling technique. The data collection techniques used were questionnaires and documentation studies. The validity test of the measuring instrument used is face validity. The results of research on 80 respondents showed that children's satisfaction with social services was in the medium category with an actual score of 8,069 from an ideal score of 10,880. The aspects that become problem points are in the aspects of service quality, interpersonal relationships, and meeting individual needs. Based on the results of this research, problems in the aspects of service quality, interpersonal relationships, and meeting individual needs are more likely to be resolved, so the researcher proposes a capacity building program for social services at the Cimbuleuit Bandung Child Friendly Home Service Unit using the Group Work method and using the Focus Group technique Discussion (FGD) which aims to improve the skills of caregivers in providing social services to children at the Cimbuleuit Bandung Child Friendly Home Service Unit. Keywords: Satisfaction, Children, Social ServiceItem Keterampilan Sosial Anak di Komunitas Sanggar Nyaman Desa Sukawening Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang,(Perpustakaan, 2024-09-07) ADE FIQH HIDAYATULLOH, 20.04.015.; Catur Hery Wibawa; Ade SubarkahADE FIQH HIDAYATULLOH, 20.04.015. Children's Social Skills in the Sanggar Nyaman Community Sukawening Village, Ganeas Dictrict, Sumedang Regency, supervised by Catur Hery Wibawa and Ade Subarkah. Social Skill are an individual's ability to interact, communicate, cooperate, and build positive relationships with others in various social contexts. Social skills include various aspects, namely aspects of peer relations, self-management, academic ability, compliance, and assertive behavior. This research uses descriptive qualitative methods. Researchers used in-depth interview techniques, observation, and documentation. The purpose of researchers using this method is to describe or describe in detail how children's social skills in the Sanggar Nyaman Community, Sukawening Village, Ganeas District, Sumedang Regency. This research uses purposive sampling in determining informants, namely 5 (five) informants of children who participate in activities at Sanggar Nyaman Community who have aspects of peer relationships, self-management, academic ability, compliance, and assertive behavior. The results of this study are that from the five aspects of social skills of children who participate in activities in the Sanggar Nyaman Community have good results, but based on the research there are problems found in the aspects of peer relationships and assertive behavior based on these problems, the researcher proposes a program including children's story performance activities where in these activities children who participate in activities in the Sanggar Nyaman Community are divided into several groups and then will be given a story script related to children's stories such as the story of the kancil, malin kundang, sangkuriang, timun mas, and others, where later each group member will play a role from each story script that has been distributed. Social workers act as facilitators as facilitators and agents of change by providing skills and knowledge to influence individuals who are the target system in a group. Keywords: Social Skills, Child, Community ABSTRAK ADE FIQH HIDAYATULLOH, 20.04.015. Keterampilan Sosial Anak di Komunitas Sanggar Nyaman Desa Sukawening Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang, dibimbing oleh Catur Hery Wibawa dan Ade Subarkah. Keterampilan sosial adalah kemampuan individu untuk melakukan interaksi, berkomunikasi, bekerja sama, dan membangun hubungan yang positif dengan orang lain dalam berbagai konteks sosial. Keterampilan sosial meliputi berbagai aspek, yakni aspek hubungan sebaya (Peer relations), manajemen diri (self management), kemampuan akademis (akademic), kepatuhan (compluance), dan perilaku asertif (assertion). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Peneliti menggunakan teknik wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Tujuan peneliti menggunakan metode ini adalah untuk mendeskripsikan atau menggambarkan secara detail bagaimana keterampilan sosial anak di Komunitas Sanggar Nyaman Desa Sukawening Kecamatan Ganeas kabupaten Sumedang. Penelitian ini menggunakan purposive sampling pada penentuan informan yaitu 5 (lima) informan anak yang mengikuti kegiatan di Komunitas Sanggar Nyaman yang memiliki aspek hubungan teman sebaya, manajemen diri, kemampuan akademis, kepatuhan, dan perilaku asertif. Hasil dari penelitian ini adalah dari kelima aspek keterampilan sosial dari anak yang mengikuti kegiatan di Komunitas Sanggar Nyaman memiliki hasil yang baik, namun berdasarkan penelitian terdapat masalah yang ditemukan pada aspek hubungan sebaya dan perilaku asertif berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti mengajukan usulan program meliputi kegiatan pentas cerita anak di mana di dalam kegiatan tersebut anak yang mengikuti kegiatan di Komunitas Sanggar Nyaman dibagi menjadi beberapa kelompok selanjutnya akan diberikan sebuah naskah cerita terkait cerita anak seperti cerita si kancil, malin kundang, sangkuriang, timun mas, dan lain-lain, di mana nantinya setiap anggota kelompok akan bermain peran dari setiap naskah cerita yang sudah dibagikan. Pekerja sosial berperan sebagai fasilitator dan agen perubahan dengan memberikan keterampilan dan pengetahuan untuk mempengaruhi individu-individu yang merupakan sistem sasaran dalam suatu kelompok. Kata Kunci: Keterampilan Sosial, Anak, KomunitasItem Keterampilan Sosial Anak di Panti Pelayanan Sosial Anak Suko Mulyo Kota Tegal(Perpustakaan, 2024-08-12) TRIYAS HIDAYADIN. 20.04.140; Kanya Eka Santi; DianaTRIYAS HIDAYADIN. 20.04.140 Keterampilan Sosial Anak di Panti Pelayanan Sosial Anak Suko Mulyo Kota Tegal. Dosen Pembimbing: Kanya Eka Santi dan Diana Keterampilan sosial merupakan kemampuan yang dimiliki setiap individu untuk berkomunikasi, berinteraksi, bekerjasama dengan individu lainnya dan lingkungannya untuk mencapai tujuan kolektif. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai keterampilan sosial anak di Panti Pelayanan Sosial Anak Suko Mulyo Kota Tegal yang mencakup aspek komunikasi efektif, interaksi sosial, kerja sama, dan motivasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data kuantitatif dengan menggunakan statistik deskriptif. Responden dalam penelitian ini merupakan anak yang tinggal atau penerima manfaat di Panti Pelayanan Sosial Anak Suko Mulyo Kota Tegal, dengan jumlah 90 anak. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan sensus. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan penyebaran angket (kuesioner), observasi, serta studi dokumentasi. Hasil penelitian dari aspek komunikasi efektif mendapatkan kategori tinggi dengan skor total 4.567 (84,57 persen). Hasil penelitian dari aspek interaksi sosial mendapatkan kategori tinggi dengan skor total 4.672 (86,52 persen). Hasil penelitian dari aspek kerja sama mendapatkan kategori tinggi dengan skor total 4.511 (91,13 persen). Hasil penelitian dari aspek motivasi mendapatkan kategori sedang dengan skor total 4.409 (69,98 persen). Secara keseluruhan keterampilan sosial yang meliputi aspek komunikasi efektif, interaksi sosial, kerja sama, dan motivasi anak di Panti Pelayanan Sosial Anak Suko Mulyo Kota Tegal berada pada pada kategori tinggi dengan total skor 17.743 (80,47 persen). Berdasarkan hasil analisis masalah, motivasi anak di PPSA Suko Mulyo Kota Tegal perlu ditingkatkan agar keterampilan sosial yang dimiliki anak dapat menjadi lebih baik. Oleh karena itu, peneliti merancang usulan program yang sesuai dengan analisis masalah. Program yang peneliti usulkan adalah “Peningkatan Motivasi Anak di PPSA Kota Tegal melalui Recreation Educational Group (REG)” merupakan program yang dirancang peneliti untuk membangun generasi anak-anak di PPSA Suko Mulyo Kota Tegal yang memiliki motivasi tinggi, percaya diri, dan memiliki keterampilan hidup yang mumpuni untuk masa depan yang gemilang. Kata Kunci: Keterampilan Sosial, Anak, Panti Pelyanan Sosial Anak
- «
- 1 (current)
- 2
- 3
- »